Rumus hubungan insidensi dan prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat,
yaitu :
1. Nilai insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan, tidak menunjukkan perubahan
yang mencolok.
2. Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil : Tidak menunjukkan perubahan yang
terlalu mencolok.
Sebagai contoh, table 2.1 menunjukkan perkiraan insidensi tahunan dan prevalensi rate
dari penyakit asma. Insidensinya akan menurun seiring dengan bertambahnya usia, karena
memang faktanya penyakit asma muncul pada awalnya sewaktu anak-anak. Namun
prevalensinya akan tetap stabil sepanjang masa hidupnya, yang demikian mengindikasikan
bahwa asa cenderung kronis dan terutama menjadi kronis pada orang-orang yang semakin tua.1
Selain itu, karena kasus-kasus prevalensi tidak bertambah dari segi ukurannya, namun
dengan meningkatnya usia, jumlah pasien yang sedang dalam penyembuhan dari asma kurang
lebih sama dengan jumlah pasien baru yang menderita asma.1
Table 2.1. Hubungan antara insidensi, prevalensi dan durasi waktu pada pasien asma di Amerika
Serikat1