Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

BAHASA INDONESIA
MERESUM JAWABAN “UTS”

Nama : Ulillia Deviana Fitriani

NIM : 30401511920

UNIVERSITAS SULTAN AGUNG

Th. Ajaran 2015/2016


I. Peningkatan Kepuasan Bus Rapid Transit ( BRT ) Semarang

Pada masa sekarang ini, transportasi menempati posisi penting dalam


kehidupan manusia, hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya
kebutuhan akan jasa angkutan. Bus adalah salah satu modal transportasi yang
memiliki karakteristik tersendiri, jika dibandingkan dengan kendaraan
bermotor lainnya yang ada dijalan raya. Hal ini disebabkan karena bus daoat
mengangkut penumpang dalam jumlah cukup banyak. Selain itu penumpang
angkutan bus memiliki ruangan yang lebih luas jika dibandingkan kendaaan
lain.
Seiring dengan problem kemacetan dijalan raya yang semakin tinggi,
terutama pada saat jam-jam sibuk (ke sekolah, kantor, dan aktivitas
lainnya),ditanggapi oleh pemerintah kota Semarang dengan jalan memberikan
jasa angkutan umum dengan memberikan pelayanan yang lebih baik, agar
masyarakat kta Semarang bisa memilih jasa angkutan umum daripada
menggunakan angkutan pribadi. Jasa angkuan tersebut dberi nama Bus Rapid
Transit (BRT) Semarang, yang memiliki dua koridor. Koridor I melayani
jurusan Mangkang – Penggaron, sedangkan Bus koridor 2 melayani Terboyo –
Ungaran. BRT ini melayani masyarakat kota Semarang dengan jam oprasi
0.35 WIB sampai dengan 1.35 WIB. Bus ini memiliki kapasitas penumpag
sebanyak 42 orang dan disediakan armada sebanyak 20 unit untuk setiap
koridornya. Tarif yang diterapkan untuk masing-masing penumpang adalah
sebesar Rp 2.000,- untuk tarif pelajar dan Rp 3.500,- untuk tarif umum.

II. A. Adhan, Mushollah, Sholat ,Ramadhan , Al Qur’an, Dramatis, Shaleh, Analisa.


B. Menurut saya pernyataan tersebut kurang tepat, karena ragam baku ialah
ragam bahasa yang sangat resmi dan digunakan dalam situasi-situasi resmi
atau khidmat. Sehingga ragam baku kurang tepat apabila sigunakan di
sembaang tempat, kapan saja, dengan mitra tutur siapa saja, dan materi bicara
maupun suasana bicara sembarangan.

III. 2. - Matanya kadang melotot untuk memastikan bahwa wanita yang


disampingnya merasa kagum kepadanya.
- Setelah harga diperlihatkan, pria itu bertanya ,“Punya kembalian untuk
pecahan lima ratus real ?” Ia mengeluarkan lebih tepatnya memamerkan
lembaran pecahan nominal terbesar, membentuknya seolah-olah menjadi
kipas.
- Bidang sub ilmu
- Overacting
- Laki-laki tebar pesona

3. - Dalam konteks ini erbanditan atau perblateran, mengacu pandangan George


Rude (1985) dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yakni : 1). Kejahatan
Akuistik (ketamakan), 2). Kejahatan sosial dan survival, dan 3). Kejahatan
protes.

- Ketiga pengklasifikasian ini saling berkaitan satu sama lain bila dilihat dari
motif bahkan ideologi perbanditannya yang terjadi di Madura.

- Bidang ilmu

- Akuistik, Survival, Rezim.

- Perbanditan atau perblateran.

- Perbanditan atau Perblateran Yang Terjadi di Madura

Anda mungkin juga menyukai