KAMPUNG EMBI
DISTRIK WEB
KABUPATEN KEEROM
PROVINSI PAPUA
SAMBUTAN KEPALA KAMPUNG
SYAHLOOM
Salam Sejatra Buat Kita Semua
Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa
dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui penyediaan
pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana, pengembangan
potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara
berkelanjutan. Untuk itu, Undang- Undang nomor 6 tahun 2014 menggunakan 2 (dua)
pendekatan, yaitu “Desa membangun” dan “membangun Desa” yang diintegrasikan
dalam perencanaan Pembangunan Desa.
Sebagai konsekuensinya, Desa menyusun perencanaan pembangunan sesuai
dengan kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan
Kabupaten/Kota. Dokumen rencana Pembangunan Desa merupakan satu-satunya
dokumen perencanaan di Desa dan sebagai dasar penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa. Perencanaan Pembangunan Desa diselenggarakan dengan
mengikutsertakan masyarakat Desa melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Desa. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa menetapkan prioritas, program,
kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa yang didanai oleh Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa, swadaya masyarakat Desa, dan/atau Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan penilaian terhadap kebutuhan masyarakat
Desa. Pembangunan Desa dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan masyarakat Desa
dengan semangat gotong royong serta memanfaatkan kearifan lokal dan sumber daya
alam Desa. Pelaksanaan program sektor yang masuk ke Desa diinformasikan kepada
Pemerintah Desa dan diintegrasikan dengan rencana Pembangunan Desa. Masyarakat
Desa berhak mendapatkan informasi dan melakukan pemantauan mengenai
rencana dan pelaksanaan Pembangunan Desa.
Desa sebagai ujung tombak pemerintahan terbawah memiliki otonomi dalam
mengatur pembangunan untuk mensejahterakan rakyatnya. Akan tetapi dalam
pelaksanaannya harus diawasi agar tidak terjadi penyimpangan dan penyalahgunaan
wewenang. Badan Permusyawaratan Desa sebagai unsur pemerintahan Desa harus bisa
menjalankan tugas dan fungsinya sesuai amanat Undang-Undang agar Kepala Desa
ii
tidak terjebak dalam jeratan hukum. Masyarakat Desa diharapkan juga ikut mengawasi
dan mengambil peran aktif melalui musyawarah desa agar pelaksanaan pembangunan
bisa benar- benar efektif dan tepat sasaran serta dilakukan secara transparan dan
akuntabel.
Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak
yang telah membantu penyusunan RPJMK ini, terutama Tim Penyusun RPJMK,
namun demikian dalam dokumen RPJMK ini masih terdapat banyak kekurangan
sehingga harus senantiasa dikaji untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Terima Kasih.
BERNARD YEBLEB
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah Nya sehingga tim perumus RPJMK Kampung Embi dapat menyelesaikan
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMK) ini dengan baik.
Penyusunan dokumen RPJMK ini telah dibantu dan didukung oleh berbagai
pihak, oleh karena itu tim penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Henki Akim S.STP, selaku Distrik Web
2. BPD Kampung Embi yang telah memberikan saran, bimbingan, serta dukungan
dalam penyusunan dokumen RPJMK.
3. Seluruh Dusun dan Kepala Kampung yang telah membantu dalam pengumpulan
data pendukung.
4. Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan pemudi, tokoh perempuan
dan seluruh lapisan masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam proses
persiapan dan penyusunan dokumen RPJMK.
5. Seluruh jajaran Fasilitator P3MD baik tingkat Distrik dan kabupaten yang telah
menyampaikan informasi tentang pentingnya menyusun dokumen RPJMK.
6. Pihak-pihak, organisasi, lembaga, serta instansi yang telah berkontribusi dalam
pembangunan di Kampung Embi
7. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan dokumen RPJMDK
baik secara langsung ataupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Tim Penyusun menyadari bahwa dokumen RPJMK yang telah disusun ini
masih jauh dari sempurna dan terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu tim
penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun/konstruktif untuk dapat
menyempurnakan dokumen RPJMK ini.
Tim Penyusun
iv
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Dasar Hukum .................................................................................... 2
1.3. Pengertian .......................................................................................... 4
v
BAB IV. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
4.1. Visi dan Misi ..................................................................................... 22
4.1.1. Visi .......................................................................................... 22
4.1.2. Misi .......................................................................................... 22
4.2. Kebijakan Pembangunan .................................................................. 23
4.2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Kampung ................................ 23
4.2.2. Potensi dan Masalah ................................................................ 25
4.2.3. Program Pembangunan Kampung ........................................... 30
4.2.4. Strategi Pencapaian ................................................................. 32
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan ....................................................................................... 36
5.2. Saran ................................................................................................. 36
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
rencana pembangunan bagi kemajuan Kampungnya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung dan Rencana Kerja
Pemerintah Kampung merupakan satu-satunya dokumen perencanaan di
Kampung. Setiap aspek rencana pembangunan harus disusun berdasarkan kajian
masalah dan potensi yang ada di Kampung. Hal yang terpenting adalah
melakukan kajian masalah dan potensi secara menyeluruh agar menghasilkan
perencanaan yang matang dan relevan sehingga arah, tujuan dan kebijakan
pembangunan Kampung tersaji dalam dokumen RPJMK ini. Perencanaan
Pembangunan Kampung diselenggarakan berdasarkan asas demokrasi dengan
prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan
serta kemandirian dengan menjaga kemajuan dan kesatuan Kampung.
Perencanaan Pembangunan Kampung dilaksanakan dengan sistem Perencanaan
penyelenggaraan Negara, dan mempunyai keterkaitan serta tidak terpisahkan dari
sistem perencanaan pembangunan daerah. Diharapkan menjadi Dokumen
Perencanaan yang bermakna strategis sehingga dapat menjadi kerangka acuan
pembangunan oleh instansi teknis yang terkecil baik ditingkat Pemerintah Daerah
Kabupaten, Provinsi maupun Nasional yang selanjutnya akan terwujudnya
Pembangunan yang lebih baik, efektif dan efisiensi.
2
5. Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-undang nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2014 nomor 123);
6. Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2014 nomor 168);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negaran Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 4 tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Kekayaan Desa;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 tahun 2007 tentang Kader
Pemberdayaan Masyarakat;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 12 tahun 2007 tentang
Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa dan Kelurahan;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 37 tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 37 tahun 2007 tentang Kerjasama
Desa;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 51 tahun 2007 tentang
Pembangunan Kawasan Perdesaan Berbasis Masyarakat;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 tahun 2007 tentang Perencanaan
Pembangunan Desa;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 27 tahun 2006 tentang Penetapan dan
Penegasan Batas Desa;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 29 tahun 2006 tentang Pedoman
Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa;
17. Surat Menteri Dalam Negeri nomor 414.2/1408/PMD tanggal 31 Maret
2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembangunan Desa;
18. Keputusan Gubernur Provinsi Papua nomor 11 tahun 2014 tentang Badan
Pemusyawaratan kampung Tahun 2014
19. Peraturan Daerah Kabupaten Keerom nomor 5 tahun 2008 tentang
3
Kewenangan Kabupaten Keerom (lembaran Derah Kabupaten Keerom Tahun
2008 Nomor 2001)
20. Peraturan Daerah Kabupaten Keerom nomor 6 tahun 2006 tentang Perubahan
Sebutan Kecamatan menjadi Distrik dan DesaMenjadi Kampung
21. Peraturan Daerah Kabupaten Keerom nomor 1 tahun 2015 tentang Anggaran
Belanja Derah Tahun 2015 Nomor 1
22. Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 2015 Tentang tata cara penetapan dan
pembagian Rincian Dana Desa Untuk setiap Kampung Di kabupaten Keerom
Tahun Anggaran 2015
1.3. Pengertian
1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain
dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa
4. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain
adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis.
5. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah
musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan
unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa
untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.
6. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan
Desa.
4
7. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan
untuk sebesar- besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, selanjutnya disingkat
RPJM Desa, adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka
waktu 6 (enam) tahun.
9. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disebut RKP Desa, adalah
penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
10. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai
dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.
11. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja
negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui anggaran
pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
12. Alokasi Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD, adalah dana perimbangan
yang diterima kabupaten/kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah kabupaten/kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.
13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa,
adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
14. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa,
dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau
perolehan hak lainnya yang sah.
15. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian
dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap,
keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber
daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan
yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakatDesa.
16. Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik
Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
5
17. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
18. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota dan perangkat
daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
6
BAB II
PROFIL KAMPUNG
7
perikanan diwujudkan dengan menetapkan wilayah Kampung Embi sebagai bagian
Kawasan Mina Politan.Lemba dataran Berdasarkan kondisi Kampung ini maka
akan dijabarkan permasalahan, potensi, hingga daftar Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Kampung (RPJMK) yang diprogramkan untuk 6 (enam) tahun.
8
2.1.1. Sejarah Kampung
Pada tahun 1970 Masyarakat Yamlap bergabung di distrik
Ubrub.dan Kampung yamrap beruba nama menjadi kampung Embi Pada
Tahun 1971.nama Embi Berasal dari bahasa daerah AB EMBI Artinya
Dataran lemba.Pada jaman Bupati Meset dan camat Viktor Warinusi .Pada
jaman bupati Karafir beruba nama menjadi Desa Embi merupakan
wilayah asli yamrap dari Kampung Yamrap. Pada tahun 1975 masi tetap
bergabung di distrik Ubrub atau Web pada tahun 1989 Desa Ebi mekarkan
desa Towe Hitam. Pada tanggal 9 februari 1987 Bapak Bernand Yeblep
Ditunjuk Sebagai kepala kampung Embi.pada tahun 1992 Bapak kepala
kampung dengan masyarakat kembali buka kampung Yamrab. Pada Tahun
2013 bapak kepala kampung Bernad Yebleb Dipilih kembali dan dilantik
Oleh Bupati Yusuf Wally.Pada tahun 2015 Dusun Yamrab dua dimekarkan
oleh bapak kepala kampung Embi Bernad yeblep.
2.1.2. Demografi
Demografi adalah studi ilmiah tentang penduduk, terutama tentang
jumlah, sturuktur dan perkembangannya. Berdasarkan data profil
Kampung, jumlah penduduk Kampung Embi adalah 311 jiwa dengan
komposisi tersaji dalam tabel berikut :
Tabel 2.1.
Demografi Kampung
Jenis Dusun I Dusun II Jumlah
Kelamin
Laki-laki 108 67 175
Perempuan 101 36 137
Jumlah Jiwa 209 89 298
Jumlah KK 39 31 70
Sumber : Profil Kampung Embi
9
Tabel 2.2.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
Dusun Dusun II Jumlahh
Klp. LK I
PR Jiwa LK PR Jiwa LK PR Jiwa
0 Umur
- 4 5 2 7 5 1 6
5(tahun
- 9 10 5 15 5 5 10
10 )- 14 10 10 20 10 5 15
15 - 19 20 10 30 10 5 15
20 - 24 15 20 35 15 5 20
25 - 29 30 15 45 10 5 15
30 - 34 10 10 20 5 10 15
35 - 39 3 3 6 2 2 4
40 - 44 2 2 4 2 2 4
45 - 49 3 3 6 3 3 6
50 - 54 1 1 2 0 0 0
55 - 59 2 1 3 2 1 3
60 - 64 2 1 3 2 1 3
65 - 69 0 0 0 0 0 0
70 - 74 1 0 1 0 0 0
75 keatas 0 0 0 0 0 0
104 83 197 71 44 113
Jumlah
Sumber : Profil Kampung Embi
10
Tabel 2.3.
Keadaan Sosial Kampung Embi
A. Tingkat Pendidikan
1. Belum sekolah 54 Orang Fasip
2. SD / sederajat 25 Siswa Aktif
3. SMP / sederajat 21 Siswa Akti
4. SMA / sederajat 28 Siswa Aktif
5. Diploma / Sarjana 21 Sarjana 8 masi Akti
B. Agama
1. Islam
2. Kristen Katolik 312 Jiwa Memeluk agama katolik
3. Kristen Protestan
4. Hindu
5. Budha
6. Konghucu
Sumber : Profil Kampung Embi
11
Tabel 2.4.
Keadaan Ekonomi Penduduk Kampung Embi
No. Uraia Jumlah Satuan Keterangan
A Kesejahteraan n
Sosial
1. Keluarga Prasejahtera 0 KK Jumlah KK = 638 KK
2. Keluarga Prasejahtera 1 0 KK
3. Keluarga Prasejahtera 2 0 KK
4. Keluarga Prasejahtera 3 0 KK
5. Keluarga Prasejahtera 3 312 KK Jumlah KK=39 kk
plus Pencaharian
B Mata
1. Buruh Tani berkebun 280 Jiwa
2. berburu 10 Jiwa
3. Pemangkul sagu totok sagu 20 Jiwa
4. Tukang Kayu 1 Jiwa
5. Tukang Batu 0 Jiwa
6. Penjahit 0 Jiwa
7. PNS 3 Jiwa
8. TNI/Polri 3 Jiwa
9. Pengrajin 0 Jiwa
10. Industri kecil 0 Jiwa
11. Buruh Industri 0 Jiwa
12. Kontraktor 0 Jiwa
13. Supir 0 Jiwa
14. Montir / mekanik 0 Jiwa
15. Guru Swasta 2 Jiwa
16. Lain-lain Jiwa
Sumber : Profil Kampung Embi
12
2.1.5. Sarana Prasarana dan Infrastruktur
Sebagai Kampung yang berkembang, di Kampung Embi
Tidakterdapat hasil pembangunan sarana dan prasarana seperti tersaji
dalam tabel berikut.
Tabel 2.5
Sarana dan Prasarana Kampung
No. Sarana / Prasarana Jumlah Satuan Keterangan
1. Balai Desa - Unit Belum ada
2. Kantor Desa - Unit
3. Polindes - Unit
4. Masjid - Unit
5. Musholla - Unit
6. Gereja 1 Unit
7. Tempat Pemakaman Umum - Titik
8. Pos Kamling - Unit
9. TK / PAUD - Unit
10. SD / sederajat 1 Unit
11. SMP / sederajat - Unit
12. TPQ - Unit
13. Polindes - Unit
14. Posyandu - Unit Belum ada
15. Jalan Hotmix - m’
16. Jalan Aspal Penetrasi - m’
17. Jalan Sirtu / Koral - m’
18. Jalan Rabat Beton - m’
19. Jalan Tanah 1 m'
13
2.2. Pemerintahan Kampung
2.2.1. Pembagian Wilayah Kampung
Wilayah Kampung Embi Setiap Kampung dipimpin oleh Kepala
Kampung sebagai delegasi dari Kepala Kampung di Kampung tersebut.
Pusat Kampung terletak di Dusun I. Pembagian wilayah Kampung tersaji
dalam tabel berikut.
Tabel 2.6. Pembagian Wilayah Kampung Embi
1No. Jumlah
Pembagian
Dusun Jumlah
2 Jumlah Dusun 2 Keterang
2 Wilayah Jumlah Rw 2 Rt 3 an
Dusun I Jumlah 2
RW
Jumlah 3
RT
Dusun II Jumlah 1
Jumlah 1
RT
14
2.2.2. Struktur Organisasi Pemerintah Kampung
Struktur organisasi pemerintah Kampung Embi menganut
sistem kelembagaan pemerintahan desa dengan pola minimal
sebagaimana tersaji dalam gambar berikut.
Gambar 2.2. Struktur Organisasi Pemerintahan Kampung Embi
15
BAB III
POTENSI DAN MASALAH
3.1. Potensi
Untuk mendukung perencanaan dan proses pembangunan di
KampungEmbi terdapat berbagai potensi sebagaimana tersaji dalam tabel berikut :
Tabel 3.1. Daftar Potensi Embi
No. Bidan Potens
A. Pendidikan g 1. Adanya guru Honor i
2. Adanya gedung Sekolah Dasar (SD)
3. -..............................
4. -...........................
5. -..............................
6. Adanya guru SD
B. Kesehatan 1. Adanya puskesmas Klinik Desa (Postu)
2. Adanya gedung POSYANDU
3. Adanya Bidan Desa
4. Adanya sumber mata air dan dua sungai,kali bersih
5. Aktifnya kegiatan posyandu
C. Sarana dan Prasarana 1. Ada sungai yang memiliki batu untuk pekerjaan
bangunan
2. Adanya jalan poros desa
3. Adanya jalan lingkungan
4. Adanya jalan usaha tani jalan Tikus
5. Adanya jembatan penghubung antar dusun Yang
belum jadi
6. Adanya jembatan penghubung pemukiman ke lahan
pertanian
7. Adanya sarana irigasi
8. Toko bangunan relatif tidak ada jau
17
F. Koperasi dan Usaha 1. Adanya Usaha individu Ternak babi dan ayam
Masyarakat 2. Adanya Kelompok Pembudidaya Ikan
(POKDAKAN)
3. Adanya Koperasi dan KUBE
4. Adanya pembibitan kakao dan tanaman penghijau
5. Adanya usaha mandiri
6. Adanya usaha warung kios
7. -..............................................
8. -......................
9. Adanya usaha ayam potong / ras
10. Adanya masyarakat pemelihara hewan ternak
11. Adanya usaha menjahit pakaian
12. Adanya usaha pembibitan tanamn
13. -.............................
14. -........................
15 -.........................
16. -..............................
18
3.2. Masalah
Berdasarkan pengkajian keadaan Kampung, masalah yang terdapat di
Kampung Embi tersaji dalam tabel berikut.
Tabel 3.2.
Daftar Masalah Kampung Embi
No. Bidang Masalah
19
1. Adanya perjudian, tersembunyi
E. Sosial Budaya 2. Adanya Gedung Gereja yang tidak memadai
3. mudika pengkajian injil tidak mempunyai tempat khusus
4. Terkadang terjadi tidakan kejahatan pencurian
5. Generasi muda kurang partisipatif dalam musyawarah desa
6. Masih ada penyandang cacat belum mendapatkan santunan
7. Ada rumah masyarakat yang tidak layak huni
8. Acara keagamaan kurang diminati oleh pemuda / pemudi
1. Kurangnya jumlah pinjaman untuk kelompok SPP
F. Koperasi dan Usaha 2. Kurangnya pembinaan terhadap Perikanan
Masyarakat 3. Pembudidaya ikan masih ketergantungan modal dengan
pengusaha ikan
4. Adanya usaha masyarakat tidak memiliki ijin usaha
5. Belum ada bengkel motor
6. Belum dikembangkannya usaha peternakan itik
7. Belum dikembangkannya usaha pengolahan hasil perikanan
dan peternakan oleh masyarakat
8. Kurangnya kelompok usaha perempuan
20
I. Pertanian 1. Pupuk bersubsidi sulit diperoleh
2. Harga hasil pertanian yang rendah
3. Masih adanya lahan Dusun sagu yang tidak digarap (lahan
tidur)
4. Adanya virus ikan pada musim tertentu
5. Harga pakan ikan tinggi
6. Belum adanya koperasi yang melayani pembelian
hasil pertanian masyarakat
7. Belum dikembangkannya usaha pengolahan hasil perikanan
dan peternakan
21
BAB IV
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KAMPUNG
4.1.2. Misi
Untuk mencapai visi Mewujudkan Masyarakat Sejahtera Bermartabat
yang Religius dan Intelektual melalui Peningkatan pembangunan infrastruktur
dasar tersebut diatas, Kampung Embi telah menetapkan misi sebagai berikut :
22
1. Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Dasar dan perekonomian
masyarakat yang tangguh dan berdaya saing berbasis potensi lokal
2. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur Khusus Dasar dan
sarana umum
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang Bermartabat dapat di
percaya dan berpikir mulia
4. Memfasilitasi peningakatan sarana dan prasarana serta kesadaran pendidikan
5. Memfasilitasi pengembangan dan peningkatan pembangunan, Jalan,
jembatan, kantor kampung, perumaha Rakyat ruma layak huni
6. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan Desa
23
c. Meningkatkan teknologi, sarana dan prasarana perikanan, pertanian dan
perkebunan penanaman kakao dan dusun sagu
24
d. Pengembangan kemitraan dan investasi
e. Pengembangan produk olahan hasil perikanan budidaya
Mewujudkan Perekonomian Masyarakat yang Tangguh dan Berdaya Saing Berbasis Potensi
Lokal
25
3 Meningkatkan teknologi, sarana dan Besarnya dukungan Dibutuhkan biaya tinggi,
prasarana Totok Sagu, perikanan, pemerintah daerah, lahan kurangnya pembinaan
pertanian dan perkebunan kakao budidaya perikanan, pemanfaat, tidak merata
pertanian dan perkebunan pembangunan teknologi
sagu dan totok Sagu produksi
26
3 Peningkatan partisipasi dan peran Adanya pemuda / pemudi Kurangnya
aktif pemuda dalam pembangunan berkualitas, adanya kepedulian
desa kegiatan pembangunan masyarakat.sangat
kurang tidak ada
4 Peningkatan apresiasi budaya Adanya kesenian Kurangnya
dan prestasi olahraga budaya, adanya kegiatan sarana penunjang
olahraga, adanya minat tidak ada
dan bakat
27
No. Arah Kebijakan Potensi Masalah
Pembangunan Desa
2 Pembangunan sarana Adanya lahan tana. Tidak adanya perhatian
prasarana pembangunan Untuk Bangun kantor pemarinta, terbatasnya
jalan kampung,kantor kampung, perumahan pendanaan dan bantuan
kampung perumahan warga .batu pasir kayu dari pemerintah
.air bersi infrastruktur dasar
28
2 Peningkatan profesionalisme, Perangkat desa lengkap Kurangnya pemahaman
netralitas dan kesejahteraan tupoksi, kurangnya
pemerintahan Kampung inserntif perangkat desa,
minimnya pendapatan
desa, kurangnya
penguasaan teknologi
informasi dan aplikasi
computer
29
4.2.3. Program Pembangunan Kampung
Program pembangunan Kampung Embi dirumuskan secara komprehensif
dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan dan dinamika pembangunan selama
6 (enam) tahun kedepan. Program pembangunan Kampung dirumuskan menurut
urusan pemerintahan dengan mengkaitkan pada misi pembangunan Kampung
yang akan dilaksanakan selama tahun 2015-2020 yaitu sebagai berikut :
1. Mewujudkan Perekonomian Masyarakat yang Tangguh dan Berdaya
Saing Berbasis Potensi Lokal
a. Program pengembangan sumberdaya perikanan,
b. Program pengembangan kelompok tani dan Totok sagu
c. Program pengembangan usaha peternakan babi
d. Program pengembangan pengolahan hasil perikanan, pertanian totok sagu
dan peternakan
2. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dan sarana
Khusus , umum
a. Program pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas dan
kuantitas pendukung peningkatan ekonomi masyarakat
b. Program pembangunan dan peningkatan kualitas dan kuantitas
infrastruktur pendukung peningkatan pendidikan
c. Program pembangunan dan peningkatan kualitas dan kuantitas
infrastruktur pendukung derajat kesehatan masyarakat
d. Program pembangunan dan peningkatan kualitas dan kuantitas
infrastruktur penunjang ekonomi produktif
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang percaya dan pikir
mulia
a. Program pengembangan pendidikan religius
b. Program pengembangan lembaga dan kelompok pengembangan
kombas,paroki
c. Program peningkatan sarana dan prasarana Gereja, Kapela
d. Program peningkatan sumberdaya manusia pengelola Gereja, Kapela
30
4. Memfasilitasi peningkatan sarana dan prasarana serta kesadaran
pendidikan
a. Program pengembangan sarana dan prasarana pendidikan formal Dan non
formal
b. Program pembangunan dan pengusaan teknologi informasi
5. Memfasilitasi pengembangan dan peningkatan Pembangunan
infrastruktur
a. Program pembangunan sarana penunjang Jalan ke kampung,produ
b. Program pengembangan modal dan investasi kantor kampung
c. Program fasilitasi pengadaan pembangunan P4JKPA
d. Pengembangan pembangunanjalan,jembat produksi
e. Program fasilitasi Kelompok mudika,karangtaru dalam pengembangan
organisasi
f. Program fasilitasi kelompok totok sagu dalam mengelola hasil totok sagu
6. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan Kampung
a. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatu desa
b. Program peningkatan sumber daya aparatur pemerintahan desa
c. Program pengelolaan keuangan dan kekayaan desa
d. Program peningkatan kualitas aset desa
e. Program Peningkatan kualitas administrasi desa
f. Program peningkatan perencanaan pembangunan
g. Program peningkatan pengawasan
h. Program peningkatan siskamling Hansip
i. Program peningkatan kerjasama antara pemerintah desa dengan lembaga
kemasyarakatan
31
4.2.4. Strategi Pencapaian
Untuk mencapai misi yang dirumuskan, maka disusun strategi
pencapaian sebagai langkah teknis dan sistematis sebagai dasar penentuan jenis
kegiatan yang akan dilaksanakan sebagaimana tersaji dalam tabel berikut.
Tabel 4.2.
Strategi Pencapaian Pembangunan Kampung
No. Arah Kebijakan Pembangunan Strategi Pencapaian
Kampung
Mewujudkan Perekonomian Masyarakat yang Tangguh dan Berdaya Saing Berbasis
Potensi
1 Lokal
Meningkatkan kualitas (P4JKPA) dan § Pelaksanaan pembangunan yang trasparan
kuantitas produksi perikanan, § Pemberian bantuan modal
pertanian dan perkebunan § Penggunaan teknologi tepat guna
2 Meningkatkan permodalan dan § Pembinaan kelompok tani dan pokdakan
pemasaran produksi perikanan, § Pemberian bantuan modal
pertanian dan perkebunan § Pengembangan media promosi dan informasi
3 Meningkatkan teknologi, sarana dan § Penggunaan teknologi tepat guna
prasarana perikanan, pertanian dan § Pembinaan kelompok tani
perkebunan
32
2 Pemberdayaan masyarakat dalam § Perencanan pembangunan yang
perencanaan, pelaksanaan, partisipatif dan sistematis
pengawasan dan pemeliharaan § Pembentukan tim kerja khusus
prasarana umum, pendidikan, § Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan
kesehatan dan prasarana ekonomi pembangunan tahunan
3 Pendataan dan inventarisir hasil
produktif §§ Peningkatan
Penataan administrasi
partisipasidan dokumendalam
masyarakat
pembangunan infrastruktur pembangunan desa
pelaksanaan, pengawasan dan pelestarian
§ Integrasi perencanaan pembangunan desa
§ Pemantauan berkala
3 Peningkatan partisipasi dan peran aktif § Peningkatan kapasitas KPM dan KTD
pemuda dalam pembangunan desa § Peningkatan pola fasilitasi
perencanaan pembangunan desa
§ Intensifikasi pola pengambilan keputusan
dalam musyawarah desa
33
2 Mengusahakan pembangunan § Peningkatan sarana prasarana akses ke
sarana dan prasarana pendidikan sekolah dasar
sekolah dasar § Kampanye pemberantasan buta pendidikan
dasar
§ Pengembangan TPA
3 Peningkatan kualitas dan relevansi § Pengadaan fasilitas pendidikan non formal
pendidikan nonformal
Memfasilitasi Pengembangan dan Peningkatan Hasil Perikanan Budidaya
34
Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Kampung
35
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian terhadap kondisi Kampung, potensi dan masalah,
serta daftar RPJMK 2015-2020, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Terdapat banyak masalah dan potensi untuk mencapai visi misi Kampung
2. Dibutuhkannya perhatian lebih dalam peningkatan, pengembangan dan
pemanfaatan pembangunan Kampung.
3. Diperlukannya komitmen yang baik dari berbagai pihak untuk mewujudkan
pembangunan Kampung.
4. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan secara partisipatif mulai
dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada monitoring evaluasi akan
lebih menjamin keberlangsungan pembangunan di Kampung.
5. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat Kampung pada dasarnya
ditentukan oleh sejauh mana komitmen dan konsistensi pemerintahan dan
masyarakat Kampung saling bekerjasama membangun Kampung.
5.2.Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada, maka beberapa saran yang perlu
disampaikan adalah sebagai berikut :
1. RPJMK merupakan satu-satunya dokumen perencanaan yang diakui di
Kampung,maka kepada seluruh pihak terkait agar menjadikan RPJMK ini
menjadi acuan dalam melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan.
2. RPJMK ini agar disosialisasikan lebih lanjut kepada seluruh masyarakat,
pemangku kepentingan (stakeholder) dan pihak lain untuk menjaga transparansi,
arah kebijakan serta prinsipartisipatif.
3. Dalam pelaksanaan dan implementasi RPJMK ini, diharapkan adanya review,
evaluasi dan pengawasan yang mendalam untuk mejaga konsistensi
pembangunan Kampung.
36
4. Diharapkan proses penyusunan RPJMK dan RKPK yang benar-benar partisipatif
dan berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat akan mendorong percepatan
pembangunan skala Kampung menuju kemandirian Kampung.
5. Mengingat banyaknya uraian RPJMK, maka diharapkan seluruhnya dapat
teranggarkan secara proporsional.
37