VISKOSITAS LARUTAN
(UJI VISKOSITAS dan BERAT JENIS SEDIAAN LARUTAN DENGAN
VISKOMETER OSWALD dan KAPILER)
DISUSUN OLEH :
1. Muhammad Aspin Hadiyani (201610410311044)
2. Deya Putri Nabilah (201610410311045)
3. Alifa mutiara (201610410311073)
4. Tias rofikotul mahmudah (201610410311102)
5. Ega Firdha Saptonengrum (201610410311216)
6. Nisa'u Dhorifa Firdausy (201610410411232)
7. Fatimah Zahra (201610410311237)
8. Nurul Isna Arfiaingtyas (201610410311243)
Suatu lapisan pada jarak r (dari sumbu pipa) yang bergerak dengan
kecepatan tertentu. Gaya f yang diperlukan untuk mempertahankan kecepatan,
dc, antara lapisan ini dan lapisan diantaranya diungkapkan sebagai persamaan
(1) sebagai berikut ;
𝑭 𝒅𝒚
= 𝛈 𝒅𝒓 persamaan (1)
𝑨
salah satu cara mementukan viskositas cairan adalah metode kapiler dari
Poseville. Pada metode ini diukur waktu (t) yang diperlukan untuk volume
tertentu cairan (v) mengalir melalui pipa kapiler dibawah pengaruh tekanan
penggerak (P) yan tetap. Dalam hal ini,, untuk cairan yang mengalir dengan
aliran laminar, persamaan Poiseville dinyatakn sebagai berikut ;
𝛑𝐫 𝟒 𝐏𝐭 𝛑𝐡𝐫 𝟒 𝐭
𝛈= = 𝐏𝐠 → persamaan (2)
𝟖𝐕𝐈 𝟖𝐕𝐈
η = viskositas dinamik
𝐠𝛑𝐡𝐫 𝟒
𝛈= persamaan (3)
𝟖𝐕𝐈
Viskositas Kapiler
Kecepatan Viskositas
Emulsi 1 Emulsi 2 Sirup 1 Sirup 2
(mPas) (mPas) (mPas) (mPas)
0.3 - - - -
0.6 2500 5000 100 100
1.5 1360 2800 80 80
3 920 1860 80 80
6 652 - 75 65
12 425 - 75 67,5
30 - - 72 68
60 - - - 68
Maka dengan alat viskometer cup-bob kita dapat membuktikan
bahwa sirup dan emulsi + CMC-Na termasuk dalam rheologi Non
Newtonian dan memiliki sifat alirnya yang berbeda. Pada percobaan
emulsi + CMC-Na dihasilkan grafik yang menunjukan bahwa emulsi +
CMC-Na bersifat alir plastis hal ini dibuktikan dengan teori bahwa CMC-
Na termasuk salah satu suspending agent. Pada percobaan pada sirup
dihasilkan grafik yang menunjukkan bahwa sirup bersifat dilatan hal ini
dilihat dengan adanya peningkatan viskositas yang terlihat dengan jelas
dengan adanya peningkatan gaya geser. Grafik ini dilakukan dengan
perbandingan viskositas (Y) / kecepatan (X).
0,12
𝜗= → 𝑉 = 𝑘(𝑡 − 𝜗)
𝑘. 𝑡
a. Aquadest
0,12
a.1 𝜗 = = 0,1573 → 𝑉 = 0,07 ( 10,9 − 0,1573 ) = 0,75
0,07.10.9
0,12
a.2 𝜗 = = 0,1617 → 𝑉 = 0,07 ( 10,6 − 0,1617 ) = 0,73
0,07.10.6
0,12
a.3 𝜗 = = 0,1648 → 𝑉 = 0,07 ( 10,4 − 0,1648 ) = 0,72
0,07.10.4
0,12
a.4 𝜗 = 0,07.10.2
= 0,1681 → 𝑉 = 0,07 ( 10,2 − 0,1681 ) = 0,70
0,12
a.5 𝜗 = = 0,1617 → 𝑉 = 0,07 ( 10,6 − 0,1617 ) = 0,73
0,07.10.6
(0,75+0,73+0,72+0,70+0,73)
𝑥̅ = = 0,73
5
b. Etanol
0,12
b.1 𝜗 = = 0,1319 → 𝑉 = 0,07 ( 13,0 − 0,1319 ) = 0,90
0,07.13,0
0,12
b.2 𝜗 = = 0,1329 → 𝑉 = 0,07 ( 12,9 − 0,1329 ) = 0,89
0,07.12,9
0,12
b.3 𝜗 = = 0,1339 → 𝑉 = 0,07 ( 12,8 − 0,1339 ) = 0,89
0,07.12,8
0,12
b.4 𝜗 = = 0,1350 → 𝑉 = 0,07 ( 12,7 − 0,1350 ) = 0,88
0,07.12,7
0,12
b.5 𝜗 = = 0,1617 → 𝑉 = 0,07 ( 10,6 − 0,1617 ) = 0,89
0,07.12,8
(0,90+0,89+0,89+0,88+89)
𝑥̅ = = 0,89
5
c. Piknometer
Aquadest
57,0𝑔−33,0𝑔
1. 𝜌 = = 0,97 𝑔/𝑚𝑙
24,782 𝑚𝑙
57,2𝑔−33,0𝑔
2. 𝜌 = = 0,98 𝑔/𝑚𝑙
24,782 𝑚𝑙
57,2𝑔−33,0𝑔
3. 𝜌 = = 0,98 𝑔/𝑚𝑙
24,782 𝑚𝑙
Etanol
53,7𝑔−33,0𝑔
1. 𝜌 = = 0,84 𝑔/𝑚𝑙
24,782 𝑚𝑙
53,7𝑔−33,0𝑔
2. 𝜌 = = 0,84 𝑔/𝑚𝑙
24,782 𝑚𝑙
53,7𝑔−33,0𝑔
3. 𝜌 = = 0,84 𝑔/𝑚𝑙
24,782 𝑚𝑙
Emulsi
56,6𝑔−33,0𝑔
1. 𝜌 = = 0,95 𝑔/𝑚𝑙
24,782 𝑚𝑙
56,6𝑔−33,0𝑔
2. 𝜌 = = 0,95 𝑔/𝑚𝑙
24,782 𝑚𝑙
56,6𝑔−33,0𝑔
3. 𝜌 = = 0,95 𝑔/𝑚𝑙
24,782 𝑚𝑙
Sirup
63,0𝑔−33,0𝑔
1. 𝜌 = = 1,21 𝑔/𝑚𝑙
24,782 𝑚𝑙
63,1𝑔−33,0𝑔
2. 𝜌 = = 1,21 𝑔/𝑚𝑙
24,782 𝑚𝑙
63,1𝑔−33,0𝑔
3. 𝜌 = = 1,21 𝑔/𝑚𝑙
24,782 𝑚𝑙
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, bertujuan untuk mengetahui viskositas dari
suatu cairan. Penentuan viskositas ini ditentukan menggunakan alat
viskometer. Viskometer yang digunakan adalah Viskometer Ostwald dan
viskometer rotasi. Untuk pengukuran waktu aliran air, etanol dan sirup ,
pengukurannya dilakukan sebanyak tiga kali kemudan dirata-ratakan. Hal
ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat karena alat yang
digunakan tidak bisa menentukan pengukuran secara pasti. Setelah dirata-
ratakan. Aquades 1 memiliki berat 24,00 gram, densitas 0,97 g/ml dengan
waktu rata rata 10,54 detik,Aquades 2 memiliki berat 24,20 gram, densitas
0,97 g/ml dengan waktu rata rata 10,54 detik, Aquades 3 memiliki berat
24,20 gram, densitas 0,97 g/ml dengan waktu rata rata 10,54 detik, etanol 1
memiliki berat 20,70 gram, densitas 0,84 g/ml dengan waktu rata rata 12,84
detik, etanol 2 memiliki berat 20.70 gram, densitas 0,84 g/ml dengan waktu
rata rata 12,84 detik,etanol 3 memiliki berat 20,70 gram, densitas 0,84 g/ml
dengan waktu rata rata 12,84 detik. Pengukuran viskositas emulsi
menggunakan viskometer rotasi didapatkan hasil berat emulisi 1 memiliki
berat 23,60 gram, densitas 0,95 g/ml dengan viskositas ... cps, emulsi 2
memiliki berat 23,60 gram, densitas 0.95 g/ml dengan viskositas ... cps,
emulsi 3 memiliki berat 23,60 gram, densitas 0,95 g/ml dengan viskositas
... cps, pengukuran viskositas sirup menggunakan viskometer rotasi
didapatkan hasil berat sirup 1 memiliki berat 30,00 gram, densitas 1,21 g/ml
dengan viskositas ... cps, sirup 2 memiliki berat 30,10 gram, densitas 1,21
g/ml dengan viskositas ... cps, sirup 3 memiliki berat 30,10 gram, desnsitas
1,21 g/ml dengan viskositas ... cps.
Menurut teori semakin lama waktu alir suatu fluida maka semakin
tinggi viskositas fluida tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan
dimana aquades yang memiliki waktu alir yang lebih lama memiliki
viskositas yang lebih tinggi dibandingkan etanol yang memiliki waktu alir
lebih cepat dengan aquades. Maka hasil pengamatan ini bisa dikatakan tidak
sesuai terhadap teori. Hal ini didasarkan pada berat molekul dari setiap
fluida tersebut. seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa ada beberapa
faktor yang mempengaruhi viskositas, salah satunya adalah berat molekul.
Berat molekul sirup lebih besar dibanding berat molekul air, dimana
semakin tinggi berat molekul maka semakin tinggi viskositas suatu fluida.
Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan pembahasan pada percobaan ini, maka dapat
disimpulkan bahwa :
Besarnya nilai viskositas suatu cairan dapat ditentukan dengan metode
viskometer Ostwald dimana cairan yang akan diukur viskositasnya
dimasukkan ke dalam pipa A kemudian dibwa ke B dan dibiarkan
mengalir serta diukur waktu alirnya dari tanda m ke n. Dan selain itu
juga, dapat ditentukan dengan viscometer cup and bob Prinsip kerjanya
sample digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding
dalamdari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah.
Sirup yang memiliki viskositas yang lebih tinggi dengan niai BJ yang
tinggi dibandingkan etanol maupun aquades yang memiliki waktu alir
lebih cepat dengan sirup. Berat molekul sirup lebih besar dibanding
berat molekul air, dimana semakin tinggi berat molekul maka semakin
tinggi viskositas suatu fluida.
Martin, Alfred, dkk. 2008. Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika, edisi
kelima. Jakarta: EGC