ABSTRAK
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan frekuensi yang tidak normal (meningkat) dan
konsetrasi tinja yang lebih lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali
dalam 24 jam juga disertai dengan nyeri di bagian bawah perut. Bakteri Escherichia coli
merupakan salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit diare. Daun jambu biji (Psidium
guajava L.) dan daun sawo biasa digunakan untuk mengobati diare karena mengandung
senyawa-senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri seperti fenol, tanin, kumarin,
antrakuinon, saponin, alkaloid, dan masih banyak yang lainnya. Penelitian ini ditujukan untuk
membandingkan daya antibakteri ekstrak etanol daun jambu biji dengan ekstrak etanol daun
sawo terhadap bakteri Escherichia coli. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang bermakna antara daya hambat ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium
guajava L.) dibandingkan ekstrak etanol daun sawo (Manilkara zapota L.) terhadap bakteri
Escherichia coli. Daya hambat ekstrak etanol daun sawo (Manilkara zapota L.) terhadap
bakteri Escherichia coli lebih baik dibandingkan ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium
guajava L.).
Kata Kunci : diare, daun jambu biji, daun sawo, Escherichia coli
buahan tertentu serta memakan makanan masih sering timbul dalam bentuk
yang asam, pedas, atau yang bersantan, hal Kejadian Luar Biasa (KLB) dan disertai
ini terjadi ketika cairan yang tidak dengan kematian yang tinggi, terutama di
mencukupi diserap oleh usus besar. Saat Indonesia bagian Timur. Disamping itu
usus besar menyerap air, meninggalkan menurut hasil Riskesdas (Riset Kesehatan
material yang lain sebagai kotoran yang Dasar) tahun 2007 menunjukkan bahwa
setengah padat. Apabila usus besar penyakit diare merupakan penyebab utama
rusak/meradang penyerapan tidak terjadi kematian pada balita (Kemenkes RI,
dan hasilnya adalah kotoran yang berair. 2011).
Akan tetapi kebanyakan penyakit diare Di Indonesia dikenal dari 20.000 jenis
disebabkan karena infeksi virus, bakteri tumbuhan obat yang digunakan untuk
maupun parasit yang menyerang saluran pemeliharaan kesehatan dan pengolahan
pencernaan (Suharyono, 2008). penyakit, yang sudah dilakukan
Bakteri Escherichia coli merupakan salah berdasarkan kesehatan dan pengolahan
satu bakteri yang menyebabkan penyakit penyakit, yang sudah dilakukan
diare, penyakit diare merupakan penyakit berdasarkan pengalaman turun temurun.
kedua terbanyak di seluruh dunia setelah Tumbuhan yang banyak memberikan
infeksi saluran pernafasan akut. manfaat ditanam di kebun atau di halaman
Escherichia coli adalah salah satu jenis rumah, sehingga jika sewaktu-waktu
spesies utama bakteri gram negatif. Pada diperlukan mudah didapat. Diantara
umumnya, bakteri yang ditemukan oleh banyak tumbuhan tersebut berkhasiat
Theodor Escherich ini dapat ditemukan sebagai obat, sehingga masyarakat zaman
dalam usus besar manusia. Bakteri ini sekarang yang cenderung bersifat kritis
mengeluarkan toksin yang bekerja dengan selalu ingin mengetahui bahan aktif yang
cara menghilangkan satu basa adenin dari ada pada tumbuhan. Bahan aktif yang
unit rRNA, sehingga menghentikan terkandung dalam masing masing
sintesis protein. Sumber bakteri ini tumbuhan banyak ragamnya, seperti :
contohnya adalah daging yang belum fenol, tanin, kumarin, antarkuinon,
masak, akibatnya jika diare tidak diatasi saponin, alkaloid, dan masih banyak yang
segera akan menyebabkan kematian. lainya. Dimana masing-masing zat aktif
Penyakit diare merupakan masalah tersebut bersifat sebagai antiseptik,
masyarakat kesehatan di negara antidiare, analgesik, antipiretik dan
berkembang seperti Indonesia, karena antibakteri. Fungsi kandungan sebagai
Hasil pengukuran zona hambat disekitar Way Anova dan uji Duncan daya hambat
kertas cakram yang tidak ditumbuhi oleh dari ekstrak etanol daun jambu biji
koloni Escherichia coli pada konsentrasi (Psidium guajava L) dan ekstrak etanol
ekstrak 10% dapat dilihat pada tabel 1. daun sawo (Manilkara zapota L) pada
Dari tabel 1 terlihat bahwa rata-rata zona konsentrasi 10% dan 20% diketahui bahwa
hambat pertumbuhan Escherichia coli terdapat perbedaan yang bermakna antara
pada ekstrak etanol daun jambu biji 10% daya hambat dari ekstrak etanol daun
lebih kecil dibandingkan pada ekstrak jambu biji dan ekstrak etanol daun sawo.
etanol daun sawo 10%. Rata-rata zona Daya hambat dari ekstrak daun sawo lebih
hambat pertumbuhan Escherichia coli baik bila dibandingkan dengan daya
ekstrak etanol daun jambu biji dan ekstrak hambat ekstrak daun jambu biji.
etanol daun sawo lebih besar bila Tumbuhan sawo (Manilkara zapota L.)
dibandingkan dengan kontrol positif, yaitu mengandung saponin, flavonoid dan
tablet Ciplofloxacin. Hasil pengukuran polifenol. Flavonoid ialah senyawa kimia
zona hambat disekitar kertas cakram yang yang memiliki aktifitas antibakteri dan
tidak ditumbuhi oleh koloni Escherichia antivirus, sehingga tumbuhan yang
coli pada konsentrasi ekstrak 20% dapat mengandung flavonoid mempunyai daya
dilihat pada tabel 2. Dari tabel 2 terlihat antibakteri (Prayudhani dkk, 2015). Daun
bahwa rata-rata zona hambat pertumbuhan jambu biji (Psidium guajava L)
Escherichia coli pada ekstrak etanol daun mengandung tanin, minyak atsiri
jambu biji 20% lebih kecil dibandingkan (eugenol), minyak lemak, damar, zat
pada ekstrak etanol daun sawo 20%. Rata- tamak, tritepenoid, asam maleat dan asam
rata zona hambat pertumbuhan apel. Bersifat netral, berasa manis,
Escherichia coli ekstrak etanol daun jambu berkhasiat astrigen (pengelat), antidiare,
biji dan ekstrak etanol daun sawo lebih antiradang, penghentian pendarahan dan
besar bila dibandingkan dengan kontrol peluruh haid. (Kris, 2009).
positif. Dari hasil analisa statistik One
Tabel 1. Diameter Zona Hambat dari Ekstrak etanol daun Jambu biji (Psidium guajava L) dan
Ekstrak etanol daun Sawo ( Manilkara zapota L) konsentrasi 10%
Tabel 2. Diameter Zona Hambat dari Ekstrak etanol daun Jambu biji (Psidium guajava L)
dan Ekstrak etanol daun Sawo ( Manilkara zapota L) konsentrasi 20%