Anda di halaman 1dari 27

DISTRIBUSI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb, Cu DAN Cd DALAM AIR LAUT

MENGGUNAKAN Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS)

DI PULAU PASARAN, LAMPUNG

USULAN SKRIPSI
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

OLEH:
ANTI PRATIWI
NIM. 165080600111009

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
USUSLAN SKRIPSI
PEMETAAN DAERAH KERENTANAN TSUNAMI DI WILAYAH PESISIR
KABUPATEN KARANGASEM, BALI

OLEH:
ANTI PRATIWI
NIM. 165080600111009

Menyetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

................................... ......................................
NIP. NIP.
Tanggal: Tanggal:

Mengetahui,
Ketua Jurusan

............................
NIP.
Tanggal:
RINGKASAN

Anti Pratiwi. Distribusi Kandungan Logam Berat Pb, Cu dan Cd dalam Air Laut
Menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) di Pulau Pasaran,
Lampung.
UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Usulan Skripsi

yang dimana berjudul: “Distribusi Kandungan Logam Berat Pb, Cu dan Cd dalam

Air Laut Menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) di Pulau

Pasaran, Lampung”. Usulan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan

gelar Sarjana Kelautan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Brawijaya. Penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Allah SWT atas ridho dan hidayahnya selama ini sehingga penulis dapat

menyelesaikan usulan skripsi dengan baik dan lancer

2. Bapak Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi., MT selaku Ketua Jurusan PSPK

3. Ibu Defri Yona, S.Pi., M.Sc.stud., D.Sc selaku Ketua Prodi Ilmu Kelautan

4. Bapak/Ibu ………… selaku Dosen Pembimbing 1 dan Bapak/Ibu …………

selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah sabar dalam membimbing dan

memberikan arahan dalam pengerjaan usulan skripsi

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Brawijaya Malang

6. Ketiga Bapak Nurdin dan Ibu Yani kedua orangtua saya yang telah

memberikan doa, dukungan moril dan materiel sehingga penulis dapat

bersemangat untuk menyelesaikan usulan skripsi.

7. Adik saya Aldieza Pratama yang telah setia mendoakan dan mendukung

saya dalam menyelesaikan usulan skripsi.


8. Sahabat saya Nimmas Devia Nur Haliza, Ida Farida, Neneng Komariah,

Galang Aji Pangersu, Ananda Lovia Safitri dan Agung Ayu Shinta Sari yang

selalu menyemangati saya untuk segera menuntaskan skripsi.

9. Nasru Ramadhan yang terus mendorong dan mendoakan saya untuk lulus

tepat waktu.

10. Penghuni Kos Kerto 89 Amanda, Mayshita, Laily, Fauziya yang tak henti

dalam memberikan semangat dan dukungan serta bantuan dalam

menyelesaikan usulan skripsi

11. Galleon selaku angkatan Ilmu Kelautan 2016 yang selalu memberikan

semangat dan membantu dalam penyelesaikan usulan skripsi.

Malang, Mei 2019

Penulis
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Usulan

Skripsi yang dimana berjudul: “Distribusi Kandungan Logam Berat Pb, Cu dan Cd

dalam Air Laut Menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) di

Pulau Pasaran, Lampung”. Diajukannya proposal skripsi ini sebagai salah satu

syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Kelautan di Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Kota Malang. Adapun isi bab dari proposal

skripsi ini yaitu sebagai berikut : bab 1 berisikan terkait latar belakang,rumusan

masalah,tujuan,manfaat dan tempat dan waktu penelitian, bab 2 berisikan terkait

dengan tinjauan pustaka dan bab 3 berisikan terkait dengan metode penelitian.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada beberapa yang turut dan ikut

membantu serta memberi dukungan selama proses penyusunan Proposal skripsi,

Sehingga penulisan proposal ini dapat berjalan dengan lancar dan diberi kemudahan

dalam penyusunan proposal skripsi. Akhir kata penulis menyadari bahwa penulisan

proposal ini tidak lepas dari kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan

keritik demi kesempurnaan dan perbaikan proposal. Semoga proposal ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Malang, Mei 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

DAFTAR TABLE ....................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ vi

1. PENDAHULUAN................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2

1.4 Manfaat ........................................................................................................... 3

1.5 Tempat dan Waktu .......................................................................................... 3

2 . TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 4

2.1 Pencemaran Air Laut ....................................................................................... 4

2.2 Logam Berat.................................................................................................... 4

2.2.1 Timbal (Pb)................................................................................................... 5

2.2.2 Tembaga (Cu) .............................................................................................. 6

2.2.3 Kadmium (Cd) .............................................................................................. 6

2.3 Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) ................................................. 6

3. METODELOGI PENELITIAN .............................................................................. 10

3.1 Lokasi Penelitian ........................................................................................... 10

3.2 Parameter Penelitian ..................................................................................... 10

3.3 Pengambilan Data dan Sampling .................................................................. 10

3.4 Alat dan Bahan .............................................................................................. 11

3.5 Analisis Logam Berat Pada Air ...................................................................... 11

ii
3.5 Analisis Data ................................................................................................. 12

3.5.1 Analisis Deskriftif .................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 13

LAMPIRAN ............................................................................................................. 15

iii
DAFTAR TABLE

Table 1. Tabel Alat dan Bahan ................................................................................ 11

Table 2. Kreteria Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut ............................................ 12

iv
DAFTAR GAMBAR

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kreteria Baku Mutu Kepmen LH No. 51 tahun 2004 ............................ 15

vi
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pencemaran laut adalah keadaan perairan laut yang telah terkontaminasi oleh

suatu komponen yang melebihi dari ambang batas toleransi yang telah ditetapkan.

Salah satu komponen yang menyebabkan adanya pencemaran laut yaitu logam berat.

Umumnya logam berat bersifat racun, meskipun dalam jumlah kecil logam berat

dibutuhkan oleh tubuh, sifat racunnya akan timbul bila dalam kadar yang relative

tinggi. Banyak sumber yang mengakibatkan keberadaan logam berat yang ada di

perairan laut, antara lain dari kegiatan pertambangan, rumah tangga, limbah buangan

industri dan limbah pertanian (Rochyatun, et al. 2006).

Pencemaran yang disebabkan oleh logam berat yang masuk ke dalam

lingkungan perairan akan terlarut dalam air dan akan terakumulasi dalam sedimen.

Selain dua faktor tersebut logam berat dalam perairan dapat bertambah dengan

berjalannya waktu, namun tergantung pada kondisi lingkungan perairan tersebut

(Wulan et al., 2013). Proses yang terjadi ketika perpindahan logam berat dapat melalui

berbagai cara seperti logam berat ini dapat berpindah melalui rantai makanan, melalui

lingkungan ke organisme, dan dari organisme satu ke organisme lainnya (Yalcin et

al., 2008).

Tempat bermuaranya sungai ialah laut, baik sungai kecil maupun sungai

besar. Maka dari itu, laut akan menjadi tempat berkumpulnya zat-zat pencemar yang

terbawa oleh aliran sungai. Dari banyaknya limbah yang ada di laut, limbah logam

berat merupakan limbah yang paling berbahaya karena menimbulkan efek racun bagi

manusia (Boran dan Altinok, 2010).

1
Pulau Pasaran merupakan pulau yang menjadi sentra produksi ikan teri di

Lampung. Terdapat juga beberapa 77 unit budidaya kerang hijau Perna virdis L

dengan penghasilan mencapai 88 ton/tahun. Banyaknya limbah industri di pulau ini

mengakibatkan terjadinya pencemaran di perairan. Pencemaran yang terjadi akibat

limbah industri mengakibatkan perairan ini mengandung logam berat diantaranya Pb,

Cu dan Cd (Safitri et al., 2018).

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis merasa perlu dilakukannya

penelitian mengenai pengukuran kandungan logam berat Pb, Cu dan Cd dalam Air

Laut untuk mengetahui distribusi sebagai tolak ukur terjadinya pencemaran di wilayah

tersebut. Pengukuran untuk mengetahui distribusi logam berat menggunakan Atomic

Absorption Spectrophotometry (AAS) merk Perkin Elmer.

1.2 Rumusan Masalah

Sering terjadinya pembuangan limbah yang melewati batas konsentrasi yang

telah di tetapkan oleh instansi yang berwenang. Akibat pembuangan limbah tersebut

terjadi penurunan kualitas perairan yang dapat berdampak negatif terhadap biota

yang hidup di perairan.

Adapun rumusan masalah berdasarkan uraian dari latar belakang di atas sebagai

berikut:

1. Bagaimana mengetahui distribusi kandungan logam berat Pb, Cu dan Cd di

perairan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS).

2. Membandingkan hasil dengan baku mutu sebagai tolak ukur terjadinya

pencemaran logam berat Pb, Cu dan Cd di perairan.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari kegiatan penelitian ini yaitu sebagai berikut:

2
Adapun tujuan usulan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui distribusi kandungan logam berat Pb, Cu dan Cd dalam Air

Laut menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) di Pulau

Pasaran, Lampung.

2. Untuk analisis tolak ukur terjadinya pencemaran logam berat Pb, Cu dan Cd

dalam Air Laut di Pulau Pasaran, Lampung.

1.4 Manfaat

Hasil dari penelitian ini untuk mengetahui distribusi kandungan logam berat

Pb, Cu dan Cd dalam Air Laut menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry

(AAS) di Pulau Pasaran, Lampung dari hasil data yang didapatkan akan dijadikan

tolak ukur terjadinya pencemaran logam berat di perairan tersebut.

1.5 Tempat dan Waktu

Lokasi penelitian dilakukan di Pulau Pasaran, Kecamatan Teluk Betung,

Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2020.

3
2 . TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pencemaran Air Laut

Terdapat senyawa atau mineral yang ada di perairan mengakibatkan air yang

ada di bumi ini tidak ada dalam keadaan murni. Air yang diambil dan air hujan

keduanya dapat dilihat sama sama air bersih namun kandungan yang ada di

dalamnya berbeda. Kandungan yang ada di air yang diambil darri pegunungan Fe,

O2, Na, Mg dan Ca. Sedangkan air hujan memiliki kandungan NH3, CO2, N2, C, O2,

debu,SO4 dan Cl. Hal tersebut dapat dilihat jika air yang terlihat sama namun memliki

kandungan unsur atau senyawa yang berbeda ( Wardhana, 2004).

Pencemaran laut merupakan masuknya polutan atau sampah yang berasal

dari aktivitas mausia yang ada di darat kemudian masuk ke laut. Adapun sumber dari

pencemaran yang terjadi di laut yaitu sisa industri, sisa buangan kapal, tumpahan

minyak, buangan dari transportasi darat melalui aliran sungai, pengeboran minyak

dan peptisida (Anwar, 2014). Laut merupakan tempat bermuaranya sungai, baik

sungai besar maupun sungai kecil. Hal tersebut mengakibatkan laut menjadi tempat

berkumpulnya unsur-unsur pencemar yang terbawa oleh aliran sungai. Limbah logam

berat merupakan paling berbahaya karena dapat menimbulkan racun bagi manusia

(Boran dan Altinok, 2010).

2.2 Logam Berat

Logam berat merupakan unsur-unsur kimia terletak di sudut kanan bawah

pada sistem periodik unsur, memiliki afinitas yang tinggi terhadap S dengan densitas

lebih besar dari 5 g/cm3, dan bernomor atom 22 sampai dengan 92, dari periode

empat sampai tujuh. Ernawati, (2010) dalam Stiawan (2013). Logam berat dapat

4
digolongkan menjadi 3 diantaranya : (1) Fe dan Mn merupkan toksik rendah (2) Cr,

Ni, dan Co masuk dalam toksik menengah dan (3) Hg, Cd, Pb, As, Cu, dan Zn

merupakan toksik tinggi.

Logam berat yang semula di butuhkan untuk membatu proses metabolisme

bagi organisme laut ketika terjadi peningkatan kadar logam berat pada air laut akan

dapat berubah menjadi racun bagi organisme laut. Logam berat dapat terakumulasi

dalam sedimen dan biota melalui proses gravitasi (Rochyatun, et al. 2006). Berbagai

sumber logam-logam berat yang berbahaya bagi kehidupan dapat masuk ke badan

air. Macam-macam saluran buangan air diketahui telah mengandung senyawa logam

berat dan buangan ini sering dibuang ke saluran selokan umum tanpa melalui proses

pengolahan. Semakin tinggi limbah yang mengandung logam masuk ke dalam suatu

perairan akan semakin tinggi pula konsentrasi logam beratnya (Komarawidjaya et al.,

2017).

2.2.1 Timbal (Pb)

Sebagian besar logam Pb (Timbal) bersumber dari limbah industri. Logam Pb

banyak digunakan pada industri pestisida, sebagai zat anti letup pada bensin,

baterai, kabel, penyepuhan, sebagai formulasi penyambung dan pipa zat penyusun

patri atau solder (Indirawati, 2017). Timbal yang ditemukan secara alami timbal tidak

berbau dan tidak berasa. Timbal bereaksi dengan bergagai senyawa lain untuk

membentuk senyawa-senyawa timbal, baik dari senyawa-senyawa organik seperti

timbal oksida (PbO), maupun timbal klorida (PbCl2) dan lain-lain (Ariansyah, at al.,

2012).

5
2.2.2 Tembaga (Cu)

Tembaga memiliki nama kimia cupprum yang dilambangkan dengan Cu.

Dalam tabel periodik unsur-unsur kimia, tembaga menempati posisi dengan nomor

atom (NA) 29 dan mempunyai bobot atau berat atom (BA). Unsur dari logam ini

berbentuk kristal dengan warna kemerahan. 63,546 (Palar, 1994) dalam (Ariansyah,

at al., 2012).

2.2.3 Kadmium (Cd)

Penyebaran kandungan logam berat Cd atau cadmium (cadmium) di alam

sangatlah luas, hanya terdapat satu jenis mineral cadmium di alam. Mineral tersebut

adalah greennockite (CdS) yang ditemukan bersamaan dengan spalerite (ZnS),

mneral ini sangat jarang ditemukan di alam. Peristiwa peleburan dan refining dari

bijih-bijih Zn (seng) merupakan proses ekploitasi logam Cd. Zn merupakan sumber

utama dari logam Cd, sehingga Zn mempengaruhi produksi dari logam Cd (Palar,

2004).

Logam berat kadmium, meskipun belum diketahui perannya dalam

metabolisme tapi beracun bagi binatang, tanaman, dan manusia (Komarawidjaya et

al., 2017). Logam Cd belum dapat diketahui perannya untuk manusia dan makhluk

hidup lainnya namun logam Cd (Kadmium) bersifat kumulatif. Logam Cd ini sangat

toksik bagi manusia karena dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi ginjal serta

dapat merusak lingkungan perairan (Effendi, 2003).

2.3 Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS)

Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) adalah perangkat lunak yang

digunakan untuk menganalisis zat pada konsentrasi rendah, seperti Hg dan C.

6
Prinsip metode AAS adalah absorpsi cahaya oleh atom, yang atom-atom tersebut

menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya

(Supriyantini dan Hadi Indrawati, 2015).

Menurut Winarna et al. (2015), langkah-langkah melakukan analisis

menggunakan AAS adalah sebagai berikut:

a. Pre-treatment

Pada tahap Pre-treatment perlu disiapkan beberapa larutan, yaitu larutan induk,

larutan standar, larutan blanko, dan sampel air. Langkah-langkah untuk melakukan

Pre-treatment adalah:

1. Air sampel disaring sebanyak 1000 ml

2. Ditambahkan 5 ml APDC 4% lalu didiamkan selama 1 menit, dengan tujuan

agar semua senyawa yang terdapat pada sampel dapat bereaksi atau bersatu

membentuk senyawa organik menjadi kompleks organik.

3. Ditambahkan 10 ml pelarut MIBK dengan tujuan agar logam berat dan bahan-

bahan organik dapat terpisahkan.

4. Dihomogenkan hingga membentu 2 fase.

5. Diambil fase yang berada di atas

6. Dianalisis menggunakan AAS.

b. Standard Operational Procedure (SOP) AAS Langkah pengoperasian AAS adalah

sebagai berikut:

1. Dipastikan kabel power supply, printer, dan blower terpasang.

2. Dinyalakan instrumen dan komputer kemudian biarkan sampai inisialisasi.

3. Dinyalakan kompresor dan diatur tekanan yang masuk ke instrumen ±50 - 60

psi.

7
4. Dibuka regulator acetylen dan diatur tekanan yang masuk ke instrument ±0.9

bar.

5. Pada komputer, klik 2kali ikon AAWinlab.

6. Pada window Winlab32, diklik file lalu dipilih change technique. Hal ini untuk

menentukan teknik analisis yang akan dipergunakan.

7. Pada window Winlab32, klik ikon Method Editor.

- Ditentukan nama method yang akan digunakan

- Jika tidak ada, diklik pada new method untuk membuat method baru, diisi

semua parameter yang diperlukan pada halaman spectrometer, sampler,

calibration, check, QC, dan option.

- Diklik pada ikon file lalu pilih save as. Ditentukan nama method yang baru

dibuat, lalu klik ok.

8. Diklik ikon sample information untuk menentukan nama-nama dari sampel

yang akan dianalisis. Dimasukkan nama-nama sampel yang akan dianalisis,

kemudian dikik ikon file, lalu pilih save as dan buat nama sampel informasi yang

baru saja dibuat.

9. Di klik ikon lamp, dipasangkan tempat lampu di instrumen lampu dari unsur

yang akan di analisis, setelah muncul pada window lamp, klik pada lampu unsur

yang akan diinginkan.

10. Diklik pada ikon flame untuk menyalakan api analisis. Kemudian diklik

tombol on.

11. Diklik pada continue graphic, dilakukan pengoptimalan pada sinyal sesuai

dengan sensitivitas cek yang tertera pada characteristic concetration.

8
12. Diklik ikon manual lalu dimasukkan blanko slang nebulizer. Diklik pada

analyze blank. Dimasukkan selang nebulizer pada standart 1 lalu diklik analyze

standard. Diulangi langkah diatas untuk standar-standar berikutnya. Setelah

standar telah selesai semua, dimasukkan selang nebulizer pada sampel

kemudian klik analyze sample. Dilakukan hal diatas untuk semua sampel.

13. Diulangi langkah 1-12 untuk menganalisis semua unsur.

c. Pelaporan Hasil

1. Diklik file-utilities-data manager

2. Dipilih data file yang akan diprint

3. Diklik report – create new design – next – dipilih data yang akan

ditampilkan dengan klik enable/disable.

4. Diklik next 2x- pilih report type detailed – report style (vertical rep men

statistic) – next.

5. Pada report title and page header dan page footer and report appendix bisa

diisi sesuai kebutuhan.

6. Untuk melihat hasil report diklik preview- klik gambar printer.

7. Untuk mematikan AAS, diklik pada ikon flame, klik off untuk mematikan flame,

ditutup semua aliran gas, kemudian tekan bleed gases. Ditunggu hingga tidak

terdengar lagi suara gas. Lalu tutup AAWinlab, dimatikan instrumen kemudian

dimatikan computer.

9
3. METODELOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Pulau Pasaran merupakan pulau yang terletak di Kecamatan Teluk Betung

Barat, Kota Bandar Lampung. Berjarak 5km dari Kota Bandar Lampung Pulau

Pasaran memiliki penduduk sebanyak 1.171 jiwa dan 250 kepala keluarga. Pulau

Pasaran ini perupakan sentra industri ikan teri dikarenakan sebagian penduduk dari

pulau ini berpendapatan dari ikan teri ini. Keanekaragaman di pulau ini cukup tinggi

tidak hanya ikan melainkan ada cumi-cumi, kepiting bakau dan ada kerang kerangan.

Selain ikan teri penduduk di pulau ini memiliki pendapatan dari kerang hijau, tetapi

kerang hijau disini masih menggunakan metode sederhana (Noor, 2015). Dengan

kondisi lokasi yang merupakan tepat industri shingga mengakibatkan terdapatnya

pencemaran logam berat di perairan ini. Beberapa kajian logam dilakukan di pulau in

oleh peneliti.

3.2 Parameter Penelitian

Adapun parameter yang di amati pada penelitian ini yaitu perameter pelengkap
dan parameter utama. Parameter utama yang diamati adalah konsentrasi logam berat
timbal (Pb), tembaga (Cu) dan kadmium (Cd). Sedangkan parameter pelengkap yang
akan diamati diantaranya DO, Salinitas, Suhu dan Ph.

3.3 Pengambilan Data dan Sampling

Pengambilan sampel air dilakukan dengan Purposive Sampling hal ini


dikarenakan kebutuhan penelitian. Pertama pada setiap titik pngambilan sampel air
laut yang diambil terlebih dahulu yakni parameter pelengkap. Diantaranya DO
menggunakan DO meter, Salinitas menggunakan salinometer, Suhu menggunakan
thermometer dan Ph menggunakan Ph meter. Sampel air diambil setiap titik sebanyak
100ml menggunakan botol sampel.

10
3.4 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat penelitian dapat dilihat pada
table 1 :

Table 1. Tabel Alat dan Bahan

No Alat Bahan
1 Ph Meter Sampel Air
2 DO Meter Nitrat (HNO3)
3 Thermometer Amonium Pirolidin
Ditiokarbonat (APDC)
4 Salinometer Metil Iso Butil Keton (MIBK)
5 Botol Sampel
6 AAS (Absorption
Spectrophotometry)
7 Kertas saring 0,45 μm
8 Corong
9 Botol Elemeyer
3.5 Analisis Logam Berat Pada Air

Setelah air sampel diambil, langkah berikutnya yaitu menganalisis logam berat
mengguanakan AAS (Absorption Spectrophotometry). Air sampel yang diambil
kemudian disaring menggunakan kertas saring 0,45 μm dan dibantu dengan corong.
Kemudian ditambahkan (HNO3) yang bertujuan untuk menurunkan Ph tambahkan
sebanyak 2 kemudian di homogenkan. Selanjutnya tambahkan Amonium Pirolidin
Ditiokarbonat (APDC) yang bertujuan untuk membetuk senyawa organic komplek
yang tidak terlarut pada air sebanyak 1 ml lalu di homogenkan. Terakhir tambahkan
Metil Iso Butil Keton (MIBK) sebanyak 10 ml dan honogenkan selama 30 detik lalu
simpan hingga membentuk dua layer sehingga fase orgaik ini dapat di analisis
menggunakan AAS (Absorption Spectrophotometry) (APHA, 2012).

11
3.5 Analisis Data

Setelah sampel yang diambil telah dianalisis menggunakan AAS (Absorption


Spectrophotometry) selanjutnya untuk mengetahui konsentrasi dari logam berat
menggunakan perhitungan sebagai berikut :

Keterangan :

Ac : Absorban contoh

Ab : Absorban blanko

a : Intercept dari persamaan regresi standar

b : Slope dari persamaanregresi standar

W : Berat contoh(g)

3.5.1 Analisis Deskriftif


Unuk dapat melihat potensi pencemaran logam berat yang terjadi di perairan
hasil analisis logam berat dibandingkan dengan Kreteria Baku Mutu Air Laut untuk
Biota Laut berdasarkan Kepmen LH No. 51 tahun 2004 untuk potensi pencemaran
logam berat timbal (Pb), tembaga (Cu) dan kadmium (Cd), seperti dapat dilihat pada
table 2 :

Table 2. Kreteria Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut

Logam Berat Kepmen LH No. 51 tahun 2004


Timbal (Pb) 0,008
Tembaga (Cu) 0,008
Kadmium (Cd) 0,001

12
DAFTAR PUSTAKA

APHA. 2012. Standart Method for The Examination of Water and Wastewater. 22th

edition. Washington, 3111 b.

Ariansyah Kiki Agus, Yuliati Kiki, R.J Siti Hanggita. 2012. Analisis Kandungan Logam

Berat (Pb, Hg, Cu Dan As) Pada Kerupuk Kemplang Di Desa Tebing Gerinting

Utara, Kecamatan Indralaya Selatan, Kabupaten Ogan Ilir. Fishtech. Program

Studi Teknologi Hasil Perikanan Universitas Sriwijaya.

Boran M & Altinok I. 2010. A Review of Heavy Metals in Water, Sediment and Living

Organisms in the Black Sea. Turkish Journal of Fisheries and Aquatic

Sciences 10 : 565-572.

Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan

Perairan. Yogyakarta: Kanisius.

Indirawati Sri Malem. 2017. Pencemaran Logam Berat Pb Dan Cd Dan Keluhan

Kesehatan Pada Masyarakat Di Kawasan Pesisir Belawan. Jurnal Jumantik

Vol.2 No.2 . STIkes SUMUT.

Komarawidjaja Wage, Riyadi Agung Dan Garno Soetrisno Yudhi. 2017. Pusat

Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi. Jurnal

Teknologi Lingkungan Vol. 18, No 2, 251-258.

Noor, N. M. 2015. Prospek Pengembangan Usaha Budidaya Kerang Hijau (Perna

viridis) Di Pulau Pasaran, Bandar Lampung. Aquasains. 3(2): 239-246.

Palar H. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta.

13
Rochyatun Endang, Kaisupy M. Taufik Dan Rozak Abdul. 2006. Distribusi Logam

Berat Dalam Air Dan Sedimen Di Perairan Muara Sungai Cisadane. Makara,

Sains, Vol. 10, No. 1: 35-40.

Safitri Sagada Sangdiana, Efendi Eko, Yudha Indra Gumay.2018. Pencemaran Pb

dan Cu pada Kerang Hijau di Pulau Pasaran, Lampung. Jurnal Pengelolaan

Perairan. Vol 1, No 02 : 10-18.

Setiawan Heru. 2013. Akumulasi Dan Distribusi Logam Berat Pada Vegetasi

Mangrove Di Perairan Pesisir Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Kehutanan Vol.

VII No. 1. Balai Penelitian Kehutanan Makassar.

Supriyantini, Endang dan H. Endrawati. 2015. Kandungan Logam Berat Besi (Fe)

Pada Air, Sedimen, Dan Kerang Hijau (Perna viridis) Di Perairan Tanjung

Emas Semarang. Jurnal Kelautan Tropis. Vol. 18(1):38–45. ISSN 0853-

7291.

Wardhana, W. A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan (Edisi Revisi) Yogyakarta:

Penerbit Andi.

Winarna, Rismawaty Sikanna, dan Musafira. 2015. Analisis Kandungan Timbal

Pada Buah Apel (Pyrus Malus.L) yang Dipajangkan Di pinggir Jalan kota Palu

Menggunakan Metode Spektrofotometriserapan Atom. Online Jurnal of

Natural Science Vol 4(1) :32-45. ISSN: 2338-0950.

Yalcin G, Narin I, & Soylak M. 2008. Multivariate Analysis of Heavy Metal Contents of

Sediments From Gumusler Creek, Nigde, Turkey. Environmental Geology 54

: 1155-116.

14
LAMPIRAN

Lampiran 1. Kreteria Baku Mutu Kepmen LH No. 51 tahun 2004

15
16

Anda mungkin juga menyukai