Anda di halaman 1dari 7

Mengenal Anak Berkebutuhan terhadap tugas-tugas (Klein, 2007).

Anak

gifted ini biasanya mampu menguasai


Khusus (ABK) Gifted
informasi baru dengan sangat cepat, dan
Anak merupakan sumber kebahagiaan
dapat menemukan jawaban terhadap suatu
bagi setiap orangtua. Namun beberapa
masalah dengan baik (Distin dkk, 2006).
anak memiliki perbedaan dari anak-anak
Renzulli menyatakan bahwa keberbakatan
normal yang lainnya. Anak-anak tersebut
(giftedness) yang dimiliki oleh seseorang
sangatlah membutuhkan perhatian dan
merupakan hasil perpaduan dari
kasih sayang yang spesifik didalam
kemampuan di atas rata-rata, kreativitas
kehidupan sehari-harinya hal ini dapat
yang tinggi, dan komitmen terhadap tugas
dinamakan Anak Berkebutuhan Khusus
yang tinggi (Davis, 2012). Mengacu pada
(ABK). ABK ini tidak hanya satu jenis saja
konsep Renzulli, selain memiliki tingkat
tetapi memiliki beberapa jenis, salah
intelektual yang tinggi (kemampuan di atas
satunya yaitu Gifted.
ratarata), anak gifted juga memiliki tingkat

kreativitas yang tinggi. Anak gifted memiliki


PENGERTIAN
kemampuan untuk menciptakan sesuatu
Anak berkebutuhan khusus memiliki
yang baru, memberikan gagasan-gagasan
perbedaan dan cara mengatasinya masing-
baru yang dapat diterapkan dalam
masing, contohnya saja anak berkebutuhan
pemecahan masalah, memiliki kemampuan
khusus gifted menurut Jurnal yang ditulis
untuk melihat hubungan-hubungan baru
oleh Masruroh dan Widayat yang berjudul
antara unsur-unsur yang sudah ada
Strategi Orangtua dalam Mengembangkan
sebelumnya (Munandar, 2012).
Kreativitas Anak Gifted. Anak gifted
Menurut Lerner. J (1985) dalam jurnal
merupakan anak yang memiliki pemikiran
yang berjudul Mengenali Anak Berkesulitan
yang kritis, mampu menerima informasi
Belajar mengatakan bahwa Giftedness atau
dengan mudah, dan mempunyai keterikatan
Talent atau Keberbakatan mempunyai
definisi yang bersifat multi dementional, atau bakat yang bukan kecerdasan semata,

yang diadopsi dari definisi USOE. Menurut umpamanya bakat sebagai pemain musik

definisi U.S. Office of Education bahwa dengan tingkat yang tinggi, Hal yang sama

Gifted adalah anak berbakat yang juga dikatakan oleh Terman, ia

menunjukkan prestasi yang tinggi atau menggunakan inteligensi sebagai kriteria

potensi dalam salah satu dari enam area; tunggal untuk mengidentifikasi anak

Kemampuan Intelektual Umum, berbakat atau Gifted yaitu I.Q di atas 140.

Kemampuan Akademis Khusus, Berpikir Gifted termasuk Exceptional Student yakni

Kreatif Produktif, Kemampuan anak yang memiliki kemampuan lebih yang

Kepemimpinan, Seni, dan Kemampuan membutuhkan layanan pendidikan khusus.

Psikomotor. Implikasi dari pandangan ini Anak Berkebutuhan Khusus Gifted

dalam dunia pendidikan; a) Keberbakatan merupakan anak yang berbakat dengan

bisa berupa potensi maupun sudah memiliki kemampuan yang sangat baik.

terwujud dalam prestasi atau kinerja, b) Anak Gifted memiliki kemampuan luar biasa

Anak berbakat tidak mesti harus luar biasa dalam setiap bidang serta memiliki

kemampuannya dalam segala hal (Syah, kreativitas yang sangat tinggi dan

2000). bertanggung jawab pada tugasnya. Namun,

Didalam Jurnal yang berjudul Mengenali anak gifted juga memiliki kesulitan dalam

Anak Berkesulitan Belajar mengatakan belajarnya. Hal ini dapat dilihat dengan

bahwa Gifted adalah bakat; orang yang prestasinya yang rendah, namun hal

memiliki bakat khusus; individu yang tersebut bukan dikarenakan

memiliki I.Q 130 ke atas (Partowisastro, ketidakmampuannya.

1982) lebih dari itu Gifted adalah 1) Menurut Frederickson, N.L. 7 Furnham,

Pemilikan suatu tingkat kemampuan A.F (1998) dalam jurnal Mengenali Anak

kecerdasan yang tinggi, yaitu memiliki I.Q Kesulitan belajar ada tiga kelompok anak

140 atau lebih, 2) Pemilikan suatu Talenta Gifted dengan ciri-ciri: (1) Anak berbakat
tetapi menampakkan kesulitan belajar di dari hasil diagnosa dan tidak pernah

sekolah, rendahnya prestasi belajar, konsep berlangsung satu program yang sesuai

diri yang lemah, tidak adanya motivasi, dan sampai dewasanya. Akan tetapi ketika anak

cenderung malas; (2) Anak yang mengalami Gifted dengan kesulitan belajarnya,

kesulitan belajar terkadang perbuatanya ditangani secara serius akan menghasil

menjengkelkan terutama bagi yang belum potensi intelektual yang tinggi.

mengenalinya. Biasanya kemampuan yang

dimiliki di atas kemampuan rata-rata anak KARAKTERISTIK

lain, diidentifikasi 33 % mengalami kesulitan Anak berkebutuhan khusus Gifted memiliki

belajar, tetapi memiliki kemampuan karakteristik yang menonjol sebagaimana

intelektual. Karena terjadi penilaian yang diungkapkan Kitato dan Kirby, dalam

tidak menyeluruh pada anak Gifted ini, Mulyono (1994), yaitu terdapat Karakteristik

akibatnya potensi IQ dan kemampuan Intelektual, Karakteristik Sosial-Emosional

intelegensia tidak terperhatikan oleh pihak dan Karakteristik Fisik-Kesehatan.

guru dan pengelola pendidikan. Oleh

karena itu butuh keahlian khusus untuk Karakteristik Intelektual yaitu: (a) Proses

mengakomodasi perbedaan - perbedaan belajarnya sangat cepat; (b) Tekun dan rasa
dengan siswa lain, sehingga potensi - ingin tahu yang besar; (c) Rajin membaca;
potensi itu benar-benar dapat dikenali; (3)
(d) Memiliki perhatian yang lama dalam
Anak Gifted ini memiliki sosial dan
suatu bidang khusus; (e) Memiliki
emosional yang relative konsekuen untuk
pemahaman yang sangat majau terhadap
diperhatikan, ia tergolong exceptional
suatu konsep; (f) Memiliki sifat kompetitif
students dalam kesulitan belajarnya, dapat
yang tinggi dalam suatu bidang akademik.
meyerap materi dengan baik tetapi
Berbeda dengan Karakteristik Sosial-
terkadang sungguh sukar mengeluarkan

apa yang telah diserapnya, ini ditunjukkan emosional yang meliputi: (a) Mudah
diterima teman-teman sebaya dan orang orangtua. Menurut jurnal Strategi Orangtua

dewasa; (b) Melibatkan diri dalam berbagai dalam Mengembangkan Kreativitas Anak

kegiatan sosial, dan memberikan sumbangan Gifted dapat dilakukan dengan konsep 4P,

yaitu Pribadi, Pendorong, Proses dan


pemikiran yang konstruktif; (c)
Produk (Rhodes, 1961 dalam Munandar,
Kecenderungan sebagai pemisah dalam
2012).
suatu pertengkaran; (d) Memiliki
Pribadi, orangtua hendaknya menghargai
kepercayaan tentang persamaan derajat
keunikan dari pribadi kreatif dan bakat yang
semua orang, dan jujur; (e) Perilakunya
dimiliki oleh anaknya. Mereka menerima
tidak defensif, dan memiliki tenggang rasa;
kepribadian anak sebagai pribadi kreatif,
(f) Bebas dari tekanan emosi, dan mampu baik itu karakteristik positif maupun yang

mengontrol emosinya sesuai situasi, dan menyulitkan. Orangtua hendaknya

merangsang perilaku produktif bagi menghargai karakteristik unik anak dan

oranglain; (g) Memiliki kapasitas yang luar tidak berusaha membandingkan dengan

biasa dalam menanggulangi masalah sosial. anak lain. Pada beberapa karakteristik yang

menyulitkan seperti tidak kooperatif,


Dan yang terakhir adalah Karakteristik
egosentris, terlalu asertif, kurang sopan,
Fisik-kesehatan yang meliputi: (a)
acuh tak acuh terhadap aturan, keras
Berpenampilan rapi dan menarik; (b)
kepala, emosional, dan menolak dominasi
Kesehatannya berada lebih baik di atas rata-
atau otoritas guru, dalam beberapa kasus
rata.
membutuhkan koreksi dan pengarahan.

Proses, memberi kesempatan kepada anak


STRATEGI untuk bersibuk diri secara kreatif. Anak
Strategi dalam pengembangan diberi kebebasan untuk mengekspresikan
kreativitas Anak Berkebutuhan Khusus diri secara kreatif tanpa merugikan diri
Gifted juga harus diperhartikan oleh sendiri, orang lain ataupun lingkungan. Di
samping itu, orangtua diharapkan dapat secara simbolis pikiran - pikiran atau

menyediakan sarana dan prasarana yang perasaan - perasaannya. Produk, orangtua

diperlukan oleh anak untuk menunjang hendaknya menghargai produk kreatif anak,

kegiatan kreatifnya. Hal yang harus diingat bila perlu menunjukkan produk kreatif

adalah orangtua tidak boleh terlalu cepat tersebut kepada orang lain. Hal ini akan

menuntut anak untuk menghasilkan produk meningkatkan motivasi anak untuk

- produk kreatif. Pendorong, kreativitas melakukan kegiatan kreatif.

akan berkembang apabila mendapat Dukungan dari orang sekitar juga

dorongan dan dukungan dari lingkungannya merupakan hal yang sangat baik untuk

ataupun ketika mendapatkan motivasi motivasi anak. Dengan dukungan dan

internal untuk menghasilkan sesuatu. Untuk dorongan yang diberikan, anak dapat lebih

menumbuhkan motivasi internal orangtua percaya diri tanpa merasa rendah diri

dapat berperan sebagai model bagi anak. karena berkebutuhan khususnya.

Sedangkan dalam mengupayakan

lingkungan untuk mendukung kreativitas SEBAB

anak, orangtua perlu memberikan Siswa yang memiliki IQ tinggi atau diatas

kepercayaan kepada anak bahwa pada rata-rata diharuskan mendapat perhatian

dasarnya ia adalah anak baik dan mampu. yang memadai dari sekolah karena

Orangtua mengusahakan suasana yang di pelajaran yang disampaikan terlampau

dalamnya tidak ada evaluasi eksternal atau mudah bagi anak berbakat, jika anak

sekurang - kurangnya tidak bersifat berbakat menganggap hal tersebut mudah

mengancam atau mempunyai efek maka dapat menyebabkan mereka merasa

mengancam. Orangtua mengenal dan ikut bosan dan frustasi karena tuntutan

menghayati perasaan, pemikiran, tindakan kebutuhan keingintahuan (curiosity) mereka

anak-anak serta memberi kesempatan merasa dibatasi.

kepada anak untuk bebas mengekspresikan


Anak-anak berbakat dengan kesulitan dengan cara membedakan kelas mulai dari

belajar tidak hanya mengalami masalah yang umum sampai small-group,

dengan keterampilan belajarnya, namun independent Intruction, Self-Contained;

juga berakibat pada perkembangan Menyatukan kelas dimana siswanya yang

kepribadiannya. Oleh karena itu dalam memiliki kemampuan tinggi dengan

penanganannya perlu diperhatikan aspek- kelompok lain untuk belajar bersama dan

aspek afektif yang perlu dikembangkan, Part-Time, Pull out Programs.

seperti meningkatkan harga diri dan Model Pendidikan yang sesuai untuk

kepercayaan diri disamping membantunya anak berbakat yang umumnya dipakai

dengan strategi belajar yang tepat. adalah empat desain program Pendidikan

Pemerintah juga peduli dan berupa; Ability grouping, Acceleration,

memperhatikan anak gifted, hal tersebut Enrichmant, and do nothing. Diantara

dapat dilihat dari pasal – pasal yang ada. program itu Enrichment adalah pendekatan

Ada yang mengatakan bahwa anak - anak yang paling terbaik, mareka tetap dalam

yang memiliki kemampuan atau kecerdasan komunitas kelasnya. Lebih murah biaya bila

yang luar biasa berhak mendapatkan dibanding dengan Ability grouping. Program

perlakuan yang khusus. Dalam pasal 24 ini memang terasa agak rumit untuk dapat

ayat 1 mengatakan bahwa setiap peserta dilakukan di kelas-kelas sekolah yang

didik mendapatkan perlakuan yang sesuai umumnya ada.

dengan bakat, minat, dan kemampuannya Perioritas materi untuk siswa gifted

(Diknas. RI, 1989). Selain itu juga, diberikan materi yang lebih tinggi satu

pemerintah dalam jurnal Mengenali Anak tingkat atau lebih dari pokok materi yang

Berkesulitan Belajar membuat program dan disajikan. Durasi pemberian materi kadang

penangan untuk anak gifted. lebih cepat atau lebih ditingkatkan,

Program pembinaan yang dilakukan Mengabaikan jenis program dengan tujuan

saling silih berganti, ada yang melakukan studi. Untuk anak Gifted disediakan pokok
materi yang lebih menantang, sedangkan

anak normal berdasarkan kurikulum reguler.

Adakalanya anak-anak Gifted

dikelompokkan dengan kelompok anak

Gifted yang lain agar terjadi interaksi yang

membantu dalam proses belajar mareka

(Petersen, L. 2004).

Disamping hal di atas Pengkayaan dan

Akselerasi adalah dua pendekatan yang

dapat digunakan untuk memenuhi dan

menyalurkan kemampuan atau kebutuhan

anak Gifted. Contohnya anak yang memiliki

kemampuan matematika tinggi melebihi

ukuran sekelasnya dapat dipindahkan ke

kelas yang lebih tinggi agar kemampuan

matematikanya terus berkembang.

Sedangkan dalam program Pengayaan,

disediakan fasilitas pendidikan bagi anak

Gifted dapat dilakukan dengan

memvariasikan pengalaman pendidikan dan

dapat pula memodifikasi kurikulum dengan

cara meluaskan atau memperdalam materi

yang ada, inilah yang disebut dengan The

Schoolwide Enrichment Model (Elliot, 1996).

Anda mungkin juga menyukai