Anda di halaman 1dari 16

Praktikum Model Terrain Digital

MENGGUNAKAN DATA LAS PADA ARCGIS

Andre Galih Rismawan | 17/416833/SV/14571 | 13 Mei 2019

1
Judul
Menggunakan Data LAS pada ArcGIS

Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu :

1. Mahasiswa mampu membuat LAS Dataset pada ArcGIS


2. Mahasiswa mampu melakukan pengecekan data LAS
3. Mahasiswa mampu meng-edit kode klasifikasi LAS
4. Mahasiswa mampu menampilkan profil data Lidar

Alat dan Bahan

ALAT
1. Seperangkat Komputer.
2. Software

BAHAN
1. Modul Praktikum Minggu 15.1
2. Data LAS minggu 7

2
Langkah Kerja

3
Hasil dan Pembahasan
Hasil yang didapat dari praktikum ini adalah

A. Membuat LAS Dataset


LAS Dataset adalah suatu data yang menyimpan suatu data hasil
pengukuranmenggunakan lidar dan dalam datatersebut sudah terdpat
statistic yang terperinci dan cakupan area dari data lidar yang terkandung
dalam file LAS. Selain itu Data LAS juga menyimpan referensi ke kelas fitur
yang mengandung batas. Data las berisi point-point cloud dari hasil
pengukuran menggunakan Lidar.

1. Hasil dari menampilkan statistic dari data LAS

• Sebutkan kelas-kelas yang digunakan pada data Anda?


Kelas yang digunakan pada data yang telah ditampilkan pada data
statistic adalah kelas Unassigned dengan point count sebanyak 392,231 dan
Ground dengan point Count 2,197.

4
• Apakah yang dimaksud dengan Unassigned? Berapa prosentasenya?
Unassigned adalah salah satu kelas yang digunakan pada data las yang
tidak atau belum ditetapkan, untuk data klasifikasi unassigned
prosentasenya sebesar 99,44%.

• Berapa titik yang termasuk Noise?


Pada data LAS yang digunakan tidak terdapat klasifikasi yang
termasuk ke dalam Noise

2. Hasil memasukkan data LAS ke Layer

Data Las yang dimasukkan memiliki rentan tingkatan dan dibedakan


warnanya berdasarkan tingkatannya.

5
B. Mengecek Data LAS
1. Hasil awal pada display

Pada awal pengaturan sudah ter default pada point limit terisi 800,000
yang merupakan batas paling sedikit data yang ditampilkan pada layer
kerja atau data LAS yang ada.
a. Apakah fungsi dari Point Limit? Jika jumlah point limit ditingkatkan,
apakah dampaknya?
 Fungsi dari point limit adalah untuk mengatur batas minimum
data point yang tedapat pada data Las yang ada dan juga dapat
mengatur pengaturan hingga point limit yang maximal sebesar
5,000,000. Dapat juga tidak mengatur point limit sesuai
dengan praktikum.
 Jika jumlah limit ditingkatkan pada praktikum yang
dilaksanakan tidak ada perbedaan dengan point limit default
karena pada data yang ada kemungkinan point yang ada lebih
dari maximum point limit yang ditentukan. Selain itu jika point
limit tidak mencapai jumlah yang ditentukan maka tidak
terdapat tampilan data Las pada lembar kerja. Berikut
hasilpoint limit setelah ditingkatkan ke 1.000.000

6
b. Apakah fungsi dari Point Density?
 Fungsi ari point density adalah untuk menambah ataupun
mengurangi jumlah titik , selain itu juga digunakan untuk
mengestimasi kepadatan ataupun kerapatan dari titik yang
diaplikasikan oleh ArcGIS berdasarkan nilai point per centimetre.
2. Perbandingan resolusi scale
Skala 3000 Skala 2500

Tidak terdapat perbedaan Tidak terdapat perbedaan


antara skala 300 dengan 2500 antara skala 300 dengan
hanya saja resolusi scale yang 2500 hanya saja resolusi
diatur untuk scale yang diatur untuk
mempertahankan skala titik mempertahankan skala
jika melakukan perbesaran titik jika melakukan
pada skala layer. perbesaran pada skala layer.

7
3. Perbandingan Point Density Coarse dan Fine pada skala 3000
Pada hal ini pengaturan point density merupakan pengaturan jarak antar
titik.

Perbanfingannya
Point Density Coarse Point Density Fine

Pada Point Density Coarse Pada point density Fine


terlihat jarak antar titik terlihat jarak antar titik
terlihat renggang di skala rapat di skala tertentu.
tertentu. Karena dalam Karena pada Fine diatur
coarse diatur bahwa point bahwa point yang terdapat
yang terdapat di layer di layer dalam satuan
dalam satuan centimeret centimetre terdapat 10.
hanya 1 saja. Sehingga jarak antar titik
semakin rapat.

8
4. Perbandingan point density pada skala 2500
Pengaturan yang diterapkan sebagai berikut :

Perbandingan
Point Density Coarse Point Density Fine

Perbedaan dengan fine Perbedaan dengan coarse


sama seperti dengan point sama seperti dengan point
density dengan skala 3000, density dengan skala 3000,
tetapi dalam hal ini pada tetapi dalam hal ini pada
tampilan di layer, titik tampilan di layer, titik
terlihat dengan skala 2500 terlihat dengan skala 2500

9
5. Hasil setelah dilakukan frame
Pada data akan terdapat garis merah yang membentu persegi dan
terdapat nama file LAS nya yaitu 000308

6. Hasil setelah memilih filter berupa ground


Karena pada statistic di tahap awal hanya terdapat beberapa persen saja
sehinga data ground yang ada sedikit. Hasilnya sebagai berikut :

10
7. Hasil setelah dilakukan proses surface dengan pilihan beberapa pilihan
Hasil Surface Perbandingan

1. ELEVATION Pada metode surface


dengan Elevation maka
didapat hasil seperti
gambar di samping,
pada metode ini elevasi
menggambarkan data
LAS yang ada dari
Elevasi yang terdapat
pada adata LAS tersebut

2. ASPECT Pada metode aspect


maka didapat data yang
hamper sama dengan
hasil elevation tetapi
terdpat perbedaan
warna. Dan juga dalam
informasi datanya
berupa arah mata angin
seperti north, east dan
lainnya. Sehingga dtaa
yang dibuat
berdasarkan arah
pengamatan alat lidar.

11
3. SLOPE Pada metode Aspect,
didapatkan beberapa
warna berdasarkan
tingkatan kemiringan
daerah yang dilakukan
pengamatan oleh lidar.
Semakin gelap warna
yang dihasilkan maka
semakin besar tingkat
kemiringan permukaan
tersebut.

4. CONTOUR Pada metode contour


didapatkan garis garis
yang menghubungkan
antar titik. Garis antar
titik yang terbuat
bedasarkan nilai
elevasinya. Jika titik
yang memiliki elevasi
yang sama maka titik
tersebut akan
dihubungkan dengan
satu garis lain dari titik
yang lainnya.

 Apakah fungsi dari elevation?


Fungsi dari elevasi adalah untuk menggambarkan Dataset dari
Data LAS yang sudah ada berdasarkan elevasi yang terkem. Elevasi
yang ada pada data LAS dapat digunakan untuk menentukan
ataupun membuat surface dengan metode yang ada misalnya
ELEVATION, ASPECT,SLOPE dan CONTOUR.

12
C. Edit Kode Klasifikasi LAS

1. Setelah dihilangkan centang enable


Hasil yang didapa sebagai berikut :

Kenapa centang enable di uncheck karena pada opsi ini digunakan untuk
mengontrol informasi tentang semua proses geoprosesing yang akan ditulis
ke filelog external.

2. Setelah dilakukan New Class hasil statistic berubah


New class yang diubah adalah pada unassigned yang diubah menjadi class
ke 7 yaitu noise.

13
D. Menampilkan Profil data Lidar

1. Setelah diganti point budget menjadi 150.000

 Fungsi dari point Budget


Point budget berfungsi untuk mengontol jumlah maksimum point
yang dapat ditampilkan dan diproses pada tampilan profil 2D pada
ArcGIS. Sehingga batasn maksimum point yang dapat di plot pada
tampilan 2D sesuai dengan pengaturan point budget yang telah
diterapkan.

2. Data setelah dilakukan proses basemap

14
Setelah dilakukan proses basemap hanya terdpat background berwarna
hitam karena pada data belum terdapat koordinat, seharusnya jika basemap
benar maka akan munvul tampilan permukaan bumi berdasarkan
pemilihan tipe basemapnya. Pada praktikum tidak terdapat warna karena
pada data LAS yang ada belum terdapat koordinat sehingga tidak diketahui
wilayahnya.
3. Tampilan profil View
Hasil tampilan profile view hanya menampilkan file ground nya saja
karena pada pemilihan data awal menggunakan file ground bukan noise.
Dan tidak terdapat klass noise saat awal pengecekan statistic pada tahap
awal.

15
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum “” dapat disimpulkan sebegai berikut :

1. .

16

Anda mungkin juga menyukai