Anda di halaman 1dari 11

SISTEM KLASIFIKASI BARANG DAN NILAI PABEAN

1. Latar belakang
Tarif di bidang kepabeanan merupakan pajak yg ditetapkan oleh pemerintah atas barang
barang yg di masukkan dari luar daerah pabean saat melintasi perbatasan negara. Setiap
negara mempunyai tarif yg berbeda dan didasarkan kepada kebijakan atas barang yg di
impor, negara asal dan perlakuan negara produsen atas barang abrang yg di ekspor dari
negara pengimpor. Tarif ini bersifat fluktuatif, tergantung dari situasi dan kondisi
perdagangan global dan politik yg terjadi saat tertentu.
Tarif Bea Masuk didasarkan atas Harmonized Commodity Description and Coding System
atau disingkat menjadi HS dari world customs organization (WCO) dan merupakan
nomenklatur multiguna, terdiri lebih dari 5000 kelompok komoditi atau sekitar 98 % dari
keseluruhan barang yg telah di produksi. Diterapkan dalam 6 digit kode dengan pengaturan
yg didasarkan atas struktur logik dan legal. Untuk memahami diberikan pengertian guna
mendapatkan klasifikasi yg sama/uniform.
Penetapan tarif untuk perhitungan bea masuk oleh undang undang diberikan
kewenangannya kepada Menteri Keuangan. Tarif juga dikelola oleh World Trade Organisation
atau WTO sbg pelaksanaan dari Uruguay Round, yg merupakan komitmen negara negara
untuk memangkas tarif. Komitmen ini dilanjut dengan Doha agenda yg membedakan antara
produk pertanian dan non pertanian yg mempunyai akses ke perdagangan internasional.
Selanjutnya tarif dan pentarifan dimasukkan ke dalam suatu sistem klasifikasi barang dan di
kondisikan dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia.
1. Fungsi tarif Bea masuk
Tarif ditetapkan sebagai instrumen sesuai dengan otoritas suatu negara dalam
pengelolaan industri dalam negeri. Namun perdagangan internasional yang bebas,
menghendaki agar pentarifan tidak dijadikan alat untuk melindungi industri dalam
negeri. Instrumen ini dapat digantikan dengan investasi langsung. Tarif berfungsi sebagai:
a. Instrumen Pengembangan Industri

Negara-negara yang menjalankan proteks atas barang-barang hasil didalam


negara berupaya meningkatkan daya saing dipasarandalam negeri maupun
nternasional.Sebagai terobosan dilakukan melalui tarif,dengan mengenakan tariff yang
tinggi atas barang-barang yang berasal dari luar daerah pabean.

b. Instrumen Perdagangan

Perdagangan internasional memerlukan kelancaran arus barang dan


kepastian hokum salah satunya adalah tariff dan pentarifan,beberapa Negara
Eropa dalam masyarakat Ekonomi Eropa ,beberapa decade yang lalu telah
menyeragamkan tarif antar Negara-negara anggotanya.Idea ini selanjutnya
diadopsi di negara-negara yang tergabung dalam ASEAN untuk mengadakan
komitmen atau perjanjian untuk membentuk pasar bersama.

c. Instrumen Fiskal
Sebagai instrument fiscal tariff digunakan apabila Negara memerlukan dana
dengan cara menaikkan bea masuk atas komoditi tertentu .Tetapi cara
berpikir yang demikian sudah dipandang tidak pada tempatnya.

2. Sistem klasifikasi barang


Perkembangan perdagangan internasional dan penciptaan produk produk baru, sebagai
akibat perkembangan tekhnologi industri saat itu, pada tahun 1959 pemerintah negara
negara di dunia dituntut untuk memfasilitasi pentarifan yg seragam. Hal ini akan
memudahkan para pelaku bisnis untuk mengadakan perjanjian diantara mereka dan
kelancaran arus barang. Perkembangan tekhnologi industri dan informasi menyebabkan
bea cukai sedunia yang tergabung dalam World Customs Organization (WCO) berusaha
untuk mengembangkan sistem klasifikasi barang, menjadi sistem klasifikasi yang
harmonis atau disebut Harmonized System (HS). Tujuan pengklasifikasian barang
tersebut dengan tujuan untuk :
1. Memudahkan/simplikasi penggolongan barang barang secara internasional
2. Keseragaman bahasa di bidang pabean guna memudahkan pengklasifikasian barang
di perdagangan internasional
3. Memudahkan intepretasi dalam perjanjian perjanjian perdagangan bilateral dan
multilateral
4. Memudahkan penyusunan dan pengumpulan data untuk analisis dan perbandingan
statistik niaga.
3. Harmonized system (HS)
Klasifikasi komoditi baik statistik ekspor maupun impor diklasifikasikan dan diterbitkan
sesuai dengan the Harmonized Commodity Description and Coding system. The
harmonized system digunakan dalam data base adalah 6 digit merupakan klasifikasi
komoditi internasional . kemudian dikembangkan oleh the customs cooperation council
(CCC) yang berkedudukan di Brussels. Kemudian dikembangkan menjadi 10 digit untuk
impor dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan tarif di bidang impor kepabeanan
dan statistik perdagangan internasional. Untuk ekspor, 6 digit dikembangkan menjadi 8
digit.
H.S System bersumber dari prinsip prinsip dasar atas klasifikasi barang mengenai apa
sebenarnya barang itu dan bukan didasarkan atas tingkat fabrikasi, penggunaan status
buatan suatu negara atau kriteria lainnya. Nomenklatir system HS distrukturkan secara
logis dengan kegiatan ekonomi atau komponen materialnya. Misalnya binatang dan
produk daripadanya disatukan dalam satu bagian atau mesin dengan peralatan
mekanikal dikelompokkan berdasarkan fungsinya. Nomenklatur terdiri atas 21 bagian,
pada umumnya kelompok barang yg di produksi dalam sektor ekonomi yg sama. Jadi
jenis barang dibuat sedemikian mungkin dan diharmonisasikan, diberikan kode kode,
untuk memudahkan pengenalannya.

4. Pengaturan tarif

Bagian pertama

a. Paragraf 1 mengenai tarif bea masuk (pasal 12) , memuat ketentuan mengenai tarif
bea masuk tertinggi 40 %, dengan memperhatikan UU No. 7 tahun 1994 tentang
pengesahan agreement Establishing the World Trade Organization dan barang impor yg
dikecualikan dari tarif tertinggi, sesuai dengan notifikasi Indonesia pada GATT
b. Paragraf 2, Klasifikasi barang, diatur dalam pasal 14, namun judul “Klasifikasi barang”
Yang terdapat di dalam UU lama, tidak digunakan lagi.

Bagian kedua
Bagian kedua berjudul “Nilai pabean”, dengan bagian dan paragraf, sedangkan dalam
undang undang baru judul ini tidak dicantumkan dan langsung ke substansi pasal 15
4. Penerapan besar tarif
Tarif merupakan alat bagi pemerintah untuk melakukan intervensi di pasar internasional.
Berbagai variasi dapat diterapkan, tergantung kepada komoditi yg secara selektif dipilih
dan darimana asal barang tersebut. Setiap negara tidak sama dalam menentukan tarif.
Beberapa negara yg mempunyai persetujuan khusus diberikan status sebagai Most
Favored Nation (MNF). Komitmen dalam kebijakan perdagangan internasional tanpa
diskriminasi dalam hal memberlakukan tarif tarif impor pada suatu negara dengan
tingkat paling rendah dikenakan kepada negara negaara lain.
Dengan adanya Undang undang nomor 7 tahun 1994, tentang pengesahan Agreement
Establishing The World Trade Organization, dan dilanjutkan dengan World Customs
Organization , besar tarif maksimum yg ditetapkan untuk diterapkan sebagai dasar
penghitungan bea masuk adalah 0 % hingga paling tinggi 40 %. Tarif 0% bukan
merupakan pembebasan tarif bea masuk, tetapi merupakn besaran yg harus dihitung
dalam perhitungan jumlah bea masuk yg harus dibayar. Meskipun demikian, pabean kita
masih mengecualikan produk produk pertanian, di luar pengenaan besaran tarif diatas.
Adapun pertimbangannya, adalah untuk melindungikonsumen domestik dan
meningkatkan daya saing produk domestik terhadap produk import.
Produk produk yg dikecualikan tersebut adalah :
a. Produk pertanian tertentu, tarif bea masuknya diikat pada tingkat yg lebih tinggi dari
40 %, dengan tujuan untuk menghapus penggunaan hambatan nontarif sehingga
menjadi tarifisasi
b. Barang yg diimpor yg termasuk dalam daftar eksklusif Skedul XXI-Indonesia pada
Persetujuan Umum Mengenai Tarif dan perdagangan dalam batas waktu tertentu,
tarif untuk produk produk tersebut akan diturunkan sesuai dengan ketentuan tarif
setinggi tingginya 40 %
c. Produk impor dikenakan tarif berbeda

5. Kebijakan Hambatan tarif


tarif merupakan pajak yg dipungut oleh pemerintah atas barang yg diimpor melintas
perbatasan atau masuk ke dalam daerah pabean suatu negara. Tarif dianggap sebagai
suatu instrumen yg berakibat akan menaikkan harga impor di dalam negeri, sehingga
produk dalam negeri dapat bersaing. Kebijakan hambatan tarif sebenarnya,dimaksudkan
untuk melindungi produksi dalam negeri atau proteksi
hambatan tarif atau hambatan impor merpakan bea masuk yg dibebankan kepada
barang impor yg secara efektif akan menciptakan hambatan dalam perdagangan. Selain
tarif sebagai instrumen juga jumlah dan jenis barang dibatasi atau penerpan sistem
kuota. Hambatan tarif biasanya diterapkan dengan pentarifan advalorem. . kebijakan
tarif ini diterapkan dalam lingkup pemungutan bea masuk, seperti :
a. Pembebasan bea masuk atau keringanan bea masuk antara 0% hinga 5% dikenakan
untuk kebutuhan pokok.
b. Tarif sedang < 5% - 20 % dikenakan untuk barang setengah jadi dan barang barang
lain dimana produksi dalam negeri sudah mencukupi
c. Tarif tinggi diatas 20 % dikenakan untuk barang barang mewah dan barang barang
lain yg sudah cukup diproduksi didalam negeri dan bukan barang kebutuhan pokok.
6. Kebijakan hambatan nontarif (non tarrif barier)
Kebijakan hambatan non tarif atau non-tarrif barries merupakan ancaman yg paling
besar terhadap sistem perdagangan liberal. Negosiasi dalam GATT, beberapa negara
melakukan perjanjian untuk mereduksi tarif, dalam rangka implementasi klasula yang
disebut sebagai the most favoured nation. Melalui klausula ini banyak negara telah
mengikuti perjanjian untuk mereduksi tarif, sesuai dengan kemauan politik dari negara
negara anggota untuk pengurangan melalui NTBs. Sasaran kebijakan ini adalah
peningkatan ekspor melalui anjuran untuk menggunakan produk dalam negeri. Banyak
negara negara berkembang dan industri yg menikmati manfaat kebijakan ini, terutama
dalam The Kennedy Round atau TKR. Kebijakan ini mempunyai empat tujuan, yaitu
mengurangi tarif hingga setengahnya, penjabaran pembatasan atas perdagangan
pertanian, menghilangkan peraturan nontarif dan membantu negara negara
berkembang.
7. Instrumen Kebijakan non tarif
Hambatan nontarif menjadi suatu kontroversi dalam aktivitas perdagangan pada dekade
yang lalu. Hambatan ini bukan merupakan yg biasa dilakukan, dan menyebabkan
kelancaran arus barang mengalami distorsi, ditambah kesulitan yg dialami oleh pengguna
jasa kepabeanan dalam pemeriksaan fisik barang dan pemeriksaan administrasi.
Hambatan nontarif dapat berupa :
a. Diskriminasi atas supplier asing yg melakukan penawaran dalam suatu proyek
pemerintah, seperti diatur dalam Agreement on Government Procurement GATT
b. Campur tangan dan kelakuan tata laksana pabean di suatu negara, seperti penerapan
tata niaga atas barang barang tertentu dan penunjukkan importir tertentu yg
diperbolehkan untuk melakukan importasi.
c. Syarat adanya keharusan untuk menyediakan porsi 60 % dari local content untuk
barang-barang yg diproduksi di dalam negeri. Hal ini dirasakan dengan tujuan untuk
memberikan proteksi kepada industri dalam negeri.
d. Larangan di bidang transportasi, misalnya barang ekspor dari Indonesia hanya dapat
diangkut oleh perusahaan sarana pengangkut nasional berbendera Indonesia saja, yg
berakibat kekuatan bersaing pengusaha berbendara Indonesia rendah.
8. Penetapan tarif bea masuk
Secara umum bea masuk ditetapkan atas dua jenis tarif dan diberlakukan di banyak
negara, yaitu :
a. Ad valorum atau bea harga, yaitu besarnya pajak yg akan dipungut ditentukan
berdasarkan persentase tertentu dari nilai produk atau harga.
b. Spesifik, besarnya pajak diterapkan untuk tiap unit produk atau harga satuan atas
suatu barang tarif spesifik, biasa dipakai untuk barang barang tertentu, misalnya
kemeja.
SISTEM NILAI PABEAN

Sistem nilai pabean adalah sistem dan prosedur yg diaplikasikan untuk menetapkan
harga atas barang-barang yg diimpor. Pada prinsipnya nilai pabean adalah harga yg
terjadi sebagai akibat adanya transaksi antara para pihak yg melakukan perjanjian
jual beli. Harga ini kemudian dikembangkan di dalam perdagangan internasional
menjadi suatu sistem yg berlaku bagi negara negara anggota World Customs
Organisation atau WCO. Sistem harga hasil transaksi ini disebut sebagai Sistem Nilai
Pabean dan diterapkan dalam bidang kepabeanan mulai pada tahun 1950, yang
disebut sebagai Brussels Definition of Value(BDV). Metode dalam BDV, didasarkan
atas harga pasar normal yaitu “harga yg didasarkan atas harga yg terjadi di pasar
terbuka dan diterapkan sendiri oleh penjual dan pembeli secara bebas”
Namun tidak semua harga transaksi sebagai hasil kesepakatan penjual dan pembeli
dimaksud mengandung kebenaran. Perbedaan untuk menghitung besarnya bea
masuk akan menyebabkan pabean akan menentukan atau menerima harga
pemberitahuan. Untuk mengetahui harga yg sebenarnya dibayar dan harga yg
seharusnya dibayar. Perbedaan antara keduanya adalah, harga yg sebenarnya dibayar
terjadi dengan disepakati jual beli dan dituangkan dalam kontrak penjualan atau
sales contract. Sedangkan harga yg seharusnya dibayar, adalah harga yg disepakti
ditambah dengan biaya biaya yg timbul dari pengangkutan barang hingga tiba di
pelabuhan tujuan .

2. Sistem penetapan
Pejabat pabean dapat menetapkan nilai pabean atas barang impor yg diberitahukan dalam
pemberitahuan pabean impor. Dilakukan paling lama tiga puluh hari sejak tanggal pendaftarn
pemberitahuan pabean impor. Apabila dalam jangka waktu terpenuhi atau tidak ada
penetapan, nilai pabean yg diberitahukan dalam pemberitahuan pabean impor dianggap
diterima. Penetapan nilai pabean untuk perhitungan bea masuk didasarkan atas tiga sistem
penetapan, yaitu :
a. Brussels Definition of Value, yg mengatur bahwa nilai pabean berdasarkan harga normal
yg terjadi di pasaran bebas antara penjual dan pembeli yg saling tidak berhubungan. Saat
barang tersebut sampai di pelabuhan tujuan dan diberitahukan kepada pabean , belum
menjadi harga normal. Setelah mendapatkan nomor pendaftaran dari pejabat pabean,
diterima atau tambah bayar, harga tersebut dianggap harga yg wajar.
b. WTO/GATT Valuation Agreement, nilai pabean adalah nilai transaksi barang impor yg
bersangkutan.badan internasional ini menetapkan harga transaksi sebagai harga yg
sebenarnya dibayar. Sumber nilai atau harga dari sales contract atau harga yg disepakati
oleh kedua belah pihak.
c. Sistem nasional yg ketentuanya diserahkan masing-masing negara yg menerapkannya,
BDV dan WTO/GATT Valuation Agreement merupakan konvensi internasional. Hasil
perjanjian ini tidak serta merta dilaksanakan dan harus dibuatkan peraturan
pelaksanaannya.
3. Harga
Tahap-tahap untuk menetapkan harga transaksi yang merupakan dasar utama bagi pejabat
Pabean dalam penataan yang dibuatnya.Article 22 GATT tersebut di atas, menyebutkan
bahwa perundang-undangan nasional harus memuat ketentuan penetapan nilai Pabean
sesuai dengan world trade organization(WTO) Valution Ahreement. Jelang article 4 Konvensi
tersebut diatur bahwa metode komputasi dapat digunakan mendahului metode dedukasi
atas permintaan importir. Indonesia telah menggunakan kesempatan untuk menunda
pelaksanaan Article 4. Konvensi tersebut selama 5 tahun yang berakhir pada tahun 2000,
sehingga ketentuan penetapan nilai Pabean sesuaiArticle 4 Konvensi tersebut harus
dimasukkan dalam perubahan Undang-undang Kepabeanan. Nilai Pabean untuk barang-
barang impor seharusnya adalah nilai transaksi harga yang merupakan harga yang
sebenarnya dibayar atau yang seharusnya untuk barang saat diekspor ke negara yang
mengimpor nya disesuaikan sesuai dengan profesi pada artikel 8 perjanjian tersebut. Nilai
Pabean ditetapkan oleh petugas bea dan cukai dengan memperhatikan hal-hal tentang
Untuk mengetahui tingkat kewajaran nya, sebagai berikut:
1. Tingkat perdagangan yaitu tingkatan atau status pembeli
2 terminologi penyerahan yang akan mempengaruhi perhitungan nilai Pabean seperti
FOB,C&F,CIF,Ex Work,dan DDP dan Apakah barang dimaksud transit di pelabuhan lain yang
menimbulkan adanya biaya pernah pelabuhan. 3. database nilai Pabean 2 yang merupakan
kumpulan data harga barang impor dalam dalam CV dan telah dilakukan proses
penghitungan berdasarkan data yang tersedia serta telah disahkan secara periodik oleh
Kepala Kantor Pelayanan BC di pelabuhan bongkar atau tujuan. Database harga II yang
diterbitkan oleh kantor pusat djbc dan berlaku untuk seluruh Indonesia.4. Adanya hubungan
antara importir dan eksportir yang mempengaruhi nilai Pabean dan profit marjin.

5. Menentukan harga yang sebenarnya dibayar atau yang seharusnya dibayar

Untuk menentukan harga sering ditemui kendala-kendala seperti ada pernyataan dari
importir bahwa harga yang didapatkan berasal dari pembelian tunai atau terdapat diskon
saat perjanjian jual-beli terjadi harga diskon dapat terjadi misalnya adanya cuci gudang
situasi perdagangan sedang langsung terjadi kelebihan produksi dan lainnya keadaan ini
mempersulit perkiraan para importir dalam pemberitahuan Pabean nya Sebaliknya pihak
Pabean tidak mempunyai database yang akurat dan dijamin kebenarannya terminologi harga
yang sebenarnya dibayar diartikan sebagai harga barang yang waktu barang tersebut diimpor
diberitahukan dan diserahkan dan di transfer datanya melalui media elektronik kepada kpbc
telah dibayar atau dilunasi oleh pembeli harga yang sebenarnya dibayar ini Seharusnya
dicantumkan di dalam sales contract atau percent order atau order confirmation sedangkan
yang dimaksud dengan harga yang seharusnya dibayar adalah harga pada waktu diimpor
atau diserahkan PIB pada kppbc tetapi harga yang telah disepakati seperti tercantum dalam
sel tersebut belum dibayar atau dilunasi pembeli dalam hal yang demikian apabila timbul
biaya-biaya yang harus dikeluarkan dalam proses pengangkutan barang dari negara asal dan
negara tujuan.
Untuk penyelesaian pembayaran, dalam kebiasaan perdagangan internasional, memerlukan
waktu 90 hari sejak tanggal invoice diterbitkan dan pip harus diserahkan atau dimasukkan
datanya ke atau diserahkan manual Pada hari ketiga puluh invoice diterbitkan apabila
pemberitahuan diterima oleh kppbc berarti status nilai transaksinya adalah Pebble . Harga
yang tercantum dalam invoice menjadi fokus Penelitian yang dilakukan oleh seperti 1 harga
satuan per jenis barang harga satuan ini sering disamarkan oleh importir yang tidak
bertanggung jawab antara Faiz dan set atau antara unit dan jumlah biaya biaya tambahan
atau biaya pengurangan biaya tambahan seperti air seat Terminal handling cost menjadi
tambahan perhitungan besaran nilai Pabean uraian biaya-biaya yang telah termasuk harga
barang yang telah dijadikan satu oleh eksportir sehingga tidak lagi menjadi komponen
tambahan nilai pakaian harga total untuk mengetahui kewajaran antara harga per unit
dibandingkan dengan harga keseluruhannya kondisi transaksi perlu diteliti Apakah harga
Sudah termasuk biaya ikut serta dibedakan antara pengangkutan lewat laut atau udara
kondisi pembayaran pada dasarnya kondisi pembayaran akan menentukan apakah nilai
pabean yang diberitahukan benar atau tidak seperti konsinyasi kemungkinan harga atau nilai
Pabean nya bukan yang sesungguhnya keterangan tentang pentingnya royalti komisi
potongan dan lainnya akan menentukan keadaan sebenarnya dari self control dan nilai
pabean yang disepakati.

6. Nilai transaksi

Nilai transaksi dianggap sebagai harga yang sebenarnya dibayar atau harga yang seharusnya
dibayar atau harga yang wajar dalam sebuah transaksi perdagangan dalam praktik
perdagangan harga yang wajar tidak selamanya sama banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi seperti political situasi dan kondisi saat jual beli dilakukan atau strategi
pemasaran untuk dapat diterima dan ditetapkan sebagai nilai Pabean nilai transaksi yang
diberitahukan dalam teks harus ditetapkan terlebih dahulu dasarkan data yang ada importir
memberitahukan seperti yang tertera dalam commercial invoice atau sales kontrak yang
menurut pendapat importir harga dimaksud diperoleh sebagai hasil kesepakatan.
Persyaratan untuk dapat diterima sebagai nilai transaksi apabila memenuhi persyaratan
sebagai berikut: Setu tidak terdapat persyaratan atau pertimbangan yang diberlakukan
terhadap transaksi atau harga barang impor yang mengakibatkan harga barang importir yang
bersangkutan tidak dapat ditentukan dua tidak terdapat proceeds 3 tidak terdapat hubungan
antara penjual dan pembeli yang mempengaruhi harga barang 4 tidak dapat pembatasan
atas pemanfaatan atau pemakaian barang impor selain pembatasan.

7. Penelitian kewajaran nilai Pabean


Penelitian nilai Pabean agar mengikuti prosedur Seperti telah ditetapkan oleh Direktur
Jenderal bea dan cukai maupun dalam peraturan yang diterbitkan oleh W dengan urutan
sebagai berikut 1 tingkat kewajaran harga 2 profil importir dan profil komoditi harga yang
sebenarnya atau seharusnya dibayar 4 biaya-biaya yang ditambahkan 5 itu setiap item Yang
pembeli menyediakan barang impor secara langsung atau tidak langsung
8. Database nilai Pabean

Kesepakatan dalam CPU yang berkaitan dengan nilai transaksi menentukan besarnya nilai
Pabean atas barang yang diimpor maupun diekspor termasuk di dalamnya adalah biaya
transport dan pengguna karbo dan asuransi nilai pabean yang diberitahukan dengan mata
uang asing harus dikonversikan ke dalam mata uang yang berlaku di negara tujuan barang
dan berlaku saat pemberitahuan didaftar didaftarkan. Nilai yang dikumpulkan dan statistik
atas barang yang diimpor maupun diekspor didapatkan dari pemberitahuan pabean yang
diserahkan nilai statistik didapatkan berdasarkan lokasi dan waktu barang-barang masuk ke
pelabuhan tujuan.
Nilai Pabean ini digunakan untuk menetapkan harga barang impor tidak termasuk pajak lalu
lintas barang data-data ini terkait dengan semua transaksi lalu lintas barang yang melewati
perbatasan negara semua data dimasukkan misalnya data mengenai mengenai harga yang
paling rendah atau paling tinggi atas barang yang sama semua kumpulan dari data-data
tersebut dijadikan satu kumpulan yang sebelumnya telah disahkan oleh AKBP BC Pelabuhan
bongkar atau tujuan disebut sebagai database nilai Pabean. Aqua Rasinggan datang harus
divalidasi dan diperbarui dalam jangka waktu 30 hari sebelum dan sesudah atau diserahkan
dan dapat diperpanjang selama 30 hari lagi sehingga jumlah keseluruhannya 90 hari validasi
mengikuti prosedur sebagai berikut 1 validasi dilakukan atas pemenuhan formalitas
kepabeanan dalam nilai Pabean validasi terhadap ke kesalahan klasifikasi barang kode negara
komoditi mata uang transportasi modal untuk konsistensi Nasional tanggal saat barang
meninggalkan Pelabuhan muat.

9. Metode penetapan nilai Pabean

Dalam rangka menetapkan nilai Pabean petugas bea dan cukai melakukan penelitian
terhadap pemberitahuan nilai bagian yang tertera pada dokumen dan semua dokumen
lampirannya nilai yang diberitahukan akan diteliti kebenarannya dan keabsahannya guru
mendapatkan nilai pabean yang dapat diterima penelitian dilakukan dengan menggunakan
metode untuk menentukan kebenaran mengenai nilai transaksi sesuai dengan peraturan Y
yang diadopsi oleh negara anggota termasuk di PC sebagai berikut 1 metode 1 nilai transaksi
2 2 perbandingan dengan barang identik 3 metode 3 perbandingan dengan barang serupa 4
metode 4 dedukasi metode komputasi metode 6 fleksibel

10 penetapan kembali

Penetapan kembali mempunyai tujuan pertama perbaikan dan peningkatan kinerja dan
kedua mengukur tingkat kepatuhan dan kesadaran pengguna jasa kebaktian dalam
melaksanakan asas self assessment instrument penetapan kembali dalam pasal 17 UU
kepabeanan contoh pasal 10 Peraturan Menteri Keuangan nomor 147 garis miring PMK titik
0 4/2009 yang menyatakan bahwa Direktur Jenderal dapat menetapkan kembali tarif dan
nilai Pabean dalam jangka waktu 2 tahun sejak tanggal pendaftaran pemberitahuan importir
penetapan kembali dilakukan apabila hasil dari penelitian ulang atau pelaksanaan audit
kepabeanan mengenai tarif dari atau atau nilai babian berbeda dengan yang diberitahukan
dalam pemberitahuan Pabean impor keadaan ini mengakibatkan kekurangan atau kelebihan
pembayaran bea masuk dan atau atau pajak dalam rangka impor. Penelitian ulang terhadap
pemberitahuan pakaian yang telah lebih dari 30 hari sejak tanggal pendaftaran
pemberitahuan Pabean impor yang telah diterima atau tidak diterima tarif dan atau atau
nilai Patih hanya oleh pejabat bea dan cukai pada kantor wilayah bea dan cukai atas perintah
kepala kantor wilayah berdasarkan permintaan tertulis dari kepala kantor latihan atau
permintaan tertulis kepada bidang lainnya yang tidak melakukan penelitian ulang atau
Kepala Kantor Pelayanan pabean.

11 informasi nilai Pabean

Pejabat pabean oleh undang-undang diberikan kewenangan untuk melakukan penelitian


ulang atas dokumen yang telah selesai berdasar pasal 17 UU kepabeanan pemeriksaan Pulau
dapat dilaksanakan oleh pejabat bea dan cukai dalam hal ditemukan perbedaan antara
pemeriksaan tulang dan pemeriksaan terdahulu pejabat bea dan cukai menerbitkan
informasi nilai pabean yang dikirim kepada importir melalui media elektronik atau pos kilat
selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya informasi ini diperlukan untuk mengetahui
pertama Apakah barang dapat dimasukkan kategori sebagai subjek penjualan jika 2 Apakah
Terdapat hubungan antara eksportir dan importir yang mempengaruhi harga untuk
kepentingan mendapatkan harga yang wajar dalam pemeriksaan ulang atas semua dokumen
yang ada datang dilakukan pemeriksaan fisik atas barang yang di impor guna mengetahui
mengenai kebenaran antara jenis dan atau atau jumlah barang yang diberitahukan dalam
pemberitahuan dan kenyataannya dalam hal nilai pakaian yang diberitahukan kan tidak wajar
atau tidak ditemukan data pembanding harga barang identik dalam DB lb1 dan sesuai
dengan penelitian komite termasuk kategori medium langkah-langkah yang dijadikan oleh
petugas adalah satu menerbitkan informasi nilai Pabean dan mengirimkan kepada importir
melalui media elektronik kuasanya atau kilat selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya
importir wajib menyerahkan deklarasi nilai Pabean sebagai tanggapan atas penerapan imd
beserta lampiran dalam waktu 7 hari kerja setelah tanggal pengiriman cap pos kepada
petugas bea dan cukai yang namanya tercantum dalam imp3 berupa dokumen yang terkait
meliputi identifikasi atau kabare impor yang merupakan objek transaksi jual beli dua
pernyataan nilai pancake jual beli penelitian atas unsur yang seharusnya ditambahkan pada
dan atau atau dikurangkan dari nilai transaksi.

12 deklarasi nilai Pabean


Deklarasi nilai Pabean merupakan suatu pernyataan dari importir mengenai kebenaran
transaksi yang dilakukan dengan supplier dan Apakah barang merupakan subjek penjualan
dengan adanya pernyataan bahwa barang merupakan subjek penjualan kemungkinan adanya
hubungan antara importir dan eksportir atau supplier apabila ditemukan bahwa transaksi
yang dilakukan mengandung hal-hal yang menyebabkan harga transaksi bukan merupakan
harga yang sebenarnya dibayar dapat juga diketahui nilai pabean yang diberitahukan
diragukan kebenarannya deklarasi nilai Pabean merupakan jawaban atas surat yang
dikirimkan oleh kantor pabean Pelabuhan bongkar dalam bentuk informasi nilai Pabean.
Melalui dnp dapat diketahui Apakah Terdapat hubungan antara pemasok dan pembeli yang
akan mempengaruhi nilai Pabean atau harga secara prosedural Kantor Pelayanan Pabean
akan menerbitkan IMB atas atau instruksi nilai Pabean terlebih dahulu Setelah semua
prosedur pemeriksaan administrasi dan pemeriksaan fisik telah selesai dilakukan atau tidak
dilakukan dengan penerbitan PBB terhadap IMB yang dikirimkan importir wajib membuat
tanggapan dalam bentuk deklarasi nilai P Pabean beserta lampirannya berupa dokumen yang
berkaitan dengan transaksi atau importasi tanggapan disampaikan selambat-lambatnya
dalam waktu 7 hari kerja setelah tanggal pengiriman kepada pejabat bea dan cukai penerbit
PNP terhadap deklarasi nilai pabean yang telah disampaikan pejabat bea dan cukai
melakukan penelitian pemenuhan ketentuan nilai Pabean sebagaimana dimaksud dalam
pasal 20 ayat 2 huruf c sebagai lampiran dari dnp harus disertakan kontrak penjualan lainnya
misalnya royalti kontrak penunjukan keagenan dan distributor Ce order atau order
confirmation atau letter of intent Letter of Credit bukti pelunasan atas pembelian barang
impor rekening koran.

13 valuation ruling
Importir dapat mengerjakan permohonan untuk penetapan nilai Pabean barang yang akan
diimpor nya permohonan importir penetapan atas importasi untuk barang-barang tertentu
dimaksud akan ditolak atau disetujui akan ditetapkan oleh pejabat bea dan cukai nilai
Pabean akan ditetapkan berdasarkan data atau informasi yang dimiliki oleh Direktorat
Jenderal bea dan cukai baik dari importir lain maupun informasi tingkat akurasinya tinggi
keuntungan bagi importir atas penetapan terlebih dahulu adalah bahwa nilai yang ditetap
kan dapat digunakan untuk beberapa kali impor barang dalam jangka waktu yang ditentukan
seperti dalam keputusan djbc mengenai hal tersebut sebaliknya Hal ini dapat menimbulkan
kemungkinan akan merugikan penerimaan negara cerita harga yang diterbitkan terlalu
rendah dan harga yang diajukan penetapan terlebih dahulu ini disetujui oleh djbc.

Anda mungkin juga menyukai