7792-Article Text-15620-3-10-20151001 PDF
7792-Article Text-15620-3-10-20151001 PDF
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel
PENDAHULUAN
begitu juga pada sisi keluar lebih besar dari sisi
Perguruan tinggi merupakan suatu tenggorokan. Pada umumnya sebagian besar
lembaga pendidikan formal yang berfungsi orang selalu mempunyai persepsi bahwa “dengan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui memperkecil ukuran pipa akan meningkatkan
proses pembelajaran yang dilakukan antara tekanan air”. Kesalahan ini sering terjadi
dosen dengan mahasiswa. Tujuan dari setiap dikarenakan pada umumnya orang mengacu
proses pembelajaran adalah memperoleh hasil pada prinsip selang air. Mereka berpendapat
yang optimal. Salah satu yang menentukan bahwa bila ujung selang ditekan dengan jari,
tingkat keberhasilan mahasiswa adalah peran biasanya akan terasa aliran air lebih kencang saat
dari dosen, karena fungsi utama dosen ialah keluar dari selang dan dapat menyembur lebih
merancang, mengelola, dan mengevaluasi jauh. Maka sangat logis bila orang berasumsi
pembelajaran. Dosen mempunyai tugas untuk dengan “mengecilkan ukuran pipa maka tekanan air
mengalihkan seperangkat pengetahuan yang akan kencang” seperti halnya dalam prinsip
terorganisasikan sehingga pengetahuan itu selang yang ditekan yang tentu saja tidak benar.
menjadi bagian dari sikap mahasiswa. Untuk itu penulis membuktikan persamaan
Mata kuliah Mekanika Fluida merupakan Bernoulli tersebut dengan menggunakan media
salah satu mata kuliah yang ada pada kurikulum pembelajaran yang sederhana yaitu pengukuran
Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri rugi aliran fluida cair, pengukuran ini dilakukan
Semarang, mata kuliah ini menuntut mahasiswa sebelum dan sesudah mengalami penyempitan
untuk memiliki pengetahuan dan pemahaman. pada pipa venturi, serta mevariasi penutupan gate
Untuk menunjang mahasiswa memiliki valve.
pengetahuan dan pemahaman secara faktual Ketika awal berdirinya Jurusan Teknik
maka diperlukan adanya media pembelajaran Mesin pernah membuat media pembelajaran
penunjang pada perkuliahan mata kuliah yang bernama “Alat Ukur Kerugian Aliran
mekanika fluida. Fungsi media pembelajaran Fluida”. Media pembelajaran ini fungsinya
bagi dosen bukan sekedar alat bantu, namun untuk mengukur kerugian aliran dalam fluida
juga merupakan alat pembawa informasi yang sedangkan untuk fluidanya menggunakan fluida
dibutuhkan mahasiswa untuk lebih memahami cair berupa air tetapi alat ini sudah rusak karena
isi dari materi perkuliahan yang disampaikan termakan usia dan faktor yang lainnya. Media
oleh dosen. Proses pembelajaran menggunakan pembelajaran pengukur kerugian aliran fluida
metode ceramah dalam pelaksanaanya, yang sudah pernah ada menggunakan reservoir
mahasiswa masih banyak mengalami kesulitan terbuat dari pipa besi sehingga lama kelamaan
dalam memahami materi yang disampaikan dalam pipa akan timbul karat. Hal ini
dosen terutama dalam penerapan dari mengakibatkan pengukuran kerugian aliran
persamaan Bernoulli. Melihat pentingnya pada pipa menjadi kurang maksimal (valid) dan
pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah pada pipa manometer yang harusnya transparan
Mekanika Fluida terutama pada masalah ketika pengukuran dapat dilihat perbedaan
penerapan persamaan Bernoulli pada pipa tekanannya ini lama kelamaan menjadi merah
venturi dibutuhkan suatu media pembelajaran. dikarenakan karat yang ikut terbawa oleh arus
Menurut penelitian Badrawada dan air sehingga dalam pembacaan kurang jelas.
Muhajir (2005: 394) perbedaan tekanan aliran Menurut Hasan, dkk (2012: 57) model
fluida satu-fase antara sisi masuk, sisi aliran homogen dalam hubungannya dengan
tenggorokan dan sisi keluar venturi adalah pada teknik tekanan diferensial digunakan untuk
sisi masuk venturi distribusi tekanannya lebih memprediksi campuran laju alir volumetrik
besar dibandingkan pada sisi tenggorokan, melalui venturi meter. Pada Penelitian
116
Yosi Ramadhan, dkk / Journal of Mechanical Engineering Learning 3 (2) (2014)
METODE PENELITIAN
menggunakan kuesioner atau angket dan
Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Penelitian ini menggunakan
penelitian dan pengembangan pendidikan angket yang berupa pertanyaan, dengan sifat
(Educational Research and Development).Pada tertutup ditujukan kepada pakar ahli mekanika
metode ini menggunakan pendekatan ADDIE fluida untuk divalidasi sesuai kriteria media
yaitu Analisys, Design, Development, pembelajaran sedangkan dokumen merupakan
Implementation, dan Evaluation. (Pribadi 2011: catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
125). bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
Pengujian dan validasi media monumental dari seseorang (Sugiyono, 2011:
pembelajaran ini dilakukan oleh 2 pakar ahli 240). Teknik analisis data untuk kuesioner
mekanika fluida. Pengumpulan data menggunakan deskriptif persentase.
117
Yosi Ramadhan, dkk / Journal of Mechanical Engineering Learning 3 (2) (2014)
Langkah awal yang dilakukan dalam fitting T 10 buah, tabung transparan, selang air
pembuatan media pembelajaran pengukuran rugi transparan ukuran ¼ inc sepanjang 16 m, air
aliran fluida cair adalah membuat desain gambar raksa, reservoir, pompa, pipa venturi, dan pipa
media pembelajaran setelah membuat media orifice. Setelah bahan-bahan sudah tersedia
kemudian menentukan bahan-bahan yang kemudian membuat rangka sebagai dudukan
digunakan dalam pembuatan media ini. Bahan- pipa-pipa terlebih dahulu. Memotong bahan
bahan yang digunakan dalam pembuatan sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan
meliputi: plat besi siku 19 m (pembuatan kemudian dilakukan proses pengelasan. Setelah
rangka/dudukan), plat aluminium 4 m membuat rangka selesai kemudian memotong
(pembuatan dudukan manometer), pipa tembaga pipa untuk dipasang pada kerangka. Komponen-
dengan tebal 1 mm dan diameter pipa 1 inc 9 m, komponen yang sudah tersedia dipasang pada
¾ inc 1,5 m , ½ inc 1,5 m, 3/8 inc 1,5 m, kerangka lalu dilakukan uji coba.
manometer, gate valve dengan ukuran 1 inc Hasil validasi media pembelajaran rugi
sebanyak 12 buah, ¾ inc sebanyak 1 buah, ½ inc aliran fluida cair oleh pakar ahli mekanika fluida
sebanyak 1 buah, 3/8 inc sebanyak 1 buah, kran sebagai berikut:
ukuran ¼ inc kecil 20 buah, fitting elbow 10 buah,
91.67% 100%
100.00% 87.50%87.50% 87.50%87.50%87.50% 87.50%87.72%
79% 81.50%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
118
Yosi Ramadhan, dkk / Journal of Mechanical Engineering Learning 3 (2) (2014)
Penelitian pengukuran rugi aliran fluida percobaan (semakin banyak percobaan yang
cair pada pipa venturi dilakukan sebanyak 5 kali dilakukan maka hasilnya akan semakin valid).
Tabel 1. Hasil rata-rata uji coba menggunakan manometer H2O.
Gate valve h1 (cm) h2 (cm) ∆h (cm)
0 put, 69,48 53,32 16,16
1 put, 69,66 53,6 16,06
2 put 70 54 16
3 put 70,94 55,48 15,46
4 put 75,14 62,64 12,5
119
Yosi Ramadhan, dkk / Journal of Mechanical Engineering Learning 3 (2) (2014)
Gambar 3. Grafik hubungan selisih tinggi tekanan (Δh) terhadap penutupan gate valve pada
manometer H2O.
Pada gambar 3 merupakan penurunan menutup lebih dari 50% sehingga luasan pada
selisih tinggi tekanan (Δh) yang divariasi dengan gate valve juga berkurang. Penutupan yang paling
menggunakan penutupan gate valve. Dari 0-2 drastis terjadi pada penutupan gate valve pada
putaran selisihnya tidak terlampau jauh putaran ke 4 atau 80% gate valve menutup.
dikarenakan luasan dari gate valve yang menutup Dengan peengukuran tinggi tekanan (Δh)
hanya berubah sedikit, akan tetapi pada putaran diperoleh perhitungan selisih tekanan (ΔP),
ke 3 terpaut agak jauh dikarenakan katup kecepatan (v), debit (Q), dan head losses (HL).
1800
1585 1575 1569 1516
1600
Selisih tekanan ( N/m2)
Pada gambar 4 menunjukan hubungan berbeda. Tekanan (P) didapat dengan cara
selisih tekanan (ΔP) terhadap penutupan gate menghitung 𝑃 = 𝜌𝑔ℎ yang mana tinggi tekanan
valve menggunakan manometer H2O dan Hg, (h) didapat pada perhitungan sebelumnya.
grafik tersebut menunjukkan selisih tekanan (ΔP) Tekanan pada P1>P2, hal ini yang menghasilkan
sama dengan menggunakan manometer yang selisih tekanan (ΔP). Tekanan pada P1 lebih besar
120
Yosi Ramadhan, dkk / Journal of Mechanical Engineering Learning 3 (2) (2014)
daripada tekanan P2 ini dikarenakan diameter Penutupan gate valve ini sebesar 20% tiap
(D1) pada P1 lebih besar daripada diameter (D 2) putarannya, perbedaan tekanan (ΔP) pada 0-2
di P2. Kecepatan fluida yang mengalir melalui putaran tidak terlampau jauh karena perubahan
pipa venturi pada D1 dan D2 juga berbeda seiring penampang pada gate valve aliran fluida yang
perubahan diameter pada penampang. mengalir hanya sedikit yang mengakibatkan
Perubahan diameter menjadi menyempit (D2) kerugiannya kecil. Beda dengan ketika gate valve
menyebabkan kecepatan meningkat sedangkan diputar 3 putaran atau sebesar 60% menghasilkan
tekanan (P) menurun. Penutupan gate valve selisih tekanan (ΔP) yang agak jauh yaitu sebesar
menjadikan selisih tekanan (ΔP) yang terjadi 1516 N/m2, penutupan gate valve 3 putaran ini
pada 0-4 putaran semakin kecil karena gate valve menyebabkan debit aliran fluida juga menurun
semakin diputar semakin menutup, hal ini sehingga laju aliran volume yang mengalir lebih
menjadikan selisih tekanan (ΔP) menjadi lama. Pada penutupan gate valve 4 putaran atau
semakin kecil karena perubahan penampang sebesar 80% ini selisih tekanan (ΔP) semakin
pada gate valve. Selisih tekanan (ΔP) yang paling mengecil dan perbandingan dengan penutupan-
besar adalah 1585 N/m2 dan yang terkecil adalah penutupan sebelumnya terpaut sangat jauh.
1226 N/m2.
2.5
1.932 1.915
1.877
1.5 1.713
V1 H20
V2 H2O `
1 0.777 0.772 0.759
0.774 0.683 V1 Hg
0.782 0.773 0.766 0.751 0.685 V2 Hg
0.5
0
0 putaran 1 putaran 2 putaran 3 putaran 4 putaran
Penutupan gate valve
Gambar 5. Grafik hubungan kecepatan v1 dan v2 terhadap penutupan gate valve menggunakan
manometer Hg dan H2O.
Pada putaran gate valve yang semakin tinggi h semakin naik. Penutupan gate valvedari 0-
menutup dari 0 putaran sampai dengan 4 putaran 4 putaran menghasilkan kecepatan pada v1 dan v2
selisih kecepatan mengalami perununan/ yang berbeda-beda, hal ini diakibatkan terjadinya
semakin mengecil, karena air yang mengalir penurunan debit yang mengalir melalui gate valve
secara terus menerus semakin menekan dan yang mengalami perubahan penampang dengan
keluar hanya sedikit melalui gate valve sehingga ditutupnya gate valve secara bertahap dari 0-80%.
air kembali menekan ke belakang, tekanan yang Pengukuran kecepatan ini sudah sejalan dengan
kembali dapat dilihat melalui manometer yang prinsip Bernoulli dan Kontinuitas.
121
Yosi Ramadhan, dkk / Journal of Mechanical Engineering Learning 3 (2) (2014)
0.35
0.34 0.336
0.332
0.329
0.33 0.337 0.326
0.332 0.331 Q dgn
0.32 0.323 manometer Hg
Debit (l/s)
0.31 Q dgn
manometer H2O `
0.3
0.294
0.29 0.293
0.28
0.27
0 putaran 1 putaran 2 putaran 3 putaran 4 putaran
Penutupan gate valve
Gambar 6. Grafik hubungan debit (Q) terhadap penutupan gate valve menggunakan manometer H2O
dan Hg.
Pada gambar 6 dapat dilihat grafik Pada putaran ke 3 hasil debitnya adalah
hubungan penutupan gate valve dengan debit 0,326 l/s, hasil ini dipengaruhi oleh penutupan
bahwa debit yang dihasilkan bervariasi dari 0 gate valve sebesar 60% yang terdapat selisih 0,01
putaran (membuka penuh) sampai dengan l/s. Gate valve yang menutup lebih dari setengah
menutup 4 putaran. Variasi ini dipengaruhi oleh diameter gate valve kecepatan penurunannya
putaran gate valve yang semakin menutup, tiap terpaut agak jauh sehingga debitnya mengalami
putaran menutup sebesar 20%. Pada 0 putaran terpaut yang agak jauh pula. Penurunan debit
debit yang dihasilkan adalah 0,336 l/s, debit ini yang drastis terjadi pada penutupan gate valve
dihasilkan dari persaman kontinuitas bahwa luas sebesar 80% sehingga selisihnya semakin besar
permukaan (A) dikali kecepatan (v). Pada 1 menjadi 0,042 l/s. Gambar 6 menunjukan
putaran menutup debitnya adalah 0,332 l/s, hal penurunan debit berdasarkan penutupan gate
ini dikarenakan kecepatan (v) menurun akibat valve semakin gate valve menutup semakin kecil
gate valve menutup sebesar 20%, selisih debit 0 pula debit yang dihasilkan. Hal ini membuktikan
putaran dan 1 putaran adalah 0,004 l/s. Pada bahwa besar kecilnya bukaan gate valve sangat
putaran ke 2 hasil debit yang diperoleh adalah mempengaruhi perubahan debit pada pipa
0,329 l/s, akibat penutupan 40% ini kecepatan venturi, semakin gate valve menutup maka debit
menurun sehingga debit yang dihasilkan juga yang dihasilkan akan semakin kecil sedangkan
menurun sedangkan waktu yang dibutuhkan bila gate valve membuka semakin besar maka
semakin lama. Selisih dari putaran sebelumnya debit yang dihasilkan akan besar pula.
mengakibatkan selisih 0,008 l/s.
122
Yosi Ramadhan, dkk / Journal of Mechanical Engineering Learning 3 (2) (2014)
Gambar 7. Grafik hubungan Head losses (HL) terhadap penutupan gate valve.
SIMPULAN
komponen sudah memenuhi standar sedangkan
Berdasarkan hasil penelitian dan dalam penggunaan sudah berjalan dengan baik.
pembahasan pada bab IV, maka penulis dapat Pada pipa venturi, tekanan ketika
menyimpulkan sebagai berikut: penyempitan mengalami penurunan sedangkan
Berdasarkan hasil penilaian dari 2 pakar kecepatan meningkat. Variasi penutupan gate
ahli mekanika fluida memperoleh nilai rerata valve sangat berpengaruh terhadap kerugian
87,72% sehingga media pembelajaran aliran fluida, semakin gate valve menutup maka
dikategorikan sangat baik karena dalam kerugian aliran fluida cair yang melewati pipa
pembuatan media pembelajaran komponen- semakin mengecil.
123
Yosi Ramadhan, dkk / Journal of Mechanical Engineering Learning 3 (2) (2014)
SARAN
manometer diperbanyak agar memperingkas
Berdasarkan simpulan diatas, ada waktu dalam mengambil data. Dalam
beberapa saran dari penulis yaitu sebagai berikut: penggunaan media pembelajaran pengukuran
Dalam pengukuran rugi aliran fluida pada rugi aliran fluida ini harus sesuai dengan jobsheet
pengembangan selanjutnya sebaiknya yang sudah diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Jamaluddin. 2008. Analisis Kecepatan Aliran Fluida
Badrawada, I Gusti Gde dan Khairul Muhajir. 2005. pada Tekanan Statik dengan menggunakan
Distribusi Tekanan Aliran Fluida Cair Melalui Venturi dan Orifice. Teknologi. Volume 7 No. 3:
Pipa Venturi. Jurnal Ilmiah Popular dan 111-117.
Teknologi Terapan. Volume 3 No. 2: 381–394. Maryono, Agus, W. Muth, dan N. Eisenhauer. 2003.
Hasan, A. H. A. M., A. Hadawey, Al-Wahaibi. Y, W. Hidrolika Terapan. Jakarta: Pradnya Paramita.
A. Karem, dan K. F. Al-Raheem. 2012. Pribadi, Benny. 2011. Model Desain Sistem Pembelajaran.
Theoretical and Experimental Study of Bubbly Jakarta: Dian Rakyat.
Gas-water Two Phase Flow through a Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
Universal Venturi Tube (UVT). International dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Journal of Information Science and Education. Sutrisno. 1997. Fisika Dasar. Bandung: ITB.
Volume 2, Number 1 (2012) pp. 43-58.
124