Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SISTEM BASIS DATA


RELASIONAL
DAN
OBJECT-ORIENTED

Disusun Oleh

Himawan Sandhi
D42113309
Teknik Informatika

1|Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang atas rahmat-Nya
dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Sistem Basis Data Relasional
dan Objet-Oriented” telah selesai demi penyelesaian tugas akhir dari mata kuliah
Bahasa Indonesia oleh bapak Syamsul Rijal.
Makalah ini berisi hal-hal tentang perbedaan antara basis data relasional
dan basis data yang berdasar pada orientasi objek. Sangat berguna bagi mahasiswa
yang menuntut ilmu dalam bidang IT. Mudah-mudahan dengan makalah ini
pengetahuan tentang basis data bisa dimanfaatkan kedepannya.Terima kasih

Penulis

Himawan Sandhi

2|Page
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................5
Bab II Pembahasan...................................................................................................6
2.1 Definisi Basis Data.................................................................................6
2.2 Tujuan Basis Data..................................................................................6
2.3 Sistem Basis Data Relasional.................................................................8
2.4 Keuntungan Menggunakan DBMS........................................................9
2.5 Kerugian Menggunakan DBMS.............................................................9
2.6 Sistem Basis Data Berorientasi Objek.................................................10
2.7 Kelebihan OODB.................................................................................11
2.8 Kelemahan OODB...............................................................................12
Bab III Kesimpulan................................................................................................14
Daftar Pustaka........................................................................................................15

3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh


berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sstem informasi
diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data
dapat meningkatkan Daya saing perusahaan tersebut. Basis data dapat
mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan informasi dengan
cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera
memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada.
Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis data antara
lain: semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan penjadwalan
penerbangan, proses regristasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan
tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan, pembelian dan pencatatan data barang pada
perusahaan dagang, pencatatan data pegawai beerta akrifitasnya termasuk operasi
penggajian pada suatu perusahaan, dan sebagainya. Beberapa informasi pada
perusahaan retail seperti jumlah penjualan, mencari jumlah stok penjualan,
mencari jumlah stok yang tersedia, barang apa yang paling lakudijual pada bulan
ini, dan berapa laba bersih perusahaan dapat diketahui dengan mudah dengan
basis data. Pada perpustakaan, adanya aplikasi pencarian data buku berdasarkan
judul, pengarang atau kriteria lain dapat mudah dilakukan dengan basis data.
Pencarian data peminjam yang terlambat mengembalikan juga mudah dilakukan
sehingga bisa dibuat aplikasi pembuatan surat berdasarkan informasi yang
tersedia.
Dengan memanfaatkan teknologi jaringan, kemampuan basis data dapat
dapat dioptimalkan. Misalnya transaksi antar cabangpada sebuah perbankan
secara online. Begitu banyak yang dapat diperoleh dengan pemanfaatan basis
data. Basis data dapat meningkatkan daya guna perangkat computer yang
mungkin tadinya hanya untuk keperluan game atau pengetikan dengan aplikasi
office.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka


dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud Basis Data?
2. Apa tujuan dari adanya Basis Data?

4|Page
3. Apa perbedaan sistem basis data Relasional dan Berorientasi Objek?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan yang akan dicapai yaitu sebagai berikut :


1. Untuk memahami pengertian dari Basis Data;
2. Untuk memahami tujuan dari adanya Basis Data, dan
3. Untuk mengetahui perbedaan sistem basis data Relasional dan
Berorientasi Objek.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini yaitu:


1. Mahasiswa dapat memahami konsep dasar dari pemahaman Basis Data
yang ada demi membantunya proses pendidikan dalam ilmu
pemrograman, dan
2. Mahasiswa dapat mengambil keputusan dengan cepat dalam proyek
pengolahan data nantinya.

5|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Basis Data

Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri
merupakan fakta mengenai obyek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan
nilai (angka,deretan karakter, atau symbol). Basis data dapat didefinisikan dalam
berbagai sudut pandang seperti berikut:
 Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasikan
sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan
mudah;
 Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk
memenuhi kebutuhan, dan
 Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam
media penyimpanan elektronik.

2.2 Tujuan Basis Data

Basis data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan,


ketepatan, dan kecepatan dalam pengambilan kembali. Untuk mencapai tujuan,
syarat sebuah basis data yang baik adalah sebagai berikut;

1) Tujuan adanya redundansi dan inkonsistensi data

Redudansi terjadi jika suatu informasi disimpan di beberapa tempat.


Misalnya, ada data mahasiswa yang memuat NIM, nama, alamat, dan atribut
lainnya, sementara kita punya data lain tentang data KHS mahasiswa yang isinya
yang terdapat NIM, nama, mata kuliah, dan nilai.

2) Kesulitan Pengaksesan Data

Basis data memiliki fasilitas untuk melakuakan pencarian informasi


dengan menggunakan Query taupun dari tool untik melihat tabelnya. Dengan
fasilitas ini. Kita bisa secara langsung melihat data dari software DBMS-nya.
Selain itu, baiss data bias dihubungkan dengan program aplikasi sehingga
memudahkan pengguna dalam mengakses informasi. Misalnya program aplikasi

6|Page
untuk kasir yang terhubung dengan basis data pengguna cukup mengguna fasilitas
pencarian ataupun laporan. Yang tersedia pada program aplikasi untuk
mendapatkan informasi stok, laporan penjualan, dan lain-lain. Dalam basis data,
informasi yang diperolah dari kumpulan data bisa berupa keseluruhan data,
sebagai data, data denga filter tertentu, data yang terurut, ataupun data summary.
Sebagai contoh sederhana ketika kita ingin mencatat data alamat dan
telepon dari kolega kita. Sebagai orang akan menggunakan buku alamat. Metode
pencatat dilakukan dilakukan dengan menuliskan data setelah catatan terakhir.
Ketika kita menginginkan informasi alamat seseorang kita akan mencari karena
informasi yang tersaji tidak terurut. Ada juga orang mencatat dengan
mengelompokan nama berdasarkan abjad. Hal ini akan lebih mempermudah
pencarian karena kita tidak perlu membaca keseluruhan data, tetapi cukup dalam
satu kelompok saja. Tapi masalah baru muncul ketika jumlah data untuk
sekelompokan data abjad teretentu telalu banyak sedangkan kelompok abjad yang
lain masih terlalu sedikit. Dalam metode ini, ada banyak ruang tidak terpakai jika
memberikan ruang yang sama untuk setiap kelompok. Dalam hal pencarian,
kesulitan akan kita temui ketika informasi yang kita ingin cari dengan kata kunci
sebagagian namanya. Misalnya kita akan mencari alamat Anto, sementara yang
tercatat dalam buku catatan adalah Mardianto. Tentu saja kita tidak akan dapat
menemukannya dalam kelompok data dengan huruf depan A. selain itu, tidak
selamanya kata kunci yang diketahui adalah dari nama, tetapi bisa saja yang
diketahui adalah nomer teleponnya, sedangkan yang ingin kita cari adalah alamat
dan namanya. Hal ini merupakan masalah baru dari pencatatan data dengan buku.
Basis data bisa memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan tersebut
diatas.

3) Pengguna yang Banyak

Basis data memungkinkan pengguna data bersama-sama oleh banyak


pengguna pada saat yang bersamaan atau pada saat yang berbeda. Dengan
meletakkan basis data pada bagian server yang bisa diakses kesemua pengguna
dari banyak klient, kita sudah menyediakan akses kesemua pengguna dari
computer klient ke sumber informasi yaitu basis data. Tentu saja pengaksesan oleh
pengguna-pengguna ini disesuaikan dengan hak aksesnya. Misalnya sebuah
perguruan tinggi memiliki data tentang mahasiswa, pembayaran, dan lain-lain
yang diletakan dalam sebuah basis data. Bagian akademi akan bisa mengakses
data-data akademi mahasiswa, bagian keuangan akan diijinkan mengakses data
pembayaran mahasiswa, sementara mahasiswa hanya bisa melihat status
akademi/keuangan yang berhubungan dengan dirinya saja. Hal ini sangat
dimungkinkan dengan penyimpanan data dalam basis data.

7|Page
2.3 Sistem Basis Data Relasional

Sebuah sistem manajemen basis data relasional atau dalam bahasa


Inggrisnya dikenal sebagai relational database management system
(RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah
seperangkat program komputer) yang dirancang untuk mengatur/memanajemen
sebuah basis data sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan
melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya. Contoh
penggunaan DBMS ada banyak sekali dan dalam berbagai bidang kerja, misalnya
akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Meskipun pada
awalnya DBMS hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan berskala besar yang
memiliki perangkat komputer yang sesuai dengan spesifikasi standar yang
dibutuhkan (pada saat itu standar yang diminta dapat dikatakan sangat tinggi)
untuk mendukung jumlah data yang besar, saat ini implementasinya sudah sangat
banyak dan adaptatif dengan kebutuhan spesifikasi data yang rasional sehinggal
dapat dimiliki dan diimplementasikan oleh segala kalangan sebagai bagian dari
investasi perusahaan.
Sistem basis data relasional merupakan model yang paling sederhana
sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna, serta merupakan model
yang paling populer saat ini. Model ini menggunakan sekumpulan tabel
berdimensi dua (yang disebut relasi atau tabel), dengan masing-masing relasi
tersusun atas tupel atau baris dan atribut.
Basis data relasional adalah sekumpulan tabel-tabel yang memiliki
hubungan relasi secara matematika dan logika. Hubungan relasi antar tabel pada
umumnya berupa query, yakni tata aturan relasi yang sudah disusun berdasarkan
desain dan teknik basis data tertentu yang digunakan. Query menjelaskan
hubungan antar tabel secara matematika dan logika. Query terdiri dari operasi-
operasi matematika dan logika yang diterapkan pada sekumpulan tabel. Basis data
relational dibangun dari sekumpulan tabel yang memiliki hubungan relasi, dimana
relasi itu dinyatakan dengan query. Query itu terdiri dari beberapa operasi -secara
matematika- misalkan operasi join dengan beberapa operator –secara logika-
seperti AND dan OR. Query-query itu disimpan pada suatu file relasi basis data.
Selanjutnya file relasi basis data, file tabel basis data, file field data structure
language (DSL) dan file field data definition language (DDL), disimpan dalam
suatu skema basis data pada file basis data project yang bersangkutan. File- file itu
harus dibuat terlebih dahulu sebelum membangun sebuah file basis data project.
Model basis data relasional merupakan model basisdata yang dirancang
agar memiliki konsistensi informasi dalam bentuk normalisasi database. Yang
secara implementatif dan operasional dikendalikan oleh mesin Database
Managemen System (DBMS). Struktur dasar basis data relasional :

8|Page
 Relasional Database Management System (RDBMS) beroperasi pada
lingkungan logika manusia.
 Basisdata relasional diasumsikan sebagai sekumpulan tabel-tabel.
 Setiap tabel terdiri dari serangkaian per-potongan baris/kolom
 Tabel-tabel (atau relasi) terhubung satu dengan lainnya menggunakan
entitas tertentu yang digunakan secara bersama
 Tipe hubungan seringkali ditunjukkan dalam suatu skema
 Setiap tabel menghasilkan data yang lengkap dan kebebasan struktural

2.4 Keuntungan Menggunakan DBMS

a. Penggunaan data bersama (The Data Can Be Shared);


b. Mengurangi kerangkapan data (Redudancy Can Be Reduced);
c. Menghindari ketidakkonsistenan data (Inconsistency Can Be Avoided);
d. Integritas data terpelihara (Integrity Can Be Maintained);
e. Keamanan terjamin (Security Can Be Enforced);
f. Kebutuhan user yang kompleks dapat teratasi (Balanced conflicting
requirements);
g. Pelaksanaan standarisasi (Standards Can Be Enforced);
h. Meningkatkan produktivitas (Increased Productivity), dan
i. Layanan back up dan recovery semakin baik (Improved backup and
recovery services).

2.5 Kerugian Menggunakan DBMS

a. Rumit (Complexity), karena penetapan fungsi dari DBMS yang baik,


menyebabkan DBMS menjadi software yang cukup rumit. Seluruh user
harus mengetahui fungsi-fungsi yang ada dengan baik, sehingga dapat
memperoleh manfaatnya;
b. Ukuran (Size), kerumitan dan banyaknya fungsi yang ada menyebabkan
DBMS memerlukan banyak software pendukung yang mengakibatkan
penambahan tempat penyimpanan dan memory;
c. Biaya DBMS (Cost of DBMS);
d. Biaya tambahan hardware (Additional hardware costs);
e. Biaya Konversi (Cost of conversion);
f. Performance, pada dasarnya DBMS dibuat untuk menyediakan banyak
aplikasi, akibatnya mungkin beberapa aplikasi akan berjalan tidak
seperti biasanya, dan

9|Page
g. Resiko Kegagalan (Higher impact of a failure), karena system yang
terpusat, jika seluruh user dan aplikasi terakses dari DBMS maka
kerusakan pada bagian manapun dari system, akan menyebabkan
operasi terhenti;

2.6 Sistem Basis Data Berorientasi Objek

Sistem basis data berorientasi objek atau object-oriented database adalah


salah satu jenis database dimana data direpresentasikan dalam bentuk objek.
Object Oriented Database merupakan sebuah sistem data base yang
menggabungkan semua konsep penting dari object oriented. Pendekatan ini
sangat dipengaruhi oleh bahasa pemrograman object oriented dan dapat dipahami
sebagai usaha untuk menambah fungsionalitas DBMS pada lingkup bahasa
pemrograman.
Objek database mulai populer pada pertengahan tahun 1990-an. Bermula
dari Objek Oriented Programming (OOP) yang kemudian dikembangkan menjadi
Objek Oriented Database (OOD) dan pada akhirnya menjadi Objek Oriented
Analysis (OOA). Di dalam konsep objek oriented database kita dapat melakukan
pemodelan data dari semua phenomena dan dapat dinyatakan dalam bahasa umum
(natural). Objek Oriented Database pada dasarnya merupakan kosep dari
pemrograman berorientasi objek secara umum ditambah dengan database sebagai
media penyimpanan datanya yang berbentuk class-class, sehingga dalam hal ini
masih berhubungan erat dengan E-R Model. Objek Oriented Database muncul
karena kekomplekan dari penyimpanan objek-objek yang akan disimpan didalam
database sehingga konsep dari Relational Database Manejement System
(RDBMS) masih tetap digunakan. Mekanisme penyimpanan objek-objek didalam
Relational Database Manejement System ini sering dikenal dengan istilah
ORDBMS (Object Relational Database Managemen System).
Secara tradisional rekayasa perangkat lunak dan manajemen basis data
yang ada merupakan disiplin ilmu yang terpisah. Teknologi basis data
momfokuskan pada aspek-aspek statik media penyimpanan informasi, sedangkan
rekayasa perangkat lunak merupakan model aspek dinamik dari perangkat lunak.
Dengan adanya generasi ketiga dari sistem manajemen basis data yang disebut
Object Database Management Systems (ODBMS), dua disiplin ilmu tadi telah
dikombinasikan untuk menyediakan modelling yang dapat berjalan bersama yaitu
data dan aksi pemrosesan terhadap data. ODBMS sering disebut Object Oriented
DBMS atau Object Data Management Systems.
Object oriented merupakan suatu pendekatan baru dari pembuatan
perangkat lunak yang sangat menjanjikan untuk memecahkan beberapa masalah
klasik dari pengembangan perangkat lunak. Konsep yang mendasari teknik objek

10 | P a g e
ini adalah bahwa seluruh software sebaiknya dapat dibangun melebihi standar,
komponen-komponen dapat digunakan kembali apabila dimungkinkan.

2.7 Kelebihan OODB

1) Desain yang indah


Banyaknya waktu dan tenaga yang terbuang dalam menangani data
memang menjadi masalah yang umum dalam suatu sistem basis data.
Dalam OODB masalah tersebut dapat diminimisasi dengan konsep
berorientasi objek yang dimilikinya sebab dengan konsep OO, proses
penyimpanan dan pengambilan data akan menjadi lebih sederhana. Selain
mendapatkan persistensi data, dengan OODB kita juga mendapatkan
persistensi keseluruhan obyek database, bahkan termasuk implemented
behaviour-nya. Kita juga dapat dengan mudah memanggil suatu method
dari objek tertentu pada database di server sehingga distribusi aplikasinya
lebih mudah.

2) Penyederhanaan pembuatan aplikasi


Tanpa disadari, terkadang suatu proyek dapat melambung biayanya
karena faktor teknis seperti penggunaan beberapa tool, bahasa program
dan lingkungan dari aplikasi yang berbeda-beda. Belum lagi biaya
pelatihan dan lain-lain. Dengan OODB kita dapat menyederhanakan
pembuatan aplikasi dengan mengurangi penggunaan bahasa pemrograman
dan teknologi yang digunakan. Programmer cukup menguasai konsep OO
dan bahasa pemrograman OO dengan sedikit tambahan mengenai
konektivitas aplikasi dengan database. Selain itu, programmer tinggal
memfokuskan pada persistensi objek.

3) Kinerja yang tangguh


Dengan RDB seorang programmer harus menghabiskan waktu dan
tenaga untuk memetakan data dengan objek, menguraikan tabel-tabel ke
dalam objek dan sebagainya. Terkadang hal ini mencapai sepertiga atau
bahkan separuh dari program itu sendiri. Hal ini tentunya akan
menyebabkan kinerja menjadi lambat karena harus memetakan objek
tersebut, belum lagi bila harus melaksanakan query-query yang kompleks.
Masalah tersebut tidak dijumpai dalam OODB, karena dalam
OODB, program mengakses data dengan objek nya secara langsung
sehingga kinerja program akan lebih tinggi. Lebih dari itu, pada beberapa
produk ODBMS bahkan dimungkinkan adanya client caching. Bayangkan

11 | P a g e
kecepatan yang dapat dihasilkan bila program hanya perlu mengakses
cache dari database yang sudah ada di client.

2.8 Kelemahan OODB

1) Proses Data
Hal yang bisa kita soroti adalah resiko migrasi dari RDB ke OODB
atau sebaliknya. Cara penyimpanan dan pengambilan data pada OODB
sangat berbeda dengan RDB. Demikian juga cara pengaksesannnya. Itu
sebabnya, apabila kita bermigrasi dari RDB ke OODB, kita harus terus
menggunakan OODB. Setelah mengimplementasikan OODB, sangat sulit
untuk kembali ke RDB.

2) Tight application coupling


Pada banyak implementasi OODB, data berpasangan erat dengan
aplikasinya sehingga sulit untuk dipisahkan. Hal ini menyederhanakan
desain dan kode, tapi menghilangkan batas antara basis data dengan
aplikasi. Juga menyebabkan suatu kendala baru bila kita ingin bermigrasi
ke produk ODBMS yang berbeda atau kembali kedalam RDBMS. Contoh
tight coupling adalah bahasa COBOL di mana ada kesulitan untuk
mengakses basis data COBOL dengan bahasa pemprograman lain.

3) Kecacatan kinerja
Memang, dari kinerjanya yang tangguh dalam hal mengakses data
secara efisien, namun pada kondisi tertentu mungkin saja OODB
menghasilkan kinerja yang buruk. Misalnya OODB yang lemah dalam
pelaksanaan ad-hoc query. Kehilangan arah data juga bisa menjadi
masalah karena optimisasi dan fungsionalitas OODB biasanya ketinggalan
dengan produk RDBMS yang telah lebih lama beredar di pasaran.
Beberapa implementasi OODB tidak menyediakan penguncian yang
cukup kecil terhadap data akibatnya penguncian bisa saja terjadi pada
kumpulan objek padahal yang dituju hanya satu objek tertentu saja.

4) Dukungan platform yang terbatas


Pada dasarnya OODB dapat diterapkan pada bahasa pemrograman
orientasi obyek apa saja, tapi produk ODBMS yang ada masih kebanyakan
diorientasikan untuk digunakan dalam bahasa Java dan C++. Disamping
itu juga belum banyak tersedia komponen untuk pengaksesan OODB
untuuk bahasa pemrograman lainnya. Bahkan, walaupun OODB
diimplementasikan dengan Java, kita harus tetap mencari jaminan bahwa

12 | P a g e
implementasi dapat diterapkan pada platfrom yang bermacam-macam
meningat Java juga memiliki aneka nuansa dan keanehan-keanehan bila
diterapkan pada lingkungan yang berbeda.

5) Query yang kompleks


Terkadang, cara query pada OODB bisa berbeda-beda tergantung
bahasa pemograman yang digunakan. Akses data juga tak bisa dilakukan
dengan melihat ID-Object saja atau primary key saja, namun kadang juga
berdasarkan range, pola, dll. Oleh sebab itu, OODB butuh logika yang
mendalam pula. Selanjutnya, orang yang mempunyai kemampuan spesifik
OODB lebih sedikit daripada orang yang memahami RDB atau orang yang
menguasai MS-Access, MS-SQL, Oracle, dll. Peralihan paradigma dari
RDB ke OODB juga membutuhkan pelatihan khusus karena banyak
perbedaan pendekatan seperti performa, join, locking, query, dsb.

13 | P a g e
BAB III
KESIMPULAN
Sebuah sistem manajemen basis data relasional atau dalam bahasa
Inggrisnya dikenal sebagai relational database management system
(RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah
seperangkat program komputer) yang dirancang untuk mengatur/memanajemen
sebuah basis data sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan
melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya. Contoh
penggunaan DBMS ada banyak sekali dan dalam berbagai bidang kerja, misalnya
akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Keuntungan
RDBMS, seperti:
a. Penggunaan data bersama (The Data Can Be Shared);
b. Mengurangi kerangkapan data (Redudancy Can Be Reduced);
c. Menghindari ketidakkonsistenan data (Inconsistency Can Be Avoided);
d. Integritas data terpelihara (Integrity Can Be Maintained);
e. Keamanan terjamin (Security Can Be Enforced);
f. Kebutuhan user yang kompleks dapat teratasi (Balanced conflicting
requirements);
g. Pelaksanaan standarisasi (Standards Can Be Enforced);
h. Meningkatkan produktivitas (Increased productivity), dan
i. Layanan back up dan recovery semakin baik (Improved backup and recovery
services).
Sistem basis data berorientasi objek atau object-oriented database adalah
salah satu jenis database dimana data direpresentasikan dalam bentuk object.
Object Oriented Database merupakan sebuah sistem data base yang
menggabungkan semua konsep penting dari object oriented. Pendekatan ini
sangat dipengaruhi oleh bahasa pemrograman object- oriented dan dapat
dipahami sebagai usaha untuk menambah fungsionalitas DBMS pada lingkup
bahasa pemrograman. Keuntungan OODB, seperti berikut:
a. Desain yang indah;
b. Penyederhanaan pembuatan aplikasi, dan
c. Kinerja yang tangguh.

14 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Apriani. 2012. Makalah Sistem Basis Data.


http://www.apriani101212055.blogspot.com/2012/01/makalah-sistem-
basis-data.html diakses pada hari Senin tanggal 3 Desember 2013 pukul
18.00 WITA

Ahmad. 2013. Makalah Basis Data Object Oriented.


http://www.skripsisaya.com/2013/07/makalah-basis-data-object-
oriented.html diakses pada hari Senin tanggal 3 Desember 2013 pukul
18.00 WITA

Kusumo, Tri. 2012. Basis Data Relasional.


http://www.trikusum.blogspot.com/2012/10/basis-data-relasional.html
diakses pada diakses pada hari Senin tanggal 3 Desember 2013 pukul
19.00 WITA

Septiani, Wenny Wulan. 2012. Object Oriented Database.


http://wennyween.blogspot.com/2012/05/object-oriented-database.html
diakses pada diakses pada hari Senin tanggal 3 Desember 2013 pukul
19.00 WITA

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai