ID Analisa Pengaruh Bahan Dasar Pelumas Ter PDF
ID Analisa Pengaruh Bahan Dasar Pelumas Ter PDF
56
Momentum, Vol. 8, No. 1, April 2012 : 56- 61 ft-UNWAHAS
LANDASAN TEORI
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya
cairan, yang diberikan di antara dua benda
bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini
merupakan fraksi hasil destilasi minyak bumi yang Gambar 3. Minyak pelumas sebagai pendingin
memiliki suhu 105-135 derajat celcius. Menurut
Siti Yubaidah (2008), semakin berat beban motor c. Pembersih (cleaning)
semakin menurun niliai dari viscositas pelumas Kotoran atau geram yang timbul akibat
nya. gesekan, akan terbawa oleh minyak pelumas
Pelumasan merupakan salah satu sistem menuju karter yang selanjutnya akan mengendap di
pelengkap pada suatu kendaraan dengan tujuan bagian bawah carter dan ditangkap oleh magnet
mengatur dan menyalurkan minyak pelumas pada dasar carter. Kotoran yang ikut aliran minyak
kebagian bagian mesin yang bergerak. pelumas akan di saring di filter oli agar tidak
terbawa dan terdistribusi kebagian-bagian mesin
57
Momentum, Vol. 8, No. 1, April 2012 : 56- 61 ft-UNWAHAS
yang dapat mengakibatkan kerusakan/ Fire point; adalah menunjukkan pada titik
mengganggu kinerja mesin. temperatur dimana pelumas akan dan terus
menyala sekurang-kurangnya selama 5 detik.
d. Perapat (sealing) Pour point; merupakan titik tempratur dimana
Minyak pelumas yang terbentuk di bagian- suatu pelumas akan berhenti mengalir dengan
bagian yang presisi dari mesin kendaraan berfungsi leluasa.
sebagai perapat, yaitu mencegah terjadinya Cloud point; keadaan dimana pada temperatur
kebocoran gas (blow by gas) misal antara piston tertentu maka lilin yang larut di dalam minyak
dan dinding silinder pelumas akan mulai membeku
58
Momentum, Vol. 8, No. 1, April 2012 : 56- 61 ft-UNWAHAS
3. Khusus pada pelumasan di silinder akan RK-2cup adalah alat untuk mengukur
memperbaiki kerapatan antara torak dan viskositas oli
silinder. g. Jarum suntik/injection
Suntikan adalah alat untuk mengambil oli dari
4. Mencegah abrasi dan korosi komponen- mesin
komponen mesin.
Bahan yang dipakai
Untuk menjamin keberlangsungan proses Bahan yang dipakai adalah pelumas dengan
pelumasan pada waktu operasi mesin sehingga viscositas yang sama dengan bahan dasar:
komponen-komponen mesin terlumasi semua, a. mesran super SAE20- W50 Mineral
pelumas harus disirkulasikan. Sistem yang b. fastron SAE20- W50 Semi sintetik
menjamin keberlangsungan proses pelumasan pada c. sintetik
mesin disebut sistem pelumasan
Mulai
Sistem percikan. Minyak lumas akan terbawa Pengkuran awal viskositas pelumas
oleh batang spoon atau dipper pada waktu piston
bergerak ke bawah kemudian pelumas dipercikkan
oleh ujung bagian bawah connectingrod kepada Pengujian pemakaian pelumas dan konsumsi bahan
bakar dalam jarak km 0, 500,1000,1500,2000
dinding silinder dan bearing.
Analisa data
59
Momentum, Vol. 8, No. 1, April 2012 : 56- 61 ft-UNWAHAS
Pada pelumas mineral pada suhu kamar dari 0 Gambar 11. Grafik penurunan viskositas pelumas
km sampai 2000 km mengalami penurunan yang mineral,semi sintetik,sintetik pada suhu kerja
sangat siknifikan ini terlihar pada km 1500 sampai
2000, berbeda dengan suhu kerja dari 0 km sampai Gambar 11. menunjukan, pada temperature kerja,
2000 km penurunan vikositas pelumas setabil penurunan viskositas pelumas mineral, semi
dimana dapat dilihat pada gambar 8, sintetik dan sintetik. Viskosita pada pelumas
sintetik lebih setabil di banding pelumas lain nya .
Pelumas sintetik pada suhu kamar dari 0 km Gambar 14. Grafik Hubungan Pelumas Dan
sampai 2000 km mengalami penuruna, penurunan Konsumsi BBM
pelumas yang cukup siknifikan pada km 0 sampai
500 , ini berbeda dengan suhu kerja dari 0 km Pembahasan
sampai 2000 km penurunan vikositas pelumas Pelumas pada suhu kamar cendrung
stabil (gambar 10). mengalami penurunan yang cukup siknifikan
sedang pada suhu kerja cendrung setabil, hal ini
karena pada temperature kamar viskositas pelumas
tinggi , sehingga penurunan viskositas yang
derastis akan kelihatan. Pada suhu kerja viskositas
pelumas sudah turun, sehinga kalau terjadi
penurunan viskositas tidak terlalu signifikan..
Pelumas sintetik mempunyai kesetabilan
viskositas yang lebih baik dibanding pelumas
mineral dan semi sintetik , hal ini karena pelumas
sintetik secara umum mempunyai sifat kimia yang
60
Momentum, Vol. 8, No. 1, April 2012 : 56- 61 ft-UNWAHAS
lebih baik/ setruktur kimia nya seragam Perekayasa Pada Pusat Teknologi Industry
dibandingkan pelumas mineral dan semi sintetik. Proses, Deputi TIRBR- BPPT.
Pemakaian pelumas sintetik berdampak pada Irfan, 2010, Karakteristik Dasar Pelumas” Jurnal
penghematan konsumsi bahan bakar, hal ini Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri
dikarenakan vikositas nya paling setabil. Pada Universitas Kristen Petra.
temperatur rendah tidak terlalu kental sehinga Maimuzar, Oong Hanwar, 2005. Pengaruh
tidak membebani mesin, sedangkan pada Pencampuran Oli Treatment Dengan Minyak
temperature tinggi viskositas tidak terlalu encer Pelumas Mesin Terhadap Konsumsi Bahan
sehinga masih bisa melumasi permukaan bidang Bakar Pada Motor Bensin, Jurusan Teknik
kontak dengan sempurna. Mesin Politeknik Unand
Ojinnaka, 2008, High Temperature Oxidation
KESIMPULAN DAN SARAN Stability of Automotive Crankcase Oils and
Kesimpulan Their Base Oils, Jurnal Tribology
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan International, VOL. 23.
sebagai berikut; Sukirno, 1988, Pelumasan dan Teknologi
Pelumas”, Departemen Teknik Kimia
1. Pengaruh bahan dasar pelumas terhadap Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
ketahanan viskositas pelumas yaitu pada Supraptono, 2004, Bahan Bakar Dan Pelumas.
pelumas sintetik mempunyai kesetabilan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
viskositas paling baik pada temperatur kerja Negeri Semarang.
dan tempertur kamar. Pada pelumas mineral Suyanto, 1989. Teori Motor Bensin. BSE SMK,
paling rendah kesetabian viskositanya baik Departemen Pendidikan Nasional.
pada suhu kerja maupun suhu kamar. Yubaidah, 2008, Monitoring Kwalitas Mesin
2. Kesetabilan viskositas pada temperatur kerja Otomotif, , Jurnal Teknik Mesin Fakultas
cendrung lebih baik jika dibandingkan pada Teknologi Industri Universitas Kristen Petra.
temperatur kamar, untuk semua jenis pelumas.
3. Konsumsi bahan bakar pada penggunaan
pelumas sintetik cenderung hemet
dibandingkan pelumas semi sintetik dan
mineral, sedangkan konsumsi bahan bakar
pelumas semi sintetik lebih hemat dibanding
mineral.
Saran
Penelitian ini bisa dikembangkan lebih lanjut
dengan merubah variabel pembebanan., jarak
tempuh diperpanjang sampai menunjukan
perubahan viskositas pelumas secara ekstrim.
DAFTAR PUSTAKA
61