Anda di halaman 1dari 13

PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK

PUSKESMAS

No. Dokumen : 176/SOP -


VIII/LBG/X/2018
SOP No. Revisi : 01
Tanggal Terbit : 10 Oktober 2018
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. H Rd Nurul Rasihan R


LEMBANG NIP. 198205242010011008

1. Pengertian Pemantauan lingkungan fisik Puskesmas adalah Aktifitas yang dilakukan


untuk memastikan lingkungan fisik di Puskesmas dalam kondisi bersih pada
ruangan / gedung dan halaman dalam keadaan siap untuk digunakan,
higienis dan nyaman.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk memastikan pemantauan lingkungan secara fisik
yaitu mengenai kebersihan lingkungan Puskesmas Lembang selalu terjaga
sehingga proses
pelayanan berlangsung dengan nyaman dan higienis.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 070/SK/LBG/X/2018 tentang penanggung jawab
pengelolaan keamanan lingkungan fisik Puskesmas.
4. Referensi Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang standar peralatan Puskesmas
5. Prosedur
1. Petugas mengidentifikasi Area prioritas.
2. Petugas membuat jadwal pemantauan.
3. Petugas mengkoordinasikan dengan bagian ruangan yang termasuk area
prioritas.
4. Petugas menginformasikan
5. Petugas melaksanakan pemeliharaan sesuai Jadwal.

6. Unit terkait Petugas Sanitarian

7. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai


historis diberlakukan
perubahan 1 Nomor Dari 159/UKP/2016 10 Oktober 2018
Dokumen menjadi 176/SOP-
VIII/LBG/X/2018
2 Tanggal Terbit Dari tanggal 25 Oktober
2016 menjadi 10
Oktober 2018
3 Kepala Dari dr. Hj. Siti Rusliani
Puskesmas menjadi dr. H Rd Nurul
Rasihan R
4 Tata Naskah SOP ini dibuat sesuai
pedoman tata naskah
Puskesmas Lembang
Tahun 2018
PEMELIHARAAN
DAN PEMANTAUAN INSTALASI LISTRIK,
AIR, VENTILASI, DAN SISTEM LAIN

No. Dokumen : 177/SOP-


VIII/LBG/2018
SOP No. Revisi : 01
Tanggal Terbit : 10 Oktober 2018
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. H Rd Nurul Rasihan R


LEMBANG NIP. 198205242010011008

1. Pengertian Pemeliharaan dan pemantauan instalasi listrik, air, ventilasi, dan sistem lain
adalah perawatan rutin yang dilakukan secara berkala dan perbaikan/rehab
yang dilakukan terhadap instalasi yang rusak.
2.Tujuan Sebagai acuan pemeliharaan dan pemantauan instalasi listrik, air, ventilasi,
gas dan sistem lain bagi seluruh pengelola unit kerja di lingkungan
Puskesmas.
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas N0. 069/SK/LBG/X/2018 tentang pemantauan,
pemeliharaan,perbaikaan sarana dan peralatan
4.Referensi Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang standar peralatan Puskesmas.
5.Prosedur Tata cara pemeliharaan listrik
1. Petugas mengupayakan agar tidak terjadi hubungan silang dan aliran
balik.
2. Petugas menata sedemikian rupa Jaringan instalasi agar memenuhi
syarat estetika
3. Petugas menata jaringan instalasi tidak menjadi tempat perindukan
serangga dan tikus.
4. Petugas mengoperasikan instalasi sesuai dengan prosedur tetap yang
telah ditentukan
5. Konstruksi instalasi diupayakan agar sesuai dengan standar desain yang
berlaku
6. Melaksanakan perbaikan / rehab yang dilakukan oleh pihak lain yang
berkompeten.

Tata cara pemeliharaan air


1. Air bersih dapat diperoleh dari Perusahaan Air Minum, sumber air tanah
atau sumber lain yang telah diolah sehingga memenuhi persyaratan
kesehatan.
2. Tersedia air bersih untuk kebutuhan pasien dan tenaga kesehatan
Puskesmas sesuai dengan persyaratan kesehatan
3. Sumber air bersih dan sarana distribusinya harus bebas dari pencemaran
fisik, kimia dan bakteriologis
4. Dilakukan pengambilan sampel air bersih pada sumber, bak
penampungan dan kran terjauh diperiksakan di laboratorium minimal 2 kali
setahun

Tata cara pemeliharaan udara dan cahaya (ventilasi)


1. Petugas menjaga suhu dan kelembaban udara setiap ruangan di
Puskesmas dengan menggunakan ventilasi dan alat penata udara seperti
AC, kipas angin.
2. Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak menimbulkan
kesilauan dan memiliki intensitas yang sesuai
3. Penempatan bola lampu dapat menghasilkan penyinaran yang optimum
4. Bola lampu yang mulai atau berkurang fungsinya segera dilakukan
penggantian

7.Unit terkaiat Petugas Sanitarian


8. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan 1 Nomor Dokumen Dari 160/UKP/2016 10 Oktober 2018
menjadi 177/SOP-
VIII/LBG/X/2018
2 Tanggal Terbit Dari tanggal 25 Oktober
2016 menjadi 10 Oktober
2018
3 Kepala Puskesmas Dari dr. Hj. Siti Rusliani
menjadi dr. H Rd Nurul
Rasihan R
4 Tata Naskah SOP ini dibuat sesuai
pedoman tata naskah
Puskesmas Lembang
Tahun 2018
JIKA TERJADI KEBAKARAN
No. Dokumen : 178/SOP-
VIII/LBG/X/2018
SOP No. Revisi : 01
Tanggal Terbit : 10 Oktober 2018
Halaman : 1

PUSKESMAS
dr. H Rd Nurul Rasihan R
LEMBANG NIP. 198205242010011008

1.Pengertian Jika terjadi kebakaran adalah langkah-langkah yang harus ditempuh bila
terjadi kebakaran di Puskesmas
2.Tujuan Sebagai acuan dalam menyelamatkan jiwa pasien dan petugas kesehatan
serta menyelamatkan sarana dan prasarana yang ada di Puskesmas.
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 070/SK/LBG/X/2018 tentang penanggung jawab
pengelolaan keamanan lingkungan fisik Puskesmas.
4.Referensi Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang standar peralatan Puskesmas
5.Prosedur 1. Petugas menyelamatkan pasien dan ditempatkan pada tempat yang
aman.
2. Petugas menyelamatkan sarana dan prasarana yang bisa diselamatkan
3. Petugas memadamkan listrik serta lakukan pemadaman dengan alat
yang tersedia
4. Jika dirasa perlu agar menghubungi Dinas pemadam kebakaran
setempat untuk mendapat pertolongan
5. Setelah kebakaran bisa diatasi, dibawah koordinasi pihak Puskesmas,
pasien dan seluruh peralatan yang ada dipindahkan ke tempat
penampungan sementara
6. Mendata semua kerugian Puskesmas.
6.Unit terkait Petugas Sanitarian
7.Rekaman historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
1 Nomor Dokumen Dari 161/UKP/2016 10 Oktober 2018
menjadi 178/SOP-
VIII/LBG/X/2018
2 Tanggal Terbit Dari tanggal 25 Oktober
2016 menjadi 10 Oktober
2018
3 Kepala Puskesmas Dari dr. Hj. Siti Rusliani
menjadi dr. H Rd Nurul
Rasihan R
4 Tata Naskah SOP ini dibuat sesuai
pedoman tata naskah
Puskesmas Lembang
Tahun 2018
PEMANTAUAN, PEMELIHARAAN,
PERBAIKAN SARANA DAN PERALATAN
No. Dokumen : 179/SOP-
VIII/LBG/X/2018
SOP No. Revisi : 01
Tanggal Terbit : 10 Oktober 2018
Halaman :1

PUSKESMAS
dr. H Rd Nurul Rasihan R
LEMBANG NIP. 198205242010011008

1.Pengertian Pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana dan peralatan adalah


serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam upaya tersedianya sarana kerja
dan peralatan dengan kondisi yang sesuai dengan persyaratan kesehatan
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
2.Tujuan Sebagai acuan untuk tersedianya sarana kerja yang nyaman dan peralatan
yang berada dalam kondisi baik serta aman
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 069/SK/LBG/X/2018 tentang pemantauan,
pemeliharaan,perbaikaan sarana dan peralatan
4.Referensi Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang standar peralatan Puskesmas.
5.Prosedur 1. Periksa secara berkala sarana dan peralatan yang digunakan
2. Terima pengaduan dari Pasien maupun petugas kesehatan mengenai
kerusakan dari sarana maupun peralatan yang digunakan dalam
pelayanan kesehatan
3. Inventarisir sarana dan peralatan yang harus dilakukan perbaiakan.
4. Rencanakan perbaikan sarana dan peralatan bekerjasama dengan
sanitarian
5. Usulkan perbaiakan sarana dan peralatan ke Kepala Puskesmas
Lembang
6.Unit terkait Petugas sanitarian
7.Rekaman historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
1 Nomor Dokumen Dari 162/UKP/2016 10 Oktober 2018
menjadi 179/SOP-
VIII/LBG/X/2018
2 Tanggal Terbit Dari tanggal 25 Oktober
2016 menjadi 10 Oktober
2018
3 Kepala Puskesmas Dari dr. Hj. Siti Rusliani
menjadi dr. H Rd Nurul
Rasihan R
4 Tata Naskah SOP ini dibuat sesuai
pedoman tata naskah
Puskesmas Lembang
Tahun 2018
INVENTARISASI,
PENGELOLAAN,PENYIMPANAN DAN
PENGGUNAAN BAHAN BERBAHAYA
No. Dokumen : 180/SOP-
VIII/LBG/X/2018
SOP No. Revisi : 01
Tanggal Terbit : 10 Oktober 2010
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
LEMBANG dr. H Rd Nurul Rasihan R
NIP. 198205242010011008
1.Pengertian Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahya
adalah suatu rangkaian kegiatan yang mencakup pencatatan atau
pendaftaran,penyimpanan,pengumpulan,pemanfaatan/penggunaan,
pengolahan bahan yang karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya
berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia,kerusakan
properti dan atau lingkungan.
2.Tujuan Sebagai acuan untuk menerangkan mekanisme inventarisasi,pengelolaan,
penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya
3.Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Lembang No. 062/SK/LBG/X/2018
tentang pengendalian dan pembuangan bahan berbahaya
4.Referensi Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang standar peralatan Puskesmas
5.Prosedur Sanitarian
1. Petugas mengidentifikasi semua bahan berbahaya untuk penanganan
dan penyimpanan sesuai ketentuan.
2. Petugas menerima informasi telah dilaksanakan pengelolaan bahan
berbahaya
3. Petugas memonitor atau melakukan pengawasan pelaksanaan
pengelolaan bahan berbahaya
4. Melakukan verifikasi di cheklist monitoring

Pengelolaan barang
Petugas menginventarisir semua bahan berbahaya sesuai ketentuan yang
berlaku

Petugas Laboratorium
1. Petugas membuat jadwal monitoring penggunaan bahan berbahaya
2. Petugas mengkoordinasikan dengan pihak terkait
3. Menginformasikan hasil monitoring ke petugas terkait.

6.Unit terkait Petugas sanitarian


Pengelola barang
Petugas laboratorium

7.Rekaman historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai


perubahan diberlakukan
1 Nomor Dokumen Dari 163/UKP/2016 10 Oktober 2018
menjadi 180/SOP-
VIII/LBG/X/2018
2 Tanggal Terbit Dari tanggal 25 Oktober
2016 menjadi 10 Oktober
2018
3 Kepala Puskesmas Dari dr. Hj. Siti Rusliani
menjadi dr. H Rd Nurul
Rasihan R
4 Tata Naskah SOP ini dibuat sesuai
pedoman tata naskah
Puskesmas Lembang
Tahun 2018
PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN
LIMBAH BERBAHAYA

No. Dokumen : /SOP-


VIII/LBG/X/2018
SOP No. Revisi : 01
Tanggal Terbit : 10 Oktober 2018
Halaman :

PUSKESMAS
dr. H Rd Nurul Rasihan R
LEMBANG NIP. 198205242010011008

1.Pengertian Pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya yaitu limbah medis dan
non medis merupakan upaya pembuangan sampah bekas kegiatan yang
berupa cairan dan padat.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah- langkah Petugas sanitasi di
Puskesmas Lembang dalam melaksanakan penanganan dan pengolahan
limbah berbahaya dalam hal ini limbah medis dan non medis.
3.Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Lembang No. 062/SK/LBG/X/2018
tentang pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya
4.Referensi Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang standar peralatan Puskesmas
5.Prosedur 1. Petugas melakukan pemilihan sampah/limbah cair,padat medis dan non
medis
2. air limbah dari sumber/ penghasil limbah di buatkan saluran
pembuangan.
3. Pembuangan air limbah limbah akhir berupa instalasi pengolahan air
limbah
4. Sampah medis berupa jarum suntik di masukan ke dalalm safety box.
5. Setiap 3 bulan sekali petugas mengirim sampah medis ke Dinas
kesehatan
6. Untuk sampah non medis setiap harinya petugas kebersihan mengambil
sampah dari ruang pelayanan kemudian di kumpulkan di tempat
pengumpulan sampah sementara.
7. Setiap 2 hari sekali petugas kebersihan mengambil sampah dari tempat
pengumpulan sampah sementara untuk di buang ke TPA.
6.Unit terkait Petugas Laboratorium
Petugas Sanitarian
7.Rekaman historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
1 Nomor Dokumen Dari 164/UKP/2016 10 Oktober 2018
menjadi /SOP-
VIII/LBG/X/2018
2 Tanggal Terbit Dari tanggal 25 Oktober
2016 menjadi 10 Oktober
2018
3 Kepala Puskesmas Dari dr. Hj. Siti Rusliani
menjadi dr. H Rd Nurul
Rasihan R
4 Tata Naskah SOP ini dibuat sesuai
pedoman tata naskah
Puskesmas Lembang
Tahun 2018
PEMANTAUAN PELAKSANAAN
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
PENANGANAN BAHAN DAN LIMBAH
BERBAHAYA
No. Dokumen : 181/SOP-
VIII/LBG/X/2018
SOP No. Revisi : 01
Tanggal Terbit : 10 Oktober 2018
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
LEMBANG dr. H Rd Nurul Rasihan R
NIP. 198205242010011008
1.Pengertian Pemantauan pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan bahan dan
limbah berbahaya adalah setiap kegiatan yang berkaitan dengan
penanganan bahan dan limbah berbahaya oleh semua personil.
2.Tujuan Sebagai acuan Untuk memastikan pelaksanaan dan penanganan
bahan/limbah berbahaya tidak menimbulkan pencemaran dan
membahayakan lingkungan sehingga jika
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan akan dapat ditelusuri penyebabnya
3.Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Lembang No. 062/SK/LBG/X/2018
tentang pengendalian dan pembuangan bahan berbahaya
4.Referensi Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat kesehatan Masyarakat.
5.Prosedur Mengidentifikasi Limbah Berbahaya
Sanitarian dan Petugas terkait
1. Masing-masing penghasil Limbah berbahaya mengidentifikasi jenis dan
jumlah limbah berbahaya yang secara periodik dihasilkan oleh unit
tersebut.
2. Identifikasi tersebut ditulis dalam buku inventaris oleh masing-masing
unit penanggung jawab pengumpulan Limbah Berbahaya

Petugas Laboratorium
1. Masing-masing penghasil limbah berbahaya mengidentifikasi jenis dan
jumlah limbah berbahaya yang secara periodik dihasilkan oleh unit
tersebut.
2. Masing-masing unit melaporkan hasil limbah berbahaya kepada
sanitarian tentang jenis dan jumlah limbah yang akan diserahkan dengan
mengisi laporan bulanan limbah berbahaya.
3. Penghasil limbah berbahaya mengangkut limbah berbahaya ke gudang
penyimpanan sementara limbah berbahaya.
4. Limbah dari masing-masing unit di tempat sampah dan jerigen berwarna
BIRU, apabila sudah penuh maka sanitarian mengkoordinir
pengangkutannya.
5. Petugas sanitarian memverifikasi jenis dan jumlah limbah
berbahaya yang dihasilkan.
6. Limbah berbahaya lainnya disimpan di dalam gudang penyimpanan
sementara limbah berbahaya, dipisahkan menurut sifat/karakteristik
limbah berbahaya (mudah terbakar, mudah meledak, korosif dan reaktif,
beracun.
7. Petugas sanitarian bersama petugas terkait memberikan simbol dan
label.
8. Masa Simpan dalam gudang TPS limbah berbahaya maksimal 90 hari
sesuai persyaratan yang ditetapkan atau apabila limbah berbahaya lebih
dari 50 Kg/ hari.
9. Petugas terkait mengisi inventori limbah berbahaya yang ada di tempat
penampungan/penyimpanan serta penimbunan menggunakanceklist
inventory limbah berbahaya.
10.Petugas terkait mengisi neraca limbah berdasarkan inventarisasi
Gudang limbah berbahaya sementara.
Pengelolaan limbah berbahaya oleh Pihak Ketiga.
Setelah limbah mencukupi di tempat penampungan mencukupi, limbah
berbahaya tersebut selanjutnya diserahkan kepada pihak ketiga :
1. Pihak ketiga sebagai pengumpul/pengelola limbah berbahaya harus
mempunyai ijin dari Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
2. Pihak transportir harus mempunyai ijin dari Dirjen Perhubungan Darat
Kementrian Perhubungan RI dan mendapat rekomendasi dari
Kementerian LHRI. Ijin sesuai dengan jalur transportasi yang akan dilalui
limbah berbahaya.
3. Sanitarian mengusulkan surat penunjukan pengelola limbah berbahaya
kepada Kepala Puskesmas.
4. Pihak ketiga yang ditunjuk(pengumpul/ pengelola/ transportir) mengisi
Berita acara pemeriksaan Limbah berbahaya bersama petugas terkait.
Berita acara serah terima limbah berbahaya diisi oleh pihak ke 3 yang
ditunjuk dan kepala puskesmas.
5. Pihak ketiga yang ditunjuk berkewajiban memberikan Dokumen limbah
berbahaya yang sudah ditandatangani oleh penghasil dan
transportir/pengangkut.

6.Unit terkait Petugas sanitarian


Petugas laboratorium
7.Rekaman historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
1 Nomor Dokumen Dari 165/UKP/2016 10 Oktober 2018
menjadi 181/SOP-
VIII/LBG/X/2018
2 Tanggal Terbit Dari tanggal 25 Oktober
2016 menjadi 10 Oktober
2018
3 Kepala Puskesmas Dari dr. Hj. Siti Rusliani
menjadi dr. H Rd Nurul
Rasihan R
4 Tata Naskah SOP ini dibuat sesuai
pedoman tata naskah
Puskesmas Lembang
Tahun 2018
MONITORING DAN EVALUASI TERHADAP
PROGRAM KEAMANAN LINGKUNGAN

No. Dokumen :182/SOP-


VIII/LBG/X/2018
SOP No. Revisi : 01
TanggalTerbit : 10 Oktober 2018
Halaman :1

PUSKESMAS
LEMBANG dr. H Rd Nurul Rasihan R
NIP. 198205242010011008
1.Pengertian Monitoring dan evaluasi terhadap program keamanan lingkungan adalah suatu
proses pengumpulan dan menganalisis informasi tentang keamanan
lingkungan.
2.Tujuan Sebagai acuan untuk melihat apakah program keamanan lingkungan itu
berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang ditemukan dapat diatasi.
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.070/SK/LBG/X/2018 tentang penanggung jawab
pengelolaan keamanan lingkungan fisik Puskesmas.
4.Referensi Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat kesehatan Masyarakat.
5.Prosedur 1. Kepala Puskesmas melakukan monitoring yang dilakukan setiap satu
bulan sekali
2. Petugas menyiapkan hasil kegiatan program keamanan lingkungan
3. Petugas menyampaikan hasil kegiatan keamanan lingkungan
4. Kepala Puskesmas dan Petugas berdiskusi dan melakukan penelaahan
masalah dan mencari pemecahan masalah apabila program keamanan
lingkungan kurang baik
5. Petugas di evaluasi kinerja programnya oleh Kepala Puskesmas
6.Unit terkait Petugas Sanitarian
7.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan 1 Nomor Dokumen Dari 166/UKP/2016 10 Oktober 2018
menjadi 182/SOP-
VIII/LBG/X/2018
2 Tanggal Terbit Dari tanggal 25 Oktober
2016 menjadi 10 Oktober
2018
3 Kepala Puskesmas Dari dr. Hj. Siti Rusliani
menjadi dr. H Rd Nurul
Rasihan R
4 Tata Naskah SOP ini dibuat sesuai
pedoman tata naskah
Puskesmas Lembang
Tahun 2018
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG BARAT
PUSKESMAS LEMBANG
KECAMATAN LEMBANG
Jln. Grand Hotel - No. 14 Desa Lembang Telp. (022) 2786554

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LEMBANG


Nomor : / / / 2016
TENTANG
PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS,
JADWAL PELAKSANAAN, BUKTI PELAKSANAAN
PUSKESMAS LEMBANG
KECAMATAN LEMBANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS LEMBANG,

Menimbang :
a. bahwa penyelenggaraan laboratorium kesehatan di
Puskesmas diselenggarakan agar mampu menjawab
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
tepat,akurat, dan professional yang dapat meningkatkan
mutu pelayanan serta dapat menyesuaikan dengan
perkembanagan ilmu pengetahuan dan teknologi;
b. bahwa jenis-jenis pemeriksaan yang tersedia di Puskesmas
lembang seperti terdapat dalam lampiran di bawah ini;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan
huruf b agar pelaksanaannya dapat berhasil guna dan
berdayaguna. Perlu menetapkan keputusan Kepala
Puskesmas Lembang.

Menimbang : 1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan;


2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
364/MENKES/SK/III/2003 tentang Laboratorium
kesehatan;
3. Keputusan menteri kesehatan Nomor
1647/MENKES/SK/XII/2005 tentang pedoman Jejaring
Pelayanan Laboratorium Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
657/MENKES/PER/VIII/2009 tentang pengiriman dan
penggunaan specimen klnik,materi biologi dan muatan
informasinya;
5. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.

MEMUTUSKAN
PELAKSANAAN MENJALIN KOMUNIKASI DENGAN
Menetapkan :
MASYARAKAT

Kesatu : Kegiatan pelaksanaan pemeriksaan di Laboratorium dilakukan


setiap hari jam kerja
Kedua : Bukti pelaksanaan kegiatan pemeriksaan di laboratorium yaitu
formulir laboratorium dan buku register hasil pemeriksaan
laboratorium
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan Di : Bandung Barat
Kepala Puskesmas Lembang

SITI RUSLIANI

Anda mungkin juga menyukai