Anda di halaman 1dari 20

PENYUSUNAN DPTb-1

PEMILU 2019
dan
07 2019
Jan
DPK-1
REGULASI
UNDANG-UNDANG PKPU
No.7 Tahun 2017 No.32 Tahun 2018

Tentang Pemilihan Umum Tentang Perubahan Kedua


PKPU No. 07 Tahun 2017 Tentang
Tahapan, Program dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Umum
Tahun 2019
REGULASI
PKPU SE
No.37 Tahun 2018 N0. 1543 Tahun 2018

Perubahan atas PKPU No. 11 Tahun 2018 Perihal Rekap DPTb dan DPK Pemilu 2019
tentang Penyusunan Daftar Pemilih
di dalam negeri dalam Penyelenggaraan
Pemilihan Umum Tahun 2019.
Undang-Undang 7 Tahun 2017
Tentang Pemiluhan Umum

HAK MEMILIH
Pasal 198

(1) Warga Negara Indonesia yang pada hari pemungutan suara sudah genap
berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih, sudah kawin, atau sudah pernah
kawin mempunyai hak memilih.
(2) Warga Negara Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didaftar 1
(satu) kali oleh Penyelenggara Pemilu dalam daftar Pemilih.
(3) Warga Negara Indonesia yang telah dicabut hak politiknya oleh pengadilan
tidak mempunyai hak memilih.
Undang-Undang 7 Tahun 2017
Tentang Pemiluhan Umum

Pasal 210

(1) Daftar pemilih tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 208 ayat (2) dapat
dilengkapi daftar pemilih tambahan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum
hari pemungutan suara.
(2) Daftar pemilih tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas data
Pemilih yang telah terdaftar dalam daftar pemilih tetap di suatu TPS yang karena
keadaan tertentu Pemilih tidak dapat menggunakan haknya untuk memilih di TPS
tempat yang bersangkutan terdaftar.
(3) Untuk dapat dimasukkan ke dalam daftar pemilih tambahan, seseorang harus
menunjukan bukti kartu tanda penduduk elektronik dan bukti yang bersangkutan
telah terdaftar sebagai Pemilih pada daftar pemilih tetap di TPS asal.
(4) Daftar pemilih tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan oleh
PPS.
Surat Edaran KPU RI No.1543 Tahun 2018
Perihal Rekap DPK dan DPTb.

Sehubungan dengan telah ditetapkkannya DPTHP-2 pada rapat pleno terbuka


rekapitulasi DPTHP-2 Pemilu 2019 pada tanggal 15 Desember 2018 maka KPU
Kabupaten Rokan Hulu :
1. Mencetak DPTHP-2 per TPS untuk diumumkan di Kantor Desa/Kel
dengan setiap lembar halaman pertama mencantumkan QR Code.
2. Wajib menyimpan Dokumen DPT dengan baik sebagai arsip dan untuk
keperluan pengecekan data pemilih.
3. Menyusun DPK-1 dan DPTb-1 sesuai tahapan selambat-lambatnya tanggal
28 Desember 2018.
4. Berkoordinasi dengan Disdukcapil terkait pemilih AC dan Pemilih Lapas
yang belum ber KTP-el.
P RO S E S P E N Y U S U N A N D P K - 1
Tahapan dan Jadwal Pelaksanaan DA N D P T B - 1
NO TAHAPAN JADWAL
1 Penyusunan Daftar Pemilih Khusus (DPK)
2 Penyusunan DPK-1 oleh PPS,PPK, KPU Kabupaten 28 Agus – 31 Des 2018
3 Penyusunan DPK-2 oleh PPS,PPK, KPU Kabupaten 6 Januari – 6 Maret 2019
4 Penyusunan DPK-3 oleh PPS,PPK, KPU Kabupaten 18 Maret – 4 April 2019
5 Penyusunan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb)
6 Penyusunan DPTb oleh PPS 28 Agus 2018 - 3 Maret 2019
7 Rekapitulasi DPTb oleh PPK 4 – 9 Maret 2019
P RO S E S P E N Y U S U N A N D P K - 1
Tahapan dan Jadwal Pelaksanaan DA N D P T B - 1
NO TAHAPAN JADWAL
8 Rekapitulasi dan Penetapan DPTb oleh KPU 10 – 12 Maret 2019
Kabupaten
9 Penyusunan DPTb di PPS dan KPPS 17 – 18 Maret 2019
10 Pengumuman DPTb 19 Maret – 17 April 2019
11 Pemasukan data DPK 28 Agus 2018 – 18 Mei 2019
PROSES PENYUSUNAN DPTb-1
Tahapan Pelaksanaan
DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN (DPTb-1)
Pasal 36
(1) DPT/DPTHP-2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) dapat
dilengkapi dengan DPTb.
(2) DPTb sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas data Pemilih yang
telah terdaftar dalam DPT di suatu TPS yang karena keadaan tertentu atau
kondisi tertentu Pemilih tidak dapat menggunakan haknya untuk memilih
di TPS tempat yang bersangkutan terdaftar dan memberikan suara di TPS
lain.
(3) Keadaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. menjalankan tugas pemerintahan di tempat lain pada hari
Pemungutan Suara;
PROSES PENYUSUNAN DPTb-1
Tahapan Pelaksanaan
DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN (DPTb-1)
Pasal 36 ..lanjutan ayat (3)
b. menjalani rawat inap di rumah sakit atau puskesmas dan keluarga yang
mendampingi;
c. penyandang disabilitas yang menjalani perawatan di panti sosial/panti
rehabilitasi;
d. menjalani rehabilitasi narkoba;
e. menjadi tahanan di rumah tahanan atau lembaga permasyarakatan
atau terpidana yang sedang menjalani hukuman penjara atau
kurungan; (berdasarkan PKPU No.37)
f. tugas belajar/menempuh pendidikan menengah atau tinggi;
g. pindah domisili; dan/atau
PROSES PENYUSUNAN DPTb-1
Tahapan Pelaksanaan
DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN (DPTb-1)
Pasal 36 ..lanjutan ayat (3)
h. tertimpa bencana alam.
i. Bekerja diluar domisilinya (berdasarkan PKPU No.37)

(4) Pemilih yang terdaftar dalam DPTb sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dapat menggunakan haknya untuk memilih:
a. calon anggota DPR apabila pindah memilih ke daerah kabupaten/kota
lain dalam 1 (satu) daerah provinsi dan di daerah pemilihannya;
b. calon anggota DPD apabila pindah memilih ke daerah kabupaten/kota
lain dalam 1 (satu) daerah provinsi;
c. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden apabila pindah memilih
ke daerah provinsi lain atau pindah memilih ke suatu negara;
PROSES PENYUSUNAN DPTb-1
Tahapan Pelaksanaan

DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN (DPTb-1)


Pasal 36 ..lanjutan ayat (4)

d. calon anggota DPRD Provinsi apabila pindah memilih ke daerah


kabupaten/kota lain dalam 1 (satu) daerah provinsi dan di daerah
pemilihannya; dan/atau
e. calon anggota DPRD Kabupaten/Kota apabila pindah memilih ke
kecamatan lain dalam 1 (satu) daerah kabupaten/kota dan di daerah
pemilihannya.
PROSES PENYUSUNAN DPTb-1
Tahapan Pelaksanaan
DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN (DPTb-1)
Pasal 37
(1) Untuk dapat dimasukkan ke dalam DPTb sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 36 ayat (2), Pemilih harus menunjukkan KTP-el atau Surat Keterangan
dan salinan bukti telah terdaftar sebagai Pemilih dalam DPT/DPTHP-2 di
TPS asal dengan menggunakan formulir Model A.1.A-KPU.
(2) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), melaporkan kepada PPS
atau KPU Kabupaten/Kota asal untuk mendapatkan surat pemberitahuan
pindah memilih dengan menggunakan formulir Model A.5-KPU yang akan
digunakan untuk memilih di TPS lain paling lambat 30 (tiga puluh) Hari
sebelum hari pemungutan suara.
PROSES PENYUSUNAN DPTb-1
Tahapan Pelaksanaan
DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN (DPTb-1)
Pasal 37...lanjutan

(3) Dalam hal Pemilih tidak dapat menempuh prosedur sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Pemilih dapat melapor kepada KPU
Kabupaten/Kota tujuan untuk mendapatkan formulir Model A.5-KPU
paling lambat 30 (tiga puluh) Hari sebelum hari pemungutan suara dengan
menunjukkan KTP-el atau Surat Keterangan.
PROSES PENYUSUNAN DPTb-1
Tahapan Pelaksanaan
DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN (DPTb-1)
Pasal 38

(1) PPS atau KPU Kabupaten/Kota berdasarkan laporan Pemilih sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 37, melakukan Mekanisme :
a. meneliti kebenaran identitas yang bersangkutan pada DPT dengan
KTP-El; dan
b. melakukan pengecekan Pemilih yang bersangkutan pada DPT dengan
menggunakan softfile DPT dan/atau melalui Sidalih.
(1a) Laporan Pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 dan berdasarkan
hasil pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KPU
Kabupaten menghapus Pemilih dari DPT asal setelah proses pindah
memilih selesai.
PROSES PENYUSUNAN DPTb-1
Tahapan Pelaksanaan
DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN (DPTb-1)
Pasal 38 ..lanjutan

(2) Dalam hal Pemilih telah terdaftar dalam DPT/DPTHP-2, PPS atau KPU
Kabupaten mencatat pindah memilih pada kolom keterangan DPT/DPTHP-
2 dan menerbitkan surat keterangan pindah memilih menggunakan
formulir Model A.5-KPU, dengan ketentuan:
a. lembar kesatu untuk Pemilih yang bersangkutan; dan
b. lembar kedua sebagai arsip PPS atau KPU Kabupaten/Kota.
(3) Formulir Model A.5-KPU memuat informasi:
a. identitas Pemilih yang terdiri dari nomor induk kependudukan, nama,
jenis kelamin, tanggal lahir dan alamat tempat tinggal Pemilih, dan TPS
asal Pemilih;
PROSES PENYUSUNAN DPTb-1
Tahapan Pelaksanaan
DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN (DPTb-1)
Pasal 38.. lanjutan

b. alamat dan TPS tujuan; dan


c. jenis surat suara yang diterima oleh Pemilih.

(4) PPS atau KPU Kabupaten/Kota asal mencatat Pemilih yang pindah memilih
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2) pada kolom keterangan
DPT/DPTHP-2 dengan keterangan pindah memilih.
(5) DPTb sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2) disusun oleh PPS,
PPK, dan KPU Kabupaten/Kota tujuan dengan menggunakan formulir
Model A.4-KPU.
PROSES PENYUSUNAN DPTb-1
Tahapan Pelaksanaan
DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN (DPTb-1)
Pasal 38.. Lanjutan
(6) KPU Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi DPTb dengan menggunakan
formulir Model A.4.1-KPU.
(7) PPS mengumumkan DPTb pada tempat yang mudah dijangkau paling
lambat 15 (lima belas) Hari sebelum hari pemungutan suara.
(8) DPTb yang diumumkan tidak menampilkan informasi Nomor Induk
Kependudukan dan Nomor Kartu Keluarga Pemilih secara utuh.
(9) PPS menyampaikan DPTb per TPS kepada KPPS paling lambat 1 (satu) Hari
sebelum hari pemungutan suara.
(10) Dalam hal jumlah Pemilih DPTb pada suatu tempat melebihi jumlah
maksimal Pemilih di TPS, dapat dibentuk TPS berbasis Pemilih DPTb.
PROSES PENYUSUNAN DPK-1
Tahapan Pelaksanaan
DAFTAR PEMILIH KHUSUS
Pasal 39
(1) DPT/DPTHP-2 dan DPTb, dapat dilengkapi dengan DPK.
(2) DPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas data Pemilih yang
tidak terdaftar sebagai Pemilih dalam DPT/DPTHP-2 dan DPTb, tapi
memenuhi syarat sebagai Pemilih.
(3) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat menggunakan hak
pilihnya pada hari pemungutan suara dengan menunjukkan KTP-el.
(4) Pemilih dalam DPK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) didaftar di TPS
sesuai dengan alamat yang tertera dalam KTP-el.
(5) DPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun menggunakan formulir
Model A.DPK-KPU.
Terima Kasih
http://kpu.go.id
@KPURepublikIndonesia
@KPU_ID

Anda mungkin juga menyukai