Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tujuan Bab
Hubungan induk anak menyebabkan apa yang terjadi pada entitas anak
berdampak terhadap entitas induk. Kesalahan laba pencatatan entitas anak akan
berakbat pada kesalahan pencatatan pendapatan investasi dan nilai investasi. Bab
ini akan membahas lebih jauh perubahan ekuitas entitas anak terhadap entitas
induk. Perubahan ekuitas yang dimaksud adalah penjualan saham tambahan dan
transaksi perbendaharaan entitas anak, baik yang dilakukan dengan entitas induk
maupun dengan pihak eksternal.
Misalkan entitas induk memilik 800 saham dari 1.000 lembar saham
entitas anak yang beredar. Hak entitas induk atas laba dan dividen entitas anak
adalah 80% sesuai dengan persentase kepemilikan induk atas anak. Apabila
entitas anak menjual saham tambahan 350 lembar lagi sehingga jumlah saham
entitas anak yang beredar menjadi 1.250 lembar. Jika saham tersebut terjual
kepada pihak eksternal, hak induk atas laba dan dividen anak berkurang 64%
karena kepemilikan induk atas anak hanya 800 lembar dari 1.250 yang beredar.
Hal ini tampaknya tidak menguntungkan entitas induk, tetapi penjualan saham
tambahan entitas anak hanya dapat terlaksana atas persetujuan induk, karena
aturan bapepam menyebutkan bahwa penjualan saham baru harus dilakukan
melalui rapat umum pemegang saham, sementara pemegang saham entitas anak
terbesar adalah entitas induk. Mengapa induk setuju pada penjualan saham entitas
anak kepada pihak eksternal, sekalian hal itu mengurangi haknya pada entitas
anak, baik dibeli induk maupun eksternal, menimbulkan persoalan sendiri dalam
penyusunan kertas kerja konsoidasi.
Transaksi saham perbendaharaan entitas anak meningkatkan hak induk
atas anak. Misakan induk memiliki 700 lembar dari 1.000 saham anak yang
beredar atau 70% kepemilikan atas anak. Apabila entitas anak menarik saham dari
peredaran sebanyak 200 lembar yang bukan milik induk, hak induk atas anak akan
menjadi 87,5% (700/800) sehingga terjadi peningkatan pengendalian atas anak.
Bab ini akan membahas dampak perubahan ekuitas tersebut, yakni penjualan
saham tambahan dan transaksi saham perbendaharaan entitas anak.
ii) Entitas anak memperoleh kembali saham beredar yang dimiliki oleh
pihak ketiga
Bab ini membahas dampak perubahan ekuitas entitas anak terhadap induk
yang timbul dari transaksi penjualan saham tambahan dan transaksi saham
perbendaharaan entitas anak. Perubahan ekuitas anak berdampak terhadap induk
apabila transaksi tersebut bukan merupakan transaksi terstrukturisasi entitas
pengendalian yang akan dibahas pada bagian terakhir bab ini.
TRANSAKSI PENJUALAN SAHAM TAMBAHAN ENTITAS ANAK
Laba PT Simon tahun 2013 adalah Rp600 juta yang diperoleh merata
sepanjang tahun. Dividen sebesar Rp200 juta diumumkan pada akhir bulan
Desember.
Pada tanggal 1 oktober 2013, PT Simon menjual saham tambahan
sebanyak 250.000 lembar kepada pihak eksternal di mana penjualan ini
mempengaruhi PT Paula sebagai brikut:
1. Pengurangan presentase kepemilikan PT Paula atas PT Simon. Sebelum PT
Simon menjual saham tambahan, PT Paula memiliki penguasaan 80%
(800.000/1.000.000) atas PT Simon menjadi 64% (800.000/1.250.000), yaitu
terjadi penurunan 16%.
2. Perubahan jumlah kekayaan entitas anak yang dimiliki induk. Nilai buku
kekayaan pemegang saham PT Simon per 1 Oktober adalah Rp2.95 miliar,
yakni kekayaan awal ditambah laba hingga tanggal 1 Oktober 2013 Rp450
juta (9/12 x Rp600juta). Nilai buku per lembar saham adalah Rp2.950 untu
saham yang beredar sebanyak 1 juta lembar. Apabila PT Siomon menjual
saham tambahan pada harga yang sama dengan nilai bukunya (Rp 2.950 per
lembar) atau total harga Rp 737.500.000, tidak ada perubahan jumlah
kekayaan PT Simon yang dimiliki PT Paula yang dapat dijelaskan dengan
perhitungan sebagai berikut:
Sebelum penjualan saham (80% x Rp2.95 miliar) Rp2.360.000.000
Harga jual saham di atas nilai bukunya juga dinikmati induk sebesar Rp8
juta. Kenaikan kekayaan ini menambah nilai investasi induk karena nilai investasi
mencerminkan kekayaan entitas anak. Akan tetapi, karena kenaikan investasi ini
bukan bagian dari kinerja entitas anak, maka tidak termasuk dalam komponen
pendapatan investasi induk. PSAK 40: Akuntansi Perubbahan Ekuitas Perusahan
Anak/perusahaan Asosiasi mensyaratkan induk mengkredit akun selisih transaksi
perubahan ekuitas anak (STPEA) untuk mencatat dampak perubahan ekuitas
entitas anak terhadap nilai kekayaan entitas anak yang dimiliki entitas induk. Jadi,
PT Paula harus menjurnal sebagai berikut:
Perubahan ekuitas anak ini di satu sisi telah mengurangi hak pengendalian
induk. Sejak penjualan saham entitas anak kepada pihak eksternal, pendapatan
investasi induk atas laba entitas anak berkurang menjadi 64% disbanding sebelum
menjual saham tambahan. Akan tetapi, kenaikan jumlah kekayaan induk atas
entitas anak menjadi pertimbangan lain sisetujuinya penjualan saham anak karena
induk adalah pemegang saham mayoritas entitas anak.
Pendapatan investasi PT Paula atas saham PT Simon tahun 2013 dihitung sebagai
berikut:
1. Eliminasi atas pendapatan investasi (induk) dan laba yang dibagi anak
Dividen Rp 128.000.000
Dividen Rp 72.000.000
STPEA 8.000.000
PERAGA 8-1
Kertas Kerja Konsolidasi
PT Paula dan PT Simon
31/12/2013
Eliminasi
Keterangan (dalam ribuan) PT Paula PT Simon Debet kredit laporan konsolidasi
2.008.000
1.250.000 1.322.000
Reakuisisi 750.000.000
Laba entitas anak (1/10 – 31/12) Rp600 juta x 3/12 x 84% 126.000.000
atau
Goodwill ---
1. Eliminasi atas pendapatan investasi (induk) dan laba yang dibagi anak
Pendapatan investasi Rp 444.000.000
Dividen Rp 168.000.000
Investasi dalam saham 276.000.000
2. Alokasi laba kepentingan nonpengendali.
Laba kepentingan nonpengendali Rp 88.000.000
Dividen Rp 32.000.000
Kepentingan nonpengendali 56.000.000
3. Eliminasi saldo awal. Saldo kekayaan PT simon yang belum dieliminasi
merupakan saldo kekayaan per 1 Januari ditambah reakuisisi Rp750 juta dan
untung penilaian kembali investasi sebesar Rp40 juta pada tanggal 1 Oktober.
Modal saham Rp2.500.000.000
Agio saham 550.000.000
Laba ditahan 200.000.000
Pendapatan praakuisisi 18.000.000
Goodwill 50.000.000
Investasi dalam saham biasa Rp2.790.000.000
Kepentingan nonpengendali (16% x Rp3,300 miliar) 528.000.000
Pendapatan pra akuisisi muncul dalam jurnal eliminasi saldo awal karena
akuisisi tambahan terjadi bukan pada awal tahun berjalan, sementara laporan
konsolidasi disusun atas dasar satu tahun seperti telah dijelaskan dalam Bab 7.
Pendapatan praakuisisi adalah 4% dari laba PT Simon untuk 9 bulan (4% x Rp450
juta) = Rp18 juta.
PERAGA 8-2
Kertas Kerja Konsolidasi
PT Paula dan PT Simon 31/12/2013
Penjualan Saham Tambahan Kepada Induk
Eliminasi
Keterangan (dalam ribuan) PT Paula PT Simon Debet kredit laporan konsolidasi
Neraca
2.790.000
528.000 584.000
Goodwill Rp 50.000.00
Kas Rp 360.000.000
Kas Rp 400.000.000
Transaksi saham perbendaharaan dengan harga yang lebih rendah dari
nilai buku menimbulkan akun ”tambahan modal dari saham perbendaharaan” bagi
perusahaan yang melakukan transaksi tersebut. Misalkan transaksi saham
perbendaharaan dilakukan pada harga Rp350 juta, yang akan dicatat sebagai
berikut:
Kas Rp350.000.000
Nilai kekayaan pemegang saham per 1 juli 2012 adalah Rp 2,35 miliar,
yakni nilai kekayaan per 1 januari ditambah laba ½ tahun Rp 250 juta. Nilai buku
kekayaan per lembar saham pada 1 juli 2012 adalah Rp 2,35 miliar / 1 juta = Rp
2.350 per lembar saham. Nilai investasi PT Redola atas saham PT Sedola pada
tanggal 1 juli 2012 adalah Rp 1,645 miliar, yakni 70% dari kekayaan PT Sedola
yang dimiliki.
1. Eliminasi atas pendapatan investasi (induk) dan laba yang dibagi anak
Pendapatan investasi Rp 393.750.000
Deviden Rp 175.000.000
Investasi dalam saham 218.750.000
2. Alokasi laba kepentingan nonpengendali
Laba kepentingan nonpengendali Rp 106.250.000
Deviden Rp 25.000.000
Kepentingan nonpengendali Rp 81.250.000
PERAGA 8-3
31/12/2012
Eliminasi
Laporan laba-rugi
Neraca
280.000
Total Pasiva/kewajiban 9.455.000 3.800.000 2.705.000 2.705.000 11.461.250
Peningkatan kekayaan yang dimiliki dapat dihitung dengan cara lain. Nilai
investasi PT Redola per 1 juli 2012 sebelum transaksi perbendaharaan adalah Rp
1.645.000.000. setelah tarnsaksi saham perbendaharaan, nilai investasi berkurang
Rp 470 juta menjadi Rp 1.175.000.000. kekayaan PT Sedola yang dimiliki PT
Redola setelah transaksi saham perbendaharaan adalah 62,5% x Rp 2 miliar = Rp
1.250.000.000. bila dibandingkan dengan nilai investasi terdapat peningkatan
kekayaan entitas anak yang dimiliki induk sebesar Rp 75 juta.
Peraga 8-4
31/12/2012
Eliminasi
Laporan laba-rugi
Neraca
750.000 843.750
1. Eliminasi atas pendapatan investasi (induk) dan laba yang dibagi anak
Pendapatan investasi Rp 331.250.000
Deviden Rp 125.000.000
Investasi dalam saham 206.250.000
Pada bagian 2b dan 3b, telah dibahas transaksi antara entitas anak dan
entitas induk yang mengubah persentase kepemilikan induk atas anak sesuai
ketentuan PSAK 40 tahun 1997, yakni entitas anak menjual saham tambahan
kepada induk, dan anak menarik saham peredaran milik induk. Ketika entitas anak
menjual saham tambahan ke induk, dari sudut pandang induk hal itu merupakan
reakuisisi atau akuisisi tambahan. Dalam akuisisi tambahan tersebut goodwill atau
diskon pembelian akan diakui jika harga akuisisi tambahan melebihi atau lebih
kecil dari nilai wajar entitas anak. Sebaliknya, transaksi saham perbendaharaan
anak milik induk dalam sudut pandang induk merupakan pelepasan saham atau
divestasi. Dalam divestasi tersebut diakui untuk rugi pelepasan saham.
(a). Induk memindahkan sebagian asset neto dari entitas anak yang dimilikinya
menjadi asset induk yang bersangkutan. Transaksi ini menyebabkan
perubahan bentuk hukum kepemilikan atas asset neto, tetapi tidak
menyebabkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan asset neto
tersebut.
(b). Induk mengalihkan sebagian hak kepemilikannya dalam suatu entitas anak
ke entitas anak lainnya yang dimiliki oleh induk. Transaksi ini juga
merupakan perubahan bentuk hukum kepemilikan entitas anak, tetapi
bukan merupakan perubahan substansi ekonomi kepemilikan entitas anak
tersebut.
(c). Induk menukar kepemilikan atas sebagian asset neto dalam entitas anak
yang dimilikinya dengan saham tambahan yang diterbitkan oleh entitas
anak lain ( yang tidak dimiliki sepenuhnya ), sehingga kepemilikan induk
dalam entitas anak lain bertambah, sedangkan persentase kepemilikan
pemegang saham nonpengendali dalam entitas anak tersebut berkurang.
Dalam hal ini, walaupun bentuk hukum kepemilikan asset neto dalam
entitas anak berubah ( dari milik langsung entitas induk menjadi milik
entitas anak lain ), tidak terjadi perubahan substansi ekonomi kepemilikan
atas asset neto.
1. Jelaskan dampak penjualan saham entitas anak kepada pihak eksternal dan
kepada induk terhadap hak induk atas laba dan dividen entitas anak.
2. Jelaskan dampak transaksi saham perbendaharaan entitas anak milik pihak
eksternal dan milik induk terhadap hak induk atas laba dan dividen entitas
anak.
3. Pada harga berapakah penjualan saham tambahan entitas anak kepada pihak
eksternal menyebabkan kenaikan nilai investasi induk ?
4. Pada harga berapakah transaksi saham perbendaharaan entitas anak kepada
pihak eksternal menyebabkan kenaikan nilai investasi induk ?
5. Jelaskan apa yang di maksud dengan restrukturisasi entitas sepengendali
sesuai dengan PSAK 38 revisi 2004.
6. PT Arni melakukan transaksi saham perbendaharaan milik PT Irmania (induk)
pada harga diatas nilai buku. PT Irmania menarik kepemilikannya pada PT
Arni untuk menambah kepemilikan atas saham PT Aliminia, yang juga
merupakan perusahaan anak. Atas transaksi pelepasan saham milik PT Arni,
harga pelepasan berada di atas nilai investasi yang dilepas, sedangkan atas
akuisisi tambahan terhadap saham PT Aliminia berada pada harga diatas nilai
buku diakuisisi. Jelaskan perlakuan PT Irmania atas selisih harga pelepasan
saham PT Arni dan selisih harga akuisisi saham PT Aliminia sesuai dengan
PSAK 38 revisi 2011.
PILIHAN BERGANDA
1. Nilai buku kekayaan entitas anak pada tanggal 1 Juli 2012 sebelum penjualan
saham tambahan adalah Rp 3 miliar atas 1 juta lembar saham. Induk memiliki
70 % saham tersebut pada harga yang sama dengan nilai buku yang diperoleh.
Entitas anak menjual saham tambahan sebanyak 200.000 lembar kepada pihak
eksternal pada tanggal tersebut. Manakah pernyataan dibawah ini yang benar?
a. Nilai investasi induk akan berkurang dengan penjualan saham tambahan
entitas anak.
b. Nilai kekayaan anak yang dimiliki induk berubah akibat penjualan saham
entitas anak.
c. Laba kepentingan nonpengendali akan bertambah sejak 1 Januari 2012.
d. Semua jawaban salah.
2. Masih dalam soal no 1. Jika entitas anak menjual saham tambahan kepada
entitas induk, manakah pernyataan dibawah ini yang benar?
a. Laba kepentingan nonpengendali bertambah dengan penjualan saham
tembahan tersebut.
b. Terdapat pendapatan pra akuisisi dalam laporan konsolidasi.
c. Laba konsolidasi tahun 2012 merupakan gabungan dari 100 % laba individu
induk dan 100 % laba anak dikurangi laba kepentingan nonpengendali
sebesar 30 %.
d. Semua jawaban salah.
LATIHAN
Diminta:
4. PT Irgi memiliki 840 ribu lembar saham PT Andina dengan nilai investasi
sama dengan kekayaan PT Andina yang dimiliki. Struktur kekayaan PT
Andina pada tanggal 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut :
Modal saham ( 1 juta lembar ) Rp 2.000.000.000
Laba ditahan Rp 500.000.000
Total Rp 2.500.000.000
Diminta :
a. Hitunglah hak PT Irgi atas laba dan dividen PT Andina jika rencana penjualan
saham tambahan itu terlaksana.
b. Pada harga berapa saham tambahan dijual agar disetujui PT Irgi sebagai
pemegang saham mayoritas sesuai dengan harapan PT Irgi.
PT Ibana memiliki 600.000 lembar saham PT Aise pada harga yang sama
dengan nilai buku yang di peroleh. PT Aise menjual seluruh saham
perbendaharaan pada tanggal 2 Januari 2013 dengan harga perlembar Rp 1.400
dari pihak eksternal. Laba PT Aise tahun 2013 adalah Rp 300 juta.
Diminta:
Diminta :
Soal 1
Laporan Keuangan
PT Indiana dan PT Armenia
31/12/2012
Keterangan ( dalam ribuan ) PT Indiana PT Armenia
Laporan Laba Rugi dan Laba ditahan
Penjualan 4.000.000 2.500.000
Pendapatan dari PT Armenia 570.000
HPP ( 1. 800.000 ) ( 1.500.000 )
Beban Operasi ( 1.270.000 ) ( 400.000 )
Laba bersih 1.500.000 600.000
Laba ditahan 1 Januari 2012 1.000.000 300.000
Dividen ( 800.000 ) ( 300.000 )
Laba ditahan 31 Desember 2012 1.700.000 600.000
Neraca
Kas 510.000 250.000
Piutang usaha 600.000 450.000
Persediaan 1.000.000 500.000
Investasi dalam saham PT Armenia 2.280.000
Bangunan 1.500.000 1.500.000
Tanah 3.000.000 2.000.000
Total Aset 8.890.000 4.700.000
Utang usaha 980.000 530.000
Utang jangka panjang 2.000.000 1.320.000
Modal saham 4.000.000 1.250.000
Agio saham biasa 1.000.000
Laba ditahan 1.700.000 600.000
Selisih transaksi atas perubahan ekuitas anak 210.000
Total Pasiva / kewajiban 8.890.000 4.700.000
Diminta:
SOAL II
PT Ideku memiliki 70% saham PT Artisti pada harga yang sama dengan
nilai buku yang dimiliki. Pada tanggal 1 Januari 2013, PT Artisti menjual 200.000
lembar saham dengan harga Rp 3.000 per lembar kepada PT Ideku. Selisih harga
perolehan dengan nilai buku yang diperoleh disebabkan oleh goodwill yang
diimpair 50% pada tahun berjalan. Laba PT Artisti tahun 2013 adalah Rp 700 juta.
PT Artisti mengumumkan dividen sebesar Rp 400 juta pada tanggal 1 Juli 2013.
Penjualan antar perusahaan downstream selama tahun 2013 senilai Rp 2 miliar.
Laba antar perusahaan dalam persediaan awal PT Artisti adalah Rp 100 juta dan
dalam persediaan akhir Rp 150 juta. Laporan keuangan PT Ideku dan PT Artisti
untuk periode yang berakhir 31/12/2013 disajikan berikut ini.
Diminta :
SOAL III
PT Irama memiliki 80% saham PT Animo pada harga yang sama dengan nilai
buku yang diperoleh. Pada tanggal yang sama, PT Animo melakukan transaksi
saham perbendaharaan sebanyak 200.000 lembar saham milik PT Irama dengan
total harga Rp 800 juta. Laba PT Animo tahun 2013 adalah Rp 500 juta. Pada
tanggal 1 September PT Animo mengumumkan dividen sebesar Rp 200 juta.
Laporan keuangan PT Irama dan PT Animo untuk periode yang berakhir
31/12/2013 adalah sebagai berikut :
Diminta :