Anda di halaman 1dari 1

Cerita Serupa Pada Kidung Tantri Kadiri

Cerita Angsa dan Kura-kura dalam Kidung Tantri Kadiri, menunjukan bahwa cerita dalam
kidung ini menggunakan sistem alur (plot) maju, perbedaannya dengan versi parwa, plot
tempatnya bernama Panasasara. Dalam ceritanya sendiri menggunakan variasi prolog di
pembuka kisahnya, namun berkaitan dan saling melengkapi, disamping bahasa yang hampir
semua menggunakan gaya bahasa Idiomatis. Untuk menghidupkan kesan cerita yang benar-benar
nyata. Cerita Angsa dan Kura-kura pada Kidung Tantri Kadiri ini, dalam genre termasuk Karya
Sastra Jawa Pertengahan, diperkirakan karya sastra ini ada pada zaman kadiri antara tahun 1511
dan 1699 iṣaka.

Kutipan: ‘Ana Aŋsa sasomah prapta masabĕrika ŋuni sakéŋ talaga Panasasara piraŋ kala
talami’(Kawitan Puh Kadiri)

Cerita Serupa Pada Parwa Tantri Kamandaka

Cerita Angsa dan Kura-kura dalam Parwa Tantri Kamandaka, memiliki sistem alur (plot) semi-
bercampur, perbedaan dengan versi Kidungnya, Parwa Tantri Kadiri tidak mencantumkan prolog
di pembuka kisahnya. Disamping itu bahasa yang dipergunakan, tidak banyak memakai bahasa
idiomatis. Jadi terkesan seperti foklor biasanya yang ada di masyarakat. Cerita Angsa dan Kura-
kura dalam Parwa Tantri Kamandaka termasuk Karya Jawa Pertengahan, diperkirakan ada pasca
runtuhnya Majapahit. Digubah oleh Gora Sirikan di Bali, tepatnya pada zaman Waturenggong.

Kutipan: ‘Hana ta pas muŋguw iŋ talaga Kumudawati, ramya ikaŋ talaga, akwéh tunjuŋnya
anékawarna , ana swéta, rakta, nila, paŋkaja’.

Anda mungkin juga menyukai