Anda di halaman 1dari 22

Muda, Mandiri dan Teguh di dalam Tuhan

Oleh:
Ev. Haryo Yulianto, S.E., M.A.

Tit 1:5-11

5) Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan


maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang
masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan
penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah
kupesankan kepadamu, (6) yakni orang-orang yang
tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri,
yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat
dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup
tidak tertib. (7) Sebab sebagai pengatur rumah Allah
seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak
angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan
pemarah, tidak serakah, (8) melainkan suka
memberi tumpangan, suka akan yang baik,
bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri (9) dan
berpegang kepada perkataan yang benar, yang
sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup
menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan
sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.
(10) Karena sudah banyak orang hidup tidak tertib,
terutama di antara mereka yang berpegang pada
hukum sunat. Dengan omongan yang sia-sia mereka
menyesatkan pikiran. (11) Orang-orang semacam
itu harus ditutup mulutnya, karena mereka
mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan
yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang
memalukan.

Pendahuluan LCD 2

Ada saat dimana kita di tinggalkan sendiri untuk


melatih kemandirian dan menjadi bijak dalam
mengambil keputusan dan menjalankan pelayanan.

1) Titus ditinggal LCD 3

Titus ditinggalkan dengan maksud supaya dia yang


masih muda itu bisa mandiri dan melatih
mengerjakan pelayanan gereja.

Biasanya anak muda banyak alasan kalau dipanggil


untuk pelayanan.

 Masih sedang mencari kerjalah.


 Masih sedang meniti karir lah.
 Masih sibuk-sibuknya kerjaanlah.
 Masih baru jadian sama pacar.
 Masih fokus menggapai cita-cita dsb.
Selalu ada banyak alasan yang bagus-bagus untuk
menghindari panggilan pelayanan.

Dan iblis beserta dengan kroni-kroninya bisa


menambahinya yang lebih bagus dan lebih logis lagi
supaya seseorang menghindari panggilan
pelayanannya.

Yer. 1: 6) Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH!


Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku
ini masih muda." (7) Tetapi TUHAN berfirman
kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda,
tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah
engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan
kepadamu, haruslah kausampaikan. (8) Janganlah
takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau
untuk melepaskan engkau, demikianlah firman
TUHAN."

Matthew Poole: LCD 4

Titus ditinggalkan di Kreta, sekarang Candia : untuk


menetapkan dan mengatur hal-hal dan hak-hak
yang Rasul Paulus tinggalkan, saat ia segera
bergegas ke tempat lain.

Aplikasi
Paulus memandang seluruh gereja, dan bukan hanya
Titus.

Ini juga yang seharusnya menjadi semangat gereja-


gereja untuk tidak memikirkan diri sendiri.

Tetapi juga memikirkan tempat lain, yang belum


tersentuh Injil, gereja lain. Terutama yang baru
bertumbuh ataupun sedang merintis.

Kalau memungkinkan juga bersinergy mendukung


pelayanan pekabaran Injil yang sudah dilakukan
gereja-gereja di pedalaman dan pedesaan.

Renungkan:

Injil adalah untuk segala bangsa.


Bukan hanya untuk gereja lokal sendiri.

Karena itu penting untuk memperlengkapi jemaat


maupun pelayan-pelayan gereja agar mereka
mampu memberitakan Injil sampai dengan
memuridkan kemanapun yang nantinya akan Tuhan
utus.
Karena itu Departemen Misi, Penginjilan dan
Pemuridan mesti dipersiapkan dengan baik di setiap
gereja.

2) Rasul Paulus juga ikut merasakan seperti


siapa orang yang menerima tulisannya
sebagai orang yang terbuang. LCD 5

Paulus tidak hanya mengutus dan meninggalkan


murid ataupun orang yang dipercayainya untuk
mengerjakan pelayanan di tempat-tempat baru yang
asing.

Tetapi dia sendiri juga pergi melakukannya. Dan dia


membagikan pengalaman dan nasihatnya untuk
pelayan-pelayan yang masih baru disana.

Aplikasi
Kalau pelayan hamba Tuhan seumur hidupnya
hanya melayani di tempatnya sendiri saja, dia tidak
akan tahu bagaimana Allah memelihara hamba-
hamba Tuhan yang lain yang kondisinya jauh lebih
susah dari dirinya.

Dia tidak akan melihat bagaimana pemeliharaan


Tuhan di tempat-tempat yang lain. Dan dia juga
tidak memenuhi amanat agung.
Minimal mengutus orang kepercayaannya untuk
pergi memberitakan Injil dan memuridkan di
tempat lain.

3) Surat ini terbuka LCD6

Dengan cara yang mulia Paulus menulis surat ini


bukan untuk dibaca Titus dalam kesendiriannya,
tetapi dipublikasikan secara terbuka.

Dipublikasikan dibacakan pada jemaat supaya


mereka mengerti dan mendapatkan terang di dalam
pelayanan di tempat mereka berada.

Khususnya dalam menghadapi orang-orang yang


keras kepala, pengajar-pengajar palsu dsb.

4) Statement Paulus LCD7

Paulus menyebut dirinya pelayan Allah.

Ini menunjukkan kerendahan hatinya. Kontras


dengan banyak hamba Tuhan jaman sekarang yang
bergaya bossy. Sudah merasa besar dan terkenal
tidak mau kalau tidak di hotel berbintang ataupun
dijemput pakai mobil mewah.
Sementara dalam pelayanan khususnya dia
menyebut sebagai seorang “Rasul Kristus”.

Ini menegaskan bahwa dirinya seorang rasul yang


mempunyai tanggung jawab mengerjakan tugas
pelayanan kerasulan. Termasuk menentang ajaran
guru-guru palsu saat itu.

Pada prinsipnya semua orang percaya disebut


pelayan Allah, dan Kristus sendiri adalah Kepalanya.

5) Titus ditinggal untuk mengatur apa yang


masih perlu diatur.

a) Untuk meningkatkan kualitas


pelayanan.

Pekerjaan pelayanan terus berkesinambungan.


Juga diharapkan terus berkembang. Jadi perlu
terus ditingkatkan. Bukan hanya dari segi
kuantitas, jumlah jemaat atau orang yang
dilayani makin terus bertambah, tetapi juga
kualitasnya terus ditingkatkan.

Bukan semata mata untuk kenyamanan dan


memuaskan orang atau jemaat, tetapi motivasi
utamanya adalah untuk kemuliaan Tuhan.
Jadi, pelayanan bukan hanya sekedar selesai
dikunjungi, selesai di layani : sudah.

Tetapi komitmen minimal terus berhubungan,


terus menthoring, terus memantau jemaat yang
pernah dilayani di sana.

Minimal dengan kontak itu diketahui bagaimana


pertumbuhan jemaat disana beserta dengan
hamba Tuhannya.

Bisa saling berbagi informasi, berkomunikasi,


saling menguatkan ataupun saling mendoakan.

Karena kita tidak tahu jatuh bangunnya


seseorang, menguat atau menurunnya iman
seseorang.

Tidak ada yang Superman rohani, termasuk


hamba Tuhan manapun.

Dengan berkomunikasi dan saling menguatkan


saling mendoakan tersebut, dari hari ke hari
bersama-sama terus meningkatkan,
memperbaiki kualitas pelayanan: Semata mata
karena cinta Tuhan!
b) Mentahbiskan para Penatua

menahbiskan para penatua di setiap kota,


seperti yang telah Paulus tunjuk: di pulau ini,
kita diberitahu bahwa ada seratus kota, berapa
banyak Injil telah diberitakan, kita tidak diberi
tahu.

Paulus meninggalkan Titus di tempat ini untuk


tujuan ini, untuk mengatur gereja-gereja, dan
membentuk petugas untuk pelayanan kudus,
untuk melaksanakan jabatan seorang penginjil;

6) Siapakah Penatua itu?

a) Para penatua sebagai kelompok dengan


kedudukan tertinggi.
b) Paling mempunyai hak-hak istimewa.
c) Paling bertanggung jawab
d) Penatua tugasnya mengatur.
e) Penatua atau tua-tua tidak mutlak harus
seorang yang usianya sudah tua.

Calvin: “they called them presbyters or


elders for honour’s sake, not because they
were all old in age, but because they were
principally chosen from the aged, for old age
for the most part has more prudence,
gravity, and experience. But as sometimes
hoariness is not wisdom, according to a
Greek proverb, and as young men are found
more fit, such as Timothy, they were also
usually called presbyters, after having been
chosen into that order” (= mereka menyebut
mereka presbytrer atau tua-tua demi
penghormatan, bukan karena mereka semua
tua dalam usia, tetapi karena mereka dipilih
terutama dari orang-orang yang sudah tua,
karena usia tua pada umumnya mempunyai
kebijaksanaan, keseriusan / kesungguhan,
dan pengalaman. Tetapi karena kadang-
kadang ketuaan bukanlah hikmat, menurut
suatu pepatah Yunani, dan pada waktu orang
muda didapati lebih cocok, seperti Timotius,
mereka biasanya juga disebut presbyter,
setelah dipilih ke dalam kedudukan itu) - hal
143.

Bdk. 1Tim 4:12a - “Jangan seorangpun


menganggap engkau rendah karena engkau
muda”.
Alan M. Stibbs (Tyndale): “elders, as the
most privileged and most responsible
members of the house of God, are the most
exposed to God’s judgment. ... Or possibly the
idea is that the inevitability of earthly trials
and of divine judgment in the experience of
God’s people makes all the more urgent the
need for faithfulness in pastoral care” (= tua-
tua, sebagai anggota-anggota rumah Allah
yang paling mempunyai hak-hak istimewa
dan paling bertanggung jawab, adalah yang
paling terbuka terhadap penghakiman Allah.
... Atau, mungkin gagasannya adalah, bahwa
tidak terhindarkannya ujian-ujian duniawi
dan penghakiman ilahi dalam pengalaman
umat Allah membuat semakin mendesaknya
kebutuhan kesetiaan dalam perhatian akan
penggembalaan) - hal 165.

7) Syarat-syarat Penatua

a) Orang-orang yang tak bercacat,


 yang mempunyai hanya satu isteri,
 yang anak-anaknya hidup beriman
 dan tidak dapat dituduh karena hidup
tidak senonoh atau hidup tidak tertib.
 tidak angkuh,
 bukan pemberang,
 bukan peminum,
 bukan pemarah,
 serakah,

b) melainkan :
 suka memberi tumpangan,
 suka akan yang baik,
 bijaksana,
 adil,
 Adil
 saleh,
 dapat menguasai diri
 Dan berpegang kepada perkataan yang
benar, yang sesuai dengan ajaran yang
sehat, supaya ia sanggup menasihati
orang berdasarkan ajaran itu dan
sanggup meyakinkan penentang-
penentangnya.

c) Tugas Penatua juga sebagai pengatur


rumah Allah penilik Jemaat

Kalau kita perhatikan syarat-syarat penatua,


jelas ini adalah jabatan yang tidak main-
main.
Tidak bisa diserahkan asal-asalan. Karena
ini menyangkut pelayanan total kepada
Jemaat.

Memang syarat-syaratnya begitu ketat.


Namun sebisa mungkin setiap penatua yang
akan diangkat, mendekati persyaratan
diatas.

Semua orang berdosa. Masing-masing


mempunyai kelemahan pribadi. Ini yang
mesti digali dengan mendalam sebelum
seseorang diangkat menjadi penatua.
Supaya dia juga berjuang dengan sungguh-
sungguh melawan mengatasi kelemahannya
itu.

8) Banyak orang yang tidak tertib hidupnya,


terutama yang berpegang pada hukum
sunat

a) Tertib Hidup
Sebagai orang percaya, kita mesti menjalani
hidup ini dengan tertib.
Orang melihat hidup kita, apakah itu
mencerminkan kemuliaan Tuhan ataukah
mempermalukan Tuhan.

b) Sunat

Makna teologis sunat adalah untuk


mengingatkan bahwa mereka adalah bangsa
pilihan. Agar supaya bisa menjaga
kekudusannya. Terutama berkaitan dengan
kawin campur.

Karena Mesias telah dinubuatkan lahir dari


bangsa Israel. Sebab kalau Israel kawin
campur dan tidak ada hukum yang
mengatur, maka bisa-bisa bangsa Israel asli
musnah.

Untuk menjaga kemurnian bangsa Israel


itulah hukum sunat berlaku.

Setelah Mesias/ Kristusnya sudah datang,


maka hukum-hukum seremonial itupun
sudah tidak diperlukan lagi, seperti sunat,
menyembelih korban dsb.

Boleh sunat asal bukan dengan alasan yang


rohani seperti kesalehan atau bahkan
keselamatan, tetapi hanya untuk kesehatan
ataupun kebersihan misalnya.

Sebab kita diselamatkan hanya oleh iman


percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya
Tuhan dan Juruselamat.

Juga adalah penghinaan bagi Kristus kalau


orang Kristen ikut menyembelih korban.
Sebab itu adalah penghinaan terhadap
pengorbanan Yesus di kayu salib.

Jadi disana ada banyak hal yang sulit diatur.


Paulus menetapkan sebuah peraturan
umum, yang seharusnya berlaku di mana-
mana, agar Titus lebih memperhatikan
untuk mematuhinya.

9) Waspada terhadap orang yang keras


kepala dan penyesatan

Orang-orang yang keras kepala dan penyesat ada


disana seperti satu paket.

Biasanya para penyesat memang orang yang keras


kepala.
Merasa dirinya yang paling benar, menganggap yang
lainnya sesat.

Ciri penyesat yang paling mudah dikenali adalah


kalau menganggap yang lain sesat dan dirinya yang
paling benar, padahal ajarannya tidak sesuai atau
bahkan bertentangan dengan Kitab Suci.

Contoh: saksi-saksi palsu Yehovah dan kelompok


Mormon.

a) Orang yang keras kepala

Calvin:
Rasul Paulus memperingatkan Titus bahwa dia
harus berurusan dengan banyak orang yang keras
kepala dan tidak dapat diperbaiki, banyak yang
sombong dengan kesombongan dan omong kosong,
dan banyak penyesat.

Sebagai pemimpin, Titus diminta siap untuk


menentangnya.

Ketika setan menggunakan usaha maksimalnya agar


orang-orang percaya tetap ceroboh dan tidak aktif
dalam pelayanan, seolah-olah berada dalam keadaan
damai.
Orang-orang yang dihadapi Titus adalah orang-
orang tidak taat, yang tidak dapat diperbaiki.

Mereka adalah orang-orang yang tidak tahan untuk


dibawa untuk taat, dan melepaskan kuk tunduk
mereka.

b) Penyesat

Orang-orang menyesatkan pikiran dengan omongan


yang sia-sia. Yang bertentangan dengan firman
Tuhan. Terutama yang menyatakan harus disunat
agar selamat. Padahal keselamatan hanya ada di
dalam Kristus.

Matthew Henry
1: 10-16 dijelaskan disana tentang guru-guru palsu.
Para pelayan yang setia harus menentang pada saat-
saat yang tepat, dimana kebodohan mereka
dinyatakan.

10) Jadi, mereka ini adalah :

a) Pembicara sia-sia, penulis doktrin palsu.


Yang kemudian dikontraskan dengan doktrin
yang berguna dan solid.

Aplikasi

Kalau doktrin/ pengajaran di dalam gereja


solid kuat berpegang teguh pada kebenaran
firman Tuhan: jemaat tidak mudah
terombang-ambing oleh rupa-rupa angin
pengajaran.

b) Orang-orang yang hidupnya sembrono.

Yang ucapannya tidak mengandung apa-apa


selain tong kosong.

Mereka tidak berkontribusi pada kesalehan


dan ketakutan akan Tuhan. Orang yang sama
ini menipu pikiran orang banyak.
c) Guru-guru palsu

Guru palsu murahan semacam itu menarik


dan mempesona pikiran manusia, sehingga
tidak lagi menerima doktrin pengajaran yang
sehat yang sesuai dengan Kitab Suci.
Mereka memiliki tujuan akhir dengan apa
yang mereka lakukan; yaitu melayani
kepentingan duniawi dengan berpura-pura
agamis: karena cinta uang adalah akar dari
semua kejahatan.

Hal itu harus dilawan, dan dipermalukan,


dengan doktrin yang sehat dari Kitab Suci.

Tindakan yang memalukan, celaan orang-


orang kafir, harus jauh dari orang Kristen;
kepalsuan dan kebohongan, kerajinan dan
kekejaman yang iri, praktik brutal dan
sensual, dan kelambanan dan kemalasan,
adalah dosa yang dikutuk bahkan oleh cahaya
alam.

Tapi kelemahlembutan Kristen jauh dari


pengecut yang melewati dosa dan kesalahan,
seperti kemarahan dan ketidaksabaran.

Teguran yang paling tajam harus mengarah


pada kebaikan orang-orang yang ditegur; dan
kesehatan dalam iman adalah hal yang paling
diinginkan dan perlu diusahakan.

Bagi orang-orang yang najis dan tidak


percaya, tidak ada yang murni; mereka
menyalahgunakan, dan mengubah hal-hal
yang halal dan baik menjadi dosa.

Banyak yang mengaku mengenal Tuhan,


namun dalam hidup mereka menolak dan
menolakNya. Lihatlah keadaan yang
menyedihkan orang munafik, seperti memiliki
bentuk kesalehan, namun tanpa kekuatan;

Berhati-hati agar itu tidak berlaku untuk diri


kita sendiri.

11) Tidak boleh hanya diam terhadap


penyesat dan guru-guru palsu

Perhatikan bahwa kita tidak boleh tinggal diam


terhadap penyesat-penyesat seperti itu.

Firman Tuhan katakan: Orang-orang semacam itu


harus ditutup mulutnya.

Dengan menyatakan bahwa ajaran itu sesat.

Kalau kesesatan dibiarkan saja, maka akan terus


merajalela masuk kemana-mana.
Mereka akan mengacau banyak keluarga dengan
mengajarkan yang tidak-tidak , dan biasanya untuk
mendapat untung yang memalukan.

Orang yang tidak cinta kebenaran, tidak peduli


dengan apapun, karena pikirannya hanya untuk
mendapat keuntungan pribadi.

Karena itu, waspada terhadap ajaran apapun.


Senantiasa cek dan recek dengan firman Tuhan.
Apa kata firman Tuhan untuk apa yang telah
disampaikan itu.

Apakah sesuai dengan firman Tuhan atau tidak.


Kalau sesuai: tunduk,taat, patuh dan lakukan sesuai
dengan firman Tuhan.

Kalau tidak sesuai: jangan lakukan dan jangan


dipercayai.
Penutup

Titus masih muda seperti Timotius. Namun


tanggung jawabnya cukup besar karena berurusan
dengan penatua-penatua, aturan gereja yang harus
dijalankan dengan tertib dan berhadapan dengan
para penyesat guru-guru palsu.

Meski masih muda, jadilah teladan dalam perkataan


dan perbuatan dan bijak dengan berpegang teguh
pada firman Tuhan untuk setia melayani sampai
akhir.

Kalau yang sudah senior dan cukup berpengalaman,


jadilah teladan dan menthor yang baik, sampai yang
muda juga bisa melakukannya lebih baik lagi.

Tuhan memberkati

Amien

Anda mungkin juga menyukai