4. Jika file extend roof dan floor sudah terbentuk, buatlah dtm untuk kedua file tsb
(roofA_extend1.str dan floorA_extend1.str). Buat tampilan gabungan 2 dtm dengan
visualisasi berbeda warna untuk dtm floor extend spt gambar 5a.
5. Buatlah cropline antara dtm topo original dengan floor extend1.dtm. (cropline
biasanya dibentuk oleh dtm floor, bukan roof. Simpan hasil cropline dengan nama
: cropline_floor1.str. Hasilnya cropline (b) :
a b
6. Coba anda cek apakah cropline yang terbentuk sudah terjoint-kan (artinya dalam 1
segmen, bukan banyak segmen). Tandanya cropline terbentuk oleh 1 segmen adalah
terdapat 1 kepala dan 1 buntut. Jika cropline anda terbentuk oleh lebih dari 1 kepala
dan 1 buntut, lakukan editing (joint) supaya hasil akhir adalah dalam 1 segmen.
Modul Praktikum Survey Pertambangan
7. Buatlah boundary final wall secara sederhana dengan cara digitasi (artinya final wall
tidak akan dibentuk bench). Diigtasi boundary bebas bentuknya, silakan
berimprovisasi supaya nilai cadangan batubara yang didapatkan adalah semaksimal
mungkin. Digitasi ini harus terhubung dengan cropline_floor1.str, dan harus
menempel pada floor extend1.dtm.
8. Pastikan boundary hasilnya adalah “terclose” dan “clockwise”. Digitasi final wall tidak
boleh melebihi area dtm floor extend dan dtm topo. Simpan hasil digitasi akhir ini
dengan nama final_wall1.str
8. Buat Kontur Struktur untuk roof dan floor dengan interval 1m. Lakukan clip outside
dengan menggunakan final_wall1.str. Simpan hasil kontur struktur dengan nama
ks_roof1.str dan ks_floor1.str
Modul Praktikum Survey Pertambangan
Buatlah peta Kontur Struktur Seam A (roof dan floor) dalam 1 peta ukuran A4. Sertakan data
kontur topografi dan distribusi titik Bor nya berikut ID bor nya.