Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk hidup di muka bumi ini tak
dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di
bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat
menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun
kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup
sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan
pertanian dan lain sebagainya.

Dewasa ini, air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Untuk mendapat air yang
baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak
tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga secara kualitas,
sumberdaya air telah mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak mampu
memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.

Dari hari ke hari bila diperhatikan, makin banyak berita-berita mengenai pencemaran air. Pencemaran
air ini terjadi dimana-mana. Di Teluk Jakarta terjadi pencemaran yang sangat merugikan bagi petambak.
Tidak saja udang dan bandeng yang mati, tapi kerang hijaupun turut mati pula, beberapa jenis spesies
ikan telah hilang. Secara kimiawi, pencemaran yang terjadi di Teluk Jakarta tersebut telah sangat parah.
Indikasinya populasi kerang hijau berkembang lebih cepat dan semakin banyak, padahal hewan ini
merupakan indicator pecemar. Kadar logam antara lain seng, tembaga dan timbal telah mencapai
ambang batas normal. Kondisi ini sangat berbahaya, karena logam berat dapat diserap oleh manusia
atau hewan yang memakannya dan akan terjadi akumulas (Republika, 17/02/03). Di Waduk Saguling
juga terjadi pencemaran logam berat (merkuri) dan kadar H2SO4 yang tinggi, sehingga pencemaran ini
sangat mempengaruhi ekonomi masyarakat sekitar, ribuan petani ikan mas jaring terapung di kawasan
ini terancam gulung tikar karena produksi ikan turun terus (Pikiran Rakyat, 08/06/03). Selain itu,
penggunaan pestisida yang berlebihan dan berlangsung lama, juga akan mengakibatkan pencemaran air.

Sebagai contoh, hal ini terjadi di NTB yang terjadi pencemaran karena dampak pestisida

dan limbah bakteri e-coli. Petani menggunakan pestisida di sekitar mata air Lingsar dan

Ranget (Bali Post, 14/8/03).

Krisis air juga terjadi di hampir semua wilayah P. Jawa dan sebagian Sumatera,

terutama kota-kota besar baik akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga

ataupun pertanian. Selain merosotnya kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi

dari berkurangnya ketersediaan air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di hulu
serta perubahan pemanfaatan lahan di hulu dan hilir. Menyusutnya pasokan air pada beberapa sungai
besar di Kalimantan menjadi fenomena yang mengerikan, sungai-sungai

tersebut mengalami pendangkalan akibat minimnya air pada saat kemarau serta ditambah

erosi dan sedimentasi. Pendangkalan di S. Mahakam misalnya meningkat 300% selama

kurun waktu 10 tahun terakhir (Air Kita Diracuni, 2004).

A. TUJUAN

Agar mahasiswa dan pembaca lainnya lebih mengetahui tentang Penyediaan Air Bersih

B. MANFAAT

Penulisan ini kiranya dapat bermanfaat dalam memberikan informasi tentang

Penyediaan Air Bersih terutama bagi kita semua yang sangat membutuhkan air yang aman, bersih dan
sehat.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PAB

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang


Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air
Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan
kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum
apabila dimasak.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 Tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, didapat beberapa pengertian mengenai :

1. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang dapat
berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yangmemenuhi baku mutu
tertentu sebagai air baku untuk airminum.

2. Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

3. Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja manusia dari lingkungan
permukiman.

4. Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif.

5. Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya disebut SPAM merupakan satu kesatuan sistem fisik
(teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum.

B. KONSEP-KONSEP HIDROLOGIS

Hidrologi merupakan suatu ilmu yang mengkaji tentang kehadiran dan gerakan air di alam. Studi
hidrologi meliputi berbagai bentuk air serta menyangkut perubahan-perubahannya, antara lain dalam
keadaan cair, padat, gas, dalam atmosfer, di atas dan di bawah permukaan tanah, distribusinya,
penyebarannya, gerakannya dan lain sebagainya. Secara meteorologis, air merupakan unsur pokok
paling penting dalam atmofer bumi. Air terdapat sampai pada ketinggian 12.000 hingga 14.000 meter,
dalam jumlah yang kisarannya mulai dari nol di atas beberapa gunung serta gurun sampai empat persen
di atas samudera dan laut. Bila seluruh uap air berkondensasi (atau mengembun) menjadi cairan, maka
seluruh permukaan bumi akan tertutup dengan curah hujan kira-kira sebanyak 2,5 cm.

2. Siklus Hidrologi

Akibat panas yang bersumber pada matahari, maka terjadilah:


a) Evaporasi yaitu penguapan pada permukaan air terbuka (open water) dan permukaan tanah.
b) Transpirasi yaitu penguapan dari permukaan tanaman.

Uap air hasil penguapan ini pada ketinggian tertentu akan menjadi awan, kemudian beberapa sebab
awan akan berkondensasi menjadi presipitasi (presipitasi = yang diendapkan atau dijatuhkan), bisa
dalam bentuk salju, hujan es, hujan, dan embun. Air hujan yang jatuh kadang-kadang tertahan oleh tajuk
(ujung-ujung daun), oleh daunnya sendiri atau oleh bangunan dan sebagainya. Hal ini diberi istilah
intersepsi. Besarnya intersepsi pada tanaman, tergantung dari jenis tanaman, tingkat pertumbuhan,
tetapi biasanya berkisar 1 mm pada hujan-hujan pertama. Kemudian sekitar 20% pada hujan-hujan
berikutnya.

Air hujan yang mencapai tanah, sebagian berinfiltrasi (menembus permukaan tanah), sebagian lagi
menjadi aliran air di atas permukaan (over land flor) kemudian terkumpul pada saluran. Aliran air ini
disebut surface run off.

Hasil infiltrasi sebagian besar menjadi aliran air bawah permukaan (interflow/sub surface flor/through
flor). Dan sebagian lagi akan mebasahi tanah. Air yang menjadi bagian dari tanah dan berada dalam pori-
pori tanah disebut air soil.

Apabila kapasitas kebasahan tanah/soil moisture ini terlampaui, maka kelebihan airnya akan
berperkolasi (mengalir vertical) mencapai air tanah. Aliran air tanah (ground water flow) akan menjadi
sesuai dengan hokum-hukum fisika. Air yang mengalir itu pada suatu situasi dan kondisi tertentu akan
mencapai danau, sungai, laut menjadi depression storage (simpanan air yang disebabkan oleh
kubangan/cekungan), saluran dan sebagainya, mencari tempat lebih rendah.

Sirkulasi air yang berpola siklus itu tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir
melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi. Pemanasan air samudera oleh sinar matahari
merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi,
kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet),
hujan gerimis atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi
kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah.
Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:

(1) Evaporasi/transpirasi – Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan
menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan)
itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju,
es. Ketika air dipanaskan oleh sinar matahari, permukaan molekul-molekul air memiliki cukup energi
untuk melepaskan ikatan molekul air tersebut dan kemudian terlepas dan mengembang sebagai uap air
yang tidak terlihat di atmosfir. Sekitar 95.000 mil kubik air menguap ke angkasa setiap tahunnya. Hampir
80.000 mil kubik menguapnya dari lautan. Hanya 15.000 mil kubik berasal dari daratan, danau, sungai,
dan lahan yang basah, dan yang paling penting juga berasal dari tranpirasi oleh daun tanaman yang
hidup. Proses semuanya itu disebut Evapotranspirasi.
(2) Infiltrasi/Perkolasi ke dalam tanah – Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori
tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak
secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem
air permukaan.

(3) Air Permukaan – Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin
landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan
tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan
membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju
laut.

Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air
bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses
perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sisten
Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah
wujud dan tempatnya.

C. SUMBER-SUMBER AIR

Berdasarkan petunjuk Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu (P3KT) Propinsi Jawa Timur tahap
ke II perihal Pedoman Perencanaan dan Desain Teknis Sektor Air Bersih yang dikeluarkan oleh Dinas
Pekerjaan Umum Cipta Karya PEMDA Tk. I Jawa Timur disebutkan bahwa sumber air baku yang perlu
diolah terlebih dahulu adalah:

1. Mata air

Yaitu sumber air yang berada di atas permukaan tanah. Debitnya sulit untuk diduga, kecuali jika
dilakukan penelitian dalam jangka beberapa lama. Sumber air semacam ini yang terbesar di Jawa Timur
terdapat di daerah Umbulan - Pasuruan yang berhulu di Gunung Bromo.

2. Sumur dangkal (shallow wells)

Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun pengeboran yang kedalamannya kurang dari 40 meter.

3. Sumur dalam (deep wells)

Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun pengeboran yang kedalamannya lebih dari 40 meter.

4. Sungai

Yaitu saluran pengaliran air yang terbentuk mulai dari hulu di daerah pegunungan/tinggi sampai
bermuara di laut/danau. Secara umum air baku yang didapat dari sungai harus diolah terlebih dahulu,
karena kemungkinan untuk tercemar polutan sangat besar.
5. Danau dan Penampung Air (lake and reservoir)

Yaitu unit penampung air dalam jumlah tertentu yang airnya berasal dari aliran sungai maupun
tampungan dari air hujan.

Sumber air untuk penyediaan system air minum berdasarkan kualitasnya (Anonim, 1987), dapat
dibedakan atas :

a. Sumber yang bebas dari pengotoran (Pollution).

b. Sumber yang mengalami pemurniaan alamiah (Natural Purification).

c. Sumber yang mendapatkan proteksi dengan pengolahan buatan (Artificial Treatment).

Sumber-sumber air yang ada dapat dimanfaatkan untuk keperluan air minum adalah (Budi D.
Sinulingga,, Pembangunan Kota Tinjauan Regional dan Lokal, 1999) :

1. Air hujan

Biasanya sebelum jatuh ke permukaan bumi akan mengalami pencemaran sehingga tidak memenuhi
syarat apabila langsung diminum.

2. Air permukaan tanah (surface water)

Yaitu rawa, sungai, danau yang tidak dapat diminum sebelum melalui pengolahan karena mudah
tercemar. Untuk mengetahui potensi air yang berada di sungai, waduk, danau secara pasti diperlukan
data primer disamping data sekunder yang berkaitan dengan hidrologi, yang diantaranya meliputi :

a. Data Primer

Air permukaan dan yang berkaitan dikumpulkan secara in-situ, yakni dari suatu kegiatan survey
lapangan berupa : penelusuran sungai-sungai, tempat-tempat penampungan air, seperti waduk, danau,
dan atau empang.

b. Data Sekunder

Air permukaan dan yang berkaitan dikumpulkan dari berbagai sumber, antara lain meliputi : peta
topografi, data klimatologi, data hasil permukaan muka air, dan debit.

3. Air dalam tanah (ground water)

Yang terdiri dari air sumur dangkal dan air sumur dalam. Air sumur dangkal dianggap belum memenuhi
syarat untuk diminum karena mudah tercemar. Di lain pihak sumur dalam yang sudah mengalami
perjalanan panjang adalah air yang jauh lebih murni, dan pada umumnya dapat langsung diminum,
namun memerlukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kualitasnya. Keburukan dari
pemakaian sumur dalam ini adalah apabila diambil terlalu banyak akan menimbulkan intrusi air asin dan
air laut yang membuat sumber air jadi asin, biasanya daerah-daerah sekitar pantai.
Untuk mengetahui potensi air tanah secara pasti diperlukan data primer disamping data sekunder yang
diantaranya :

a. Data Primer

Air bawah tanah dan yang berkaitan dikumpulkan secara in-situ yakni dari suatu kegiatan surve lapangan
berupa : evaluasi hidrogeologi, dan hidrologi meliputi : sumur gali, mata air, dan fasilitas lain yang
serupa.

b. Data Sekunder

Air bawah tanah dan yang bekaitan dikumpulakan dari berbagai sumber antara lain meliputi : Peta
topografi, data hasil kegiatan pemboran, data hasil pengukuran geofisika, data hasil pengukuran
geofisika, data fisik air kimia bawah tanah, data hidroklimatologi, data hidrologi berupa aliran sungai dan
aliran permukaan lainnya,data jenis tanah dan tanaman penutup, data penggunaan air bawah tanah.

4. Mata air (spring water)

Sumber air untuk penyediaan air minum berdasarkan kualitasnya dapat dibedakan atas :

a. Sumber yang bebas dari pengotoran (pollution)

b. Sumber yang mengalami pemurniaan alamiah (natural purification)

c. Sumber yang mendapatkan proteksi dengan pengolahan buatan (artificial treatment)

D. AIR DAN KESEHATAN

6 Manfaat Air Untuk Kesehatan

Air memiliki porsi 60% dari keseluruhan tubuh kita, dan sangat penting bagi semua sel dalam tubuh.
Jadi, tak mengejutkan saat sebuah penelitian di British Psychological Society Annual Conference di
London menemukan bahwa mahasiswa yang membawa minuman saat ujian memiliki nilai yang lebih
tinggi daripada mahasiswa lain yang tidak membawa air minum.

Sayangnya, peneliti tidak meneliti apakah para mahasiswa itu meminum air yang mereka bawa. Namun
peneliti tetap berpikir bahwa meminum air dapat meningkatkan kekuatan berpikir para mahasiswa dan
meredakan kecemasan mahasiswa yang sedang mengikuti ujian.

Selain penemuan bahwa air bisa membuat otak lebih cerdas, air juga memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan tubuh kita. Apa saja? Inilah manfaat-manfaat air seperti dilansir oleh Yahoo! Shine :

1. Mencegah mulut kering


Air bisa membuat tenggorokan dan bibir Anda lembab dan mencegah mulut Anda terasa kering. Mulut
yang kering dapat menyebabkan bau mulut dan rasa yang tidak enak.

2. Mendukung kesehatan kardiovaskular

Dehidrasi bisa menurunkan volume darah Anda, sehingga jantung Anda akan bekerja lebih keras untuk
memompa darah dan memberikan asupan oksigen yang cukup untuk sel. Ini akan membuat aktivitas
seperti berjalan dan berolahraga menjadi sulit.

3. Menjaga tubuh tetap segar

Tubuh Anda melepaskan panas dengan melebarkan pembuluh darah ke permukaan kulit. Ini juga
menjadi alasan mengapa wajah Anda terlihat merah saat berolahraga. Hal ini menyebabkan aliran darah
yang lebih banyak dan lebih banyak panas yang dilepaskan ke udara. Ketika Anda mengalami dehidrasi,
membutuhkan suhu lingkungan yang lebih tinggi untuk memperbesar pembuluh darah, sehingga Anda
akan tetap merasa panas.

4. Memudahkan kerja otot dan sendi

Saat cairan tubuh Anda terpenuhi dengan baik, air yang ada di dalam dan luar sel otot yang berkontraksi
akan menyerap nutrisi dan mengeluarkan limbah, sehingga Anda bisa bekerja dengan lebih baik. Air juga
penting sebagai pelumas pada sendi.

5. Menjaga kulit tetap elastis

Saat seseorang kekurangan cairan tubuh, maka kulitnya akan menjadi kurang elastis. Ini berbeda dengan
kulit kering yang biasa disebabkan oleh sabun, atau udara kering.

6. Membersihkan racun dalam tubuh

Ginjal Anda membutuhkan air untuk menyaring racun dari darah dan mengeluarkannya melalui urin.
Memenuhi kebutuhan cairan tubuh akan membantu saluran kencing Anda dari infeksi dan mencegah
batu ginjal. Jika Anda kekurangan cairan, ginjal Anda bisa saja berhenti bekerja dan membuat tubuh
Anda dipenuhi racun.

E. PRINSIP DAN CARA PERBAIKAN KUALITAS AIR

A. Prinsip perbaikan kualitas air

Dengan makin berkembangnya populasi penduduk diseluruh dunia ini, maka akan berkembang juga
jumlah maupun jenis pemanfaatan akan sumber daya air untuk mencukupi pola kehidupan yang
semakin maju mengikuti kemajuan peradaban. Ini akan membuat makin kompleksnya persoalan yang
menyangkut persediaan sumber daya air karena terbatasnya ketersediaan air dibeberapa daerah,
dimana dengan pergantian musim akan berubah juga intensitas curah hujan yang menjadi sumber
ketersediaa air. Makin mengecilnya kemampuan alam untuk menyimpan kelebihan air pada saat
pasokan alam melimpah pada musim hujan karena desakan ruang hidup yang akan memperkecil
kapasitas simpan sumber daya air. Demikian juga makin banyaknya jenis aktivitas hidup dan aktifitas
ekonomi yang juga akan meningkatkan industri disegala bidang, sehingga akan makin banyak juga
limbah yang akan diproduksi sebagai hasil samping kemajuan peradaban ini yang akan mencemari
lingkungan hidup khususnya sumber daya air. Mengingat hal-hal tersebut, akan makin terasa perlunya
pengembangan sumber daya air yang ada secara optimal untuk memenuhi kebutuhan yang akan
semakin meningkat terus dari tahun ketahun padahal ketersediaan air dalam alam ini mempunyai
keterbatasan.

B. Cara perbaikan kualitas air secara sederhana.

Air yang telah tercemar ataupun terkontaminasi sehingga kualitasnya menurun bahkan tidak
dapat digunakan lagi, perlu dilakukan perbaikan secara kualitas maupun kuantitas. Adapun cara
perbaikan air dapat dilakukan dengan cara yang sederhana antara lain :

1. Sedimentasi

Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam cairan/zat cair
dengan menggunakan pengaruh gravitasi, untuk mengendapkan partikel-partikel tersuspensi yang lebih
kuat daripada air, dan unutk mereduksi bahan-bahan tersuspensi (kekeruhan) dari dalam air dan dapat
juga berfungsi untuk mereduksi kandungan organisme (patogen) tertentu dalam air.

2 Koagulasi / Flokulasi

Koagulasi / Flokulasi adalah proses pengumpulan partikel-partikel halus yang tidak dapat diendapkan
secara gravitasi, menjadi partikel yang lebih besar sehingga bisa diendapkan, dengan jalan
menambahkan bahan koagulasi antara lain yang sering digunakan adalah tawas. Secara tradisional
untuk koagulasi air, banyak dipakai seperti biji kelor, karat besi, tanah gambut, dan lain sebagainya.
Kegunaannya adalah untuk memudahkan partikel-partikel tersuspensi yang sangat lembut dapat
diendapkan.

3. Aerasi

Aerasi adalah proses pengelolahan air dengan cara mengontakkannya dengan udara, tujuannya adalah
untuk penambahan jumlah oksigen, penurunan jumlah karbon dioksida, dan berbagai senyawa yang
bersifat volatile yang berkaitan untuk rasa dan bau, agar menghasilkan air minum yang baik.

4 Filtrasi

Filtrasi adalah proses penyaringan air menembus media berpori-pori. Penyaringan yang dimaksud
adalah penyaringan dengan melewatkan air melalui bahan berbentuk butiran yang diatur sedemikian
rupa sehingga zat padatnya tertinggal pada butiran tersebut. Bahan yang umum digunakan untuk
penyaringan adalah pasir. Dalam proses penyaringan yang kita amati adalah kekeruhan. Kekeruhan air
yang masuk saringan, dan kekeruhan air yang keluar dari saringan. Jenis-jenis saringan terdiri dari,
saringan pasir yang terdiri dari saringan pasir lambat, saringan pasir cepat. Di samping saringan pasir,
masih ada beberapa saringan yang diperkenalkan antara lain : penyaringan dengan kain, untuk
menyaring kotoran, daun dan binatang kecil, parasit besar, misalnya telur cacing dan protozoa.
Penyaringan dengan bejana tanah liat atau berpori dapat menyaring kista, telur cacing dan cercaria.
Saringan arang batok yang dapat berfungsi menjernihkan air.

F. DESINFEKSI

Desinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebanyakan organisme patogen pada benda atau
instrumen dengan menggunakan campuran zat kimia cair.

Hasil proses desinfeksi dipengaruhi oleh beberapa faktor:

a) Beban organik (beban biologis) yang dijumpai pada benda.


b) Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba.
c) Pembersihan/dekontaminasi benda sbelumnya.
d) Konsentrasi desinfektan dan waktu pajananü Struktur fisik benda
e) Suhu dan PH dari proses desinfeksi

G. METODE PENGAMBILAN SAMPEL AIR

Metode Pengambilan Sampel Air

Dalam ilmu lingkungan kita tidak bisa terlepas dari penelitian dan zat kimia. Penelitian ini dilakukan guna
mengetahui kandungan unsur kimia /mikroorganisme yang ada pada suatulokasi yang menjadi tujuan
penelitian. Disini saya akan memaparkan beberapa metode yangsering dipakai oleh para ahli sanitarian
(specialist kesehatan lingkungan). Metode pengambilansampel air terdiri dari tiga macam, Compsite
sample, Grab Sample, Integrated sample, metode pengambilan sampel inilah yang paling sering
digunakan dalam penelitian, baik penelitian kimiamaupun penelitian biologis/mikroorganisme.1.

Sampel Sesaat (Grab Sample)

: Sampel yng diambil secara langsung dr badan air yangsedang dipantau. Sampel ini hanya
menggmbarkan karakteritik air pada saat pengambilansampel.2. Sampel komposit (Compsite sample)

: Sampel campuran dari beberapa waktu pengambilan.Pengambilan sampel komposit dapat dilakukan
secara manual ataupun secara otomatis dgnmenggunakan peralatan yang dapat mengambil air pada
waktu-waktu tertentu.sekaligus dapat mengukur debit air

. Pengambilan sampel scara otomatis hanya dilakukan jika ingi mengetahuigambaran tentang
karakteristik kualitas air secara terus-menerus3.

Sampel gambungan tempat (integrated sample)

: sampel gabungan yang diambil secaraterpisah dari beberpa tempat, dengan volume yang sama.Selain
itu ada juga satu metode yang biasa digunakan dalam pengammbilan sampel penelitianyaitu: Automatic
Sampling (Pengambilan Contoh Otomatis), Cara ini dikembangkan untuk memenuhi program
pengamatan kualias sampel secara penyeluruh. Peralatan memerlukan bangunan khususdengan
penampungan dan pemeliharaan yang baik alat mengambil contoh otomatis biasanya bekerja dalam 24
jam.

A. Jumlah contoh

Untuk pemeriksaan kimia & fisika = 2 L Untuk pemeriksaan tertentu lebih banyak tidak boleh air yg
sama diperiksa secara

-kimia

-bakteriologis

-Mikroskopis karena syarat pengambilan sample berbeda.

B Cara Pengambilan

Contoh

Makin pendek selang waktu antara pengambilan dan analisa, hasil pemeriksaan akan lebih baik.
Sebenarnya sukar untuk menentukan selang waktu tersebut karena tergantung dari sifat contohair,
parameter yang akan diperiksa serta cara penyimpanannya Perubahan yang diakibatkan olehkegiatan
jasad renik dapat dicegah dengan menyimpan ditempat gelap dan suhu rendah batas waktu maksimum
untuk pemeriksaan fisika dan kimia- Air bersih 72 jam- Air yang sedikit tercemar 48 jam- Air
kotor/limbah 12 jam Beberapa parameter fisika dan kimia harus segera ditentukan dilapangan :- suhu,-
pH,- gas yang terlarut : (Oksigen, karbon dioksida, hidrogen sulfida, gas chlor).

C. Contoh yang Representatif

Sebelum diisi dengan contoh air yang akan diperika, tempat contoh dibilas dua sampai tiga kalidengan
air Contoh. Contoh air yang repsentatif dari beberapa umber hanya dapat diperoleh dengan mencampur
contoh yang diambil pada periode waktu tertentu atau dari beberapa titik/tempat pengambilan
berlainan. Analisa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor yang penting adalah adanya
kekeruhan Pada analisa kekeruhan ini harus dihilangkan. Secara umum bahan tersuspensi yang ada
dipisahkan dengan dekanter, pemusingan ataudengan cara penyaringan. Cara dan selang waktu
penyimpanan faktor penting yang dapat mempengaruhi analisa.Tiap contoh air harus diberi keterangan
yang jelas dan tidak mudah hilang pada tempat contohtersebut

K eterangan meliputi nama tempat pengambilan, tanggal, jam, lokasi, dan suhu. Juga data lainnya
seperti keadaan cuaca, tinggi air, aliran air dan lain-lainnya.

Pertimbanagan Lokasi pengambilan sampel

1. Sampel air limbah harus diambil pada lokasi yang memiliki seluruh karakteristik limbah
dankemungkinan pencemaran yang akan ditimbulkannya.
2. Sampel air dr badan air harus diambil dr lokasi yg dpt menggambarkan karakteristik bdn air

3. Sumber pencemar yg mencemari bdn air yg dipantau hrs diketahui; berupa sumber pencemar
setempat (point source) atau sumber pencemar tersebar ( disperse source ).

4. Jenis bhn baku & bhn kimia yg digunakan dlm proses industri perlu diketahu:Lokasi pengambilan
sampel

1) Pengambilan sampel air sungai dpt dilakukan di lokasi2 sbb:

a.Sumber alamiah

: lokasi yg blm pernh or msh sedikit mengalamai pencemaran. b.

Sumber air tercemar

: lokasi yg tlh mengalami perubahan atau di bagian hilir dr sumber pencemar.c.

Sumber air yg dimanfaatkan

: lokasi peyadapan/pemanfaatan sumber air.

2) Pengambilan sampel air tanah bebas dpt dilakukan di lokasi2 sbb:

a. Bagian hulu & hilir dari lokasi penimbunan/pembuangan sampah kota/industri b. Bagian hilir daerah
daerah pertanian yg diperlakukan dgn pestisida & pupuk kimia scr intensif c. Daerah pantai yg
mengalami intrusi air lautd. Tempat-tempat lain yg dianggap perlu

3) Pengambilan sampel air tanah tertekan dpt dilakukan di lokasi2 sbb:

a. Sumur produksi air tanah u/pemenuhan kebutuhan perkotaan, pedesaan, pertanian & industri b.
Sumur produksi air tanah PAM maupun sarana umumc. Sumur pemantauan kualitas air tanahd. Lokasi
kawasan industri.

H. ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN AIR BERSIH SECARA SEDERHANA

Analisa Fisik

Derajat bau, kekeruhan dan warna (sebelumnya kita amati terlebih dahulu) dapat dilakukan melalui
metoda pengenceran dengan media pengencernya adalah air bersih atau aquadest. Jika kita campur dan
diaduk dengan rasio 1 : 1 lalu hasilnya menjadi tidak berbau, keruh dan berwarna ini bisa dikatagorikan
sebagai air berderajat bau, kekeruhan dan warna rendah. Namun, bilamana setelah perbandingannya 1 :
3 baru hasilnya tak berbau, keruh dan berwarna, ini artinya air tersebut mempunyai tingkat sedang.
Nah, jika pencampurannya sesudah berlipat lipat baru hasilnya tidak bau, keruh maupun berwarna, ini
sebagai indikasi derajatnya tinggi, dan air yang seperti itu tidak layak untuk air bersih apalagi air minum.
Analisa Kimiawi

Setengah gelas sample air dicampur air teh dengan volume yang sama. Kemudian diamkan dalam
kondisi terbuka, selama beberapa jam, lalu amati/dilihat. Apabila ada perubahan warna yang mencolok,
berlendir dan terdapat lapisan seperti minyak. Ini mengisyaratkan bahwa air tersebut mengandung
logam berat berkadar tinggi, apalagi kalau warnanya hitam, ungu atau biru tua. Jelas, air yang semacam
itu tidak boleh langsung dikonsumsi sebagai air bersih dan air minum. Nah, bilamana ternyata air
sample + air teh tersebut tetap jernih, cemerlang atau warna tehnya jadi agak muda, itu menandakan
bahwa air dimaksud layak digunakan.

Analisa Bakteriologis;

Sample Air dimasukkan kedalam sebuah gelas, lalu ditutup. Biarkan selama lima hari. Setelah lima hari
dilihat/diamati. Apabila terdapat perubahan warna atau gumpalan gumpalan putih, hitam dan atau
hijau, untuk indikasi seperti itu menunjukkan banyaknya koloni bakteri. Dan tidak layak langsung sebagai
air air minum. Air yang baik, akan tetap jernih sekalipun disimpan berhari hari, selama tidak
terkontaminasi oleh zat lain.

Ketiga metoda sederhana diatas hanya bersifat kualitatif, karena tidak bisa dikonversi kedalam bentuk
angka angka yang terukur. Untuk mengetahui secara kuantitatif, nilai/angkanya apakah sesuai dengan
rujukan standar atau tidak, sudah barang tentu hanya porsi laboratoriumlah yang bisa menjabarkannya
secara detail. Dan itu rasanya, sekali kali perlu.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi
persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat
diminum apabila dimasak.

B. SARAN

Dengan adanya makalah ini kami harapkan kepada pembaca atau kepada mahasiswa STIKES-MW agar
memperdalam ilmu tentang penyediaan air bersih guna menambah wawasan.
TUGAS
ARSITEKTUR HIJAU
PERSYARATAN AIR BERSIH YANG LAYAK
DIGUNAKAN

DISUSUN OLEH
NAMA : HAMZAH

NIM : 105830011515

KELAS : ARSITEKTUR 5(B)

TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2018

Anda mungkin juga menyukai