TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Air
Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di bumi ini. Tidak ada
satupun makhluk hidup yang tidak membutuhkan air karena air merupakan unsur
kehidupan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk
hidup lainnya. Air bahkan menjadi elemen dasar yang penting dalam mata rantai
kehidupan. Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dalam berbagai aktivitas.
Mutu atau kualitas air yang baik sangat baik bagi kelangsungan hidup manusia
terutama adanya air bersih. Air yang bersih dan sehat diperlukan manusia untuk
dikonsumsi sebagai air minum dan kebutuhan sehari – hari mulai dari penggunaan
untuk kebutuhan rumah tangga antara lain ; mencuci, mandi, minum, industri, dan
pertanian. Syarat air bersih yang dapat digunakan sehari-hari meliputi tiga
komponen, yaitu persyaratan secara fisik, secara kimia, dan kandungan mikroba
1. Syarat fisik
Air yang dipergunakan untuk minum adalah air yang tidak berwarna, tidak
berasa, tidak berbau, jernih dengan suhu di bawah suhu udara (± 25ºC). Syarat-
syarat kekeruhan dan warna harus dipenuhi oleh setiap jenis air minum dimana
6
dilakukan penyaringan dalam pengolahannya. Kadar yang disyaratkan dan tidak
2. Syarat kimiawi
Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat
kimia tertentu dalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan (Sutrisno et
al, 2004). Zat ataupun bahan kimia yang terdapat di dalam air minum tidak boleh
zat ataupun bahan kimia dan atau mineral yang dibutuhkan oleh tubuh,
hendaknya harus terdapat dalam kadar yang sewajarnya dalam sumber air
7
3. Syarat mikrobiologi
sekali dan tidak boleh mengandung bakteri-bakteri golongan Coli melebihi batas-
batas yang telah ditentukan yaitu 1 Coli/100ml air. Bakteri golongan Coli ini
berasal dari usus besar (faeces) dan tanah. Bakteri patogen yang mungkin ada
dalam air antara lain adalah Bakteri typshum, Vibrio colerae, Bakteri dysentriae,
bakteri patogen tetapi diperiksa dengan indikator bakteri golongan Coli (Sutrisno
et al, 2004).
sebuah lingkaran (siklus) air. Air di lautan, sungai, sumur, danau dan waduk akan
menguap menjadi uap air. Titik uap akan bergerombol membentuk awan.
Selanjutnya hujan membasahi permukaan bumi dan meresap menjadi air tanah
sehingga membentuk mata air, sumur, danau ataupun mengalir melewati sungai
menuju lautan. Siklus air tersebut akan berputar terus menerus (Alamsjah,2006).
8
Gambar 2.1 keterdapatan beberapa sumber air
1. Air Laut
Air laut memiliki rasa asin karena mengandung senyawa garam murni (NaCl)
yang cukup tinggi, kadar garam murni sekitar 3% dari jumlah total keseluruhan
air laut. Saat ini teknologi yang dapat merubah air laut menjadi air tawar yang
layak dikonsumsi adalah teknologi tinggi dengan filterisasi dan destilasi dimana
proses ini memerlukan energi yang besar sehingga hanya negeri kaya dan maju
2. Air Hujan
bumi akibat pemanasan oleh sinar matahari. Dalam keadaan ideal (tanpa
pencemaran air) air hujan merupakan air bersih dan dapat langsung dikonsumsi
manusia. Namun pada saat evaporasi berlangsung air yang menguap sudah
tercemar, dan air hujan yang turun juga tercemar oleh polusi udara (industri,
otomotif dll) akhirnya air hujan tidak lagi mempunyai pH normal lagi melainkan
bersifat asam.
9
3. Air Permukaan (Surface water)
Air permukaan adalah semua air yang terdapat di permukaan tanah, antara lain
sumur, sungai, rawa dan danau. Air permukaan berasal dari air hujan yang
meresap dan membentuk mata air di gunung atau hutan, kemudian mengalir di
permukaan bumi dan membentuk sungai atau mengumpul di tempat cekung yang
- Air Sungai
- Air Rawa/Danau
Kebanyakan air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh zat-zat organis
yang telah membusuk, dengan adanya pembusukan kadar air zat organis tinggi,
maka umumnya kadar Fe dan Mn akan tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan
Menurut definisi undang-undang sumber daya air, air tanah merupakan air
yang terdapat didalam tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Air tanah
memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi, sifat dan kandungan mineral air
tanah dipengaruhi oleh lapisan tanah yang dilaluinya. Kandungan mineral air
10
Sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi akan menyerap ke
dalam tanah dan akan menjadi air tanah (Koesnaidi, 2010). Air tanah terbagi
1. Air tanah dangkal : Terjadi karena proses peresapan air dari permukaan
sehingga air tanah akan jernih. Air tanah dangkal akan terdapat pada
kedalaman 15 meter. Air tanah ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber air
2. Air tanah dalam : Terdapat pada lapisan rapat air pertama dengan
kedalaman 100 – 300 meter. Ditinjau dari segi kualitas pada umumnya
musim.
3. Mata air (Spring water): Mata air adalah air yang keluar dengan
lumpur dan pasir, serta mengurangi kadar zat-zat organik yang ada dalam
11
2. Pengolahan Kimia : Suatu tingkat pengolahan dengan menggunakan
Parameter untuk menentukan Kualitas air dapat dilihat dari sifat fisis air,
Kimia dan secara biologis. Hal ini dapat memudahkan agar dapat mengetahui
kondisi air tersebut tidak tercemar dan dapat diperuntukkan sesuai kebutuhan.
E.coli dan total bakteri koliform per 100 ml sampel. Parameter fisik adalah
parameter yang berkaitan dengan kondisi fisik air seperti bau, warna, total zat
padat terlarut (TDS), kekeruhan, rasa dan suhu. Parameter kimiawi adalah
parameter yang bersangkutan dengan kandungan unsur atau zat kimia yang
berbahaya bagi manusia, yang terdiri dari kimia organik dan anorganik,
diantaranya adalah besi dan pH. Kandungan kimia dalam air harus ditekan
kualitas air sumur gali yang digunakan oleh warga Desa Tuafanu Kecamatan
12
1. Bau
2. Warna (Color)
tumbuh-tumbuhan.
3. Kekeruhan (Turbiditas)
Air yang digunakan untuk minum hendaknya air yang jernih. Air keruh
disebabkan oleh butiran-butiran koloid dari tanah liat. Untuk mengukur kekeruhan
air digunakan Turbidimeter dengan satuan mg/l. Standar yang ditetapkan oleh
U.S. Public Health Service mengenai ini adalah batas maksimal 10 ppm dengan
skala silikat (Sutrisno, 2006). Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya
bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan
bahan yang dihasilkan oleh buangan industri. Apabila kondisi air semakin keruh,
maka cahaya matahari yang masuk ke permukaan air semakin berkurang dan
demikian suplai oksigen yang diberikan oleh tumbuhan berkurang dari proses
mengakibatkan suhu air meningkat sehingga jumlah oksigen terlarut dalam air
13
c. Warna air (yang antara lain ditimbulkan oleh zat-zat koloid berasal
4. pH (Derajat Keasaman)
didefinisikan sebagai logaritme negatif dari konsentrasi ion hidrogen [H+] yang
netral, basa atau asam. Air dengan pH dibawah 7 termasuk asam dan diatas 7
termasuk basa. pH merupakan variabel kualitas air yang dinamis dan berfluktuasi
sepanjang hari. Dalam penyediaan air, pH merupakan satu faktor yang harus
melihat tingkat keasaman atau kebasaan air, terutama oksidasi sulfur dan nitrogen
pada proses pengasaman dan oksidasi kalsium dan magnesium pada proses
menggunakan elektroda yang sangat sensitif terhadap kegiatan ion merubah signal
arus listrik. Cara ini praktis, teliti dan dapat digunakan di lokasi sampling
(Linsley,1995).
14
Gambar 2.2 pH meter untuk mengukur kadar pH air
5. Alkalinitas
bikarbonat (HCO3-), hidroksida (OH-), borat (BO33-), fosfat (PO43-), silika (SiO44-),
dan sebagainya. Dalam air alam, alkalinitas sebagian besar disebabkan oleh
air menjadi agresif dan menyebabkan karat pada pipa. Sebaliknya alkalinitas yang
rendah dan tidak seimbang dengan sadahan maka dapat menyebabkan kerak
CaCO3 (kalsium karbonat) pada dinding pipa yang dapat memperkecil penampang
basah pipa. Air irigasi tidak boleh mengandung kadar alkalinitas tinggi.
perairan dengan nilai alkalinitas kurang dari 40 mg/l CaCO3 disebut sebagai
perairan lunak (Soft water), sedangkan perairan yang nilai alkalinatasnya lebih
dari 40 mg/l CaCO3 disebut sebagai perairan keras (Hard water). Perairan dengan
15
nilai alkalinitas yang tinggi lebih produktif daripada dengan perairan yang nilai
alkalinitasnya rendah.
banyaknya partikel padat yang terdapat di dalam air. Padatan ini terdiri dari
senyawa anorganik dan organik yang larut dalam air, mineral dan garam-
yaitu semua mineral, garam, logam serta kation-anion yang terlarut di air,
termasuk semua yang terlarut diluar molekul air murni (H2O). Secara umum,
konsentrasi benda-benda padat terlarut merupakan jumlah antara kation dan anion
di dalam air. TDS terukur dalam satuan Parts per Million (ppm) atau
perbandingan rasio berat ion terhadap air (Santoso, 2008). Menurut Permenkes
Air yang mengandung TDS tinggi, sangat tidak baik untuk kesehatan
manusia. Mineral dalam air tidak hilang dengan cara direbus. Bila terlalu banyak
mineral anorganik di dalam tubuh dan tidak dikeluarkan, maka seiring berjalannya
ginjal akan mengakibatkan batu ginjal atau batu empedu, di pembuluh darah akan
mengakibatkan pengerasan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, stroke dan lain-
lain (Wahyu Nugroho dan Setyo Purwoto, 2013). Pengukuran TDS dapat
16
dilakukan dengan menggunakan TDS meter yaitu dengan menekan tombol on/off,
kemudian alat dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur dan secara otomatis
Total Suspended Solid (TSS) adalah residu dari padatan total yang tertahan
oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2μm atau lebih besar dari ukuran
partikel koloid.
Konduktivitas air tergantung dari konsentrasi ion dan suhu air, oleh karena itu
17
Kemampuan ini tergantung keberadaan ion, total konsentrasi ion, valensi
konsentrasi relatif ion dan suhu saat pengukuran. Biasanya makin tinggi
konduktivitas dalam air, maka air akan terasa payau sampai asin. Air murni atau
air yang bagus adalah air yang sulit dalam menghantarkan atau mengalirkan
listrik.Walaupun dalam baku mutu air tidak ada batasnya, tetapi untuk nilai-nilai
elektroda dan membandingkan tahanan ini dengan tahanan suatu larutan potasium
klorida pada suhu 25oC. Bagi kebanyakan air, konsentrasi bahan padat terlarut
dalam miligram per liter sama dengan 0,55- 0,7 kali hantaran dalam mikroumhos
per sentimeter pada suhu 25oC. Nilai yang pasti dari koefisien ini tergantung pada
9. Kesadahan (Hardness)
air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam
karbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang
tinggi, sedangkan air lunak merupakan air dengan kadar mineral yang rendah.
Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion
logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. Metode paling sederhana
untuk menentukan kesadahan air dengan sabun. Dalam air lunak, sabun akan
menghasilkan busa yang banyak, sedangkan pada air sadah, sabun tidak
menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit busa. Kesadahan air yang tinggi
memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian untuk industri (air ketel, air
18
pendingin, atau pemanas) adanya kesadahan dalam air tidaklah dikehendaki.
Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar residu terlarut yang
mineral yang menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga dapat
menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan air sadah yang bercampur
sabun dapat membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangkan. Dalam industri,
kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian.
Hardness" (GH) merupakan ukuran yang menunjukkan jumlah ion kalsium (Ca2+)
dan ion magnesium (Mg2+) dalam air. Ion-ion lain sebenarnya ikut pula
mempengaruhi nilai GH, akan tetapi pengaruhnya diketahui sangat kecil dan
satuan ppm kalsium karbonat (CaCO3), tingkat kekerasan (dH), atau dengan
sama dengan 10 mg CaO (kalsium oksida) per liter air. Di Amerika, kesadahan
pada umumnya menggunakan satuan ppm CaCO3, dengan demikian satu satuan
Jerman (dH) dapat diekspresikan sebagai 17,8 ppm CaCO3. Sedangkan satuan
Kesadahan Total (dalam air tawar) merupakan istilah yang digunakan untuk
19
Tabel 2.3. Kriteria Selang Kesadahan
Kriteria kesadahan : Kekerasan : Kesadahan
(dH) (ppm)
Sangat rendah (sangat lunak) : 0 - 4 : 0 - 70
Rendah (lunak) : 4- 8 : 70 - 140
Sedang : 8 – 12 : 140 - 210
Agak tinggi (agak keras) : 12 – 18 : 210 - 320
Tinggi (keras) : 18 – 30 : 320 - 530
(COD)
penurunan kadar oksigen terlatut (OT) sebagai akibat masuknya bahan organik
dari luar, umumnya digunakan uji BOD dan atau COD. Biological Oxygen
oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroorganisme hidup untuk memecah atau
mengoksidasi bahan organik dalam air. Oleh karena itu, nilai BOD bukanlah
merupakan nilai yang menujukkan jumlah atau kadar bahan organik dalam air,
tersebut. BOD tinggi menunjukkan bahwa jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
berarti dalam air sudah terjadi defisit oksigen. Banyaknya mikroorganisme yang
tumbuh dalam air disebabkan banyaknya makanan yang tersedia (bahan organik),
oleh karena itu secara tidak langsung BOD selalu dikaitkan dengan kadar bahan
oksigen yang dihabiskan dalam waktu lima hari oleh mikroorganisme pengurai
20
secara aerobic dalam suatu volume air pada suhu 20 derajat Celcius. BOD5
500mg/liter (atau ppm) berarti 500 mgram oksigen akan dihabiskan oleh
mikroorganisme dalam satu liter contoh air selama waktu lima hari pada suhu 20o.
Beberapa dasar yang sering digunakan untuk menentukan kualitas air dilihat dari
kadar BOD adalah: Erat kaitannya dengan BOD adalah COD. Dalam bahan
buangan, tidak semua bahan kimia organik dapat diuraikan oleh mikroorganisme
secara cepat.
b. Bahan organik yang tidak teruraikan oleh bakteri dalam waktu lima hari
Uji COD ini meliputi semua bahan organik di atas, baik yang dapat
diuraikan oleh mikroorganisme maupun yang tidak dapat diuraikan. Oleh karena
itu hasil uji COD akan lebih tinggi dari hasil uji BOD.
untuk menentukan aman tidaknya air untuk dikonsumsi. Bila coliform dalam air
Sumber-sumber air di alam pada umumnya mengandung bakteri, baik air angkasa,
air permukaan, maupun air tanah. bakteri berbeda sesuai dengan tempat dan
haruslah bebas dari bakteri patogen. Bakteri golongan Coliform tidak merupakan
bakteri patogen, tetapi bakteri ini merupakan indikator dari pencemaran air oleh
21
bakteri patogen (Soemirat, 2000). Apabila air yang mengandung bakteri patogen
ini terminum maka dapat menjadi penyakit pada yang bersangkutan. Penyakit
Coliform yang memenuhi syarat untuk air bersih bukan perpipaan adalah <50
Coliform yang diperbolehkan untuk air minum yang diatur di dalam Permenkes
adalah golongan bakteri intestinal, yaitu bakteri yang hidup di dalam saluran
patogenik lain. Lebih tepatnya, bakteri Coliform fecal (bakteri coliform tinja)
PPM dan PLP No. 1/PO.03.04.PA.91 dan SK JUKLAK Pedoman Kualitas Air
22
c. Air bersih kelas C kategori jelek mengandung total Coliform 101-
1000.
1001-2400.
2.2 Sumur
penyedia air bersih atau PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) hanya mampu
tidak terjangkau oleh pelayanan air bersih umumnya menggunakan air tanah atau
kedua sumber air ini sering kali hanya dapat memenuhi kebutuhan secara
kuantitatif. Pada umumnya, di Pedesaan air diperoleh dari sumber sumur. Sumur
merupakan sumber utama penyediaan air bersih bagi penduduk, baik di perkotaan
maupun di pedesaan.
Air yang baru didapat dari sumur masih diperlukan beberapa proses untuk
dapat digunakan sebagai keperluan sehari-hari. Misalnya Air yang diperoleh dari
sumur berasal dari dalam tanah. Semakin dalam air dari dalam tanah, air relative
lebih bersih. Namun, air tersebut juga masih mengandung kotoran dari dalam
tanah dan air tersebut juga belum begitu bersih. Air sumur yang akan digunakan
untuk air minum disaring terlebih dahulu agar kotorannya berkurang. Agar air
bisa diminum, air perlu dimasak supaya bakteri yang terkandung dalam air
23
Secara teknis sumur dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
Sumur dangkal mempunyai pasokan air yang berasal dari resapan air hujan,
terutama pada daerah dataran rendah. Sumur dangkal ini dimiliki oleh
mudahnya jenis sumur ini terkontaminasi oleh air limbah yang berasal dari
kegiatan mandi, cuci, dan kakus. Tingkat kedalaman sumur dangkal ini
Sumber air sumur dalam berasal dari proses purifikasi alami air hujan
oleh lapisan kulit bumi menjadi air tanah. Kondisi ini menyebabkan sumber
persyaratan sanitasi. Air dari sumur dalam ini berasal dari lapisan air
tanah.
umum :
masyarakat, karena ± 45% masyarakat mempergunakan jenis sarana air bersih ini
24
Sumur sanitasi adalah jenis sumur yang telah memenuhi persyaratan sanitasi dan
terlindung dari kontaminasi air kotor. Sumur sehat harus terhindar dari
pencemaran salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah jarak sumur dengan
jamban, lubang galian untuk air limbah (cesspool, seepag pit) dan sumber-sumber
tanah.
Sumur gali adalah satu konstruksi sumur yang paling umum dan meluas
dipergunakan untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan rumah- rumah
perorangan sebagai air minum dengan kedalaman 7-10 meter dari permukaan
tanah. Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relative
dekat dari permukaan tanah, oleh karena itu dengan mudah terkena kontaminasi
manusia kakus/jamban dan hewan, juga dari limbah sumur itu sendiri, baik karena
lantainya maupun saluran air limbahnya yang tidak kedap air. Keadaan konstruksi
dan cara pengambilan air sumur pun dapat merupakan sumber kontaminasi,
misalnya sumur dengan konstruksi terbuka dan pengambilan air dengan timba.
Sumur dianggap mempunyai tingkat perlindungan sanitasi yang baik, bila tidak
terdapat kontak langsung antara manusia dengan air di dalam sumur (Depkes RI,
1985). Keberadaan sumber air ini harus dilindungi dari aktivitas manusia ataupun
hal lain yang dapat mencemari air. Sumber air ini harus memiliki tempat (lokasi)
dan konstruksi yang terlindungi dari drainase permukaan dan banjir. Bila sarana
air bersih ini dibuat dengan memenuhi persyaratan kesehatan, maka diharapkan
25
pencemaran dapat dikurangi, sehingga kualitas air yang diperoleh menjadi lebih
Dari segi kesehatan penggunaan sumur gali ini kurang baik bila cara
fisik dari sumur tersebut yang didasarkan atas kesimpulan dari pendapat beberapa
pakar di bidang ini, diantaranya lokasi sumur tidak kurang dari 10 meter dari
dari dinding sumur dan kedap air, saluran pembuangan air limbah minimal 10
meter dan permanen, tinggi bibir sumur 0,8 meter, memililki cincin (dinding)
sumur minimal 3 meter dan memiliki tutup sumur yang kuat dan rapat (Indan,
2000: 45).
Tanpa pengolahan, kualitas fisik, kimiawi dan biologis air permukaan dan
air tanah di sebagian besar wilayah Indonesia belum memenuhi standar (Peraturan
907/2002) sehingga tidak layak untuk diminum. Air dapat tercemar jika kualitas
atau komposisinya baik secara langsung atau tidak langsung berubah oleh
aktivitas manusia sehingga tidak lagi berfungsi sebagai air minum, keperluan
rumah tangga, pertanian, rekreasi atau maksud lain seperti sebelum terkena
tergantung dari jenis dan polutannya atau komponen yang mengakibatkan polusi
26
(Sumengen, 1987). Akibatnya Banyak wilayah di Indonesia yang menderita
kekeringan rutin tiap tahunnya, bahkan banyak pula yang krisis air bersih.
Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari – hari dapat menyebabkan kualitas air
(mutu) menurun sehingga air tersebut tidak dapat dibagi lagi seperti yang
diharapkan. Adapun beberapa ciri air yang tercemar (Soehartono, 2005) yaitu :
hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya
tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah
menurunkan kualitas air baik secara fisik, kimia maupun mikrobiologi. Air
memiliki daya dukung untuk memurnikan sendiri, terutama air tanah dalam yaitu
melalui filtrasi pori tanah maupun akar-akar tanaman, akan tetapi jika polutan
dalam volume banyak atau memiliki dosis tinggi seperti limbah B-3 (bahan
berbahaya beracun) maka akan melampaui daya dukung yang dimiliki perairan
tersebut. Penurunan kualitas air tersebut apabila melampaui ambang batas (baku
27
mutu) yang ditetapkan sesuai dengan peruntukannya, maka air tersebut dikatakan
oleh zat-zat detergen, asam belerang dan zat-zat kimia sebagai sisa pembuangan
herbisida, pupuk tanaman yang merupakan unsur-unsur polutan sehingga mutu air
karena tercampur dengan bahan pencemar, akan tetapi apabila air tersebut tidak
sesuai dengan kebutuhan tertentu. Pencemaran pada air tanah juga dapat
disebabkan oleh adanya kandungan logam-logam di dalam air tanah tersebut, baik
lainnya.
28
Sumber pencemaran tersebut banyak memasuki badan air. Secara
Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5
afinitas yang tinggi terhadap unsur S dan biasanya bernomor atom 22 sampai 92
dari perioda 4 sampai 7 (Miettinen, 1977). Atau dapat dikatakan Logam berat
adalah logam-logam toksik yang mempunyai densitas 5 gr/cm3 atau lima kali lebih
Logam berat adalah bahan-bahan alami yang berasal dan termasuk bahan
penyusun lapisan tanah bumi. Logam berasal dari kerak bumi. Logam di gunakan
oleh manusia untuk berbagai jenis peralatan dan berperan penting dalam sejarah
peradaban manusia. Logam mula mula diambil dari pertambagan dalam kerak
bumi, kemudian di cairkan dan dimurnikan dalam pabrik menjadi logam murni.
sebagai bahan pengganti energi minyak (uranium). Logam berat tidak dapat diurai
atau dimusnahkan. Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh mahluk hidup
melalui makanan, air minum, dan udara. Logam berat berbahaya karena
lingkungan (air, tanah, dan udara). Sumber utama kontaminan logam berat
29
sesungguhnya berasal dari udara dan air yang mencemari tanah. Selanjutnya
semua tanaman yang tumbuh di atas tanah yang telah tercemar akan
dan buah).
Logam berat masih termasuk dalam golongan dengan kriteria yang sama
dengan logam-logam lain. Terdapat 80 jenis logam berat dari 109 unsur kimia
1. Logam berat essensial; yakni logam dalam jumlah tertentu yang sangat
tembaga (Cu), besi (Fe), kobalt (Co), mangan (Mn) dan sebagainya.
2. Logam berat tidak essensial; yakni logam yang keberadaaanya dalam tubuh
adalah timbal (Pb), merkuri (Hg), kadmium (Cd), krom (Cr), arsen (As) dan
lain-lain.
Sedangkan dilihat dari aspek biologi, logam dibagi atas 3 kelompok, yaitu
logam ringan, logam transisional dan metalloid. Logam ringan secara normal
ditranspor sebagai kation yang mobile dalam larutan encer, seperti Na, K dan Ca.
Logam transisional adalah logam yang esensial pada konsentrasi rendah, tetapi
dapat menjadi toksik pada konsentrasi tinggi, misalnya Fe, Cu, Co dan Mg.
metabolisme dan toksik terhadap sel pada konsentrasi yang rendah, misalnya Hg,
30
Sebagian besar logam seperti Fe, Pb, Zn, Al & Cu mudah terlarut dan
sangat mobile pada pH < 5 (Stumn & Morgan, 1996). Pada pH 6,5-7 adalah
merupakan pH yang ideal. Unsur-unsur hara akan relativ banyak tersedia pada pH
bersifat racun. Keberadaan logam-logam dalam badan perairan dapat berasal dari
sumber logam alamiah yang masuk ke dalam badan perairan bisa berupa
pengikisan dari batu mineral yang banyak di sekitar perairan. Pada air permukaan
jarang ditemui kadar Fe >1 mg/l, tetapi di dalam air tanah kadar Fe dapat jauh
lebih tinggi.
keperakan, liat dan dapat dibentuk. Fe di dalam susunan unsur berkala termasuk
logam golongan VIII, dengan berat atom 55,85g.mol-1, nomor atom 26, berat jenis
adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi, dan jarang dijumpai dalam keadaan
bebas, untuk mendapatkan unsur besi, campuran lain harus dipisahkan melalui
penguraian kimia. Besi termasuk logam yang mempunyai titik lebur 2450o C.
Besi terdapat dalam bijih besi hematite, magnetite, limonite, dan pyrite (FeS),
sedangkan di dalam air umumnya dalam bentuk senyawa garam ferri atau
garam ferro. Senyawa ferro dalam air yang sering dijumpai adalah FeO, FeSO 4,
yang sering dijumpai yakni FePO4, Fe3O3, FeCl3, Fe(OH)3 dan lainnya. Air
minum dibatasi maksimum 0,3 mg/liter, hal ini ditetapkan bukan berdasarkan
31
alasan kesehatan semata tetapi ditetapkan berdasarkan alasan masalah warna,
rasa, serta alasan estetika lainnya. Manusia dan makhluk hidup lain dalam
kadar tertentu memerlukan zat besi sebagai nutrisi tetapi untuk kadar yang
berlebihan perlu dihindari. Garam ferro misalnya ferro sulfat (FeSO4) dengan
konsentrasi 0,1 – 0,2 mg/liter dapat menimbulkan rasa yang tidak enak pada
air minum. Standar air minum WHO menetapkan kadar besi dalam air
minum maksimum 0,1 mg/liter (Said, 2005). Besi (Fe) yang berbentuk Ferro
(Fe2+) dalam air bersifat terlarut, menyebabkan air menjadi merah kekuning-
Keberadaan besi dalam air bersamaan dengan mineral mangan, tetapi besi
zat besi relatif rendah yakni jarang melebihi 1 mg/liter, tetapi untuk air tanah
kandungan zat besinya sangat bervariasi dari konsentrasi yang rendah sampai
dialam, adalah merupakan salah satu logam yang paling reaktif dan paling vital
bagi mahluk hidup. Dalam system peredaran darah, dengan kadar tertentu besi
berada dalam sel darah merah (Erythrocyte) dan bertugas untuk mengikat Oksigen
( O2 ) yang sangat penting bagi proses pembakaran yang terjadi dalam sel2 tubuh.
Fungsi zat besi yaitu Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan
menghilangkan racun dari tubuh. Besi (Fe) dibutuhkan tubuh dalam pembentukan
hemoglobin. Efek jika kekurangan zat besi biasanya bagian bawah kelopak mata
berwarna pucat dan mudah lelah. Sedangkan jika tubuh kelebihan zat besi dapat
32
menyerap zat tembaga. Zat besi yang berlebihan juga dapat mencegah
Zat besi (Fe) adalah merupakan suatu komponen dari berbagai enzim
yang mempengaruhi seluruh reaksi kimia yang penting di dalam tubuh meskipun
sukar diserap (10-15%). Besi juga merupakan komponen dari hemoglobin yaitu
sekitar 75%, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dan
tubuh manusia berfungsi sebagai pembentuk sel-sel darah merah, dimana tubuh
memerlukan 7-35 mg/hari yang sebagian diperoleh dari air. Tetapi zat Fe yang
kesehatan. Menurut Hasrianti dalam Rawa (2015), besi merupakan salah satu
logam berat yang kurang beracun, namun bila dalam jumlah besar logam ini dapat
tetapi dalam dosis yang besar dapat merusak dinding usus. Kematian sering
disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini. (Slamet 2004 dalam Jusmanizah
2011).
muntah, kerusakan usus, penuaan dini hingga kematian mendadak, mudah marah,
radang sendi, cacat lahir, gusi berdarah, kanker, cardiomyopathies, sirosis ginjal,
sembelit, diabetes, diare, pusing, mudah lelah, kulit kehitam – hitaman, sakit
33
insomnia, sakit liver, masalah mental, rasa logam di mulut, myasthenia gravis,
nausea, nevi, mudah gelisah dan iritasi, parkinson, rematik, sikoprenia, sariawan
dan mineral, serta hemokromatis. (Parulian, 2009 dan Paul C. Eck, Et.al., 1989).
tersebut. Besi (Fe) juga terdapat dalam serum protein yang disebut
dengan“transferin” berperan untuk mentransfer besi (Fe) dari jaringan yang satu
ke jaringan lain. Besi (Fe) juga berperan dalam aktifitas beberapa enzim seperti
sitokrom dan flavo protein. Apabila tubuh tidak mampu mengekskresikan besi
(Fe) akan menjadi akumulasi besi (Fe) karenanya warna kulit menjadi hitam.
mengakibatkan defisiensi yaitu kehilangan darah yang berat yang sering terjadi
Defisiensi besi (Fe) menimbulkan gejala anemia seperti kelemahan, fatigue, sulit
bernafas waktu berolahraga, kepala pusing, diare, penurunan nafsu makan, kulit
pucat, kuku berkerut, kasar dan cekung serta terasa dingin pada tangan dan
Kadar Fe yang lebih dari 1 mg/l juga akan menyebabkan terjadinya iritasi
pada mata dan kulit. Apabila kelarutan besi dalam air melebihi 10 mg/l akan
34
oleh organisme hidup, namun dalam jumlah berlebih dapat menimbulkan efek
racun.
Air yang diperuntukkan bagi air minum sebaiknya memiliki kadar besi
kurang dari 0,3 mg/L sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
terhadap parameter kualitas air bersih, baik kualitas fisik, kimia, biologi, ataupun
besi yang sudah ada pada tanah karena lapisan-lapisan tanah yang dilewati air
Terkadang ada air sumur yang berwarna kuning ini disebabkan karena air tersebut
mengandung zat besi (Fe). Besi dalam air berupa ion Fe2+ kemudian besi di bak
penampungan air tersebut ber interaksi dengan udara bebas sehingga teroksidasi
menjadi ion Fe3+ dan berwarna kuning. Besar kecilnya kandungan besi dapat
dilihat dari intensitas warna kuning yang terbentuk. Besi merupakan salah satu
unsur pokok alamiah dalam kerak bumi. Keberadaan besi dalam air tanah
1992). Selain dapat menganggu kesehatan manusia, air yang mengandung kadar
juga mengakibatkam karat pada peralatan yang terbuat dari logam serta dapat
memudarkan bahan celupan dan tekstil (Effendi, H. 2003 dalam Fakhreni, 2011).
Air tanah mengandung besi terlarut berbentuk ferro (Fe2+). Jika air tanah
35
dipompakan keluar dan kontak dengan udara (oksigen) maka besi (Fe2+) akan
dan berwarna kuning kecoklatan. Hal ini dapat menodai peralatan porselen dan
cucian. Bakteri besi (Crenothrix dan Gallionella) memanfaatkan besi fero (Fe2+)
Pertumbuhan bakteri besi yang terlalu cepat (karena adanya besi ferro)
menyebabkan diameter pipa berkurang dan lama kelamaan pipa akan tersumbat.
Adapun besi terlarut yang berasal dari pipa atau tangki – tangki besi adalah akibat
asam), dapat melarutkan logam besi. 2) Pengaruh akibat adanya CO2 agresif yang
dalam air yang dapat pula. 4) Pengaruh tingginya temperature air akan melarutkan
besi-besi dalam air. 5) Kuatnya daya hantar listrik akan melarutkan besi. 6)
Besi terlarut dalam air dapat berbentuk kation ferro (Fe2+) atau kation ferri
(Fe3+). Hal ini tergantung kondisi pH dan oksigen terlarut dalam air. Besi terlarut
FeO, Fe2O3 dan lain-Iain. Sifat kimia perairan dari besi adalah sifat redoks,
bilangan oksidasi rendah, yaitu Fe (II) umum ditemukan dalam air tanah
dibandingkan Fe (III) karena air tanah tidak berhubungan dengan oksigen dari
sehingga menghasilkan keadaan reduksi dalam air tanah. Air tanah yang
mengandung besi (II) mempunyai sifat unik. Dalam kondisi tidak ada
36
oksigen air tanah yang mengandung besi (II) jernih,begitu mengalami
oksidasi oleh oksigen yang berasal dari atmosfer ion ferro akan berubah
struktur tanah. Besi dalam air berbentuk ion bervalensi dua (Fe2+) dan bervalensi
tiga (Fe3+). Dalam bentuk ikatan dapat berupa Fe2O3, Fe(OH)2, Fe(OH)3 atau
FeSO4 tergantung dari unsur lain yang mengikatnya. Dinyatakan pula bahwa besi
dalam air adalah bersumber dari dalam tanah sendiri di samping dapat pula
berasal dari sumber lain, diantaranya dari larutnya pipa besi, reservoir air dari besi
Mangan merupakan unsur logam yang termasuk golongan VII, dengan berat
atom 54,93, titik lebur 12470C, dan titik didihnya 20320C (BPPT, 2004). Menurut
(<0,5 mg/l) , mangan (Mn) dalam air tidak menimbulkan gangguan kesehatan,
melainkan bermanfaat dalam menjaga kesehatan otak dan tulang, berperan dalam
yang akan digunakan (Achmad, 2010). Tetapi dalam jumlah yang besar (>0,5
37
mg/l) , mangan (Mn) dalam air minum bersifat neurotoksik. Gejala yang timbul
berupa gejala susunan syaraf, insomnia, kemudian lemah pada kaki dan otot muka
sehingga ekspresi muka menjadi beku dan muka tampak seperti topeng/mask
(Slamet, 2007).
mg/L. Fungsi utama dalam tubuh komponen enzim. Akibat kelebihan mangan
menimbulkan lemah pada kaki, otot muka kusam, dan dampak lanjutan bagi
unsur-unsur kimia, tembaga menempati posisi dengan nomor atom (NA) 29 dan
mempunyai bobot atau berat atom (BA) 63,546. Unsur tembaga di alam dapat
ditemui di alam dalam bentuk bebas, akan tetapi lebih banyak ditemukan
maupun kronis. Seseorang yang mengalami keracunan akut karena tembaga akan
38
mengalami muntah-muntah yang terjadi berulang-ulang dan adanya rasa terbakar
pengendapan Cu pada kornea mata. Keracunan yang sebabkan oleh tembaga juga
Salah satu logam yang termasuk dalam golongan transisi adalah kromium.
Kata kromium berasal dari bahasa Yunani (= Chroma) yang berarti warna. Dalam
logam non ferro yang dalam tabel periodik termasuk grup VIB dan lebih mulia
2. Nomor atom : 24
4. Valensi : 2; 3; 6;
bersifat kaku, tahan korosi, tidak berubah warna terhadap pengaruh cuaca.
39
2.4.4.1 Pengaruh Chrome pada Kesehatan Manusia
Dalam badan perairan, krom dapat masuk melalui dua cara, yaitu secara
alamiah dan non alamiah. Masuknya krom secara alamiah dapat terjadi
disebabkan oleh beberapa faktor fisika, seperti erosi atau pengikisan yang terjadi
pada batuan mineral. Disamping itu debu-debu dan partikel-partikel krom yang
diudara akan dibawa turun oleh air hujan. Masuknya krom yang terjadi secara non
manusia.Sebagai logam berat, krom termasuk logam yang mempunyai daya racun
tinggi. Daya racun yang dimiliki oleh logam krom ditentukan oleh valensi ionnya.
Ion Cr(VI) merupakan bentuk logam krom yang paling dipelajari sifat racunnya,
bila dibandingkan dengan ion-ion Cr(II) dan Cr(III). Sifat racun yang dibawa oleh
logam ini juga dapat mengakibatkan terjadinya keracunan akut dan keracunan
kronis.
Tingkat keracunan krom pada manusia diukur melalui kadar atau kandungan krom
dalam urine, kristal asam khromat yang sering digunakan sebagai obat untuk kulit.
yang fatal. Sumber-sumber krom yang berkaitan dengan aktivitas manusia dapat
berupa limbah atau buangan industri sampai buangan rumah tangga (Heryando,
Palar, 2004).
40