Anda di halaman 1dari 7

Hasil Ringkasan

buku Pengantar Hermeneutik Perjanjian Baru

Bab 1-3

Disusun oleh:

Nama : Bona Ega Saut Halomoan

Nim : 712018218

Kelas : C

Dosen Pengampuh : Pdt.Agus Supratikno,M.Th

Universitas Kristen Satya Wacana

1
Perjanjian Baru adalah bagian kedua dari Alkitab yang diyakini oleh orang-orang Kristen

di seluruh dunia, khususnya orang-orang yang berfiliasi dengan tradisi Kristen Protestan.

Sedangkan dengan Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur selain mengakui dengan

Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru juga mengakui dengan kitab-kitab Deutrero-Kanonika

sebagai kitab-kitab yang mempunyai otoritas dalam kehidupan bergereja dan kehidupan orang-

orang Kristen.

Penyebutan Perjanjian Baru menunjuk pada dua puluh tujuh kitab-kitab yang telah

ditetapkan pada Konsili Kartago pada tahun 397 ZB. Sebagai buku, kitab-kitab dalam Perjanjian

Baru dapat dikatakan sebagai produk yang dilahirkan dalam komunitas-komunitas Kristen awal

mulai pada sekitar paroh kedua abad pertama Zaman Bersama (ZB) sampai paroh pertama abad

kedua ZB. Komunitas-komunitas Kristen tersbut sangat beragam dan berada di tengah-tengah

kehidupan masyarakat yang lebih luas, yang disebut dengan masyarakat Mediterania. Masyarakat

Mediterania ini terbentang di sekitar Laut Mediterania yang mencangkup wilayah antara lain

Palestina, Syiria, Yordania, Mesir, Libya, Arabia, Yunani, Italia, Spanyol Portugis dan wilayah-

wilayah Eropa lainnya.

Sangat penting untuk menyadari bahwa cerita-cerita tentang Yesus adalah refleksi iman

dari pengikut-pengikutNya pada masa pasca-Paskah. Wilayah Mediterania telah akrab dengan

akrab dengan gambaran tentang sosok yang istimewa mirip dengan penggambaran akan Yesus.

Sebagai suatu “Sekte” yang berasal dari agama Yahudi, Kekristenan mewarisi begitu

banyak keyakinan-keyakinan yang dilestarikan dalam agama Yahudi (Yudaisme). Pada saat

dimana komunitas-komunitas Kristen berkembang, Yudaisme telah menjadi agama yang diakui

keberadaannya oleh Kekaisaran Roma. Hal-hal yang membedakannya dari agama-agama lain

adalah ditekannya monotheisme, ide tentang perjanjian, Taurat, peranan Bait Allah dan Sinagoge.

2
Kelompok Yesus yang terdiri dari dua belas murid laki-laki ditambah dengan murid-murid

perempuan sertaa pengikut-pengikut lainnya yang dimulai dari Yesus di Galilea ternyata tidak

mengalami kepunahan setelah Yesus disalibkan, mati, dikuburkan dan bangkit.

Kekristenan semakin berkembang ketika Paulus yang adalah seorang Yahudi Diaspora dari

golongan Farisi berubah menjadi pengikut Yesus dan melakukan perwartaan Injil ke wilayah-

wilayah di luar Palestina khususnya kepada orang-orang non-Yahudi.

Pertama, komunitas-komunitas Adopsionis Kristen-Yahudi. Komunitas-komunitas kristen

Adopsionis Kristen-Yahudi berkembang di Palestina khususnya sebelum kehancuran Yerusalem

pada tahun 70 ZB dan masih tetap berada pada masa-masa perserakan orang-orang Kristen ke

berbagai tempat setelah tahun 70 ZB. Keyakinan-keyakinan dasar komunitas-komunitas

Adopsionis masih terlihat jejak-jejaknya dalam Injil Matius dan Ibrani. Dalam kedua kitab tersebut

Yesus digambarkan sebagai sosok yang melebihi Musa namun tetap melanjutkan ajaran-ajaran

Taurat. Maka, dalam perspektif keyakinan Kristen Adopsionis, ajaran-ajaran Paulus yang

berhubungan dengan keyakinan terhadap Yesus sebagai yang mempunyai aspek divinitas dapat

dianggap sebagai penghujatan terhadap Tuhan.

Kedua, komunits-komunitas Kekristenan Markionit. Komunitas-komunitas kristen ini

berkembang di Asia kecil, terutama dipelopori oleh Markion, adalah seorang Bapa Gereja yang

ternama di wilayah itu pada masanya.

Ketiga, komunitas-komunitas Kekristenan Gnostik. Kekristenan Gnostik berkembang

dengan sangat pesat di daerah urban pada abad 2-3 ZB, terutama di kota-kota di Mesir, Syiria,

3
Asia Kecil, Roms dan Gaul. Perlu diperhatikan bahwa menurut penelitian ahli-ahli, Kekristenan

Gnostik tidaklah seragam, melainkan sangat-sangat variatif.

Keempat, komunitas-komunitas Kekristenan Proto-Ortodoks. Dapat dianggap bahwa

komunitas-komunitas Kekristenan Proto-Ortodoks adalah Kekristenan yang dominan, yang

mempunyai jumlah anggota jauh lebih banyak dibandingkan dengan komunitas-komunitas yang

lainnya.

Pelabelan nama Kristen baru diberikan ketika komunitas Kristen semakin berkembang di

Antiokhia oleh masyarakat sekitar untuk mengejek bahwa komunitas ini terdiri dari anggota-

anggota yang mau hidup seperti Kristus, yakni “Kristus Kecil”

Tulisan-tulisan Paulus hampir semuanya berbentuk surat. Sebagian dari surat-surat Paulus

tersebut diakui kewibawaannya sehingga dianggap sebagai kitab suci karena itu dimasukkannya

sebagai bagian dari kanon Perjanjian Baru. Sangat mungkin terjadi bahwa para penulis kitab-kitab

perjanjian baru menulis tulisan-tulisannya dalam komunitas yang berbeda-beda. Hal yang perlu

diperhatikan adalah bahwa kitab-kitab dalam perjanjian baru di tulis dalam rentang waktu sekitar

45 ZB-120 ZB yang semuanya di tulis dalam Bahasa Yunani Koine.

Latar belakang tersebut dapat dirunut ke dalam suatu proses yang disebut sebagai

helenisasi (dari bahasa Yunani, Helen yang berarti Yunani, jadi helenisasi adalah proses dominasi

budaya Yunani dalam wilayah Mediterania). Proses helenisasi tersebut dimulai dari Aleksander

Agung, 330 SZB sampai dengan 130 ZB dan masih berpengaruh sampai 600 ZB.

Untuk memahami latar belakang penulisan teks-teks Perjanjian Baru, ada beberapa sumber

yang dapat dipakai sebagai acuan, antara lain: Kitab Daniel (165 SZB), Kitab Pengkhotbah (250

SZB), Kitab-kitab Apokrif dan Pseudepigraf seperti I/II MIkabe, Tulisan-tulisan Philo (20 SZB-

4
50 ZB), Flafius Yosefus (37-100 ZB), Polibus (203- 120 SZB), Tacitus (55 ZB), Suetonius (69-

140 ZB), teks-teks Gulungan Laut Mati, Kitab-kitab Perjanjian Baru dan sumber-sumber

kepustakaan, seperti Tosefta, Talmud, Midrasy, Targum, serta data arkeologi yang temuan-

temuan/penggalian arkeologis.

Persinggungan antara budaya Yunani dengan dunia Timur berlangsung paling tidak 8 abad

yang diwujudkan oleh pengaruh yang dalam pembangunan kota,perdagangan, adaptasi tulisan

Fenisia, hubungan dengan Mesir. Namun persinggungan yang paling intensif terjadi ketika Raja

Philip berkuasa yang menjadikan kebangkitan Kerajaan Makedonia sekitar tahun 340 SZB.

Aleksander lahir pada tahun 356 SZ di Makedonia, naik tahta pada tahun 336 SZB, selama

masa kekuasaannya, Aleksander menaklukkan seluruh wilayah yang dulu pernah dikuasai oleh

Kerajaan Persia, bahkan melakukan ekspansi wilayah sampai India pada tahun 334 SZB. Pada

tahun 323 SZB, Aleksander meninggal.

Pada tahun 332 SZB wilayah Yahudi yang juga menjadi wilayah yang dikuasai Aleksander

di ambil oleh Ptolomei. Namun nampaknya adalah dari Dinasti Seleukid juga menginginkan

wilayah yang menjadi penghubung antara wilayah Asia, Afrika dan Eropa tersebut, maka Ptolomei

berjuang untuk merebut wilayah tersebut. Perang untuk memperebutkan Palestina antara Selekuid

dan Ptolomei terjadi Palestina berada di bawah kekuasaan Ptolomei dan Selekuid mulai dari tahun

320-142 SZB. Pada tahun 311-301 SZB Palestina di bawah Antigonus Monoftalmus dalam system

oparki,dimana Palestina diorganisasikan dalam wilayah Yudes, Samaria dan Galilea.

Walaupun wilayah mesir telah dirembasi oleh budaya Yunani berkat penguasaan

Aleksander Agung, namun akar dari budaya kenegaraan tidak akan lenyap begitu saja. Dua raja

terkenal dari dinasti ptoloei adalah Ptolomeus I Soter, yang memerintahkan pada tahun 323-283

5
SZB. Ptolomeus Soter I adalah jenderal Aleksander Agung yang meneruskan polese Aleksander

Agung.

Raja-raja yang penting dalam dinasti Seleukid adalah Antiokhus III yang berkuasa pada

tahun 222-187 SZB. Walaupun mempunyai sebuah pasukan yang kuat namun di bawah Antiokhus

III pada tahun 190 SZB Syiria dikalahkan oleh Roma sebuah negara yang mulai menunjukkan

kekuasaannya. Pengganti Antiokhus III adalah Seleukus IV Filopator yang berkuasa pada tahun

187-175 SZB. Namun dibawah pemerintahan Seleukus IV menelan kekalahan ketika berkonflik

dengan Roma. Pengganti Seleukus IV adalah Antiokhus IV yang berkuasa mulai 175-163 SZB,

dimana benar-benar merampok Bait Allah di Yerusalem karena diperhadapkan pada situasi

sulit,yakni membayar upeti kepada Roma. Perlu diketahui bahwa Bait Allah pun tidak hanya

tempat ibadah bagi orang Yahudi melainkan sebagai tempat penyimpanan kekayaan. Pada tahun

167 SZB Antiokhus meruntuhkan Yerusalem dan membangun benteng baru (Akhra). Bait Suci

dikuasai juga dan dipakai untuk penyembahan Zeus yang salah satunya adalah mengorbankan babi

di atas altar Bait Suci.

Perjuangan Mikabe melawan penjajahan yang dilakukan oleh Seleukid mempunyai sebuah

latar belakang sebeagai berikut. Pada masa di sekitar penguasaan Seleukid di bawah Antiokhus IV

golongan pro-helenisme yang dipimpin Menelaus berusaha mendesak keluar agama Yahudi dalam

kehidupan politik serta berusaha menaikkan upeti kepada Seleukid.

Pada tahun 142 SZB Yonathan digantikan Simon yang berkuasa sampai tahun 135 SZB.

Telah disinggung pada bagian sebelumnya Yonathan berhasil mendapatkan pembebasan pajak

wilayah Palestinamendapatkan status sebagai negara merdeka.

6
Dalam ranah kesejarahan dunia helenis telang berkesinggungan Kekasisaran Romawi sejak

akhir abad 3 SZB dimana ketika Roma Mulai bangkit sebagai salah satu negara adidaya di sekitar

wilayah Mesir.

Pada tahun 66 ZB berkobarlah revo,usi bersenjata besar-besaran yang dipimpin dan

digerakkan oleh orang Kaum Zelot. Penguasa di Yudea nampaknya kewalahan menghadapi

perjuangan dari rakyat Yahudi. Kekaisaran Romawi harus mengirim Jenderal Vespasianus dan

anaknya Titus untuk merebut kembali Yerusalem yang dikuasi oleh kaum pejuang dan tahun 66

ZB mereka berhasil merebut kembali Yerusalem. Untuk menuntaskan penguasaan itu Titus

mengepung Yerusalem pada tahun 70 ZB dan memasuki ruang maha suci Bait Suci. Pada tahun

70 ZB itulah Yerusalem dihancurkan. Pada tahun 73 ZB Benteng Masada tempat perlindungan

orang-orang Yahudi dan pejuang-pejuangnya dihancurkan.1

1 Setiawan, Yusak B.2015. Buku Ajar Pengantar Untuk Studi Hermeneutik Perjanjian Baru. (Salatiga:fakultas teologi UKSW).hal3-43.

Anda mungkin juga menyukai