PENDAHULUAN
kondisi lingkungan yang tidak memadai baik kualitas maupun kuantitas serta
menonjolkan aspek promotif dan preventif. Salah satu program puskesmas yang
klinik sanitasi.2
Ambacang?
Puskesmas Ambacang?
Ambacang.
Puskesmas Ambacang
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk dari
lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial.4
pembuangan air kotor dan pencemaran. Ruang lingkup tersebut harus dijaga agar
dapat menjadi media yang baik untuk mewujudkan kesehatan yang optimal bagi
atau hubungan yang erat dengan satu atau lebih komponen lingkungan pada
jangka waktu tertentu. Penyakit tersebut bisa dicegah atau dikendalikan, kalau
tersebut dihilangkan.5
simpul. Simpul pertama adalah sumber penyakit, yaitu virus, bakteri, parasit, dan
transmisi penyakit tersebut, baik berupa udara, air, maupun binatang vektor.
Simpul ketiga adalah penduduk dengan berbagai variabel kependudukan, baik dari
dalam keadaan sehat atau sakit setelah mendapat paparan komponen lingkungan.6
agen penyakit. Dalam hal ini kejadian penyakit dapat dibagi tiga, yaitu: kejadian
akut (gejala khas dan umumnya dirawat), subklinik (gejala tidak khas, tapi dengan
pemeriksaan tampak bahwa kelompok ini sedang sakit), dan subtle atau samar
simpul kelima, yaitu variabel iklim, topografi, temporal, dan suprasistem, seperti
simpul.6
Penyakit yang timbul akibat kondisi lingkungan yang buruk seperti ISPA,
influenzae, asap dapur, sirkulasi udara yang tidak baik, dan lainnya. ISPA
penderita batuk dan terhirup oleh orang lain. ISPA dapat dicegah dengan
hari, menghindari polusi udara di dalam rumah seperti asap dapur dan asap
b. Diare
Diare adalah buang air besar lembek sampai encer yang lebih dari 3 kali
dalam satu hari. Diare dapat disebabkan oleh bakteri atau virus, ataupun
terkontaminasi bakteri E.Coli karena setelah buang air besar tidak mencuci
tangan dengan sabun. Diare dapat dicegah dengan menutup makanan agar
tidak dihinggapi lalat, tidak buang air besar sembarangan, mencuci tangan
dengan sabun sebelum menyiapkan makanan dan setelah buang air besar,
mencuci bahan makanan dengan air bersih, memasak air sampai mendidih
tempayan, tempat penampungan air bersih, vas bunga, kaleng bekas yang
berisi air bersih, bak mandi, lubang pohon, lubang batu, pelepah daun,
dalam rumah.7
d. Malaria
kolam ikan yang tidak dipakai lagi, bekas galian tanah atau pasir yang
terisi air hujan, saluran air yang tidak mengalir dan lainnya. Malaria dapat
e. Penyakit Kulit
kepadatan hunian.7
f. Tuberkulosis (TB)
masuk ke tubuh orang lain melalui udara yang dihirup. Penyakit ini dapat
puskesmas bersama masyarakat yang dapat dilaksanakan secara aktif dan pasif di
dalam dan di luar puskesmas. Integrasi upaya kesehatan lingkungan dan upaya
ketiga upaya pelayanan kesehatan yaitu promotif, preventif dan kuratif dilakukan
bimbingan, penyuluhan, dan bantuan teknis dari petugas puskesmas. Klinik sanitasi
tidak berdiri sendiri tetapi merupakan bagian integral dari kegiatan puskesmas
dalam melaksanakan program yang bekerjasama dengan lintas program dan lintas
masalah lebih rinci, kemudian dilakukan upaya oleh petugas klinik sanitasi
untuk mencari jalan keluar akibat masalah kesehatan lingkungan dan penyakit
lingkungan dan semua persoalan yang ada kaitannya dengan kesehatan lingkungan,
kesehatan masyarakat.5
kemudian dirujuk oleh dokter ke ruang klinik sanitasi atau yang ditemukan
lingkungan/kesehatan lingkungan.
3. Konseling
a. Tujuan Umum
terpadu.
ditentukan, yaitu :
sekitarnya.
malaria.
kerja.
keracunan pestisida.
ataupun antar kelurahan oleh sebab itu harus dipahami secara benar
oleh petugas sanitasi dibantu oleh petugas kesehatan lain dan masyarakat.
resiko penyakit yang dialami pasien tersebut. Setelah konseling di ruang klinik
sanitasi, pasien dapat mengambil obat di apotek puskesmas (loket obat) kemudian
Kegiatan lain di dalam gedung yaitu secara rutin petugas klinik sanitasi
analisa keadaan lingkungan pasien/klien klinik sanitasi yang merupakan lanjut dari
Puskesmas. Kunjungan rumah ini untuk mempertajam sasarannya karena pada saat
kunjungan petugas telah memiliki data pasti adanya sarana lingkungan bermasalah
puskesmas pembantu atau bidan desa, dan kader kesehatan lingkungan untuk
sanitasi mengisi kartu indeks lingkungan perilaku sehat, selanjutnya kartu ini
secara berkala (1-3 bulan) diisi oleh kader atau bidan di desa. Pada kunjungan ke
tokoh masyarakat, dan pihak terkait lainnya agar masyarakat turut berperan aktif
Diharapkan jika suatu saat timbul masalah penyakit berbasis lingkungan yang
tersebut.9
lintas program dan lintas sektor, apabila dibutuhkan perbaikan atau pembangunan
sarana sanitasi dasar dengan biaya besar (seperti pembangunan sistem perpiaaan)
yang tidak terjangkau oleh masyarakat setempat, petugas klinik sanitasi melalui
terpecahkan, maka dapat diangkat ke tingkat yang lebih tinggi. Bila diperlukan
Kesehatan Kabupaten/Kota.9
pulang.
2. Petugas berkoordinasi dengan lintas program melalui loka karya mini atau
pertemuan bulanan.
masalah.
Puskesmas pertama adalah dr. Dewi Susanti Febri. Saat itu Puskesmas hanya
memiliki 15 orang staf. dr. Dewi Susanti Febri menjabat sebagai kepala
Puskesmas sampai bulan Maret 2009, dilanjutkan oleh dr. Hj. May Happy
sampai tahun 2012. Dari tahun 2012 hingga bulan Juli tahun 2018 dipimpin
oleh Trice Erwiza, S.KM, M.Kes, lalu setelah itu Puskesmas Ambacang
mandiri dan berkeadilan. Visi ini dilaksanakan dengan beberapa misi, antara
Selatan dan +100° 23' 50.14" Lintang Utara, dan terletak pada ketinggian 57 m
dari permukaan laut. Luas wilayah kerja Puskesmas Ambacang adalah sekitar
Lintah. 10
Kuranji, Kota Padang (± 8 km dari pusat kota) dapat terjangkau dengan kendaraan
roda dua atau roda empat pribadi maupun sarana angkutan umum berupa angkutan
sasaran kegiatan Puskesmas selama tahun 2018 adalah sebanyak 52.032 jiwa
Berdasarkan UU No.50 tahun 1960, angka ini menunjukkan bahwa wilayah kerja
tahun terakhir dari tahun 2010 (43.114 orang) s/d tahun 2018 dalah sebanyak
8.247 orang. Dengan pertambahan jumlah penduduk yang cukup pesat maka
penyakit infeksi. 10
sebagainya. 10
berikut: 10
a. Puskesmas : 1 buah
e. Klinik/k. Bersalin :4
f. RS Swasta :-
ANDURING
Ambacang:
c. Posbindu : 12 Pos
d. Batra : 73 Batra
f. Toga : 722 KK
h. Poskeskel : 4 unit
posyandu untuk 100 balita atau lansia. Dengan jumlah posyandu sebanyak 29 pos
se-wilayah kerja Puskesmas Ambacang dan jumlah bayi dan balita sebanyak
Begitu juga untuk posyandu lansia yang berjumlah 12 buah untuk total lansia
sebanyak 3.472orang, artinya satu posyandu lansia untuk 385 orang. Dari data
Ketaping, 3 pos di Kelurahan Anduring yang terletak di R3R, sarang gagak, parak
Karang Ganting, Kampung Jambak, dan Panti. Berdasarkan observasi yang telah
dilakukan tidak ada satu pun Posbindu yang memiliki pos mandiri, kegiatan
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan. Tenaga kesehatan dan non kesehatan
baik.10
sebanyak 3 orang dengan rasio 1:52.032 jiwa, artinya 1 dokter melayani 17.344
orang. Angka tersebut sangat jauh dari ideal apabila dikaitkan dengan sistem
bidan yang menangani 52.032 penduduk dengan rasio 1 : 3.060. Hal ini
mencukupi. 10
NO Target Yang
Kegiatan Sasaran (%) yang Diperiksa MMS TMS
MMS
1 TPM 294 82 294 247(84,01%) 47(15,99)
2 TTU 144 92 144 138(93,83%) 6(6,17%)
3 SAB 8015 71 8015 7589(94,64 %) 426(5,32)
4 Rumah 8015 91 8015 4734(59,06%) 3281(40.9
4%)
5 Jamban 8015 81 8015 4734(59,06%) 3281(40,9
4%)
6 SPAL 7068 91 7068 2785(39%) 4283(61%)
7 Sampah 8015 91 8015 2931(36,56%) 4171(63,4
4%)
8 Depot Air 7068 100 40 40 (100%) -
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa cakupan kegiatan program kesehatan
lingkungan pada umumnya belum mencapai target, ditandai masih banyak yang
tidak memenuhi syarat kesehatan, diantaranya jumlah rumah dan jamban yang
tidak memenuhi syarat sebanyak 40,94 %, SPAL yang tidak memenuhi syarat
TB paru, penyakit kulit, filariasis, dan lainnya) dan konsultasi mengenai masalah
kesehatan lingkungan lainnya (air, jamban, sampah, dan lainnya). Berikut adalah
tahun 2018.
1. ISPA 5789
2. TB Paru 31
3. Diare 266
5. Malaria 1
6. DBD 39
adalah ISPA, setelah itu diare, demam berdarah dengue, dan TB. 10
Dari tabel 3.7 dapat dilihat bahwa kunjungan ke klinik sanitasi pada tahun
2018 adalah sebanyak 1052 pasien dengan tiga diagnosis terbanyak adalah ISPA
(550 orang), penyakit kulit (296 orang), dan diare (176 orang).
Ambacang, semua pasien yang datang berobat melalui prosedur pelayanan seperti:
klinik sanitasi. Pada ruang klinik sanitasi petugas mewawancarai pasien tentang
bimbingan teknis.7
risiko penyakit yang dialami pasien tersebut. Setelah konseling di ruang klinik
sanitasi pada tahun 2018 adalah dengan diagnosis ISPA, diikuti penyakit kulit,
dan diare. Jumlah ini tidak sebanding dengan jumlah kunjugan ke puskesmas
Ambacang yang dimuat pada tabel 3.6. Berdasarkan laporan dari pemegang
disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya, faktor petugas atau dokter yang lupa
merujuk pasien ke klinik sanitasi, dan jumlah pasien yang banyak. Hal ini dapat
lebih dioptimalkan dengan cara sosialisasi klinik sanitasi yang lebih gencar antar
lintas program dan pembiasaan dari petugas dalam merujuk pasien, serta dengan
Dari data laporan akhir tahun Puskesmas Ambacang 2018 dan hasil
diskusi dengan pemegang program klinik sanitasi, belum ada klien yang datang
pintu masuk pojok ruang klinik sanitasi. Hal yang dapat dilakukan untuk memberi
tahu masyarakat tentang keberadaan klinik sanitasi adalah dengan menempel poster
yang berisi penjelasan tentang fungsi klinik sanitasi dan penyakit yang
digunakan bersama dengan pos penyakit tidak menular. Petugas klinik sanitasi
(sanitarian) terdiri dari dua orang. Sanitarian yang ada di Puskesmas Ambacang
memiliki latar belakang pendidikan cukup baik, terdiri dari sarjana sains terapan,
dan ahli madya kesehatan lingkungan. Dari hasil wawancara dengan pemegang
kesehatan lingkungan, beberapa lembar balik berisi edukasi tentang perilaku sehat
dan penyakit yang dapat ditimbulkan akibat mengabaikan perilaku hidup sehat
tersebut, sedangkan poster dan leaflet tentang kesehatan lingkungan yang menjadi
butuh penanganan lebih lanjut seperti pengadaan sarana dan prasarana kesehatan
5.1 Kesimpulan
terbanyak tahun 2018 adalah ISPA, diare, dan penyakit kulit. Klinik
Ambacang tahun 2018 adalah angka kunjungan pasien klinik sanitasi tidak
kunjungan rumah.
5.2 Saran
Oleh:
Preseptor:
2019