Chapter II
Chapter II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kedelai
nama botani yang dapat diterima dalam istilah ilmiah, yaitu Glycine max (L.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Leguminosae
Genus : Glycine
Menurut SNI 01-3830-1995 susu kedelai adalah produk yang berasal dari
ekstrak biji kacang kedelai dengan air atau larutan tepung kedelai dalam air,
Potensi kacang kedelai sebagai bahan dasar susu kedelai sangat tinggi dan
mudah didapat, murah, sudah dikenal oleh semua orang dan citarasanya enak serta
kacang kedelai mengandung 35 - 40% protein, paling tinggi dari segala jenis
3
Sejak abad II sebelum Masehi, susu kedelai sudah dibuat di negeri Cina,
dan Singapura hingga saat ini susu kedelai mengalami perkembangan yang sangat
Komponen Jumlah
Kalori (Kkal) 41,00
Protein (gr) 3,50
Lemak (gr) 2,50
Karbohidrat (gr) 5,00
Kalsium (mg) 50,00
Fosfor (gr) 45,00
Besi (gr) 0,70
Vitamin A (SI) 200,00
Vitamin B (mg) 0,08
Vitamin C (mg) 2,00
Sumber: Aman dan Harjono (1973)
a. Kacang kedelai yang telah disortir (dipisahkan dari kotoran dan biji rusak)
4
b. Didihkan rendaman kacang kedelai, setelah mendidih tiriskan dan bilas
dengan air segar, pisahkan kulitnya untuk dibuang. Bau dan rasa langu dapat
Cara yang dapat dilakukan antara lain menggunakan air panas (suhu 80 -
kali lipat bobot kacang kedelai. Bubur encer disaring dengan kain kasa dan
gula pasir sebanyak 5 – 7% dan perasa seperti coklat, moka, pandan, stroberi
e. Setelah mendidih, api dikecilkan dan dibiarkan dalam api kecil selama 20
menit. Jaga jangan sampai susu pecah karena suhu kompor terlalu panas.
f. Jika akan dibotolkan, seringkali susu kedelai menjadi tidak stabil. Timbul
g. Penyimpanan susu kedelai sebaiknya dalam suhu dingin sekitar 5˚C (suhu
lemari es) agar tidak terjadi perubahan warna, bau dan rasa secara cepat.
5
2.2.3 Persyaratan Mutu Susu Kedelai
6
2.2.4 Manfaat Susu Kedelai
yang tidak mempunyai enzim laktase dalam tubuhnya sehingga orang tersebut
tidak dapat mencerna makanan yang berlemak. Banyaknya kejadian lain berupa
diare akibat minum susu hewani yang disebabkan oleh berkurangnya aktivitas
enzim laktase di dalam tubuh, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi produk susu
olahan bebas laktosa seperti susu kedelai dan susu kacang hijau. Fungsi laktase
adalah untuk mencerna laktosa (gula susu) dan menguraikannya menjadi glukosa
2.3 Protein
Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos, yang berarti yang utama
atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda
Gerardus Mulder (1802 – 1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat
(Sudarmadji, 1989).
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima
ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino,
yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-
unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen, beberapa asam amino di samping
itu mengandung unsur fosfor, besi, iodium, dan kobalt. Unsur nitrogen adalah
7
unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak
Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada satu gugus
karboksil (-COOH), satu gugus amino (-NH2), satu atom hidrogen (-H) dan satu
Suatu peptida ialah suatu amida yang dibentuk dari dua asam amino atau
lebih. Ikatan amida antara suatu gugus α-amino dari suatu asam amino dan gugus
karboksil dari asam amino lain disebut ikatan peptida (Fessenden, 1982).
a. Struktur Primer
Pada struktur primer ini ikatan antar asam amino hanya ikatan peptida.
Disini tidak terdapat ikatan atau kekuatan lain yang menghubungkan asam amino
b. Struktur Sekunder
Istilah ini dipakai untuk struktur protein di mana rantai asam amino bukan
hanya dihubungkan oleh ikatan peptida tetapi juga diperkuat oleh ikatan hidrogen,
c. Struktur Tersier
Dalam hal ini rantai polipeptida cenderung untuk membelit atau melipat
8
gugus R pada setiap asam amino yang membentuknya, dan distabilkan oleh ikatan
d. Struktur Kuarterner
Molekul protein ini terbentuk dari beberapa tersier dan biasa terdiri dari
protomer yang sama atau protomer yang berlainan. Protein yang dibentuk oleh
protomer yang sama disebut homogenus, jika terdiri dari protomer berlainan
disebut heterogenus.
yang tinggi, alkohol, alkali, urea, kalium iodida, asam dan pereaksi-pereaksi
tertentu lain. Baik denaturasi maupun pengendapan efek totalnya dikenal sebagai
struktur protein, proses denaturasi mengubah bentuk dan lipatan tapi tidak
merusak ikatan peptida yang terdapat antara asam amino dalam struktur primer
(Martoharsono, 1988).
jaringan baru yang selalu terjadi dalam tubuh. Protein dapat juga digunakan
sebagai bahan bakar apabila keperluan energi tubuh tidak terpenuhi oleh
9
Menurut Budiyanto (2002) protein mempunyai berbagai macam fungsi
a. Sebagai enzim
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa
makro molekul spesifik, dari reaksi yang sangat sederhana seperti reaksi
kromosom.
Banyak molekul dengan berat molekul kecil serta beberapa ion dapat diangkut
c. Pengatur pergerakan
adanya dua molekul protein yang berperan yaitu aktin dan miosin. Pergerakan
d. Penunjang mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen,
e. Pertahanan tubuh
Salah satu bentuk pertahanan tubuh adalah dalam bentuk antibodi, yaitu suatu
protein khusus yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat dan
dan bakteri.
10
f. Media perambatan implus syaraf
rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor/ penerima warna atau
1. Metode Kjeldahl
senyawa nitrogen diubah menjadi amonium sulfat oleh asam sulfat pekat,
yang di bebaskan diikat dengan asam borat dan kemudian dititar dengan larutan
baku asam.
bahan makanan secara tidak langsung, karena yang dianalisis dengan cara ini
angka konversi 6,25 diperoleh nilai protein dalam bahan makanan itu. Angka 6,25
berasal dari angka konversi serum albumin yang biasanya mengandung 16%
Analisa dengan metode Kjeldahl pada dasarnya dibagi menjadi tiga tahap
yaitu tahap destruksi, tahap destilasi dan tahap titrasi. Pada tahap destruksi sampel
dipanaskan dalam asam sulfat pekat sehingga akan terurai. Unsur karbon,
hidrogen teroksidasi menjadi CO, CO2, dan H2O. Sedangkan nitrogennya akan
11
ditambahkan katalis seperti selenium. Tahap destruksi sudah selesai apabila
larutan menjadi jernih atau tidak berwarna. Pada tahap destilasi, ammonium
alkalis dan dipanaskan. Ammonia yang dibebaskan akan ditangkap oleh larutan
asam standar, seperti asam borat 4%. Destilasi diakhiri bila semua ammonia
terdestilasi sempurna dengan ditandai destilat tidak bereaksi. Pada tahap titrasi
apabila penampung destilat asam borat berlebih, maka asam borat yang bereaksi
dengan ammonia dapat diketahui dengan titrasi menggunakan asam klorida 0,1 N
dengan indikator campuran metil red dan bromocresol green, selisih jumlah titrasi
2. Metode Spektrofotometer UV
nm. Hal ini terutama oleh adanya asam amino tirosin, triptofan dan fenilalanin
yang ada pada protein tersebut. Pengukuran protein berdasarkan absorbsi sinar
3. Metode Lowry
gelombang 600 nm. Untuk mengetahui banyaknya protein dalam larutan, lebih
dahulu dibuat kurva standar yang melukiskan hubungan antara konsentrasi dengan
OD (absorbansi). Larutan lowry ada dua macam yaitu larutan A yang terdiri dari
dalam NaOH 0,1 N, CuSO4 dan Na-K-tartrat 2%. Cara penentuannya: 1 ml larutan
12
Kemudian ditambah 0,5 ml lowry A dikocok dan dibiarkan 20 menit, selanjutnya
4. Metode Biuret
mengandung gugus amida (-CONH2) yang berada bersama gugus amida asam
yang lain. Dengan demikian uji biuret tidak hanya untuk protein tetapi zat lain
seperti biuret atau malonamida juga memberikan reaksi yang positif yaitu ditandai
13