Profesi KGD Agus Mansyah
Profesi KGD Agus Mansyah
OLEH :
Kontraksi punggung
takut bergerak
Defisit Perawatan Diri Nyeri akut
berbaring lama
klien terjaga
Risiko kerusakan
integritas kulit
Gangguan
pola tidur
6. Pemeriksaan Penunjang
1. Neurofisiologik
a) Electromyography (EMG)
b) Need EMG dan H-reflex dianjurkan bila dugaan disfungsi radiks lebih dari
3-4 minggu
c) Bila diagnosis radikulapati sudah pasti secara pemeriksaan klinis,
pemeriksaan elektrofisiologik tidak dianjurkan.
d) Somatosensory Evoked Potensial (SSEP). Berguna untuk stenosis kanal dan
mielopati spinal.
2. Radiologik
a) Foto polos.
b) Tidak direkomendasikan untuk evaluasi rutin penderita NPB.
c) Direkomendasikan untuk menyampingkan adanya kelainan tulang.
d) Mielografi, mielo-CT, CT-Scan, Magnetik Resonance Imaging (MRI)
e) Diindikasikan untuk mencari penyebab nyeri antara lain tumor, HNP
perlengketan
f) Discography tidak direkomendasikan pada NPB oleh karena invasive
3. Laboratorium
a) Laju endap darah, darah perifer lengkap, C-reactif protein (CRP), faktor
rematoid, fosfatase alkali / asam, kalsium (atas indikasi)
b) Urinalisa, berguna untuk penyakit non spesifik seperti infeksi, hematuri
c) Likuor serebrospinal (atas indikasi)
7. Komplikasi
a. Depresi
b. Pada pasien low back pain memiliki kecenderungan mengalami depresi sehingga
akan berdampak pada gangguan pola tidur, pola makan, dan aktivitas sehari-hari
klien. Apabila depresi yang dialami pasien berlangsung lama akan dapat
menghambat waktu pemulihan low back pain.
c. Berat Badan
d. Pasien low back pain biasanya akan mengalami nyeri yang hebat dibagian
punggung bawah yang menyebabkan aktivitas dan gerakan pasien terhambat.
Akibat terhambatnya aktivitas dan gerakan pasien dapat menyebabkan kenaikan
berat badan dan obesitas. Selain itu, low back pain dapat mengakibatkan lemahnya
otot. Lemahnya otot akibat hanya berdiam dalam 1 posisi akan mengakibatkan
akumulasi lemak dalam tubuh menjadi banyak.
e. Kerusakan Saraf
Low backapain dapat menyebabkan kerusakan saraf terutama masalah pada vesika
urinaria sehingga pasien dengan low back pain akan menderita inkontinensia.
8. Penatalaksanaan
Kebanyakan nyeri punggung bisa hilang sendiri dan akan sembuh dalam 6 minggu
dengan tirah baring, pengurangan stress dan relaksasi. Pasien harus tetap ditempat
tidur dengan matras yang padat dan tidak membal selama 2 sampai 3 hari. Posisi
pasien dibuat sedemikian rupa sehingga fleksi lumbal lebih besar yang dapat
mengurangi tekanan pada serabut saraf lumbal. Bagian kepala tempat tidur
ditinggikan 30 derajat dan pasien sedikit menekuk lututnya atau berbaring miring
dengan lutu dan panggul ditekuk dan tungkai dan sebuah bantal diletakkan dibawah
kepala. Posisi tengkurap dihindari karena akan memperberat lordosis. Kadang-
kadang pasien perlu dirawat untuk penanganan “konservatif aktif” dan fisioterapi.
Traksi pelvic intermiten dengan 7 sampai 13 kg beban traksi. Traksi
memungkinkan penambahan fleksi lumbal dan relaksasi otot tersebut.
Fisioterapi perlu diberikan untuk mengurangi nyeri dan spasme otot. Terapi bisa
meliputi pendinginan (missal dengan es), pemanasan sinar infra merah, kompres
lembab dan panas, kolam bergolak dan traksi. Gangguan sirkulasi , gangguan
perabaan dan trauma merupakan kontra indikasi kompres panas. Terapi kolam
bergolak dikontraindikasikan bagi pasien dengan masalah kardiovaskuler karena
ketidakmampuan mentoleransi vasodilatasi perifer massif yang timbul. Gelombang
ultra akan menimbulkan panas yang dapat meningkatkan ketidaknyamanan akibat
pembengkakan pada stadium akut.
Obat-obatan mungkin diperlukan untuk menangani nyeri akut. Analgetik narkotik
digunakan untuk memutus lingkaran nyeri, relaksan otot dan penenang digunakan
untuk membuat relaks pasien dan otot yang mengalami spasme, sehingga dapat
mengurangi nyeri. Obat antiinflamasi, seperti aspirin dan obat antiinflamasi
nonsteroid (NSAID), berguna untuk mengurangi nyeri. Kortikosteroid jangka
pendek dapat mengurangi respons inflamasi dan mencegah timbulnya neurofibrosis
yang terjadi akibat gangguan iskemia.
9. Pencegahan
Ada beberapa cara mencegah terjadinya Low Back Pain pada pekerja (Anderson, 2002)
yaitu :
a. Berelaksasi setiap duduk selama 20 – 30 menit, berdiri meluruskan punggung dan
berjalan jalan setiap 1 jam sekali sangat berguna untuk mencegah ketegangan otot.
b. Hindari posisi duduk yang sama selama 20 – 30 menit
c. Upayakan jangan duduk pada kursi yang terlalu tinggi
d. Pada saat bekerja posisi duduk jangan duduk dengan membengkokkan punggung.
e. Jangan duduk pada kursi yang tidak ada sandarannya.
f. Selama duduk perlu menghindari duduk tanpa sokongan lengan bawah karena
dapat menyebabkan nyeri pada bahu dan punggung.
3. Intervensi Keperawatan
a. Diagnosis Keperawatan: Nyeri akut b.d agen injuri (fisik muskuloskeletal) dan
system syaraf vascular)
Tindakan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, nyeri klien berkurang
(skala 0-2)
Kriteria Hasil:
A. Klien mengalami berkurang atau hilangnya nyeri:
1. Istirahat dengan nyaman
2. Mengubah posisi dengan nyaman
3. Nyeri hilang melalui penggunaan modalitas fisik, teknik psikologis dan
meditasi
4. Menghindari ketergantungan obat
B. Tanda-tanda vital klien normal
1. Suhu:36,5-37,5 derajat Celsius
2. RR:16-24x/menit
3. Tekanan darah:110-130/70-90mmHg
4. Nadi: 60-90x/menit
No Intervensi Rasional
1 Dorong klien untuk tirah baring dan Memperbaiki posisi lumbal untuk
perubahan posisi, untuk memperbaiki mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
posisi lumbal klien.
2 Ajarkan klien teknik relaksasi untuk Dengan teknik relaksasi untuk
mengontrol dan menyesuaikan nyeri mengalihkan perhatian nyeri.
3 Ajarkan dan anjurkan untuk Dengan melakukan pernapasan
melakukan pernapasan diafragma diafragma dapat mengurangi tegangan
untuk mengurangi tegangan otot otot sehingga klien dapat rileks dan
nyeri klien berkurang
4 Upayakan untuk mengalihkan Dengan mengalihkan perhatian, nyeri
perhatian klien: membaca, bercakap- klien yang dirasakan dapat berkurang
cakap, menonton TV
5 Berikan masase jaringan lunak dengan Memberikan masase pada jaringan
lembut, untuk mengurangi spasme lunak dengan lembut dapat
otot, memperbaiki peredaran darah, memberikan rasa rileks, untuk
mengurangi bendungan, dan mengurangi spasme otot, memperbaiki
mengurangi nyeri peredaran darah, mengurangi
bendungan, dan mengurangi nyeri
Paham, ajarkan, dan bantu klien Dengan memberikan pemahaman,
cara penggunaan TENS, karena pengajaran dan bantu klien dapat
dapat menyebabkan distritmia mengerti tindakan keperawatan yang
dilakukan pada klien dank lien dapat
mendemonstrasikan tindakan
keperawatan
7 Catat respons klien terhadap Dengan mencatat respon klien dapat
berbagai modalitas memberikan tindakan klien selanjutnya
penatalaksanaan nyeri
Berikan obat sesuai order Dengan memberikan obat sesuai order
akan memberikan ketepatan terapi yang
diberikan oleh klien.
b. Diagnosis Keperawatan: Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri,
spasme otot, dan berkurangnya kelenturan
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, klien dapat
mengalami mobilitas fisik
Kriteria Hasil
A. Klien menunjukkan kembalinya mobilitas fisik:
1. kembali ke aktivitas semula secara bertahap,
2. menghindari posisi yang menyebabkan ketidaknyamanan dan spasme otot
3. merencanakan atau jadwal istirahat baring setiap hari
B. Tanda-tanda vital klien normal
1. Suhu:36,5-37,5 derajat Celsius
2. RR:16-24x/menit
3. Tekanan darah:110-130/70-90mmHg
4. Nadi: 60-90x/menit
No Intervensi Rasional
1 menantau secara kontinu mobilitas Memantau secara kontinu mobilitas
fisik klien, bergerak dan berdiri akan mengetahui aktivitas klien
2 Bantu klien merubah posisi secara Dengan merubah posisi klien secara
perlahan perlahan akan meningkatkan latihan
mobilitas fisik pada klien
3 Ajarkan klien cara yang tepat turun Dengan memberikan cara yang tepat
dari tempat tidur, dengan nyeri turun dari tempat tidur, hal ini untuk
minimal mencegah terjadinya injuri dan nyeri
4 Sampaikan dan ingatkan klien tidak Gerakan memutar dan melenggok
boleh melakukan gerakan memutar akan meningkatkan nyeri pada klien.
dan melenggok
5 Dorong klien melakukan ganti posisi, Dengan terus melakukan pergantian
berbaring, duduk, berjalan. Namun posisi berbaring, duduk, berjalan
tidak boleh dalam waktu yang lama/ akan meningkatkan mobilitas fisik
terus menerus dan mengurangi terjadinya kerusakan
integument klien
6 Buat jadwal periode istirahat berbaring Dengan membuat jadwal periode
di tempat tidur beberapa kali sehari istirahat berbaring akan
bersama-sama klien. memaksimalkan pengurangan nyeri
pada klien.
7 Dorong klien untuk mematuhi jadwal Dengan mematuhi latihan yang
latihan yang sudah dbuat dan dibuat akan memberikan latihan
meningkat latihan secara bertahap maksimalkan mobilitas klien.