Tugas ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah SK. IV.4
Keperawatan Jiwa 1
Disusun Oleh :
SEMESTER 4
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Evidence Based
Practice mengenai Perawatan pada Gangguan Sistem Imunitas. Makalah ini
telah penulis susun dengan maksimal dan melalui bantuan dari berbagai pihak
baik yang telah menyumbangkan materi maupun pikiran, untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………….............................................................… 2
DAFTAR ISI…………………………………………….......………………………...... 3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………........……..…….....……... 4
2.1.2 Intervention………………….............................................................. 6
2.1.3 Comparison…………………............................................................. 6
2.1.4 Outcome………………….............................................................…. 8
3.1 Pembahasan……………………………………………………………......... 9
3.2 Implikasi…………………………………………………………………….... 11
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………........... 12
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………........….. 12
4.2 Saran…………………………………………………………………........… 12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….........…... 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
hubungan seksual dan kemampuan untuk menolak hubungan yang tidak
mereka inginkan.
Masa remaja adalah masa peralihan. Oleh sebab itu, peran orang tua
sangat dibutuhkan dalam memberikan dukungan kepada mereka yang
mengalami gejolak pada masa remajanya, karena jika dalam lingkungan
yang salah remaja dapat melakukan hal yang menyimpang sesuai
kenginannya. Selain itu dikhawatirkan dapat terpapar pengaruh negatif,
seperti narkoba, alkohol, seks bebas, dan lain sebagainya. Perilaku inilah
yang menunjukkan gangguan mental, karena mereka melakukan hal-hal di
luar perkembangan normal manusia.
Maka dari itu, penulis membuat karya tulis mengenai “Tren dan Issue
Keperawatan Jiwa mengenai Faktor pemicu Seks Pranikah pada Remaja “
.Hal ini perlu dilakukan agar dapat memahami apa saja faktor yang
menyebabkan gangguan jiwa yang dialami remaja akibat seks pranikah.
Manfaat dari karya tulis ilmiah ini dapat menambah pengetahuan para
pembaca khususnya para tenaga kesehatan dalam mempelajari faktor-
faktor pemicu terjadinya seks pranikah pada remaja.Sehingga, dapat
melakukan tindakan yang tepat kepada klien mulai dari
promotif,preventif,kuratif,hingga rehabilitatif.
5
BAB II
ANALISA JURNAL
2.1 Analisis Pengaruh Lokalisasi dan Peran Keluarga dengan Perilaku Seks
Pranikah pada Remaja
2.1.2 Intervention
2.1.3 Comparison
6
Selain itu, hasil uji statistik hubungan pengaruh lokalisasi dengan
perilaku seksual pranikah pada remaja di sekitar Eks Lokalisasi Pembatuan
Landasan Ulin Timur Banjarbaru tahun 2018 diperoleh nilai p=0,013, maka
H0 ditolak yang artinya terdapat hubungan antara pengaruh lokalisasi
dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di sekitar Eks Lokalisasi
Pembatuan Landasan Ulin Timur Banjarbaru tahun 2018.
7
terhadap teman sebaya, 34,7% mempunyai sikap permisif terhadap sikap
orang tua, dan 92,6% responden pernah mengikuti kegiatan sekolah.
2.1.4 Outcome
8
BAB III
3.1 Pembahasan
Selain itu, Kusimawati (2017) juga berpendapat jika ada hubungan antara
faktor internal (tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap dan gaya hidup) dan
faktor eksternal (media informasi, peran dan tempat tinggal) dengan perilaku
seksual pranikah remaja di Indonesia. Variabel yang paling berpengaruh
terhadap perilaku seksual remaja di Indonesia adalah sikap terhadap
seksualitas dan tempat tinggal.Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Dharmawan, Qariati dan Asrinawaty (2019).
9
Tak hanya itu, Bemellen dkk (2018) mengatakan bahwa tidak hanya
faktor lingkungan, kelaurga,dan religus saja.Namun faktor pemicu seks
pranikah yang utama akrena faktor hormon dan organ seksual remaja yang
mulai berubah dan faktor budaya.Faktor budaya tersebut seperti menikah
muda,atau terkena asimilasi budaya barat sehingga membauat remaja
melakukan tindakan yang seharusnya belum dilakukan.
10
3.2 Implikasi dalam keperawatan
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Infodatin, K., & RI, I. K. K. (2018). Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Pusat
Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
13
Mies Grijns, Hoko Horii, Sulistyowati Irianto, Pinky Saptandari, Taufiqurrohim,
Unsiyah Siti Marhamah, Meike Lusye Karolus, Shinta Candra Dwi,
Partini, Sita Thamar Van Bemmelen.(2018).Menikah Muda di Indonesia:
Suara, Hukum, dan Praktik.Jakarta:Obor Indonesia.
Pratama, E., Hayati, S., & Supriatin, E. (2014). Hubungan Pengetahuan Remaja
Tentang Pendidikan Seks dengan Perilaku Seks Pranikah pada Remaja
di SMA Z Kota Bandung. Jurnal Keperawatan BSI, 2(2). Retrieved 25
april 2019 from :
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk/article/view/116/86
Umaroh, A. K., Kusumawati, Y., & Kasjono, H. S. (2017). Hubungan antara faktor
internal dan faktor eksternal dengan perilaku seksual pranikah remaja di
Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 10(1), 65-75.
Retrieved 25 april 2019 from
:http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/165/160
Wellina Sebayang, Destyna Yohana Gultom, & Eva Royani Sidabutar. (2018).
Perilaku Seksual Remaja.Sleman:CV Budi Utama
14