Disusun oleh
MIFTAHUL KHAER, M.Pd.I
KELAS : XI (SEBELAS)
SEMESTER : GANJIL
TAHUN PELAJARAN : 2014/2015
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 1
Lafal Arti Lafal Arti
$·ΨÏϑø‹yγãΒ Dan menjaga ÏN≡uöy‚ø9$# Maka berlomba-
uρ (#θà)Î7tFó™$$sùlombalah dalam kebaikan
Terjemah:
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan
apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian
terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang
Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan
aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya
satu
umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya,
lalu
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,” (QS. Al-Maidah (5):
48).
4. Kandungan Ayat
QS. Al-Maidah (5) : 48 memiliki relevansi dengan QS. Al-Maidah (5) : 45. Menurut
riwayat, kaum Yahudi mengutus orang-orang untuk meminta fatwa kepada Nabi
Muhammad,
tetapi dengan catatan. Apabila fatwanya menyuruh agar pezina itu dijemur dan dipukuli
sesuai
hukum yang mereka tetapkan, maka fatwa itu akan diterima. Namun, jika fatwanya agar
pezina dihukum rajam, maka harus diabaikan. Hal tersebut menjadi penyebab turunnya
ayat
agar selalu menegakkan hukum-hukum yang diturunkan
Allah. Secara umum, QS. Al-Maidah (5): 48 berkaitan dengan perintah untuk selalu taat
dan patuh terhadap semua hukum yang telah ditetapkan Allah dalam al-Qur’an.
Beberapa
poin penting yang terdapat dalam ayat ini adalah:
1) Kebenaran tentang Al-Qur’an yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad
saw.
2) Al-Qur’an berfungsi sebagai pembenar (mushaddiq), penjaga sekaligus penyempurna
kitab-kitab terdahulu.
3) Larangan mengikuti hawa nafsu dengan menolak kebenaran yang datang dari Al-
Qur’an
sebagai pedoman hidup kita.
4) Setiap umat dari nabi dan rasul memiliki syariat dan jalan kebenarannya (manhaj)
masing-masing.
5) Adanya perbedaan diantara manusia adalah sebagai motivasi dalam berkompetisi
untuk
meraih kebaikan yang hakiki.
6) Allah adalah tempat untuk kembali seluruh makhluk-Nya.
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 2
Hukum Hukum
Lafal Alasan Lafal Alasan
Bacaan Bacaan
kasroh Alif lam
(#θãè‹ÏÛr& Mad bertemu huruf ÉΑθß™§9$# Alif Lam
bertemu huruf
thobi’i uρ syamsiyah
ya’ sukun ra’
Alif lam Alif lam
Alif Lam
ÍöΔF{$#’Í<'ρ ÌÅzFψ$# Alif Lam
bertemu huruf bertemu huruf
é&uρ qomariyah ÏΘöθu‹ø9$#uρ qomariyah
hamzah ya’
Nun sukun Dhammatain
÷Λä⎢ôãt“≈uΖsIkhfa bertemu huruf ß⎯|¡ômr&uρ Ikhfa bertemu huruf
? βÎ*sù ta’ ×öyz wawu
Fathatain
mim sukun
’Îû Izhar ¸ξƒÍρù's? Mad berada di
bertemu huruf
syafawi
÷Λä⎢ôãt“≈uΖ ‘iwadh akhir ayat/
fa’
s? waqaf
Terjemah:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa (4) : 59)
4. Kandungan Ayat
Asbabun nuzul QS. An-Nisa (4) : 59 dikemukakan dalam suatu riwayat dari Bukhari
bahwa ayat ini berkenaan dengan diutusnya Abdullah bin Hudzafah bin Qais oleh
Rasulullah sebagai pemimpin suatu pasukan. Menurut Ibnu Hajar al-Asqalani, kisahnya
tersebut menjadi sebab turunnya ayat ini karena adanya batasan taat kepada perintah
pimpinan dan menolak perintah pimpinan untuk terjun ke dalam api. Pada saat itu
mereka
memerlukan petunjuk berkenaan dengan apa yang harus mereka
lakukan. Isi kandungan QS. An-Nisa (4) : 59 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Setiap umat Islam wajib taat dan patuh kepada Allah, Rasul dan ulul
amri.
2) Terhadap ulil amri, apabila pemimpin itu benar maka wajib ditaati. Tetapi jika ulil amri
itu tidak benar maka tidak wajib ditaati.
3) Apabila terjadi perselisihan dalam suatu urusan, maka harus kembali kepada Allah
(al- Qur’an) dan rasul-Nya (al-hadis).
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 3
2. Tajwid
Hukum Hukum
Lafal Alasan Lafal Alasan
Bacaan Bacaan
ÉΘöθs)≈tƒ Mad Fathah bertemu ’ÎoΤÎ) Ghunnah
Nun ber-
thobi’i huruf ya’ sukun tasydid
Dhammah Dhommatain
(#θè=yϑôã Mad bertemu huruf t∃öθ|¡sù Ikhfa bertemu huruf
$# thobi’i ( ×≅Ïϑ≈tã
wawu sukun fa’
öΝà6ÏGtΡ
Mim sukun Mad
%s3tΒ Izhar šχθßϑn=÷ès? mad thobi’i di
bertemu huruf aridh lis
syafawi akhir ayat
’ÎoΤÎ) hamzah sukun
Terjemah:
“Katakanlah: “Hai kaumku, Bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, Sesungguhnya aku
akan bekerja (pula), Maka kelak kamu akan mengetahui”. (QS. Az-Zumar (39):
39)
4. Kandungan Ayat
Asbabun nuzul QS. Az-Zumar (39): 39 disebutkan dalam suatu riwayat bahwa
kaum
musyrikin berkata kepada Nabi Muhammad, “Hentikan makianmu terhadap tuhan-tuhan
kami atau kami perintahkan tuhan-tuhan kami untuk menjadikan engkau orang yang
tidak
waras”. Kemudian turun ayat sebagai penegasan kepada Nabi Muhammad bahwa hanya
Allah yang dapat memberi petunjuk.
Isi kandungan QS. Az-Zumar (39): 39 dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Allah memerintahkan kepada umat Islam agar menyembah kepada yang berhak
disembah (Allah) sesuai kemampuan.
2) Semua jenis ibadah yang dilakukan oleh manusia hendaklah dilakukan secara ikhlas
karena Allah.
3) Untuk mempertahankan kehidupan di dunia, manusia hendaklah bekerja sesuai
keahlian
masing-masing sehingga hasilnya maksimal.
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 4
Hukum BAB II Hukum
Lafal Alasan Lafal Alasan
Bacaan Bacaan
MAKNA TENTANG TAAT ATURAN,
ö/ä3n=uΗx
Mim sukun Mim sukun
å
KOMPETITIF Izhar DALAMbertemu KEBAIKAN DAN $yϑÎ/ KERJA KERASikhfa
huruf bertemu
syafawi /ä3ã∞Îm7t⊥ã‹s syafawi
…ã&è! wawu huruf ba’
θß™u‘uρ ù
A. Makna Taat Kepada Aturan Alif lam Mim sukun
tβθãΖÏΒ÷σßϑø Alif Lam tβθè=yϑ÷ès? Izhar
bertemu huruf bertemu
9$#uρ qomariyah
Secara bahasa, kata mim
taat berasal dari Bahasa ÷Λä⎢Ζä. Arab yakni syafawi thaa‘atun
hurufyang
ta’ artinya
tunduk
atau patuh. Maksud dari taat pada aturan adalah sikap tunduk dan patuh terhadap
Dhammah Nun sukun
sejumlah
aturan dan ketentuan,
šχρ–ŠuäIy™uρ Mad baik aturan dan ketentuan÷Λä⎢Ζä. yang sudah Allah dan rasulullah tetapkan
bertemu huruf Ikhfa bertemu
dalam Al-Quran dan thobi’i hadis, wawu
maupun aturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh pemegang
sukun huruf ta’
kekuasaan (ulil amri). Pada Alif hakikatnya,
lam peraturan dibentuk memiliki
Mad tujuan yang baik agar
kehidupan kita
É=ø‹tóø9$# Alif
menjadi Lam lebih tertata. Akan tetapi, tidak
tβθè=yϑ÷ès semua orang mad
sadarthobi’i
akan di
hal itu,
bertemu huruf aridh lis
bahkan tidak
ÉΟÎ=≈tã qomariyah
sedikit yang menganggap aturan hanya
? mempersulit akhir
manusia, ayat
padahal
ghain sukun
sejatinya
tidak.
3. MufrodatDalamdansurat
Terjemah An-Nisa ayat 59, secara tegas kita diperintahkan untuk mentaati Allah,
ﻃا َِ
Rasul dan ulil amri. Dalam ayat tersebut, kata ََ َ اَﻮﻌَوﻴdisebutkan dua kali sebelum kata ﷲاdan
Lafal Arti Lafal Arti
لﻮﺳﺮﻟا
َََ ﱠsedangkanووا َِﱃو
َ َ ﺮَﻣﻻ َووو ِاtidak didahuluikata ﻃا َََ َِو َﻴ اَﻮﻌ. Hal ini menunjukkan
Dan sesuatu bahwa ketaatan
yang
“uz|¡sù Maka dia akan melihat Íοy
‰≈pꤶ9$# nyata/tampak
kepada Allah dan Rasul-Nya adalah ketaatan yang mutlak dan harus dilaksanakan oleh
semua
umat ö/ä3n=uΗx
yang mengaku beriman kepada Allah dan uρRasul-Nya tanpa Maka diberitakan kepada
ada pengecualian.
Pekerjaan kalian /
Sementara
ketaatanå kepada ulil amri adalah terbatas dalam kalian
hal-hal yang memang tidak dilarang oleh
ä3ã∞Îm7t⊥
Allah dan Rasul-Nya.
Dan kalian akanSebagaimana sabda Nabi ã‹sùsaw.:
šχρ–ŠuäIy™uρ
dikembalikan ( ) tβθè=yϑ÷ès َِﻮﻠﺨ ﻤ
ﻤﻟﻃﺔﻋﺎﻃﻃﻃﻻ ا ا?اا ا ا اﱐا اﻄﱪا ا ا ااﻟ اااﻩا ااور َ ِ ِ َ قKalian
َََ
ﻻﳋا ﻃﺔﻴﺼﻌﻣ ﻤﰲ ﻮ
mengerjakan
ﻤﻖ ﻃ
ََ ََ
Terjemah:
“Tidak ada ketaatan bagi makhluk dalam hal kemaksiatan terhadap khaliq (Allah)”, (HR.
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
Thabrani).
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
yang
mengetahui akan
Dan hadis yangAli
riwayat ghaib dan yang
bin Thalib, nyata,
bahwa lalu diberitakan-Nya
Rasulullah bersabda: kepada kamu apa
َِ ِ َ َ ِﱠ فﻮرﻌﻤﻟا
yang (9): (ﻤ ﻤ ) ﱠََ
ﰱﻮﺔﻋﺎﻄﻟاﻃﺎﳕإ ﻃﺔﻴﺼﻌﻣ ﰲﻃﺔﻋﺎﻃﻃﻃﻻ يرﺎﺨﺒﻟا ﻩاور
telah kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah 105).
َََ َ ﻤ
4. “Tidak
Kandungan Ayat
ada ketaatan bagi untuk setiap perbuatan maksiat, melainkan ketaatan itu
untuksetiap
perbuatan baik”, (HR.
Secara khusus Bukhari).
QS. At-Taubah (9): 105 tidak memiliki asbabun nuzul tersendiri.
Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa setelah lama Rasulullah mendirikan masjid Quba,
Asbabul
beberapa kaum wurud hadis
Anshar dijelaskan
yang Ali bindengan
berdekatan Abi Thalib bahwa
masjid ketika
Quba, pasukan
diantara ekspedisi
Yakhdad
yang dipimpin oleh Abdullah Ibnu Hudzafah ketika bangun tidur dan menyalakan
mendirikan masjid An-Nifaq. Sehingga Rasulullah bersabda kepada Yakhdad, “Celaka api
unggun,
ia mengatakan,
engkau Yakhdad, “Bukankah
engkau kalian harus melakukan
bermaksud mendengarsesuatu
dan menaatiku?”
yang aku punmereka
tahumenjawab,
“Ya”.
Diamenjawab,
berkata,
maksudnya”. “Sesungguhnya aku memerintahkan kamu terjun ke dalam
Ia tidak bermaksud apa-apa kecuali mengharapkan kebaikan”.
“Saya api unggunMaka
tersebut”.
Maka orang-orang berdiri dan mendekati api unggun dan yang lain mencegahnya.
turunlah ayat yang menegaskan adanya orang-orang yang mendirikan masjid dengan
Kemudian
Abu Hudzafah
maksud berteriak,
memecah “Hentikan,
belah umat. karena sesungguhnya aku hanya bercanda”. Dan
setelah
sampai diIsi Madinah
kandungan QS. At-Taubah kepada
dan menceritakan (9): 105Rasulullah, beliau sebagai
dapat dijelaskan bersabda, “Barangsiapa
berikut:
dari
pemimpin
1) Setiap menyuruh
umat Islam kamu mengerjakan
diperintahkan maksiat,
untuk bekerjamaka janganlah
keras sehingga kamu ikuti umat yang
menjadi
perintahnya”.
mampu (kuat ekonominya).
1. Contoh Perilaku
2) Umat IslamTaatyangKepada Aturan
kuat ekonominya lebih unggul dibandingkan umat Islam yang
kurang
mampu.
Ciri-ciri seseorang taat terhadap aturan adalah:
3) Umat
a. Mengetahui Islamaturan-aturan
yang mampuhukumdan beriman dapat menyelamatkan dirinya sendiri dan
yang berlaku
umat
b. Mengetahui isi aturan-aturan hukum yang berlakukekafiran.
Islam lainnya yang masih lemah dari ancaman
c. 4) Allah akan
Bersikap menampakkan
positif dan memberi
terhadap aturan-aturan balasan
yang dari setiap amal perbuatan manusia
berlaku
kelak di akhirat.
d. Berperilaku dalam kehidupan sehari-hari sesuai aturan-aturan yang
berlaku
Contoh perilaku taat terhadap aturan adalah:
a. Taat terhadap Allah swt. dan Rasul-Nya
1) Melaksanakan sholat wajib lima waktu tepat pada waktunya
2) Menghindarkan diri dari praktik muamalah yang mengandung unsur
riba
3) Melaksanakan puasa Ramadhan
4) Menjaga pandangan dari hal-hal yang dilarang Allah dan Rasul-Nya
5) Menutup aurat di hadapanorang yang bukan muhrimnya
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 5
6
6) Menjaga ucapan dari hal-hal yang tidak bermanfaat atau menyakiti perasaan orang
lain
7) Menjauhkan diri dari pergaulan bebas
8) Menjaga kerukunan sesama muslim
Dari Abdullah bin Busr, bahwa ada orang Arab Badui berkata, “Ya Rasulullah, siapakah
orang yang paling baik?” Rasulullah menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan bagus
amalnya”, (HR. Tirmidzi).
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 7
Qashosh ayat 77 Allah telah memerintahkan untuk senantiasa bekerja keras, baik dalam
hal
ibadah untuk kehidupan akhirat maupun pekerjaan untuk kehidupan di dunia. Hal ini juga
disabdakan Rasulullah dalam hadisnya:
(اﺪﻏََتوو َﲤﻮﻚووﱠوونَﺎﻛ ِﻚﺗﺮﺧﻵ ﻞﻤﻋاو اَﺪَﺑا ﺶِﻴََﻌﺗ َ َ َﻚﱠِ َِوو َنَ َأﻛ َ َ َكَﺎﻴ َََونِﺪﻟ صﺮِﺣا )ثرﺎﳊا ﻩاور ََ َ َ َ َ َِ
“Capailah duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya dan bekerjalah untuk
akhiratmu seolah-olah engkan akan mati besok”, (HR. Al-Harits).
Dan sabda Nabi saw.:
()ﱐاﱪﻄﻟا ﻩاور ََ َﻗزﺮﻟا
ﺐَﻠﻃ اوِﺮﻛَﺎﺑ
ٌٌ َ
اووو َ َ َ َ ِ َﱢ
ََ
ﺮﱠﳊ َﱠ
ﺞﺋاﺔ َوووَﻮ
َ َ َ حوووﺎ َﳒووو ﻛوﺑ وﺪَﻐﻟا نَﺈﻓ
ِ ِ َ َ
“Berpagi-pagilah dalam mencari rizki, karena sesungguhnya pada pagi hari itulah terletak
keberkahan dan keberhasilan”, (HR. Thabrani).
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 8
BAB III
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 9
ﺔﺋﺎﻣ َ َ َب َﺎﻃﻤ
ََﺘﻛﻮ ﻃ َ َِ َ َ راو
ِ َ ﺐﺘﻛﻮﲬ َﺔﻌ َﻃاﺑ َﻃ
ِ َ ﻼث خﻮﻮاﻨﻃﺧأ ﻃﻰﻠﻋ لﻤﺰﻮﻧأ وﺎﺔﻔاﻤﻴﺤﺻ نﻮﻤﻃﺴ ﺚﻤﻴﺷ ﻃﻰﻠﻋ َلﻤ َﺰ َﻮﻧأ َ َِﻮ
نﻮﻮاثﻃ ﻃ َِ
Terjemah:
“104 buah kitab, Allah menurunkan kepada Nabi Syits 50 shuhuf, kepada Nabi
Khunnukh (Idris) 30 shuhuf, kepada Nabi Ibrahim 10 shuhuf dan kepada Nabi Musa
sebelum diberikan kitab Taurat 10 shuhuf. Dan Allah menurunkan kitab Taurat, Injil,
Zabur dan Al-Qur’an”. (HR. Ibnu Hibban)
Berdasarkan hadis tersebut, jumlah shuhuf yang diturunkan adalah 100 ditambah 4
kitab.
Meskipun demikian, sebagian ulama mengatakan jumlahnya adalah 114 shuhuf dan
kitab.
b. Kitab, yaitu wahyu yang dijadikan dalam satu buku atau mushaf. Ada empat kitab suci
yang diturunkan Allah ke bumi, yaitu kitab Taurat untuk Nabi Musa, Kitab Zabur untuk
Nabi Daud, Kitab Injil kepada Nabi Isa dan Kitab Al-Qur’an untuk Nabi Muhammad
saw.
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 10
g. Menambah
Kitab / sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah untuk meraih
Bahasa / Tempat dan Masa
No kesuksesan
Rasul di dunia dan di akhirat. Isi
Umat Berlaku
Penerima BAB IV
e. Berita-berita tentang masa depan
TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH
(akhirat)
f. Prinsip dan dasar hukum-hukum
yang berlaku bagi alam semesta
1. Pengertian Pengurusan Jenazah termasuk manusia
Jenazah berasal dari bahasa arab, yaitu janazah yang berarti sebutan untuk mayat
4. Persamaan atau
mayyit (seseorang
dan yang
Perbedaan sudah
Kitab meninggal
Al-Qur’an dunia).
dengan Pengurusan
Kitab-Kitab jenazah adalah perilaku
Sebelumnya
mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, menyolatkan dan menguburkan.
Keistimewaan
Hal Kitab Al-Qur’an
ini dilakukan sebagai wujud dan upaya memuliakan manusia sebagai hamba Allah. Karena
a. Sebagai pembenar kitab-kitab sebelumnya
manusia adalah satu-satunya makhluk yang paling dimuliakan Allah dibandingkan seluruh
b. Akan memperoleh berkah pahala bagi yang membacanya
makhluk ciptaan-Nya yang lain, baik ketika masih hidup maupun sudah meninggal. Allah
c. Membuat daya tarik orang yang beriman untuk memperlajarinya
berfirman:
d. Memberikan ketenangan jiwa
e. Terjaga keasliannya hingga
óΟßγ≈uΖù=Òsùuρ hari kiamat
ÏM≈t7ÍhŠ©Ü9$# š∅ÏiΒ Νßγ≈oΨø%y—u‘uρ
f. Pemberi syafaat (pertolongan) kelak di hari kiamat
Ìóst7ø9$#uρ Îhy9ø9$# ’Îû öΝßγ≈oΨù=uΗxquρ tΠyŠ#u™ û©Í_t/
$oΨøΒ§x. ô‰s)s9uρ
No. Persamaan ∩∠⊃∪ WξŠÅÒøs?
Perbedaan $oΨø)n=yz
1 Sama-sama sebagai kitab suci dari ô⎯£ϑÏiΒ 9ÏVŸ2 4’n?tã
Al-Qur’an isinya paling lengkap, karena
Terjemah: Allah yang diberikan kepada para nabiisinya mencakup seluruh aspek
dan rasul
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di kehidupan
dan 2 Sama-sama
daratan di lautan, Kami firman beriAllah mereka (kitab rezki dari yang Al-Qur’an baik-baik bersifat
dan Kami paling sempurna
lebihkan mereka
dengan samawi)
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al- karena menyempurnakan isi kitab-kitab
Isra’
(17): 70). sebelumnya
3 Sama-sama berfungsi sebagai petunjuk Al-Qur’an berlaku sepanjang masa sejak
dan pedman hidup manusia diturunkannya sampai datangnya hari
2. Hukum Pengurusan Jenazah kiamat. Kitab-kitab lain hanya berlaku
Pengurusan jenazah hukumnya fardhusepanjang kifayah, baik masa darikerasulan
kalangan nabi umat yang Islam
non-muslim. maupun Pengertian fardhu kifayah adalah bentuk kewajiban yang dibebankan kepada menerimanya
umat Islam secara kolektif dan memenuhi asas ketercukupan. Artinya, jika dalam satu
desa
atau wilayah terdapat sebagian umat Islam yang sudah mengurusi jenazah maka
5. Sikap Keimanan Kepada Kitab-Kitab Allah
masyarakat
lainnya di desa tersebut telah gugur kewajibannya, namun sebaliknya jika tidak ada
a. Meyakini
seorang
pun yang bahwa mengurusi Allah menurunkan jenazah maka semua berdosalah kitab-kitab seluruh tersebut
masyarakatdi atas dalam kepadasatu para nabi dan
desa
rasul-Nya.
tersebut. Rasulullah saw. bersabda:
َِ ﷲا ﻲﺿر ﻪﻤﻨﻋbahwa
ﻧﺎﻮ
َ َ ﷲا لﻮﺳرﱡَﻃsemua ﻴﻠﻋ ﷲا ﻰﻠﺻrasul َِﻃﺎﻗ ﱠﻢﻠﺳو ﻪﻤﻃ ﻰﻠﻋ ﻤﻢﻠﺴﻤﻤﻟا ﻖﺣ لke bumi ََِ ﱠmengajarkan ajaranَِpokok
b. Meyakini
َََ ََ َ َ yang diutus َﱠ ََ َ َ ََ ََ َ
وووا َ َ َﻦﻋ
ََ ةﺮَوﻳﺮﻫﻤﻃsama,
َﰊ
َ َِ َ yang
yaitu
tauhid kepada Allah.
ِ َ َ ِ ﺎﻴﻋو َﻤ َﻃ
مﻼﺴﻟاَِدر ﺾيرﻤﻤﻟاﻮةد ﻃﺪ
َِ َ bahwa ﺟاو ﻤﺰﻃﺋﺎﻃﻨﳉاﻮعﺎﻃﱢﺒﺗاو ﺸﺗو ةﻮﻋﱠ ﻟاﻮﺔﻃﺑﺎ ﻤ َِﺖﱡَﻤ َﻴﻤ ﻃ
ﻌﻟا َ ِ َﱠ
َ ﺲﻃﺎ ِﻤ
َِو َﺲ ِ ﻤ
ََِﻤﻟاditurunkan
ﻢﻠﺴ
c. Meyakini ﻤAl-Qur’an adalah ﻃ kitab terakhir dan paling sempurna yang ﲬﻤﻮ
ووو
kepada
umat manusia. ََ ٌٌ
d. Membaca kitab suci Al-Qur’an dalam setiap waktu dan kesempatan sebagai pedoman dan
tuntunan hidup. ( )
ﻪﻴﻠﻋ ﻖﻔﺘﻣ
e. Memahami makna yang terkandung di dalam ayat-ayat Al-Qur’an.
Terjemah:
f. Mengamalkan apa yang disampaikan di dalam Al-Qur’an dengan melaksanakan seluruh
Abu Hurairah ra. berkata, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: “Hak seorang muslim
perintah dan menjauhi seluruh larangan Allah.
yang harus dipenuhi muslim lainnya ada lima, yaitu menjawab salam, mengunjungi orang
sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan dan menjawab doa orang yang bersin”.
6. Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
(HR.
Bukhari dan Muslim)
a. Mendapatkan kesempurnaan iman dan terbebas dari
kesesatan.
b. Menambah keyakinan ﺎﺑﺎ ﻤbahwa Allah telah mengutus para rasul untuk menyampaikan
ﻃﺎﻨﺟ ﻃﻊﺒاﱠﺗا ﻦﻣRasulullah َِ ﻤﻢﻠﺴﻣ ةز ﺴﺘﺣاوﺎﺮَﺎﻧﺎﻃ ﻤﻤﳝا saw.
نﺎﻃﻛﺎjugaﻪﻌﻣو َﻃ ﱴﺣﻮ bersabda:
ﺼي
ﱢﻲاﻠ ﻮdunia
غﻮﻔايو ﺎﻬاﻤﻃﻴﻠﻋ ﻪﱠﻧﻤﻃﺈف
ﺎﻤﻬﻤﻨفد ﻦﻣ ﻃdengan َ adanya
ََََََِ
risalahnya.
c. Menjadikan
ََ َ kehidupan َ ََ َ َ َ
manusia ﻃ ﻃ َ ﻃ
ﱠ َ َ di tertata baik karena hukum di dalam
kitab suci.
ﻻا ﻦﻣ ﻊﺟَﺮ َوﻳ
d. Menambah ﺟ
ََ
َ keyakinan ﻃ ﻃ ﻤَﻃ ﻮ ﻮ ﻤ ﻃﱡbahwa
َ ﲔﻃاﺮو َﻴ َ َ ِ َﻘﺑ َ ﺮ ﻴﻗ َِ َﰒﻃ
ﻞﻛ َ َِ ِ ﻃﺎﺮو
َ َ ِ َ ِ adanya
ﻦﻣو ﺪَﺣا َﻞﺜﻣ kesamaan ﻰووﻠﺻ
ﺎﻬوَﻴﻠﻋ ﱠ visi َﻊﺟرﱠ
dan ﻞﺒََوﻗ ﱠﻪنَِﺈﻓ َﻦﻓrasul untuk
َﺪﺗ َنﺎpara
misi
ََ َ
menyampaikan
tauhid kepada Allah.
َِ
e. Menambah keyakinan bahwa Islam adalah agama penyempurna dari risalah
sebelumnya.
( ) ِﻘﺑ ﻊﺟَﺮ َوﻳ يرﺎﺨﺒﻟا ﻩاورpara َ ﻃﺎﺮوﻴ
ََ َ
rasul
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 11
12
qirot. Setiap satu qirot besarnya sama dengan gunung uhud. Namun, barang siapa yang
menyolatinya lalu pulang sebelum dimakamkan, maka ia pulang dengan membawa
pahala
satu qirot”. (HR. Bukhari)
3. Macam-Macam Jenazah
Jenazah yang wajib diurusi oleh umat Islam adalah jenazah umat Islam. Sedangkan,
jenazah non-muslim, umat Islam tidak wajib mengurusnya secara Islami. Artinya, jenazah
non-muslim tetap diurusi tetapi tidak perlu disholatkan.
Namun, tidak semua jenazah umat Islam wajib diurusi oleh umat Islam secara
sempurna. Ada beberapa jenis jenazah yang tidak diwajibkan sempurna pengurusannya,
diantaranya adalah:
a. Jenazah muslim yang mati syahid dalam peperangan
b. Jenazah bayi yang keguguran dan belum sempurna
bentuknya
c. Jenazah muslim yang hilang atau tidak ditemukan, seperti tenggelam dan
semisalnya
d. Jenazah muslim yang rusak berat karena kecelakaan atau hangus terbakar, tidak
dimandikan tetapi cukup tayammum atau disesuaikan dengan
kondisinya
Terjemah:
“Ya Allah, ampunilah diriku, kasihanilah diriku, sandingkanlah diriku dengan Allah
Zat Ar-Rafiqul a’laa”. (HR. Bukhari dan Muslim)
3) Membaca surat Yasin dengan suara agak keras dan surat Ar-Ra’d dengan suara
pelan.
Tujuannya adalah untuk mempermudah keluarnya ruh dari
jasad
4) Mentalqin dengan kalimat tahlil, yaitu laa ilaaha illallaah dan syahadat secara
santun, tanpa ada kesan memaksa. Hal ini bertujuan agar kalimat terakhir yang ia
ucapkan sebelum meninggal adalah kalimat tauhid, sehingga ia dapat masuk
surga,
baik secara langsung maupun setelah mendapat ampunan atas dosa-dosanya.
Sebagaimana sabda Rasulullah dari Abu Sa’id Al-Khudri ra:
()ﻢﻠﺴﻣ ﻩاور ََ َ َ َ ﱢ
ﷲاﱠِﻻإ ََﻪِﻟإ َﻻ ﻢﻛَﺎﺗﻮﻣ اﻮَوﻨَﻘﻟ
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 13
Terjemah:
“Talqin (ajarilah) orang yang menjelang mati di antara kamu dengan kalimat laa
ilaaha illallaah”. (HR. Muslim)
5) Orang yang menunggui tidak boleh berkata jelek, karena malaikat akan
mengamininya. Sebagaimana perintah Rasulullah ketika mengunjungi jenazah Abu
Salamah, beliau melihat orang-orang bersedih meratapi keadaan keluarganya
yang
telah meninggal dunia. Rasulullah bersabda:
()ﻢﻠﺴﻣ ﻩاور ََﻃﺪﺗﻃﻻ
ﻰﻠﻋَ ﻮﻮﻋ
َ َ َ َ َ ﻢﻜﺴﻔا َﻧا
ﻤﻃ
ﻻإ َ َ ِﱢَ َ َ َﱠ َ َ َ نﻮﻟﻮﻘاﺗ ﺎﻣ ﻰﻠﻋ نﻮاﻨﻣﺆايﻃﺔﻤﻜﺋﻼﻤﻟا نﻤﻃﺈف
ِ ﲑﲞﱠَ َﻤ
ﻃ ﻮ ﻮ ﻃ ﻤ ﻮ ﻃ ﻃ
Terjemah:
“Jangan mendoakan keluarga kalian kecuali dengan kebaikan, karena malaikat
akan mengamini semua yang kalian ucapkan”. (HR. Muslim)
Terjemah:
“Apabila seorang hamba tertimpa musibah lalu mengucapkan: Innaa lillahi wa
innaa ilayhi rooji’un (sesungguhnya yang datang dari Allah dan pasti semua akan
kembali kepada-Nya), Ya Allah, berikan aku pahala terhadap musibah yang
kualami
ini, gantikan untukku yang lebih baik darinya. Maka Allah akan memberinya
pahala
atas musibahnya dan akan memberikan pengganti yang lebih baik darinya”. (HR.
Muslim)
Terjemah:
“Ruh seorang mukmin tergantung kepada hutangnya sampai hutang itu dilunasi”.
(HR. Ibnu Majah)
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 14
Syarat jenazah yang wajib dimandikan:
a. Jenazah beragama Islam
b. Tubuh dari jenazah tersebut ada wujudnya meskipun sebagian kecil. Apabila jenazah
itu hancur lebur dan tak berwujud atau jasad dari jenazah tersebut akan rusak jika
terkena
maka air, ada kewajiban untuk memandikannya
tidak
c. Jenazah tersebut bukan jenazah orang yang mati syahid dalam
peperangan
Syarat orang yang memandikan jenazah:
a. Baligh
b. Berakal
c. Niat memandikan jenazah
d. Terpercaya, artinya memahami ketentuan memandikan jenazah dan mampu
merahasiakan
aib jenazah.
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 15
c. Menyelimutkan kain kafan bagian kanan di atas kain kafan bagian kiri secara urut, dari
lembar kain kafan satu sampai kain kafan selanjutnya
d. Mengikat jenazah dengan lima tali yang telah dipersiapkan di bawah kain kafan dan
dilepas setelah sampai ke liang lahad
Terjemah:
Saya niat sholat terhadap mayit laki-laki ini dengan empat takbir (sebagai
imam/ma’mum), fardhu kifayah karena Allah ta’ala.
Terjemah:
Saya niat sholat terhadap mayit perempuan ini dengan empat takbir (sebagai
imam/ma’mum), fardhu kifayah karena Allah ta’ala.
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 16
Terjemah:
Saya niat sholat terhadap mayit laki-laki/mayit perempuan (sebutkan nama mayit
tersebut) yang gaib dengan empat takbir (sebagai imam/ma’mum), fardhu kifayah
karena Allah ta’ala.
Atau
َِﻠَﻟا ََ ﻢﻬﱠ ﻰﻠﻋو ﺪووو َﺎﳏﻤَووونﺪﱢﻴﺳ ﻰﻠﻋ ﻞﺻ ََ َﻴﺳ َ َﱢَلﱠ
َ ِ َ ووون َﺪﱢﱠ
َ ِ َ َ ووو َ ِﺎﳏﻤ
ﱠ
َ َﺎنﺪﱢﻴﺳ ﻰﻠﻋ ﺖﻴﱠ َﻠﺻ ﺎﻤﻛ ﺪ
ََََ
َﺑا ََﻴﻫاﺮو َِﺑا َﺎنﱢﺪﻴﺳ ل ﻰﻠﻋ و ﻢ َ ِ ِﱠ
ِ َ ﻴﻫاﺮو َ ﻰﻠﻋوَِﺪووو َﺎﳏﻤَووونﱢﺪﻴﺳ ﻰﻠﻋ ﻛﺮَﺎﺑوِﱠَﻢ َ ِ َ ﺪووو َﺎﳏﻤ َووونﱢﺪ
َ َ َ ِ َ ِ َ ِ ﻴﺳ َ َ َل
ََ ََ َ ََ َ
ﺎﻤﻛ
ٌٌﺖﻛﻃﻃﺑ ﻃ ﻤﻃ ﻰﻠﻋﻃ ﻤ ﻃ ﻤ ﻃ ﻤ ﻤ
اﻴﺳﻃ ﻃ ﻤ ﻃ ﻤ ﻚا اﻧإﻤ ﲔﻃﻤﻻﻤﻌﻟا ﰱ ﻢﻤﻴﻫاراﻤﻤﺑا ﻃﺎﻧ ﱢﺪااﻴﺳ ل ﻰﻠﻋ و َﻢﻤ َرﺎﻤ
ﻴﻫارﻃاﻤﻃﻤﺑاﻃ ﻃﻃﺎﻧﻤ ﻃﱢﺪاﻤ ﻃ ﻃ ﺪﻤﻴﲪ ﱠ
ََ
ٌٌﻤﻃﺪ
ﻴﳎ
ﻤ
Atau
(َﻔﻏا ﻢََﻬﱠﻠَﻟا َ)ﺎﻫ
َ َ َ
َ َﻪﻟَزون مﺮَﻛاو َ)ﺎﻫ( َﻪَﻨﻋَِﻒﻋاو َ)ﺎﻫ( ِﻪﻓﺎﻋو َ)ﺎﻫ( َووو َرﻪﲪووواو )ووﺎ َﳍ(َوو
َِﻪﻟ َﺮ
ََ َ َ َََ َََ ََ
ََِ ﱠ
ََ
ََََﻃﻪﻠﺧﺪﻣ ﻊﺳوو َِ دراﻃﻤﺒﻟاو ﺞﻤﻠ ﱠاﺜﻟاو ءﺎ ِﻤﻤﻘﻤﻻﺑَِﻃ)ﺎﻫ(ﻮﻪﻤﻠ ﺴﻏاو ﻃ
)ﺎﻫ( ﻮ َََِِ ﺎﻤﻛﻃﺎيﺎﻃﻃﻄﳋا ﻦﻣ ﻃ)ﺎﻫ( ﻪﱢ َِاﻧو
ﻃ
ََ َََ ََ ََ َ َ َ َﱢ
Terjemah:
Ya Allah, ampunilah ia dan berikan rahmat kepadanya, sejahterakanlah ia,
maafkanlah ia, muliakanlah tempat kedatangannya, luaskanlah tempat
masuknya,
mandikanlah ia dengan air, salju dan embun, bersihkanlah ia dari dosa-dosanya
sebagaimana dibersihkannya kain yang putih dari kotoran, gantilah rumahnya
dengan rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik
dari keluarganya, lindungilah ia dari azab kubur dan azab api neraka.
Terjemah:
Ya Allah, janganlah Engkau halangi kami dari mendapat pahala (atas musibah
kematian)-nya dan jangan Engkau menguji kami sepeninggalnya dan ampunilah
kami dan dia.
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 17
BAB V
8. Tata Cara Menguburkan Jenazah
PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA KEJAYAAN
Menguburkan jenazah berarti memasukkan jenazah ke dalam liang lahad dan
menimbunnya dengan tanah hingga penuh. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk
menguburyang
1. Faktor-Faktor jenazah adalah: Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Kejayaan
Mendorong
a. Mempersiapkan makam (kuburan), yakni galian tanah sekurang-kurangnya adalah
a. Dorongan semangat membaca
kedalaman yang tidak dapat dibongkar oleh binatang buas dan tidak akan tercium
b. Ilmu berasaskan tauhid kepada Allah (bersumber dari Al-Qur’an)
bau
busuk jenazah dari atas kubur. Adapun sempurnanya adalah kedalaman setinggi
c. Berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah/Al-hadis
manusia
ditambah satu hasta, yaitu kurang lebih sedalam 4 hasta atau 2 meter, dengan
d. Keterbukaan dan kreativitas umat Islam yang diwujudkan melalui sikap selalu ingin
panjangnya
adalah sepanjang jenazah ditambah kira-kira ½ meter dan lebarnya kurang lebih 1
e. tahu
Adanya gerakan penerjemahan buku-buku Yunani dan lain-lain ke dalam Bahasa
meter. liang lahad jika tanah kuburan keras, yakni liang yang dibuat agak menjorok
b. Membuat
Arab
di sisi kubur arah kiblat sebagai tempat jenazah. Namun, jika tanah kuburan tidak keras
atau
bercampur
2. Perkembangan pasir sehingga
Peradaban Islam pada tidakMasa
bisa Khulafaur
dibuat liang lahad, maka dibuat lubang kecil di
Rasyidin
tengah kubur untuk meletakkan jenazah. Lubang ini disebut liang syaq. Setelah
Masa kekuasaan khulafaur rasyidin dimulai sejak khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq,
jenazah
diletakkan di dalam liang tersebut, kemudian ditutup dengan papan, bambu atau
yang dilanjutkan oleh Umar bin Khattab, lalu Usman bin Affan dan terakhir Ali bin Abi
sejenisnya.
Thalib. Pengembangan agama Islam yang dilakukan pada masa yang relatif singkat (632 –
661 M) telah membuahkan hasil yang gemilang. Dari hanya wilayah Arab, ekspansi
Proses pelaksanaan penguburan jenazah:
kekuasaan Islam menembus memasuki wilayah Afrika, Syuriah, Persia, Bizantium dan
a. Jenazah dikeluarkan dari keranda dan mulai memasukkan jenazah yang dimulai dari
India.
Selain itu, beberapa peradaban yang telah dicapai antara
arahkepala secara perlahan-lahan dengan membaca
lain:
a. Munculnya gerakan pemikiran Islam َِ لﻮﺳر ﺔﱠﻠﻣ ﻰﻠﻋوَِﷲا ﻢِﺴﺑﻰووﻠﺻ ِ ِﷲا َََ َِ َِﱠﻢ
ََ ﻠﺳو ﻪَﻴﻠﻋ ﷲا ﱠ
1) Menjaga keutuhan Al-Qur’an dan ََ mengumpulkannya
َ ََ َََ َ َ bentuk mushaf pada
dalam
zaman Abu Bakar
b. Meletakkan jenazah mushaf
2) Memberlakukan di liang standar lahad dalampada keadaan
masa Usman miringbinkeAffankanan serta kepalanya
dihadapkan
3) Pengiriman kepara
arahsahabat kiblat dalam menyiarkan Islam ke berbagai pelosok negeri
c. Membuat
untuk bantalan
mengajarkan Al-Qur’an dari tanah, dandiletakkan
sunnah pada di bawah
zaman pipi jenazah,
Usman di leher bagian
bin Affan
belakang,
di
4) punggung,
Islam pada di masapinggul awaldan tidak di paha.
mengenal Tujuannya agar jenazah
pemisahan antara dakwah dapat berposisi
dan negara, miring
ke
arah
antara kiblat
dai maupun panglima. Para khalifah adalah para penguasa, imam sholat, hakim
d. Membuka
yang
adil dantalijuga
kainpanglima
kafan bagian perang kepala dan menempelkan pipinya di
tanah
e.
b. Menutup
Terbentuknyaliangorganisasi
lahad dengan negara papandanatau bambu agar tidak terkena timbunan
lembaga-lembaga
tanah
f. Menutup
pemerintahan lubang kuburan dengan tanah secara perlahan-lahan seraya mendoakan
1) Lembaga politik. Diantaranya, khilafah (jabatan kepala negara), wizarah
jenazah
agar mendapat
(kementrian rahmat dari Allah dan perlindungan dari siksa
negara) dan kitabah (sekretaris negara)
kubur timbunan kubur sempurna dengan ketinggian tanah sekitar saju jengkal, maka
g. Setelah
2) Lembaga tata usaha negara. Diantaranya, idaarotul aqoolim (pengelolaan
yang hadir disunnahkan
pemerintahan daerah) untuk menaburkan
dan diiwan tiga genggam
(perngurusan departemen)tanah ke arah diiwan
seperti makam,
dengan
perincian
(kantorsebagai
kharraj urusan berikut:
keuangan), diiwan rosaail (kantor urusan arsip), diiwan bariid
Genggam
(kantor
urusan pos), diiwan syurthah (kantor urusan kepolisian) dan departemen
Bacaan Terjemahnya
3) Tanah
lainnya keuangan
Lembaga ََ negara.
َ َِ ﻢﻛﺎﻨ Termasuk di dalamnya adalah masalah ketentaraan,
baikangkatan darat dan ﻨﻣﻤ اﻬﺎ ﻘﻠﺧ ﻃ ﻃ
1 ََ laut, serta perlengkapan Dari dan
tanah Kami jadikan kalian
persenjataannyaﻢﻛﺪﻴﻤﻌﻧﻃﺎﻬﻤﻴفو
ََﻤ ﻮ َ ﻤ Dan ke dalam tanah Kami mengembalikan
3. Perkembangan 2 Peradaban Islam padaََMasa Bani Umayyah
kalian
ﻨﻣوﺎﻬ رﳔﻃ ََ َ َ ىرﺧا َ ِ َةر ِ َﺎﺗ
ﻢﻜﺟ
Masa ﻤ َََﻤBani ﻮ ﻃUmayyah terkenal sebagai masamengeluarkan
Dan dari tanah Kami kalian
3 pemerintahan yang agresif, dimana
perhatian tertumpu pada usaha perluasa wilayah padadanwaktu yang lain
penaklukan (hari
yang kiamat)
terhenti sejak
h. Memanjatkan
zaman doa untuk jenazah sebelum
dua khulafaur rasyidin terakhir. Masa kekuasaan Bani Umayyah selama 90 tahun meninggalkan kuburan, semoga jenazah
dengan
14 diampuni
khalifah, yaitu:dosa-dosanya
1. Muawiyah bin Abi Sufyan : 41 – 60 H / 661 – 679 M
2. Yazid bin Muawiyah
9. Hikmah Pelaksanaan Pengurusan Jenazah : 60 – 64 H / 679 – 683 M
3. Muawiyah bin Yazid : 64 H / 683 M
a. Mendorong
4. Marwan manusia untuk meningkatkan
bin Hakam kualitas
: 64 – 65 H / 683takwa
– 684kepada
M
5. Allah
b. Abdul
Mengingatkan
Malik bin manusia
Marwan akan kematian
: 65 – 86 H / 684 – 705 M
c. Mendorong
6. Al-Walid manusia
bin Abdul untuk memperbanyak
Malik : 86 – 96 amal saleh
H / 705 – 714 M
d. Mendorong manusia untuk
7. Sulaiman bin Abdul Malik meningkatkan
: 96 – 99 H / 714sebagai
kualitas – 717 Mmakhluk
8. sosial
e. Umar
Mendorong manusia
bin Abdul Aziz untuk senantiasa
: 99menutupi aib sebagai
– 101 H / 717 – 719 Mhamba
f. Allah
Menunjukkan sikap
9. Yazid bin Abdul Malik menghargai dan menghormati pengurusan
: 101 – 105 H / 719 – 723 M
10. jenazah
Hisyam bin Abdul Malik : 105 – 125 H / 723 – 742 M
11. Al-Walid II bin Yazid II : 125 – 126 H / 742 – 743 M
12. Yazid bin Walid bin Malik : 126 H / 743 M
13. Ibrahim bin Al-Walid II : 126 – 127 H / 743 – 744 M
14. Marwan II bin Muhammad : 127 – 132 H / 744 – 750 M
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 18
19
Berikut ini beberapa perkembangan peradaban pada masa Bani
a. Umayyah:
Ekspansi wilayah Islam, meliputi Afrika Utara, Jazirah Arab, Syuriah, Palestina,
sebagian
Anatolia, Irak, Persia, Afganistan, India, dan sebagian wilayah Rusia, yaitu
Turkmenistan, Uzbekistan, Kirgiztan
b. Perubahan mata uang yang dipakai di negara-negara dudukan Islam. Sebelumnya
adalah
mata uang Bizantium dan Persia yakni dinar dan dirham. Abdul Malik mencetak uang
sendiri di tahun 659 M dengan kata-kata tulisan Arab.
c. Bidang politik dan kenegaraan. Mengangkat Majelis Penasihat sebagai pendamping
dan
beberapa pembantu khalifah, yang meliputi kaatibur rosail (sekretaris administrasi
dan
persuratan), kaatibul kharraj (sekretaris keuangan negara), kaatibul jundi (sekretaris
ketentaraan), kaatibul syurthah (sekretaris kepolisian) dan kaatibul qudhoot
(sekretaris
hukum)
d. Bidang sosial, terjadinya hubungan bilateral dengan negara-negara taklukkan yang
memiliki tradisi luhur, seperti Persia, Mesir, Eropa dan lain
e. sebagainya
Bidang seni, arsitektur atau seni bangunan Dome of The Rock (Qubbah ash-Shokhro)
di
Yerussalem yang menjadi monumen terbaik yang hingga selalu dipuji orang. Katedral
St.
John diubah menjadi Masjid Al-Aqsho, pembangunan Masjid Cordova, perbaikan dan
perluasan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, mendirikan istana-istana di padang pasir
seperti Qusayr Amrah dan Al-Mushtta sebagai tempat
f. beristirahat
Bidang sastra, lahirnya tokoh-tokoh besar seperti Al-Anthal, Farazdaq, Jarir serta para
penyair Arab, diantaranya Umar bin Abi Rabi’ah (w. 719 M) dan Qays bin al-Mulawwah
yang lebih dikenal dengan nama Laila Majnun (w. 699 M)
g. Bidang ilmu pengetahuan, meliputi:
1) Bahasa Arab, selain menjadi bahasa resmi di pemerintahan, juga lahir tokoh
gramatika bahasa Arab (ilmu nahwu), yaitu Abul Aswad ad-Duali. Beliau telah
memberi tanda bacaan pada huruf-huruf hijaiyah berupa titik-titik khusus yang
semula huruf-huruf tersebut tidak bertitik
2) Marbad sebagai kota pusat kegiatan ilmu. Kota yang terletak di Damaskus dimana
berkumpul para pujangga, filusuf, ulama, penyair dan para
cendekiawan
3) Ilmu qiroat, ilmu seni baca Al-Qur’an yang kemudian menjadi cabang ilmu syariat
yang sangat penting. Pada masa ini lahir ahli qiroat seperti Abdullah bin Qusair (w.
120 H) dan Ashim bin Abi Nujud (w. 127 H)
4) Ilmu hadis, yakni adanya usaha mengumpulkan hadis, menyelidiki asal-usulnya
hingga akhirnya menjadi suatu ilmu tersendiri. Tokoh yang muncul adalah
Abdurrahman bin Amr Al-Auza’I (w. 159 H), Hasan Basri (w. 110 H), Ibnu Abi
Malikah (w. 119 H) dan Asya’bi Abu Amr Amir bin Syurahbil (w. 104 H)
5) Ilmu fiqih, yang menjadi cabang ilmu tersendiri. Diantara ahli fiqih adalah Sa’id bin
Musayyab, Abu Bakar bin Abdurrahman, Qasim bin Muhammad, Urwah bin Zubir
dan Kharijah bin Zaid
6) Ilmu nahwu, yakni ilmu yang mempelajari tata bahasa Arab. Ilmu diperlukan karena
bertambahnya orang-orang ‘Ajam (non-Arab) yang masuk Islam. Abul Aswad Ad-
Duali adalah tokoh penting dalam hal ini
7) Ilmu geografi (jugrofiyah) dan sejarah (tarikh). Kedua ilmu ini lahir pada masa Bani
Umayyah dan baru berkembang pada masa
selanjutnya
8) Usaha penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan dari bahasa-bahasa lain ke
dalam
bahasa Arab, namun usaha ini mulai berkembang pesat pada masa Dinasti
Abbasiyah.
Tokoh pada masa ini adalah Khalid bin Yazid, seorang pangeran yang cerdas dan
ambisius. Ketika gagal memperoleh kursi kekhalifahan, ia menumpahkannya
dalam
ilmu pengetahuan.
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 20
a. Masa Abbasiyah I (132 – 232 H / 750 – 847 M), yaitu sejak lahirnya dinasti sampai
meninggalnya Khalifah Al-Wasiq
b. Masa Abbasiyah II (232 – 334 H / 847 – 946 M), yaitu mulai Khalifah Al-Mutawakkil
sampai berdirinya Daulah Buwaihiyah
c. Masa Abbasiyah III (334 – 447 H / 946 – 1055 M), yaitu mulai berdirinya Daulah
Buwaihiyah sampai masuknya kaum Saljuk ke Baghdad
d. Masa Abbasiyah IV (447 – 656 H / 1055 – 1258 M), yaitu dimulai dari masuknya kaum
Saljuk ke Baghdad sampai jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa Mongol di bawah
pimpinan
Hulagu Khan
Pada masa empat periode tersebut, Dinasti Abbasiyah memiliki 37 khalifah. Namun,
pada Mongol menaklukkan kota Baghdad (656 H/1258 M), ada seorang pangeran
saat bangsa
keturunan Abbasiyah yang berhasil lolos dari pembunuhan yang kemudian meneruskan
kekhalifahannya dengan gelar khalifah (tanpa kekuasaan duniawi yang bergelar Sultan) yang
berkuasa dalam bidang keagamaan di bawah pemerintahan kaum Mamluk di Kairo, Mesir.
Jabatan khalifah oleh keturunan Abbasiyah di Mesir berakhir dengan diambilnya jabatan itu
oleh
Sultan Salim I dari Turki Usmani ketika menguasai Mesir tahun 1517 M.
Berikut daftar urutan khalifah Bani Abbasiyah pada masa empat
periode:
1. Abul Abbas As-Saffah (Pendiri) : 749 – 754 M
2. Abu Ja’far Al-Mansur : 754 – 775 M
3. Abu Abdullah Muhammad Al-Mahdi : 775 – 785 M
4. Abu Muhammad Musa Al-Hadi : 785 – 786 M
5. Abu Ja’far Harun Ar-Rasyid : 786 – 809 M
6. Abu Abdullah Muhammad Al-Amin : 809 – 813 M
7. Abul Abbas Abdullah Al-Ma’mun : 813 – 833 M
8. Abu Ishaq Muhammad Al-Mu’tashim Billah : 833 – 842 M
9. Abu Ja’far Harun Al-Watsiq Billah : 842 – 847 M
10. Abu Fadhl Ja’far Al-Mutawakkil ‘Alallah : 847 – 861 M
11. Abu Ja’far Muhammad Al-Muntasir Billah : 861 – 862 M
12. Abul Abbas Ahmad Al-Musta’in Billah : 862 – 866 M
13. Abu Abdullah Muhammad Al-Mu’taz Billah : 866 – 869 M
14. Abu Ishaq Muhammad Al-Muhtadi Billah : 869 – 870 M
15. Abul Abbas Ahmad Al-Mu’tamid ‘Alallah : 870 – 892 M
16. Abul Abbas Ahmad Al-Mu’tadid Billah : 892 – 902 M
17. Abu Muhammad Ali Al-Muktafi Billah : 902 – 905 M
18. Abul Fadhl Ja’far Al-Muqtadir Billah : 905 – 932 M
19. Abu Mansur Muhammad Al-Qahir Billah : 932 – 934 M
20. Abul Abbas Muhammad Ar-Radi Billah : 934 – 940 M
21. Abul Ishaq Ibrahim Al-Muttaqi Lillah : 940 – 944 M
22. Abul Qasim Abdullah Al-Mustakfi Billah : 944 – 946 M
23. Abul Qasim Al-Fadhl Al-Muti’ Lillah : 946 – 974 M
24. Abu Bakar Abdul Karim At-Thai’ Lillah : 974 – 991 M
25. Abul Abbas Ahmad Al-Qadir Billah : 991 – 1031 M
26. Abu Ja’far Abdullah Al-Qaim Biamrillah : 1031 – 1075 M
27. Abul Qasim Abdullah Al-Muqtadi Biamrillah : 1075 – 1094 M
28. Abul Abbas Ahmad Al-Mustadhir Billah : 1094 – 1118 M
29. Abu Mansur Al-Fadhl Al-Mustarsyid Billah : 1118 – 1135 M
30. Abu Ja’far Mansur Ar-Rasyid Billah : 1135 – 1136 M
31. Abu Abdullah Muhammad Al-Muqtafi Liamrillah : 1136 – 1160 M
32. Abul Mundzafar Yusuf Al-Mustanjid Billah : 1160 – 1170 M
33. Abu Muhammad Al-hasan Al-Mustadli Biamrillah : 1170 – 1180 M
34. Abul Abbas Ahmad An-Nasir Lidinillah : 1180 – 1225 M
35. Abu Nasr Muhammad Az-Zahir Biamrillah : 1125 – 1126 M
36. Abu Ja’far Mansur Al-Mustansir Billah : 1126 – 1242 M
37. Abu Ahmad Abdullah Al-Musta’sim Billah : 1242 – 1258 M
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 21
4. Al-Watsiq Billah I : 1335 – 1341 M
5. Al-Hakim Biamrillah II : 1341 – 1352 M
6. Al-Mu’tadid Billah I : 1352 – 1361 M
7. Al-Mutawakkil ‘Alallah I : 1361 – 1377 M
8. Al-Watsiq Billah II : 1383 – 1386 M
9. Al-Mu’tashim : 1386 – 1388 M
10. Al-Mutawakkil II : 1388 – 1405 M
11. Al-Musta’in Billah I : 1405 – 1412 M
12. Al-Mu’tadid Billah II : 1412 – 1441 M
13. Al-Mustakfi Billah II : 1441 – 1450 M
14. Al-Qaim Biamrillah : 1450 – 1454 M
15. Al-Mustanjid Billah : 1454 – 1479 M
16. Al-Mutawakkil ‘Alallah II : 1479 – 1487 M
17. Al-Mustamsik Billah : 1487 – 1508 M
18. Al-Mutawakkil III : 1508 – 1517 M
Kebijakan para khalifah Bani Abbasiyah berbeda dengan kebijakan Dinasti Umayyah.
Para khalifah Bani Umayyah lebih menekankan kepada perluasan wilayah, sedangkan Bani
Abbasiyah lebih memprioritaskan pada pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam. Bani
Abbasiyah berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan
dalam Islam. Puncak kejayaannya terjadi pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid (786 – 809 M)
dan
anaknya Al-Ma’mun (813 – 833 M). Periode ini juga merupakan periode puncak keemasan
peradaban umat Islam. Saat itu, negara dalam keadaan makmur, kekayaan melimpah,
keamanan
terjamin dan luas wilayahnya mulai dari Afrika Utara hingga India.
Dinasti Abbasiyah menjadikan kota Baghdad sebagai pusat peradaban dan ilmu
pengetahuan yang merupakan simbol dari kejayaan dinasti ini. Berikut beberapa peradaban
Bani
Abbasiyah di bidang ilmu pengetahuan:
a. Ilmu Fiqih. Tokohnya yaitu Imam Abu Hanifah (w. 767 M), Imam Malik (w. 795 M), Imam
Syafi’i (w. 820 M) dan Imam Ahmad bin Hanbal (w. 855 M)
b. Ilmu Tafsir. Tokohnya yaitu Ibnu Jarir Ath-Thabari, Ibnu Athiyyah Al-Andalusi, Abu
Muslim Muhammad bin Bahar Isfahani
c. Ilmu Hadis. Imam Bukhari (w. 256 H), Imam Muslim (w. 261 H), Ibnu Majah, Abu Dawud,
An-Nasa’i, Al-Baihaqi
d. Ilmu Kalam (teologi). Tokohnya yaitu Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidi
yang dikenal sebagai tokoh Asy’ariyah, Washil bin Atha dan Abul Huzail Al-Allaf yang
dikenal sebagai tokoh Mu’tazilah
e. Ilmu Tasawuf. Tokohnya yaitu Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Hallaj, Al-Muhasibi
f. Ilmu Bahasa. Tokohnya yaitu Imam Sibawaih, Al-Kisa’i, Abu Zakariya Al-Farra. Ilmu
bahasa yang berkembang adalah ilmu nahwu, shorof, bayan, badi’ dan ‘arudh yang
kesemuanya merupakan cabang dari ilmu bahasa Arab
g. Ilmu Filsafat. Tokohnya yaitu Abu Ishaq Al-Kindi, Abu Nashr Al-Farabi, Ibnu Sina, Ibnu
Bajah, Ibnu Thufail, Imam Al-Ghazali, Ibnu Rusyd
h. Ilmu Kedokteran. Tokohnya yaitu Abu Zakariya Yahya bin Mesuwaih, Abu Bakar Ar-Razi,
Ibnu Sina
i. Ilmu Matematika. Tokohnya yaitu Al-Khawarizmi (pengarang kitab Aljabar) dan Abul
Wafa Muhammad bin Muhammad bin Ismail bin Abbas
j. Ilmu Farmasi. Tokohnya yaitu Ibnu Baithar (pengarang kitab Al-Mughni tentang obat-
obatan)
k. Ilmu Astronomi. Tokohnya yaitu Abu Mansur Al-Falaki, Jabir Al-Batani
l. Ilmu Fisika. Tokohnya yaitu Raihan Al-Biruni
m. Ilmu Kimia. Tokohnya yaitu Jabir bin Hayyan
n. Ilmu Geografi. Tokohnya yaitu Abul Hasan Al-Mas’udi, Ibnu Khurdazabah, Ahmad Al-
Yakubi, Abu Muhammad Al-Hasan Al-Hamadani
o. Ilmu Sosiologi. Tokohnya yaitu Ibnu Khaldun
p. Ilmu Sejarah. Tokohnya yaitu Ahmad bin Al-Ya’kubi, Ibnu Ishaq, Abdullah bin Muslim Al-
Qurtubah, Ibnu Hisyam, At-Thabari, Al-Maqrizi, Al-Baladzuri
q. Ilmu Sastra. Tokohnya yaitu Abu Nuwas, An-Nasyasi (pengarang buku Seribu Satu
Malam)
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 22
5. Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Dinasti Turki Usmani
Kerajaan Turki Usmani didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Usman di
barat laut Anatolia pada tahun 1299 M. Dinasti ini juga dikenal dengan nama Imperium
Ottoman berhasil memberikan pengaruh yang cukup baik dalam bidang ekspansi agama
Islam
ke wilayah Eropa, Asia Kecil, Asia Tengah, Timur Tengah, Mesir dan Afrika Utara. Berikut
beberapa perkembangan peradaban pada masa Turki
Usmani:
a. Bidang pemerintahan. Model pemerintahan Turki adalah kesultanan/kerajaan,
kemudian
berubah menjadi negara Republik yang diproklamirkan pada tanggal 1 Nopember
1923
M dengan presiden pertama Mustafa Kemal At-taturk (1881 – 1938 M) yang kemudian
ia
dikenal sebagai pendiri Turki Modern
b. Bidang militer. Kekuatan Angkatan Laut Turki Usmani mencapai puncak kejaayaannya
sehingga mampu melakukan ekspansi sampai ke wilayah Eropa dan
Asia ilmu pengetahuan. Tidak begitu menonjol karena Turki Usmani merupakan
c. Bidang
bangsa yang berdarah militer, sehingga lebih banyak memfokuskan diri dalam bidang
kemiliteran dan ekspansi wilayah. Meskipun demikian, beberapa usaha dalam bidang
ini
adalah:
1) Melakukan modernisasi di bidang pendidikan dan pengajaran dengan memasukkan
kurikulum pengetahuan umum ke dalam lembaga-lembaga pendidikan
Islam
2) Mendirikan lembaga pendidikan “Mektebi Ma’arif” untuk mencetak tenaga ahli di
bidang administrasi dan lembaga “Mektebi ‘Ulumi Edebiyet” untuk mencetak
tenaga
ahli di bidang penterjemah bahasa
3) Mendirikan berbagai perguruan tinggi di bidangkedokteran, militer dan
teknologi
d. Bidang kebudayaan. Tokoh penyair diantaranya Nafi’ (1582 – 1636 M), tokoh prosa
diantaranya Katip Celebi dan Evliya Celebi. Pengembangan seni arsitektur diantaranya
bangunan Masjid Al-Muhammadi, Masjid Agung Sultan Sulaiman, Masjid Aya Sophia,
dan lain sebagainya
Materi PAI-BP Kelas XI Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta ----- Miftahul Khaer, M.Pd.I ----- 23