Anda di halaman 1dari 6

Momentum, Vol. 8, No.

1, April 2012 : 56- 61 ft-UNWAHAS

ANALISA PENGARUH BAHAN DASAR


PELUMAS TERHADAP VISKOSITAS
M.arisandi, PELUMAS DAN KONSUMSI BAHAN
Darmanto, BAKAR
T.Priangkoso
Kontak mekanik adalah hal yang tidak bisa dihindari pada permesinan,
meminimalkan keausan akibat kontak adalah dengan cara memberikan
pelumas pada sistem tersebut. Ketahanan viskositas pelumas terhadap
temperatur sangat dipengaruhi oleh jenis bahan dasar pelumas. Tujuan
Jurusan Teknik Mesin penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bahan dasar pelumas terhadap
Fakultas Teknik viskositas dan konsumsi bahan bakar. Pada penelitian ini menggunakan jenis
Universitas Wahid Hasyim pelumas mineral, semi sintetik dan sintetik. Pengukuran dilakukan pada
Semarang setiap jarak tempuh 500 km dengan jarak total 2000 km. Hasil penelitian ini
Jl Menoreh Tengah X/22 menunjukan bahwa pelumas sintetik mempunyai kesetabilan viskositas
Semarang
paling baik, pada temperatur kerja maupun kamar, pelumas mineral paling
e-mail: rendah kesetabian viskositanya baik pada suhu kerja maupun suhu kamar,
sandiuwh@gmail.com kesetabilan viskositas pada temperatur kerja cendrung lebih baik jika
darmanto_uwh@yahoo.co.id dibandingkan pada temperatur kamar untuk semua jenis pelumas dan
tabah@ymail.com konsumsi bahan bakar paling irit pada pemakaian pelumas sintetik.

Kata kunci: pelumas,viscositas,gesekan,temperatur

Pendahuluan oleh kualitas pelumas. Pelumas berkualitas rendah


Pada permesinan tidak lepas adanya kontak bila digunakan di dalam mesin akan mudah rusak
mekanik antara elemen satu dengan elemen lainya. atau terdekomposisi, sehingga akan berkurang atau
Kontak mekanik tersebut mengakibatkan bahkan hilang daya lumasnya. Oleh karena itu
terjadinya keausan (wear), keausan ada yang perlu dilakukan penelitian terhadap kualitas
memang diperlukan dan ada yang harus dihindari. pelumas, sehingga penggunaan pelumas yang tidak
Keausan yang memang diperlukan misalnya proses memenuhi kualitas yang disyaratkan dapat
grinding, cutting, pembubutan dan lain lain, dihindari. Penelitian kualitas pelumas juga
sedang keausan yang harus dihindari adalah kontak bertujuan memberikan informasi yang akurat dan
mekanik pada elemen mesin yang digunakan untuk obyektif tentang kualitas dari beberapa merek oli
mentransmisikan daya, misalnya motor bakar, yang telah beredar di pasaran. Sifat-sifat pelumas
mesin produksi, mesin konvensional, dan lain lain. dipengaruhi oleh properties sebagai berikut :
Pada penulisan ini akan dibahas mengenai pelumas Specific gravity, Titik nyala (flash point),
yang digunakan pada mesin secara umum. Secara Viskositas, Total Base Number (TBN), Viskositas
umum fungsi pelumas adalah untuk mencegah atau Indeks , Kandungan aditif, Titik tuang (pour point),
mengurangi keausan dan gesekan, sedangkan Sidik Jari Pelumas (FTIR) .Dari data hasil
fungsi yang lain sebagai pendingin, peredam pengukuran sifat-sifat diatas, unjuk kerja dari
getaran dan mengangkut kotoran pada motor pelumas pada mesin dapat diprediksi. Pemakaian
bakar. Pelumas juga berfungsi sebagai perapat oli direkomendasikan dalam jarak tempuh (5000
(seal) pada sistem kompresi. Menurut temperatur km, 10000 km atau bahkan ada yang lebih sampai
lingkungan minyak pelumas dibagi menjadi dua, 20.000 km). Oleh karena kondisi berkendara
yaitu 1. Minyak pelumas dingin (kode W/winter ), adalah tidak sama (Start, jalan pelan, macet di
2. Minyak pelumas panas (kode S/summer). Di jalan, ngebut, nunggu di traffic Light, nunggu
daerah panas/tropis seperti indonesia dianjurkan keluar belanja dari mall), maka dibuatlah satu
menggunakan pelumas dingin (W), sedangkan Standard kondisi “NORMAL DRIVING” yang
didaerah subtropis/dingin dianjurkan untuk didasarkan pada Kecepatan Konstan/Tetap pada
memakai pelumas panas (S) kelajuan 45 MPH (70 km/jam)”. Maka dengan
(Darmanto, 2011 ) kondisi kecepatan konstan 70 km/jam dan lama
Pelumas dasar mesin saat ini telah diisi perjalanan adalah 200 jam, diatas kertas umur oli
dengan berbagai merek dengan menawarkan adalah = 200 jam x 70 km/jam = 14 000 km.
beragam kualitas dan harga. Diketahui bahwa Kondisi riil berkendara tidaklah sama dengan
unjuk kerja dan keawetan mesin sangat ditentukan kondisi test laboratorium, atau kondisi yang

56
Momentum, Vol. 8, No. 1, April 2012 : 56- 61 ft-UNWAHAS

diasumsi oleh para pembuat mobil. Untuk patokan


memperpanjang umur mesin maka pergantian oli
dilakukan secara teratur :
1. Dino oil (mineral) : antara 2000 km s/d 3000
km
2. Synthetic Based Oil (Semi Synthetic) : antara
3000 km s/d 5000 km
3. Fully-Synthetic Oil : antara 5000 km s/d 7000
km
Penggunaan oli lebih dari yang diatas tidaklah Gambar 1. Grafik Penurunan Viskositas dengan
dilarang, dan menjadi tanggung jawab diri masing- dan tanpa Penumpang ( Yubaidah, 2008)
masing. Sedangkan untuk oli mineral digunakan
pada sistem kerja setandar harian , oli semi Pelumas mempunyai fungsi sebagai berikut :
synthetic digunakan pada perputaran mesin yang a. Memperkecil koefisien gesek
lebih berat, sedang full synthetic digunakan pada Salah satu fungsi minyak pelumas adalah
putaran mesin yang tinggi extrim cotoh nya motar untuk melumasi bagian-bagian mesin yang
balap (Antoniuswijaya, 2008 ). bergerak untuk mencegah keausan akibat dua
Rumusan Masalah benda yang bergesekan. Minyak pelumas
Viskositas pelumas sangat dipengaruhi oleh membentuk Oil film di dalam dua benda yang
bahan dasarnya, sejauh mana ketahanan viskositas bergerak sehingga dapat mencegah gesekan/kontak
pelumas pada penggunaanya di sepeda motor. langsung diantara dua benda yang bergesekan
tersebut
Batasan Masalah
Dalam penelitian ini dibatasi hal-hal sebagai Oil film terbentuk dian
berikut : 2 benda yang bergerak
a. Beban mesin dianggap konstan
b. Menggunakan satu jenis kendaraan bermotor
c. Menggunakan tiga jenis pelumas; mineral, semi
sintetik dan sintetik dengan viskositas yang
sama yaitu SAE20- W50

Tujuan Gambar 2. Oil film


Berdasarkan permasalahan di atas, maka b. Pendingin (Cooling)
tujuan penelitian ini adalah Minyak pelumas mengalir di sekeliling
1. Untuk mengetahui pengaruh bahan dasar komponen yang bergerak, sehingga panas yang
pelumas terhadap ketahanan viskositas timbul dari gesekan dua benda tersebut akan
pelumas. terbawa/merambat secara konveksi ke minyak
2. Pengaruh bahan dasar pelumas terhadap pelumas, sehingga minyak pelumas pada kondisi
konsumsi bahan bakar pada sepeda moto seperti ini berfungsi sebagai pendingi mesin

LANDASAN TEORI
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya
cairan, yang diberikan di antara dua benda
bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini
merupakan fraksi hasil destilasi minyak bumi yang Gambar 3. Minyak pelumas sebagai pendingin
memiliki suhu 105-135 derajat celcius. Menurut
Siti Yubaidah (2008), semakin berat beban motor c. Pembersih (cleaning)
semakin menurun niliai dari viscositas pelumas Kotoran atau geram yang timbul akibat
nya. gesekan, akan terbawa oleh minyak pelumas
Pelumasan merupakan salah satu sistem menuju karter yang selanjutnya akan mengendap di
pelengkap pada suatu kendaraan dengan tujuan bagian bawah carter dan ditangkap oleh magnet
mengatur dan menyalurkan minyak pelumas pada dasar carter. Kotoran yang ikut aliran minyak
kebagian bagian mesin yang bergerak. pelumas akan di saring di filter oli agar tidak
terbawa dan terdistribusi kebagian-bagian mesin

57
Momentum, Vol. 8, No. 1, April 2012 : 56- 61 ft-UNWAHAS

yang dapat mengakibatkan kerusakan/ Fire point; adalah menunjukkan pada titik
mengganggu kinerja mesin. temperatur dimana pelumas akan dan terus
menyala sekurang-kurangnya selama 5 detik.
d. Perapat (sealing) Pour point; merupakan titik tempratur dimana
Minyak pelumas yang terbentuk di bagian- suatu pelumas akan berhenti mengalir dengan
bagian yang presisi dari mesin kendaraan berfungsi leluasa.
sebagai perapat, yaitu mencegah terjadinya Cloud point; keadaan dimana pada temperatur
kebocoran gas (blow by gas) misal antara piston tertentu maka lilin yang larut di dalam minyak
dan dinding silinder pelumas akan mulai membeku

e. Sebagai Penyerap Tegangan Sertifikasi Pelumas


Oli mesin menyerap dan menekan tekanan a. SAE (Society of Automotive Engineers)
lokal yang bereaksi pada komponen yang dilumasi, adalah persatuan ahli otomotif dunia yang bertugas
serta melindungi agar komponen tersebut tidak menetapkan standar viskositas atau kekentalan
menjadi tajam saat terjadinya gesekan-gesekan b.JASO
pada bagian-bagian yang bersinggungan (Japan Automobile Standard Organization)
adalah suatu badan organisasi yang bertugas
f. Pencegahan Korosi mengeluarkan standar grading atau level oli yang
Peranan pelumas dalam mencegah korosi , didasarkan terhadap kandungan phospor dalam oli
pertama saat mesin idle, pelumas berfungsi sebagai
preservative.Pada saat mesin bekerja pelumas Pelumasan
melapisi bagian mesin dengan lapisan pelindung Kerja pelumas adalah memberi sparasi antar
yang mengandung aditif untuk menetralkan bahan elemen mesin,sehinga tidak terjadi
korosif. kontak,ketebalan lapisan film pada daerah kontak
antara 0,1-1,0 µm dengan demikian tidak terjadi
Macam Macam pelumas keausan pada masing masing elemen
Terdapat berbagai jenis minyak pelumas.
Jenis jenis minyak pelumas dapat dibedakan
penggolongannya berdasarkan bahan dasar (base
oil), bentuk fisik, dan tujuan penggunaan.
1. Dilihat dari bentuk fisiknya :
a. liquid (pelumas cair)
b. semi liquid
Gambar 4. kontak mekanik tanpa dan dengan
c. solid (pelumas padat )
pelumas
2. Dilihat dari bahan dasarnya :
a. Pelumas mineral
Sistem Pelumasan Motor Bensin
b. Pelumas semisintetik
Semua elemen mesin yang terbuat dari logam
c. Pelumas sintetik
akan bergerak relatif antara satu dengan lainnya
dapat mengalami hambatan yang besar karena
Propertis Minyak Pelumas
gesekan permukaan. Karena hal tersebut, fungsi
Istilah-istilah teknis tentang minyak
pelumas menjadi sangat penting. Dengan
pelumas sering dianggap remeh, padahal dengan
pelumasan dapat dihindari kontak langsung dari
mengatahui istilah-istilah yang ada pada pelumas,
dua bagian logam mesin yang bergesekan
maka kita akan tahu persis baik tidaknya atau tepat
fungsi pelumasan adalah sebagai berikut:
tidaknya penggunaan suatu pelumas
1. Mengurangi gesekan yang timbul antar
Viscositas; Viskositas adalah kekentalan suatu
komponen mesin sehingga pergerakan
minyak pelumas yang merupakan ukuran
komponen mesin menjadi lebih ringan.
kecepatan bergerak atau daya tolak suatu pelumas
2. Menyerap panas yang timbul karena pergesekan
untuk mengalir.
antara komponen-komponen mesin, hal ini
Viscosity Index; Indeks viskositas; merupakan
menguntungkan karena komponen mesin
kecepatan perubahan kekentalan suatu pelumas
terhindar dari overheatingatau panas berlebih.
dikarenakan adanaya perubahan temperatur.
Flash point; Titik nyala suatu pelumas

58
Momentum, Vol. 8, No. 1, April 2012 : 56- 61 ft-UNWAHAS

3. Khusus pada pelumasan di silinder akan RK-2cup adalah alat untuk mengukur
memperbaiki kerapatan antara torak dan viskositas oli
silinder. g. Jarum suntik/injection
Suntikan adalah alat untuk mengambil oli dari
4. Mencegah abrasi dan korosi komponen- mesin
komponen mesin.
Bahan yang dipakai
Untuk menjamin keberlangsungan proses Bahan yang dipakai adalah pelumas dengan
pelumasan pada waktu operasi mesin sehingga viscositas yang sama dengan bahan dasar:
komponen-komponen mesin terlumasi semua, a. mesran super SAE20- W50 Mineral
pelumas harus disirkulasikan. Sistem yang b. fastron SAE20- W50 Semi sintetik
menjamin keberlangsungan proses pelumasan pada c. sintetik
mesin disebut sistem pelumasan
Mulai

Menyiapkan Menyiapkan Menyiapan


Olimineral Semi Synthetic Synthetic
Mesran super Fastron force

Gambar 5. Pelumasan pada bantalan

Sistem percikan. Minyak lumas akan terbawa Pengkuran awal viskositas pelumas
oleh batang spoon atau dipper pada waktu piston
bergerak ke bawah kemudian pelumas dipercikkan
oleh ujung bagian bawah connectingrod kepada Pengujian pemakaian pelumas dan konsumsi bahan
bakar dalam jarak km 0, 500,1000,1500,2000
dinding silinder dan bearing.

Mengukur viscositas pada temperature


kamar dan kerja

  Analisa data

Gambar 6. Pelumasan sistem percik


Selesai
METODOLOGI PENELITIAN

Alat-alat yang digunakan : Gambar 7. Diagram alir penelitian


a. Sepeda motor merek Tossa
b. Stop Watch HASIL DAN PEMBAHASAN
Stop watch adalah alat untuk menghitung
waktu
c. Thermometer
Thermometer adalah alat untuk mengukur
suhu.
d. Sepedometer
Sepedometer adalah alat pencatat kelo meter
mesin
e. Gelas ukur
Gelas ukur adalah alat untuk mengukur Gambar 8. Grafik perbandingan viskositas
volume oli pelumas mineral pada suhu kamar dan kerja
f. RK-2cup

59
Momentum, Vol. 8, No. 1, April 2012 : 56- 61 ft-UNWAHAS

Pada pelumas mineral pada suhu kamar dari 0 Gambar 11. Grafik penurunan viskositas pelumas
km sampai 2000 km mengalami penurunan yang mineral,semi sintetik,sintetik pada suhu kerja
sangat siknifikan ini terlihar pada km 1500 sampai
2000, berbeda dengan suhu kerja dari 0 km sampai Gambar 11. menunjukan, pada temperature kerja,
2000 km penurunan vikositas pelumas setabil penurunan viskositas pelumas mineral, semi
dimana dapat dilihat pada gambar 8, sintetik dan sintetik. Viskosita pada pelumas
sintetik lebih setabil di banding pelumas lain nya .

Gambar 9. Grafik perbandingan viskositas .


pelumas semi sintetik pada suhu kamar dan kerja
Gambar 13. Grafik penurunan viskositas pelumas
Pada pelumas semi sintetik pada suhu kamar mineral,semi sintetik,sintetik pada suhu kamar
dari 0 km sampai 2000 km mengalami penurunan
yang cendrung setabil dan juga pada suhu kerja Pada gambar grafik suhu kerja di atas
dari 0 km sampai 2000 km vikositas penurunan menunjukan penurunan viskositas pelumas
pelumas setabil dimana dapat dilihat pada gambar mineral, semi sintetik dan sintetik yang mana
9. viskosita pada pelumas sintetik lebih setabil di
banding pelumas lain nya ini dapat dilihat pada
gambar grafik 13.
Pada pegujian konsumsi bahan bakar
diperoleh hasil pelumas sintetik palig hemat, halini
ditunjukan pada Gambar 14.

Gambat 10. Grafik Perbandingan Viskositas


Pelumas Sintetik Pada Suhu Kamar Dan Kerja

Pelumas sintetik pada suhu kamar dari 0 km Gambar 14. Grafik Hubungan Pelumas Dan
sampai 2000 km mengalami penuruna, penurunan Konsumsi BBM
pelumas yang cukup siknifikan pada km 0 sampai
500 , ini berbeda dengan suhu kerja dari 0 km Pembahasan
sampai 2000 km penurunan vikositas pelumas Pelumas pada suhu kamar cendrung
stabil (gambar 10). mengalami penurunan yang cukup siknifikan
sedang pada suhu kerja cendrung setabil, hal ini
karena pada temperature kamar viskositas pelumas
tinggi , sehingga penurunan viskositas yang
derastis akan kelihatan. Pada suhu kerja viskositas
pelumas sudah turun, sehinga kalau terjadi
penurunan viskositas tidak terlalu signifikan..
Pelumas sintetik mempunyai kesetabilan
viskositas yang lebih baik dibanding pelumas
mineral dan semi sintetik , hal ini karena pelumas
sintetik secara umum mempunyai sifat kimia yang

60
Momentum, Vol. 8, No. 1, April 2012 : 56- 61 ft-UNWAHAS

lebih baik/ setruktur kimia nya seragam Perekayasa Pada Pusat Teknologi Industry
dibandingkan pelumas mineral dan semi sintetik. Proses, Deputi TIRBR- BPPT.
Pemakaian pelumas sintetik berdampak pada Irfan, 2010, Karakteristik Dasar Pelumas” Jurnal
penghematan konsumsi bahan bakar, hal ini Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri
dikarenakan vikositas nya paling setabil. Pada Universitas Kristen Petra.
temperatur rendah tidak terlalu kental sehinga Maimuzar, Oong Hanwar, 2005. Pengaruh
tidak membebani mesin, sedangkan pada Pencampuran Oli Treatment Dengan Minyak
temperature tinggi viskositas tidak terlalu encer Pelumas Mesin Terhadap Konsumsi Bahan
sehinga masih bisa melumasi permukaan bidang Bakar Pada Motor Bensin, Jurusan Teknik
kontak dengan sempurna. Mesin Politeknik Unand
Ojinnaka, 2008, High Temperature Oxidation
KESIMPULAN DAN SARAN Stability of Automotive Crankcase Oils and
Kesimpulan Their Base Oils, Jurnal Tribology
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan International, VOL. 23.
sebagai berikut; Sukirno, 1988, Pelumasan dan Teknologi
Pelumas”, Departemen Teknik Kimia
1. Pengaruh bahan dasar pelumas terhadap Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
ketahanan viskositas pelumas yaitu pada Supraptono, 2004, Bahan Bakar Dan Pelumas.
pelumas sintetik mempunyai kesetabilan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
viskositas paling baik pada temperatur kerja Negeri Semarang.
dan tempertur kamar. Pada pelumas mineral Suyanto, 1989. Teori Motor Bensin. BSE SMK,
paling rendah kesetabian viskositanya baik Departemen Pendidikan Nasional.
pada suhu kerja maupun suhu kamar. Yubaidah, 2008, Monitoring Kwalitas Mesin
2. Kesetabilan viskositas pada temperatur kerja Otomotif, , Jurnal Teknik Mesin Fakultas
cendrung lebih baik jika dibandingkan pada Teknologi Industri Universitas Kristen Petra.
temperatur kamar, untuk semua jenis pelumas.
3. Konsumsi bahan bakar pada penggunaan
pelumas sintetik cenderung hemet
dibandingkan pelumas semi sintetik dan
mineral, sedangkan konsumsi bahan bakar
pelumas semi sintetik lebih hemat dibanding
mineral.

Saran
Penelitian ini bisa dikembangkan lebih lanjut
dengan merubah variabel pembebanan., jarak
tempuh diperpanjang sampai menunjukan
perubahan viskositas pelumas secara ekstrim.

DAFTAR PUSTAKA

Antoniuswijaya , 2008, Jenis-Jenis Oli Juni 25,


2008 @ 7:14 am.
Alexa, 2008, Pengujian Pelumas Kendaraan ,
Jurnal Teknik Mesin Fakultas Teknologi
Industri Universitas Kristen Petra.
Anton, 1985, Teknologi Pelumas, Jurnal PPPTMG
Lemigas Jakarta.
Darmanto, 2011, Mengenal Pelumas Pada Mesin,
Jurnal Momentum,Vol.7, hal. 5 – 10 ,
Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim,
Semarang.
Endro Wahju Tjahjono, 2009, Rancangan
Teknologi Pengolahan Pelumas, Mpi,

61

Anda mungkin juga menyukai