Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu Kimia adalah ilmu yang terkait dengan kehidupan sehari-hari atau gejala-gejala
alam, karena mulai dari urusan sandang dan pangan, bahan bakar, obat-obatan sampai bahan
konstruksi bangunan, bahan industri elektronik dan bahan produk melibatkan ilmu kimia.
Yang membedakan ilmu kimia dengan ilmu lainnya adalah kimia mengkhususkan diri pada
struktur, susunan, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi.

Selain itu juga, kimia merupakan batu loncatan supaya dapat mempelajari ilmu
lainnya. Seperti, kita harus mengerti tentang atom pada ilmu kimia supaya dapat memahami
gaya magnet dalam ilmu fisika atau kita tidak dapat mempelajari tentang fotosintesis pada
ilmu biologi apabila kita tidak mengerti tentang reaksi dasar yang dilibatkan.

Kimia dalam kehidupan sehari- hari ada dimana-mana, semua yang kita rasakan, kita
cium, kita cicipi adalah kimia. Ketika kamu menangis terjadi reaksi kimia, ketika kamu lapar
terjadi reaksi kimia, sehingga mempelajari kimia sangat penting untuk mengetahui tentang
apa yang sebenarnya terjadi didunia ini.

Kebanyakan orang salah paham dengan kimia, hal ini perlu diluruskan. Mereka
menggap bahwa kimia hanya ada di laboratorium, kimia hanya ada pada makanan berhaya.
Padahal para ahli meyakini bahwa segala sesuatu di alam ini adalah kimia

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk memperluas pengetahuan serta wawasan
agar kita lebih mengetahui tentang pengertian seta peranan penting ilmu kimia dalam bidang
pertanian dan pangan.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1) Apa pengertian ilmu Kimia ?


2) Apa manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari- hari ?
3) .peran ilmu kimia dalam bidang pertanian
4) .peran ilmu kimia dalam bidang pangan
BAB II

PEMBAHASAN

1. PengertianPengertian Ilmu Kimia

Kimia berasal dari bahasa Arab ‫“ ك ي م‬Seni transformasi”dan bahasa Yunani


Khemeia“Alkimia” adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau
materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi
mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari- hari.

Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan
untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern,
sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya
ditentukan oleh gaya antara atom.

Kimia sering disebut sebagai “ilmu pusat” karena menghubungkan berbagai ilmu lain,
seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika dan
geologi. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep
dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip
fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.

Ilmu kimia membahas semua materi tentang :

1) Susunannya dan strukturnya


2) Sifat
3) Perubahannya
4) Energi yang menyertai perubahannya

Misalkan kita membahas “air”. Maka secara sederhana yang dipelajari oleh ilmu kimia
tentang air adalah mengenai :

1) Bagaimana atom-atom hidrogen dan oksigen tersusun dalam sebuah molekul air
dengan membentuk struktur molekul.
2) Bagaimana sifat- sifat air dihubungkan dengan susunan dan struktur tadi.
3) Perubahan apa yang terjadi pada air (erat kaitannya dengan reaksi kimia)
4) Seberapa besar energi yang dihasilkan atau diserap pada perubahan tersebut.
2. Manfaat Ilmu Kimia Dalam Kehidupan Sehari- Hari

Ilmu kimia yang berhubungan erat dengan semua indra manusia, yaitu penglihatan.
Pendengaran, perasaan, dan penciuman. Selain itu, ilmu kimia merupakan batu loncatan ke
ilmu lain. Ilmu kimia dasar menolong seseorang untuk mempelajari bidang- bidang ilmu
lainnya.

Seseorang tidak akan dapat menjelaskan konsep fisika tentang gaya magnet atau arus
listrik tanpa mengerti ilmu kimia tentang atom. Pelajaran biologi tentang fotosintesis akan
lebih banyak berarti bila pengetahuan tentang reaksi dasar kimia dilibatkan. Banyak contoh
dari bidang kimia dapat diberikan, yang menekankan kegunaan ilmu kimia. Namun,
disamping aplikasi ini, konsep-konsep ilmu kimia dapat juga digunakan dalam kehidupan
sehari- hari.

Bahan kimia sering ditakuti oleh sebagian orang yang mungkin tidak mengerti kimia.
Sebenarnya bahan kimia meliputi semua benda yang terdapat dalam kehidupan sehari- hari
setiap benda di sekeliling kita, bahkan tubuh kita sendiri atas bahan- bahan kimia. Buku,
udara, rumah, makanan dan minuman, semuanya termasuk bahan kimia.

Bahan kimia terdapat dimana-mana. Bahan kimia yang terdapat di sekitar kita, banyak
yang berasal dari alam dan banyak pula yang dihasilkan oleh makhluk hidup.

Batuan, besi, emas, kapas, gula, garam, semuanya adalah contoh bahan kimia yang
telah berabad-abad sangat besar peranannya terhadap kehidupan manusia. Bahan- bahan
tersebut dapat digunakan untuk membangun rumah, membuat pakaian dan merupakan bahan
makanan.

Saat ini perkembangan ilmu kimia sangat pesat dan telah memberikan andil yang
sangat besar dalam kehidupan manusia. Ilmu kimia telah menghantarkan produk-produk
baru yang sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam kehidupan
sehari- hari banyak produk yang telah kita pergunakan seperti sabun, deterjen, pasta gigi, dan
kosmetik. Penggunaan polimer pengganti untuk kebutuhan industri dan peralatan rumah
tangga dari penggunaan bahan baku logam telah beralih menjadi bahan baku plastik
polivynil clorida (PVC). Kebutuhan makanan juga menjadi bagian yang banyak
dikembangkan dari kemasan, makanan olahan sampai dengan pengawetan.
Luasnya areal ilmu kimia, sehingga keterkaitan antara satu bidang ilmu dengan
bidang ilmu lainnya menjadi sangat erat. Peran ilmu kimia untuk membantu pengembangan
ilmu lainnya seperti pada bidang geologi, sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi dan
teknik analisisnya dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya telah mempermudah
geologi dalam mempelajari kandungan material bumi : logam maupun minyak bumi.

Pada bidang pertanian, analisis kimia mampu memberikan informasi tentang


kandungan tanah yang terkait dengan kesuburan tanah, dengan data tersebut para petani dapat
menetapkan tumbuhan/ tanaman yang tepat kekurangan zat- zat yang dibutuhkan tanaman
dapat dipenuhi dengan pupuk buatan, demikian pula dengan serangan hama dan penyakit
dapat menggunakan pestisida dan insektisida. Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukup
memberikan kontribusi, dengan diketemukannya jalur perombakkan makanan seperti
karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini mempermudah para ahli bidang kesehatan untuk
mendiagnosa berbagai penyakit interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem
pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan sistem saraf, juga
telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat- obatan.

Ilmu kimia berperan besar terhadap kesejahteraan umat manusia. Hampir semua
produksi industri untuk keperluan hidup sehari- hari umat manusia menggunakan bahan
kimia dalam proses produksi. Hampir tidak ada barang keperluan sehari- hari yang
dikonsumsi tanpa peranan bahan kimia dalam pengolahannya. Semakin banyak barang yang
kita gunakan, semakin banyak bahan kimia yang terlibat dalam proses pembuatannya. Peran
ilmu kimia dalam bidang lingkungan hidup sangat besar. Isu pemanasan global, pencemaran
udara, air dan tanah telah memicu pengembangan green chemistry yang berorientasi pada
proses dan penggunaan bahan yang ramah lingkungan. Konsep pengelolaan lingkungan telah
bergeser dari perlindungan lingkungan terhadap limbah menjadi usaha rekayasa proses
produksi yang tidak menghasilkan limbah.

3. Peranan Ilmu Kimia dalam Bidang Pertanian

Sekarang ini pengaruh dari globalisasi member efek berkembangnya ilmu


pengetahuan dan ilmu teknologi di dunia. Hal ini menuntut segala aspek kehidupam harus
mengikuti perkembangan tersebut, seperti halnya juga dalam pertanian. Pertanian di zaman
dulu hanya menggandalkan sistem tradisional, baik dalam mengolah tanah sampai memanen
tanaman. Pertanian dengan sistem tradisional ini hanya menggunakan pupuk kompos dan
tidak menggunakan isektisida dalam pembasmian hama, jadi hasil panen kurang maksimal.
Karna efek perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi saat ini, masalah para
petani dapat diselesaikan salah satunya degan Ilmu Kimia. Saat ini ilmu kimia sangat berguna
sekali dalam bidang pertanian, tidak hanya dalam bidang pertanian tetapi juga dalam bidang
industri, kedokteran, pangan dan lain sebagainya. Tetapi kali ini saya akan membahas tentang
“Peranan Ilmu Kimia Dalam Bidang Pertanian”.

Ilmu kimia dalam bidang pertanian mempunyai banyak sekali peranan, seperti halnya :

1) Dalam Unsur Hara


Dalam usaha untuk memperoleh makanan, cara yang dilakukan pada manusia dan
hewan berbeda dengan tumbuhan. Manusia dan hewan dapat melakukannya dengan
cara berpindah tempat, sedangkan tumbuhan bergantung pada tanah tempatnya
berada. Sedangkan pada tumbuhan berupa unsur anorganik sederhana yang disebut
unsur hara.
AdaAdaAdaAda Ada sekitar 16 unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan yaitu
unsur makro. Unsur makro adalah unsur hara yang diperlukan tumbuhan dalam
jumlah besar, yaitu unsur C,H,O,N,S,P,K,Mg, dan Ca. adapun unsur mikro adalah
unsur hara yang diperlukan dalam jumlah sedikit seperti unsur Cl,Fe,Mn,Cu,B, dan
Mo.
2) Dalam pembuatan Pupuk Buatan Tunggal
Pupuk tunggal adalah pupuk yang mengandung 1 jenis unsur hara yang di perlukan
tumbuhan
3) Dalam pembuatan Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari 2 unsur hara, seperti
pupuk NP,NK, dan NPK
4) Dalam pembuatan Insektisida
Insektisida digunakan untuk mencegah dan membasmi serangan hama serangga,
seperti wereng, belalang, dan ulat
5) Dalam pembuatan Rodentisida
Jenis pestisida ini digunakan untuk mencegah dan membasmi serangan binatang
pengerat(tikus) di lahan pertanian, rumah tangga atau gudang
6) Dalam pembuatan Herbisida
Herbisida digunakan untuk mencegah dan membasmi serangan tanamn pengganggu
atau gulma, seperti alang-alang dan rerumputan.
7) Dalam pembuatan Fungisida
Jenis pestisida ini di gunakan untuk mencegah dan membasmi serangan jamur.
Contohnya natrium, dipromat, dan organemerkuri.

Namun perlu kita ketahui jika Ilmu Kimia juga memiliki dampak negatif jika kita
menggunakannya dalam kosentrasi yang tinggi, kurun waktu yang lama dan jenis bahan
kimia seperti pestisida akan meyebabkan pembuangan residu pestisida yang tinggi pada
lingkungan pertanian sehingga akan menggangu kesimbangan lingkungan.

Berikut ini beberapa dampak negatif dari penggunaan bahan kimia yang tinngi :
1) Menyebabkan penurunan kualitas kesuburan fisik dan kimia tanah
2) Punahnya suatu spesies
3) Peledakan hama yang resisten

Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber kekayaan alam hayati. Dan
supaya pestisida dapat digunakan dengan efektif maka peredaran, penyimpanan dan
penggunaan pestisida diatur dalam PP No. 7 Tahun 1973, selain itu para petani perlu juga
diberi pengarahan dan penyuluhan tentang penggunaan bahan kimia yang baik dan efektif.

4. Peranan Ilmu Kimia dalam Bidang Pangan

Pangan adalah kebutuhan utama dalam kehidupan seseorang. Menurut Peraturan


Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber
hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan
baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan
pembuatan makanan atau minuman.

Untuk mengetahui pangan yang dikonsumsi, seseorang harus mempelajari sifat-sifat


fisik serta sifat kimia dari berbagai komponen yang tersusun dalam bahan makanan nabati
maupun hewani, termasuk mempelajari nilai gizi dari bahan makanan tersebut. Sehingga
pangan yang dikonsumsi adalah pangan yang memenuhi status gizi yang baik.

Pangan dibutuhkan oleh manusia untuk berbagai tujuan. Diantaranya untuk memenuhi
kebutuhan gizi manusia, untuk memenuhi rasa kenyang dan rasa puas akan suatu makanan
dan minuman, serta untuk meningkatkan status sosial seseorang.

Seseorang yang tujuan konsumsi pangannya untuk memenuhi kebutuhan gizi,


tentunya sangat memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Ketelitian akan
pemilihan bahan, kebersihan dan proses pengolahan adalah hal yang utama. Sehingga
makanan dan minuman yang dikonsumsi akan memberikan manfaat kesehatan dan
mencukupi kebutuhan gizi.

Seseorang yang tujuan konsumsi pangannya hanya untuk memenuhi rasa kenyang dan
rasa puas, tentunya kurang memperhatikan aspek-aspek pangan yang baik. Biasanya prinsip
konsumen yang seperti ini adalah “yang penting perut kenyang”, yang penting kebutuhan
pokok makan 3 kali sehari terpenuhi.

Konsumen yang berprinsip konsumsi pangan untuk memenuhi status sosial lebih
mementingkan gengsi dalam memilih makanan. Makanan siap saji atau jung food sering kali
menjadi pilihan bagi konsumen tipe ini. Berbicara tentang pangan tidak lepas dari efek positif
dan negatif.

Komponen yang terdapat dalam bahan pangan, seperti air, karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral serta serat adalah komponen gizi yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan sel, melancarkan proses metabolisme tubuh,
dan bekerjanya anggota dan jaringan tubuh secara normal, serta untuk memproduksi tenaga.

Dampak negatif dari pangan dapat dilihat jika proses pemilihan dan pengolahan
pangan sebelum dikonsumsi tidak memenuhi standar. Apel yang secara ilmu gizinya
merupakan buah-buahan yang mengandung antioksidan dan vitamin yang tinggi, jika ditelaah
proses perawatan tanaman dan proses pengawetannya akan menyebabkan dampak negatif
bagi kesehatan.

Selama proses perawatan tanaman, begitu banyak kontaminasi pestisida yang


menempel dibuah tersebut. Proses pengawetan agar tetap segar sampai di pasaran adalah
dengan melapisi buah dengan lilin. Jika dalam mengkonsumsi konsumen tidak melakukan
proses sanitasi terlebih dahulu, maka apel yang dikonsumsi tidak memberikan efek yang
positif bagi tubuh, malah sebaliknya akan menjadi toksin karena bahan kimia yang
terkandung di dalam buah.

Tidak semua masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangannya sesuai dengan pola
konsumsi yang baik. Ada beberapa kesalahan yang dilakukan, sehingga pemenuhan pangan
hanyalah sebagai pelepasan selera saja.
Kesalahan dalam pemilihan atau pengolahan pangan seringkali terjadi. Ini tidak hanya
dalam skala perdagangan atau industri makanan, tapi juga terjadi dalam skala rumah tangga
karena ingin mendapatkan cita rasa makanan yang lezat.

Penggunaan MSG (Monosodium glutamat) dengan berbagai merek menjadi andalan


ibu-ibu rumah tangga dalam menyajikan makanan yang lezat untuk keluarga. Padahal
penggunaan MSG atau bahan tambahan pangan lainnya jika terlalu sering sangat berbahaya
bagi kerja metabolisme tubuh. Selain itu proses pengolahan untuk mempertahankan nilai gizi
terkadang tidak terlalu diperhatikan.

Sebagai contoh, dari kebiasaan dalam memasak sayur. Sayur seringkali dipotong
terlebih dahulu, kemudian dicuci dan direndam dalam air. Padahal, sayur merupakan bahan
pangan yang mengandung beberapa vitamin yang larut air, seperti vitamin B dan C. efek dari
perendaman sayur yang lama dalam air akan menghilangkan vitamin larut air yang terdapat
di dalamnya.

Kesalahan pola konsumsi pangan masyarakat saat ini, harus segera diperbaiki agar
status gizi masyarakat dapat terpenuhi dengan benar. Masyarakat harus memahami tentang
nilai gizi pangan, pola konsumsi pangan dan hubungan timbal balik antara makanan,
pertumbuhan, kesehatan dan penyakit.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh masyarakat tentang pangan yang
dikonsumsi, diantaranya : pangan apa yang akan dipilih, bagaimana cara memperolehnya,
bagaimana cara penyimpanan dan pemeliharaannya, bagaimana cara mempersiapkannya,
siapa yang akan memakannya, kapan, dengan siapa, bagaimana dan dalam jumlah berapa
memakannya.

Ilmu pangan sangat berperan dalam proses pengaturan pola konsumsi masyarakat. Di
dalam ilmu pangan tercakup ilmu tentang makanan, zat-zat gizi, dan substansi yang
terkandung didalamnya, peran dan keseimbangannya untuk kesehatan dan masalah
kesehatan.

Di dalam ilmu pangan juga dipelajari sifat fisis, mikrobiologis, dan kimia dari bahan
pangan dan proses mengolah bahan pangan tersebut. Selain itu ilmu pangan juga memberikan
gambaran tentang sortasi, pengawetan, pemprosesan, pengemasan, distribusi, hingga
penggunaan bahan pangan yang aman dan bernutrisi.
Spesialisasinya beragam, diantaranya pemprosesan, pengawetan, pengemasan,
penyimpanan dan sebagainya. Ilmu pangan dapat berperan membantu masyarakat untuk
memperbaiki status gizi menjadi lebih baik melalui metoda-metoda proses pemilihan bahan,
pengolahan dan sanitasi pangan itu sendiri.

Penerapan ilmu pangan yang benar dapat membantu masyarakat Indonesia dalam
memperbaiki pola konsumsi yang benar, status gizi yang baik dan meningkatkan kesehatan.

Dalam bidang industri makanan, penerapan ilmu pangan yang benar dapat
menciptakan produk pangan yang aman dikonsumsi dan memiliki kualitas yang baik. Semoga
penerapan ilmu pangan yang benar dalam pengolahan pangan dapat membangun masyarakat
Indonesia menjadi masyarakat yang sehat dan berkualitas.

Peranan kimia dalam bidang pangan antara lain:

1.Zat aditif
Produk zat kimia yang terkandung dalam makanan salah satunya zat aditif, zat aditif makanan
adalah semua bahan kimia yang dimasukkan dalam makanan gunauntuk meningkatkan
kualitas, keenakan, keunikan makanan, dan lain-lain.
Zat aditif sangat diperlukan dalam kehidupan kita, untuk menambah cita rasa makanan yang
kita masak. Bisa kita perkirakan bahwa seseorang tentu tidak akan punya selera untuk
memakan sayur sop yang tidak digarami atau bubur kacang hijau yang tidak memakai gula.
Dalam hal ini, garam dan gula termasuk bahan tambahan. Keduanya termasuk jenis zat aditif
makanan. Zat aditif bukan hanya garam dan gula saja, tetapi masih banyak bahan-bahan
kimia lain.
Zat aditif makanan ditambahkan dan dicampurkan pada waktu pengolahan makanan untuk
memperbaiki tampilan makanan, meningkatkan cita rasa, memperkaya kandungan gizi,
menjaga makanan agar tidak cepat busuk, dan lain sebagainya. Bahan aditif makanan ada
dua, yaitu bahan aditif makanan alami dan sintetis. Berdasarkan fungsinya, baik alami
maupun sintetis, zat aditif dapat dikelompokkan sebagai zat pewarna, pemanis, pengawet,
penyedap rasa, pemutih, anti kempal, anti oksidan, pengatur keasaman, pengemulsi,
pemantap dan pengental.Tapi bahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan
sesuai dosis, apalagi bahan aditif sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu
lama setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker,kerusakan ginjal, dan lain-lain.
2.Karbohidrat
Karbohidrat terdiri dari 80% total konsumsi manusia, karbohidrat yang paling umum dikenal
manusia adalah pati. Jenis karbohidrat yang paling sederhana adalah dari jenis monosakarida,
yaitu glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa, sorbosa, dan sebagainya. Rangkaian
monosakarida akan membentuk sakarida lain yang lebih besar, yaitu polisakarida (rantai
panjang), oligosakarida (rantai pendek), dan disakarida (dua molekul monosakarida). Nilai
kalori karbohidrat adalah 4 kilokalori per gram. Karbohidrat dapat digunakan sebagai
sumber energi setelah melalui proses kimia di dalam tubuh yang memecah karbohidrat rantai
panjang (polisakarida) menjadi monosakarida, misalnya glukosa.
Glukosa dibakar di dalam
tubuh untuk menghasilkan energi, dengan reaksi
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O. Reaksi ini tidak terjadi secara langsung, melainkan
melalui kurang lebih 50 tahap reaksi.

3.Protein
Protein merupakan makromolekul yang sangat kompleks dan menyusun sekitar 50% dari
berat kering sel hidup. Protein tersusun atas karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, dan
beberapa jenis memiliki sulfur dan mineral seperti besi, tembaga, fosfor, dan seng. Satu
rantai protein merupakan rangkaian dari ribuan unit asam amino.Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi sel. Protein dalam tubuh berfungsi sebagai zat pembentuk jaringan
tubuh, pengatur, dan sebagai sumber energi. Selain itu, protein juga berguna sebagai bahan
pembentuk membran sel dan sebagai pembentuk enzim. Dalam bahan pangan, protein
merupakan zat yang penting dalam pertumbuhan dan ketahanan hidup. Kebutuhan terhadap
protein berbeda bagi setiap orang tergantung keadaan fisiologisnya. Protein dalam bahan
pangan umumnya ditemukan pada kacang-kacangan, produk daging, dan makanan laut.

4.Lipid
Lipid jika didefinisikan cakupannya cukup luas, yaitu segala komponen biologis nonpolar
yang tidak larut, dan itu termasuk lilin, asam lemak, fosfolipid, terpentin, dan sebagainya.
Sebagian lipid berbentuk linear alifatik, sebagian lagi siklik. Sebagian lipid adalah aromatik
sebagian lain bukan. Strukur sebagian lipid fleksibel, sebagian lagi kaku. Dalam bahan
pangan, lipid termasuk minyak yang didapatkan dari biji-bijian seperti jagung, kacang
kedelai, lemak hewani, dan sebagainya. Lipid dalam bahan pangan adalah pelarut vitamin;
lipid membawa vitamin sejak berada di dalam bahan pangan hingga diserap di dalam tubuh.

5.Lemak
Lemak merupakan ester dari gliserol dan asam lemak. Lemak umumnya dibedakan menjadi
lemak hewani dan lemak nabati. Lemak berguna untuk membentuk sel otak dan membran sel,
sebagai cadangan energi, pengatur suhu tubuh, dan pelindung organ.

6.Enzim
Enzim adalah katalis biokimia yang berperan dalam proses konversi dari satu zat ke zat
lainnya. Sebagai katalis, enzim berperan penting dalam mengurangi waktu reaksi kimia di
dalam tubuh. Banyak industri pangan yang memanfaatkan enzim dalam prosesnya, seperti
pembuatan bir, industri susu, dan sebagainya. Dalam industri-industri tersebut, enzim
didapatkan dari aktivitas mikroba yang ditambahkan di dalam bahan pangan sehingga zat
yang terdapat dalam bahan pangan mengalami perubahan.

7.Mineral
Mineral dalam bahan pangan amat bervariasi dan dibutuhkan oleh tubuh karena memberikan
manfaat tertentu. Namun tidak semua mineral di alam dibutuhkan oleh tubuh, sebagian justru
berbahaya walau dalam jumlah yang sedikit, misalnya arsen. Mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh pun tidak boleh dikonsumsi berlebih karena dapat mengganggu kesehatan, misalnya
natrium, yang dalam kadar berlebih dapat menyebabkan hipertensi. Hampir semua mineral
yang dibutuhkan tubuh bisa ditemukan dalam makanan.

8.Serat
Serat yaitu bagian dari tanaman, umumnya merupakan rantai glukosa seperti selulosa, yang
tidak dicerna oleh tubuh. Serat bermanfaat dalam proses pencernaan, membantu pergerakan
bahan makanan dan tinja di dalam usus sehingga tidak terlalu lama berada di dalam tubuh.
Saat ini, tingkat konsumsi serat masyarakat berkurang karena sebagian besar makanan
diproses berlebihan dan dibuang bagian yang berseratnya. Misalnya beras, dari gabah yang
digiling, kemudian disosoh agar menjadi putih. Beras sebelum disosoh mengandung serat
yang tinggi, sedangkan beras putih yang saat ini beredar memiliki kadar serat yang sangat
sedikit. Begitu juga dengan gandum, yang saat ini sedang kembali dipopulerkan konsumsi
gandum utuh (whole wheat) guna meningkatkan konsumsi serat masyarakat.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan semakin berkembang pula segala aspek


kehidupan, termasuk juga dalam bidang pertanian. Saat ini ilmu kimia telah membantu
pertanian maju karna adanya pupuk dan pestisida. Namun bahan kimia ini juga memiliki efek
negatif untuk lingkungan sekitar, oleh karna itu sebaiknya kita mampu me-manage
penggunaan bahan kimia dengan baik dan benar.

3.2 Saran

Penggunaan zat kimia harus dimanfaatkan dengan sebaik baiknya dalam bidang
pertanian dan pangan tentunya dengan tidak secara berlebihan sehingga malah
menjadikannya sebagai racun.
Daftar Pustaka

farisnoteindo.blogspot.com/2013/09/peran-kimia-bidang-industri-pertanian

http://dalilbukanpytagoras.blogspot.com

http://muhamadamirr.blogspot.com/2013/03/peranan-ilmu-kimia-dalam-bidang-pangan

Anda mungkin juga menyukai