KORONER
Diagnosis Di Indonesia :
Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Penyakit Arteri Koroner (PAK)
Penyakit Iskemia Jantung (PIJ)
• Acute coronary syndromes (ACSs) mencakup
semua sindrom yang kompatibel dengan
iskemia miokard akut akibat ketidakseimbangan
antara permintaan dan pasokan oksigen
miokard.
Contoh obat :
1. Aspirin Asetosal 150-300 mg sebagai dosis tunggal
diberikan segera setelah kejadian iskemik dan kemudian diikuti
dengan pemberian jangka panjang asetosal 75 mg sehari sekali
untuk mencegah serangan penyakit jantung selanjutnya.
2. Klopidogrel 75 mg sekali sehari dengan atau tanpa
makanan. Tidak diperlukan penyesuaian dosis pada pasien
lanjut usia atau dengan kelainan fungsi ginjal.
3. Tirofiban
4. Eptifibatid
5. Dipiridamol oral, 300-600 mg sehari dalam 3-4 dosis terbagi
sebelum makan
6. Tiklopidin Dewasa: 2 tablet sehari, dengan makananUntuk
pemasangan STENT, pengobatan dapat dimulai sesaat sebelum
dan sesudah pemasangan dan dilanjutkan selama satu bulan
dengan dikombinasikan dengan aspirin 100-25 mg/hari.
6. Antikogulan.
Terapi antikoagulan harus ditambahkan pada terapi
antiplatelet secepat mungkin.
7. Inhibitor ACE dan Penghambat Reseptor Angiotensin
8. Statin
Ektrimitas
I, II, III, aVF, aVR
Precordial
V1 – V6
SADAPAN EKTRIMITAS
Bipolar
I, II, III
Unipolar
aVR, aVL, aVF Melihat jantung dari lateral dan inferior
SADAPAN PREKORDIAL
v
O
L
T
A
S
E
KOMPONEN GELOMBANG EKG
ST-Elevation Myocardial Infarction (STEMI)2 Penilaian
ST elevasi dilakukan pada J point dan ditemukan pada
2 sadapan yang bersebelahan. Nilai ambang elevasi
segmen-ST untuk diagnosis STEMI adalah sebagai
berikut:
• 1 mm pada semua sadapan selain V2 dan V3
• 2.5 mm di sadapan V2 dan V3 pada pria ≤ 40 tahun, 2
mm pada pria ≥ 40 tahun dan 1.5 mm pada wanita
• 0.5 mm pada sadapan posterior V7-V9
TERIMA KASIH