Anda di halaman 1dari 24

RESUME MATERI PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI


( PAI-BP )

Disusun oleh
MIFTAHUL KHAER, M.Pd.I

KELAS : XI (SEBELAS)
SEMESTER : GANJIL
TAHUN PELAJARAN : 2014/2015

SMA PGRI 4 JAKARTA


Jl. Raya Cipayung Kec. Cipayung Jakarta Timur
BAB I
DALIL TENTANG TAAT ATURAN,
KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS

A. Dalil Tentang Taat Aturan dan Kompetitif dalam Kebaikan


1. QS. Al-Maidah (5) : 48

$·ΨÏϑø‹yγãΒuρ É=≈tGÅ6ø9$# z⎯ÏΒ Ïμ÷ƒy‰tƒ š⎥÷⎫t/ $yϑÏj9 $]%Ïd


‰|ÁãΒ Èd,ysø9$$Î/ |=≈tGÅ3ø9$# y7ø‹s9Î) !$uΖø9t“Ρr&uρ
4 Èd,ysø9$# z⎯ÏΒ x8u™!%y` $£ϑtã öΝèδu™!#uθ÷δr& ôìÎ6®Ks?
Ÿωuρ ( ª!$# tΑt“Ρr& !$yϑÎ/ ΟßγoΨ÷t/ Νà6÷n$$sù ( Ïμø‹n=tã
⎯Å3≈s9uρ Zοy‰Ïn≡uρ Zπ¨Βé& öΝà6n=yèyfs9 ª!$# u™!$x©
öθs9uρ 4 %[`$yγ÷ΨÏΒuρ Zπtã÷Å° öΝä3ΖÏΒ $oΨù=yèy_ 9e≅ä3Ï9
Νä3ã∞Îm6t⊥ãŠsù $Yè‹Ïϑy_ öΝà6ãèÅ_ötΒ «!$# ’n<Î) 4
ÏN≡uöy‚ø9$# (#θà)Î7tFó™$$sù ( öΝä38s?#u™ !$tΒ ’Îû
öΝä.uθè=ö7uŠÏj9
∩⊆∇∪ tβθàÎ=tFøƒrB
ÏμŠÏù óΟçGΨä. $yϑÎ/
2. Tajwid
Hukum Hukum
Lafal Alasan Lafal Alasan
Bacaan Bacaan
kasrotain
Nun sukun
! $oΨù=yèy_ Ikhfa bertemu
Ikhfa bertemu huruf
$uΖø9t“Ρr& 9e≅ä3Ï9 dengan huruf
zay
uρ jim
Mad thobi’i
Nun sukun
y7ø‹s9Î)! mad jaiz bertemu öΝä3ΖÏΒ Ikhfa bertemu huruf
munfashil hamzah dalam
$uΖø9t“Ρr&uρ kaf
kata kedua
Zπtã÷Å° Idghom Fathatain
Idghom Fathatain
$yϑÏj9$]%Ïd bila bertemu
bertemu dengan bi
‰|ÁãΒ % dengan huruf
ghunnah huruf lam ghunnah
[`$yγ÷ΨÏΒuρ wawu
Fathatain Kasroh
Ïμø‹n=tã $Yè‹Ïϑy_ Mad
Izhar bertemu dengan bertemu ya
$·ΨÏϑø‹yγãΒuρ thobi’i
huruf ‘ain sukun
Mad thobi’i
Mad Mad
öΝèδu™! bertemu tβθàÎ=tFøƒr mad thobi’i di
wajib aridh lis
#uθ÷δr& muttashil hamzah dalam B sukun
akhir ayat
satu kata

3. Mufrodat dan Terjemah


Lafal Arti Lafal Arti
! Dan telah Kami Zπtã÷Å° Aturan
$uΖø9t“Ρr&turunkan

Èd,ysø9$$Î/Dengan kebenaran % Dan jalan (yang terang)
[`$yγ÷ΨÏΒuρ
$]%Ïd‰| Membenarkan öΝä.uθè=ö7Supaya menguji kalian
ÁãΒ uŠÏj9

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 1
Lafal Arti Lafal Arti
$·ΨÏϑø‹yγãΒ Dan menjaga ÏN≡uöy‚ø9$# Maka berlomba-
uρ (#θà)Î7tFó™$$sùlombalah dalam kebaikan

öΝèδu™! Keinginan-keinginan öΝà6ãèÅ_ötΒ


Tempat kembali kalian
#uθ÷δr& mereka

Terjemah:
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan
apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian
terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang
Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan
aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya
satu
umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya,
lalu
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,” (QS. Al-Maidah (5):
48).

4. Kandungan Ayat
QS. Al-Maidah (5) : 48 memiliki relevansi dengan QS. Al-Maidah (5) : 45. Menurut
riwayat, kaum Yahudi mengutus orang-orang untuk meminta fatwa kepada Nabi
Muhammad,
tetapi dengan catatan. Apabila fatwanya menyuruh agar pezina itu dijemur dan dipukuli
sesuai
hukum yang mereka tetapkan, maka fatwa itu akan diterima. Namun, jika fatwanya agar
pezina dihukum rajam, maka harus diabaikan. Hal tersebut menjadi penyebab turunnya
ayat
agar selalu menegakkan hukum-hukum yang diturunkan
Allah. Secara umum, QS. Al-Maidah (5): 48 berkaitan dengan perintah untuk selalu taat
dan patuh terhadap semua hukum yang telah ditetapkan Allah dalam al-Qur’an.
Beberapa
poin penting yang terdapat dalam ayat ini adalah:
1) Kebenaran tentang Al-Qur’an yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad
saw.
2) Al-Qur’an berfungsi sebagai pembenar (mushaddiq), penjaga sekaligus penyempurna
kitab-kitab terdahulu.
3) Larangan mengikuti hawa nafsu dengan menolak kebenaran yang datang dari Al-
Qur’an
sebagai pedoman hidup kita.
4) Setiap umat dari nabi dan rasul memiliki syariat dan jalan kebenarannya (manhaj)
masing-masing.
5) Adanya perbedaan diantara manusia adalah sebagai motivasi dalam berkompetisi
untuk
meraih kebaikan yang hakiki.
6) Allah adalah tempat untuk kembali seluruh makhluk-Nya.

B. Dalil Tentang Taat Aturan


1. Q.S. An-Nisa (4) : 59

’Îû ÷Λä⎢ôãt“≈uΖs? βÎ*sù ( óΟä3ΖÏΒ ÍöΔF{$# ’Í<'ρé&uρ


tΑθß™§9$# (#θãè‹ÏÛr&uρ ©!$# (#θãè‹ÏÛr& (#þθãΨtΒ#u™ t⎦⎪Ï
%©!$# $pκš‰r'¯≈tƒ
ß⎯|¡ômr&uρ ×öyz y7Ï9≡sŒ 4 ÌÅzFψ$# ÏΘöθu‹ø9$#uρ «!$$Î/
tβθãΖÏΒ÷σè? ÷Λä⎢Ψä. βÎ) ÉΑθß™§9$#uρ «!$# ’n<Î) çνρ–Šãsù
&™ó©x«
∩∈®∪
¸ξƒÍρù's?
2. Tajwid
Hukum Hukum
Lafal Alasan Lafal Alasan
Bacaan Bacaan
Alif lam Kasrotain
t⎦⎪Ï%©! Alif Lam bertemu huruf çνρ–Šãsù Ikhfa bertemu huruf
$# syamsiyah &™ó©x«
lam fa’

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 2
Hukum Hukum
Lafal Alasan Lafal Alasan
Bacaan Bacaan
kasroh Alif lam
(#θãè‹ÏÛr& Mad bertemu huruf ÉΑθß™§9$# Alif Lam
bertemu huruf
thobi’i uρ syamsiyah
ya’ sukun ra’
Alif lam Alif lam
Alif Lam
ÍöΔF{$#’Í<'ρ ÌÅzFψ$# Alif Lam
bertemu huruf bertemu huruf
é&uρ qomariyah ÏΘöθu‹ø9$#uρ qomariyah
hamzah ya’
Nun sukun Dhammatain
÷Λä⎢ôãt“≈uΖsIkhfa bertemu huruf ß⎯|¡ômr&uρ Ikhfa bertemu huruf
? βÎ*sù ta’ ×öyz wawu
Fathatain
mim sukun
’Îû Izhar ¸ξƒÍρù's? Mad berada di
bertemu huruf
syafawi
÷Λä⎢ôãt“≈uΖ ‘iwadh akhir ayat/
fa’
s? waqaf

3. Mufrodat dan terjemah


Lafal Arti Lafal Arti
(#θãè‹ÏÛr& Taatilah kalian tβθãΖÏΒ÷σèKalian beriman
?
ÍöΔF{$# Dan para pemimpin ÌÅzFψ$# Dan hari akhir/kiamat
’Í<'ρé&uρ ÏΘöθu‹ø9$#uρ
÷Λä⎢ôãt“≈ Kalian berbeda ×öyz Baik
uΖs? pendapat
çνρ–Šãsù Maka kembalikanlah ¸ξƒÍρù's? Akibat
kepadanya

Terjemah:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa (4) : 59)

4. Kandungan Ayat
Asbabun nuzul QS. An-Nisa (4) : 59 dikemukakan dalam suatu riwayat dari Bukhari
bahwa ayat ini berkenaan dengan diutusnya Abdullah bin Hudzafah bin Qais oleh
Rasulullah sebagai pemimpin suatu pasukan. Menurut Ibnu Hajar al-Asqalani, kisahnya
tersebut menjadi sebab turunnya ayat ini karena adanya batasan taat kepada perintah
pimpinan dan menolak perintah pimpinan untuk terjun ke dalam api. Pada saat itu
mereka
memerlukan petunjuk berkenaan dengan apa yang harus mereka
lakukan. Isi kandungan QS. An-Nisa (4) : 59 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Setiap umat Islam wajib taat dan patuh kepada Allah, Rasul dan ulul
amri.
2) Terhadap ulil amri, apabila pemimpin itu benar maka wajib ditaati. Tetapi jika ulil amri
itu tidak benar maka tidak wajib ditaati.
3) Apabila terjadi perselisihan dalam suatu urusan, maka harus kembali kepada Allah
(al- Qur’an) dan rasul-Nya (al-hadis).

C. Dalil Tentang Kerja Keras


Q.S. Az-Zumar (39) : 39
1. Ayat Al-Qur’an

∩⊂®∪ šχθßϑn=÷ès? t∃öθ|¡sù ( ×≅Ïϑ≈tã ’ÎoΤÎ) öΝà6ÏGtΡ


%s3tΒ 4’n?tã (#θè=yϑôã$# ÉΘöθs)≈tƒ ö≅è%

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 3
2. Tajwid
Hukum Hukum
Lafal Alasan Lafal Alasan
Bacaan Bacaan
ÉΘöθs)≈tƒ Mad Fathah bertemu ’ÎoΤÎ) Ghunnah
Nun ber-
thobi’i huruf ya’ sukun tasydid
Dhammah Dhommatain
(#θè=yϑôã Mad bertemu huruf t∃öθ|¡sù Ikhfa bertemu huruf
$# thobi’i ( ×≅Ïϑ≈tã
wawu sukun fa’
öΝà6ÏGtΡ

Mim sukun Mad
%s3tΒ Izhar šχθßϑn=÷ès? mad thobi’i di
bertemu huruf aridh lis
syafawi akhir ayat
’ÎoΤÎ) hamzah sukun

3. Mufrodat dan terjemah


Lafal Arti Lafal Arti
ö≅è% Katakanlah 4’n?tã öΝà6ÏGtΡ
Sesuai keadaan kalian
%s3tΒ
(#θè=yϑôã Bekerjalah kalian šχθßϑn=÷ès?Kalian mengetahui
$#

Terjemah:
“Katakanlah: “Hai kaumku, Bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, Sesungguhnya aku
akan bekerja (pula), Maka kelak kamu akan mengetahui”. (QS. Az-Zumar (39):
39)
4. Kandungan Ayat
Asbabun nuzul QS. Az-Zumar (39): 39 disebutkan dalam suatu riwayat bahwa
kaum
musyrikin berkata kepada Nabi Muhammad, “Hentikan makianmu terhadap tuhan-tuhan
kami atau kami perintahkan tuhan-tuhan kami untuk menjadikan engkau orang yang
tidak
waras”. Kemudian turun ayat sebagai penegasan kepada Nabi Muhammad bahwa hanya
Allah yang dapat memberi petunjuk.
Isi kandungan QS. Az-Zumar (39): 39 dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Allah memerintahkan kepada umat Islam agar menyembah kepada yang berhak
disembah (Allah) sesuai kemampuan.
2) Semua jenis ibadah yang dilakukan oleh manusia hendaklah dilakukan secara ikhlas
karena Allah.
3) Untuk mempertahankan kehidupan di dunia, manusia hendaklah bekerja sesuai
keahlian
masing-masing sehingga hasilnya maksimal.

Q.S. At-Taubah (9) : 105


1. Ayat Al-Qur’an

ÉΟÎ=≈tã 4’n<Î) šχρ–ŠuäIy™uρ ( tβθãΖÏΒ÷σßϑø9$#uρ …ã&è!


θß™u‘uρ ö/ä3n=uΗxå ª!$# “uz|¡sù (#θè=yϑôã$# È≅è%uρ
∩⊇⊃∈∪ tβθè=yϑ÷ès? ÷Λä⎢Ζä. $yϑÎ/
/ä3ã∞Îm7t⊥ã‹sù Íοy‰≈pꤶ9$#uρ
É=ø‹tóø9$#
2. Tajwid
Hukum Hukum
Lafal Alasan Lafal Alasan
Bacaan Bacaan
Dhammah Alif lam
(#θè=yϑôã Mad bertemu huruf Íοy Alif Lam
bertemu
$# thobi’i syamsiyah
‰≈pꤶ9$#
wawu sukun huruf syin

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 4
Hukum BAB II Hukum
Lafal Alasan Lafal Alasan
Bacaan Bacaan
MAKNA TENTANG TAAT ATURAN,
ö/ä3n=uΗx

Mim sukun Mim sukun
å
KOMPETITIF Izhar DALAMbertemu KEBAIKAN DAN $yϑÎ/ KERJA KERASikhfa
huruf bertemu
syafawi /ä3ã∞Îm7t⊥ã‹s syafawi
…ã&è! wawu huruf ba’
θß™u‘uρ ù
A. Makna Taat Kepada Aturan Alif lam Mim sukun
tβθãΖÏΒ÷σßϑø Alif Lam tβθè=yϑ÷ès? Izhar
bertemu huruf bertemu
9$#uρ qomariyah
Secara bahasa, kata mim
taat berasal dari Bahasa ÷Λä⎢Ζä. Arab yakni syafawi thaa‘atun
hurufyang
ta’ artinya
tunduk
atau patuh. Maksud dari taat pada aturan adalah sikap tunduk dan patuh terhadap
Dhammah Nun sukun
sejumlah
aturan dan ketentuan,
šχρ–ŠuäIy™uρ Mad baik aturan dan ketentuan÷Λä⎢Ζä. yang sudah Allah dan rasulullah tetapkan
bertemu huruf Ikhfa bertemu
dalam Al-Quran dan thobi’i hadis, wawu
maupun aturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh pemegang
sukun huruf ta’
kekuasaan (ulil amri). Pada Alif hakikatnya,
lam peraturan dibentuk memiliki
Mad tujuan yang baik agar
kehidupan kita
É=ø‹tóø9$# Alif
menjadi Lam lebih tertata. Akan tetapi, tidak
tβθè=yϑ÷ès semua orang mad
sadarthobi’i
akan di
hal itu,
bertemu huruf aridh lis
bahkan tidak
ÉΟÎ=≈tã qomariyah
sedikit yang menganggap aturan hanya
? mempersulit akhir
manusia, ayat
padahal
ghain sukun
sejatinya
tidak.
3. MufrodatDalamdansurat
Terjemah An-Nisa ayat 59, secara tegas kita diperintahkan untuk mentaati Allah,
‫ﻃا‬ َِ
Rasul dan ulil amri. Dalam ayat tersebut, kata ََ َ ‫ اَﻮﻌَوﻴ‬disebutkan dua kali sebelum kata ‫ ﷲا‬dan
Lafal Arti Lafal Arti
‫لﻮﺳﺮﻟا‬
َََ ‫ ﱠ‬sedangkan‫ووا‬ َِ‫ﱃو‬
َ َ ‫ ﺮَﻣﻻ َووو ِا‬tidak didahuluikata ‫ﻃا‬ َََ ‫َِو َﻴ‬ ‫اَﻮﻌ‬. Hal ini menunjukkan
Dan sesuatu bahwa ketaatan
yang
“uz|¡sù Maka dia akan melihat Íοy
‰≈pꤶ9$# nyata/tampak
kepada Allah dan Rasul-Nya adalah ketaatan yang mutlak dan harus dilaksanakan oleh
semua
umat ö/ä3n=uΗx
yang mengaku beriman kepada Allah dan uρRasul-Nya tanpa Maka diberitakan kepada
ada pengecualian.
Pekerjaan kalian /
Sementara
ketaatanå kepada ulil amri adalah terbatas dalam kalian
hal-hal yang memang tidak dilarang oleh
ä3ã∞Îm7t⊥
Allah dan Rasul-Nya.
Dan kalian akanSebagaimana sabda Nabi ã‹sùsaw.:
šχρ–ŠuäIy™uρ
dikembalikan ( ) tβθè=yϑ÷ès َِ‫ﻮﻠﺨ ﻤ‬
‫ﻤﻟﻃﺔﻋﺎﻃﻃﻃﻻ ا ا?اا ا ا اﱐا اﻄﱪا ا ا ااﻟ اااﻩا ااور‬ َ ِ ِ َ ‫ق‬Kalian
َََ
‫ﻻﳋا ﻃﺔﻴﺼﻌﻣ ﻤﰲ ﻮ‬
mengerjakan
‫ﻤﻖ ﻃ‬
ََ ََ
Terjemah:
“Tidak ada ketaatan bagi makhluk dalam hal kemaksiatan terhadap khaliq (Allah)”, (HR.
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
Thabrani).
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
yang
mengetahui akan
Dan hadis yangAli
riwayat ghaib dan yang
bin Thalib, nyata,
bahwa lalu diberitakan-Nya
Rasulullah bersabda: kepada kamu apa
َِ ِ ‫َ َ ِﱠ فﻮرﻌﻤﻟا‬
yang (9): (‫ﻤ‬ ‫ﻤ‬ ) ‫ﱠ‬ََ
‫ﰱﻮﺔﻋﺎﻄﻟاﻃﺎﳕإ ﻃﺔﻴﺼﻌﻣ ﰲﻃﺔﻋﺎﻃﻃﻃﻻ يرﺎﺨﺒﻟا ﻩاور‬
telah kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah 105).
َََ َ ‫ﻤ‬
4. “Tidak
Kandungan Ayat
ada ketaatan bagi untuk setiap perbuatan maksiat, melainkan ketaatan itu
untuksetiap
perbuatan baik”, (HR.
Secara khusus Bukhari).
QS. At-Taubah (9): 105 tidak memiliki asbabun nuzul tersendiri.
Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa setelah lama Rasulullah mendirikan masjid Quba,
Asbabul
beberapa kaum wurud hadis
Anshar dijelaskan
yang Ali bindengan
berdekatan Abi Thalib bahwa
masjid ketika
Quba, pasukan
diantara ekspedisi
Yakhdad
yang dipimpin oleh Abdullah Ibnu Hudzafah ketika bangun tidur dan menyalakan
mendirikan masjid An-Nifaq. Sehingga Rasulullah bersabda kepada Yakhdad, “Celaka api
unggun,
ia mengatakan,
engkau Yakhdad, “Bukankah
engkau kalian harus melakukan
bermaksud mendengarsesuatu
dan menaatiku?”
yang aku punmereka
tahumenjawab,
“Ya”.
Diamenjawab,
berkata,
maksudnya”. “Sesungguhnya aku memerintahkan kamu terjun ke dalam
Ia tidak bermaksud apa-apa kecuali mengharapkan kebaikan”.
“Saya api unggunMaka
tersebut”.
Maka orang-orang berdiri dan mendekati api unggun dan yang lain mencegahnya.
turunlah ayat yang menegaskan adanya orang-orang yang mendirikan masjid dengan
Kemudian
Abu Hudzafah
maksud berteriak,
memecah “Hentikan,
belah umat. karena sesungguhnya aku hanya bercanda”. Dan
setelah
sampai diIsi Madinah
kandungan QS. At-Taubah kepada
dan menceritakan (9): 105Rasulullah, beliau sebagai
dapat dijelaskan bersabda, “Barangsiapa
berikut:
dari
pemimpin
1) Setiap menyuruh
umat Islam kamu mengerjakan
diperintahkan maksiat,
untuk bekerjamaka janganlah
keras sehingga kamu ikuti umat yang
menjadi
perintahnya”.
mampu (kuat ekonominya).
1. Contoh Perilaku
2) Umat IslamTaatyangKepada Aturan
kuat ekonominya lebih unggul dibandingkan umat Islam yang
kurang
mampu.
Ciri-ciri seseorang taat terhadap aturan adalah:
3) Umat
a. Mengetahui Islamaturan-aturan
yang mampuhukumdan beriman dapat menyelamatkan dirinya sendiri dan
yang berlaku
umat
b. Mengetahui isi aturan-aturan hukum yang berlakukekafiran.
Islam lainnya yang masih lemah dari ancaman
c. 4) Allah akan
Bersikap menampakkan
positif dan memberi
terhadap aturan-aturan balasan
yang dari setiap amal perbuatan manusia
berlaku
kelak di akhirat.
d. Berperilaku dalam kehidupan sehari-hari sesuai aturan-aturan yang
berlaku
Contoh perilaku taat terhadap aturan adalah:
a. Taat terhadap Allah swt. dan Rasul-Nya
1) Melaksanakan sholat wajib lima waktu tepat pada waktunya
2) Menghindarkan diri dari praktik muamalah yang mengandung unsur
riba
3) Melaksanakan puasa Ramadhan
4) Menjaga pandangan dari hal-hal yang dilarang Allah dan Rasul-Nya
5) Menutup aurat di hadapanorang yang bukan muhrimnya

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 5
6
6) Menjaga ucapan dari hal-hal yang tidak bermanfaat atau menyakiti perasaan orang
lain
7) Menjauhkan diri dari pergaulan bebas
8) Menjaga kerukunan sesama muslim

b. Taat terhadap ulil amri


1) Mengendarai kendaraan sesuai dengan tata tertib lalu
lintas
2) Menyukseskan program pemerintah wajib belajar 12 tahun
3) Menjaga ketertiban dan kedamaian lingkungan sekitar
4) Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar
5) Membayar pajak demi pembangunan bangsa yang lebih baik
6) Menghindarkan diri dari perilaku suap menyuap dalam menyelesaikan
masalah
2. Manfaat dan Hikmah Taat Kepada Aturan
1) Hidup tenang dan tidak merasa dikejar-kejar oleh dosa akibat melanggar
peraturan
2) Hidup menjadi selamat, nyaman, tentram karena setiap aturan membawa kebaikan bagi
hidup manusia
3) Cita-cita hidup bahagia dapat tercapai, abik kebahagiaan di dunia maupun di
akhirat

B. Makna Kompetisi dalam Kebaikan


Kata kompetisi berarti berlomba-lomba untuk menjadi orang yang terbaik dalam
melakukan sesuatu, baik secara kualitas maupun kuantitas. Sehingga, yang dimaksud
dengan
kompetisi dalam kebaikan menurut agama Islam adalah berlomba-lomba untuk menjadi
yang
terbaik dalam melakukan amal saleh atau amal kebaikan, baik secara kualitas maupun
kuantitas. Amal saleh dalam arti yang umum mencakup kebaikan dalam melakukan ibadah
ritual, seperti sholat, puasa dan lain sebagainya; maupun ibadah sosial seperti sedekah,
menolong orang yang membutuhkan dan lain sebagainya. Rasulullah saw.
‫ﻦﻋ‬ ََ‫ﻋأ ِ َ َ َنأ َﺮ‬
‫ﺴﺑ َﻦﺑ ﷲا ﺪَﺒﻋ‬
bersabda:
َ ََ َ َ ‫وﺑﺮ‬
ِ َ ِ َ ‫ﺎﻗﱠﺎﻴ‬
َ َ َ َ َ ‫لﻮﺳر َ َ َ ِﺎﻳ ِ ِ َلﱠ‬
َ ‫ﻦﺴﺣو َﻩﺮَﻤﻋ لَﺎﻃ ﻦﻣ لَﺎﻗ سﺎﱠﻨﻟا ﺮَوﻴﺧ ﻦﻣ ﷲا‬
ََ َ َ َ َ َ

(‫َﻪﻠﻤﻋ َ)يﺬﻣﱰﻟا ﻩاور‬ َََ

Dari Abdullah bin Busr, bahwa ada orang Arab Badui berkata, “Ya Rasulullah, siapakah
orang yang paling baik?” Rasulullah menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan bagus
amalnya”, (HR. Tirmidzi).

1. Contoh Perilaku Kompetisi dalam Kebaikan


Ciri-ciri seseorang selalu berkompetisi dalam kebaikan adalah:
a. Memperbanyak amal saleh dalam kehidupan sehari-hari
b. Menghindarkan diri dari perbuatan yang mungkar
c. Berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan amal
d. kebaikan
Menjadi lebih taat, rendah hati, tulus dan santun kepada semua
orang
Contoh perilaku kompetisi dalam kebaikan adalah:
a. Bersegera dalam melakukan kebaikan
b. Merasa iri dengan amal kebaikan orang lain
c. Selalu mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan

2. Manfaat dan Hikmah Kompetisi dalam Kebaikan


1) Kualitas hidupnya terus meningkat
2) Menjadi manusia yang terbaik, yakni manusia yang bermanfaat bagi orang
lain
3) Dicintai oleh Allah karena dapat kembali kepada-Nya dengan bekal yang
maksimal

C. Makna Kerja Keras


Yang dimaksud kerja keras dalam pembahasan ini adalah melakukan suatu
denganpekerjaan
sungguh-sungguh, penuh semangat, tekun, serius dan tidak mengenal lelah demi
tercapainya sesuatu yang diinginkan dan mendapatkan ridho dari Allah. Dalam QS. Al-

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 7
Qashosh ayat 77 Allah telah memerintahkan untuk senantiasa bekerja keras, baik dalam
hal
ibadah untuk kehidupan akhirat maupun pekerjaan untuk kehidupan di dunia. Hal ini juga
disabdakan Rasulullah dalam hadisnya:
(‫اﺪﻏََتوو َﲤﻮﻚووﱠوونَﺎﻛ ِﻚﺗﺮﺧﻵ ﻞﻤﻋاو اَﺪَﺑا ﺶِﻴََﻌﺗ َ َ َﻚﱠِ َِوو َنَ َأﻛ َ َ َكَﺎﻴ َََونِﺪﻟ صﺮِﺣا )ثرﺎﳊا ﻩاور‬ ََ َ َ َ َ َِ

“Capailah duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya dan bekerjalah untuk
akhiratmu seolah-olah engkan akan mati besok”, (HR. Al-Harits).
Dan sabda Nabi saw.:
(‫)ﱐاﱪﻄﻟا ﻩاور‬ ََ َ‫ﻗزﺮﻟا‬
‫ﺐَﻠﻃ اوِﺮﻛَﺎﺑ‬
ٌٌ َ
‫اووو َ َ َ َ ِ َﱢ‬
ََ
‫ﺮﱠﳊ َﱠ‬
‫ﺞﺋاﺔ َوووَﻮ‬
َ َ َ ‫حوووﺎ َﳒووو ﻛوﺑ وﺪَﻐﻟا نَﺈﻓ‬
ِ ِ َ َ

“Berpagi-pagilah dalam mencari rizki, karena sesungguhnya pada pagi hari itulah terletak
keberkahan dan keberhasilan”, (HR. Thabrani).

1. Contoh Perilaku Kerja Keras


Ciri-ciri seseorang selalu bekerja keras adalah:
a. Mencintai pekerjaan
b. Bertindak efektif dan efisien
c. Ulet, tekun, rajin dan disiplin
d. Pantang menyerah

Contoh perilaku kerja keras adalah:


a. Memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja
b. Tidak pernah mengenal putus asa
c. Tidak menunda-nunda setiap pekerjaan
d. Pekerjaan dilakukan dengan tuntas
e. Pekerjaan dilakukan dengan ikhlas

2. Manfaat dan Hikmah Kerja Keras


1) Menjadi orang kaya dan dapat masuk surga
2) Sukses dalam meraih cita-cita
3) Hidupnya menjadi bahagia
4) Menjadi orang yang dermawan

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 8
BAB III
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

1. Pengertian Iman kepada Kitab-Kitab Allah


‫اﺎﻧﺎﳝﻤ اإ‬
‫ ا ا اﻣ اﻦآا ا‬- ‫ ا اﻦﻣ اااﻮﺆا ا ا ااي‬-َِ
Secara bahasa, iman berasal dari B. Arab َََ ‫ﺎ ﻃﻤ‬ َََ yang artinya percaya
atau yakin. Sedangkan kitab-kitab Allah berarti firman-firman Allah yang dibukukan
menjadi
sebuah mushaf. Dalam memahami kitab-kitab Allah, kita dapat membedakannya menjadi
dua
kategori, yaitu:
a. Kitab samawi, yaitu kitab suci yang bersumber dari wahyu atau firman Allah yang
disampaikan melalui malaikat Jibril kepada para rasul pilihan-Nya.
b. Kitab ardhi, yaitu kitab yang bersumber dari hasil perenungan para tokoh agama dan
bukan bersumber dari wahyu atau firman Allah.
Adapun yang dimaksud dengan beriman kepada kitab-kitab Allah disini berarti
beriman kepada kitab samawi. Artinya meyakini dengan sepenuh hati, membenarkan
dengan
ucapan dan membuktikan dengan perilaku keseharian atas keberadaan kitab-kitab Allah
yang
diturunkan kepada para rasul-Nya untuk disampaikan kepada umatnya masing-masing.
Allah
berfirman dalam QS. Al-Baqarah (2): 213:

ãΝßγyètΒ tΑt“Ρr&uρ t⎦⎪Í‘É‹ΨãΒuρ š⎥⎪ÌÏe±u;ãΒ z⎯↵ÍhŠÎ;¨Ψ9$# ª!


$# y]yèt7sù Zοy‰Ïn≡uρ Zπ¨Βé& â¨$¨Ζ9$# tβ%x.
t⎦⎪Ï%©!$# ωÎ) ÏμŠÏù y#n=tG÷z$# $tΒuρ 4 ÏμŠÏù (#θàn=tF÷z$#
$yϑŠÏù Ĩ$¨Ζ9$# t⎦÷⎫t/ zΝä3ósuŠÏ9 Èd,ysø9$$Î/ |=≈tGÅ3ø9$#
$yϑÏ9 (#θãΖtΒ#u™ š⎥⎪Ï%©!$# ª!$# “y‰yγsù ( óΟßγoΨ÷t/
$JŠøót/ àM≈oΨÉit6ø9$# ÞΟßγø?u™!%y` $tΒ Ï‰÷èt/ .⎯ÏΒ çνθè?
ρé& ∩⊄⊇⊂∪ ?Λ⎧É)tGó¡•Β :Þ≡uÅÀ 4’n<Î) â™!$t±o„ ⎯tΒ “Ï
‰ôγtƒ ª!$#uρ 3 ⎯ÏμÏΡøŒÎ*Î/ Èd,ysø9$# z⎯ÏΒ ÏμŠÏù
Terjemahnya:
(#θàn=tF÷z$#
“Manusia itu (dahulunya) adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), Maka
Allah
mengutus Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama
mereka
kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang
mereka
perselisihkan. tidaklah berselisih tentang kitab itu melainkan orang yang telah
didatangkan
kepada mereka Kitab, Yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang
nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang
yang
beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-
Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang
lurus.” (QS. Al-Baqarah (2): 213).

2. Macam-Macam Kitab Allah


Wahyu atau firman Allah yang diterima para nabi dan rasul-Nya ada dua
macam:
a. Shuhuf, yaitu wahyu yang terpisah-pisah dalam bentuk lembaran-lembaran. Secara
rincidapat dijelaskan dalam tabel berikut:
Nabi / Rasul Jumlah
No Keterangan
Penerima Shuhuf
1 Nabi Adam 10 lembar Pendapat lain, Nabi Adam tidak menerima shuhuf
2 Nabi Syits 50 lembar Pendapat lain mengatakan 60 lembar
3 Nabi Idris 30 lembar
4 Nabi Ibrahim 10 lembar Pendapat lain mengatakan 30 lembar
5 Nabi Musa 10 lembar Diterima sebelum Kitab Taurat
Perincian tersebut di atas berdasarkan hadis riwayat Ibnu Hibban no. 362. Diceritakan
bahwa Rasulullah pernah ditanya oleh Abu Dzar, “Ya Rasulullah, berapakah jumlah
kitab
yang diturunkan Allah?” Rasul menjawab sebagai berikut:

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 9
‫ﺔﺋﺎﻣ‬ َ َ َ‫ب َﺎﻃﻤ‬
ََ‫ﺘﻛﻮ ﻃ‬ َ َِ َ َ ‫راو‬
ِ َ ‫ﺐﺘﻛﻮﲬ َﺔﻌ َﻃاﺑ َﻃ‬
ِ َ ‫ﻼث خﻮﻮاﻨﻃﺧأ ﻃﻰﻠﻋ لﻤﺰﻮﻧأ وﺎﺔﻔاﻤﻴﺤﺻ نﻮﻤﻃﺴ ﺚﻤﻴﺷ ﻃﻰﻠﻋ َلﻤ َﺰ َﻮﻧأ َ َِﻮ‬
‫نﻮﻮاثﻃ ﻃ‬ َِ

‫ل َز َِنأََو ِﻒﺋﺎﺤﺻ ﺮﺸﻋ ﻢَﻴﻫاﺮو َِﺑإ َﻰﻠﻋ ل َِز َِنأو وَِﺔﻔوَﻴﺤﺻ‬


َ َ َ َ‫ﻰﻠﻋ‬
َ َ َ ِ َ َ َ َِ ‫ﻰﺳﻮﻣ‬
َ َ ِ َ ‫ةارﻮﺘﻟا ﻞﺒََوﻗ ﻦﻣ‬
‫ﺮﺸﻋ ﱠ‬
ََ َ َ َ ََ َ َ َ
(‫)نﺎﺒﺣ ﻦﺑا ﻩاور‬ ََِ ‫ﺘﻟا َ َ َلزو َنأَ َ َو‬
‫ﻒﺋﺎﺤﺻ‬ ََ
ِ َِ َ ‫ةارﻮ‬
َ ‫َ َ َ َ َِﱠ‬
‫نَﺎﻗَﺮ َﻔﻟاو رَﻮوﺑزﻟاوﻞوووﻴَﳒﻹوواو َ ﱠ‬

Terjemah:
“104 buah kitab, Allah menurunkan kepada Nabi Syits 50 shuhuf, kepada Nabi
Khunnukh (Idris) 30 shuhuf, kepada Nabi Ibrahim 10 shuhuf dan kepada Nabi Musa
sebelum diberikan kitab Taurat 10 shuhuf. Dan Allah menurunkan kitab Taurat, Injil,
Zabur dan Al-Qur’an”. (HR. Ibnu Hibban)
Berdasarkan hadis tersebut, jumlah shuhuf yang diturunkan adalah 100 ditambah 4
kitab.
Meskipun demikian, sebagian ulama mengatakan jumlahnya adalah 114 shuhuf dan
kitab.
b. Kitab, yaitu wahyu yang dijadikan dalam satu buku atau mushaf. Ada empat kitab suci
yang diturunkan Allah ke bumi, yaitu kitab Taurat untuk Nabi Musa, Kitab Zabur untuk
Nabi Daud, Kitab Injil kepada Nabi Isa dan Kitab Al-Qur’an untuk Nabi Muhammad
saw.

3. Nama dan Kandungan Kitab-Kitab Allah serta Masa Diturunkannya


Kitab /
Bahasa / Tempat dan Masa
No Rasul Isi
Umat Berlaku
Penerima
1 Kitab Bahasa Akidah (tauhid) dan hukum syariat  Tempat: di bukit
Taurat Ibrani Allah yang terkenal dengan sebutan 10 Tursina (Mesir)
(Torah) untuk perintah Tuhan, yaitu:  Berlaku sejak abad ke
diturunkan umat 1. Perintah mengesakan Allah 12 SM – 10 SM
kepada Yahudi 2. Larangan menyembah berhala
Nabi Musa 3. Perintah menyebut nama Allah
dengan hormat
4. Perintah memuliakan hari Sabat
5. Perintah menghormati ayah-ibu
6. Larangan membunuh sesama
manusia
7. Larangan berbuat zina
8. Larangan mencuri
9. Larangan berdusta
10. Larangan memiliki barang orang
lain dengan cara tidak benar
2 Kitab Zabur Bahasa Zikir, nasihat, hikmah dan tidak Tempat di Yerussalem
(Mazmur) Suryani mengandung syariat, karena Nabi Daud (Israel)
diturunkan untuk meneruskan syariat Nabi Musa  Berlaku sejak abad 10
kepada umat SM – 1 SM
Nabi Daud Yahudi
3 Kitab Injil Bahasa Isi kitab Injil sama dengan kitab-kitab  Tempat di Yerussalem
diturunkan Qibti sebelumnya. Menghapus hukum-hukum (Israel)
kepada untuk yang tertera dalam Kitab Taurat yang  Berlaku sejak abad 1 M
Nabi Isa umat tidak sesuai untuk zaman itu, sehingga – 610 M
Nasrani kitab Injil yang asli tidak diketahui lagi
keberadaannya
4 Kitab Al- Bahasa a. Akidah/tauhid (keyakinan)  Tempat di Mekkah (13
Qur’an Arab b. Syariah (hukum), baik yang tahun) dan Madinah
diturunkan untuk berkaitan dengan ibadah maupun (10 tahun)
kepada umat muamalah  Berlaku sejak 610 M
Nabi Islam c. Akhlak (etika) dalam semua ruang sampai datangnya hari
Muhammad lingkupnya kiamat
d. Kisah-kisah umat terdahulu

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 10
g. Menambah
Kitab / sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah untuk meraih
Bahasa / Tempat dan Masa
No kesuksesan
Rasul di dunia dan di akhirat. Isi
Umat Berlaku
Penerima BAB IV
e. Berita-berita tentang masa depan
TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH
(akhirat)
f. Prinsip dan dasar hukum-hukum
yang berlaku bagi alam semesta
1. Pengertian Pengurusan Jenazah termasuk manusia
Jenazah berasal dari bahasa arab, yaitu janazah yang berarti sebutan untuk mayat
4. Persamaan atau
mayyit (seseorang
dan yang
Perbedaan sudah
Kitab meninggal
Al-Qur’an dunia).
dengan Pengurusan
Kitab-Kitab jenazah adalah perilaku
Sebelumnya
mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, menyolatkan dan menguburkan.
Keistimewaan
Hal Kitab Al-Qur’an
ini dilakukan sebagai wujud dan upaya memuliakan manusia sebagai hamba Allah. Karena
a. Sebagai pembenar kitab-kitab sebelumnya
manusia adalah satu-satunya makhluk yang paling dimuliakan Allah dibandingkan seluruh
b. Akan memperoleh berkah pahala bagi yang membacanya
makhluk ciptaan-Nya yang lain, baik ketika masih hidup maupun sudah meninggal. Allah
c. Membuat daya tarik orang yang beriman untuk memperlajarinya
berfirman:
d. Memberikan ketenangan jiwa
e. Terjaga keasliannya hingga
óΟßγ≈uΖù=Òsùuρ hari kiamat
ÏM≈t7ÍhŠ©Ü9$# š∅ÏiΒ Νßγ≈oΨø%y—u‘uρ
f. Pemberi syafaat (pertolongan) kelak di hari kiamat
Ìóst7ø9$#uρ Îhy9ø9$# ’Îû öΝßγ≈oΨù=uΗxquρ tΠyŠ#u™ û©Í_t/
$oΨøΒ§x. ô‰s)s9uρ
No. Persamaan ∩∠⊃∪ WξŠÅÒøs?
Perbedaan $oΨø)n=yz
1 Sama-sama sebagai kitab suci dari ô⎯£ϑÏiΒ 9ÏVŸ2 4’n?tã
Al-Qur’an isinya paling lengkap, karena
Terjemah: Allah yang diberikan kepada para nabiisinya mencakup seluruh aspek
dan rasul
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di kehidupan
dan 2 Sama-sama
daratan di lautan, Kami firman beriAllah mereka (kitab rezki dari yang Al-Qur’an baik-baik bersifat
dan Kami paling sempurna
lebihkan mereka
dengan samawi)
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al- karena menyempurnakan isi kitab-kitab
Isra’
(17): 70). sebelumnya
3 Sama-sama berfungsi sebagai petunjuk Al-Qur’an berlaku sepanjang masa sejak
dan pedman hidup manusia diturunkannya sampai datangnya hari
2. Hukum Pengurusan Jenazah kiamat. Kitab-kitab lain hanya berlaku
Pengurusan jenazah hukumnya fardhusepanjang kifayah, baik masa darikerasulan
kalangan nabi umat yang Islam
non-muslim. maupun Pengertian fardhu kifayah adalah bentuk kewajiban yang dibebankan kepada menerimanya
umat Islam secara kolektif dan memenuhi asas ketercukupan. Artinya, jika dalam satu
desa
atau wilayah terdapat sebagian umat Islam yang sudah mengurusi jenazah maka
5. Sikap Keimanan Kepada Kitab-Kitab Allah
masyarakat
lainnya di desa tersebut telah gugur kewajibannya, namun sebaliknya jika tidak ada
a. Meyakini
seorang
pun yang bahwa mengurusi Allah menurunkan jenazah maka semua berdosalah kitab-kitab seluruh tersebut
masyarakatdi atas dalam kepadasatu para nabi dan
desa
rasul-Nya.
tersebut. Rasulullah saw. bersabda:
‫َِ ﷲا ﻲﺿر‬ ‫ﻪﻤﻨﻋ‬bahwa
‫ﻧﺎﻮ‬
َ َ ‫ﷲا لﻮﺳرﱡَﻃ‬semua ‫ﻴﻠﻋ ﷲا ﻰﻠﺻ‬rasul ‫َِﻃﺎﻗ ﱠﻢﻠﺳو ﻪﻤﻃ‬ ‫ﻰﻠﻋ ﻤﻢﻠﺴﻤﻤﻟا ﻖﺣ ل‬ke bumi ََِ ‫ ﱠ‬mengajarkan ajaranَِpokok
b. Meyakini
َََ ََ َ َ yang diutus َ‫ﱠ‬ ََ َ َ ََ ََ َ
‫وووا َ َ َﻦﻋ‬
ََ ‫ةﺮَوﻳﺮﻫﻤﻃ‬sama,
َ‫ﰊ‬
َ َِ َ yang
yaitu
tauhid kepada Allah.
ِ َ َ ِ ‫ﺎﻴﻋو َﻤ َﻃ‬
‫مﻼﺴﻟاَِدر‬ ‫ﺾيرﻤﻤﻟاﻮةد ﻃﺪ‬
َِ َ bahwa ‫ﺟاو ﻤﺰﻃﺋﺎﻃﻨﳉاﻮعﺎﻃﱢﺒﺗاو‬ ‫ﺸﺗو ةﻮﻋﱠ ﻟاﻮﺔﻃﺑﺎ ﻤ‬ َِ‫ﺖﱡَﻤ َﻴﻤ ﻃ‬
‫ﻌﻟا َ ِ َﱠ‬
َ ‫ﺲﻃﺎ ِﻤ‬
َِ‫و‬ ‫َﺲ ِ ﻤ‬
‫ ََِﻤﻟا‬diturunkan
‫ﻢﻠﺴ‬
c. Meyakini ‫ ﻤ‬Al-Qur’an adalah ‫ﻃ‬ kitab terakhir dan paling sempurna yang ‫ﲬﻤﻮ‬
‫ووو‬
kepada
umat manusia. ََ ٌٌ
d. Membaca kitab suci Al-Qur’an dalam setiap waktu dan kesempatan sebagai pedoman dan
tuntunan hidup. ( )
‫ﻪﻴﻠﻋ ﻖﻔﺘﻣ‬
e. Memahami makna yang terkandung di dalam ayat-ayat Al-Qur’an.
Terjemah:
f. Mengamalkan apa yang disampaikan di dalam Al-Qur’an dengan melaksanakan seluruh
Abu Hurairah ra. berkata, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: “Hak seorang muslim
perintah dan menjauhi seluruh larangan Allah.
yang harus dipenuhi muslim lainnya ada lima, yaitu menjawab salam, mengunjungi orang
sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan dan menjawab doa orang yang bersin”.
6. Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
(HR.
Bukhari dan Muslim)
a. Mendapatkan kesempurnaan iman dan terbebas dari
kesesatan.
b. Menambah keyakinan ‫ﺎﺑﺎ ﻤ‬bahwa Allah telah mengutus para rasul untuk menyampaikan
‫ﻃﺎﻨﺟ ﻃﻊﺒاﱠﺗا ﻦﻣ‬Rasulullah ‫َِ ﻤﻢﻠﺴﻣ ةز‬ ‫ﺴﺘﺣاوﺎﺮَﺎﻧﺎﻃ ﻤﻤﳝا‬ saw.
‫نﺎﻃﻛﺎ‬juga‫ﻪﻌﻣو َﻃ‬ ‫ﱴﺣﻮ‬ bersabda:
‫ﺼي‬
‫ ﱢﻲاﻠ ﻮ‬dunia
‫غﻮﻔايو ﺎﻬاﻤﻃﻴﻠﻋ‬ ‫ﻪﱠﻧﻤﻃﺈف‬
‫ ﺎﻤﻬﻤﻨفد ﻦﻣ ﻃ‬dengan َ adanya
ََََََِ
risalahnya.
c. Menjadikan
ََ َ kehidupan َ ََ َ َ َ
manusia ‫ﻃ‬ ‫ﻃ‬ َ ‫ﻃ‬
‫ﱠ‬ َ َ di tertata baik karena hukum di dalam
kitab suci.
‫ﻻا ﻦﻣ ﻊﺟَﺮ َوﻳ‬
d. Menambah ‫ﺟ‬
ََ
َ keyakinan ‫ﻃ ﻃ ﻤَﻃ ﻮ ﻮ ﻤ ﻃﱡ‬bahwa
َ ‫ﲔﻃاﺮو َﻴ َ َ ِ َﻘﺑ َ ﺮ‬ ‫ﻴﻗ َِ َﰒﻃ‬
‫ﻞﻛ‬ َ َِ ِ ‫ﻃﺎﺮو‬
َ َ ِ َ ِ adanya
‫ﻦﻣو ﺪَﺣا َﻞﺜﻣ‬ kesamaan ‫ﻰووﻠﺻ‬
‫ﺎﻬوَﻴﻠﻋ ﱠ‬ visi َ‫ﻊﺟرﱠ‬
dan ‫ﻞﺒََوﻗ‬ ‫ﱠﻪنَِﺈﻓ َﻦﻓ‬rasul untuk
‫َﺪﺗ َنﺎ‬para
misi
ََ َ
menyampaikan
tauhid kepada Allah.
َِ
e. Menambah keyakinan bahwa Islam adalah agama penyempurna dari risalah
sebelumnya.
( ) ‫ِﻘﺑ ﻊﺟَﺮ َوﻳ يرﺎﺨﺒﻟا ﻩاور‬para َ ‫ﻃﺎﺮوﻴ‬
ََ َ
rasul

f. Menambah motivasi dalam beribadah dan menjalankan kewajiban-kewajiban agama seperti


Terjemah:
yang tertuang di dalam kitab suci.
“Barang siapa mengantarkan jenazah seorang muslim karena iman dan mengharapkan
ridha
Allah sampai menyolati dan menguburkannya, maka ia pulang dengan membawa pahala
dua

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 11
12
qirot. Setiap satu qirot besarnya sama dengan gunung uhud. Namun, barang siapa yang
menyolatinya lalu pulang sebelum dimakamkan, maka ia pulang dengan membawa
pahala
satu qirot”. (HR. Bukhari)

3. Macam-Macam Jenazah
Jenazah yang wajib diurusi oleh umat Islam adalah jenazah umat Islam. Sedangkan,
jenazah non-muslim, umat Islam tidak wajib mengurusnya secara Islami. Artinya, jenazah
non-muslim tetap diurusi tetapi tidak perlu disholatkan.
Namun, tidak semua jenazah umat Islam wajib diurusi oleh umat Islam secara
sempurna. Ada beberapa jenis jenazah yang tidak diwajibkan sempurna pengurusannya,
diantaranya adalah:
a. Jenazah muslim yang mati syahid dalam peperangan
b. Jenazah bayi yang keguguran dan belum sempurna
bentuknya
c. Jenazah muslim yang hilang atau tidak ditemukan, seperti tenggelam dan
semisalnya
d. Jenazah muslim yang rusak berat karena kecelakaan atau hangus terbakar, tidak
dimandikan tetapi cukup tayammum atau disesuaikan dengan
kondisinya

4. Tata Cara Pengurusan Calon Jenazah (Sebelum Meninggal Dunia)


a. Sedang sakit:
1) Membesuk dan menghiburnya
2) Mendoakan semoga lekas sembuh
Siti Aisyah ra. menjelaskan bahwa ketika Rasulullah menjenguk keluarganya yang
sakit, beliau
‫َذا سﺎﱠﻨﻟا ﺑﺮ َِ َﻢ َِﻬﱠﻠَﻟا‬mengusapnya
ََ ‫ََِﺷا َسأ ََﺒﻟا ﺐﻫ‬ dengan tangan kanan dan
َ ِ َ َ ‫َﱢﱠ ِ َِ َِ ﻻ ءﺎﻔﺷ َﻚﺋﺎﻔﺷﱠِﻻإ َءﺎﻔﺷ َوووﻻﺎﰲوووﱠ ﻟا‬
‫ﺖﺸ َ َِنا ِﻒ‬
berdoa:
ََ
ََ َ َِ
(‫ﺎﻤﻘﺳ ردﺎ ََﻐوﻳ )ﻪﻴﻠﻋ ﻖﻔﺘﻣ‬
Terjemah:
“Ya Allah, Tuhan seluruh manusia, Penghalang sakit, sembuhkanlah, Engkau
adalah Zat Pemberi kesembuhan, tiada yang lain yang dapat memberi
kesembuhan
selain Engkau, kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit sedikit pun”. (HR.
Bukhari dan Muslim)

b. Ketika Sakaratul Maut


Ada beberapa hal yang harus dilakukan ketika menghadapi seseorang yang sedang
dalam
keadaan sakaratul maut, yaitu:
1) Menghadapkan ke arah kiblat
2) Menganjurkannya untuk berdoa dengan tujuan meringankan rasa sakit yang
sedang
dialaminya karena proses berpisahnya ruh dan jasad. Berikut ini adalah doa yang
diucapkan oleh Rasulullah ketika beliau menghadapi sakaratul
maut: ( َ )
ََ‫ﲏﲪ َو َ َ َﻤﱄﱠ ِﺮ‬
‫ﻔﻏا ﻢﱠﻬﻠَﻟا ﻪﻴﻠﻋ ﻖﻔﺘﻣ‬ َ َِ َ َ َِ ‫ِ ﲏ و ﳊ و َﱠ‬
‫ﻃ ﻤ‬ ‫ووووووراو‬
َ ‫ووواو‬َ ‫َِﻻِوووﺑِﻘوو‬
‫ﻻاﻖ ِ َﻴﻓﺮ‬
َ ‫ﻋ‬َ ‫َﻰﻠ‬

Terjemah:
“Ya Allah, ampunilah diriku, kasihanilah diriku, sandingkanlah diriku dengan Allah
Zat Ar-Rafiqul a’laa”. (HR. Bukhari dan Muslim)

3) Membaca surat Yasin dengan suara agak keras dan surat Ar-Ra’d dengan suara
pelan.
Tujuannya adalah untuk mempermudah keluarnya ruh dari
jasad
4) Mentalqin dengan kalimat tahlil, yaitu laa ilaaha illallaah dan syahadat secara
santun, tanpa ada kesan memaksa. Hal ini bertujuan agar kalimat terakhir yang ia
ucapkan sebelum meninggal adalah kalimat tauhid, sehingga ia dapat masuk
surga,
baik secara langsung maupun setelah mendapat ampunan atas dosa-dosanya.
Sebagaimana sabda Rasulullah dari Abu Sa’id Al-Khudri ra:
(‫)ﻢﻠﺴﻣ ﻩاور‬ ََ َ َ َ ‫ﱢ‬
‫ﷲاﱠِﻻإ ََﻪِﻟإ َﻻ ﻢﻛَﺎﺗﻮﻣ اﻮَوﻨَﻘﻟ‬

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 13
Terjemah:
“Talqin (ajarilah) orang yang menjelang mati di antara kamu dengan kalimat laa
ilaaha illallaah”. (HR. Muslim)

5) Orang yang menunggui tidak boleh berkata jelek, karena malaikat akan
mengamininya. Sebagaimana perintah Rasulullah ketika mengunjungi jenazah Abu
Salamah, beliau melihat orang-orang bersedih meratapi keadaan keluarganya
yang
telah meninggal dunia. Rasulullah bersabda:
(‫)ﻢﻠﺴﻣ ﻩاور‬ ‫ََﻃﺪﺗﻃﻻ‬
‫ﻰﻠﻋَ ﻮﻮﻋ‬
َ َ َ َ َ ‫ﻢﻜﺴﻔا َﻧا‬
‫ﻤﻃ‬
‫ﻻإ َ َ ِﱢَ َ َ َﱠ‬ َ َ َ ‫نﻮﻟﻮﻘاﺗ ﺎﻣ ﻰﻠﻋ نﻮاﻨﻣﺆايﻃﺔﻤﻜﺋﻼﻤﻟا نﻤﻃﺈف‬
ِ ‫ﲑﲞﱠَ َﻤ‬
‫ﻃ‬ ‫ﻮ ﻮ ﻃ ﻤ‬ ‫ﻮ ﻃ ﻃ‬

Terjemah:
“Jangan mendoakan keluarga kalian kecuali dengan kebaikan, karena malaikat
akan mengamini semua yang kalian ucapkan”. (HR. Muslim)

c. Ketika Meninggal Dunia


Apabila orang yang sakaratul maut sudah meninggal dunia, maka ada beberapa hal
yang
harus dilakukan oleh umat Islam terhadap jenazah tersebut,
yaitu:
1) Meninggikan tempat jenazah dan menghadapkan ke arah
kiblat
2) Mengucapkan doa musibah, yaitu kalimat istirja’ atau tarji’ sebagaimana yang
diajarkan oleh Rasulullah dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Ummu
‫َِ ﻮ‬
‫ﺼﺗ ﺪﻤﺒﻋ ﻦﻣ ﺎﻣ‬ ِ َ َ َ ‫ﻮﻌﺟار ﻪﻤﻴﻃﻤﻟإ ﺎﱠﻤﻧإو ﷲ ﺎﱠﻤﻧإ لﻮﻘﻃاﻴﻃافٌ ﻃﱠَﺒ َﻤ‬
‫ﻴﺼﻣﻮﻮﻪﺒﻤﻴ‬ ََ‫ َِ َن‬.ِ َ ‫ﻒﻠﺧاو ﱵﺒﻤﻴﺼﻣ ﻤﰲ ﻤﱐر ﺟا ﻢ ﱠﻬاﻠﻃِﻟا‬
‫ﻤ ﻃ‬
ََ‫َ ِ َ َ ِ َ ِﺔ َ ﻮ‬
Salamah:
ََ َ ‫ﻮ‬ ‫ﻃ‬
(‫و ﻤﱄ )ﻢﻠﺴﻣ ﻩاور‬ ‫و‬
َََ َ َ َ
‫ِ و‬ َِِ ‫ﻴ ﻤﰲ ﱃﺧ‬
َََ َ ََ
ِ َِ‫ووووووﺎﻌَوﺗﷲا َﻩﺮﺟﱠأ‬
َ َََ ‫ﻻإﺎﻬوَﻨﻣاﺮو‬
ََ َ َ َ
ِ ‫ِﻪَﺘﺒَﻴﺼﻣ‬

Terjemah:
“Apabila seorang hamba tertimpa musibah lalu mengucapkan: Innaa lillahi wa
innaa ilayhi rooji’un (sesungguhnya yang datang dari Allah dan pasti semua akan
kembali kepada-Nya), Ya Allah, berikan aku pahala terhadap musibah yang
kualami
ini, gantikan untukku yang lebih baik darinya. Maka Allah akan memberinya
pahala
atas musibahnya dan akan memberikan pengganti yang lebih baik darinya”. (HR.
Muslim)

3) Memejamkan mata jenazah


4) Mengikat dagunya dengan kain, jika mulutnya membuka
5) Meletakkan sesuatu di atas perut sebagai penindih agar tidak
6) menggembung
Meletakkan kedua tangannya di antara tali pusar dan
7) dada
Menutupi tubuh jenazah dengan kain
8) Segera membayar hutang-hutangnya, jika memiliki hutang. Rasulullah
bersabda: (‫ﻤﻟا ﺲﻔَون َ)ﻪﺟﺎﻣ ﻦﺑا ﻩاور‬ ‫َِﻨﻳِﺪﺑ ﻘﱠﻠﻌﻣ ﻦﻣﺆ‬
َََ ََ َ ‫َ َ َ َ ِ َﱠَ َ َ َﺔ‬
‫ََِﻨﻋﻰﻀَﻘووووﻳﱴﺣوو ِﻪ‬
‫ﻪ‬

Terjemah:
“Ruh seorang mukmin tergantung kepada hutangnya sampai hutang itu dilunasi”.
(HR. Ibnu Majah)

5. Tata Cara Memandikan Jenazah


Memandikan jenazah adalah menyucikan jenazah dari najis dan kotoran yang
menempel pada tubuh jenazah sehingga jenazah berada dalam keadaan suci.
Memandikan
jenazah harus menggunakan air bersih, suci dan mengalir disertai sabun yang bisa
membersihkan kotoran yang masih menempel di kulit. Sebagaimana sabda Rasulullah
ketika
ada seorang laki-laki yang sedang ihram terjatuh dari untanya lalu meninggal
dunia: َ ِ‫رﺪﺳﲟﻤ ِء َوﺎ َوو‬
(‫َﻩَﻮﻠﺴِﻏا )ﻢﻠﺴﻣو يرﺎﺨﺒﻟا ﻩاور‬ َ َِ
ََ
Terjemah:
“Mandikanlah ia dengan air serta daun bidara (atau dengan sesuatu yang bisa
menghilangkan daki dan kotoran dari kulit, seperti sabun)”. (HR. Bukhari dan
Muslim)

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 14
Syarat jenazah yang wajib dimandikan:
a. Jenazah beragama Islam
b. Tubuh dari jenazah tersebut ada wujudnya meskipun sebagian kecil. Apabila jenazah
itu hancur lebur dan tak berwujud atau jasad dari jenazah tersebut akan rusak jika
terkena
maka air, ada kewajiban untuk memandikannya
tidak
c. Jenazah tersebut bukan jenazah orang yang mati syahid dalam
peperangan
Syarat orang yang memandikan jenazah:
a. Baligh
b. Berakal
c. Niat memandikan jenazah
d. Terpercaya, artinya memahami ketentuan memandikan jenazah dan mampu
merahasiakan
aib jenazah.

Ketentuan memandikan jenazah:


a. Jika jenazahnya laki-laki, maka yang memandikannya adalah laki-laki. Mereka yang
diberi wasiat sebelumnya, kemudian bapaknya, kakeknya, keluarga terdekat dan
mahram
dari pihak laki-laki. Namun, seorang istri boleh memandikan jenazah suaminya atau
sebaliknya
b. Jika jenazahnya perempuan, maka yang utama memandikannya adalah dari
perempuan,
seperti ibunya, neneknya dan keluarga dekatnya yang perempuan serta
c. suaminya
Jika jenazahnya adalah seorang anak, maka laki-laki dan perempuan boleh
memandikannya. Akan tetapi, diutamakan dari kalangan keluarganya yang
d. memandikan
Jika jenazahnya perempuan dan tidak ditemukan seorang perempuan pun selain
jenazah
tersebut, maka jenazah tersebut tidak perlu dimandikan. Cukup ditayamumkan saja
oleh
orang-orang yang berada di sekitarnya. Hal itu juga berlaku bagi jenazah laki-
e. laki
Apabila orang yang dekat kekerabatannya sudah tidak ada, maka hak memandikan
jenazah itu berpindah kepada keluarga jauh yang berpengtahuan cukup dan amanah
(dapat dipercaya)

6. Tata Cara Mengkafani Jenazah


Mengkafani jenazah berarti membungkus jenazah dengan kain kafan yang
setelahdilakukan
jenazah dimandikan secara sempurna. Kain kafan diambil dari harta si mayit itu
sendiri jika ia meninggalkan harta. Jika tidak, maka kain kafannya menjadi kewajiban
orang
yang wajib menafkahinya selama ia hidup. Jika tidak ada, maka diambilkan dari baitul mal
dan diatur menurut hukum Islam. Jika baitul mal tidak ada atau tidak teratur, maka
menjadi
kewajiban muslim yang mampu di sekitarnya. Demikian pula dengan keperluan lainnya
yang
bersangkutan dengan si mayit.

Beberapa ketentuan dalam proses mengkafani jenazah adalah sebagai


berikut:
a. Warna kain kafan hendaknya putih bersih
b. Jumlah kain kafan yang digunakan diusahakan berjumlah ganjil, minimal 1 lapis yang
menutupi seluruh badan jenazah, baik laki-laki maupun perempuan. Adapun yang
paling
utama adalah:
1) Jenazah laki-laki, tiga helai kain kafan yang menutupi seluruh tubuhnya. Sebagian
ulama berpendapat bahwa salah satu dari tiga lapis itu adalah izar (kain yang
disarungkan), sedangkan dua lapis lagi menutupi seluruh
badannya.
2) Jenazah perempuan, lima helai kain dengan perincian: satu helai kain bawahan,
baju,
tutup kepala, kerudung atau cadar dan kain yang menutupi seluruh
tubuhnya. tali sejumlah lima helai, dengan perincian: untuk ujung kepala, dada,
c. Menggunakan
perut, paha dan ujung kaki

Cara mengkafani jenazah:


a. Membentangkan kain kafan sehelai demi sehelai. Setiap helai ditaburi wewangian,
seperti
minyak wangi, kapur barus, daun bidara dan sejenisnya
b. Mengangkat dan meletakkan jenazah di atas kain kafan dalam keadaan tertutup
kain

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 15
c. Menyelimutkan kain kafan bagian kanan di atas kain kafan bagian kiri secara urut, dari
lembar kain kafan satu sampai kain kafan selanjutnya
d. Mengikat jenazah dengan lima tali yang telah dipersiapkan di bawah kain kafan dan
dilepas setelah sampai ke liang lahad

7. Tata Cara Menyolatkan Jenazah


Menyolatkan jenazah berarti melakukan sholat untuk jenazah dengan cara
empat melakukan
takbir satu salam. Setiap orang Islam berhak menyolatkan jenazah, tetapi yang
paling
berhak adalah sesuai dengan urutan berikut:
a. Orang yang diwasiatkan, dengan syarat bukan termasuk orang fasik atau ahli
bid’ah
b. Ulama atau pemimpin agama
c. Orang tua si mayat, kakek-nenek dan garis silsilah keluarga yang masih hidup di
atasnya
d. Anak-anak si mayat dan garis silsilah keturunannya ke bawah yang masih hidup,
seperti
cucu, cicit, dll
e. Keluarga terdekat
f. Kaum muslimin

Sholat jenazah sangat dianjurkan dilaksanakan secara berjamaah, meskipun


diperbolehkan secara munfarid (sholat sendiri). Jika dilaksanakan secara berjamaah,
jumlah
shaf (barisan) sholat diupayakan berjumlah ganjil, minimal tiga shaf. Adapun posisi imam
dan
ma’mum adalah sebagai berikut:
a. Jenazah laki-laki, posisi imam berada searah kepala jenazah sedangkan posisi ma’mum
berada di belakang imam dengan urutan ma’mum laki-laki dewasa kemudian
perempuan
dewasa
b. Jenazah perempuan, posisi imam berada searah tali pusarnya jenazah sedangkan
ma’mum
seperti pada ketentuan ma’mum laki-laki

Syarat sah sholat jenazah:


a. Terpenuhinya syarat-syarat sholat pada umumnya, seperti menutup aurat, suci badan,
pakaian dan tempat dari najis, serta menghadap
kiblat
b. Dilaksanakan setelah jenazah dimandikan dan dikafani
c. Posisi jenazah diletakkan di sebelah kiblat orang yang menyolatkan, kecuali jika sholat
itu dilaksanakan di atas kubur atau sholat gaib

Rukun sholat jenazah:


a. Berdiri jika mampu
b. Niat sholat jenazah (boleh diucapkan atau cukup di dalam hati)
1) Niat untuk jenazah laki-laki
‫ﻲووﻠَﺻا‬
‫ﻰﻠﻋ ﱢ‬
َِ ‫ﻜﺗ َﻊﺑَرا ﺖﱢووووﻴَﻤﻟا اﺬﻫ‬ ََ ‫َ( َﺔﻳﺎِﻔﻛ ضَﺮ َوﻓ‬
َ ‫ﺗﺎﺮو ِ َﻴﺒ‬ ‫ﺎﻣﺎِﻣا‬
َ / ‫ﱃﺎﻌووَوﺗَِﷲ )ﺎﻣﻮَﻣأﻣ‬
‫ووو‬
َََ َََ َ ََ ََ ََ َ َ َ َ َ َ َ َ

Terjemah:
Saya niat sholat terhadap mayit laki-laki ini dengan empat takbir (sebagai
imam/ma’mum), fardhu kifayah karena Allah ta’ala.

2) Niat untuk jenazah perempuan


‫ﻲووﻠَﺻا‬
‫ﻰﻠﻋ ﱢ‬
َِ ‫ﻜﺗ َﻊﺑَرا َﺔﺘﱢﻴَﻤﻟا ﻩﺬﻫ‬ ََ ‫َ( َﺔﻳﺎِﻔﻛ ضَﺮ َوﻓ‬
َ ‫ﺗﺎﺮو ِ َﻴﺒ‬ ‫ﺎﻣﺎِﻣا‬
َ / ‫ﷲ )ﺎﻣﻮَﻣأﻣ‬ َِ‫ﱃﺎﻌوو َِوﺗ‬
‫ووو‬
َََ َََ َ ََ ََ ََ َ َ َ َ َ َ

Terjemah:
Saya niat sholat terhadap mayit perempuan ini dengan empat takbir (sebagai
imam/ma’mum), fardhu kifayah karena Allah ta’ala.

3) Niat sholat gaib


‫ﻼفَِﺖﻤﻤﻨﺑ ﺔﻃﻧﻃ ﻮ‬
‫ﻼف‬ ‫ﻃ ِﻊﺑﻃراَﺔﻃﻤﺒﺋﺎﻃﻤﻐﻃﻟا ﻃن ﻮ‬ ‫ﺻا‬
ََِ ‫ﻲووﻠ‬
‫َِﻰﻠﻋ ﱢ‬ ‫ﱢووﻴﻣ‬
‫ﻼﻓ ﺖوو‬
َ ‫ﻼﻓ ِ َِﻦﺑََن‬َ ‫ ِﺐﺋﺎ ََﻐَﻟا َن‬/ ‫َﺔﺘﱢﻴﻣ‬
َََ ََ َََ َ
‫ ﺎﺎﻣﺎﻤﻣا( ﻃﺔيﺎﻤﻔﻛ ضﻤر‬/ ‫َ ﷲ ﺎ)ﺎﻣﻮﻤﻣﺄﻣ‬
‫َِ ﻃاف ﺗﺎراﻤﻤﻴﺒﻃﻜﺗ‬ ‫ﱃﺎﻌﻃاﺗ‬
َ ََ
َََ َََ َ ََ ََ ََ

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 16
Terjemah:
Saya niat sholat terhadap mayit laki-laki/mayit perempuan (sebutkan nama mayit
tersebut) yang gaib dengan empat takbir (sebagai imam/ma’mum), fardhu kifayah
karena Allah ta’ala.

c. Melakukan empat kali takbir, termasuk takbiratul ihram:


1) Takbir pertama, membaca surat Al-Fatihah
2) Takbir kedua, membaca sholawat atas Nabi Muhammad:
‫َﻟا‬
َ ‫ﻰﻠﻋو ﺪووو َﺎﳏﻤَووونﱢﺪﻴﺳ ﻰﻠﻋ ﻞﺻ ِﻢ ِﱠَﱠﻬﻠ‬
ََ‫ﺪووو ﺎﳏﻤ َووونﱢﺪﻴﺳ ل ِﱠ‬
َََ َ َ َ‫ﱢَﱠ‬
ََ َ َ

Atau
‫َِﻠَﻟا‬ ‫ََ ﻢﻬﱠ‬ ‫ﻰﻠﻋو ﺪووو َﺎﳏﻤَووونﺪﱢﻴﺳ ﻰﻠﻋ ﻞﺻ‬ ََ َ‫ﻴﺳ َ َﱢَلﱠ‬
َ ِ َ ‫ووون َﺪﱢﱠ‬
َ ِ َ َ ‫ووو َ ِﺎﳏﻤ‬
‫ﱠ‬
َ ‫َﺎنﺪﱢﻴﺳ ﻰﻠﻋ ﺖﻴﱠ َﻠﺻ ﺎﻤﻛ ﺪ‬
ََََ
‫َﺑا‬ َ‫َﻴﻫاﺮو َِﺑا َﺎنﱢﺪﻴﺳ ل ﻰﻠﻋ و ﻢ َ ِ ِﱠ‬
ِ َ ‫ﻴﻫاﺮو‬ َ ‫ﻰﻠﻋوَِﺪووو َﺎﳏﻤَووونﱢﺪﻴﺳ ﻰﻠﻋ ﻛﺮَﺎﺑوِﱠَﻢ‬ َ ِ َ ‫ﺪووو َﺎﳏﻤ َووونﱢﺪ‬
َ َ َ ِ َ ِ َ ِ ‫ﻴﺳ َ َ َل‬
ََ ََ َ ََ َ
‫ﺎﻤﻛ‬
ٌٌ‫ﺖﻛﻃﻃﺑ ﻃ ﻤﻃ‬ ‫ﻰﻠﻋﻃ ﻤ ﻃ ﻤ ﻃ ﻤ ﻤ‬
‫اﻴﺳﻃ ﻃ ﻤ ﻃ ﻤ‬ ‫ﻚا اﻧإﻤ ﲔﻃﻤﻻﻤﻌﻟا ﰱ ﻢﻤﻴﻫاراﻤﻤﺑا ﻃﺎﻧ ﱢﺪااﻴﺳ ل ﻰﻠﻋ و َﻢﻤ َرﺎﻤ‬
‫ﻴﻫارﻃاﻤﻃﻤﺑاﻃ ﻃﻃﺎﻧﻤ ﻃﱢﺪاﻤ ﻃ ﻃ‬ ‫ﺪﻤﻴﲪ ﱠ‬
ََ
ٌٌ‫ﻤﻃﺪ‬
‫ﻴﳎ‬
‫ﻤ‬

3) Takbir ketiga membaca doa untuk jenazah


(َ‫ﻔﻏا ﻢََﱠﻬﻠَﻟا َ)ﺎﻫ‬ َِ (‫ﻪﻨﻋ ﻒﻋاو َ)ﺎﻫ( ِﻪﻓﺎﻋو َ)ﺎﻫ‬
َ َ ‫ََ َووو َرﻪﲪووواو )ووﺎ َﳍ(َووَﻪﻟ َﺮ‬ َ َََ َََ
ََِ ‫ﱠ‬
ََ

Atau
(َ‫ﻔﻏا ﻢََﻬﱠﻠَﻟا َ)ﺎﻫ‬
َ َ َ
َ ‫َﻪﻟَزون مﺮَﻛاو َ)ﺎﻫ( َﻪَﻨﻋَِﻒﻋاو َ)ﺎﻫ( ِﻪﻓﺎﻋو َ)ﺎﻫ( َووو َرﻪﲪووواو )ووﺎ َﳍ(َوو‬
َِ‫ﻪﻟ َﺮ‬
ََ َ َ َََ َََ ََ
ََِ ‫ﱠ‬
ََ
ََ‫ََﻃﻪﻠﺧﺪﻣ ﻊﺳوو‬ َِ ‫دراﻃﻤﺒﻟاو ﺞﻤﻠ ﱠاﺜﻟاو ءﺎ ِﻤﻤﻘﻤﻻﺑَِﻃ)ﺎﻫ(ﻮﻪﻤﻠ ﺴﻏاو ﻃ‬
‫)ﺎﻫ( ﻮ‬ َِ‫ََِ ﺎﻤﻛﻃﺎيﺎﻃﻃﻄﳋا ﻦﻣ ﻃ)ﺎﻫ( ﻪﱢ َِاﻧو‬
‫ﻃ‬
ََ َََ ََ ََ َ َ َ َ‫ﱢ‬

‫ﻨوﻳ‬ َِِ َ َ ِ َ َ َ َِ ِ‫ََ ﻼﻫاو َ)ﺎﻫ( ﱠ‬ َ َ َ َ‫وﱠ‬


ََ َ ‫ﻰﻘو‬
َ َ ‫بﻮﺜﻟا‬
‫ﻩراد ﻦﻣ اﲑﺧ اراد َ)ﺎﻫ( ََﻪﻟَﺪﺑاو َﺲنﺪﻟا ﻦﻣ َﺾﻴو ََﺑﻻا ﱠ‬ ََ َ ‫اﺮوَﻴﺧ‬
‫ﻤ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻤ‬
َِ ‫َِ رﺎﱠﻨﻟا ﺑﺎﺬﻋو ﱪﻤﻘﻟاﻃﺔﻃﻨاﻤﺘف ﻃ)ﺎﻫ( ﻪﻗو ﻃ)ﺎﻫ( َ َِ َﻪﻠ َﻃ َﻫا‬
‫ﻦﻣ‬ َِ َِ
ََ ََ َََ

Terjemah:
Ya Allah, ampunilah ia dan berikan rahmat kepadanya, sejahterakanlah ia,
maafkanlah ia, muliakanlah tempat kedatangannya, luaskanlah tempat
masuknya,
mandikanlah ia dengan air, salju dan embun, bersihkanlah ia dari dosa-dosanya
sebagaimana dibersihkannya kain yang putih dari kotoran, gantilah rumahnya
dengan rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik
dari keluarganya, lindungilah ia dari azab kubur dan azab api neraka.

4) Takbir keempat membaca doa:


(‫ﻨﺘﻔ ََوﺗ َََﻻو َ)ﺎﻫ( َﻩﺮَﺟا َﺎﻨﻣووو َﺮﲢووﻻ ﻢﱠﻬﻠَ ََِﻟاَ َ)ََ اَﺎﳍ‬ َ َ ََ
َ َ ِ ‫ﻨﻟ َﺮ ﻔﻏاو َ)ﺎﻫ( َﻩﺪﻌَوﺑﱠﺎ‬
ََ َ
‫ﱠَ َ َِﻪﻟو ﺎ‬

Terjemah:
Ya Allah, janganlah Engkau halangi kami dari mendapat pahala (atas musibah
kematian)-nya dan jangan Engkau menguji kami sepeninggalnya dan ampunilah
kami dan dia.

d. Mengucapkan salam setelah takbir keempat

Hal-hal yang disunatkan dalam sholat jenazah:


a. Mengangkat kedua tangan pada waktu mengucapkan takbir
b. Israr (merendahkan/menyamarkan/memelankan suara
bacaan)
c. Membaca ta’awudz sebelum membaca surat Al-Fatihah

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 17
BAB V
8. Tata Cara Menguburkan Jenazah
PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA KEJAYAAN
Menguburkan jenazah berarti memasukkan jenazah ke dalam liang lahad dan
menimbunnya dengan tanah hingga penuh. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk
menguburyang
1. Faktor-Faktor jenazah adalah: Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Kejayaan
Mendorong
a. Mempersiapkan makam (kuburan), yakni galian tanah sekurang-kurangnya adalah
a. Dorongan semangat membaca
kedalaman yang tidak dapat dibongkar oleh binatang buas dan tidak akan tercium
b. Ilmu berasaskan tauhid kepada Allah (bersumber dari Al-Qur’an)
bau
busuk jenazah dari atas kubur. Adapun sempurnanya adalah kedalaman setinggi
c. Berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah/Al-hadis
manusia
ditambah satu hasta, yaitu kurang lebih sedalam 4 hasta atau 2 meter, dengan
d. Keterbukaan dan kreativitas umat Islam yang diwujudkan melalui sikap selalu ingin
panjangnya
adalah sepanjang jenazah ditambah kira-kira ½ meter dan lebarnya kurang lebih 1
e. tahu
Adanya gerakan penerjemahan buku-buku Yunani dan lain-lain ke dalam Bahasa
meter. liang lahad jika tanah kuburan keras, yakni liang yang dibuat agak menjorok
b. Membuat
Arab
di sisi kubur arah kiblat sebagai tempat jenazah. Namun, jika tanah kuburan tidak keras
atau
bercampur
2. Perkembangan pasir sehingga
Peradaban Islam pada tidakMasa
bisa Khulafaur
dibuat liang lahad, maka dibuat lubang kecil di
Rasyidin
tengah kubur untuk meletakkan jenazah. Lubang ini disebut liang syaq. Setelah
Masa kekuasaan khulafaur rasyidin dimulai sejak khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq,
jenazah
diletakkan di dalam liang tersebut, kemudian ditutup dengan papan, bambu atau
yang dilanjutkan oleh Umar bin Khattab, lalu Usman bin Affan dan terakhir Ali bin Abi
sejenisnya.
Thalib. Pengembangan agama Islam yang dilakukan pada masa yang relatif singkat (632 –
661 M) telah membuahkan hasil yang gemilang. Dari hanya wilayah Arab, ekspansi
Proses pelaksanaan penguburan jenazah:
kekuasaan Islam menembus memasuki wilayah Afrika, Syuriah, Persia, Bizantium dan
a. Jenazah dikeluarkan dari keranda dan mulai memasukkan jenazah yang dimulai dari
India.
Selain itu, beberapa peradaban yang telah dicapai antara
arahkepala secara perlahan-lahan dengan membaca
lain:
a. Munculnya gerakan pemikiran Islam ‫َِ لﻮﺳر ﺔﱠﻠﻣ ﻰﻠﻋوَِﷲا ﻢِﺴﺑ‬‫ﻰووﻠﺻ ِ ِﷲا‬ َََ ‫َِ َِﱠﻢ‬
ََ ‫ﻠﺳو ﻪَﻴﻠﻋ ﷲا ﱠ‬
1) Menjaga keutuhan Al-Qur’an dan ََ mengumpulkannya
َ ََ َََ َ َ bentuk mushaf pada
dalam
zaman Abu Bakar
b. Meletakkan jenazah mushaf
2) Memberlakukan di liang standar lahad dalampada keadaan
masa Usman miringbinkeAffankanan serta kepalanya
dihadapkan
3) Pengiriman kepara
arahsahabat kiblat dalam menyiarkan Islam ke berbagai pelosok negeri
c. Membuat
untuk bantalan
mengajarkan Al-Qur’an dari tanah, dandiletakkan
sunnah pada di bawah
zaman pipi jenazah,
Usman di leher bagian
bin Affan
belakang,
di
4) punggung,
Islam pada di masapinggul awaldan tidak di paha.
mengenal Tujuannya agar jenazah
pemisahan antara dakwah dapat berposisi
dan negara, miring
ke
arah
antara kiblat
dai maupun panglima. Para khalifah adalah para penguasa, imam sholat, hakim
d. Membuka
yang
adil dantalijuga
kainpanglima
kafan bagian perang kepala dan menempelkan pipinya di
tanah
e.
b. Menutup
Terbentuknyaliangorganisasi
lahad dengan negara papandanatau bambu agar tidak terkena timbunan
lembaga-lembaga
tanah
f. Menutup
pemerintahan lubang kuburan dengan tanah secara perlahan-lahan seraya mendoakan
1) Lembaga politik. Diantaranya, khilafah (jabatan kepala negara), wizarah
jenazah
agar mendapat
(kementrian rahmat dari Allah dan perlindungan dari siksa
negara) dan kitabah (sekretaris negara)
kubur timbunan kubur sempurna dengan ketinggian tanah sekitar saju jengkal, maka
g. Setelah
2) Lembaga tata usaha negara. Diantaranya, idaarotul aqoolim (pengelolaan
yang hadir disunnahkan
pemerintahan daerah) untuk menaburkan
dan diiwan tiga genggam
(perngurusan departemen)tanah ke arah diiwan
seperti makam,
dengan
perincian
(kantorsebagai
kharraj urusan berikut:
keuangan), diiwan rosaail (kantor urusan arsip), diiwan bariid
Genggam
(kantor
urusan pos), diiwan syurthah (kantor urusan kepolisian) dan departemen
Bacaan Terjemahnya
3) Tanah
lainnya keuangan
Lembaga ََ negara.
َ َِ ‫ﻢﻛﺎﻨ‬ Termasuk di dalamnya adalah masalah ketentaraan,
baikangkatan darat dan ‫ﻨﻣ‬‫ﻤ‬ ‫ا‬‫ﻬ‬‫ﺎ‬ ‫ﻘﻠﺧ‬ ‫ﻃ‬ ‫ﻃ‬
1 ََ laut, serta perlengkapan Dari dan
tanah Kami jadikan kalian
persenjataannya‫ﻢﻛﺪﻴﻤﻌﻧﻃﺎﻬﻤﻴفو‬
ََ‫ﻤ ﻮ َ ﻤ‬ Dan ke dalam tanah Kami mengembalikan
3. Perkembangan 2 Peradaban Islam padaََMasa Bani Umayyah
kalian
‫ﻨﻣو‬‫ﺎﻬ‬ ‫رﳔﻃ‬ ََ َ َ ‫ىرﺧا َ ِ َةر ِ َﺎﺗ‬
‫ﻢﻜﺟ‬
Masa ‫ ﻤ َََﻤ‬Bani ‫ ﻮ ﻃ‬Umayyah terkenal sebagai masamengeluarkan
Dan dari tanah Kami kalian
3 pemerintahan yang agresif, dimana
perhatian tertumpu pada usaha perluasa wilayah padadanwaktu yang lain
penaklukan (hari
yang kiamat)
terhenti sejak
h. Memanjatkan
zaman doa untuk jenazah sebelum
dua khulafaur rasyidin terakhir. Masa kekuasaan Bani Umayyah selama 90 tahun meninggalkan kuburan, semoga jenazah
dengan
14 diampuni
khalifah, yaitu:dosa-dosanya
1. Muawiyah bin Abi Sufyan : 41 – 60 H / 661 – 679 M
2. Yazid bin Muawiyah
9. Hikmah Pelaksanaan Pengurusan Jenazah : 60 – 64 H / 679 – 683 M
3. Muawiyah bin Yazid : 64 H / 683 M
a. Mendorong
4. Marwan manusia untuk meningkatkan
bin Hakam kualitas
: 64 – 65 H / 683takwa
– 684kepada
M
5. Allah
b. Abdul
Mengingatkan
Malik bin manusia
Marwan akan kematian
: 65 – 86 H / 684 – 705 M
c. Mendorong
6. Al-Walid manusia
bin Abdul untuk memperbanyak
Malik : 86 – 96 amal saleh
H / 705 – 714 M
d. Mendorong manusia untuk
7. Sulaiman bin Abdul Malik meningkatkan
: 96 – 99 H / 714sebagai
kualitas – 717 Mmakhluk
8. sosial
e. Umar
Mendorong manusia
bin Abdul Aziz untuk senantiasa
: 99menutupi aib sebagai
– 101 H / 717 – 719 Mhamba
f. Allah
Menunjukkan sikap
9. Yazid bin Abdul Malik menghargai dan menghormati pengurusan
: 101 – 105 H / 719 – 723 M
10. jenazah
Hisyam bin Abdul Malik : 105 – 125 H / 723 – 742 M
11. Al-Walid II bin Yazid II : 125 – 126 H / 742 – 743 M
12. Yazid bin Walid bin Malik : 126 H / 743 M
13. Ibrahim bin Al-Walid II : 126 – 127 H / 743 – 744 M
14. Marwan II bin Muhammad : 127 – 132 H / 744 – 750 M

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 18
19
Berikut ini beberapa perkembangan peradaban pada masa Bani
a. Umayyah:
Ekspansi wilayah Islam, meliputi Afrika Utara, Jazirah Arab, Syuriah, Palestina,
sebagian
Anatolia, Irak, Persia, Afganistan, India, dan sebagian wilayah Rusia, yaitu
Turkmenistan, Uzbekistan, Kirgiztan
b. Perubahan mata uang yang dipakai di negara-negara dudukan Islam. Sebelumnya
adalah
mata uang Bizantium dan Persia yakni dinar dan dirham. Abdul Malik mencetak uang
sendiri di tahun 659 M dengan kata-kata tulisan Arab.
c. Bidang politik dan kenegaraan. Mengangkat Majelis Penasihat sebagai pendamping
dan
beberapa pembantu khalifah, yang meliputi kaatibur rosail (sekretaris administrasi
dan
persuratan), kaatibul kharraj (sekretaris keuangan negara), kaatibul jundi (sekretaris
ketentaraan), kaatibul syurthah (sekretaris kepolisian) dan kaatibul qudhoot
(sekretaris
hukum)
d. Bidang sosial, terjadinya hubungan bilateral dengan negara-negara taklukkan yang
memiliki tradisi luhur, seperti Persia, Mesir, Eropa dan lain
e. sebagainya
Bidang seni, arsitektur atau seni bangunan Dome of The Rock (Qubbah ash-Shokhro)
di
Yerussalem yang menjadi monumen terbaik yang hingga selalu dipuji orang. Katedral
St.
John diubah menjadi Masjid Al-Aqsho, pembangunan Masjid Cordova, perbaikan dan
perluasan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, mendirikan istana-istana di padang pasir
seperti Qusayr Amrah dan Al-Mushtta sebagai tempat
f. beristirahat
Bidang sastra, lahirnya tokoh-tokoh besar seperti Al-Anthal, Farazdaq, Jarir serta para
penyair Arab, diantaranya Umar bin Abi Rabi’ah (w. 719 M) dan Qays bin al-Mulawwah
yang lebih dikenal dengan nama Laila Majnun (w. 699 M)
g. Bidang ilmu pengetahuan, meliputi:
1) Bahasa Arab, selain menjadi bahasa resmi di pemerintahan, juga lahir tokoh
gramatika bahasa Arab (ilmu nahwu), yaitu Abul Aswad ad-Duali. Beliau telah
memberi tanda bacaan pada huruf-huruf hijaiyah berupa titik-titik khusus yang
semula huruf-huruf tersebut tidak bertitik
2) Marbad sebagai kota pusat kegiatan ilmu. Kota yang terletak di Damaskus dimana
berkumpul para pujangga, filusuf, ulama, penyair dan para
cendekiawan
3) Ilmu qiroat, ilmu seni baca Al-Qur’an yang kemudian menjadi cabang ilmu syariat
yang sangat penting. Pada masa ini lahir ahli qiroat seperti Abdullah bin Qusair (w.
120 H) dan Ashim bin Abi Nujud (w. 127 H)
4) Ilmu hadis, yakni adanya usaha mengumpulkan hadis, menyelidiki asal-usulnya
hingga akhirnya menjadi suatu ilmu tersendiri. Tokoh yang muncul adalah
Abdurrahman bin Amr Al-Auza’I (w. 159 H), Hasan Basri (w. 110 H), Ibnu Abi
Malikah (w. 119 H) dan Asya’bi Abu Amr Amir bin Syurahbil (w. 104 H)
5) Ilmu fiqih, yang menjadi cabang ilmu tersendiri. Diantara ahli fiqih adalah Sa’id bin
Musayyab, Abu Bakar bin Abdurrahman, Qasim bin Muhammad, Urwah bin Zubir
dan Kharijah bin Zaid
6) Ilmu nahwu, yakni ilmu yang mempelajari tata bahasa Arab. Ilmu diperlukan karena
bertambahnya orang-orang ‘Ajam (non-Arab) yang masuk Islam. Abul Aswad Ad-
Duali adalah tokoh penting dalam hal ini
7) Ilmu geografi (jugrofiyah) dan sejarah (tarikh). Kedua ilmu ini lahir pada masa Bani
Umayyah dan baru berkembang pada masa
selanjutnya
8) Usaha penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan dari bahasa-bahasa lain ke
dalam
bahasa Arab, namun usaha ini mulai berkembang pesat pada masa Dinasti
Abbasiyah.
Tokoh pada masa ini adalah Khalid bin Yazid, seorang pangeran yang cerdas dan
ambisius. Ketika gagal memperoleh kursi kekhalifahan, ia menumpahkannya
dalam
ilmu pengetahuan.

4. Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Bani Abbasiyah


Pemerintahan Daulah Bani Abbasiyah dinisbatkan kepada Abbas, paman Rasulullah
Dinastisaw.
ini didirikan pada tahun 132 H/750 M oleh khalifah pertama yang bernama Abdullah
as-
Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthallib atau yang lebih
dikenal dengan sebutan Abul Abbas As-Saffah. Kekuasaan Bani Abbasiyah berlangsung
selama 5 tahun 132 – 656 H/750 – 1258 M. Berdasarkan pola pemerintahan dan politik
abad, yaitu
yang
diterapkan, para sejarawan biasanya membagi pemerintahan Bani Abbasiyah dalam 4
periode,
yaitu:

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 20
a. Masa Abbasiyah I (132 – 232 H / 750 – 847 M), yaitu sejak lahirnya dinasti sampai
meninggalnya Khalifah Al-Wasiq
b. Masa Abbasiyah II (232 – 334 H / 847 – 946 M), yaitu mulai Khalifah Al-Mutawakkil
sampai berdirinya Daulah Buwaihiyah
c. Masa Abbasiyah III (334 – 447 H / 946 – 1055 M), yaitu mulai berdirinya Daulah
Buwaihiyah sampai masuknya kaum Saljuk ke Baghdad
d. Masa Abbasiyah IV (447 – 656 H / 1055 – 1258 M), yaitu dimulai dari masuknya kaum
Saljuk ke Baghdad sampai jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa Mongol di bawah
pimpinan
Hulagu Khan
Pada masa empat periode tersebut, Dinasti Abbasiyah memiliki 37 khalifah. Namun,
pada Mongol menaklukkan kota Baghdad (656 H/1258 M), ada seorang pangeran
saat bangsa
keturunan Abbasiyah yang berhasil lolos dari pembunuhan yang kemudian meneruskan
kekhalifahannya dengan gelar khalifah (tanpa kekuasaan duniawi yang bergelar Sultan) yang
berkuasa dalam bidang keagamaan di bawah pemerintahan kaum Mamluk di Kairo, Mesir.
Jabatan khalifah oleh keturunan Abbasiyah di Mesir berakhir dengan diambilnya jabatan itu
oleh
Sultan Salim I dari Turki Usmani ketika menguasai Mesir tahun 1517 M.
Berikut daftar urutan khalifah Bani Abbasiyah pada masa empat
periode:
1. Abul Abbas As-Saffah (Pendiri) : 749 – 754 M
2. Abu Ja’far Al-Mansur : 754 – 775 M
3. Abu Abdullah Muhammad Al-Mahdi : 775 – 785 M
4. Abu Muhammad Musa Al-Hadi : 785 – 786 M
5. Abu Ja’far Harun Ar-Rasyid : 786 – 809 M
6. Abu Abdullah Muhammad Al-Amin : 809 – 813 M
7. Abul Abbas Abdullah Al-Ma’mun : 813 – 833 M
8. Abu Ishaq Muhammad Al-Mu’tashim Billah : 833 – 842 M
9. Abu Ja’far Harun Al-Watsiq Billah : 842 – 847 M
10. Abu Fadhl Ja’far Al-Mutawakkil ‘Alallah : 847 – 861 M
11. Abu Ja’far Muhammad Al-Muntasir Billah : 861 – 862 M
12. Abul Abbas Ahmad Al-Musta’in Billah : 862 – 866 M
13. Abu Abdullah Muhammad Al-Mu’taz Billah : 866 – 869 M
14. Abu Ishaq Muhammad Al-Muhtadi Billah : 869 – 870 M
15. Abul Abbas Ahmad Al-Mu’tamid ‘Alallah : 870 – 892 M
16. Abul Abbas Ahmad Al-Mu’tadid Billah : 892 – 902 M
17. Abu Muhammad Ali Al-Muktafi Billah : 902 – 905 M
18. Abul Fadhl Ja’far Al-Muqtadir Billah : 905 – 932 M
19. Abu Mansur Muhammad Al-Qahir Billah : 932 – 934 M
20. Abul Abbas Muhammad Ar-Radi Billah : 934 – 940 M
21. Abul Ishaq Ibrahim Al-Muttaqi Lillah : 940 – 944 M
22. Abul Qasim Abdullah Al-Mustakfi Billah : 944 – 946 M
23. Abul Qasim Al-Fadhl Al-Muti’ Lillah : 946 – 974 M
24. Abu Bakar Abdul Karim At-Thai’ Lillah : 974 – 991 M
25. Abul Abbas Ahmad Al-Qadir Billah : 991 – 1031 M
26. Abu Ja’far Abdullah Al-Qaim Biamrillah : 1031 – 1075 M
27. Abul Qasim Abdullah Al-Muqtadi Biamrillah : 1075 – 1094 M
28. Abul Abbas Ahmad Al-Mustadhir Billah : 1094 – 1118 M
29. Abu Mansur Al-Fadhl Al-Mustarsyid Billah : 1118 – 1135 M
30. Abu Ja’far Mansur Ar-Rasyid Billah : 1135 – 1136 M
31. Abu Abdullah Muhammad Al-Muqtafi Liamrillah : 1136 – 1160 M
32. Abul Mundzafar Yusuf Al-Mustanjid Billah : 1160 – 1170 M
33. Abu Muhammad Al-hasan Al-Mustadli Biamrillah : 1170 – 1180 M
34. Abul Abbas Ahmad An-Nasir Lidinillah : 1180 – 1225 M
35. Abu Nasr Muhammad Az-Zahir Biamrillah : 1125 – 1126 M
36. Abu Ja’far Mansur Al-Mustansir Billah : 1126 – 1242 M
37. Abu Ahmad Abdullah Al-Musta’sim Billah : 1242 – 1258 M

Berikut daftar urutan khalifah Bani Abbasiyah di Mesir:


1. Al-Mustanshir Billah : 1260 – 1262 M
2. Al-Hakim Biamrillah I : 1262 – 1301 M
3. Al-Mustakfi Billah I : 1301 – 1335 M

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 21
4. Al-Watsiq Billah I : 1335 – 1341 M
5. Al-Hakim Biamrillah II : 1341 – 1352 M
6. Al-Mu’tadid Billah I : 1352 – 1361 M
7. Al-Mutawakkil ‘Alallah I : 1361 – 1377 M
8. Al-Watsiq Billah II : 1383 – 1386 M
9. Al-Mu’tashim : 1386 – 1388 M
10. Al-Mutawakkil II : 1388 – 1405 M
11. Al-Musta’in Billah I : 1405 – 1412 M
12. Al-Mu’tadid Billah II : 1412 – 1441 M
13. Al-Mustakfi Billah II : 1441 – 1450 M
14. Al-Qaim Biamrillah : 1450 – 1454 M
15. Al-Mustanjid Billah : 1454 – 1479 M
16. Al-Mutawakkil ‘Alallah II : 1479 – 1487 M
17. Al-Mustamsik Billah : 1487 – 1508 M
18. Al-Mutawakkil III : 1508 – 1517 M

Kebijakan para khalifah Bani Abbasiyah berbeda dengan kebijakan Dinasti Umayyah.
Para khalifah Bani Umayyah lebih menekankan kepada perluasan wilayah, sedangkan Bani
Abbasiyah lebih memprioritaskan pada pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam. Bani
Abbasiyah berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan
dalam Islam. Puncak kejayaannya terjadi pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid (786 – 809 M)
dan
anaknya Al-Ma’mun (813 – 833 M). Periode ini juga merupakan periode puncak keemasan
peradaban umat Islam. Saat itu, negara dalam keadaan makmur, kekayaan melimpah,
keamanan
terjamin dan luas wilayahnya mulai dari Afrika Utara hingga India.
Dinasti Abbasiyah menjadikan kota Baghdad sebagai pusat peradaban dan ilmu
pengetahuan yang merupakan simbol dari kejayaan dinasti ini. Berikut beberapa peradaban
Bani
Abbasiyah di bidang ilmu pengetahuan:
a. Ilmu Fiqih. Tokohnya yaitu Imam Abu Hanifah (w. 767 M), Imam Malik (w. 795 M), Imam
Syafi’i (w. 820 M) dan Imam Ahmad bin Hanbal (w. 855 M)
b. Ilmu Tafsir. Tokohnya yaitu Ibnu Jarir Ath-Thabari, Ibnu Athiyyah Al-Andalusi, Abu
Muslim Muhammad bin Bahar Isfahani
c. Ilmu Hadis. Imam Bukhari (w. 256 H), Imam Muslim (w. 261 H), Ibnu Majah, Abu Dawud,
An-Nasa’i, Al-Baihaqi
d. Ilmu Kalam (teologi). Tokohnya yaitu Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidi
yang dikenal sebagai tokoh Asy’ariyah, Washil bin Atha dan Abul Huzail Al-Allaf yang
dikenal sebagai tokoh Mu’tazilah
e. Ilmu Tasawuf. Tokohnya yaitu Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Hallaj, Al-Muhasibi
f. Ilmu Bahasa. Tokohnya yaitu Imam Sibawaih, Al-Kisa’i, Abu Zakariya Al-Farra. Ilmu
bahasa yang berkembang adalah ilmu nahwu, shorof, bayan, badi’ dan ‘arudh yang
kesemuanya merupakan cabang dari ilmu bahasa Arab
g. Ilmu Filsafat. Tokohnya yaitu Abu Ishaq Al-Kindi, Abu Nashr Al-Farabi, Ibnu Sina, Ibnu
Bajah, Ibnu Thufail, Imam Al-Ghazali, Ibnu Rusyd
h. Ilmu Kedokteran. Tokohnya yaitu Abu Zakariya Yahya bin Mesuwaih, Abu Bakar Ar-Razi,
Ibnu Sina
i. Ilmu Matematika. Tokohnya yaitu Al-Khawarizmi (pengarang kitab Aljabar) dan Abul
Wafa Muhammad bin Muhammad bin Ismail bin Abbas
j. Ilmu Farmasi. Tokohnya yaitu Ibnu Baithar (pengarang kitab Al-Mughni tentang obat-
obatan)
k. Ilmu Astronomi. Tokohnya yaitu Abu Mansur Al-Falaki, Jabir Al-Batani
l. Ilmu Fisika. Tokohnya yaitu Raihan Al-Biruni
m. Ilmu Kimia. Tokohnya yaitu Jabir bin Hayyan
n. Ilmu Geografi. Tokohnya yaitu Abul Hasan Al-Mas’udi, Ibnu Khurdazabah, Ahmad Al-
Yakubi, Abu Muhammad Al-Hasan Al-Hamadani
o. Ilmu Sosiologi. Tokohnya yaitu Ibnu Khaldun
p. Ilmu Sejarah. Tokohnya yaitu Ahmad bin Al-Ya’kubi, Ibnu Ishaq, Abdullah bin Muslim Al-
Qurtubah, Ibnu Hisyam, At-Thabari, Al-Maqrizi, Al-Baladzuri
q. Ilmu Sastra. Tokohnya yaitu Abu Nuwas, An-Nasyasi (pengarang buku Seribu Satu
Malam)

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 22
5. Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Dinasti Turki Usmani
Kerajaan Turki Usmani didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Usman di
barat laut Anatolia pada tahun 1299 M. Dinasti ini juga dikenal dengan nama Imperium
Ottoman berhasil memberikan pengaruh yang cukup baik dalam bidang ekspansi agama
Islam
ke wilayah Eropa, Asia Kecil, Asia Tengah, Timur Tengah, Mesir dan Afrika Utara. Berikut
beberapa perkembangan peradaban pada masa Turki
Usmani:
a. Bidang pemerintahan. Model pemerintahan Turki adalah kesultanan/kerajaan,
kemudian
berubah menjadi negara Republik yang diproklamirkan pada tanggal 1 Nopember
1923
M dengan presiden pertama Mustafa Kemal At-taturk (1881 – 1938 M) yang kemudian
ia
dikenal sebagai pendiri Turki Modern
b. Bidang militer. Kekuatan Angkatan Laut Turki Usmani mencapai puncak kejaayaannya
sehingga mampu melakukan ekspansi sampai ke wilayah Eropa dan
Asia ilmu pengetahuan. Tidak begitu menonjol karena Turki Usmani merupakan
c. Bidang
bangsa yang berdarah militer, sehingga lebih banyak memfokuskan diri dalam bidang
kemiliteran dan ekspansi wilayah. Meskipun demikian, beberapa usaha dalam bidang
ini
adalah:
1) Melakukan modernisasi di bidang pendidikan dan pengajaran dengan memasukkan
kurikulum pengetahuan umum ke dalam lembaga-lembaga pendidikan
Islam
2) Mendirikan lembaga pendidikan “Mektebi Ma’arif” untuk mencetak tenaga ahli di
bidang administrasi dan lembaga “Mektebi ‘Ulumi Edebiyet” untuk mencetak
tenaga
ahli di bidang penterjemah bahasa
3) Mendirikan berbagai perguruan tinggi di bidangkedokteran, militer dan
teknologi
d. Bidang kebudayaan. Tokoh penyair diantaranya Nafi’ (1582 – 1636 M), tokoh prosa
diantaranya Katip Celebi dan Evliya Celebi. Pengembangan seni arsitektur diantaranya
bangunan Masjid Al-Muhammadi, Masjid Agung Sultan Sulaiman, Masjid Aya Sophia,
dan lain sebagainya

6. Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Dinasti Safawiyah


Dinasti Safawiyah berkuasa di daerah Persia antara tahun 1502 – 1722 M. Awalnya
merupakan gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, Azerbaijan. Nama tarekat ini diambil
dari
nama pendirinya Safi Ad-Din, yang merupakan keturunan dari Imam Syiah ke-6, Musa Al-
Kazim. Beberapa perkembangan peradaban Islam pada masa Dinasti Safawiyah
adalah:
a. Bidang ilmu pengetahuan. Tokohnya adalah Bahaudin Syaerazi seorang generalis ilmu
pengetahuan dan Muhammad Baqir bin Muhammad Damad seorang filusuf, ahli
sejarah,
teolog dan seorang yang pernah mengadakan observasi mengenai kehidupan
lebah ekonomi. Dikuasainya kepulauan Hurmuz dan pelabuhan Gumrun yang
b. Bidang
kemudian diubah menjadi Bandar Abbas yang merupakan salah satu jalur dagang laut
antara Timur dan Barat yang biasa diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan
Perancis.
c. Bidang arsitektur. Penguasa Dinasti Safawiyah berhasil menciptakan Isfahan menjadi
ibukota kerajaan yang sangat indah, dimana berdiri bangunan-bangunan besar
dengan
arsitektur bernilai tinggi. Disebutkan terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802
penginapan
dan 273 pemandian umum
d. Bidang kesenian. Antara lain dalam bidang kerajinan tangan, keramik, karpet,
permadani,
pakaian, tenunan, mode, tembikar dan benda seni
lainnyatarekat. Gerakan sufistik Safawiyah tidak hanya dalam bidang keagamaan,
e. Bidang
tetapi
juga dalam politik dan pemerintahan

Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 23

Anda mungkin juga menyukai