Acara 2 Bentos Nomer 1 SD 7 X
Acara 2 Bentos Nomer 1 SD 7 X
Keterangan :
1. Test
2. Aperture
3. Suture
4.Septa
No. Urut : 20
Susunan Kamar : Polythalamus
Bentuk Test : Elongate
Bentuk Kamar : Subglobular
Suture
- Ventral : Tertekan Sedang
- Dorsal : Tertekan Sedang
Komposisi Test : Gamping Berpori
Jumlah Kamar
- Ventral :3
- Dorsal :3
Aperture : Simple Aperture
Hiasan Pada
- Permukaan Test : Cancellate
- Aperture : Cribate
- Suture : Retral Processes
- Umbilicus :
- Peri-Peri :
Kelas : FORAMINIFERA
Ordo : ROTALIIDA
Family : BULIMINIDAE
Genus : Bulimina
Spesies : Bulimina alazanensis (CUSHMAN, 1927 )
Lingkungan Pengendapan : Bathyal atas – bawah
Praktikan Asisten
Keterangan :
1. Test
2. Septa
3. Suture
4. Aperture
No. Urut : 19
Susunan Kamar : Polythalamus
Bentuk Test : Evolute
Bentuk Kamar : Angular Conical
Suture
- Ventral : Tertekan kuat
- Dorsal : Tertekan sedang
Komposisi Test : Gamping Hyalin (CaCO3)
Jumlah Kamar
- Ventral : 11
- Dorsal : 11
Aperture : Simple Aperture
Hiasan Pada
- Permukaan Test : Puncate
- Aperture : Lip / Rim
- Suture : Bridge
- Umbilicus :-
- Peri-Peri :-
Kelas : FORAMINIFERA
Ordo : ROTALIDA
Family : CIBICIDIDAE
Genus : Cibicides
Spesies : Cibicides kullenbargi ( PARKER, 1953 )
Lingkungan Pengendapan : Bathyal bawah - Abysal
Keterangan :
1. Test
2. Lip
3. Septa
4. Suture
No. Urut : 18
Susunan Kamar : Polytalamus
Bentuk Test : Zig - Zag
Bentuk Kamar : Angular Conical
Suture
- Ventral : Tertekan sedang
- Dorsal : Tertekan Sedang
Komposisi Test : Gamping Hyalin (CaCO3)
Jumlah Kamar
- Ventral :8
- Dorsal :8
Aperture : Simple Aperture
Hiasan Pada
- Permukaan Test : Smooth
- Aperture : Lip / Rim
- Suture : Retral processes
- Umbilicus :-
- Peri-Peri :-
Kelas : FORAMINIFERA
Ordo : ROTALIDA
Family : ELPHIDIIDAE
Genus : Elphidium
Spesies : Elphidium incertum ( WILLIAMSON, 1858 )
Lingkungan Pengendapan : Neritik dalam
Keterangan :
1. Test
2.Aperture
3.Lip / Rim
4. Septa
5. Suture
samping Dorsal Ventral
No. Urut : 17
Susunan Kamar : Polythalamus
Bentuk Test : Evolute
Bentuk Kamar : Angular Conical
Suture
- Ventral : Tertekan Kuat
- Dorsal : Tertekan Kuat
Komposisi Test : Gamping Hyalin (CaCO3)
Jumlah Kamar
- Ventral :12
- Dorsal :12
Aperture : Simple Aperture
Hiasan Pada
- Permukaan Test : Spiral Costac
- Aperture : Lip / Rim
- Suture : Bridge
- Umbilicus :
- Peri-Peri :-
Kelas : FORAMINIFERA
Ordo : ROTALIDA
Family : NONIONIDAE
Genus : Nonion
Spesies : Nonion grateloupii ( D’ORBIGNY, 1839)
Lingkungan Pengendapan : Neritik dalam
Keterangan : Pada sampel No. 17 dijumpai spesies Nonion grateloupii, genus Nonion
family NONIONIDAE, ordo ROTALIIDA, kelas FORAMINIFERA dengan hiasan pada
permukaan test spiral costac, hiasan pada aperture lip / rim, hiasan pada suture bridge, jenis
aperture Simple Apeture , komposisi kimia gamping hyalin, jumlah kamar ventral 12 dan
jumlah kamar dorsal 12, sutur ventral tertekan kuat dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test
evolute, bentuk kamar angular conical ,dan susunan kamar polythalamus. Berdasarkan
klasifikasi lingkungan pengendapan menurut Tipsword, 1966 Fosil ini masuk dalam
lingkungan pengendapan Neritik dalam dengan kedalaman 0-20 m. Manfaat dari fosil ini
adalah untuk menetukan lingkungan pengendapan memberikan keterangan-keterangan
paleontologi yang penting dalam menyusun standar section suatu daerah, dan membantu
menentukan batas-batas suatu transgresi atau resgresi serta tebal/tipis batuan.
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Fita Safitra
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI NIM : F 121 17 068
Acara II : Identifikasi Fosil Bentonik I
Keterangan :
1. Test
2. Aperture
3. Septum
No. Urut : 16
Susunan Kamar : Monothalamus
Bentuk Test : Subglobular
Bentuk Kamar : Angular Conical
Suture
- Ventral : Tertekan Lemah
- Dorsal : Tertekan Lemah
Komposisi Test : Gamping Hyalin (CaCO3)
Aperture : Simple Aperture
HiasanPada
- Permukaan Test : Puncate
- Aperture :-
- Suture :-
- Umbilicus :-
- Peri-Peri :-
Kelas : FORAMINIFERA
Ordo : ROTALIDA
Family : REUSSELLIDAE
Genus : Reussella
Spesies : Reussella atlantica ( CUSHMAN, 1947 )
Lingkungan Pengendapan : Neritik dalam
Keterangan : Pada sampel No. 16 dijumpai spesies Reussella atlantica, genus Reussella
family REUSSELLIDAE, ordo ROTALIIDA, kelas FORAMINIFERA dengan hiasan pada
permukaan test puncate, jenis aperture Simple Apeture , komposisi kimia gamping hyalin, ,
sutur ventral tertekan lemah dan sutur dorsal tertekan lemah, bentuk test subglobular, bentuk
kamar angular conical ,dan susunan kamar monothalamus. Berdasarkan klasifikasi
lingkungan pengendapan menurut Tipsword, 1966 Fosil ini masuk dalam lingkungan
pengendapan Neritik dalam dengan kedalaman 0-20 m. Manfaat dari fosil ini adalah untuk
menetukan lingkungan pengendapan memberikan keterangan-keterangan paleontologi yang
penting dalam menyusun standar section suatu daerah, dan membantu menentukan batas-
batas suatu transgresi atau resgresi serta tebal/tipis batuan.
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Fita Safitra
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI NIM : F 121 17 068
Acara II : Identifikasi Fosil Bentonik I
Keterangan :
1. Test
2.Aperture
3. Lip / Rim
4. Septa
5. Suture
Samping Dorsal Ventral
No. Urut : 15
SusunanKamar : Polytalamus
Bentuk Test : Evolute
BentukKamar : Angular conical
Suture
- Ventral : Tertekan Sedang
- Dorsal : Tertekan Sedang
Komposisi Test : Gamping Hyalin (CaCO3)
JumlahKamar
- Ventral :8
- Dorsal :8
Aperture : Simple Aperture
HiasanPada
- Permukaan Test : Puncate
- Aperture : Lip / Rim
- Suture : Bridge
- Umbilicus :
- Peri-Peri :
Kelas : FORAMINIFERA
Ordo : ROTALIDA
Family : CIBICIDIDAE
Genus : Cibicides
Spesies : Cibicides lobatulus ( NAKAR AND JACOB, 1798 )
Umur : Neritik luar – Bathyal atas
Keterangan : Pada sampel No. 15 dijumpai spesies Cibicides lobatulus, genus Cibicides
family CIBICIDIDAE, ordo ROTALIIDA, kelas FORAMINIFERA dengan hiasan pada
permukaan test puncate, hiasan pada aperture lip / rim, hiasan pada suture bridge, jenis
aperture Simple Apeture , komposisi kimia gamping hyalin, jumlah kamar ventral 8 dan
jumlah kamar dorsal 8, sutur ventral tertekan sedang dan sutur dorsal tertekan sedang, bentuk
test evolute, bentuk kamar angular conical ,dan susunan kamar polythalamus. Berdasarkan
klasifikasi lingkungan pengendapan menurut Tipsword, 1966 Fosil ini masuk dalam
lingkungan pengendapan Neritik lust - Bathyal atas dengan kedalaman 100-500m. Manfaat
dari fosil ini adalah untuk menetukan lingkungan pengendapan memberikan keterangan-
keterangan paleontologi yang penting dalam menyusun standar section suatu daerah, dan
membantu menentukan batas-batas suatu transgresi atau resgresi serta tebal/tipis batuan.
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Fita Safitra
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI NIM : F 121 17 068
Acara II : Identifikasi Fosil Bentonik I
Keterangan :
1. Test
2.Aperture
3.Septa
4. Suture
Samping
No. Urut : 14
Susunan Kamar : Polytalamus
Bentuk Test : Elongate
Bentuk Kamar : Subglobular
Suture
- Ventral : Tertekan Sedang
- Dorsal : Tertekan Lemah
Komposisi Test : Gamping Hyalin (CaCO3)
Jumlah Kamar
- Ventral : 12
- Dorsal : 12
Aperture : Primary aperture
Hiasan Pada
- Permukaan Test : Cancellate
- Aperture : Cribate
- Suture : Retral Processes
- Umbilicus :
- Peri-Peri :
Kelas : FORAMINIFERA
Ordo : ROTALIDA
Family : BULIMINAIDAE
Genus : Bulimina
Spesies : Bulimina Elongata (D’ORBIGNY, 1846 and JARVIS)
Lingkungan Pengendapan : Bathyal Atas
Keterangan : Pada sampel No. 14 dijumpai spesies Bulimina Elongata, genus Bulimina
family BULIMINIDAE, ordo ROTALIIDA, kelas FORAMINIFERA dengan hiasan pada
permukaan test cancellate, hiasan pada aperture cribate, hiasan pada suture retral processes,
jenis aperture Simple Apeture , komposisi kimia gamping berpori, jumlah kamar ventral 12
dan jumlah kamar dorsal 12, sutur ventral tertekan sedang dan sutur dorsal tertekan kuat,
bentuk test elongate, bentuk kamar subglobular ,dan susunan kamar polythalamus.
Berdasarkan klasifikasi lingkungan pengendapan menurut Tipsword, 1966 Fosil ini masuk
dalam lingkungan pengendapan Bathyal atas dengan kedalaman 200-500m. Manfaat dari fosil
ini adalah untuk menetukan lingkungan pengendapan memberikan keterangan-keterangan
paleontologi yang penting dalam menyusun standar section suatu daerah, dan membantu
menentukan batas-batas suatu transgresi atau resgresi serta tebal/tipis batuan.