Trimester Pertama
Trimester Pertama
Pada masa ini merupakan masa yang paling radikal bagi ibu maupun bagi bayi selama
masa kehamilan. Setelah fertisilisasi zigot akan terjadi pembelahan (cleavage),
masuk ke uterus dan masuk ketahapan embrionik atau blastosista (blastocytus).
Blastosista ini menempel dan tertanam dalam endometrium, embrio mendapatkan
nutrisi secara langsung dari endometrium selama 2 – 4 minggu pertama. Namun
jaringan yang tumbuh bersama embrio akan bercampur dengan emdometrium dan
membentuk plasenta. Selanjutnya akan masuk kedalam tahap organogenesis
(pembentukan organ), dengan jantung yang tumbuh pada minggu ke empat dan dapat
dideteksi pada akhir minggu kedelapan walau dalam bentuk rudimeter dan saat itulah
terbentuklah fetus.
2) Trimester Kedua (II) yang berlangsung selama 14 - 30 minggu
Selama trimester kedua ini fetus akan berkembang dengan cepat hingga panjang
mencapai 30cm, sangat aktif dan dapan dilihat melaui dinding abdomen. Kadar
hormon kembali stabil dengan menurunya HCG akibat luruhnya corpus iuteum, serta
plasenta yang akan mensekresikan progesteronnya sendiri untuk mempertahankan
kehamilan tersebut.
3) Trimester Ketiga (III) yang berlangsung selama 30 – 40 minggu
Trimester ketiga merupakan trimester terakhir pada tahap terjadinya fetus ini. Fetus
akan bekembang dengan panjang 50cm dan bobot 3 – 3,5 kg dan menyebabkan gerak
fetus semakin berkurang. Saat fetus semakin membesar dan memenuhi membran
embrio, ibu akan mengalami urinasi yang sering, hambatan pencernaan dan pegal
pada otot punggung. Pada masa ini dipengaruhi oleh beberapa kerja hormon yang
berkaitan (ekstrogen dan oksitosin) dan regulator lokal (postglandin) untuk mengatur
proses kehamilan. Hormon ektrogen selama minggu terakhir akan mencapai kadar
yang tertinggi akan merangsang pembentukan reseptor oksitosin. Oksitosin yang
dihasilkan akan merangsang kontraksi yang sangat kuat oleh otot polos, selain itu
oksitosin akan merangsang plasenta untuk mensekresikan prostglandin untuk
meningkatkan kontraksi. Oleh karena itu, oksitosin dan prostaglandin akan berperan
dalam proses kelahiran yang akan dibantu oleh cengkraman fisik dan emosi.
Berbagai Hormon Kehamilan
Berikut beberapa hormon kehamilan dan hormon yang mengalami perubahan saat hamil:
Human placental lactogen diproduksi oleh plasenta setelah memasuki usia kehamilan 6 minggu.
Hormon yang juga dikenal dengan sebutan human chorionic somatomammotropin ini memiliki
peran dalam menyiapkan nutrisi yang dibutuhkan janin dan merangsang kelenjar susu di
payudara hingga masa menyusui.
Estrogen
Estrogen sudah terdapat di tubuh wanita sebelum hamil. Namun saat hamil, kadar estrogen di
dalam tubuh wanita akan meningkat secara signifikan. Kenaikan kadar estrogen ini akan
menimbulkan rasa mual saat hamil, terutama trimester pertama. Sementara pada trimester kedua,
hormon estrogen turut andil dalam pembesaran saluran susu di payudara.Fungsi dan efek dari
hormon estrogen selama kehamilan meliputi:
- Menyebabkan perubahan pigmentasi kulit, sehingga sebagian wanita mengalami wajah yang
bercahaya selama kehamilan atau dikenal sebagai pregnancy glow.
Progesteron
Muncul rambut-rambut halus pada bagian payudara atau perut merupakan salah satu efek dari
perubahan kadar hormon progesteron selama kehamilan. Rasa pusing akibat tekanan darah yang
rendah, mulas, mual, dan sembelit yang dirasakan juga menjadi dampak lain dari peningkatan
hormon progesteron selama masa kehamilan.Namun, di balik berbagai efek yang cukup tidak
menyenangkan tersebut, progesteron merupakan salah satu hormon kehamilan yang penting
untuk:
Hormon oksitosin memiliki peran dalam merangsang kelenturan leher rahim pada akhir
kehamilan, yang penting untuk persiapan proses persalinan. Hormon ini juga membantu
menstimulasi puting susu untuk memproduksi air susu. Sementara pada hormon prolaktin akan
terjadi peningkatan sebanyak 10 hingga 20 kali lipat ketika seorang wanita sedang mengandung.
Adanya peningkatan hormon ini bermanfaat dalam mempersiapkan jaringan payudara untuk
menyusui dengan membantu menghasilkan produksi ASI yang melimpah.
Hormon kehamilan berperan dalam menjaga kesehatan kandungan dan janin, serta berbagai
perubahan di dalam tubuh wanita selama kehamilan. Jika perubahan pada tubuh akibat hormon
kehamilan dirasa tidak nyaman atau sangat mengganggu, sebaiknya konsultasi ke dokter
kandungan untuk mencari tahu penyebabnya dan mendapatkan penanganan