Bu Dessy - Kuesioner Q3 DIFRZR (NoDir) - Indo

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

II.

KUESIONER SARCoN UNIT KERJA

PROFIL KOMPETENSI DIREKTORAT INSPEKSI FASILITAS RADIASI DAN ZAT


RADIOAKTIF (DIFRZR)

Profil kompetensi disusun oleh manajemen unit kerja, menjadi dasar bagi penyusunan standar
kompetensi unit kerja.

Profil Kompetensi untuk Kuadran III

Kuadran 3: KOMPETENSI YANG TERKAIT DENGAN KEGIATAN BADAN PENGAWAS


3.0. Kompetensi Umum: kompetensi ini adalah kemampuan untuk menyelenggarakan fungsi
pengawasan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir.

Tidak ada (1): Tidak memiliki kompetensi terkait.


Rendah (2): memiliki pengetahuan dasar tentang praktik dan proses pengawasan.
Sedang (3): memiliki pengetahuan penuh dan pengalaman kerja dalam praktik dan proses
pengawasan dan kemampuan untuk mengintegrasikan informasi menjadi kesimpulan pengawasan
yang benar.
Tinggi (4): memiliki pengetahuan menyeluruh dan pengalaman kerja dalam praktik dan proses
pengawasan dan kemampuan untuk merumuskan informasi dari berbagai sumber menjadi keputusan
pengawasan, dan kemampuan untuk melaksanakan fungsi pengawasan dalam area penugasan.

Level KKA
KKA (Keilmuan, Keahlian, dan Akhlak) (1, 2, 3, atau 4)
A B C D E F
Teknik Analitik dengan Fokus Keselamatan
3.0.1. Pemahaman terhadap laporan inspeksi, laporan pemegang izin,
penilaian diri, dan laporan dari pihak ketiga
3.0.2. Pemahaman terhadap prosedur evaluasi izin
3.0.3. Pemahaman terhadap isu yang menjadi prioritas BAPETEN
3.0.4. Kemampuan untuk menganalisis, informasi teknis
3.0.5. Kemampuan untuk mengintegrasikan informasi teknis
3.0.6. Kemampuan untuk mengevaluasi informasi teknis
3.0.7. Kemampuan untuk membuat rekomendasi yang didukung oleh
informasi yang dapat dipercaya
3.0.8. Kemampuan untuk membuat penilaian keselamatan terhadap
pemanfaatan tenaga nuklir secara umum
Kuadran 3: KOMPETENSI YANG TERKAIT DENGAN KEGIATAN BADAN PENGAWAS
3.1. Kompetensi Teknik Evaluasi dan Penilaian: kompetensi ini adalah kemampuan untuk
memeriksa dokumen keselamatan dan dokumentasi lain yang disampaikan oleh pemegang izin
dalam mendukung justifikasi mereka terkait instalasi dan untuk menilai kecukupan dokumen,
menilai proses yang dilakukan oleh pemegang izin dalam menyusun dokumen, dan memastikan
bahwa izin dan dokumen perizinan telah memenuhi persyaratan pengawasan dalam hal format dan
isi.

Tidak ada (1): Tidak memiliki kompetensi terkait.


Rendah (2): memiliki pengetahuan dasar tentang tujuan pengajuan izin, proses yang dilakukan
pemegang izin dalam penyusunan dokumen yang diajukan, metodologi untuk menilai pemegang
izin, format dan isi dari izin dan dokumen perizinan, dan proses yang dilakukan dari mulai
pemeriksaan kelengkapan dokumen sampai pemberian izin.
Sedang (3): memiliki pengetahuan, pengalaman kerja dan pemahaman penuh terhadap tujuan
pengajuan izin, proses yang dilakukan pemegang izin dalam penyusunan dokumen yang diajukan,
metodologi untuk menilai pemegang izin, untuk memastikan format dan isi dari izin dan dokumen
perizinan terkait telah memenuhi persyaratan, dan terhadap proses yang dilakukan dari mulai
pemeriksaan kelengkapan dokumen sampai pemberian izin.
Tinggi (4): memiliki pengetahuan, pengalaman kerja dan pemahaman menyeluruh terhadap tujuan
pengajuan izin, proses yang dilakukan pemegang izin dalam penyusunan dokumen yang diajukan,
metodologi untuk menilai pemegang izin, untuk memastikan format dan isi dari izin dan dokumen
perizinan terkait telah memenuhi persyaratan, terhadap proses yang dilakukan dari mulai
pemeriksaan kelengkapan dokumen sampai pemberian izin, untuk membuat keputusan izin, dan
menuangkan semua keputusan izin ke dalam dokumen izin.

Level KKA
KKA (Keilmuan, Keahlian, dan Akhlak) (1, 2, 3, atau 4)
A B C D E F
Evaluasi dan Penilaian
3.1.1 Kemampuan untuk memilih peraturan yang tepat (undang-undang,
peraturan pemerintah, peraturan kepala BAPETEN, dan pedoman)
sebagai acuan dalam proses perizinan
3.1.2 Pemahaman terhadap persyaratan perizinan
3.1.3 Pemahaman terhadap proses dan prosedur evaluasi
3.1.4 Pemahaman terhadap dokumen yang harus diserahkan pemohon
sebagai syarat untuk mendapatkan izin
3.1.5 Kemampuan untuk memeriksa dokumentasi dan informasi yang
relevan berikut kemungkinan timbulnya ketidaksesuaian
3.1.6 Kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap keselamatan
pemanfaatan tenaga nuklir di fasilitas pemohon, dan melakukan
penilaian terhadap pemenuhan persyaratan pengawasan oleh pemohon
3.1.7 kemampuan untuk mengidentifikasi dan merumuskan informasi
yang relevan dengan keselamatan fasilitas (misalnya: pengajuan oleh
pemohon; kinerja di masa lalu, serta riwayat penegakan dan inspeksi)
3.1.8 Kemampuan mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan informasi
lebih lanjut dari pemohon
3.1.9 Kemampuan untuk memprakarsai/mengusulkan proses pengawasan
lainnya bila diperlukan (misalnya: inspeksi)
Level KKA
KKA (Keilmuan, Keahlian, dan Akhlak) (1, 2, 3, atau 4)
A B C D E F
Pemberian Izin
3.1.10 Pemahaman terhadap format dan isi izin pemanfaatan tenaga nuklir
3.1.11 Pemahaman terhadap kondisi izin dalam pemberian izin dan
persetujuan
3.1.12 Kemampuan untuk memasukkan rekomendasi izin ke dalam surat izin
atau kondisi izin
3.1.13 kemampuan untuk mempertimbangkan hasil dari proses
pengawasan lainnya dalam proses pemberian izin dan persetujuan
3.1.14 kemampuan memberikan keputusan dalam pemberian,
revisi/perubahan, penghentian atau pencabutan izin
3.1.15 Kemampuan untuk menuangkan persyaratan legal menjadi panduan
yang lebih praktis dan dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti
oleh fasilitas

Kuadran 3: KOMPETENSI YANG TERKAIT DENGAN KEGIATAN BADAN PENGAWAS


3.2. Kompetensi Teknik Inspeksi: kompetensi ini adalah kemampuan mengumpulkan informasi
secara independen melalui review secara obyektif, observasi dan komunikasi terbuka, dan penentuan
keberterimaan suatu informasi dengan membandingkannya dengan kriteria yang ditetapkan.

Tidak ada (1): Tidak memiliki kompetensi terkait.


Rendah (2): memiliki kemampuan dasar untuk mengumpulkan informasi dan menentukan
keberterimaannya serta kemampuan untuk membantu inspektur yang lebih tinggi jenjangnya dalam
melaksanakan tugas.
Sedang (3): memiliki kemampuan dan pengalaman kerja dalam menggunakan teknik inspeksi untuk
mengumpulkan informasi dan membandingkannya dengan kriteria yang ditetapkan untuk
memastikan kepatuhan izin terhadap peraturan dan kondisi izin.
Tinggi (4): memiliki kemampuan yang menyeluruh dan pengalaman kerja dalam mengembangkan
program inspeksi dan menggunakan teknik inspeksi serta kemampuan untuk memimpin inspeksi
dan mengambil tindakan yang memadai untuk memastikan bahwa pemegang izin memperbaiki
ketidakpatuhan terhadap peraturan dan kondisi izin.

Level KKA
KKA (Keilmuan, Keahlian, dan Akhlak) (1, 2, 3, atau 4)
A B C D E F
Teknik Inspeksi
3.2.1 Pemahaman terhadap prosedur dan Teknik Inspeksi
3.2.2 Pemahaman terhadap kode dan standar industri
3.2.3 Pemahaman terhadap Peraturan Kepala BAPETEN tentang Sistem
Penjenjangan Inspektur Keselamatan Nuklir
3.2.4 Pemahaman terhadap Peraturan Kepala BAPETEN tentang kode etik
inspektur
3.2.5 Kemampuan untuk mengidentifikasi inspeksi yang dibutuhkan dan
ruang lingkupnya (inspeksi rutin, khusus, sewaktu-waktu)
3.2.6 Pemahaman terhadap informasi teknis yang spesifik untuk instalasi
atau bidang tertentu
3.2.7 Pemahaman terhadap dokumen perizinan, manual maupun bahan
referensi lainnya
3.2.8 Pemahaman terhadap jadwal kerja pemegang izin
3.2.9 Pemahaman terhadap laporan inspeksi sebelumnya, laporan
pengaduan, laporan kejadian dari pemegang izin, dan laporan pihak
ketiga
3.2.10 Pemahaman terhadap teknik analisis akar penyebab masalah (root
cause analysis)
3.2.11 Pemahaman terhadap status fasilitas
3.2.12 Pemahaman terhadap prosedur pengaduan
3.2.13 Pemahaman terhadap pedoman penyusunan laporan inspeksi
3.2.14 Kemampuan dalam menilai pembobotan terhadap temuan
inspeksi
3.2.15 Kemampuan untuk mengevaluasi informasi
3.2.16 Kemampuan dalam teknik wawancara, dan kemampuan untuk
mengenali isu yang penting terhadap keselamatan melalui wawancara
3.2.17 Kemampuan dalam menyelesaikan suatu masalah
3.2.18 Kemampuan dalam melakukan observasi, dan kemampuan untuk
mengenali isu yang penting terhadap keselamatan dan kemungkinan
terjadinya ketidaksesuaian melalui observasi
3.2.19 Kemampuan untuk mengenali isu terkait keselamatan pemanfaatan
tenaga nuklir berikut kemungkinan timbulnya ketidaksesuaian melalui
pemeriksaan dokumentasi, rekaman dan informasi yang relevan
3.2.20 Kemampuan untuk merencanakan inspeksi
3.2.21 Kemampuan untuk mengenali dan menemukan kondisi yang tidak
biasanya atau abnormal
3.2.22 Kemampuan untuk berpikir kritis / bertanya
3.2.23 Kemampuan untuk memelihara obyektivitas dan independensi
3.2.24 Kemampuan untuk mengenali tindakan yang harus segera dilakukan
oleh instalasi untuk melakukan tindakan perbaikan jika muncul
kejadian yang penting terhadap keselamatan
3.2.25 Kemampuan untuk memprakarsai/ mengusulkan proses pengawasan
lainnya bila diperlukan (misalnya: perizinan atau penegakan)
Kuadran 3: KOMPETENSI YANG TERKAIT DENGAN KEGIATAN BADAN PENGAWAS
3.3. Kompetensi Teknik Investigasi: kompetensi ini adalah mencari penyebab kejadian yang
diperoleh dari pemberitahuan resmi, insiden atau informasi yang diperoleh selama Inspeksi
dan/atau evaluasi dan pengumpulan bukti dalam rangka membuat keputusan pengawasan.

Tidak ada (1): Tidak memiliki kompetensi terkait.


Rendah (2): memiliki pengetahuan dasar terhadap prosedur dan teknik Investigasi serta
pengumpulan bukti.
Sedang (3): memiliki pengetahuan dan pengalaman penuh dalam teknik dan prosedur Investigasi,
kemampuan untuk memimpin investigasi sederhana dan menyampaikan pendekatan, alasan dan
tujuan investigasi kepada pemangku kepentingan dan menyiapkan rekomendasi untuk tindakan
pengawasan.
Tinggi (4): memiliki pengetahuan dan pengalaman yang komprehensif dalam teknik dan prosedur
investigasi, kemampuan untuk memimpin investigasi yang kompleks atau sensitif, kemampuan untuk
merekomendasikan tindakan yang diperlukan dan menginformasikan pemangku kepentingan akan
kemajuan investigasi, temuan dan tindakan pengawasan yang mungkin akan dilakukan.

Level KKA
KKA (Keilmuan, Keahlian, dan Akhlak) (1, 2, 3, atau 4)
A B C D E F
Teknik Investigasi
3.3.1 Kemampuan untuk menjelaskan dan menafsirkan prosedur untuk
investigasi
3.3.2 Kemampuan untuk memutuskan kapan investigasi tepat untuk
dilakukan, berdasarkan informasi yang diterima
3.3.3 Kemampuan untuk mengevaluasi informasi dan situasi yang muncul
dan untuk memutuskan apakah dan kapan inspeksi berkembang
menjadi investigasi
3.3.4 Kemampuan untuk mengetahui strategi yang tepat untuk situasi yang
berbeda-beda dan memberikan rekomendasi terhadap langkah-
langkah yang dilakukan untuk mengurangi risiko langsung
3.3.5 Pemahaman terhadap prosedur yang ditetapkan untuk melaksanakan
investigasi, termasuk kemampuan untuk mengumpulkan dari mulai
bukti sampai standar hukum yang sesuai
3.3.6 Kemampuan untuk mengumpulkan informasi dan menentukan
kaitannya dengan kewajiban yang telah ditetapkan dalam peraturan
3.3.7 Kemampuan untuk melakukan investigasi terhadap keluhan, insiden,
gangguan kesehatan dan kecelakaan untuk tujuan pengawasan
3.3.8 Kemampuan untuk investigasi kecelakaan terkait kerja, penyebab
gangguan kesehatan dan insiden untuk tujuan pengawasan
3.3.9 Kemampuan untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti untuk
menentukan penyebab gangguan kesehatan/ kecelakaan/ insiden/
keluhan, tindakan penegakan hukum yang sesuai dan tindakan lainnya
yang diperlukan oleh badan yang berwenang atau pihak yang
bertanggung jawab
3.3.10 Kemampuan untuk menginformasikan kepada pihak yang bertanggung
jawab, pegawai/ perwakilan yang bertanggung jawab terhadap
keselamatan dan pihak yang lainnya akan hasil investigasi dan tindakan
yang direkomendasikan atau dipersyaratkan
3.3.11 Kemampuan untuk menjamin pengurangan risiko yang memadai dalam
kegiatan kerja dan kepatuhan terhadap undang-undang kesehatan dan
keselamatan

Kuadran 3: KOMPETENSI YANG TERKAIT DENGAN KEGIATAN BADAN PENGAWAS


3.4. Kompetensi Penegakan: kompetensi ini adalah pemberian rekomendasi yang mendukung
tindakan penegakan sesuai dengan kebijakan BAPETEN.

Tidak ada (1): Tidak memiliki kompetensi terkait.


Rendah (2): memiliki pengetahuan dasar mengenai kebijakan, program, dan prosedur tentang
penegakan hukum serta wewenang legal dari inspektur; memiliki pengertian terhadap suatu
kejadian atau masalah; memiliki kemampuan untuk membantu inspektur yang berpengalaman
dalam melakukan langkah-langkah penegakan.
Sedang (3): memiliki pengetahuan penuh tentang proses penegakan dan penerapan kebijakan
penegakan BAPETEN; memiliki kemampuan mengetahui adanya ketidaksesuaian atau kejadian yang
menyimpang selama melakukan inspeksi; memiliki kemampuan untuk membedakan pelanggaran
minor dan besar; dan memiliki pengalaman untuk menghadapi tantangan terhadap penegakan dan
untuk melakukan langkah-langkah penegakkan.
Tinggi (4): memiliki pengetahuan menyeluruh dan pengalaman luas dalam menghadapi situasi yang
tidak biasa dan tantangan yang kompleks, dalam mengevaluasi tindakan perbaikan yang diusulkan
pemegang izin, dan dalam menghadapi adanya ketidaksesuaian/penyimpangan; memiliki
kemampuan untuk menjamin bahwa tindakan penegakan telah dilaksanakan dengan baik dan
sesuai dengan proses hukum yang berlaku.

Level KKA
KKA (Keilmuan, Keahlian, dan Akhlak) (1, 2, 3, atau 4)
A B C D E F
Penegakkan
3.4.1 Pemahaman terhadap kebijakan, persyaratan dan pedoman terkait
penegakan
3.4.2 Pemahaman terhadap proses dan prosedur untuk penegakan
3.4.3 Kemampuan untuk mengetahui adanya ketidaksesuaian/ situasi yang
menyimpang selama pelaksanaan inspeksi
3.4.4 Kemampuan untuk membedakan pelanggaran minor dan besar
3.4.5 Kemampuan untuk mengevaluasi tindakan perbaikan yang diusulkan
pemegang izin, dan untuk menentukan apakah usulan tersebut dapat
memperbaiki ketidaksesuaian/ penyimpangan
3.4.6 Kemampuan untuk memutuskan dan memulai tindakan penegakan
karena terjadi ketidakpatuhan dalam fasilitas (misalnya: ketidakpatuhan
yang telah teridentifikasi dalam proses pengawasan lain atau
ketidakpatuhan karena timbulnya kejadian)
3.4.7 Kemampuan untuk menentukan peraturan dan dokumen pendukung
yang berlaku bagi situasi tertentu
3.4.8 Pemahaman tentang peraturan perundang- undangan mengenai
perlindungan terhadap hak individu
3.4.9 Pengetahuan mengenai keberlakuan hukum pidana bagi pemanfaatan
tenaga nuklir
3.4.10 Kemampuan untuk menentukan apakah proses pengawasan lainnya
diperlukan untuk mendukung tindakan penegakan (misalnya: inspeksi)
3.4.11 Kemampuan untuk menentukan apakah tindakan atau kerja sama
dengan lembaga lain diperlukan untuk mendukung tindakan
penegakan (misalnya: pengumpulan bukti oleh lembaga penegak
hukum, nasihat hukum, lembaga pengawas lainnya)
3.4.12 Kemampuan untuk mengambil keputusan berdasarkan bobot
keselamatan terhadap ketidakpatuhan dan tindakan penegakannya
(misalnya: permintaan untuk tindakan korektif, pemberitahuan lisan
atau tertulis, denda, penuntutan)
3.4.13 Kemampuan untuk mengevaluasi dan memutuskan kecukupan
tindakan perbaikan yang diusulkan oleh fasilitas dan untuk melakukan
verifikasi terhadap implementasinya

Kuadran 3: KOMPETENSI YANG TERKAIT DENGAN KEGIATAN BADAN PENGAWAS


3.5. Kompetensi Pengembangan Peraturan dan Pedoman: kompetensi ini adalah kemampuan
untuk menghasilkan dokumen peraturan dan pedoman, termasuk kebijakan dan prosedur, yang
berisi langkah-langkah praktis mengenai pemenuhan persyaratan pengawasan oleh pemegang izin
dan mengenai keputusan yang dibuat oleh staf BAPETEN.

Tidak ada (1): Tidak memiliki kompetensi terkait.


Rendah (2): memiliki kemampuan dasar tentang pembentukan, amandemen, dan pencabutan
peraturan dan pedoman.
Sedang (3): memiliki pengetahuan, pengalaman dan pemahaman penuh tentang pembentukan,
amandemen, dan pencabutan peraturan dan pedoman.
Tinggi (4): memiliki kemampuan dan pengalaman praktis untuk menerapkan pembentukan,
amandemen, dan pencabutan peraturan dan pedoman.

Level KKA
KKA (Keilmuan, Keahlian, dan Akhlak) (1, 2, 3, atau 4)
A B C D E F
Pengembangan Peraturan dan Pedoman
3.5.1 Kemampuan untuk memeriksa dan mengidentifikasi kebutuhan
peraturan/ pedoman baru atau amandemen peraturan/ pedoman yang
ada (berdasarkan pada umpan balik dari pelaksanaan peraturan yang
ada, perkembangan teknologi, perubahan standar, undang-undang
baru, dsb)
3.5.2 Pemahaman terhadap informasi yang relevan yang dapat digunakan
dalam menyusun atau mengamandemen peraturan/pedoman
(misalnya: informasi teknis, standar, peraturan negara lain)
3.5.3 Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengenali keterkaitan
peraturan tentang ketenaganukliran dengan peraturan lainnya
3.5.4 Kemampuan untuk membuat rancangan peraturan dan pedoman
sehingga dapat memenuhi persyaratan teknis dan legal dalam arti:
menyeluruh, konsisten, dapat dipahami dan dapat diimplementasikan
3.5.5 Kemampuan dalam menuangkan persyaratan pengawasan ke dalam
peraturan yang mengikat maupun ke dalam pedoman

Keterangan:
A : Ka. Subdit Inspeksi Fasilitas Penelitian dan Industri – DIFRZR (eselon 3)
B : Ka. Subdit. Inspeksi Fasilitas Kesehatan – DIFRZR (eselon 3)
C : Jabatan fungsional Pengawas Radiasi Utama
D : Jabatan fungsional Pengawas Radiasi Madya
E : Jabatan fungsional Pengawas Radiasi Muda
F : Jabatan fungsional Pengawas Radiasi Pertama

Ini adalah akhir dari pertanyaan kuesioner. Mohon Bapak/Ibu/Sdr periksa sekali lagi untuk memastikan
bahwa semua pertanyaan telah terjawab. Selanjutnya, kuesioner ini dapat dikumpulkan dan diserahkan
kembali kepada kami melalui sekretaris unit kerja.

Terima kasih atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu/Sdr.

Anda mungkin juga menyukai