Anda di halaman 1dari 4

Nama : Anissya Nuryasintha

NPM : 41153030170019
Kelas : PR-B / IV
Mata Kuliah : Publisitas
Dosen : Ahmad Nada
Tugas : Tugas Individu, membuat publisitas tentang
komunitas yang pernah di ikuti diri sendiri

Cerah telah meredup berganti malam. Ia menunggu sajadah yang dibentang lantaran
Maghrib sudah datang. Lantunah dakwah, konstruksi individu menjadi ukhuwah tauhid nan
egaliter. Iya, di balik etalase kota yang menjajakan ingar bingar itu, berdiri sepetak masjid
berpilar putih. Masjid Al-Lathiif namanya. Tempat berkumpulnya mantan-mantan begajulan
yang katanya sedang menuju jalan taubat. Yang menamakan diri mereka sebagai Shift
Pemuda Hijrah. Shift hadir sebagai pembeda lantaran memberikan kajian dakwah kreatif rasa
cihuy ala anak muda melalui pendekatan yang tidak konservatif. Metode dakwah tersebut
sebenarnya mengingatkan pada tulisan essai karya Martin Suryajaya berjudul 'Marxisme dan
Propaganda'. Ketika direfleksikan dalam konten Islam, maka pendekatan Martin kira-kira
akan tertulis seperti ini: Abaikan semua kosakata tentang Islam namun masuk ke dalam
kosakata subjek untuk dapat ikuti penalarannya. Setelah itu rekonstruksi metodenya.

Projek Shift lahir karena ingin membangkitkan kecintaan anak muda terhadap Islam.
Oleh karena itu Shift menggunakan bahasa kaumnya yaitu bahasa anak muda dalam
berdakwah, yaitu Ust. Hanan Attaki, Shift layaknya cinta pada pandangan pertama yang lebih
melihat kecantikan fisik dari pada isi dalam hati. Tak jadi masalah ketika jamaah merapat ke
Shift karena kecantikan fisik semata. Tapi setelah masuk dan kenal lebih dekat maka akan
mudah untuk mencintai Allah. Karena cantik itu rapuh,. Jika agama adalah sebuah produk
fesyen, maka anak muda melihatnya sebagai sesuatu yang ketinggalan jaman. Terlebih, citra
radikalisme yang melekat semakin menciptakan phobia terhadap Islam. Sehingga tajuk dalam
setiap agenda kajian Shift juga menyadur kalimat populer yang lekat dalam kehidupan anak
muda seperti: ‘Dusta Pembawa Sengsara’, ‘Ladies Day’, ‘The Real Miss Universe’, ‘Defend
Your Faith’, ‘Math of God’ dan lain sebagainya. Di zaman kiwari, pandangan anak muda
terhadap Islam terbagi menjadi tiga bagian. Begitu kata Inong. Ada yang pro, ada yang
memilih untuk netral, pun ada yang mati-matian untuk bersikap kontra. Maka dari itu,Shift
hadir guna merangkul dua bagian terakhir. Hijrah adalah jalan kemuliaan tempuhan para
Nabi. Tak hanya Rasulullah Muhammad SAW, Nabi Musa dan Ibrahim pun pernah
diperintah untuk berhijrah sebagaimana disebutkan dalam Al Quran. Beranjak dua tahun
sejak Maret 2015, Shift hadirkan keriuhan denyut Islam dalam suasana Al Lathiif. Jajaran
syaf yang dalam beberapa tahun tidak melebihi dua baris, mendadak sesak dipenuhi interupsi
pemuda hijrah. Saat ini sudah tidak tertampung, bahkan, ketika Shift berpindah tempat ke
masjid yang lebih luas seperti masjid trans studio , jamaah Shift masih saja ada yang tidak
tertampung. Bahkan terkadang waktu Shalat pun dibuatnya jadi dua kali. Jamaah Shift sendiri
rata-rata diisi oleh pemuda kisaran usia 18 hingga 32 tahun. Bahkan, ketika kajian rutin di
malam Minggu, Shift mampu mengajak ratusan jamaah merapati masjid. Tentu menjadi hal
biasa jika terjadi di malam Senin, tapi ini malam Minggu. Waktu ketika anak muda hura-hura
menghabiskan liburnya. 98 persen jamaah adalah anak muda. Alhamdulillah ini adalah ridho
yang dititipkan Allah. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jamaah Shift didominasi oleh
mantan-mantan begajulan yang hijrah menuju jalan taubat. Jangan aneh kalau pemandangan
yang nampak dalam malam kajian Shift tak seperti pengajian pada umumnya. Di antaranya
saja, tercatat beberapa simbol skateboarder Indonesia, seperti Pevi Permana Putra. Bahkan
hei, Kiki Ahmad yang pernah menjadi salah satu pentolan geng motor Brigez pun ada di sini.
Dan, sejumlah personil kelompok musik bawah tanah yang pernah melewati kelamnya hidup.
"Motivasi mereka merapat ke masjid beragam,”. Beberapa di antara mereka ada yang sedang
berada di puncak kenakalan, kesuksesan, atau bahkan masalah. Hal itu membuat mereka
galau terhadap apa lagi yang harus dilakukan. Kemudian, lewat bahasa kekinian, Shift
mengemas dakwah menjadi sebuah ajakan yang ramah anak muda. Pesan-pesan itu kemudian
disampaikan secara viral melalui media daring. Ibarat materi sekolah, Shift adalah
pembelajaran di taman kanak-kanak. Lewat bahasa Ustad Hannan Attaki yang catchy, kajian
dibahas secara kekinian. "Kajian lebih banyak mengangkat nilai dari pada simbol karena
melihat kondisi umum. Sehingga Islam dapat masuk dalam realita yang berlaku,"

Kegiatan yg sedang berlangsung

Kajian ilmu , khusus ladies setiap dua minggu sekali di Sabtu pagi ,
beisi mengenai ilmu kajian semua yang bersangkutan dengan
wanita

Acara ngabuburit bareng komunitas-komunitas anak muda yang di


adakan setiap ramadhan

Kajian ilmu rasa nongkrong bareng Ust. Hanan Attaki


Dokumentasi seputar kajian Shift, pemuda hijrah

Kegiatan sedepannya masih akan seputar kajian :

Anda mungkin juga menyukai