Anda di halaman 1dari 11

MENINGKATKAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Tugas mata kuliah


Sistem Informasi Manajemen dan Teknologi

OLEH:

1. Chindy Wulandari 170810301006


2. Triyana Rachmawati 170810301013
3. Fairul Alviansyah M 170810301049
4. Dinda Yuniar M 170810301142

Program studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Jember

TAHUN 2019
Bab 12
Meningkatkan Proses Pengambilan Keputusan

12.1 Sistem Informasi dan Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dalam bisnis biasanya terbatas pada pihak manajemen

Nilai Bisnis dari Pengambilan Keputusan yang Telah Ditingkatkan

Perusahaan dapat menentukan sejumlah keputusan pokok dimana investasi sistem baru
mungkin dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusannya. Berbagai keputusan
diambil pada semua tingkatan dalam perusahaan, dan beberapa keputusan ini sifatnya umum,
rutin, dan banyak. Walaupun nilai dari peningkatan setiap keputusan kecil, meningkatkan
ratusan ribu keputusan yang kecil ini menghasilkan nilai tahunan yang sangat besar dalam
bisnis.

Jenis Keputusan

Keputusan diklasifikasikan sebagai keputusan terstruktur, semi terstruktur, dan tidak


terstruktur.

1. Keputusan Tidak Terstruktur Keputusan tidak terstruktur adalah keputusan yang


mengambil keputusannya harus memberikan penilaian, evaluasi, dan pengertian untuk
memecahkan masalahnya. Setiap keputusan ini adalah baru, penting, dan tidak rutin,
serta tidak ada pengertian yang dipahami benar atau prosedur yang disetujui bersama
dalam pengambilannya.
2. Keputusan Terstruktur Keputusan tidak terstruktur adalah kebalikan dari keputusan
tidak terstruktur yaitu sifatnya berulang dan rutin, dan melibatkan prosedur yang jelas
dalam menanganinya, sehingga tidak perlu diperlakukan seakan-akan masih bari.
Banyak keputusan memiliki elemen-elemen dari kedua jenis keputusan ini
3. Keputusan Semi terstruktur Keputusan semi terstruktur adalah keputusan yang hanya
sebagian masalahnya mempunyai jawaban yang jelas tersedia dengan prosedur yang
disetujui bersama. Manajer senior, manajer tingkat menengah, manajer operasional,
dan para karyawan mempunyai jenis keputusan dan kebutuhan informasi yang berbeda.

Proses Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah proses yang melibatkan banyak langkah, Simon (1960)
menyatakan ada empat tahapan berbeda dalam pengambilan keputusan, yaitu: kecerdasan,
rancangan, pilihan, dan implementasi. Tahapan pengambilan keputusan diantaranya
:kecerdasan, rancangan, pilihan, dan implementasi.

Proses pengambilan keputusan dapat dibagi menjadi empat tahapan.

1. Kecerdasan
Kecerdasan terdiri atas menemukan, mengidentifikasi, dan memahami masalah yang
terjadi pada organisasi-mengapa maslah itu terjadi, dimana, dan akibat apa yang
dialami.
2. Rancangan
Rancangan melibatkan identifikasi dan pencarian berbagai solusi masalah.
3. Pilihan
Pilihan adalah tentang memilih alternatif solusi yang ada.
4. Implementasi
Implementasi adalah tentang membuat alternatif yang dipilih dapat bekerja, dan tetap
mengawasi seberapa baik kerja solusi tersebut.

Manajer dan Pengambilan Keputusan dalam Dunia Nyata

Sistem pendukung pengambilan keputusan dapat menghasilkan pengambilan keputusan


yang lebih baik oleh manajer dan karyawan, di atas rata-rata ROI perusahaan, dan profitabilitas
yang lebih jauh lebih tinggi. Walaupun demikian, sistem informasi tidak dapat meningkatkan
semua jenis keputusan yang ada dalam suatu organisasi.

 Peran Manajer

Para manajer memainkan peran penting dalam organisasi. Tanggung jawab mereka adalah
mengambil keputusan, membuat laporan, menghadiri rapat, hingga merencanakan pesta ulang
tahun. Kita dapat memahami fungsi manajer dan perannya dengan lebih baik dengan cara
meningkatkan perilaku manajer gaya klasik dan kontemporer.

1. Manajer Gaya Klasik


Manajer gaya klasik menjelakan apa yang dilakukan manajer. Model manajemen klasik
menjelaskan fungsi manajerial secara formal, tetapi tidak menunjukkan apa yang
dilakukan para manajer secara terperinci saat mereka merencanakan. Memutuskan
sesuatu, dan mengendalikan pekerja orang lain. Lima fungsi dari manajer yaitu
merencanakan, mengorganisasikan, mengoordinasikan, memutuskan dan
mengendalikan.
2. Model Keperilakuan
Model keperilakuan menyatakan bahwa perilaku manajer yang sebenarnya terlihat
lebih tidak sistematis, lebih informal, kurang reflektif, lebih reaktif, dan kurang
terorganisasi dengan baik daripada yang kita percayai dalam kerangka model klasik.
3. Peran Manajerial
Peran manajerial adalah perkiraan-perkiraan aktivitas yang seharusnya dilakukan para
manajer dalam organisasi.
4. Peran Interpersonal
Dalam peran ini manajer bertindak sebagai figur utama dalam organisasi ketika mereka
mewakili perusahaan mereka kepada dunia luar dan melakukan tugas-tugas simbolik,
seperti memberikan penghargaan kepada karyawan. Manajer bertindak sebagai
pemimpin, memberikan motivasi, nasihat, dan mendukung bawahannya.
5. Peran Pengambilan Keputusan
Dalam peran pengambilan keputusan mereka bertindak sebagai wirausahawan dalam
mengusulkan jenis-jenis aktivitas baru, mengenai gangguan-gangguan yang muncul
dalam organisasi. Manajer mengambil keputusan. Dalam peran pengambil keputusan
(decisional role),mereka bertindak sebagai wirausahawan dalam mengusulkan jenis-
jenis aktivitas baru, menangani gangguan-gangguan yang muncul dalam organisasi;
mengalokasikan sumber daya kepada para staf yang membutuhkan; dan
menegosiasikan konflik dan menjadi penengah antara kelompok-kelompok yang
bertikai.

Pengambilan keputusan secara otomatis yang berkecepatan tinggi

Saat ini, banyak keputusan yang dibuat oleh organisasi tidak dilakukan oleh para
manajer, atau manusia manapun. Misalnya, ketika Anda memasukkan kueri ke mesin telusur
Google, Google harus memutuskan URL mana yang akan ditampilkan rata-rata sekitar
setengah detik (500 milidetik). Google mengindeks lebih dari 50 miliar halaman Web,
meskipun tidak mencari keseluruhan indeks untuk setiap kueri yang diterimanya. Hal yang
sama berlaku untuk mesin pencari lainnya. Kelas keputusan yang sangat terstruktur dan
otomatis berkembang pesat. Apa yang membuat pengambilan keputusan berkecepatan tinggi
otomatis ini mungkin adalah algoritme komputer yang secara tepat menentukan langkah-
langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan keputusan, basis data yang sangat besar,
prosesor berkecepatan tinggi, dan perangkat lunak yang dioptimalkan untuk tugas tersebut.
12.2 INTELIJEN BISNIS DALAM PERUSAHAAN

Apakah yang dimaksud dengan intelijen bisnis ?

“Business intelligence (BI)” adalah istilah yang digunakan oleh vendor perangkat keras
dan perangkat lunak dan konsultan teknologi informasi untuk mendeskripsikan infrastruktur
pergudangan, mengintegrasikan, melaporkan, dan menganalisis data yang berasal dari
lingkungan bisnis, termasuk data besar. Infrastruktur pondasi mengumpulkan, menyimpan,
membersihkan, dan membuat informasi yang relevan tersedia bagi para manajer.

Lingkungan Intelijen Bisnis

Ada enam elemen dalam lingkungan intelijen bisnis.

1) Data dari lingkungan bisnis: Bisnis harus menangani data yang terstruktur dan tidak
terstruktur dari berbagai sumber, termasuk data besar. Data perlu diintegrasikan dan
diorganisasikan sehingga dapat dianalisis dan digunakan oleh pengambil keputusan.
2) Infrastruktur intelijen bisnis: Landasan dasar intelijen bisnis adalah sistem basis data
yang kuat yang menangkap semua data yang relevan untuk menjalankan bisnis. Data
dapat disimpan dalam database transaksional atau digabungkan ke dalam gudang data
perusahaan atau serangkaian data yang saling berkaitan
3) Pengguna dan metode manajerial: Perangkat keras dan perangkat lunak intelijen bisnis
hanya terbatas manusia yang menggunakannya. Manajer menerapkan perintah pada
analisis data dengn menggunakan berbagai metode manajerial yang menentukan tujuan
bisnis strategis dan menentukan bagaimana kemajuan tersebut diukur. Mecakup
pendekatan manajemen kinerja bisnis dan pendekatan balance scorecard yang berfokus
pada indikator kinerja utama dan analisis strategis industri yang berfokus pada indikator
kinerja utama dan analisis strategis industri yang berfokus pada perubahan lingkungan
bisnis secara umum, dengan perhatian khusus pesaing. Tanpa pengawasan manajemen
senior yang kuat, analisis bisnis dapat menghasilkan banyak informasi, laporan, dan
layar online yang berfokus pada masalah yang salah dan mengalihkan perhatian dari
masalah sebenarnya. Anda perlu ingat bahwa, sejauh ini, hanya manusia yang bisa
mengajukan pertanyaan cerdas.
4) Platform pengiriman-SIM, DSS, ESS: Hasil dari intelijen bisnis dan analisis dikirimkan
ke manajer dan karyawan dengan berbagai cara, tergantung pada apa yang perlu
diketahui untuk melakukan pekerjaan mereka. MIS, DSS, dan ESS, menyampaikan
informasi dan pengetahuan kepada orang dan tingkat yang berbeda dalam karyawan
operasional perusahaan, manajer menengah, dan eksekutif senior. Dulu, sistem ini tidak
bisa berbagi data dan dioperasikan sebagai sistem independen. Saat ini, satu perangkat
keras dan perangkat lunak dalam bentuk paket intelijen bisnis dan analisis dapat
mengintegrasikan semua informasi ini dan membawanya ke platform desktop atau
mobile manajer.
5) Antarmuka pengguna: Orang bisnis tidak lagi terikat dengan meja kerja dan desktop
mereka. Mereka sering belajar lebih cepat dari representasi data visual daripada dari
laporan kering dengan kolom dan baris informasi. Perangkat lunak analisis bisnis hari
ini menekankan teknik visual seperti dashboard dan kartu skor. Mereka juga dapat
menyampaikan laporan tentang BlackBerry, iPhone, dan perangkat genggam mobile
lainnya serta portal perusahaan Web. Perangkat lunak BA menambahkan kemampuan
untuk mengirim informasi di Twitter, Facebook, atau media sosial internal untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam pengaturan grup online daripada pada
pertemuan tatap muka.

Kecerdasan Bisnis dan Kapabilitas Analisis

1. Laporan produksi: laporan yang telah ditentukan berdasarkan persyaratan industri


yang spesifik.
2. Laporan parameter: Pengguna memasukkan beberapa parameter untuk memfilter
data dan mengisolasi dampak parameter. Misalnya, Anda mungkin ingin memasuki
kawasan dan waktu untuk memahami bagaimana penjualan produk bervariasi
menurut wilayah dan waktu.
3. Dasbor / kartu skor: Ini adalah alat visual untuk menampilkan data kinerja yang
ditentukan oleh pengguna.
4. Pembuatan query / search / report ad hoc: Ini memungkinkan pengguna membuat
laporan mereka sendiri berdasarkan query dan penelusuran.
5. Drill down: Ini adalah kemampuan untuk beralih dari ringkasan tingkat tinggi ke
tampilan yang lebih rinci.
6. Prakiraan, skenario, model: Ini mencakup kemampuan untuk melakukan
peramalan linier, analisis skenario bagaimana-jika, dan menganalisis data
menggunakan alat statistik standar. Output perangkat BI yang paling banyak
digunakan adalah laporan produksi pra-paket. Tabel tersebut mengilustrasikan
beberapa laporan yang telah ditentukan sebelumnya dari perangkat alat BI milik
Oracle.
1. Analisis Prediktif
Kemampuan analisis bisnis intelijen yang penting adalah kemampuan
untuk memodelkan kejadian dan perilaku di masa depan, seperti kemungkinan
pelanggan merespons tawaran untuk membeli produk. Analisis prediktif
menggunakan analisis statistik, teknik data mining, data historis, dan asumsi
tentang kondisi masa depan untuk memprediksi tren dan pola perilaku masa
depan. Variabel yang dapat diukur untuk memprediksi perilaku masa depan
diidentifikasi. Analisis prediktif digabungkan ke dalam berbagai aplikasi
intelijen bisnis untuk penjualan, pemasaran, keuangan, deteksi kecurangan, dan
perawatan kesehatan. Salah satu aplikasi yang paling terkenal adalah credit
scoring, yang digunakan di seluruh industri jasa keuangan.
2. Analisis Data Besar
Banyak pengecer online memiliki kemampuan untuk membuat
rekomendasi produk online yang dipersonalisasi ke pengunjung situs Web
mereka untuk membantu merangsang pembelian dan membimbing keputusan
mereka tentang barang dagangan.

Visualisasi Data, Visual Analytics, dan Sistem Informasi Geografis

Dengan menyajikan data dalam bentuk visual, visualisasi data dan alat analisis visual
membantu pengguna melihat pola dan hubungan dalam sejumlah besar data yang sulit dikenali
jika data disajikan sebagai daftar teks atau angka tradisional. Data disajikan dalam bentuk
grafik, grafik, dashboard, dan peta yang kaya. Orang menjadi lebih terlibat saat mereka dapat
memfilter informasi yang disajikan secara visual dan mengembangkan wawasan mereka
sendiri. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah kategori alat khusus untuk membantu
pengambil keputusan memvisualisasikan masalah yang memerlukan pengetahuan tentang
distribusi geografis orang atau sumber daya lainnya. Perangkat lunak SIG menghubungkan
data lokasi ke titik, garis, dan area pada peta. Beberapa GIS memiliki kemampuan pemodelan
untuk mengubah data dan secara otomatis merevisi skenario bisnis. GIS dapat digunakan untuk
membantu negara bagian dan pemerintah daerah menghitung waktu respons terhadap bencana
alam dan keadaan darurat lainnya atau untuk membantu bank mengidentifikasi lokasi terbaik
untuk memasang terminal baru atau terminal ATM.

Srategi Manajemen untuk Mengembangkan BI dan Kapabilitas BA


Ada dua strategi yang berbeda untuk mengadopsi kemampuan BI dan BA untuk
organisasi: one-stop integrated solutions versus beberapa solusi vendor best-of-breed.
Perusahaan perangkat keras (IBM, HP, dan sekarang Oracle, yang memiliki Sun
Microsystems) ingin menjual perangkat keras / solusi perangkat keras terpadu perusahaan
Anda yang cenderung berjalan hanya pada perangkat keras mereka (solusi terintegrasi). Ini
disebut “one-stop shopping.” Perusahaan perangkat lunak (SAP, SAS, dan Microsoft)
mendorong perusahaan untuk menerapkan perangkat lunak “terbaik berkembang biak” dan
berjalan pada mesin yang mereka inginkan. Pasar sangat kompetitif dan diberikan pada
hiperbola. Salah satu vendor BI mengklaim bahwa “[alat kami] menyatukan portofolio
teknologi layanan, perangkat lunak, perangkat keras dan mitra untuk menciptakan solusi
intelijen bisnis. Dengan menghubungkan kecerdasan di perusahaan mendapatkan keunggulan
kompetitif untuk menciptakan peluang bisnis baru. “Sebagai manajer harus mengevaluasi
klaim tersebut secara kritis, memahami dengan pasti bagaimana sistem ini dapat memperbaiki
bisnis, dan menentukan apakah pengeluaran tersebut layak untuk dilakukan.

12.3 PEMILIHAN DALAM INTELIJEN BISNIS

Dukungan Keputusan Bagi Manajemen Operasi dan Manajemen Menengah

Manajemen operasional dan menengah umumnya dituntut untuk memantau kinerja


aspek-aspek utama bisnis, mulai dari down-time mesin di lantai pabrik, hingga penjualan
harian atau bahkan per jam di toko makanan waralaba, hingga lalu lintas harian di perusahaan.
Situs web. Sebagian besar keputusan yang mereka buat cukup terstruktur. Sistem informasi
manajemen (MIS) biasanya digunakan oleh manajer menengah untuk mendukung jenis
pengambilan keputusan ini, dan keluaran utamanya adalah serangkaian laporan produksi rutin
berdasarkan data yang diambil dan dirangkum dari sistem pemrosesan transaksi yang
mendasari perusahaan (TPS). Semakin banyak, manajer menengah menerima laporan ini
secara online di portal perusahaan, dan dapat mengajukan pertanyaan secara interaktif untuk
mengetahui mengapa kejadian terjadi.

1. Dukungan Keputusan bagi Manajemen Senior: Balanced Scorecard dan Metode


Manajemen Kinerja Perusahaan

Tujuan sistem pendukung eksekutif (ESS) untuk membantu manajer eksekutif tingkat C
memusatkan perhatian pada informasi kinerja yang sangat penting yang mempengaruhi
keseluruhan profitabilitas dan kesuksesan perusahaan. Ada dua bagian untuk mengembangkan
ESS. Pertama, memerlukan metodologi untuk memahami secara tepat apa itu “informasi
kinerja yang sangat penting” untuk perusahaan tertentu yang dibutuhkan eksekutif, dan kedua,
perlu mengembangkan sistem yang mampu menyampaikan informasi ini kepada orang yang
tepat secara tepat waktu. Saat ini, metodologi utama untuk memahami informasi penting yang
dibutuhkan oleh eksekutif perusahaan disebut metode balanced scorecard (Kaplan dan Norton,
2004; Kaplan dan Norton, 1992). Kartu skor seimbang adalah kerangka kerja untuk
mengoperasionalkan rencana strategis perusahaan dengan memusatkan perhatian pada hasil
terukur pada empat dimensi kinerja perusahaan: keuangan, proses bisnis, pelanggan, dan
pembelajaran dan pertumbuhan

Kinerja pada setiap dimensi diukur dengan menggunakan indikator kinerja utama (KPI),
yang merupakan ukuran yang diusulkan oleh manajemen senior untuk memahami seberapa
baik kinerja perusahaan sepanjang dimensi tertentu. Misalnya, satu indikator utama seberapa
baik sebuah perusahaan ritel online memenuhi target kinerja pelanggannya adalah rata-rata
lama waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan paket ke konsumen. Jika perusahaan Anda
adalah bank, satu KPI kinerja proses bisnis adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan fungsi dasar seperti membuat akun pelanggan baru. Kerangka balanced scorecard
dianggap “seimbang” karena hal ini menyebabkan manajer lebih fokus pada kinerja finansial.
Dalam pandangan ini, kinerja keuangan adalah sejarah masa lalu – akibat dari tindakan masa
lalu – dan para manajer harus berfokus pada hal-hal yang dapat mereka pengaruhi saat ini,
seperti efisiensi proses bisnis, kepuasan pelanggan, dan pelatihan karyawan.

Sistem Dukungan-Keputusan Kelompok (GDSS)

Sistem Pendukung Keputusan Kelompok adalah sistem interaktif berbasis komputer


yang digunakan untuk memfasilitasi penyelesaian masalah tidak terstruktur oleh sekelompok
pengambilan keputusan yang bekerja sama sebagai satu kelompok. GDSS mendukung para
pengambil keputusan bertemu bersama-sama untuk mencapai keputusan secara lebih efisien
dan terutama bermanfaat dalam meningkatkan produktivitas rapat. GDSS bergantung pada
komposisi kelompoknya, tugasnya, pilihan perangkat yang mendukung rapat, dan konteks
organisasional dari rapatnya.

Karakteristik dari GDSS adalah sebagai berikut:

1) GDSS adalah sistem informasi yang dirancang secara khusus, bukan secara sederhana,
yang merupakan konfigurasi dari komponen sistem yang telah ada.
2) Sistem ini bertujuan untuk mendukung kelompok pengambil keputusan dalam
melaksanakan tugasnya. Karena GDSS harus meningkatkan proses pengambilan
keputusan atau hasil dari suatu kelompok.
3) GDSS mudah dipelajari dan digunakan. Sistem ini mengakomodasikan pengguna
dengan berbagai tingkatan pengetahuan komputerisasi.
4) GDSS dapat dirancang untuk satu tipe masalah atau untuk beragam tingkatan kelompok
organisasi keputusan.
5) GDSS dirancang untuk mendorong aktivitas-aktivitas, seperti penghasilan ide,
penyelesaian konflik, dan pemberian pendapat.
DAFTAR PUSTAKA

Laudon, Kenneth C & Laudon, Jane P. 2014. Sistem Informasi Manajemen:Mengelola


Perusahaan Digital Edisi 13. Jakarta: Penerbit Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai