Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS KEDOKTERAN KELUARGA PUSKESMAS MAMAJANG

KELURAHAN TAMARUNG, KECAMATAN MAMAJANG

PROFIL KELUARGA

1. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Rusman Dg.Nompo
Tempat, Tanggal Lahir : Bone
Umur : 56 Tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat : Jalan veteran lorong 3 kelurahan mamajang
Tanggal Kunjungan : 22 November 2018

2. IDENTITAS ANGGOTA KELUARGA DALAM SATU LINGKUNGAN RUMAH


a. Istri Penderita
Nama : Saripa Dg. Sanga
Umur : 67 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD-sederajat
b. Anak Penderita
Nama : Muhammad Tahir
Umur : 39 Tahun
Pekerjaan : Guru SMP
Pendidikan : S1
c. Menantu Penderita
Nama : Anna
Umur : 35 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA-sederajat
d. Anak Penderita
Nama : Waris
Umur : 35 Tahun
Pekerjaan : Tenaga Kerja Honorer
Pendidikan : SMA-sederajat
e. Menantu Penderita
Nama : Hanna
Umur : 31 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA-sederajat

Penentuan kasus kedokteran keluarga ini bekerjasama dengan pihak Puskesmas


Mamajang, dimana penderita merupakan warga sekitar puskesmas yang datang
berobat sesuai dengan keluhan utama yang diderita penderita. Penderita tersebut belum
pernah dikunjungi sebelumnya, sehingga pihak puskesmas menyarankan untuk
mendatangi rumah penderita guna untuk menilai lingkungan sekitar penderita
termasuk seluruh anggota keluarga yang tinggal dalam satu lingkungan penderita serta
mencari penyebab utama dari keluhan utama penderita. Tanggal 22 November 2018,
bekerjasama dengan petugas puskesmas yang mengetahui daerah sekitar rumah
penderita mendatangi kediaman penderita untuk melakukan kunjungan rumah.

3. HASIL KUNJUNGAN RUMAH


Anamnesis:
Keluhan utama penderita datang berobat ke puskesmas yaitu penderita sering merasa
pusing, dan tegang pada daerah leher. Keluhan tersebut dirasakan kurang lebih 1 minggu
penderita datang berobat. Penderita datang berobat ke puskesmas didampingi oleh suami
bernama Anna dan anaknya bernama sdfsf yang tinggal satu rumah dengan penderita.
Penderita mengaku keluhan tersebut sering muncul ketika penderita beraktivitas sehari-
hari. Hal yang dilakukan penderita untuk meringankan keluhan tersebut ialah dengan
beristirahat sejenak dengan berbaring di tempat tidur. Dalam 1 minggu tersebut, penderita
merasa terganggu untuk melakukan aktivitas sehari-hari akibat dari keluhan yang
dideritanya. Penderita merasakan akhir-akhir ini kondisi tubuh penderita cepat lelah jika
melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Penderita mengaku, keluhan tersebut
pernah muncul kurang lebih sejak 10 tahun yang lalu tidak terus menerus dan terjadi
berulang dalam frekueasi yang tidak tertap. Penderita tidak rutin berobat ke pelayanan
kesehatan. Riwayat pengobatan, penderita pernah mengonsumsi Amlodipine namun tidak
teratur akibat penderita ataupun keluarga penderita malas pergi ke pelayanan kesehatan
untuk mengontrol keluahan dikarenakan kesibukan penderita. Riwayat penyakit penderita
menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi sejak 10 tahun yang lalu. Penderita pernah
dirawat di rumah sakit Labuang Baji dengan keluahn pusing berputar dan jatuh tiba-tiba.
Penderita tidak mengetahui diagnosis saat itu. Penderita sangat gemar mengonsumsi ikan
asin. Namun semenjak penderita dirawat, penderita sudah jarang mengkonsumsi
makanan asin. Riwayat merokok disangkal, riwayat mengonsumsi alkohol disangkal.
Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama ada, yakni kedua orang tua pasien
menderita hipertensi, dua saudara kandung penderita juga meninggal dikarenakan
komplikasi dari hipertensi. Riwayat sosial ekonomi penderita merupakan ibu rumah
tangga yang tinggal bersama suami penderita, …... orang anak kandung serta dua orang
menantu penderita. Penderita memiliki brp? orang anak (2 laki-laki).

Pemeriksaan Fisik:
a. Tanda Vital
Tekanan darah : 170/80 mmHg
Nadi : 92x/menit
Pernapasan : 22x/menit
Suhu : 36,8℃

b. Tanda Umum
Kepala : Normocephal
Mata : Anemia -/-, icterus -/-
THT : Dalam batas normal
Cor : Dalam batas normal
Pulmo : Bunyi napas vesicular, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen : Distensi (-), peristaltik kesan normal
Ekstremitas : Oedem -/-, Akral hangat

c. Diagnosis
Hipertensi Grade 2 berdasarkan JNC VII

d. Penatalaksanaan
- Non-farmakologi
Mengubah pola hidup penderita dengan cara membatasi konsumsi makanan yang
mengandung banyak garam, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup serta
menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.
- Farmakologi
Calcium Channel Blocker golongan dihidropiridin. Amlodipine 10 mg 1 tablet per
hari.
- Penanganan khusus
Memberikan penjelasan dan pemahaman kepada penderita dan seluruh anggota
keluarga mengenai definisi hipertensi. Menjelaskan faktor resiko dari hipertensi,
tanda & gejala dari hipertensi, dan penatalaksanaan hipertensi yang tepat.

4. IDENTIFIKASI MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah pada penderita ini, kami melakukan wawancara dengan
anggota keluarga dimana selain kami mengamati status kesehatan penderita, keadaan
sosial ekonomi keluarga juga dilihat kondisi rumah penderita serta mengamati faktor-
faktor resiko yang kami jumpai pada penderita ini dan mencarikan solusinya melalui 6
langkah pelayanan kedokteran keluarga yang mencakup komprehensif,
berkesinambungan, koordinatif dan kolaboratif, pencegahan, menimbang keluarga,
masyarakat dan lingkungannya.
Dalam menetapkan masalah serta faktor yang memepengaruhi digunakan konsep
Mandala of Health
Secara terperinci dapat diuaraikan sebagai berikut:
1. Gambaran Status Kesehatan Keluarga
Berdasarkan hasil wawancara, penderita sudah pernah menderita keluhan yang sama
sebelumnya, diberikan obat namun penderita putus obat dikarenakan kemalasan
penderita ataupun keluarga penderita untuk pergi membeli obat secara rutin. Suami
penderita juga menderita tekanan darah tinggi selama 10 tahun yang lalu namun dapat
berobat secara teratur. Ketika ditanya mengapa suaminya dapat berobat secara teratur
dikarenakan suami penderita membeli obat hanya untuk dirinya sendiri. Selama
wawancara terkesan penderita dan keluarga penderita tidak mengetahui tahap lanjut
ataupun komplikasi apa saja yang dapat terkena kepada penderita dengan tekanan
darah tinggi jika tidak ditangani dengan tepat. Penderita dan keluarga penderita juga
mengaku jika mereka tidak mengontrol kesehatan secara rutin ke puskesmas, dan
hanya pergi ke puskesmas jika sakit.
2. Gambaran Singkat Sosial Ekonomi Keluarga
Penderita tinggal bersama suami, kedua anak dan menantu penderita serta keempat
cucu penderita. Penderita beserta kedua anak yang tinggal bersama dengan penderita
bekerja sebagai ibu rumah tangga. Suami penderita beserta seorang menantunya
bekerja sebagai buruh harian dengan penghasilan yang tidak menetap, biasanya hanya
untuk memenuhi kebutuhan makan sehari dalam satu rumah. Menantu yang lain yang
tinggal dalam satu rumah dengan penderita bekerja sebagai pagawai honorer yang
penghasilannya juga tidak tetap, dan hanya dapat memenuhi kebutuhan keseharian
dari istri dan anaknya seperti membeli susu untuk anak-anaknya dan juga peralatan
sekolah.
3. Kondisi Rumah
Rumah penderita terletak didalam pekarangan pemakaman umum Dadi. Rumah
penderita terbuat dari kayu dan beratapkan seng. Dalam rumah penderita terdapat 3
buah kamar tidur, 1 buah kamar mandi, 1 ruang tengah dan dapur. Kamar penderita
kira-kira berukuran 3 x 3 meter yang tampak banyak barang yang berantakan, di
ruang tengah juga banyak benda-benda yang berserakan, kamar mandi tampak kotor
serta dapur yang tidak terlalu luas masih menggunakan kayu bakar. Lantai bangunan
rumah masih berupa tanah dan temboknya tidak di cat. Rumah penderita agak gelap
dan tidak terdapat ventilasi sehingga cahaya matahari tidak bisa masuk dan terasa
lembab.

5. PEMECAHAN MASALAH
Sebagai dokter keluarga, langkah-langkah yang kami ambil adalah sesuai dengan prinsip-
prinsip kedokteran keluarga meliputi tindakan terhadap penderita, keluarga, dan
lingkungannya sebagai berikut:
1. Personal
a. Memberikan penjelasan tentang penyakit hipertensi kepada penderita dan seluruh
anggota keluarga penderita yang tinggal satu lingkungan, apa penyebabnya,
bagaimana tanda & gejalanya, dan cara pengobatan yang tepat.
b. Memberikan penjelasan pada penderita bahwa penyakit hipertensi harus
memerlukan kesabaran karena membutuhkan konsumsi pengobatan seumur
hidup.
c. Memberikan penjelasan kepada penderita bahwa penyakit hipertensi ini
merupakan penyakit yang berhubungan dengan gen yang artinya dapat bersifat
turun temurun dari orangtua dan juga dapat terkena pada anak-anak dari
penderita.
2. Komprehensif
Pencegahan Primer:
a. Memberikan penjelasan kepada penderita dan keluarga penderita tentang penyakit
hipertensi, penyebabnya, tanda & gejalanya, dan cara pengobatan hipertensi
(Promosi kesehatan ).
b. Menyarankan kepada penderita dan anggota keluarga yang lain agar makan
makanan yang cukup bergizi serta mengatur pola makan yang baik serta
menghindari makanan-makanan yang dapat menjadi pemicu penyakit hipertensi.
(Promosi kesehatan).
c. Memberikan penjelasan kepada penderita tentang pentingnya membersihkan
rumah, pentingnya ventilasi rumah, dan menjaga kebersihan lingkungan rumah.
(Promosi Kesehatan).
d. Menganjurkan kepada penderita agar meminum obat secara teratur, dan juga rutin
mengontrol kesehatan ke puskesmas.
Pencegahan Sekunder:
a. Memberikan pengobatan yang tepat untuk penyakit hipertensi dan mengonsumsi
obat secara teratur. (Pengobatan Tepat).
b. Mengingatkan penderita apabila terdapat anggota keluarga yang mengalami
gejala yang sama untuk cepat berobat ke puskesmas (Deteksi dini).
Pencegaha Tersier:
a. Apabila penderita mengalami sakit lain sebaiknya cepat memeriksakan
penyakitnya dan mengobatinya untuk menghindari timbulnya komplikasi.
b. Menjelaskan kepada penderita bahwa terdapat banyak komplikasi dari penyakit
hipertensi dan memeriksakan diri segera apabila terdapat gejala-gejala yang tidak
sembuh ataupun menetap.
c. Menjelaskan kepada penderita mengenai efek samping obat hipertensi yang
dikonsumsi.
3. Berkesinambungan
a. Memantau perkembangan penderita untuk penyakit hipertensi. Penderita saat ini
dianjurkan untuk datang ke puskesmas karena saat kunjungan tidak membawa
obat untuk hipertensi serta mengontrol penyakitnya seminggu setelah pengobatan.

b. Menggunakan sistem pendampingan keluarga karena keluarga juga termasuk


keluarga miskin diharapkan pihak yang terkait dapat memberi bantuan untuk
meringankan beban ekonomi dengan memprioritaskan bantuan dari pemerintah
serta pemberian kartu askeskin sehingga mempermudah keluarga penderita
berobat serta pihak puskesmas tidak hanya pemantauan kesehatan penderita tetapi
juga keluarganya. Dalam hal ini anak-anak penderita juga harus dipantau tekanan
darahnya.

4. Koordinatif dan Kolaboratif


a. Menyarankan kepada keluarganya untuk ikut berpartisipasi aktif dalam
pengawasan penderita agar tidak terjadi komplikasi yang tidak diinginkan.
Mengantar penderita ke puskesmas untuk pengobatan rutin.
b. Menjaga kebersihan tubuh penderita dan lingkungan tempat tinggal penderita,
serta menjaga makanan yang dikonsumsi penderita.
c. Bekerjasama dengan pihak desa untuk memprioritaskan penderita apabila terdapat
bantuan untuk keluarga miskin atau membantu dengan memberikan kesempatan
kerja sesuai kompetensi orang tua penderita.
5. Mengutamakan Pencegahan
a. Mengingatkan kepada penderita dan juga seluruh anggota keluarga yang tinggal
satu rumah dengan penderita untuk mengontrol rutin kesehatan di puskesmas.
b. Menjelaskan kepada penderita dan juga seluruh anggota keluarga yang tinggal
satu rumah dengan penderita mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat,
menjaga kebersihan lingkungan, menjaga pola makan, dan mengonsumsi
makanan-makanan yang sehat serta mencegah dari seluruh faktor resiko dari
penyakit hipertensi yang dapat dicegah.
6. Menimbang Keluarga, Masyarakat dan Lingkungannya
a. Memberikan penjelasan mengenai kondisi penderita saat ini kepada keluarga.
Jelaskan bahwa penyakitnya ini memerlukan pengobatan seumur hidup. Gejala
yang dirasakan penderita dapat dihindari dengan catatan penderita dapat
mengonsumsi obat secara rutin dan teratur.
b. Memberikan penjelasan kepada keluarga bahwa penyakit yang dideritanya dapat
saja terkena kepada anggota keluarga yang lain. Mengingatkan agar seluruh
anggota keluarga dapat menjaga pola hidup yang sehat.
c. Menjelaskan mengenai pengobatan penderita, bahwa pengobatannya memakan
waktu seumur hidup, dan jika terjadi penyakit-penyakit lain maka harus segera
pergi berobat ke puskesmas.
d. Memberikan penjelasan kepada anggota keluarga penderita tentang pentingnya
hidup sehat antara lain mengatur pola makan seimbang, olah raga teratur, tidak
merokok dan minum minuman beralkohol.

6. FOTO KUNJUNGAN RUMAH

Anda mungkin juga menyukai