Anda di halaman 1dari 8

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA


2.1 ............
2.2 ...........

BAB 3 PEMBAHASAN

BAB 4 PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
https://rahmarizqy.wordpress.com/2017/02/02/gerakan-literasi-sekolah/
PERANAN GERAKAN LITERASI TERHADAP PEMAHAMAN BERBAHASA
DI SMAN 7 BANDUNG

MAKALAH

Di ajukan untuk memenuhi kuliah Bahasa Indonesia

Di susun oleh :
Nuki Patsa
NPM 17 10 091

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PARIWISATA


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA
STIEPAR YAPARI BANDUNG
2018
Kata Pengantar

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena akhirnya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul "Sikap Bangga Menggunakan Bahasa
Indonesia".

Meskipun pada penyusunan makalah ini banyak kendala yang dihadapi penulis, namun berkat
adanya moril, nasehat serta bimbingan dari beberapa pihak, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa apa yang telah penulis susun
yang berupa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak agar memperbaiki
semua kesalahan yang telah ada dan dapat membuat makalah yang jauh lebih baik lagi dimasa
yang akan datang.
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pada zaman sekarang budaya membaca dan menulis mulai luntur dikalangan masyarakat
terutama dilingkungan sekolah, terutama di SMAN 7 Bandung. Dengan diadakannya gerakan
literasi para murid-murid sekolah mulai melakukan kegiatan membaca dan menulis guna
menambah kemampuan mereka dalam berbahasa. Diadakan nya kegiatan gerakan literasi
membuat murid sadar batapa pentingnya membaca dan menulis dalam proses pembelajaran
disekolah. Murid lebih fokus dalam pelajaran yang berlangsung setiap harinya. Apalagi
sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai murid mulai mau membaca terlebih
dahulu agar menguasai pelajaran yang akan dihadapi.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana peran gerakan literasi di SMAN 7 Bandung.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
Mengukur pengaruh gerakan literasi di SMAN 7 Bandung
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dalam makalah ini untuk mengetahui manfaat gerakan literasi dalam
penggunaan berbahasa di lingkungan sekolah SMAN 7 Bandung.
Bab 2

Kajian Pustaka
2.1 Literasi
Kegiatan literasi selama ini identik dengan aktivitas membaca dan menulis. Namun,
Deklarasi Praha pada tahun 2003 menyebutkan bahwa literasi juga mencakup bagaimana
seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan
sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya (UNESCO, 2003). Deklarasi
UNESCO itu juga menyebutkan bahwa literasi informasi terkait pula dengan kemampuan
untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif
dan terorganisasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai
persoalan. Kemampuankemampuan itu perlu dimiliki tiap individu sebagai syarat untuk
berpartisipasi dalam masyarakat informasi, dan itu bagian dari hak dasar manusia menyangkut
pembelajaran sepanjang hayat.
2.2 Gerakan Literasi Sekolah
Gerakan Literasi Sekolah merupakan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang
bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah,
tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah, orang tua/wali murid peserta
didik), akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh masyarakat yang dapat
merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll.), dan pemangku kepentingan di bawah
koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai
elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca peserta
didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca (guru membacakan buku
dan warga sekolah membaca dalam hati, yang disesuaikan dengan konteks atau target
sekolah). Ketika pembiasaan membaca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap
pengembangan, dan pembelajaran (disertai tagihan berdasarkan Kurikulum 2013). Variasi
kegiatan dapat berupa perpaduan pengembangan keterampilan reseptif maupun produktif.

Gerakan Literasi Sekolah mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus

1. Tujuan Umum
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi
sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar
sepanjang hayat.

2. Tujuan Khusus
3. Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah.
4. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
5. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar
warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.

Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan


mewadahi berbagai strategi membaca.

2.3 SMAN 7 Bandung


SMAN 7 Bandung terletak di jalan Lengkong Kecil No.53 Paledang, Lengkong, Kota
Bandung, Jawa Barat 40261. SMA Negeri 7 pernah mengalami masa-masa keemasan yaitu
ketika dibawah kepemimpinan Pak Yahya Hasyim, periode 1976-1984. Ketika itu sekolah ini
masih disejajarkan dengan SMA-SMA favorit lain di Bandung. Dan yang paling
membanggakan pada saat itu adalah lahirnya kader-kader kepala sekolah, sehingga banyak
sekali kepala sekolah yang berasal dari SMAN 7 Bandung. (y)
SMAN 7 Bandung sekarang akhirnya bisa lepas dari kesan buruk sebagai sarang gank motor,
karena pihak sekolah bertindak sangat tegas terhadap segala bentuk pelanggaran kriminal,
yaitu berupa skorsing atau pengembalian kepada orang tua. SMAN 7 Bandung terus berbenah
dengan cara menata lingkungan, membangun dan merawat sarana prasarana kelas dan
bangunan penunjang belajar.
Dengan demikian, SMA 7 Bandung terus bergerak menuju masa kejayaan kembali.
Disamping usaha sekolah, kreatifitas dan kiprah positif siswa dan alumni turut mempercepat
dan mengangkat citra SMAN 7 Bandung.
Bab 3
Pembahasan
3.1 Kemampuan berbahasa di SMAN 7 Bandung
Kemampuan berbahasa setiap orang berbeda tergantung yang mereka pelajari, dari
mulai mempelajari melalui media Koran, majalah, novel dan artikel diinternet. Di zaman
sekarang para remaja senang membaca berita melalui media sosial atau internet terutama
siswa di SMAN 7 Bandung. Siswa SMAN 7 Bandung lebih senang membaca melalui hp atau
gawai mereka masing-masing yang menjadikan kemampuan berbahasa murid-murid sedikit
bertambah dari sebelumnya.
Setiap pagi sebelum memulai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) murid SMAN 7
Bandung diwajibkan untuk melakukan gerakan literasi, tidak hanya murid guru pun
diwajibkan melakukan kegiatan literasi ini. Kegitan ini berlakukan oleh pemerintah provinsi
guna menambah kemampuan para pelajar dalam hal membaca dan menulis. Diadakannya
kegiatan ini bertujuan untuk menambah minat murid dalam hal membaca dan menulis di
sekolah.
3.2 Perilaku murid menanggapai gerakan literasi di SMAN 7 Bandung
Para murid menanggapi kegiatan gerakan literasi yang dilakukan setiap hari cukup
antusias, karena kegitan ini bisa berpengaruh terhadap kesadaran dalam membaca dan
menulis para murid. Selain itu juga kegitan ini dapat meningkatkan konsentrasi murid
sebelum proses Kegitan Belajar Mengajar (KBM) dimulai. Disamping itu kegiatan gerakan
literasi dapat dimasukan dalam materi di pelajaran bahasa Indonesia, karena saling berkaitan
satu sama lainnya.
Dengan adanya kegiatan ini murid-murid SMAN 7 Bandung lebih memperhatikan
penggunaan bahasa dalam berbahasa Indonesia. Sebelumnya murid kurang peduli terhadap
kegiatan ini namun dengan terus menerus dilakukan secara perlahan murid mulai menyadari
akan pentingnya membaca dan menulis. Dengan terlaksananya gerakan literasi ini murid jadi
sering membawa buku lenih untuk dibaca disekolah dari mulai novel, majalah dan media
cetak lainnya.
Bab 4
Penutup
4.1 Kesimpulan
Dengan diadakan gerakan literasi di SMAN 7 Bandung murid jadi lebih sering
membaca dan menulis sebelum proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dimulai. Terutaman
gerakan literasi tidak hanya dilakukan melalui media cetak seperti Koran, majalah dan novel,
tapi dapat dilakukan melalui internet, media sosial, dan juga mulai banyaknya buku yang
sudah berbentuk e-book atau buku digital yang bisa didownload melalui internet. Gerakan
literasi juga membantu dalam hal pembelajaran bahasa Indonesia yang berpengaruh dalam
murid mempermudah memahami pelajaran tersebut.
Murid merasa lebih percaya diri menuangkan kata-kata yang dapat dituangkan dalam
pembuatan tugas, makalah, laporan dan juga kegitan lainnya yang berhubungan dengan
membaca dan menulis. Disambut dengan antusias kegiatan gerakan literasi ini dapat bertahan
lama guna menambah kemampuan murid dalam hal membaca dan menulis. Dengan
menambah kemampuan murid, gerakan literasi juga dapat melestarikan budaya membaca
yang mulai luntur diera gobalisasi sekarang.
Gerakan literasi menjaga agar murid dan masyarakat bahwa pentingnya kegiatan
literasi guna menjaga keberlangsungan budaya membaca dan menulis. Menambah
keberagaman dan pengalaman dalam hal membaca berbagai buku atau berbagai sumber ilmu
lainnya.
4.2 saran
Saran saya terhadap gerakan literasi di SMAN 7 Bandung yaitu perbanyak membaca
buku guna menambah wawasan dan ilmu, tidak hanya membaca, menulis pun perlu sering
dilakukan agar terlatih untuk kebaikan di masa depan. Murid pun harus di suguhi buku-buku
lebih beragam agar tumbuh rasa ingin membaca dan menulis di kegiatan gerakan literasi
yang dilaksanakan setiap hari di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai