Anda di halaman 1dari 15

RANCANGAN AMANDEMEN I UUK KELUARGA BESAR

MAHASISWA STT-PLN
Tempat : Ruang Kerja BEM STT-PLN
Waktu : 17: 43 – 20:00
Tanggal : 22 Maret 2016
Notulensi : Dona Ari Herawati

UNDANG-UNDANG KEORGANISASIAN KELUARGA BESAR MAHASISWA


SEKOLAH TINGGI TEKNIK – PLN

MUKADIMAH
Segala Puji dan Syukur dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga pelaksanaan demokrasi berserikat dan bermusyawarah untuk
mencapai mufakat dalam menyelesaikan Undang – Undang Keorganisasian Keluarga Besar
Mahasiswa STT–PLN dapat terlaksana sesuai peran dan hakikat mahasiswa.Dan rasa terimakasih yang
mendalam pada para pahlawan yang telah membawa kemerdekaan bangsa Indonesia menuju
kebebasanberfikir, berpendapat dan berserikat.
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan Indonesia merupakan karunia yang sangat besar bagi
bangsa dan negara, sehingga mahasiswa sebagai pemuda - pemudi yang memiliki sifat mandiri,
profesional, bertanggung jawab, demokratis dan proaktif yang didasari jiwa ketuhanan, pedoman
penghayatan dan pengamalan pancasila serta Tri Dharma perguruan tinggi membentuk suatu wadah
yang bergerak atas kekeluargaan, keilmuan, keterbukaan, independen, gotong royong dan kemajuan
bangsa.
Demi terwujudnya Keluarga Besar Mahasiswa yang tertib, teratur dan memiliki aturan yang
mengikat. Maka dibentukKeluarga Besar Mahasiswa STT –PLN yang menjujung tinggi Undang -
Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT - PLN, serta memberikan dharma bakti pada
masyarakat , bangsa dan negara dalam pelaksanaanya.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Keluarga Besar Mahasiswa STT - PLN ialah wadah yang menaungi seluruh aktifitas kemahasiswaan
dalam lingkup institusi pendidikan STT-PLN.

Pasal 2
Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dibentuk pada bulan Januari 2009 untuk jangka waktu yang
tidak ditetapkan.

Pasal 3
Keluarga Besar Mahasiswa STT - PLN berkedudukan di kampus Sekolah Tinggi Teknik - PLN
Jakarta.

Pasal 4
Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN bersifat kekeluargaan, mandiri, demokratis, profesional dan
proaktif diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa STT PLN.

Pasal 5
Kedaulatan tertinggi Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN berada di tangan mahasiswa dan dilakukan
sepenuhnya oleh Legislatif Mahasiswa STT-PLN serta dilaksanakan sepenuhnya oleh Eksekutif
Mahasiswa.

Pasal 6
Keluarga Besar Mahasiswa STT - PLN terdiri dari Legislatif Mahasiswa, Eksekutif Mahasiswa, dan
Yudikatif Mahasiswa serta Unit Kegiatan Mahasiswa, Badan Otonomi, dan Himpunan Daerah.

Pasal 7
Organisasi Kemahasiswaan terdiri atas Legislatif Mahasiswa STT-PLN, Eksekutif Mahasiswa STT-
PLN dan Yudikatif Mahasiswa STT-PLN.

Pasal 8
Landasan Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN adalah Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 9
VISI
Mewujudkan Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN sebagai wadah yang mandiri, profesional,
proaktif, dinamis, yang didasari jiwa Ketuhanan Yang Maha Esa dan pengamalan Pancasila serta Tri
Dharma Perguruan Tinggi sehingga mendukung di bidang akademik dan pengembangan non
akademik dalam rangka berkontribusi nyata kepada almamater, bangsa, dan negara.

Pasal 10
MISI
(1) Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi segenap mahasiswa.
(2) Membina kebersamaan dan kekeluargaan diantara seluruh mahasiswa dengan dilandasi sikap
keterbukaan, kemitraan serta menjunjung semangat solidaritas teknik.
(3) Membentuk mahasiswa yang memiliki sikap kecendekiawan dan integritas pribadi dengan
dilandasi kebenaran dan keadilan.
(4) Membangun sikap kepemimpinan, keorganisasian, dan kemampuan manajerial bagi seluruh
mahasiswa.
(5) Meningkatkan koordinasi dan komunikasi didalam Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dengan
mempertimbangkan aspirasi demi pemberdayaan mahasiswa.
(6) Menumbuh kembangkan rasa peka dan peduli terhadap masalah-masalah sosial kemasyarakatan.
(7) Meningkatkan potensi penalaran, minat, bakat, dan kegemaran mahasiswa.
(8) Mengembangkan potensi kreatif, keilmuan, seni dan budaya mahasiswa.
(9) Memelopori pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang inovatif serta profesionalisme
mahasiswa bagi kesejahteraan masa depan almamater, bangsa, dan negara.

BAB III
LEGISLATIF MAHASISWA STT-PLN
Pasal 11
Legislatif Mahasiswa STT-PLN
(1) Legislatif Mahasiswa terdiri dari Legislatif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN
dan Legislatif Mahasiswa Jurusan.
(2) Legislatif Mahasiswa STT-PLN wajib menjunjung tinggi Undang-Undang Keorganisasian
Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dan Garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Besar
Mahasiswa STT-PLN.

Pasal 12
Legislatif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN
(1) Legislatif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN adalah lembaga tinggi yang
memiliki kekuasaan legislatif.
(2) Legislatif Mahasiswa bersifat representatif kepada mahasiswa STT-PLN.
(3) Anggota Legislatif Mahasiswa bertanggung jawab kepada mahasiswa pemilihnya.
(4) Legislatif Mahasiswa bersidang sedikitnya sekali dalam satu periode.
(5) Ketentuan lebih lanjut Legislatif Mahasiswa diatur dalam Undang-Undang.

Pasal 13
Tugas
(1) Melakukan penjaringan aspirasi.
(2) Melakukan kontrol terhadap kinerja Badan Eksekutif Mahasiswa.
(3) Melakukan penjaringan dan uji kelayakan kandidat anggota Mahkamah Mahasiswa.
(4) Melakukan penjaringan dan uji kelayakan anggota Komisi Pemilihan Umum.
(5) Menyelenggarakan Kongres Mahasiswa STT-PLN.
(6) Wajib memberikan laporan keaktifan kinerja kepada mahasiwa melalui forum mahasiswa
daerah asal.

Pasal 14
Wewenang
(1) Legislatif Mahasiswa memiliki kekuasaan membentuk Undang-Undang.
(2) Mengenai Rancangan Undang-Undang yang diajukan oleh Presiden Mahasiswa atau anggota
Legislatif Mahasiswa yang tidak mendapat persetujuan bersama, Rancangan Undang-Undang
yang diajukan, tidak dapat diajukan kembali dalam persidangan Legislatif Mahasiswa pada
periode tersebut.
(3) Mengesahkan Rancangan Undang-Undang menjadi Undang-Undang melalui persetujuan
bersama Presiden Mahasiswa.
(4) Mengajukan kasus kepada Mahkamah Mahasiswa dan segera melaksanakan Kongres
Mahasiswa STT-PLN untuk pemberhentian terhadap Presiden Mahasiwa dan/atau Wakil
Presiden Mahasiswa.
(5) Memberikan usulan-usulan kepada Presiden Mahasiswa dan/atau Kampus STT-PLN dengan
memperhatikan aspirasi Mahasiswa STT-PLN.

Pasal 15
Fungsi dan Hak
(1) Legislatif Mahasiswa memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan.
(2) Dalam melaksanakan fungsinya Legislatif mempunyai hak interpelasi, hak angket, hak
melaksanakan rapat dengar pendapat, dan hak menyatakan pendapat.

Pasal 16
Mekanisme Jatuhnya Memorandum
(1) Memorandum I dijatuhkan apabila Presiden Mahasiswa diduga menyimpang Undang-Undang
Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN, Ketetapan Kongres Mahasiswa,
Undang-Undang.
(2) Apabila dalam satu (1) bulan tidak ditanggapi atau respon yang diberikan tidak memenuhi
harapan, maka Legislatif Mahasiswa dapat menjatuhkan Memorandum II.
(3) Apabila dalam jangka waktu dua (2) minggu setelah memorandum II jatuh tidak ditanggapi
atau tidak memenuhi harapan, maka Legislatif Mahasiswa mengajukan kasus kepada
Mahkamah Mahasiswa dan segera melaksanakan Kongres Mahasiswa STT-PLN untuk
pemberhentian terhadap Presiden Mahasiwa.

Pasal 17
Dalam menjalankan tugasnya Anggota Legislatif dibantu kelengkapan kerja yang dapat berupa
staf, staf ahli, badan pekerja dan lain-lain yang keberadaannya merupakan kewenangan
Legislatif Mahasiswa.

Pasal 18
Keanggotaan
(1) Calon Anggota Legislatif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dipilih dari
mahasiwa jurusan asal melalui Pemilihan Umum Raya.
(2) Susunan dan Kedudukan diatur dalam Undang-Undang.
(3) Syarat dan kriteria calon anggota Legislatif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN
diatur dalam Undang-Undang.
(4) Masa jabatan Legislatif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dalam satu periode
berlangsung selama satu tahun dan berakhir bersamaan dengan diresmikannya anggota
Legislatif Mahasiswa yang baru.
(5) Keanggotaan Legislatif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN berakhir apabila:
a. Meninggal dunia.
b. Drop out.
c. Mengundurkan diri.
d. Mengalami mekanisme pergantian anggota yang diatur dalam Undang-Undang.
e. Periode jabatan berakhir.

Pasal 19
Legislatif Mahasiswa Jurusan
(1) Legislatif Mahasiswa Jurusan ialah Organisasi Mahasiswa yang merupakan perwakilan dari
forum komunikasi mahasiswa jurusan.
(2) Legislatif Mahasiswa Jurusan berhak mengatur rumah tangganya sendiri.

Pasal 20
Tugas Legislatif Mahasiswa Jurusan:
(1) Menyusun dan menetapkan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga Legislatif Mahasiswa
Jurusan dan Himpunan Mahasiswa Jurusan.
(2) Menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Kerja Himpunan Mahasiswa Jurusan.
(3) Melakukan penjaringan aspirasi mahasiswa jurusan.
(4) Legislatif Mahasiswa Jurusan berkoordinasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa dalam
menjalankan fungsi kontrol terhadap Himpunan Mahasiswa Jurusan.
(5) Mengangkat dan memberhentikan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan melalui Kongres Jurusan.
(6) Meminta pertanggungjawaban Ketua Himpunan Jurusan melalui Kongres Jurusan.
(7) Membentuk kelengkapan pemilihan umum jurusan.

Pasal 21
Wewenang Legislatif Mahasiswa Jurusan;
(1) Menyampaikan usulan-usulan kepada Himpunan Mahasiswa Jurusan dan/atau Jurusan dengan
mempertimbangkan aspirasi mahasiswa jurusan.
(2) Legislatif Mahasiswa Jurusan mempunyai kewenangan untuk melakukan fungsi kontrol
terhadap Himpunan Mahasiswa Jurusan.
(3) Menyetujui rancangan program kerja Himpunan Mahasiswa Jurusan.

BAB IV
EKSEKUTIF MAHASISWA STT-PLN
Pasal 22
(1) Eksekutif Mahasiswa STT-PLN terdiri atas Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar
Mahasiswa STT-PLN, Himpunan Mahasiswa Jurusan, Departemen, dan Unit Kegiatan
Mahasiswa.
(2) Eksekutif Mahasiswa STT-PLN wajib menjunjung tinggi Undang-Undang Keorganisasian
Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dan Garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Besar
Mahasiswa STT – PLN.

Pasal 23
(1) Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN memegang
kekuasaan eksekutif di Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dan di
dalam Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN.
(2) Dalam menjalankan kewajibannya Presiden Mahasiswa dibantu satu orang Wakil Presiden
Mahasiswa.
(3) Dalam menjalankan tugasnya, Presiden Mahasiswa dapat dibantu kelengkapan-kelengkapan lain
yang dianggap perlu.

Pasal 24
(1) Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa dipilih langsung oleh mahasiswa STT-PLN
dengan masa jabatan satu periode kepengurusan dan sesudahnya tidak dapat dipilih kembali.
(2) Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar
Mahasiswa STT-PLN terpilih dilantik dalam Kongres Mahasiswa STT-PLN.
(3) Syarat-syarat calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif
Mahasiswa diatur dalam Undang-Undang.
(4) Tata cara pemilihan Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif
Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN diatur dalam Undang-Undang.
(5) Presiden Mahasiswa dan/atau Wakil Presiden Mahasiswa dapat diberhentikan jabatannya oleh
Kongres Mahasiswa STT-PLN apabila melakukan pelanggaran terhadap Undang-Undang
Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN, atau tidak memenuhi syarat sebagai
Presiden dan/atau Wakil Presiden Mahasiswa.

Pasal 25
Hak Presiden Mahasiswa;
(1) Presiden Mahasiswa berhak mengajukan rancangan Undang-Undang Kepada Legislatif
Mahasiswa.
(2) Setiap rancangan Undang-Undang yang diajukan Presiden Mahasiswa dibahas dan setujui
bersama Legislatif Mahasiswa.
(3) Dalam hal tertentu Presiden Mahasiswa menetapkan Peraturan Organisasi Mahasiswa untuk
menjalankan Undang-Undang.
(4) Peraturan Organisasi Mahasiswa sebagai mana yang dimaksud pasal 25 ayat (3) itu harus
mendapat persetujuan Legislatif Mahasiswa dalam persidangannya.
(5) Jika tidak mendapatkan persetujuan sebagaimana yang dimaksud pasal 25 ayat (4) , maka
Peraturan Organisasi Mahasiswa itu harus dicabut.
(6) Presiden Mahasiswa menerima laporan kinerja dari Himpunan Mahasiswa Jurusan, Departemen,
dan Unit Kegiatan Mahasiswa.
(7) Presiden Mahasiswa mempunyai hak prerogatif untuk mengangkat dan memberhentikan Menteri-
menteri Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dengan
mempertimbangkan usulan dan masukan dari Lembaga Legislatif Mahasiswa STT-PLN.

Pasal 26
Tugas dan Kewajiban Presiden Mahasiswa;
(1) Memimpin Badan Eksekutif Mahasiswa untuk menjalankan fungsi dan wewenang yang tertera
dalam Undang-Undang Keorganisasian serta Garis Besar Program Kerja.
(2) Presiden Mahasiswa bertanggung jawab kepada mahasiswa atas kinerja Badan Eksekutif
Mahasiswa melalui Kongres Mahasiswa STT-PLN.
(3) Mengajukan rancangan anggaran keuangan Badan Eksekutif Mahasiswa kepada Kongres
Mahasiswa.
(4) Mewakili Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN keluar atas persetujuan Legislatif Mahasiswa.

Pasal 27
Badan Eksekutif Mahasiswa;
(1) Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN ialah lembaga tinggi yang
menaungi aktifitas kemahasiswaan.
(2) Presidium Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN terdiri atas Presiden
Mahasiswa sebagai koordinator presidium dengan pimpinan Himpunan Mahasiswa Jurusan.
(3) Forum Presidium BEM KELUARGA BESAR MAHASISWA STT-PLN merupakan forum
koordinasi antara Presiden Mahasiswa dengan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan.
Pasal 28
Tugas Badan Eksekutif Mahasiswa;
(1) Melaksanakan serta menjalankan segala peraturan yang ada di Keluarga Besar Mahasiswa STT-
PLN.
(2) Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan mahasiswa dengan mempertimbangkan usulan
dari Legislatif Mahasiswa.
(3) Memberikan evaluasi terhadap laporan kerja Himpunan Mahasiswa Jurusan, Departemen, dan
Unit Kegiatan Mahasiswa.
(4) Melantik Hakim Mahkamah Mahasiswa berdasarkan hasil penilaian uji kelayakan oleh Legislatif
Mahasiswa.
(5) Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN, Himpunan Mahasiswa Jurusan,
Departemen, dan Unit Kegiatan Mahasiswa saling berkoordinasi dalam menunjang keselarasan
pelaksanaan program kerja.

Pasal 29
Presidum Badan Eksekutif Mahasiswa;
(1) Presidium Badan Eksekutif Mahasiswa melaksanakan Rapat Kerja Tahunan sekali dalam setahun
pada awal masa kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa.
(2) Selain Rapat Kerja Tahunan, presidium Badan Eksekutif Mahasiswa melakukan kordinasi setiap
tiga bulan sekali melaui rapat kerja Tri Wulan dalam rangka evaluasi kerja yang telah
dilaksanakan dan melakukan penyesuaian program kerja yang akan dijalankan.
(3) Apabila ada hal-hal yang mendesak, Presiden Mahasiswa dapat mengadakan forum presidium
Badan Eksekutif Mahasiswa sewaktu-waktu.
(4) Anggota Presidium Badan Eksekutif Mahasiswa terikat kepada kesepakatan-kesepakatan yang
dihasilkan pada rapat kerja tahunan dan rapat kerja Tri Wulan.
(5) Forum Presidium Badan Eksekutif Mahsiswa dapat melakukan proses pengambilan kebijakan
yang akan berkoordinasi dengan Ketua Himpunan Mahsiswa Jurusan.

Pasal 30
Himpunan Mahasiswa Jurusan
(1) Himpunan Mahasiswa Jurusan ialah ormawa yang menaungi aktifitas kemahasiswaan dengan
mengutamakan bidang profesi ditingkatjurusan.
(2) Himpunan Mahasiswa Jurusan mempunyai kewenangan untuk mengatur rumah tangga
organisasinya sendiri dengan berlandaskan UUK dan Garis Besar Haluan Organisasi.
(3) Himpunan Mahasiswa Jurusan mempertanggung jawabkan program kerjanya kepada Badan
Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN.

Pasal 31
Tugas Himpunan Mahasiswa Jurusan
(1) Menyusun dan mengajukan program kerja berdasarkan Garis Besar Haluan Program Kerja
kepada Legislatif Himpunan Jurusan.
(2) Menyusun dan mengajukan rencana anggaran belanja sesuai program kerja kepada Legislatif
Mahasiswa Jurusan.
(3) Melaksanakan kegiatan kemahasiswaan jurusan yang bersifat penalaran dan akademis.
(4) Melaksanakan kegiatan kemahasiswaan non-akademis dengan berkoordinasi kepada Organisasi
Mahasiswa terkait.

Pasal 32
Wewenang Himpunan Mahasiswa Jurusan
(1) Memberikan saran dan pemikiran kepada Ketua Jurusan.
(2) Media komunikasi mahasiswa di tingkat jurusan.
(3) Mengambil kebijakan yang sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Himpunan
Mahasiswa Jurusan.
(4) Melakukan koordinasi dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Badan Eksekutif Mahasiswa.
(5) Mewakili mahasiswa jurusan dalam kegiatan di dalam dan di luar kampus.
(6) Himpunan Mahasiswa Jurusan berhak mengatur kepengurusan dalam rumah tangga sendiri.
(7) Dalam pembentukan kepengurusan sebagaimana yang dimaksud Pasal 32 ayat (6), tidak boleh
bertentangan dalam Undang-Undang Keorganisasian.

Pasal 33
DEPARTEMEN
(1) Departemen ialah lembaga mahasiswa yang menerima suatu bentuk kehormatan langsung dari
Presiden Mahasiswa Pertama dalam menaungi aktifitas kemahasiswaan didalam bidang
penalaran, minat, bakat, dan kegemaran di STT-PLN.
(2) Departemen mempertanggung jawabkan program kerjanya kepada Presiden Mahasiswa secara
langsung.

Pasal 34
Hak dan Kewajiban
(1) Setiap Departemen berhak mengajukan usulan kegiatan sesuai dengan ruang lingkup Departemen
tersebut dalam Kongres Mahasiswa STT-PLN.
(2) Setiap Departemen berhak mendapatkan dana yang menunjang kegiatan Departemen melalui
Kongres Mahasiswa STT-PLN.
(3) Setiap Departemen berkewajiban menjunjung tinggi dan menjaga nama baik STT-PLN.
(4) Setiap Depertemen berkewajiban memberikan laporan pertanggung jawaban setiap kegiatan
kepada Badan Eksekutif Mahasiswa STT-PLN.

Pasal 35
WEWENANG
(1) Departemen mempunyai kewenangan untuk mengatur rumah tangga organisasinya sendiri
dengan berlandaskan Undang-Uundang Keorganisasian dan Garis Besar Haluan Organisasi

Pasal 36
Tugas
(1) Tugas pokok Departemen adalah merancang, melaksanakan, dan mengkoordinasikan aktifitas
kemahasiswaan dalam bidang penalaran, minat, bakat, dan kegemaran di dalam dan di luar
lingkungan STT-PLN.

Pasal 37
UNIT KEGIATAN MAHASISWA
(1) Unit Kegiatan Mahasiswa ialah lembaga mahasiswa yang menaungi aktifitas kemahasiswaan
dalam bidang penalaran, minat, bakat,dan kegemaran di STT-PLN.
(2) Unit Kegiatan Mahasiswa mempertanggung jawabkan program kerjanya kepada Presiden
Mahasiswa secara langsung.
(3) Syarat-syarat tentang pendirian Unit Kegiatan Mahasiswa diatur dalam Undang-Undang dan
keberadaannya disahkan oleh Mahkamah Mahasiswa.

Pasal 38
Hak dan Kewajiban
(1) Setiap Unit Kegiatan Mahasiswa berhak mengajukan usulan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup Unit Kegiatan Mahasiswa tersebut dalam Kongres Mahasiswa STT-PLN.
(2) Setiap Unit Kegiatan Mahasiswa berhak mendapatkan dana yang menunjang kegiatan Unit
Kegiatan Mahasiswa melalui Kongres Mahasiswa STT-PLN.
(3) Setiap Unit Kegiatan Mahasiswa berkewajiban menjunjung tinggi dan menjaga nama baik STT-
PLN.
(4) Setiap Unit Kegiatan Mahasiswa berkewajiban memberikan laporan pertanggung jawaban setiap
kegiatan kepada Badan Eksekutif Mahasiswa STT-PLN.
Pasal 39
WEWENANG
(1) Unit Kegiatan Mahasiswa mempunyai kewenangan untuk mengatur rumah tangga organisasinya
sendiri dengan berlandaskan Undang-Uundang Keorganisasian dan Garis Besar Haluan
Organisasi.
Pasal 40
Tugas
(1) Tugas pokok Unit Kegiatan Mahasiswa adalah merancang, melaksanakan, dan
mengkoordinasikan aktifitas kemahasiswaan dalam bidang penalaran, minat, bakat, dan
kegemaran di dalam dan di luar lingkungan STT-PLN.

BAB VI
YUDIKATIF MAHASISWA
Pasal 41
(1) Yudikatif Mahasiswa STT-PLN yang kemudian dinamakan Mahkamah Mahasiswa Keluarga
Besar Mahasiswa STT-PLN merupakan lembaga tinggi yang menjalankan fungsi yudikatif
mahasiswa STT-PLN yang bersifat normatif dan memegang kekuasaan kehakiman.
(2) Mahkamah Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN wajib menjunjung tinggi Undang-
Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN.
(3) Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh Mahkamah Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-
PLN sebagai puncak dari semua puncak kekuasaan kehakiman di Keluarga Besar Mahasiswa
STT-PLN.
(4) Segala putusan Mahkamah Mahasiwa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN bersifat final dan
mengikat.

Pasal 42
Tugas
(1) Melakukan interpretasi terhadap perundang-undangan Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN
berkaitan dengan penafsirannya jika terjadi konflik antar lembaga.
(2) Melakukan hak uji materi terhadap Undang-Undang, hasil Pemilihan Umum Raya dan aturan
pelaksana di bawahnya.
(3) Melakukan perumusan subtansi hukum positif yang ditetapkan untuk menjaga dan menegakkan
norma maupun etika yang ada dalam perundang-undangan Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN.
(4) Melakukan perumusan hukum positif sebagai acuan dalam memberikan konsekuensi bagi
pelanggar perundang-undangan Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN.
(5) Menyampaikan laporan kronologis dan hasil putusan persidangan kepada mahasiswa STT-PLN
dalam rangka mewujudkan mekanisme peradilan yang adil dan transparan.
(6) Memberika fatwa atas laporan KPU.
(7) Mengesahkan Badan Otonomi dan Himpunan Daerah sesuai dengan Undang-Undang yang
berlaku.

Pasal 43
Wewenang
(1) Mahkamah Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN wajib memberi putusan atas
pendapat Legislatif Mahasiswa mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden Mahasiswa dan/atau
Wakil Presiden Mahasiswa menurut Undang-Undang Keorganisasian.
(2) Mengadili sengketa baik personal ataupun lembaga terhadap penyimpangan perundang-undang
Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN.
(3) Menyelesaikan permasalahan di Keluarga Besar Mahasiswa jika personal dan/atau lembaga yang
bersangkutan meminta.

Pasal 44
Struktur
(1) Mahkamah Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN terdiri atas ketua dan perangkat
kelengkapan yang di anggap perlu.
(2) Ketua Mahkamah Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN di tentukan secara internal
oleh Mahkamah Mahasiswa.
(3) Mahkamah Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN memegang jabatannya dalam satu
periode selama dua semester.

Pasal 45
Anggota
(1) Mahkamah Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN terdiri dari minimal 5 hakim dan
maksimal 11 hakim.
(2) Sebagimana yang dimaksud dengan pasal 45 ayat (1), jumlah hakim yang ditentukan bernominal
ganjil.
(3) Kriteria Hakim Mahkamah Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN;
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Anggota aktif Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN.
c. Berintegritas, berkepribadian yang tidak tercela, adil, dan memiliki pengetahuan
Undang-Undang Keorganisasian.
d. Bersedia mengikuti uji kelayakan yang dilaksanakan oleh Legislatif Mahasiswa.
(4) Hakim Mahkamah Mahasiswa tidak di perkenankan merangkap jabatan sebagai pengurus
lembaga di lingkup Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN.
(5) Hakim Mahkamah Mahasiswa dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh Legislatif
Mahasiswa atas usul dari anggota Mahkamah Mahasiswa dan/atau anggota Legislatif Mahasiswa.
(6) Pengajuan pemberhentian Hakim Mahkamah Mahasiswa kepada Legislatif Mahasiswa dapat
dilakukan minimal dua (2) anggota Mahkamah Mahasiswa dan/atau anggota Legislatif
Mahasiswa.
(7) Legislatif Mahasiswa wajib memeriksa, mengadili, dan memutuskan dengan adil usulan tersebut,
paling lama tigapuluh (30) hari termasuk hari libur, setelah permintaan formal tersebut diterima
oleh Legislatif Mahasiswa.
(8) Keputusan Legislatif Mahasiswa atas usulan pemberhentian Hakim Mahkamah Mahasiswa harus
diambil melalui sidang istimewa Legislatif Mahasiswa yang dihadiri minimal 2/3 dari jumlah
anggota Legislatif Mahasiswa, dan disetujui minimal 2/3 dari jumlah anggota yang hadir.

BAB VII
BADAN OTONOMI DAN HIMPUNAN MAHASISWA DAERAH
Pasal 46
Badan Otonomi
(1) Badan Otonomi ialah komunitas mahasiswa diluar Organisasi Mahasiswa yang tumbuh dan
berkembang di STT-PLN.
(2) Badan Otonomi wajib menjunjung tinggi Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar
Mahasiswa STT-PLN dalam setiap aktifitasnya.
(3) Badan Otonomi berhak menggunakan fasilitas dalam lingkup kewenangan Organisai
Mahasiswa dalam aktifitas kerjanya dengan koordinasi dan persetujuan pihak terkait.
(4) Badan Otonomi mempunyai kewenangan untuk mengatur rumah tangganya sendiri.
(5) Syarat-syarat tentang pendirian Badan Otonomi diatur dalam Undang-Undang dan keberadaannya
disahkan oleh Mahkamah Mahasiswa.

Pasal 47
Himpunan Mahasiswa Daerah
(1) Himpunan Mahasiswa Daerah ialah himpunan mahasiswa diluar Organisai Mahasiswa yang
tumbuh dan berkembang di STT-PLN.
(2) Himpunan Mahasiswa Daerah wajib menjunjung tinggi Undang-Undang Keorganisasian
Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dalam setiap aktifitasnya.
(3) Himpunan Mahasiswa Daerah berhak menggunakan fasilitas dalam lingkup kewenangan
Organisai Mahasiswa dalam aktifitas kerjanya dengan koordinasi dan persetujuan pihak terkait.
(4) Himpunan Mahasiswa Daerah mempunyai kewenangan untuk mengatur rumah tangganya
sendiri.
(5) Syarat-syarat tentang pendirian Himpunan Mahasiswa Daerah diatur dalam Undang-Undang dan
keberadaannya disahkan oleh Mahkamah Mahasiswa.

BAB VIII
PEMILIHAN UMUM RAYA
Pasal 48
Asas
Prinsip dasar yang harus ditetapkan dan dipegang teguh dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Raya
ialah;
a. Langsung, artinya setiap pemilih yang memenuhi kriteria menggunakan haknya secara
langsung atau tidak diwakilkan.
b. Umum, artinya proses pemilihan dapat diikuti secara umum oleh mahasiswa aktif STT-PLN.
c. Bebas, artinya pemilih bebas menentukan pilihan sesuai haknya tanpa mendapat tekanan.
d. Rahasia, artinya dalam menggunakan haknya setiap pemilih dijamin kerahasiaannya.
e. Jujur, artinya dilakukan sesuai dengan kebenaran dan hati nurani.
f. Adil, artinya berpihak pada kebenaran dan aturan main yang berlaku.
g. Transparan, artinya proses dan hasilnya dapat diketahui oleh semua pihak.
h. Rasional, artinya memberikan pendidikan politik untuk menciptakan rasionalitas pemilihnya.

Pasal 49
Sifat
(1) Pemilhan Anggota Legislatif Mahasiswa, Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa
bersifat serentak dilingkup STT-PLN.
(2) Pemilihan dan pembentukan badan kelengkapan pada lingkup Organisasi Mahasiswa yang lain
diserahkan pada institusi diserahkan pada institusi yang bersangkutan.

Pasal 50
Hak memilih
(1) Anggota aktif dan biasa Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN memiliki hak untuk memilih
dalam proses Pemilihan Umum Raya.
(2) Pemilih berhak menggunakan haknya dalam proses Pemilihan Umum Raya terhadap calon
Anggota Legislatif Mahasiswa, Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa.

Pasal 51
Hak dipilih
(1) Anggota aktif Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN yang memenuhi kriteria, memiliki hak
untuk dipilih menjadi calon Anggota Legislatif Mahasiswa, calon Presiden Mahasiswa dan
Wakil Presiden Mahasiswa.
(2) Kriteria calon Anggota Legislatif Mahasiswa, calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden
Mahasiswa diatur dalam Undang-Undang.

Pasal 52
Pelaksanaan Pemilihan Umum Raya
(1) Proses Pemilihan Umum Raya dalam penyelenggaraannya menajdi tanggungjawab Komisi
Pemilihan Umum.
(2) Perangkat Pemilihan Umum Raya terdiri dari Komisi Pemilihan Umum, Panitia Pemilihan
Umum, Panitia Pengawas Pemilihan Umum, dan Pemantau Pemilihan Umum.

Pasal 53
Komisi Pemilihan Umum
(1) Komisi Pemilihan Umum yang selanjutnya bertugas sebagai panitia pengarah pada proses
pemilu.
(2) Komisi Pemilihan Umum bertugas membuat aturan Pemilihan Umum Raya sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Komisi Pemilihan Umum bertugas menetapkan hasil akhir proses Pemilihan Umum Raya.
(4) Anggota Komisi Pemilihan Umum ialah mahasiswa aktif STT-PLN berjumlah maksimal 11
orang.
(5) Proses pemilihan anggota Komisi Pemilihan Umum melalui mekanisme uji kelayakan oleh
Legislatif Mahasiswa dan disahkan oleh Presiden Mahasiswa.
(6) Komisi Pemilihan Umum dipimpin oleh seorang koordinator yang dipilih oleh anggota Komisi
Pemilihan Umum lainnya.
(7) Komisi Pemilihan Umum melaporkan hasil Pemilihan Umum Raya kepada Legislatif
Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, dan Mahkamah Mahasiswa serta seluruh mahasiswa
STT-PLN tentang hasil kerja yang dilakukan.
(8) Komisi Pemilihan Umum berwenang memberikan sanksi kepada peserta Pemilihan Umum Raya
atas setiap pelanggran yang terjadi.
(9) Komisi Pemilihan Umum berwenang mengangkat anggota Panitia Pemilihan Umum dan Panitia
Pengawas Pemilihan Umum.

Pasal 54
Panitia Pemilihan Umum
(1) Panitia Pemilihan Umum yang berfungsi sebagai fasilitator pada proses Pemilihan Umum Raya
dan bertanggung jawab kepada Komisi Pemilihan Umum.
(2) Anggota Panitia Pemilihan Umum ialah mahasiswa STT-PLN yang merupakan perwakilan tiap-
tiap Himpunan Mahasiswa Jurusan dengan jumlah yang sama.
(3) Anggota Panitia Pemilihan Umum ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum dengan difasilitasi
Oleh Badan Eksekutif Mahasiswa.

Pasal 55
Panitia Pengawas Pemilihan Umum
(1) Panitia Pengawas Pemilihan Umum yang berfungsi sebagai pengawasan terhadap jalannya
Pemilihan Umum Raya.
(2) Anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum terdiri dari dua (2) orang perwakilan tiap-tiap
Himpunan Mahasiswa Jurusan.
(3) Berhak memberikan peringatan kepada Panitia Pemilihan Umum dan pelaku pelanggaran secara
langsung apabila terjadi pelanggaran terhadap ketentuan Pemilihan Umum Raya.
(4) Panitia Pengawas Pemilihan Umum berhak mengeluarkan rekomendasi kepada Komisi
Pemilihan Umum yang didasarkan atas fakta kronologis yang ditemukan sebagai pertimbangan
pengambilan keputusan.
(5) Panitia Pengawas Pemilihan Umum wajib melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil
kinerjanya kepada Komisi Pemilihan Umum.

Pasal 56
Pemantau Pemilihan Umum Raya
(1) Pemantau Pemilihan Umum Raya berfungsi melakukan pengawasan terhadap jalannya proses
Pemilihan Umum Raya.
(2) Pemantau Pemilihan Umum Raya ialah pengawas Pemilihan Umum Raya independen.
(3) Pemantau Pemilihan Umum Raya bersifat non-struktural dan keberadaannya disahkan oleh
Badan Eksekutif Mahasiswa setelah terlebih dahulu melalui mekanisme pemberitahuan dan
verifikasi.
(4) Pemantau Pemilihan Umum Raya berhak mengeluarkan rekomendasi kepada Komisi Pemilihan
Umum sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan berdasarkan fakta kronologis yang
ditemukan.

BAB VIII
KEKUASAAN
Pasal 57
Musyawarah Besar Mahasiswa
Musyawarah Besar Mahasiswa STT-PLN yang merupakan forum musyawarah tertinggi wakil-wakil
mahasiwa dalam lingkup Keluarga Besar Mahasiswa.

Pasal 58
Kongres Mahasiswa STT-PLN
Kongres Mahasiswa STT-PLN merupakan forum musyawarah wakil-wakil mahasiswa yang duduk
dalam Legislatif Mahasiswa STT-PLN, Badan Eksekutif Mahasiswa STT-PLN, perwakilan
Himpunan Mahasiswa Jurusan, Perawakilan Legislatif Mahasiswa Jurusan, perwakilan Departemen,
dan Perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa.

Pasal 59
Persidangan Kongres
(1) Kongres Mahasiswa STT-PLN diselenggarakan oleh Legislatif Mahasiswa.
(2) Kongres Mahasiswa STT-PLN bersidang minimal satu (1) kali dalam setahun.
(3) Segala putusan Kongres Mahasiswa STT-PLN ditetapkan melalui musyawarah untuk mencapai
mufakat.

Pasal 60
Tugas dan Wewenang
(1) Kongres Mahasiswa berwenang mengamandemen Undang-Undang Keorganisasian Keluarga
Besar Mahasiswa STT-PLN.
(2) Kongres Mahasiswa berwenang memberhentikan Presiden Mahasiswa dan/atau Wakil Presiden
Mahasiswa dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Keorganisasian.
(3) Menetapkan rancangan anggaran biaya dan rancangan anggaran kegiatan Organisasi Mahasiswa
Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN.
(4) Menetapkan Garis Besar Program Kerja Badan Eksekutif Mahasiswa.
(5) Melantik Presiden dan Wakil Presiden untuk kepengurusan selanjutnya.
(6) Melantik anggota Legislatif Mahasiswa untuk kepengurusan selanjutnya.
(7) Meminta pertanggung jawaban terhadap kinerja Presiden Mahasiswa.
(8) Menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu.

Pasal 61
Kepesertaan
(1) Peserta Kongres terdiri dari peserta penuh, peserta peninjau, dan undangan.
(2) Peserta penuh terdiri dari;
a. Seluruh anggota Legislatif Mahasiswa yang tidak dapat diwakilkan.
b. Presiden Mahasiswa yang dapat diwakilkan oleh Wakil Presiden Mahasiswa.
c. Ketua Legislatif Himpunan Jurusan atau perwakilannya.
d. Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan atau perwakilannya.
e. Ketua Departemen atau perwakilannya.
f. Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa atau perwakilannya.
(3) Peserta peninjau dan undangan diatur dalam tata tertib Kongres Mahasiswa.

BAB IX
TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN
Pasal 62
Tata urutan perundang-undangan yang berlaku di Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN ialah;
a. Undang-Undang Keoganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN.
b. Ketetapan Kongres STT-PLN.
c. Undang-Undang.
d. Keputusan Presiden dan Peraturan Organisasi Mahasiswa.

Pasal 63
tata urutan peraturan Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN merupakan sistem hukum yang berjenjang.

Pasal 64
(1) Kewenangan untuk mengamandemen Undang-Undang Keorganisasian, kecuali Mukadimah
Undang-Undang Keorganisasian berada pada Kongres Mahasiswa.
(2) Kewenangan untuk mengamandemen Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar
Mahasiswa termasuk Mukadimah Undang-Undang Keorganisasian ada di Musyawarah Besar.
(3) Undang-Undang Keorganisasian yang di amandemen tidak melebihi limapuluh persen (50%) dari
seluruh isi Undang-Undang Keorganisasian.

BAB X
KEANGGOTAAN
Pasal 65
Anggota
Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN ialah mahasiswa yang terdaftar secara akademik di
STT-PLN.
Pasal 66
Penjelasan anggota;
(1) Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN terdiri dari anggota aktif dan anggota biasa
seperti;
a. Anggota aktif adalah yang telah mengikuti prosedur penerimaan anggota aktif dan
rekomendasi Himpunan Mahasiswa Jurusan.
b. Anggota biasa adalah yang terdaftar aktif secara akademik.
(2) Prosedur penerimaan anggota aktif adalah mahasiswa yang telah mengikuti proses pengkaderan
secara bertahap;
a. Tingkat kampus yang di laksanakan Badan Eksekutif Mahasiswa.
b. Tingkat jurusan yang di laksanakan Himpunan Mahasiswa Jurusan.
(3) Anggota biasa berhak memilih dalam Pemilihan Umum Raya.
(4) Anggota aktif berhak memilih dan dipilih dalam Pemilihan Umum Raya, serta berpartisipasi
sebagai pengurus Organisasi Mahasiswa di Keluarga Besar Mahasiswa.

Pasal 67
Hak dan Kewajiban Anggota
(1) Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN berhak berserikat, berkumpul dan menyampaikan
pendapat baik secara lisan dan tulisan yang diatur dalam perundang-undangan.
(2) Anggota Keluarga Besar Mahasiswa wajib mengamalkan Undang-Undang Keorganisasian
Keluarga Besar Mahasiswa dan Perundang-undangan.
(3) Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN berhak melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dan peraturan
pelaksana dibawahnya.
(4) Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN berhak dan wajib memahami, menghayati, serta
melaksanakan segala sesuatu yang telah diputuskan sebagai perundang-undangan Keluarga Besar
Mahasiswa STT-PLN
(5) Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN wajib menjaga nama baik Keluarga Besar
Mahasiswa STT-PLN.
(6) Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN berhak mendapatkan pelayanan dan fasilitas
Kemahasiswaan.
(7) Berhak untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan Keluarga Besar Mahasiswa sesuai dengan
prosedur yang berlaku.

Pasal 68
Hilangnya Status Keanggotaan
Anggota Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN gugur status keanggotaannya apabila yang
bersangkutan kehilangan status kemahasiswaannya secara akademik.

BAB XI
PERBENDAHARAAN
Pasal 69
Keuangan
(1) Keuangan Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dapat diperoleh dari uang kemahasiswaan,
sumbangan yang tidak mengikat, dan usaha-usaha yang dianggap sah, halal.
(2) Seluruh kegiatan Organisasi Mahasiswa tidak diperkenankan menerima dana dari partai politik,
minuman keras, dan alat kontrasepsi.

Pasal 70
Rancangan anggaran
(1) Rancangan anggaran Keluarga Besar Mahasiswa ditetapkan setiap satu (1) periode, melalui
Kongres Mahasiswa dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk kepentingan
mahasiswa.
(2) Rancangan anggaran diajukan kepada Kongres Mahasiswa oleh Presiden Mahasiswa dengan
berkoordinasi bersama Himpunan Mahasiswa Jurusan, Departemen, dan Unit Kegiatan
Mahasiswa.
(3) Apabila Kongres Mahasiswa tidak menyetujui rancangan anggaran yang diusulkan oleh Presiden
Mahasiswa, maka menjalankan anggaran tahun lalu.

BAB XII
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 71
Hal Lambang dan atribut akan diatur dalam undang-undang.

BAB XIII
AMANDEMEN UNDANG-UNDANG KEORGANISASIAN
Pasal 72
(1) Usul amandemen Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN
diagendakan dalam sidang kongres mahasiswa.
(2) Setiap usul amandemen Undang-Undang Keorganisasian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN
sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah peserta Kongres Mahasiswa, diajukan secara tertulis dan
lisan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diamandemen serta alasannya.
(3) Untuk mengamandemen Undang-Undang Keorganisaian Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN,
sidang Kongres Mahasiswa harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah peserta
Kongres Mahasiswa, dan di setujui lebih dari limapuluh persen (50%) jumlah peserta Kongres
Mahasiswa.

BAB XIV
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 73
Pembubaran Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN
(1) Hal pembubaran Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN ditetapkan melalui Musyawarah Besar
Mahasiswa STT-PLN setelah didahului referendum yang diselenggarakan oleh Legislatif
Mahasiswa.
(2) Hasil referendum untuk pembubaran Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dapat dianggap sah
apabila sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah mahasiswa STT-PLN menggunakan hak pilihnya dan
2/3 dari jumlah tersebut menyatakan setuju.
Pasal 74
Aturan Eksternal
(1) Setiap elemen Keluaraga Besar Mahasiswa STT-PLN melakukan koordinasi dengan elemen lain
di luar lingkup Keluarga Besar Mahasiswa STT-PLN dalam rangka menjaga nama baik STT-
PLN.
(2) Segala bentuk organisasi ekstra kampus dan/atau partai politik dilarang berkegiatan dalam
lingkup kampus STT-PLN.
BAB XV
ATURAN PERALIHAN
Pasal I
Sejak Undang-Undang Keorganisasian ini disahkan, maka Undang-Undang Keorganisasian Keluarga
Besar Mahasiswa STT-PLN Tahun 2009 dinyatakan tidak berlaku.

Pasal II
Dalam waktu tiga bulan sesudah Musyawarah Besar II STT-PLN berakhir, Organisasi Mahasiswa
periode 2016/2017 bertanggung jawab mengatur dan menyelenggarakan segala hal yang ditetapkan
dalam Musyawarah Besar II STT-PLN.

Pasal III
Sebelumnya pengamandemenan Undang-Undang Keorganisasian hanya pada Musyawarah Besar
Mahasiswa STT-PLN dan setelah Undang-Undang ini disahkan kewenangan pengamandemenan ada
di Kongres Mahasiswa.

Pasal IV
Mahkamah Konstitusi Mahasiswa periode 2015/2016 masih tetap berlaku sampai akhir periode
kepengurusannya, dan periode 2016/2017 berganti nama menjadi Mahkamah Mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai