Anda di halaman 1dari 2

MITOS DAN FAKTA SEPUTAR HIV/AIDS YANG PERLU DIKETAHUI

Oleh : Tomi Satalar S.Kep., Ns., & Nina Dwi Lestari., M.Kep., Ns.,Sp.Kep.Kom
(Mahasiswa program magister ilmu keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan dosen
magister keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)

H IV/AIDS adalah salah satu penyakit


yang masih ditakuti hingga saat ini.
Namun, penyakit ini masih saja diselimuti oleh
keringat, atau pertukaran air liur seperti saat
berciuman.
Secara khusus air liur, hanya memiliki sangat
berbagai macam mitos dan kesalahpahaman. sedikit residu antibodi HIV sehingga risiko
Opini yang menyesatkan tentang HIV dan infeksi tergolong sangat rendah. Tetapi, ciuman
AIDS juga membantu melekatkan stigma dengan mulut yang memiliki luka bisa menjadi
negatif kepada setiap ODHA (Orang Dengan faktor resiko jika ada darah yang terlibat,
HIV AIDS) sehingga mereka merasa enggan seperti luka gigit, gusi berdarah, atau sariawan
untuk melakukan pengobatan. Untuk di mulut.
meluruskan berbagai mitos dan
kesalahpahaman yang terjadi, berikut HIV dapat ditularkan ketika salah satu cairan
penjelasannya terkait mitos yang paling umum dari orang yang positif HIV masuk melalui
beredar di masyarakat selaput lendir, luka terbuka, atau goresan di
kulit orang yang tidak terinfeksi HIV.
Mitos #1 : HIV dan AIDS adalah sama
Fakta : HIV (Human Immunodeficiency Virus)
Mitos #3 : HIV/AIDS dapat menular melalui
dan AIDS (Acquired Immunodeficiency
alat makan
Syndrome) adalah dua hal yang berbeda. HIV Fakta : HIV/AIDS tidak menular melalui
adalah nama virus yang menyerang sistem penggunaan alat makan secara bergantian
kekebalan tubuh sementara AIDS adalah tahap dengan ODHA. Lebih lanjut lagi dijelaskan
akhir dan kelanjutan dari infeksi HIV jangka bahwa virus memang ada di air liur, air mata
panjang setelah sistem imun tubuh akhirnya dan keringat tetapi jumlahnya sedikit dan tidak
rusak. cukup kuat untuk ditularkan ke orang lain.
Virus paling banyak berada dalam darah, cairan
AIDS adalah penyakit kronis dengan vagina, semen atau air mani dan ASI
sekumpulan gejala yang terkait dengan
penurunan daya tahan tubuh, membuatnya Mitos #4 : HIV/AIDS dapat ditularkan oleh
sangat berisiko tinggi terhadap masalah gigitan nyamuk
kesehatan lain yang lebih serius. Fakta : HIV memang ditularkan melalui darah,
namun sampai detik ini tidak ada bukti medis
Tidak semua orang yang positif HIV otomatis yang dapat menunjukkan bahwa gigitan
juga terjangkit AIDS. Pengobatan HIV yang nyamuk bisa jadi perantara penyebaran virus
tepat guna bisa memperlambat atau HIV bahkan di tempat yang rawan HIV dan
menghentikan perkembangan virus HIV, yang banyak nyamuknya. Saat nyamuk berpindah
pada akhirnya turut mencegah resiko AIDS. lokasi gigit, mereka tidak akan mengalirkan
darah milik orang sebelumnya kepada mangsa
Mitos #2 : Tertular HIV jika bergaul atau selanjutnya. Selain itu, umur virus HIV dalam
tinggal bersama dengan ODHA serangga juga tidak akan bertahan lama.
Fakta : Berbagai penelitian membuktikan
bahwa HIV dan AIDS tidak dapat ditularkan Mitos #5 : HIV/AIDS adalah kutukan/
melalui sentuhan kulit seperti bersalaman, hukuman akibat perbuatan
berpelukan, atau tidur di atas ranjang yang Fakta : Selama ini yang berkembang orang
sama, dan cairan tubuh seperti air mata, yang menganggap pengidap adalah orang
berdosa, tidak menjaga perilaku. Misalnya suka
jajan seks dan berganti-ganti pasangan. sehingga bisa menimbulkan berbagai efek
HIV/AIDS tidak hanya disebabkan melalui samping parah di kemudian hari.
hubungan seks tetapi bisa berbagai macam
faktor. Mitos #7 : Ibu hamil dengan HIV positif
sudah pasti akan menularkan HIV pada
Misalnya penggunaan jarum suntik dengan janinnya
penderita HIV (biasanya perawat dan dokter Fakta : Penularan infeksi ibu ke-anak adalah
atau petugas kesehatan lainnya), adalah salah salah satu cara penyebaran virus HIV. Ibu hamil
satu cara yang dapat membuat seseorang positif HIV yang tidak menjalani perawatan
tertular HIV. HIV juga bisa menular dari ibu memiliki peluang penularan lebih besar kepada
hamil ke janin yang dikandungnya. Virus HIV janinnya. Dengan program PMTCT
juga dapat menular pada proses melahirkan, (Pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi),
atau melalui air susu ibu saat proses menyusui. penularan HIV dapat dihindarkan dari ibu
positif HIV ke bayinya, dengan bantuan
Mitos #6 : HIV/AIDS tidak bisa teknologi kedokteran
disembuhkan
Fakta : Sampai saat ini, belum ada obat Mitos-mitos yang beredar di masyarakat
penawar HIV/AIDS. Pengobatan antiretroviral seputar HIV dan AIDS dapat memunculkan
(ARV) yang tersedia hanya bisa membantu sikap dan perilaku yang merugikan tidak hanya
menekan perkembangan penyakitnya, orang lain, tapi juga diri sendiri, misalnya
mencegah resiko penularan dan pemahaman orang menjadi semakin keliru,
mengurangi resiko kematian akibat komplikasi masyarakat menjadi tidak peduli dengan isu
HIV/AIDS secara drastis. Obat HIV dapat HIV dan AIDS karena dianggap hanya akan
membantu Anda hidup lebih sehat dan normal. menginfeksi golongan tertentu saja, munculnya
Namun untuk bisa mencapai semua target ini, kebencian dan diskriminasi terhadap golongan
obat retroviral harus tetap diminum rutin tertentu yang dianggap berpotensi terinfeksi
seumur hidup. Jika terus-terusan lupa minum HIV, munculnya stigma dan diskriminasi
obat HIV, virus akan menjadi kebal obat terhadap ODHA.

Anda mungkin juga menyukai