MAKALAH
Oleh:
Andrea Mira Sorta Hutadjulu
133114028
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PAPER
Written by:
Andrea Mira Sorta Hutadjulu
Student ID: 133114028
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Akan hal ini aku yakin sepenuhnya yaitu Ia, yang memulai pekerjaan
yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada
akhirnya pada hari Kristus Yesus”
“Do not be afraid I’m with you, I have called you each by name”
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI --!
LEN{BAR P[,RNYATAAtr"
PL BLIK,\SI KAR\'A II-i\IIAH U\TUK KEPE\]-I\CAN AKADENIIS
Yang bcrtancla tan_ean di bau'ah ini. sa1,a nrahasisua Ultivcrsitas Sanata Dharma:
Nll\{ :133114028
Dcrrii pcngembangan ilmu pcngctahuan, saya meubcrikan kepada Pcrpustakaan
Univcrsitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang bcriLrdr-rl:
APLIKASI TEORI GRUP DALA}I .\'IENGKLASTF-IKASIKAN
N{INI-SUDOKU
bcscrta pcrangkat yang diperlukan (bila ada). Dcngan dcrr-rikian saya membcrikan
kcpada Pcrpustakaan Llniversitas Sanata Dhanra untuk urcrtvimpan. mcngalihkan
kc dalanr bcntr-rk mcdia larn" nren-gclolanva dalanr bcntuk pangkalan data.
mcndistribusikannya sccara tcrbatas. dan nrempublikasikan di intcrnct atau media
lainnya untuk kcpentingan akadcmis tanpa pcrlLr minta izin clari saya ataupun
n-ientberikan ro1-alty kepada saya sclanra tctap mencantumkan nama saya scbagai
penulis.
Yang mcnvatakan
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakandengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini tidak
memuat karyaorang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar
pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Penulis
M
Andrea Mira Sorta Hutadjulu
IX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat yang
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Sains dari Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Sanata Dharma.Banyak tantangan dalam penulisan makalah ini.Namun demikian,
dengan penyertaan Tuhan Yesus dan dukungan dari berbagai pihak, akhirnya
makalah ini dapat diselesaikan. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi.
2. Bapak YG. Hartono, S.Si., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Program Studi
Matematika.
3. Romo Prof. Dr. Frans Susilo, SJ., selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar dan penuh semangat dalam membimbing penulisan makalah ini.
4. Ibu M. V. Any Herawati, S.Si., M.Si. selakuDosen Pembimbing
Akademik.
5. Bapak Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M.Sc., Bapak Dr. rer. nat. Herry P.
Suryawan, S.Si., M.Si., dan Ibu Lusia Krismiyati Budiasih, S.Si., M.Si.
selaku dosen Program Studi Matematika yang telah memberikan ilmu-
ilmu yang sangat berguna dalam masa perkuliahan dan dalam penulisan
makalah.
6. Kedua orang tua dan adik yang selalu mendoakan dan mendukung penulis
dalam menyusun makalah.
7. Teman-teman Program Studi Matematika, Inge, Melisa, Ambar, Yui,
Ditha, Yuni, Tia, Bintang, Sari, Ezra, Sisca, Yola, Agung, Andre, Dion,
Lya, Laras, Natali, Rey, Wahyu, Indra, dan Kristo yang telah memotivasi,
menghibur, dan menjadi sahabat yang luar biasa dalam mengisi hari-hari
perkuliahan. Terimakasih banyak atas kekompakkan dan kebersamaannya.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Kakak dan adik angkatan Program Studi Matematika yang telah membantu
dan memotivasi. Terima kasih banyak atas bantuan dan dukungannya.
9. Teman-teman dan sahabat PSM Cantus Firmus, khususnya Ayu, Dhani,
Gia, Ria, Sasha, Ocha, Dea, Jalu, Martin, dan Tamara yang telah
memotivasi, mendukung dan menghibur selama proses penyusunan
makalah dan selama masa perkuliahan. Terima kasih banyak atas
kekompakkan, dorongan, dan suara merdunya.
10. Yosia, Tegar, Nilla, Gina, Meldy, dan Mufidah atas motivasi dan
dukungan dalam proses penyusunan makalah ini.
11. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas dukungan
dan bantuannya selama penulisan makalah ini.
Semoga segala bentuk perhatian, dukungan, dan bantuan yang telah diberikan
akan mendapatkan balasan dari Tuhan Yesus Kristus. Penulis menyadari dan
meminta maaf atas kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini.Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan
makalah ini.Penulis berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
C. Batasan Masalah........................................................................................... 4
A. Himpunan ..................................................................................................... 7
B. Relasi .......................................................................................................... 12
C. Fungsi ......................................................................................................... 18
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Grup ........................................................................................................... 27
A. Mini-Sudoku .............................................................................................. 52
A. Kesimpulan ................................................................................................ 69
B. Saran ........................................................................................................... 70
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini Sudoku merupakan salah satu permainan yang digemari banyak
kalangan di seluruh dunia.Kata Sudoku berasal dari bahasa Jepang, tetapi
permainan ini tidak ditemukan di Jepang, melainkan berawal di Swis kemudian
melalui Amerika sampai ke Jepang.
Dua ribu tahun yang lalu di China telah terdapatsebuah permainan yang
disebut Magic Square. Permainan tersebut memiliki permasalahan dalam hal
numerik dan posisi, yaitu setiap baris, kolom dan diagonalnya harus berisi
bilangan-bilangan yang sama banyak jumlahnya.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
abjad Latin yaitu A, B, C, D sedemikian sehingga setiap huruf Yunani dan Latin
muncul satu kali dalam setiap baris dan kolom seperti pada Gambar 2. Permainan
tersebut untuk pertama kali dipublikasikan pada tahun 1782 di Verhandelingen
uitgegeven door het zeeuwsch Genootschap der Wetenschappen te Vlissingen 9.
Aturannya adalah setiap baris, setiap kolom, dan setiap blok berisi tepat satu
angka 1 sampai dengan 4. Mini-Sudoku ini akan menjadi permainan yang sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penulisan
E. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini adalah studi pustaka
dari buku-buku dan jurnal yang berkaitan dengan mini-Sudoku dan Teori Grup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Manfaat Penulisan
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penulisan
E. Metode Penulisan
F. Manfaat Penulisan
G. Sistematika Penulisan
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TEORI GRUP
A. Himpunan
Konsep himpunan dalam matematika biasanya dilambangkan dengan huruf
besar, misalnya A, B, C, dst. Obyek-obyek yang merupakan anggota dari suatu
himpunan disebut anggota atau elemen dari himpunan itu, dan dilambangkan
dengan huruf kecil, misalnya a,b,x,y,dst. Himpunan semua objek yang termasuk
lingkup pembicaraan disebut himpunan semesta atau semesta wacana, yang
dilambangkan dengan U atau X.
Himpunan biasanya disajikan dengan lambang tertentu sebagai berikut:
adalah himpunan semua bilangan asli (bilangan bulat positif).
adalah himpunan semua bilangan bulat.
adalah himpunan semua blangan rasional.
adalah himpunan semua bilangan real.
adalah himpunan semua bilangan kompleks.
Apabila suatu objek x merupakan anggota dari himpunan A, maka hal itu kita
nyatakan dengan notasi
x∈A
dan apabila objek y tidak merupakan anggota dari himpunan A, maka hal itu kita
nyatakan dengan notasi
y A
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cara pertama, dengan cara daftar, yaitu menyatakan suatu himpunan dengan
menuliskan satu per satu lambang anggota-anggotanya di antara tanda kurung
kurawal, dan setiap dua anggota dipisahkan dengan tanda koma.
Contoh 2.1
* +
* +
* +
* +
Cara kedua, dengancara syarat keanggotaan, yaitu dengan menuliskan syarat
keanggotaan himpunan yang dinyatakan.Syarat keanggotaan ini harus terdefinisi
dengan jelas, artinya suatu obyek harus dapat ditentukan dengan tegas, merupakan
anggota himpunan itu atau tidak.
Contoh 2.2
* +
* +
* +
* ∈ +
Cara lain untuk menyatakan suatu himpunan ialah dengan menggunakan apa
yang disebut fungsi karakteristik, yaitu suatu fungsi dari himpunan semesta X ke
himpunan {0, 1}. Suatu himpunan A dalam semestaX dapat dinyatakan dengan
fungsi karakteristik
* +
yang didefinisikan dengan aturan
∈
( ) {
dilambangkan dengan ∅ atau {}.Suatu himpunan yang hanya memuat satu elemen
saja disebut himpunan elemen tunggal (singleton).
Suatu himpunan A dalam semesta X dikatakan merupakan himpunan bagian
(subhimpunan) dari himpunan B, dengan notasi
A ⊆ B,
jika dan hanya jika setiap anggota dari himpunan A juga merupakan anggota dari
himpunan B. Jadi
A⊆B jhj (∀x∈A) x∈ A⟹x∈B
A=B,
jika dan hanya jika setiap anggota himpunan A adalah anggota himpunan B dan
sebaliknya setiap anggota himpunan B adalah anggota himpunan A. Dengan
perkataan lain,
A=B
A⊆BdanB⊆A.
Contoh 2.3
Jika * +dan * +, maka A= B, sebab akar-
akar persamaan adalah x=2 atau x=3.
2. Operasi Himpunan
Operasi himpunan adalah aturan untuk menghasilkan himpunan dari satu atau
lebih himpunan yang diketahui.Operasi dengan satu himpunan disebut operasi
uner, sedangkan operasi dengan dua himpunan disebut operasi biner. Berikut akan
dibahas enam buah operasi himpunan, yaitu komplemen, gabungan, irisan, selisih,
simetrik, dan darab Cartesius. Operasi komplemen merupakan operasi uner,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Definisi 2.1.1
Misalkan S adalah suatu himpunan semesta, maka komplemen himpunan A
dengan notasiAc adalah himpunan semua anggota himpunan semesta S yang bukan
merupakan anggota A, atau dapat ditulis sebagai berikut:
* ∈ +.
Definisi 2.1.2
Gabungan dua buah himpunan A dan B, dengan notasi
A∪B,
adalah himpunan semua elemen dalam semesta yang merupakan anggota
himpunan A atau himpunan B, yaitu
∪ * ∈ ∈ +.
Definisi 2.1.3
Irisan dua buah himpunan A dan B, dengan notasi
A∩B
adalah himpunan semua anggota himpunan A yang sekaligus anggota himpunan
B, yaitu
∩ * ∈ ∈ +.
Bila ∩ ∅, maka A dan B disebut dua buah himpunan yang saling asing
atau saling lepas. Misalnya, himpunan A dan komplemennya adalah saling asing,
sebab
∩ * ∈ ∈ + * ∈ + ∅.
Bila ∩ ∅, maka A dan B disebut dua buah himpunan yang beririsan
atau berpotongan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Definisi 2.1.4
Selisih dua buah himpunan A dan B, dengan notasi
Definisi 2.1.5
Selisih simetrik dua buah himpunanA dan B, dengan notasi
Definisi 2.1.6
Darab Cartesius dua buah himpunan A dan B, dengan notasi
adalah himpunan semua pasangan terurut (x,y) dengan x∈A dan y∈B, yaitu
*( ) ∈ ∈ +.
Contoh 2.4
Misalnya A= {1, 2, 3, 4} dan B= {1, 3, 5}. Maka
∪ * + ∩ * +
* +
* +
* +
*( )( )( )( )( )( )( )( )( )( )( )( )+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
*( )( )( )( )( )( )( )( )( )( )( )( )+
B. Relasi
1. Relasi Biner
Suatu relasi R antara elemen-elemen dalam himpunan X dengan elemen-
elemen dalam himpunan Y dapat dinyatakan sebagai himpunan pasangan terurut
(x, y) di mana elemen x∈Xberelasi dengan elemen y∈ Y, yaitu
*( ) ∈ ∈ +.
Misalnya relasi R (lebih besar atau sama dengan) dalam contoh di atas dapat
dinyatakan sebagai himpunan pasangan terurut sebagai berikut:
*( )( )( )+.
Jelas bahwa relasi R antara elemen-elemen dalam himpunan X dengan
elemen-elemen dalam himpunan Y tersebut merupakan himpunan bagian dari
darab Cartesius X ×Y.Sebaliknya, setiap himpunan bagian dari darab Cartesius X
×Ydapat dipandang sebagai suatu relasi antara elemen-elemen dalam himpunan X
dengan elemen-elemen dalam himpunan Y. Relasi antara elemen-elemen dalam
dua buah himpunan seperti contoh di atas biasanya disebut relasi biner.
Secara matematis, relasi biner R antara elemen-elemen dalam himpunan X
dengan elemen-elemen dalam himpunan Y didefinisikan sebagai himpunan bagian
dari darab Cartesius X×Y, yaitu
⊆ .
Relasi R antara elemen-elemen dalam himpunan X dengan elemen-elemen
dalam himpunan Y seringkali juga disebut relasi R dari himpunan X ke himpunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Y. Jika elemen x∈X berelasi R dengan elemen y ∈ Y, maka hal itu dinyatakan
dengan lambang
(x, y) ∈R
atau kadang-kadang dengan lambang
xRy.
Sebaliknya, jika elemen x∈X tidak berelasi dengan elemen y∈Y, maka hal itu
dinyatakan dengan lambang
(x, y) R
atau kadang-kadang dengan lambang
xRy.
Misalnya untuk relasi R (lebih besar atau sama dengan) dalam contoh di atas,
pasangan terurut (3,2) ∈R, yang juga dapat dinyatakan dengan lambang 3R2, atau
biasanya dengan lambang 3≥2.
Jika R adalah suatu relasi biner dari himpunan X ke himpunan Y, maka
domain dari R, yang dinotasikan dengan domR, adalah himpunan semua elemen
dalam X yang berelasi dengan suatu elemen dalam Y, yaitu
* ∈ ( ∈ )( ) ∈ +.
Range dari R, yang dinotasikan dengan ran R, adalah himpunan semua
elemen dari Y yang berelasi dengan suatu elemen dari X, yaitu
* ∈ ( ∈ )( ) ∈ +.
Jika X=Y, maka relasi R itu merupakan himpunan bagian dari X× X, yaitu
⊆ , dan disebut relasi pada himpunanX. Himpunan X yang dilengkapi
dengan suatu relasi R pada himpunan X itu biasanya disajikan dengan pasangan
terurut (X, R).
Contoh 2.5
Antara elemen-elemen dalam himpunan * + dan
elemen-elemen dalam himpunan * + didefinisikan relasi R, yaitu xRy
jika dan hanya jika elemen ∈ habis dibagi oleh ∈ . Maka R={(3,3), (4,4),
(5,5), (6,3), (6,6), (8,4), (9,3), (10,5)}. Perhatikan bahwa ( )∈ sebab 6∈X
habis dibagi oleh 3∈Y, sedangkan (3,4) R sebab ∈ tidak habis dibagi oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
( )
di mana
untuk dan .
Contoh 2.6
Misalnya diketahui dua buah himpunan * + dan * +,
dan relasi “lebih besar atau sama dengan” antara elemen-elemen dalam himpunan
X dengan elemen-elemen dalam himpunan Y. Matriks dari relasi R tersebuat
adalah
( )
15
Matriks dari relasi adalah transpos dari matriks relasi R. Untuk setiap
relasi R dari himpunan Xke himpunan Yberlaku( ) =R, sebab
( ) *( ) ∈ ∈ ( )∈ +
*( ) ∈ ∈ ( ) ∈ +
Contoh 2.7
Relasi “lebih besar atau sama dengan” (dilambangkan dengan R) antara
elemen-elemen dalam himpunan X= {1, 2, 3} dengan elemen-elemen dalam
himpunan Y= {2, 3, 4} adalah R= {(2,2), (3,2),(3,3)}, dan inversnya adalah =
{(2,2), (2,3), (3,3)}. Matriks dari relasi R tersebut adalah
( ).
( ).
3. Relasi-relasi khusus
Akan dibahas relasi-relasi khusus yang didefinisikan pada suatu himpunan.
Definisi 2.2.1
Misalkan ⊆ adalah suatu relasi pada himpunan X. Relasi R itu
dikatakan bersifat refleksifbila dan hanya bila
( )∈
untuk setiap ∈ . Dengan perkataan lain, relasi R pada himpunan X bersifat
refleksif jika setiap elemen dalam XberelasiR dengan dirinya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Definisi 2.2.2
Relasi R pada himpunan X dikatakan bersifat simetrik bila dan hanya bila
Jika (x,y) ∈R, maka (y,x) ∈R
untuk setiap x dan ∈ . Dengan perkataan lain, relasi R pada himpunan X
bersifat simetrik apabila untuk setiap x dan y∈X berlaku jika x berelasi R dengan
y, maka y berelasi R dengan x.
Relasi R pada himpunan X dikatakan bersifat antisimetrik bila dan hanya bila
Jika (x,y) ∈R dan (y,x) ∈ R, maka x=y
untuk setiap x dan y ∈X. Dengan perkataan lain, relasi R pada himpunan X bersifat
antisimetrik apabila untuk setiap x dan y∈X berlaku jika x berelasi R dengan y dan
y berelasi R dengan x, maka x=y.
Definisi 2.2.3
Relasi R pada himpunan X dikatakan bersifat transitif bila dan hanya bila
Jika (x,y) ∈R dan (y,z) ∈R, maka (x,z) ∈R
untuk setiap x, y, dan z ∈X. Dengan perkataan lain, relasi R pada himpunan X
bersifat transitif apabila untuk setiap x,y, dan z∈Xberlaku jika x berelasi R dengan
y dan y berelasi R dengan z, maka x berelasi R dengan z.
Definisi 2.2.4
Suatu relasi R yang sekaligus bersifat reflektif, simetrik, dan transitif disebut
relasi ekivalensi.Relasi R yang bersifat refleksif dan simetrik disebut relasi
kompatibilitas.Sedangkan relasi R yang bersifat refleksif, antisimetrik, dan
transitif disebut relasi urutan parsial. Suatu himpunan X yang dilengkapi dengan
suatu relasi urutan parsial R disebut himpunan terurut parsial (partially ordered
set, disingkat poset). Relasi urutan parsial R dalam suatu poset seringkali disajikan
dengan lambang ≤, dan (x,y) ∈R disajikan dengan lambang x≤y.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Definisi 2.2.5
Definisi 2.2.6
Partisidari suatu himpunan adalah keluarga berhingga himpunan-himpunan
bagian Ai(i = 1, 2, …,n) dari A yang memenuhi:
1. Ai ∅ untuk setiap i = 1, 2, …,n, yaitu setiap himpunan bagian Ai tidak
kosong.
2. Ai ∩Aj ∅untuk setiap i dan j dengan i j, yaitu setiap dua buah himpunan
bagian yang tidak sama adalah saling lepas (atau secara ekivalen, jika dua
buah himpunan bagian beririsan, maka kedua himpunan bagian itu adalah
sama).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
A
Cjklkjojojkhjfjfyyyytuygui AIUIYDIUASYUIAHFSUYAAFADSF
Cjklkjojojkhjfjfyyyytuygui A
Contoh 2.8
C. Fungsi
19
20
kisaran dari fungsi f dan dinyatakan dengan notasi ( ). Jadi kisaran dari fungsi f
adalah
( ) * ∈ ( ) ( )+.
Dua buah fungsi dan g dikatakan sama, yaitu f =g, jika dan
hanya jika f(x) =g(x) untuk setiap x ∈ X.
2. Fungsi-Fungsi Khusus
a. Fungsi Injektif
Suatu fungsi disebut fungsi (pemetaan) injektif jika dan hanya jika
untuk setiap ∈X berlaku apabila f( ) =f( ) maka , yaitu bila dua
elemen dalam domain mempunyai bayangan yang sama, maka kedua elemen itu
adalah elemen yang sama. Secara simbolis:
yaitu bila dua elemen dalam domain adalah dua elemen yang tidak sama, maka
bayangan kedua elemen itu juga tidak sama.
b. Fungsi Surjektif
Suatu fungsi f disebut fungsi (pemetaan) surjektif jika dan hanya jika
kisaran dari fungsi f tersebut sama dengan kodomain dari fungsi f , yaitu f(X) =Y.
Dengan perkataan lain, fungsi f adalah fungsi surjektif jika dan hanya jika
untuk setiap y∈Y terdapat ∈ sedemikian sehingga ( ), yaitu setiap
elemen dalam kodomain mempunyai prabayangan. Secara simbolis:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
c. Fungsi Bijektif
Suatu fungsi f: X Y disebut fungsi (pemetaan) bijektif jika dan hanya jika
fungsi f tersebut adalah fungsi yang injektif dan sekaligus surjektif. Maka pada
suatu fungsi bijektif, setiap elemen dalam domain mempunyai tepat satu
bayangan, dan setiap elemen dalam dalam kodomain juga mempunyai tepat satu
prabayangan.Oleh karena itu, fungsi bijektif seringkali juga disebut korespondensi
satu-satu. Dua buah himpunan X dan Y dikatakan ekipoten, dengan notasi X ≃Y,
jika dan hanya jika terdapat korespondensi satu-satu antara kedua himpunan itu,
yaitu terdapat suatu fungsi sedemikian sehingga f adalah fungsi bijektif.
Contoh 2.9
mempunyai prabayangan.
Definisi 2.3.1
Himpunan berhingga adalah himpunan kosong atau himpunan yang
berkorespondensi satu-satu dengan himpunan * + untuk suatu bilangan
bulat positif k. Banyaknya anggota dari suatu himpunan berhingga A dinyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Contoh 2.10
Jika * +
* +,maka .
Teorema 2.1
Jika dua buah himpunan berhingga A dan B saling asing, maka
∪ .
Bukti:
( ) ∈
( ) {
( ) ∈
Ambil sebarang , ∈ ∪ .
23
Ambil sebarang ∈* +.
24
∪ * +sehingga
∪ .∎
3. Fungsi Invers
a. Invers dari Fungsi
Jika f adalah suatu fungsi, maka invers dari fungsi f, yaitu , adalah
suatu relasi dari himpunan Yke himpunan X dengan aturan:
b. Fungsi Invers
Teorema 2.2 memberikan syarat perlu dan cukup agar invers dari suatu fungsi
juga merupakan fungsi, yang disebut fungsi invers.
Teorema 2.2
Jika f: X Y adalah suatu fungsi, maka merupakan fungsi jika dan hanya
jika f adalah suatu fungsi bijektif. Lagipula tersebut juga merupakan fungsi
bijektif.
Bukti:
25
4. Komposisi Fungsi
Definisi 2.3.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
( )( ) ( ( ))
Contoh 2.11
( )( ) ( ( )) ( )
( )( ) ( ( )) ( )
( )( ) ( ( )) ( )
( )( ) ( ( )) ( )
( )( ) ( ( )) ( )
yaitu *( )( )( )( )( )+.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
D. Grup
1. Operasi
Definisi 2.4.1
Contoh 2.12
2. Sifat-sifat Operasi
Definisi 2.4.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3. Grup
Definisi 2.4.3
Misalkan himpunan G tak kosong dan operasi didefinisikan pada G.
Pasangan (G, ) disebut grup jika memenuhi:
(i) Operasi bersifat asosiatif pada G.
(ii) HimpunanG memuat elemen identitas untuk yang dilambangkan dengan
.
(iii) Setiap elemen dalam G memiliki invers terhadap . Invers dari ∈
dilambangkan dengan ∈ .
Jika operasi memenuhi sifat komutatif, maka (G, ) disebutgrup Abel.
Contoh 2.13
Diberikan himpunan * +. Akan ditunjukkan bahwa ( ) adalah grup
Abel terhadap operasi perkalian biasa.
Operasi bersifat tertutup pada himpunan G:
∈
∈
∈
∈ .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
(i) Operasi bersifat asosiatif pada ,karena operasi perkalian biasa bersifat
asosiatif pada himpunan bilangan real.
(ii) G memuat elemen identitas ( ) untuk operasi .
Untuk ∈ , maka dan
( ) ( ) .
Untuk ∈ , maka dan .
(iii) Setiap elemen di G memiliki invers di terhadap .
Untuk ∈ , maka ( ) , sehingga ( ) .
Untuk ∈ , maka , sehingga ( ) .
(iv) Operasi bersifat komutatifpada , karena operasi perkalian biasa bersifat
komutatif pada himpunan bilangan real.
Jadi ( ) merupakan grup Abel.
Definisi 2.4.4
Diberikan G adalah himpunan berhingga dan ( ) merupakan grup.Tabel
Cayley dari ( ) adalah tabel yang label baris-baris dan kolom-kolomnya
bersesuaian dengan elemen-elemen di G dan entri dari barisdari elemena dan
kolom dari elemen badalah hasil operasi .
Contoh 2.14
Diberikan himpunan * + yang merupakan grup terhadap operasi
perkalian biasa. Hasil dari operasi perkalian dengan menggunakan Tabel Cayley
adalah
Definisi 2.4.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Contoh 2.15
( ) ( )( ) ( )
( )( ) .
31
Contoh 2.16
Tabel Cayley grup Abel ( )adalah sebagai berikut:
Teorema 2.3
Misalkan G merupakan grup dengan operasi .
(i) Terdapat tepat satu elemen di G yang merupakan elemen identitas.
(ii) Untuk setiap elemen a∈Gterdapattepat satu elemen dari G yang merupakan
invers dari a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Bukti:
Diasumsikan G adalah grup dengan operasi .
(i) Karena G adalah grup, maka ada elemen ∈ yang merupakan elemen
identitas.Misalkan umerupakan elemenlain dari G yang juga merupakan
elemen identitas. Akan ditunjukkan bahwa e = u.Karena e adalah elemen
identitas, maka e u=u. Demikian pula, karena uelemen identitas,
makae u=e, sehinggae=e u=u. Jadie=u. Dengan demikian terdapat tepat
satu elemen dari G yang merupakan elemen identitas.
(ii) Diberikan ∈ . Karena G adalah grup, maka ada ∈ sedemikian
sehingga . Misalkan ada elemen lain, yaitu ∈ dengan
. Akan ditunjukkan bahwa b=c. Karena , maka
( ) . Karena , maka ( )
. Karena ( ) ( ) , maka b=c. Oleh karena itu ada tepat satu
elemen di G yang merupakan invers daria.∎
Diberikan dua grup (G, •) dan (H, ⊕). Notasi • dan ⊕ digunakan untuk
menekankan bahwa kedua operasi mungkin tidak sama. Dari kedua grup G dan
Hitu dapat dibentuk grup .
Teorema 2.4
Himpunan *( ) ∈ ∈ + merupakan grup dengan operasi
yang didefinisikan sebagai berikut: (a,b) (c, d) = (a•c, b⊕d).
GrupG×H disebut grup perkalian langsung dari grupG dan grup H.
Bukti:
Akan dibuktikan bahwa *( ) ∈ ∈ + merupakan grup
dengan operasi yang didefinisikan di atas.
(i) Diberikan ∈ dan ∈ . Maka
(( ) ( )) ( ) ( ⊕ ) ( )
(( ) ( ⊕ )⊕ )
( ( ) ⊕ ( ⊕ ))
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
( ) ( ⊕ )
( ) (( ) ( )).
Jadi operasi bersifat asosiatif pada .
(ii) Diberikan ( )∈ . Misal merupakan elemen identitas di G dan
merupakan elemen identitas di H, maka( )∈ dan
( ) ( ) ( ⊕ ) ( )dan
( ) ( ) ( ⊕ ) ( ).
Jadi ( ) merupakan elemen identitas dalam .
(iii) Diberikan ( )∈ . Maka ada ∈ sedemikian sehingga
,dan ada ∈ sedemikian sehingga
⊕ ⊕ . Maka( )∈ dan
( ) ( ) ( ⊕ ) ( )dan
( ) ( ) ( ⊕ ) ( ).
Jadi ( )∈ adalah invers dari ( )∈ .
Terbukti( ) merupakan grup.∎
Contoh 2.17
Misal untuk grup ( )dapat dibentuk grup
*( )( )( )( )+. Tabel Cayley untuk operasi di
adalah sebagai berikut:
Elemen identitas adalah (0, 0) dan setiap elemen memiliki tepat satu invers,
yaitu( ) ( )( ) ( ), ( ) ( ) dan( ) ( ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Teorema 2.5
Misal G adalah grup, maka
(i) Untuk setiap ∈G, ( ) .
(ii) Untuk setiap ∈G, ( ) .
Bukti:
(i) Asumsikan a∈G. Karena G adalah grup, maka terdapat elemen identitas
∈G, dan ∈ G sedemikian sehingga dan .
Jadiamerupakan invers untuk elemen , yaitu( ) .
(ii) Asumsikan a, b∈G, maka ∈G. Menggunakan sifat asosiatif diperoleh
(ab)( ) ( ) ( ) . Dengan cara yang
sama, ( )( ) ( ) ( ) . Jadi
merupakan invers dari ab,yaitu( ) .∎
Teorema 2.6
Misal G adalah grup, dan a, b, c ∈G, maka berlaku Hukum Kanselasi, yaitu
(i) Jika ab= ac, maka b = c.
(ii) Jika ba=ca, maka b= c.
Bukti:
(i) Diketahui a, b, c∈G. Misalkan ab= ac, maka ( ) ( ),
sehingga . Jadi .
(ii) Diketahui a, b, c∈G. Misalkan ba= ca, maka ( ) ( ) ,
sehingga . Jadi .∎
Definisi 2.4.6
Misalkan G adalah grup, a∈G, dan n∈ .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
⏟
{ ( )
Contoh 2.18
Diberikan grup , dimana menggunakan operasi penjumlahan biasa
dan menggunakan operasi perkalian biasa.
( ) ( ) ( ).
( ) ( ) ( ).
( ) ( ).
Definisi 2.4.7
Diberikan grup G dan elemen a∈G. Bilangan bulat positif
terkecilnsedemikian sehingga , disebut order dari a, dinotasikan dengan
ord(a). Jika tidak ada bilangan bulat positif n yang memenuhi ,
makadikatakan a mempunyai order tak hingga.
Contoh 2.19
Diberikan grup ( ) dan a = 3. Akan dicari bilangan bulat positif
terkeciln, sedemikian sehingga , yaitu
( )( ) (3 sebanyak nsuku)
Bilangan bulat positif terkeciln yang membuat 3n habis dibagi 7adalahn = 7. Oleh
karena itu, ord(3) = 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
5. Grup Bagian
Akan didefinisikan bahwa himpunan bagian dari suatu grup yang juga
merupakan grup disebut grup bagian (subgrup).
Definisi 2.4.8
Misal G adalah grup.Himpunan bagian tak kosong H⊆Gdisebut grup bagian
(subgrup)dari G jika dan hanya jika H juga merupakan grup dengan operasi yang
sama yang didefinisikan di G.
Teorema 2.7
Diberikan ( ) adalah grup dan H⊆G. Himpunan bagianH merupakan grup
bagian dari G jika dan hanya jika
(i) Htak kosong.
(ii) H tertutup terhadap operasi diG: (∀ ∈ ) ∈ .
(iii) H tertutup terhadap invers: (∀ ∈ ) ∈ .
Bukti:
( ) Asumsikan H adalah grup bagian dari G. Dari definisi grup bagian, terdapat
himpunan tak kosong H. Juga dari H merupakan grup bagian, operasi di G pasti
merupakan operasi pada H, maka H tertutup terhadap operasi di G. Sehingga
setiap elemen di H pasti memiliki invers di H agar H menjadi grup, jadi H tertutup
terhadap invers.
(←) Diberikan H yang memenuhi tiga sifat di atas.Akan ditunjukkan bahwa H
adalah grup bagian dari G, yaituH adalah grup dengan operasi di G.
Karena operasi bersifat asosiatif pada grup G dan H⊆G, maka operasi
tersebut pasti bersifat asosiatif pada H, dan dari (iii) setiap elemen di H memiliki
invers di H. Harus dibuktikan bahwa Hmemiliki elemen identitas terhadap operasi
.
Karena H tak kosong, maka ada ∈ . Dari (iii) terdapat ∈ . Dari (ii)
∈ , atau ∈ . Untuk setiap ∈ , , maka
merupakan elemen identitas di dalam H. JadiH adalah grup dengan operasi di
G, makaH merupakan grup bagian dari G. ∎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Contoh 2.20
Diberikan grup ( ). Apakah himpunan H = {0, 4, 8, 12} merupakan
grup bagian dari ( )?
JelasH ∅.Tabel Cayley elemen-elemen 0, 4, 8, 12 dengan operasi :
6. Koset
Dalam pembahasan di bawah ini, G adalah grup dan H adalah grup bagian
dari G.
Definisi 2.4.9
Untuk setiap a∈G, himpunan * ∈ +disebutkoset kiridari H di G
dan * ∈ + disebut koset kanan dari H di G.
Contoh 2.21
Diberikan grup ( ), dan * + adalah grup bagian dari G.
Koset-koset kiri dari H di G adalah:
* + * + * + * +
* + * + * + * +
* + * + * + * +.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Teorema 2.8
Misalkan G adalah grup dan H adalah grup bagian dari G.
(i) Untuk setiap a∈G, .
(ii) Untuk setiap a, b∈G, berlaku atau ∩ ∅.
(iii) ⋃ ∈ G.
Bukti:
(i) Misalkan a∈G. Akan ditunjukkan bahwa koset memiliki kardinalitas yang
sama dengan H. Akan dicari fungsi bijektif dari Hke .
Didefinisikan dengan ( ) untuk setiap ∈ .
Untuk menunjukkan bahwa f injektif, dimisalkan ∈ dengan ( )
( ), yaitu . Karena ∈ , dengan hukum kanselasi diperoleh
. Jadi f fungsi injektif.
Untuk menunjukkan bahwa f surjektif, dimisalkan ∈ . Maka
untuk suatu ∈ . Selanjutnya ( ) . Jadi f surjektif.Dengan
demikian f bijektif.Jadi .
(ii) Akan dibuktikan: jika ∩ ∅maka .
Ambil sebarang ∈ , sehingga untuk suatu ∈ . Karena
∩ ∅, maka ada ∈ ∩ , sehingga dan
untuk suatu ∈ . Maka
( )
( ).
Karena k, h, q∈H dengan H adalah grup bagian dari G, maka ∈ .
Berarti ( )∈ . Jadi ⊆ .
Ambil sebarang ∈ , sehingga untuk suatu ∈ . Karena
∩ ∅, maka ada ∈ ∩ , sehingga dan
untuk suatu ∈ . Maka
( )
( ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Definisi 2.4.10
Diberikan grup . Grup bagian Hdalam disebutnormal jika koset kiri sama
dengan koset kanan, yaitu jika untuk setiap ∈ . Dilambangkan
dengan .
Contoh 2.22
Dengan menggunakan Contoh 2.21, koset-koset kanan dari H di G adalah:
* + * + * + * +
* + * + * + * +
* + * + * + * +.
Karena koset kirisama dengan koset kanan, maka H adalah grup bagian normal
dari G.
7. Homomorfisma
Definisi 2.4.11
Diberikan dua grup (G, ) dan (K, ⊗).Fungsi f : G K disebut homomorfisma
(grup) jika ( ) ( ) ⨂ ( ) untuk setiap ∈ Jika homorfisma f
bijektif dari G ke K, maka f disebut isomorfisma (grup),danG dan
Kdikatakanisomorfis, dengan lambang .
Contoh 2.23
Fungsi yang didefinisikan dengan ( ) ( ) merupakan
homomorfisma darigrup ( )ke grup( ).
Misalkan ∈ . Maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
, ∈ , ≤
, ∈ , ≤ sehingga
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( )( ) ( ) ( ) ( ) ( ).
Jadi ( ) ( ) ( ), maka f adalah homomorfisma.
8. Grup Khusus
Ada beberapa grup-grup khusus yang akan dijelaskan dibawah ini.
a. Grup Permutasi
Definisi 2.4.12
Diberikan himpunan tak kosong A. Permutasi dariA adalah fungsi bijektif
dari A ke A.
Contoh 2.24
Misalkan himpunan bilangan bulat . Fungsi f : didefinisikan dari
( ) (penjumlahan biasa) adalah permutasi dari . Harus ditunjukkan
bahwa fungsi fbijektif.
Misalkan ∈ dengan ( ) ( ). Dari definisi fdiperoleh ,
sehingga didapat . Jadif adalah fungsi injektif.
Misalkan untuk setiap ∈ , terdapat elemen ∈ dengan ( )
, karena ( ) ( ) ( ) .Oleh karena itu f adalah fungsi
surjektif. Jadi fungsi f bijektif,sehingga fungsi f adalah permutasi dari .
Teorema 2.9
Untuk setiap himpunan tak kosong A, himpunan
{ adalah permutasi dari A}
adalah grup dengan operasi komposisi fungsi. Grup disebut Grup Simetrik pada
A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Bukti:
Diberikan himpunan tak kosong A, dan adalah himpunan semua permutasi
dari A. Jika ∈ , makaf dan merupakan permutasi dari A, ( ) ⊆
( ),sehingga terdefinisi sebagai fungsi dari A ke A. Kemudian karena
fungsi f dan merupakan fungsi yang bijektif, maka juga fungsi yang
bijektif. Jadi ∈ .
Akan ditunjukkan merupakan grup terhadap operasi komposisi fungsi
dengan menggunakan definisi Grup.
(i) Misalkan ∈ dan ∈ . Maka
( ( ))( ) (( )( )) . ( ( ))/ ( )( ( )) (( ) )( ).
42
( )( ) ( ( )) ( ) ( ).
Karena , maka merupakan invers dari f. Oleh karena itu
setiap elemen dari memiliki invers di .Jadi merupakan grup terhadap
operasi komposisi fungsi.∎
Definisi 2.4.13
Suatu grup bagian dari grup Simetrik untuk himpunan tak kosong A,
disebut grup permutasi.
Contoh 2.25
Diberikan himpunan semua bilangan real .Fungsif :
didefinisikan ( ) untuk setiap ∈ adalah fungsi yang bijektif, maka ∈
.Misal * +, dengan ε adalah fungsi identitas pada , maka ⊆ . Akan
ditunjukkan bahwa G grup bagian dari dengan menggunakan tabel Cayley.
Jelas bahwa G merupakan himpunan tak kosong, dan dari tabel ditunjukkan
bahwa G tertutup terhadap operasi komposisi fungsi dan invers.Jadi G adalah grup
bagian dari sehinggaG merupakan grup permutasi.
Contoh 2.26
Grup Simetrik adalah grup semua permutasi dari himpunan * +,
dengan elemen-elemen:
. / . /
. / . /
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
. / . /
. / . /
. / . /
. / . /
. / . /
. / . /
. / . /
. / . /
. / . /
. / . /
Tabel Cayley dari grup tersebut dengan operasi komposisi fungsi adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
: rotasi ( ) 1 2 1 2
3 4 3 4
1 2 3 1
: rotasi9
3 4 4 2
1 2 4 3
: rotasi18
3 4 2 1
1 2 2 4
: rotasi 27
3 4 1 3
46
1 2 3 4
: Refleksi terhadap
sumbumendatar
3 4 1 2
: Refleksi terhadap 1 2 2 1
sumbutegak
3 4 4 3
: Refleksi terhadap
1 2 1 3
diagonal utama
3 4 2 4
: Refleksi terhadap 1 2 4 2
antidiagonal
3 4 3 1
47
(i) Tebel Cayley dari himpunan dengan operasi komposisi fungsi adalah
sebagai berikut:
.
Jadi T tertutup terhadap invers.
Jadi merupakan grup bagian dari grup simetrik .
Grup bagian tersebut disebut Grup Dihedral berorde 8,dandilambangkan dengan
.
Simetri dari sebuah bangun datar adalah fungsi dari ke yang membawa
bangun itu ke dirinya sendiri dan mempertahankan jarak.Contoh: segitiga
mempunyai simetri, yaitu 3 rotasi dan 3 refleksi, sedangkan persegi mempunyai
simetri, yaitu 4 rotasi dan 4 refleksi.Himpunan semua simetri dari suatu
bangundatar merupakan grup terhadap operasi komposisi fungsi.Grup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Dihedral adalah grup berorde yang terdiri dari semua simetri bangun datar
berbentuk segibanyak beraturan.
Definisi 2.4.14
Diberikan grup G dengan elemen identitas , grup bagian Hdari G, dan grup
bagian normal , dengan ∩ * +. GrupG disebut perkalian semi-
langsungdari dan , dengan notasi ,
jika * ∈ ∈ +.
Contoh 2.27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
{ . / . / . / . /
. / . /}
50
51
Contoh 2.28
Diberikan merupakan grup permutasi dari suatu himpunanX. Maka
beraksi pada , dengan definisi
( )untuk setiap ∈ dan ∈ .
(i) Untuk elemen identitas ∈ dan ∈ , berlaku ( ) .
(ii) Untuk setiap ∈ dan ∈ , berlaku
( ) ( )( ) ( ( )) ( ( )) ( ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
MINI-SUDOKUDAN KLASIFIKASINYA
A. Mini-Sudoku
Sudoku adalah suatu permainan yang berpola dengan aturan yang telah
ditetapkan.Pada umumnya Sudoku merupakan persegiyang terdiri dari kotak
dan persegi bagianyang terdiri dari kotak yang harus diisi dengan angka 1
sampai dengan 9 pada setiap baris dan kolomnya.Sudoku telah dikembangkan
dalam berbagai bentuk dan ukuran.Sudoku tidak hanya dapat diisi dengan angka,
tetapi juga dapat diisi dengan huruf, warna, bentuk atau apapun.Pada Makalah ini
akan dibahas Sudoku yang terdiri dari kotak, yang biasa disebut mini-
Sudoku.
Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam mini-Sudoku.Seluruh area
terdiri dari baris dan kolom yang memisahkan setiap kotak menjadi individu dari
mini-Sudoku. Pada mini-Sudokuberukuran , sebuah wilayah berukuran
disebut persegi bagian (blok) yang juga diisi dengan tepat satu angka 1 sampai
4.Aturan Satu dalam mini-Sudokuberbunyi:Setiap baris, setiap kolom, dan
setiap blok berisi tepat satu angka 1 sampai dengan 4.
Proses pemecahan mini-Sudoku adalah mengisi kotak kosong. Kadang-
kadang cukup jelas angka berapa yang harus diisikan. Penggemar yang menikmati
pemecahan mini-Sudoku secara manual dapat memilih diantara banyak taktik,
namun ada dua cara dasar yang dapat digunakan untuk memecahkannya. Pertama,
mencari kotak yang kosong yang paling terbatas, yaitu baris, kolom, atau blok
yang sudah cukup banyak terisi. Dengan cara pertama, kemungkinan untuk
mengisi angka yang salah akan diperkecil. Kedua, mencari di mana angka tertentu
dapat ditemukan di kolom, baris, atau blok tertentu, misalnya angka 3 lebih tepat
untuk diisi pada baris ke 2, karena angka 3 sudah berada pada baris 1 dan 3.Jika
salah dalam mengisi persegi-persegi tersebut, maka mini-Sudoku menjadi tidak
terpecahkan. Untuk memperbaikinya, pemain harus mundur untuk
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Kotak-kotak lainnya ditentukan oleh Aturan Satudan pilihan entri untuk dua
kotak yang ditandai dengan *. Dua kotak tersebut dapat diisi secara bebas,tetapi
angkanya harus berbeda, sehingga ada 4 3 = 12 cara untuk memilih angka untuk
mengisinya.
Berikut adalah 12 kemungkinan mengisi sisa kotak kosong pada contoh di
atas:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
55
56
Karena ada 4 baris dalam mini-Sudoku, maka himpunan simetri baris dapat
dipandang sebagai grup bagianR dari grup simetrik .Tetapi tidak semua
permutasi baris merupakan simetrimini-Sudoku. Sebagai contoh, permutasi yang
mengubah baris 1 ke baris 2, baris 2 ke baris 3,baris 3 ke baris 1dan baris ke 4
tetap, akan mengubah menjadi
Baris 1 Baris 3
Baris 4 Baris 2
57
diperoleh dari dengan menukar dua kolom terakhir pada , tetapi dengan
menukarkan dua baris pada tidak dapat dihasilkan , dan sebaliknya.Mini-
Sudoku dan adalah ekivalen-R tetapi tidak ekivalen-C, sebab
diperoleh dari dengan menukar dua baris terakhir pada ,tetapi dengan
menukarkan dua kolom pada tidak dapat dihasilkan ,dan sebaliknya. Mini-
Sudoku termuat dalam kelasekivalen-R×C yang sama. Begitu
pula dengan dan .
Akan ditunjukkan bahwa tidak ekivalen-R×Cdengan atau , yaitu tidak
ada kombinasi simetri baris dan kolom yang menghasilkan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
jikaditerapkan pada .Untuk itu setiap baris dan kolom dari mini-
Sudokudikaitkan dengan suatu partisi dari himpunan * + yaitu:
{* +* +} {* +* +} {* +* +}.
Notasi { } berarti diperbolehkan untuk menukar urutan angka-angkanya.
Contohnya, {* +* +}, {* +* +}, {* +* +}, dan
{* +* +}semuanya merupakan cara berbeda untuk menulis .
Partisi yang dikaitkan dengan suatu baris atau kolom adalah{* +*
+}dengan entri-entri dari baris atau kolom yang bersangkutan dimasukkan untuk
mengganti .Contohnya, setiap baris berkaitan dengan , dan setiap kolom
berkaitan dengan . Setiap baris berkaitan dengan , tetapi kolom-
kolom berkaitan dengan berturut-turut dari kiri ke kanan. Baris-
baris berkaitan dengan berturut-turut dari atas ke bawah, tetapi setiap
baris berkaitan dengan .
Untuk sembarang mini-SudokuX, dengan menerapkan Aturan Satumini-
Sudoku pada dua blok bagian atas berakibat bahwa partisi yang berkaitan dengan
Baris 1 dengan Baris 2 adalah sama. Begitu pula untuk Baris 3 dan Baris 4,
Kolom 1 dan Kolom 2, dan Kolom 3 dan Kolom 4. Jadi, Xberkaitan dengan dua
partisi baris dan dua partisi kolom,sehingga terbentuk pasangan terurut , - dari
pasangan(tidak terurut) dari partisi-partisi,yang disebut tipe partisi dari X.Entri
pertama berisi dua partisi baris, dan entri kedua berisi dua partisi kolom.
Contohnya,
, - (* +* +),, - (* +* +) , - (* +* +)
dimana(* +* +) sama dengan (* +* +), tetapi (* +* +) tidak
sama dengan (* +* +). Secara khusus, , - , - , - , -,
, - , - , - , -, dan , - , - , - , -.
Partisi tersebut berguna karena menunjukkan bagaimana perubahannya
terhadap simetrimini-Sudoku yang diterapkan. Contohnya, dengan menerapkan 8
simetri baris di R pada kolom pertama dari , yaitu:
1. Mengubah Baris 1 ke Baris 4, Baris 4 ke Baris 1, Baris 2 ke Baris 3, Baris
3 ke Baris 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
60
C. Simetri Persegi
Mini-Sudoku memiliki bentuk persegi dan setiap simetri dari persegi adalah
juga simetri dari mini-Sudoku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
62
Sudoku dapat diperoleh dari dengan membalikkan urutan dari baris dan
kolom:
Masih ada satu simetri di yang belum didiskusikan, yaitu refleksi terhadap
sumbu diagonal yang lain (dari kanan atas ke kiri bawah), yang dilambangkan
dengan .Diketahui tipe partisi dari , - (* +* +) Tipe
partisidari ( )adalah, ( )- (* +* +). Maka ( ) tidak ekivalen-R
Cdengan . Tetapi ( ) dapat diperolehdari dengan rotasi 180°(refleksi
terhadap sumbu mendatar kemudian sumbu tegak) kemudian refleksi terhadap
diagonal utama :
Jadi simetri tidak berada di tetapi dapat disusun dari simetri di dan
.
Perhatikan bahwa menukar baris dan kolom dari setiap mini-
Sudoku.Refleksi mengubah baris 1 menjadi kolom 1, baris 2 menjadi kolom 2,
dan seterusnya.Hal ini berarti bahwa menukar simetri baris dan simetri
kolom.Contohnya, jika ∈ adalah simetri baris yang menukarkan baris 1 dan
baris 2, maka adalah simetri kolom yang menukarkan kolom 1 dan
kolom 2. Persamaan ini dapat ditulissebagai , yang menunjukkan bahwa
walaupun tidak komutatif dengan elemen-elemen dari R×C,tetapi menghasilkan
pertukaran baris dan kolom.Akibatnya, tiap simetri yang dapat diperoleh dengan
komposisi dan elemen-elemen dariR×C dalam urutan apapun dapat ditulis dalam
bentuk dengan ∈ . Simetri itu juga dapat ditulis dalam bentuk dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
64
D. Simetri Pelabelan-Ulang
Masih ada satu cara untuk menghasilkan mini-Sudoku darimini-Sudoku yang
diberikan, yaitu dengan carapelabelan-ulang (relabeling), yang dilakukandengan
menerapkan permutasi padahimpunan * +. Misalnyadengan menukar angka
1 dan 2 pada mini-Sudoku akandihasilkan:
65
66
Hal tersebut menunjukkan bahwa dan adalah ekivalen, dan karena itu
, , , , , , , dan berada dalam kelas ekivalensi yang sama.
Karena dan tidak ekivalen, harus ada kelas ekivalensi kedua yang
memuat , , , dan .
Teorema 3.1
Terdapat tepat dua kelas ekivalensi dari mini-Sudoku, yaitu:
Semuamini-Sudoku dengan tipe partisi:
(* +* +) (* +* +)(* +* +)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
(* +* +) (* +* +)(* +* +)
Semuamini-Sudoku dengan tipe partisi:
(* +* +) (* +* +)(* +* +)
(* +* +) (* +* +)(* +* +)
Bukti:
Telah diperlihatkan bahwa terdapat sekurang-kurangnya dua kelas ekivalensi yang
berbeda.Misal X adalah mini-Sudoku. Dengan menerapkan simetri pelabelan-
ulang yang sesuai, bagian kiri atas dari X dapat disusun sebagai berikut
.
JadiX ekivalen dengan satu dari 12 mini-Sudoku , , , , , , , ,
, , , dan . Dari pembahasan di atas, X ekivalen dengan salah satu atau
. Jika X ekivalen dengan , maka tipe partisinya adalah seperti yang
digambarkan pada , dan jika X ekivalen dengan , maka tipe partisinya adalah
seperti yang digambarkan pada .∎
Terdapat tepat 24 mini-Sudoku yang ekivalen-Ldengan masing-masing dari
, , , , , , , , , , dan , maka dari itu ada
mini-Sudoku di dan mini-Sudoku di .
Karena tipe partisi yang berada pada masing-masing kelas ekivalensi sudah
diketahui, maka kebalikan dari Aturan 3 juga berlaku, yaitu mini-Sudoku X dan
Yadalah ekivalen jika dan hanya jika , - dan , - ekivalen.
Perhatikan bahwa mini-Sudoku , , dan memiliki dua atau empat
entri yang berbeda pada diagonal utama, sedangkan mini-Sudoku , , , ,
, , dan memiliki tepat tiga entri berbeda pada diagonal utama. Karena
setiap mini-Sudoku ekivalen-Ldengan salah satu dari 12 itu, dan jumlah entri yang
berbeda pada diagonal utama tidak berubah oleh simetri pelabelan-ulang, dapat
diketahuisuatu mini-Sudoku X berbeda di kelas ekivalensiyang mana. Jika X
memiliki dua atau empat entri yang berbeda pada diagonal utama, maka
Xekivalen-Ldengan , , atau , sehinggaX berada di . Jika X memiliki
tiga entri berbeda pada diagonal utama, maka X ekivalen-Ldengan salah satu dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mini-Sudoku adalah permainan Sudoku berukuran dengan blok
berukuran yang mengikuti Aturan Satu, yaitu setiap baris, setiap kolom,
dan setiap blok berisi tepat satu angka 1 sampai dengan 4. Terdapat banyak cara
berbeda untuk mengisi mini-Sudoku, tetapi tidak semua cara itu menghasilkan
mini-Sudoku yang benar-benar berbeda. Operasi pertukaran dua baris atau kolom,
refleksi mini-Sudoku, dan melakukan pelabelan-ulangpada mini-Sudoku
merupakan simetri-simetri mini-Sudoku.Himpunan semua simetri mini-Sudoku
adalah grup terhadap komposisi simetri (fungsi).
Himpunan simetri baris mini-Sudoku dapat dipandang sebagai grup bagian
dari grup simetrik dan himpunan semua simetri kolom mini-Sudoku dapat
dipandang sebagai grup bagian C dari grup simetrik . Dua mini-Sudoku dan
adalah ekivalen- jika mini-Sudoku yang satu dapat diperoleh dari mini-
Sudoku yang lain dengan menggunakan suatu simetri di . Setiap baris dan
kolom mini-Sudoku dikaitkan dengan suatu partisi dari himpunan * +.
Dengan menerapkan Aturan Satu pada dua blok bagian atas dari mini-
Sudokuberakibat bahwa dua partisi baris dan dua partisi kolom adalah sama,
sehingga membentuk pasangan terurut, - dari pasangan tidak terurut dari partisi-
partisi, yang disebut tipe partisidari . Jika mini-Sudoku dan ekivalen- ,
maka tipe partisi dari dan adalah sama, yaitu , - , -.
Setiap simetri dari persegi adalah simetri mini-Sudoku. Dengan
merefleksikan mini-Sudoku terhadap sumbu mendatar akan menghasilkan mini-
Sudoku yang lain, begitu pula dengan sumbu tegak. Hasil refleksi terhadap
diagonal utama,yang dilambangkan dengan ,tidak ekivalen- dengan mini-
Sudoku semula, tetapi tiap simetri dapat diperoleh dengan komposisi dan
elemen-elemen dari dalam urutan apapun sehingga membentuk grup ,
yaitu ( ) dimana * +. Dua mini-Sudoku dikatakan
ekivalen-Hjika mini-Sudoku yang satu dapat diperoleh dari mini-Sudoku yang
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
lain dengan menerapkan suatu simetri di . Sifat dari simetri diagonal utama juga
dapat dikatakan transpos dari suatu mini-Sudoku. Jika mini-Sudoku X dan Y
adalah ekivalen-H, maka ekivalen- dengan atau dengan ( ), begitu
pula dengan tipe partisinya. Didefinisikan , - adalah kelas ekivalen-Hdari , -.
Jika mini-Sudoku dan ekivalen- , maka, - , - .
Dengan menerapkan permutasi pada himpunan * +akan menghasilkan
mini-Sudoku lain yang disebut pelabelan-ulang. Terdapat 24 permutasi yang
berbeda dari himpunan * + yang membentuk grup , maka terdapat grup
Lyang bersesuaianyaitu grup simetri pelabelan-ulang mini-Sudoku. Simetri
pelabelan-ulang menukarkan urutan partisi-partisi. Semua simetri pelabelan-ulang
tidak berada di H kecuali simetri identitas, tetapi bersifat komutatif dengan simetri
di H, maka mengkombinasikan semua simetri mini-Sudoku akan menghasilkan
sebuah Grup Simetri Mini-Sudoku, yaitu grup . Karena G memuat
semua simetri mini-Sudoku, maka mengatakan mini-Sudoku X dan Y adalah
ekivalen-G dapat diganti dengan mengatakan bahwa kedua mini-Sudoku tersebut
adalah ekivalen.Grup merupakan himpunan semua simetri mini-Sudoku yang
dapat diperoleh dari permutasi sel dan permutasi label.Didefinisikan , - adalah
kelas ekivalen- dari , -. Dengan kata lain , - , - jika dan hanya jika , -
ekivalen-L dengan , - atau dengan , - . Jika mini-Sudoku X dan Y ekivalen,
maka , - , - . Terdapat tepat dua kelas ekivalensi dari mini-Sudoku, yaitu:
Semua mini-Sudoku dengan tipe partisi:
(* +* +) (* +* +)(* +* +)
(* +* +) (* +* +)(* +* +)
Semua mini-Sudoku dengan tipe partisi:
(* +* +) (* +* +)(* +* +)
(* +* +)(* +* +)(* +* +)
B. Saran
Dalam makalah ini, penulis hanya membahas ekivalensi pada mini-
Sudoku.Masih banyak hal yang dapat dibahas mengenai mini-Sudoku, misalnya
menentukan kelas ekivalensi Sudoku berukuran .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
71