Bahan Buk Rosda
Bahan Buk Rosda
Dian budiarti
Intan sari
Mumut martika
Riska astriani
Yuliana
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul
“gangguan pms”
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang gangguan pms. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, kesempurnaan hanyalah milik Allah
semata. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat kami
harapkan.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai semua usaha
kita. Aamiin.
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................................2
Daftar Isi.................................................................................................................................3
BAB I Pendahuluan................................................................................................................ 4
A. Pendahuluan.........................................................................................................…………4
B. Latar Belakang...............................................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................................5
BAB II Pembahasan...............................................................................................................6
C. siklus haid......................................................................................................................6
D. gangguan menstruasi..................................................................................................7
F. pengobatan…………………………. …………………............................................................................7
Kesimpulan.........................................................................................................................14
Daftar Pustaka....................................................................................................................15
I.LATAR BELAKANG
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala hal yang
berkaitan dengan fungsi, peran & sistem reproduksi. Kesehatan reproduksi ditujukan bagi laki-laki
maupun perempuan namun dalam hal ini perempuan mendapatkan perhatian lebih karena begitu
kompleksnya alat reproduksi perempuan. Kesehatan reproduksi membahas berbagai hal yang
berhubungan dengan kesehatan alat reproduksi seseorang,selain itu kesehatan reproduksi juga
membahas tentang siklus hidup serta permasalahan yang dihadapi oleh perempuan.
Permasalahan yang dihadapi perempuan sangat kompleks daripada permasalahan yang dihadapi oleh
laki-laki. Dalam setiap fase atau masanya perempuan memiliki masalah yang berbeda-beda. Dalam
perjalanan hidupnya perempuan lebih rentan mengalami hal-hal abnormal dalam hidupnya dikarenakan
kompleksnya permasalahan yang mereka hadapi.
Menstruasi,mungkin sudah tidak asing lagi di telinga para perempuan karena setiap perempuan yang
mulai memasuki masa-masa puber (baligh) akan mengalami menstruasi. Menstruasi merupakan tanda
awal matangnya kedewasaan seorang perempuan secara fisik. Menstruasi bersifat fisiologis karena
memang sudah merupakan kodrat perempuan. Akan tetapi menstruasi juga bisa saja mengalami
beberapa gangguan atau kelainan yang disebabkan oleh perbedaan siklus hormonal masing-masing
perempuan. Banyak sekali gangguan yang bisa terjadi selama siklus menstruasi terjadi salah satunya
adalah PMS (pre menstruasi syndrome)
III. Tujuan
1. Memberikan penjelasan pada masyarakat mengenai hal-hal yang terjadi selama menstruasi
2. Memberikan penanganan yang tepat terhadap permasalahan yang dihadapi oleh perempuan selama
menstruasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Siklus haid merupakan jarak tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari
pertama terjadinya perdarahan dihitung sebagai awal setiap siklus mentruasi (hari ke-1), siklus berakhir
tepat sebelum menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara 21 sampai 40 hari, hanya 10 –
15 % wanita yang memiliki siklus 28 hari. Lama haid biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti
darah sedikit-sedikit dan ada pula yang 7-8 hari. Jumlah darah yang keluar rata-rata kurang lebih 16 cc,
pada wanita yang lebih tua darah yang keluar lebih banyak begitu juga dengan wanita yang anemi.
Siklus ovarium terbagi dalam 3 fase :
1. Fase folikuler
Dimulai dari hari pertama sampai sesaat kadar LH meningkat dan terjadi ovulasi. Dinamakan fase
folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di ovarium. Pada pertengahan fase folikuler,
kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing
mengandung 1 sel telur, tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh sedangkan yang lainnya hancur. Pada
suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon penurunan kadar hormon estrogen dan
progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan, lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan
sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali
membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan.
2. Fase ovulasi
Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya
dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadinya peningkatan LH. Folikel yang matang akan
menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini
beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya, nyeri ini dikenal dengan
mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.
3. Fase Luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama 14 hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel
yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sebagian besar
progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap
tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu ini digunakan untuk memperkirakan terjadinya
ovulasi. Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika
pembuahan. Jika telur dibuahi korpus luteul mulai menghasilkan HCG, Hormon ini memelihara korpus
luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri. Tes
kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.
GEJALA
Gejalanya bervariasi, tergantung kepada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah kegagalan mengalami
pubertas, maka tidak akan ditemukan tanda-tanda pubertas seperti pembesaran payudara,
pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut ketiak sert perubahan bentuk tubuh. Jika penyebabnya
adalah kehamilan, akan ditemukan morning sickness dan pembesaran perut. Jika penyebabnya adalah
kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah denyut jantung yang cepat, kecemasan, kulit
yang hangat dan lembab. Sindroma Cushing menyebabkan wajah bulat (moon face), perut buncit dan
lengan serta tungkai yang kurus.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan usia penderita.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah:
a. Biopsi endometrium
b. Progestin withdrawal
c. Kadar prolaktin
d. Kadar hormon (misalnya testosteron)
e. Tes fungsi tiroid
f. Tes kehamilan
g. Kadar FSH (follicle stimulating hormone) < LH (luteinizing hormone), TSH (thyroid stimulating
hormone)
h. Kariotipe untuk mengetahui adanya kelainan kromosom
i. CT scan kepala (jika diduga ada tumor hipofisa).
PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah penurunan berat badan yang
drastis atau obesitas, penderita dianjurkan untuk menjalani diet yang tepat. Jika penyebabnya adalah
olah raga yang berlebihan, penderita dianjurkan untuk menguranginya. Jika seorang anak perempuan
belum pernah mengalami menstruasi dan semua hasil pemeriksaan normal, maka dilakukan
pemeriksaan setiap 3-6 bulan untuk memantau perkembangan pubertasnya. Untuk merangsang
menstruasi bisa diberikan progesteron. Untuk merangsang perubahan pubertas pada anak perempuan
yang payudaranya belum membesar atau rambut kemaluan dan ketiaknya belum tumbuh, bisa
diberikan estrogen. Jika penyebabnya adalah tumor, maka dilakukan pembedahan untuk mengangkat
tumor tesebut. Tumor hipofisa yang terletak di dalam otak biasanya diobati dengan bromokriptin untuk
mencegah pelepasan prolaktin yang berlebihan oleh tumor ini. Bila perlu bisa dilakukan pengangkatan
tumor. Terapi penyinaran biasanya baru dilakukan jika pemberian obat ataupun pembedahan tidak
berhasil.
Jika kita mengalami PMS, kita bisa melakukan hal-hal seperti di bawah ini:
1. Mengurangi makanan yang bergaram, seperti kentang goreng, kacang-kacangan dan makanan
berbumbu, untuk mengurangi penahanan air berlebih.
2. Kurangi makanan yang berupa tepung, gula, kafein, dan coklat.
3. Tambahkan makanan yang mengandung kalsium dan vitamin C dosis tinggi, seminggu sebelum
menstruasi.
4. Konsumsi makanan berserat dan perbanyak minum air putih.
5. Jika menstruasi cukup banyak mengeluarkan darah, perbanyak makan makanan atau suplemen yang
mengandung zat besi agar terhindar dari anemia.
D. Menstruasi Praecox
Perdarahan pada anak muda kurang dari 8-10 tahunn disertai dengan tumbuhnya rambut kelamin,
pertumbhan buah dada.
Klasifikasi dan penyebab:
1. Pubertas paredox yang disertai terbentuknya hormone gonadotropin dan dapat menimbulkan
kehamilan
2. Pseudo pubertas praedox tidak adanya hormone gonadotropin.
E. Hypomenorea
Suatu keadaan dimana perdarahan haid yabg lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasanya.
Lama perdarahan secara normal haid sudah berhenti dalam 7 hari. Kalau haid lebih dari 7 hari maka
daya regenerasi selaput lender kurang. Misalnya pada endometritis, mioma.
Sebab-sebabnya dapat terletak pada konstitusi penderita, pada uterus (misalnya sesudah miomekumi),
pada gangguan endokrim dan lain-lain.
Kecuali jika ditemukan sebab yang nyata, terapi terdiri atas menenangkan penderita. Adanya
hipomenore tidak mengganggu fertilitas. Tanda dan gejala, waktu haid singkat dan perdarahan singkat.
F. Oligomenorrhoe
Suatu keadaan dimana haid jarang terjadi dan siklusnya panjang lebih dari 35 hari.
Penyebab :
a) Perpanjangan stadium folikuler ( lamanya 8-9 hari di mulai dari hari ke-5 menstruasi )
b) Perpanjangan stadium luteal ( lamanya 15-18 hari setelah ovulasi )
c) Kedua stadium diatas panjang yang mengakibatkan perpanjangan siklus haid
Tanda dan gejala :
a) Haid jarang yaitu setiap 35 hari sekali
b) Pendarahan hadi biasanya berkurang
G. Hipermenorrhoe / Menorrhagia
Pendarahan haid yang lebih banyak dari normal dan lebih lama di sertai dengan adanya bekuan darah
tetapi siklus teratur.
Penyebab :
a) Terlalu lelah
b) Mioma uteri
c) Hipertensi
d) Penyalit jantung
e) Endometritis
f) Hemofili ( penyakit darah )
Tanda dan gejala :
a) Waktu haid panjang 7-8 hari
b) Perdarahan haid terlalu banyak disertai bekuan darah
c) Siklus haid teratur
H. Polimenorrhoe
Suatu keadaan dimana haid sering terjadi karena siklus yang pendek kurang dari 21 hari.
Penyebab :
a) Gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi atau masa subur
b) Kelainan ovarium karena peradangan, endometriosis.
I. Metrorrhagia
Suatu keadaan dimana pendarahan yang teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid karena terjadi
diantara dua haid.
Penggolongan :
a) Disebabkan oleh kehamilan seperti ; abortus, kehamilan ektopik
b) Metrorrhagia di luar kehamilan: karena luka yang tidak sembuh missal wanita menopause, wanita
tanpa anak atau wanita yang mempunyai anak banyak, peradangan endometritis maupun pengaruh
hormonal
J. Dismenorrhoe
Nyeri pada perut bagian bawah sebelum dan sesudah haid dapat bersifat kolik terus-menerus. Nyeri di
duga karena kontraksi rahim.
Penggolongan :
a) Dismenorrhoe primer, yaitu sejak menstruasi pertama kali, nyeri dan tidak ada kelainan dari alat
kandungan.
b) Dismenorrhoe sekunder, yaitu nyeri haid yang terjadi karena haid yang terjadi kemudian, biasanya
terdapat kelainan dari alat kandungan.
Penyebab :
a) Dismenorrhoe primer : psikis, anemia, TBC, kelelahan, serviks sempit dan masalah endokrin
b) Dismenorrhoe sekunder : infeksi, nyeri sudah terasa sebelum haid, nyeri bersifat kolik, nyeri
disebabkan oleh tekanan tumor, nyeri masih ada setelah haid berhenti.
Tanda dan gejala :
Rasa tidak nyaman di perut bagian bawah sebelum dan sesudah haid, kadang-kadang nyebar ke daerah
pinggang dan paha, mual, muntah, sakit kepala, diare kadang hingga kejang.Pencegahan kram perut
dengan olahraga ringan dan tehnik relaksasi.
Penatalaksanaan dan pengobatan :
Pemberian obat analgetik, istirahat di tempat tidur jika nyeri hebat, kompres hangat pada perut bawah
dan pinggang untuk mengurangi rasa sakit dan gosok daerah perut dengan tangan secara perlahan-
lahan. Dapat juga dengan mandi air hangat menggunakan aroma terapi untuk menenangkan diri, minum
minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi, posisi menungging sehingga rahim tergantung ke
bawah. Tarik nafas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi. Penggunaan obat-obatan yang
digunakan harus berdasarkan pengawasan dokter. Boleh di minum analgetik ( penghilang rasa sakit )
tidak lebih dari 3 kali sehari.
BAB III
KASUS
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Menstruasi merupakan suatu siklus fisiologis dalam tubuh manusia terutama perempuan. Setiap
perempuan akan mengalami menstruasi ketika memasuki masa-masa pubertas. Menstruasi merupakan
tanda kedewasaan seorang perempuan secara fisik. Siklus menstruasi berkisar antara 21-35 hari.
Perdarahan selama menstruasi biasanya terjadi selama 3-7 hari.
Menstruasi pada setiap perempuan berbeda-beda ada yang normal dan ada juga yang mengalami
kelainan atau gangguan. Gangguan menstruasi bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Biasanya
gangguan menstruasi terjadi karena kelainan pada fase menstruasi ada yang terlalu cepat dan ada juga
yang terlalu lama. Gangguan menstruasi bermacam-macam jenisnya.
Seorang bidan dalam menghadapi masalah klien yang mengalami kelainan siklus menstruasi haruslah
secara profesional. Dalam hal ini bidan harus berkolaborasi dengan dokter kandungan,jika tidak maka
bidan harus siap untuk merujuk klien ke tempat yang lebih berwenang dan bepengalaman.
II. SARAN
1. Diharapkan orang tua selalu mendampingi anak perempuannya untuk memberikan berbagai
informasi mengenai apa saja yang ia alami selama menstruasi.
2. Setiap perempuan hendaknya waspada terhadap gejala yang menunjukkan adanya gangguan selama
menstruasi.
3. Hendaknya bidan memeberikan penyuluhan pada tiap perempuan mengenai apa saja yang bisa
terjadi pada siklus menstruasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://bataviase.co.id/detailberita-10443643.html
http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Konsultasi-Kesehatan/Gangguan-Siklus-Haid