Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GARDUJAYA
Jl.Ciamis – Cirebon KM 51 Gardujaya Kecamatan Panawangan
e-mail : pkmgardujaya@gmail.com
CIAMIS
Kode Pos 46255

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS GARDUJAYA


NOMOR : 440/Kpts. -PGDJY/I/2018
LAMPIRAN : 2 (Dua)

TENTANG

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KLINIS

KEPALA UPTD PUSKESMAS GARDUJAYA,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan Puskesmas


terhadap tuntutan masyarakat akan pelayanan
kesehatan yang lebih bermutu, perlu disusun tentang
penerapan manajemen risiko klinis;

b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas maka


perlu menetapkan Surat Keputusan Kepala UPTD
Puskesmas Gardujaya tentang Penerapan Manajemen
Risiko Klinis.

Mengingat : 1. Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan;


2. Undang-undang no 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014
tentang Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS GARDUJAYA
TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KLINIS.
KESATU : Seluruh karyawan Puskesmas Gardujaya diwajibkan
melakukan Penerapan Manajemen Risiko Klinis seperti
tertera dalam lampiran surat keputusan ini.

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya,
maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Gardujaya
Pada Tanggal : 17 Januari 2018

KEPALA UPTD
PUSKESMAS GARDUJAYA

IIM RUHIMAT

Tembusan :
Yth. 1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis:
2. Penanggungjawab Unit Pelayanan Klinis di UPTD Puskesmas
Gardujaya.
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 440/Kpts. -PGDJY/I/2018
TANGGAL : 17 Januari 2018
TENTANG : PENERAPAN MANAJEMEN
RISIKO KLINIS

MANAJEMEN RISIKO KLINIS

A. Pendahuluan
Manajemen risiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang
dilakukan baik di rumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka
mengurangi risiko akibat pelaksanaan pelayanan medis. Risiko klinis dapat
berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang
merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinis yang
diberikan kepada pasien.

B. Tujuan
Meminimalkan terjadinya ‘medical error’,’ adverse events’ ( kejadian tidak
diharapkan), dan ‘harms’ (kerugian) pada pasien (membuat asuhan pasien
lebih aman).

C. SASARAN
1. Pelayanan pendaftaran dan rekam medis
2. Pelayanan pemeriksaan awal
3. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
4. Pelayanan Lansia
5. Pelayanan pemeriksaan umum
6. Pelayanan TB/HIV
7. Pelayanan kesehatan anak/MTBS
8. Pelayanan laboratorium
9. Pelayanan kesehatan ibu dan KB
10. Pelayanan promosi kesehatan/konseling terpadu
11. Pelayanan imunisasi
12. Pelayanan kefarmasian/obat
13. Pelayanan gawat darurat
14. Pelayanan rawat inap
15. Pelayanan persalinan/PONED
16. Pelayanan gizi
D. Tahapan Manajemen Risiko Klinis
1. Identifikasi risiko : kesalahan identifikasi pasien, kesalahan pemberian
obat, kesalahan prosedur tindakan, risiko infeksi, risiko pasien jatuh,
komunikasi tidak efektif.
2. Pembahasan.
3. Kesimpulan : Investigasi Sederhana, RCA, FMEA.
4. Tindak Lanjut.

E. Penutup
Demikian manajemen ini disusun untuk memberikan gambaran
mengenai penerapan manajemen risiko klinis di UPTD Puskesmas
Gardujaya.

KEPALA UPTD
PUSKESMAS GARDUJAYA,

IIM RUHIMAT

Anda mungkin juga menyukai