Anda di halaman 1dari 8

Planning

Organizing

Walikota
Bekerjasama

Terdiri dari
DP3A Bekerjasama

LPPPA

RDRM PPT PPTK JPPA

Walikota :

- Memantau dan evaluasi penyelenggaraan layanan perlindungan perempuan dan anak

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak :

- Memantau dan evaluasi penyelenggaraan layanan perlindungan perempuan dan anak


- Bertanggung jawab terhadap walikota

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak :

- Memantau dan evaluasi penyelenggaraan layanan perlindungan perempuan dan anak


- Bertanggung jawab terhadap walikota

Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM) :

- Menyiapkan rencana kegiatan pencegahan kekerasan terhadap perenpuan dan anak


- Melakukan koordinasi dengan PPT, PPTK, JPPA, serta lembaga lain terkait dengan
perlindungan perempuan dan anak
- Melaksanakan pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
- Melaksanakan penanganan anak yang berhadapan dengan hukum
- Menyelenggarakan program Geber Septi (Gerakan Bersama Sekolah Semarang Pedui dan
Tanggap Bullying)
- Pemberdayaan perempuan dan anak di bidang kesehatan mental dan psikososial
- Penyediaan data dan informasi
- Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan

Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) :

- Menyusun rencana teknis operasional pelayanan terpadu perlindungan perempuan dan


anak
- Menyelenggarakan koordinasi dan membangun jejaring kerja yang bersinergi dengan
organisasi perangkat daerah terkait
- Memfasilitasi dan menyediakan pelayanan perlindungan perempuan dan anak dari tidak
kekerasan. (Pendampingan dan bantuan hukum, pelayanan konseling, pelayanan medis
melalui rujukanm dll)
- Pemantauan terhadap korban paska penanganan PPT
- Penyediaan data dan informasi tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
- Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan terpadu perlindungan
perempuan dan anak

Pusat Pelayanan Terpadu Kecamatan (PPTK) :

- Menyusun rencana teknis operasional pelayanan terpadu perlindungan perempuan dan


anak tingkat kecamatan
- Memfasilitasi dan menyediakan pelayanan perlindungan perempuan dan anak dari tidak
kekerasan. (Pendampingan dan bantuan hukum, pelayanan konseling, pelayanan medis
melalui rujukanm dll)
- Melakukan koordinasi dan membangun jejaring kerja yang bersinergi dengan PPT,
instasi/lebaga terkait di tingkat Kecamatan, Kota serta PPT Kec lain dan atau lembaga lain
yang memiliki tugas dan fungsi di bidang pemberdayaan perempuan serta perlinungan
perempuan dan anak
- Memantauan terhadap korban paksa penanganan PPT dan atau mitra kerja
- Menyediakan data dan informasi tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
- Menyiap bahan evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan terpadu perlindungan
perempuan dan anak

JPPA :

- Melaksanakan koordinasi dengan jaringan pelayanan perlindungan perempuan dan anak di


tingkat kelurahan
- Melaksanakan pendidikan dalam upaya pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan
dan anak
- Melaksanakan pelayanan pengaduan korban kekerasan
- Melaksanakan pemantauan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan pasca
penanganan
- Penyediaan data dan informasi
- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan
Actuating

Menurut George R. Terry (1986), actuatingadalahusahamenggerakananggota-anggota kelompok


sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaranperusahaan dan
sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai
sasaran tersebut.Denganpengertiandiatas,
dapatdisimpulkanbahwaactuatingadalahupayauntukmenjadikanperencanaanmenjadikenyataan
melalui berbagai pengarahan dan kegiatan agar setiap penggerakperencanaan dapat melaksanakan
kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

Actuating pada program menanggulangikemiskinan di Kota Semarang berupaRumah Duta Revolusi


Mental (RDRM) dapatdijabarkansebagaiberikut :

1. Restorative Justice Program


Restorative Justice Programmerupakan program keadilan restorative
berbasissekolahdalambidangpemulihananak yang berhadapandenganhukum dan
mediasiramahanak. Pada restorarive justice program, salah satukegiatan yang dilakukan oleh
pemerintahkota Semarang adalah “DPPPA Kota Semarang Fasilitasi RDRM
SelenggarakanBimtekKompetensi Guru BK
dalamImplementasiKeadilanRestoratifBerbasisSekolah di Kota Semarang”.
Kegiataninidiselenggarakan di Hotel Candi Indah pada tanggal 25-26 April 2017.
Terdapattiganarasumber pada kegiatanini, yaitu Dr. Misbah Zulfa Elizabeth, M.Hum, Putri
Marlenny P., S.Psi .,M.Psi, dan Catur Yuliwiranto, S.ST., M.Sw. Kegiataninidiikuti oleh guru BK
yang ada di sekolah-sekolahkota Semarang. Kegiatanini bertujuan untuk memberikan
keterampilan pendampingan bagi guru BK kepada korban maupun pelaku tindak pidana
yang melibatkan anak khususnya di sekolah. Beberapamateri yang
disampaikandalamkegiataniniadalah :
 Keadilan restoratif sebagai alternatif penyelesaian masalah hukum dan penegakan
prinsip mediasi terapeutik
 Pengantar teori mediasi dan pengantar praktik mediasi
 Tahapan mediasi pada kasus anak yang berhadapan dengan hukum

Gambar 1.1 Dokumentasikegiatan


2. Moral and Character Education Program
Moral and Character Education ProgramadalahProgram Pendidikan moral dan karakter
HEBAT bagianak dan remaja di kota Semarang. Pada moral and character education
program, salah satukegiatan yang dilakukan oleh pemerintahkota Semarang adalah “DPPPA
MelaluiRumah Duta Revolusi Mental MengadakanSosialisasi Modul AnakHebat Kota
Semarang”. Kegiataninidiselenggarakan di Hotel AstonIn pada tanggal 4-5 Juli 2018.
Terdapatduanarasumber pada kegiatanini, yaituPutri Marlenny P., S.Psi., M.Psi., dan Dinar
Wukirsari, S.Psi., M.Psi. Kegiataninidiikuti oleh pendampingpondokpesantren, guru RA/TK,
dan guru madrasah/SD. Kegiataninibertujuanuntukmemberikan ilmu dan
pengetahuandasardalam hal mendidik dalam Pendidikan moral dan karakter juga
pengembangankompetensiserta memberikan pengawasankepadaanaksekolahjenjang TK
dan SD.Beberapamateri yang disampaikandalamkegiataniniadalahsebagaiberikut :
 Intervensi Berbasis Komunitas (Strategi Preventif Terhadap Penyimpangan Perilaku
Anak di Sekolah)
 PILAR (Peduli, Inovatif, Lincah, Adaptif, Resiliensi)

Gambar 1.2 DokumentasiKegiatan

3. Public Mental Health


Public Mental Healthadalahprogram layanankesehatan mental dan psikososial pada
masyarakat di kota Semarang. Pada program public mental health, salah satukegiatan yang
dilakukan oleh pemerintahkota Semarang adalah “Pemkot Semarang Bersama DPPPA
Fasilitasi RDRM Kota Semarang Adakan Sosialisasi Gerakan Bersama Sekolah Semarang
Peduli dan Tanggap Bullying Geber Septi”. Kegiataninidiselenggarakan di Hotel Grasia
Semarang pada tanggal 13-14 Februari 2018. Terdapatduanarasumber pada kegiatanini,
yaituPutri Marlenny P.,S.Psi.,M.Psi. dan Nindya Diah Rahayu, S.Psi. Kegiataninidiikuti oleh
perwakilan guru dan siswa SMP swasta dan negeri se kota Semarang. Pada kegiatan Geber
Septi, dibukasesikonsultasiataucurhatbagi guru, orang tuasiswa, dan siswa yang
terkenadampak bullying. Beberapamateri yang disampaikandalamkegiataniniadalah :
 Tantangan Anak Remaja Zaman Now.
 Berani Konseling Lawan Bullying
Gambar 1.3 Dokumentasikegiatan

4. Community Development Program


Community Development Programadalahprogram pengembangankomunitaskota Semarang
untukmencapaikondisipsikososial yang lebihbaik. Pada community development program,
salah satukegiatan yang dilakukan oleh pemerintahkota Semarang adalah “BimtekRelawan
Duta Revolusi Mental”. Kegiataninidiselenggarakan di The Wujil Resort and Convention
Kabupaten Semarangpada tanggal21-23 November 2018.
Kegiataninidilakukanuntukmeningkatkanpengetahuan dan
keterampilankhususnyabagianaksekolah yang menjadi korban bullying.
Kegiataniniditujukankepada para komunitasrelawan Duta Revolusi Mental yang
akanmenangani korban bullying di berbagaisekolahbaiksecarafisikmaupunsecara mental.

Gambar 1.4 Dokumentasikegiatan


5. Action Research
Action Researchadalahpenelitiantindakanterhadappermasalahanmasyarakatkota Semarang
dan publikasiilmiahsecaranasional dan internasional. Pada program action research, salah
satukegiatan yang dilakukan oleh pemerintahkota Semarang adalah “Susun SOP
KeadilanRestoratifBerbasisSekolah, RDRMGandeng Stakeholder Kota Semarang”.
Kegiataninidiselenggarakan di Hotel NEO Semarang pada tanggal 29-30 Maret 2017.
Terdapatduanarasumber pada kegiatanini, yaituDr. Muhammad Junaidi, S.Hi.,MH dan Putri
Marlenny P, S.Psi, M.Psi. Kegiataninidiikuti olehpakar pendidikan, pakah hukum, Praktisi,
guru BK, Kepolisian, Bapas.Kegiataninibertujuanuntukmenghasilkan sebuah standar dalam
penyelesaian kasus anak di Kota Semarang. Beberapamateri yang
disampaikandalamkegiataniniadalahsebagaiberikut :
 Penerapanjalurdiversiterhadappesertadidik yang
masihdalamusiaproduktifnamuntersangkutpersoalanpidana.
Jalurdiversiadalahpengembaliananakpesertadidikataumasih di dalamusiaproduktif
yang tersangkutdenganpersoalanpidanakepada orang tuanya dan
diberikansanksikhusus.
 Penerapanjustice circleyaitupemulihanhubunganantara korban dan pelaku criminal
untukmencapaikeadilan.

Gambar 1.5 Dokumentasikegiatan

6. Human Resource Development Program


Human Resource Development Program adalahprogram
pengembangankompetensidalampersiapankarierpemudaatauWiraMudaHebat. PadaHuman
Resource Development Program, salah satukegiatan yang dilakukan oleh pemerintahkota
Semarang adalah “PemberdayaanPotensi Usaha EkonomiPerempuan (PPUEP) Kota
Semarang”. Kegiataninidiselenggarakan di beberapakecamatan di kota Semarang
denganjadwal yang telahtersusunsetiapbulannya.
Kegiatanpemberdayaanditujukankepadaperempuan, terutama yang menjadikorban KDRT,
untukmenambahpengetahuan dan keterampilanusahaekonomidiri agar
dapatmandiridalammenjalankankehidupanperekonomiannya. Bentuk kegiatan
pemberdayaan adalah keterampilan di bidang manajemen usaha dan keterampilan dibidang
ekonomi dengan cara pelatihan membuat Cairan Pembersih, Rias Artis dan Tata Boga.
Gambar 1.5 Dokumentasikegiatan

Controlling

Anda mungkin juga menyukai