Roda gigi mempunyai prinsip berdasar pasangan gerak dan bentuk gigi
dibuat untuk menghilangkan keadaan slip, putar dan daya dapat berlangsung
dengan baik. Lingkaran singgung ini ialah lingkaran pitch yg merupakan
lingkaran khayal pada pasangan roda gigi. Pada sepasang roda gigi maka perlu
diperhatikan, jarak lengkung antara dua gigi yang berdekatan pada kedua roda
gigi harus sama, sehingga kaitan antara gigi dapat berlangsung dengan baik.
Bentuk lengkung pada suatu profil gigi, tidak dapat dibuat semaunya, melainkan
mengikuti kurva-kurva tertentu yang dapat menjamin terjadinya kontak gigi
dengan baik.
pinion gear
Setelah DBB pasangan roda gigi didapat maka langkah selanjutnya adalah
melakukan analisa pada gaya – gaya yang terjadi pada pasangan roda gigi
tersebut.
Pinion
∑Fx = 0
Fxa2 – Fr32 = 0
+ ∑Fy = 0
g
Fya2 + Ft32 = 0………………(1)
+ ∑Ma/z = 0
g
(Ft32 . r2) – Ta2 = 0
Gear
∑Fx = 0
Fxa2 – Fr23 = 0
+ ∑Fy = 0
g Fyb2 + Ft23 = 0………………..(2)
+ ∑Mb/z = 0
g
(Ft23 . r3) – Ta2 = 0
Asumsi data :
- Berat orang = 65 kg
- Berat bagasi = 10 kg
- Kemiringan tanjakan = 20º
- Koefisien gesek roda (µ roda) = 0.07
- Koefisien gesek aspal (µ aspal) = 0.7
Keterangan :
- Wmt = Berat motor
- Wbb = Berat tangki bahan bakar
- Wbg = Berat bagasi
- Wo1 = Berat orang ke-1
- Wo2 = Berat orang ke-2
- Wo3 = Berat orang ke-3
- RRf = Hambatan roda depan
- RR r = Hambatan roda belakang
4.3. Perhitungan.
Berat motor :
𝑚
𝑊𝑚𝑡 = 106 𝑘𝑔 𝑥 9.81 = 1039.86 𝑁
𝑠2
Berat tangki bahan bakar :
𝑚
𝑊𝑏𝑏 = 3.2 𝑘𝑔 𝑥 9.81 2 = 31.392 𝑁
𝑠
Berat bagasi :
𝑚
𝑊𝑏𝑔 = 10 𝑘𝑔 𝑥 9.81 = 98.1𝑁
𝑠2
Berat orang ke-1, ke-2 dan ke-3:
𝑚
𝑊𝑜1 = 𝑊𝑜2 = 𝑊𝑜3 = 65 𝑘𝑔 𝑥 9.81 = 637.65 𝑁
𝑠2
Hambatan Tanjakan (Rφ) :
𝑅𝜑 𝑦 = (𝑊𝑚𝑡 + 𝑊𝑏𝑏 + 𝑊𝑏𝑔 + 𝑊𝑜1 + 𝑊𝑜2 + 𝑊𝑜3) 𝑥 sin 𝜑
𝑅𝜑 𝑦 = (1039.86 + 31.392 + 98.1 + 637.65 + 637.65
+ 637.65) 𝑥 cos 20°
𝑅𝜑 𝑦 = 2896.41 𝑁
𝑅𝜑 𝑥 = (𝑊𝑚𝑡 + 𝑊𝑏𝑏 + 𝑊𝑏𝑔 + 𝑊𝑜1 + 𝑊𝑜2 + 𝑊𝑜3) 𝑥 cos 𝜑
𝑅𝜑 𝑥 = (1039.86 + 31.392 + 98.1 + 637.65 + 637.65
+ 637.65) 𝑥 sin 20°
𝑅𝜑 𝑥 = 1054.21 𝑁
Hambatan Roda (RR) :
𝑅𝑅 = 𝑅𝑅𝑓 + 𝑅𝑅𝑟 𝑅𝑅𝑓 = 𝑁𝑓 𝑥 𝜇𝑟𝑜𝑑𝑎 𝑅𝑅𝑟 = 𝑁𝑟 𝑥 𝜇𝑟𝑜𝑑𝑎
maka,
𝑅𝑅 = (𝑁𝑓 + 𝑁𝑟 )𝑥 𝜇𝑟𝑜𝑑𝑎
Hambatan Inersia (Ri) :
𝑅𝑖 = 𝑀𝑚𝑡 𝑥 𝑎
Ket:
Mmt = Massa total motor
a = Percepatan
maka,
𝑅𝑖 = 𝑀𝑚𝑡𝑡 𝑥 𝑎
𝑅𝑖 = (𝑀𝑤𝑡 + 𝑀𝑏𝑏 + 𝑀𝑏𝑔 + 𝑀𝑜1 + 𝑀𝑜2 + 𝑀𝑜3 ) 𝑥 𝑎
Untuk medapatkan percepatan, maka harus dilakukan percobaan;
𝑉1 = 𝑉0 + 𝑎 𝑥 𝑡
𝑉1 − 𝑉0
𝑎=
𝑡
Setelah melakukan percobaan sebanyak 4x dengan menggunakan motor supra x
125, maka hasil waktu yang didapatkan sebagai berikut:
t (detik)
V0 – V1 V0 – V1 t (detik)
Gigi ke rata – rata
(km/jam) (m/s)
1 2 3 4
Dalam pengambilan hasil percepatan ini, hanya pada roda gigi ke-4 saja yang
dianalisis.
𝑉1 − 𝑉0
𝑎=
𝑡
𝑎 = 1 𝑚⁄𝑠 2