Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER

AKUNTANSI MANAJEMEN STRATEGIS

ANALISIS BALANCE SCORECARD

PADA PT. UNILEVER Tbk.

Oleh :
FERIAN LAZUARDI IMAN/165020307111023
ANDRO TRIJOVIANTO/165020307111029
WINONA NATHANIA HIDAYAT/165020307111043

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
PT. Unilever Indonesia Tbk.
PT Unilever Indonesia Tbk adalah anak perusahaan dari Unilever (dari 1933-
sekarang) dan Salim Group (dari 1972-sekarang) yang sebelumnya bernama Lever
Zeepfabrieken N.V. yang berjenis perusahaan publik. Berdiri tahun 5 Desember 1933,
perusahaan ini sering kali berganti nama, seperti menjadi PT Lever Brothers
Indonesia tanggal 22 Juli 1980 dan menjadi PT Unilever Indonesia Tbk tanggal 30
Juni 1997.

Perusahaan ini adalah perusahaan Fast Moving Consumer Goods di Indonesia dan
cukup terkemuka, terdapat produk Home and Personal Care dan Foods and
Refreshments seperti Lifebuoy, Vaseline, Pepsodent, Sunlight, Rinso, Lux, Royco,
Dove, Rexona, Clear dan lain-lain. Produk-produk tersebut adalah produk yang pasti
pernah didengar ataupun sering dikonsumsi manusia di dunia terutama di Indonesia.
Di Indonesia, PT Unilever Tbk mempunyai 6 pabrik di kawasan industri Jababeka,
Bekasi, Cikarang dan sampai ke Jawa Timur seperti Surabaya. Kantor pusatnya
berada di Jakarta dan memiliki ratusan ribu distributor outlet di Indonesia dan
didistribusikan melalui sentral gudang dan fasilitas lain.

Perusahaan ini juga memiliki banyak perjanjian kerja sama dengan perusahaan lain.
Contohnya adalah dengan PT Anugerah Indah Pelangi dengan membuat PT
Anugeerah Lever di bidang pembuatan, pemasaran, pengembangan dan penjualan
saus, kecap, dan lain-lain. Dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk untuk pengambilalihan minuman sari buah. Selain itu ada di bidang distribusi
seperti PT Technopia Lever hasil kerja sama dengan Texchem Resources. Dan masih
banyak lagi kerja sama lainnya. Dengan begitu PT Unilever Tbk sangatlah berhasil
dengan kerja sama-kerja samanya.
Visi & Misi PT. Unilever Tbk

Visi

Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh kehiduan
setiap orang Indonesia setiap harinya.

Misi

 Kami Menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari,


 Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan lebih baik dan
lebih menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan
orang lain,
 Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya
yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia,
 Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang
memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat sampai mengurangi dampak
terhadap lingkungan, dan meningkatkan dampak sosial

Nilai PT. Unilever Tbk

 Integritas
Integritas berarti kaitan antara tindakan dengan nilai, metode, ukuran, prinsip,
ekspektasi dan hal ha yang dihasilkan dan suatu konsistensi dalam bertindak.
Integritas dalam PT. Unilever akan membuat PT. Unilever membuat reputasinya dan
membuat perusahaan ini tidak bisa diajak kompromi sehingga tindakan yang dibuat
tidak salah untuk keberhasilan jangka panjang.
 Respek
Saling menghormati setiap orang sangat penting tanpa memandang SARA, dan setiap
orang akan dilakukan secara hormat, jujur serta adil. Dengan respek terhadap orang
akan membantu perusahaan ini untuk berpikiran yang lebih terbuka terhadap dunia
dan dapat membantu kemajuan perusahaan.
 Tanggung Jawab
Untuk menjaga kesetiaan konsumen dan menarik konsumen baru, perusahaan harus
bertanggung jawab entah dengan pribadi maupun atas nama perusahaan agar
konsumen, lingkungan dan masyarakat tidak kecewa .
 Semangat Kepeloporan
Semangat kepeloporan adalah modal awal dari bisnis perusahaan ini ada sampai
menjadi penggerak perusahaan untuk tumbuh dan terus menerus tumbuh sehingga
muncul rasa gairah untuk menang dan menciptakan masa depan lebih baik lagi dari
masa sebelumnya dan berani untuk mengambil risiko secara cerdas.

Tujuan
 Selalu bekerja dengan integritas
Dengan dibuatnya Pedoman Prinsip-Prinsip bisnis perusahaan akan membantu
integritas dan hormat terhadap banyak orang, lingkungan dan organisasi yang terlibat
 Dampak Positif
Melalui merek, operasi, hubungan komersial, kontribusi sukalera, dan cara lain adalah
cara perusahaan untuk tetap berhubungan dengan masyarakat dengan dampak yang
positif dan menjadi kepercayaan masyarakat.
 Komitmen yang terus – menerus
Meningkatkan cara peresuhaan untuk mengelola dampak kepada leingkungan dan
mencapai tujuan jangka panjang dan mengembangkan bisnis berkelanjutan
 Menetapkan aspirasi
Sesuai Kode Etik Prinsip Bisnis perusahaan atau standar operasional yang diikuti
karyawan di perusahaan untuk selanjutnya mengelola dan tanggung jawab dengan
etik ini.
 Bekerja sama dengan orang lain
Bekerja sama dengan pemasok yang punya nilai hampir sama dengan perusahaan.
Balance Scorecard

Balance Scorecard adalah salah satu tools perusahaan untuk mencapai visi, misi, dan
tujuan suatu perusahaan. Balance Scorecard atau yang biasa disingkat dengan BSC ini
adalah penjelasan mengenai misi dan strategi perusahaan di dalam tujuan operasional
dan tolak ukur kinerja perusahaan. Scorecard disini adalah kartu skor yang digunakan
perusahaan dan direncakan untuk diwujudkan di masa depan. Scorecard disini harus
berimbang antara dua sudut pandang seperti intern dan ekstern, jangka pendek dan
jangka panjang dan lain lain atau bisa disebut balanced.

Balanced Scorecard adalah tools yang sangat populer bagi perusahaan karena sangat
efektif dalam membantu perusahaan termasuk PT Unilever Tbk. Ini. Balanced
Scorecard memiliki peran yang sangat berpengaruh dan penting karena memiliki
Tahap perencanaan yang dibagi menjadi perumusan strategi, perencanaan strategi,
penyusunan program dan penyusunan anggaran dan Tahap pengimplementasian yang
dibagi menjadi implementasi dan pemantauan. Balanced Scorecard mampu
memberikan manfaat lebih dari yang lain dengan cara seperti kalimat sebelum ini.

Tahapan Perencanaan
 Tahapan Perumusan Strategi
 Tahapan Perencanaan Strategi
 Tahapan Penyusunan Program
 Tahapan Penyusunan Anggaran
Tahapan Pengimplementasian
 Tahap Implementasi dan Tahap Pemantauan

Komponen Perspektif Balanced Scorecard PT Unilever:


Laporan keuangan
PT Unilever Indonesia Tbk (“Unilever Indonesia”) dan Entitas Anak
melaporkan peningkatan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
sebesar 10,6% dibandingkan dengan tahun 2012 menjadi sebesar Rp5,3 triliun.
Hal tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya penjualan bersih
sepanjang tahun sebesar 12,7%.

Selama tahun 2013, Unilever Indonesia berhasil membukukan penjualan


bersih sebesar Rp30,8 triliun, meningkat 12,7% dari tahun 2012. Penjualan ini
berasal dari dua segmen usaha, yaitu Home and Personal Care dan Foods and
Refreshment. Kontribusi masing-masing segmen tersebut terhadap penjualan
bersih tahun 2013 adalah sebagai berikut: Home and Personal Care 72,9%;
Foods and Refreshment 27,1%.

Konsumen
Beberapa indikator yang harus diperhatikan dalam evaluasi di unsur konsumen
pasar, segmentasi pasar, tingkat kepuasan konsumen, serta tingkat loyalitas
konsumen.

Pangsa pasar pada industry consumer goods yang dikuasai hamper


seluruhnya oleh Unilever adalah sebagai market leader. Selain itu, sebagai
contoh, sebagai produk hasil akuisisi tahun 2000, pangsa pasar Kecap Bango
tetap stabil yakni 32%; Buavita dan Gogo memiliki pangsa pasar 30%.
Kategori produk toiletries, terutama yang kuat dan memiliki pangsa
pasar tinggi, pada umumnya tidakmengundurkan semangat iklan
danpromosi. Hal ini membuat konsumen merasa tenang, tidak berpindah merek.
Keberhasilan tingginya market share Unilever tidak lepas dari keberhasilan
segmentasi pasar dalam kinerjanya. Secara alami Unilever berusaha
memuaskan konsumen di segala segmen. Sebuah merek akan mempunyai
kontribusi jika dapat menjangkau konsumen yang lebih banya. Semua
produknya diupayakan dapat menjangkau semua lapisan masyarakat. Jika tidak
membuat alternative pilihan produk yang berbeda, maka produksi produk
dengan berbagai kemasa isi yang bervariasi (ukuran sachet, dsb).

Selain keberhasilan penguasaan segmentasi pasar, penilaian eksternal mengenai


tingkat kepuasan konsumen menunjukkan hal positif. Dari hasil survey
eksternal mengenai tingkat kepuasan konsumen menunjukkan hal yang positif.
Tahun 2013, tercatat 12 merek Unilever yang berhasil mencapai indeks
kepuasan konsumen prima di kategori, di antara: Blue Band; Bango;
Sariwangi; Clear; Rinso; Molto; Lifebuoy; Trika; Citra; Pond’s; Rexona;
dan sebagainya.
Faktor yang paling penting selanjutnya yang berpengaruh pada besarnya market
share adalah tingkat kesetiaan (loyalitas) konsumen. Secara rata-rata Costumer
Loyalty Index (ICLI) yang diraih produk-produk Unilever lebih tinggi
dibanding produk lainnya di pasaran. Pembangunan loyalitas adalah usaha yang
berlangsung secara terus-menerus oleh unit tertentu mulai dari survey pasar,
perencanaan strategi, action plan-nya, implementasi di lapangan dan
monitoring. Tidak banyak perusahaan menyadari langkah yang harus ditempuh
guna mengikat loyalitas konsumen. Yang dilakukan Unilever

dalam upaya menjaga loyalitas atas kontribusinya pada penjualan produk adalah
tetap menjalin komunikasi dengan konsumen baik melalui promosi secara
kontinyu maupun costumer care (suara konsumen unilever), re-packaging bila
diperlukan baik atas kemasan maupun inovasi konsep produk, melakukan
konsep re-branding produk (hazeline ke citra, brisk ke clear), jika usia produk
atau merek sudah terlalu tua, tidak ada salahnya melakukan re-branding, bahkan
memberikan point reward (hadiah) bagi konsumen yang setia.
Proses Bisnis Intern

Beberapa indikator yang harus diperhatikan dalam evaluasi di unsure proses


bisnis intern adalah strategi portfolio merek, inovasi produk, kapasitas produksi,
peningkatan kualitas, produktivitas, dan kuantitas pabrik.
Persaingan di kategori produk consumer goods semakin ketat. Untuk
mempertahankan posisi, Unilever meneyiapkan serangkaian strategi, seperti
terus mencermati keinginan dan kebutuhan target konsumennya dan tidak
berhenti berinovasi menciptakan produk-produk dengan formulasi baru sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Sejauh ini suara konsumen unilever tetap nomor
satu. Inovasi produk berdasarkan suara konsumen contohnya Taro Blitz didasari
oleh tujuan memenuhi kebutuhan anak-anak usia 10-12 tahun yang biarpun
masih kecil ingin diperlakukan dewasa; teh Sariwangi dengan tambahan lemon,
madu, dan susu untuk menjawab kebutuhan konsumen yang ingin minum teh
dengan berbagai rasa; royco cair untuk menjawab kebutuhan konsumen yang
menginginkan adanya penyedap rasa masakan non-MSG.

Untuk menjaga agar terpenuhinya kapasitas produksi, dibutuhkan peningkatan


kualitas, produktivitas, dan kuantitas pabrik. Setiap tahunnya perusahaan
mengalokasikan capital expenditure yang bervariasi secara jumlahnnya yang
digunakan untuk melakukan pembelian mesin-mesin produksi untuk semua
divisi perseroan, pembangunan pabrik, serta penambahan sarana, seperti
komputerisasi ataupun pergudangan.

Pembelajaran dan Pertumbuhan


Beberapa indikator yang harus diperhatikan dalam evaluasi di unsur
pembelajaran dan pertumbuhan adalah pendidikan, keahlian pegawai dan
motivasi pegawai, serta system informasi manajemennya dalam rangka menjaga
stabilitas pertumbuhan usaha.

Keberhasilan stabilitas pertumbuhan usaha Unilever secara moneter yang selalu


menunjukkan angka positif, tidak terlepas dari komitmen dan kinerja yang
tinggi para pegawainya. Tim personalia merekrut, mempekerjakan dan
mengembangkan para karyawan hanya atas dasar kualifikasi dan kemampuan
yang dibutuhkan bagi pekerjaan yang harus dilakukan. Perusahaan memiliki
komiten untuk menyediakan kondisi kerja yang aman dan sehat, bertekad
bekerja sama dengan karyawan demi mengembangkan dan memperkuat
keterampilan dan kemampuan setiap individu. Untuk menjamin mutu
pendidikan dan keahlian pegawai, terdapat Unilever Training Centre di Mega
Mendung Bogor, yang merupakan pusat semua pegawai unilever terbesar di
Asia. Selain pelatihan, secara periodic dilakukan event yang dapat mengeratkan
hubungan antara pegawai seperti perlombaan atau piknik keluarga sehingga
terjalin hubungan kekeluargaan yang bertujuan memudahkan kerjasama satu
sama lain ke depannya.

Anda mungkin juga menyukai