Anda di halaman 1dari 9

KEPERAWATAN JIWA

Konsep Keperawatan Jiwa Dan Terapi Modalitas

Disusun Oleh :

Ririn Dian Wulandari (1720062)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

TAHUN AJARAN 2018-2019


KONSEP KEPERAWATAN JIWA

1. PENGERTIAN
A. Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi
tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai
sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
B. Kesehatan jiwa meliputi
1. Bagaimana perasaan anda terhadap diri sendiri
2. Bagaimana perasaan anda terhadap orang lain
3. kemampuan anda mengatasi persoalan hidup anda Sehari - hari.
C. Beberapa pengertian manusia:
1. Individu yang holistik: terdiri dari jasmani dan ‘rohani’.
2. Terdiri dari komponen jasmani, akal, jiwa dan qalbu (ruh)
3. Struktur jiwa manusia terdiri dari id (insting-prinsip kepuasan), ego
(kesadaran realitas-prinsip realitas), super ego/ moralitas-prinsip moralitas
(Teori Freud).
2. PENGERTIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
a. Menurut American Nurses Associations (ANA)
Keperawatan jiwa adalah area khusus dalam praktek keperawatan yang
menggunakan ilmu tingkah laku manusia sebagai dasar dan menggunakan diri
sendiri secara teraupetik dalam meningkatkan, mempertahankan, memulihkan
kesehatan mental klien dan kesehatan mental masyarakat dimana klien berada
(American Nurses Associations).
b. Menurut WHO
Kes. Jiwa bukan hanya suatu keadaan tdk ganguan jiwa, melainkan mengandung
berbagai karakteristik yg adalah perawatan langsung, komunikasi dan management,
bersifat positif yg menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yg
mencerminkan kedewasaan kepribadian yg bersangkutan.
c. Menurut UU KES. JIWA NO 03 THN 1966
Kondisi yg memungkinkan perkembangan fisik, intelektual emosional secara
optimal dari seseorang dan perkebangan ini selaras dgn orang lain.
3. PRINSIP-PRINSIP KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
 Roles and functions of psychiatric nurse : competent care (Peran dan fungsi
keperawatan jiwa : yang kompeten).
 Therapeutic Nurse patient relationship (hubungan yang terapeutik antara
perawat dengan klien).
 Conceptual models of psychiatric nursing (konsep model keperawatan jiwa).
 Stress adaptation model of psychiatric nursing (model stress dan adaptasi
dalam keperawatan jiwa).
 Biological context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan biologis dalam
keperawatan jiwa).
 Psychological context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan psikologis
dalam keperawatan jiwa).
 Sociocultural context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan sosial
budaya dalam keperawatan jiwa).
 Environmental context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan
lingkungan dalam keperawatan jiwa).
 Legal ethical context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan legal etika
dalam keperawatan jiwa).
 Implementing the nursing process : standards of care (penatalaksanaan proses
keperawatan : dengan standar- standar perawatan).
 Actualizing the Psychiatric Nursing Role : Professional Performance Standards
(aktualisasi peran keperawatan jiwa: melalui penampilan standar-standar
professional).
4. KONSEPTUAL MODEL KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Model View of Therapeutic Roles of a


behavioral process patient &
deviation therapist
Psychoanalytical Ego tidak Asosiasi bebas Klien:
(freud, Erickson) mampu & analisa mengungk
mengontrol mimpi apkan
ansietas, Transferen semua
konflik untuk pikiran &
tidak memperbaik mimpi
selesai i traumatic Terapist :
masa lalu menginter
pretasi
pikiran
dan mimpi
pasien
Interpersonal Ansietas Build feeling Patient:
(Sullivan, timbul & security share
peplau) dialami Trusting anxieties
secara relationship Therapist :
interperson & use
al, basic interpersona empathy &
fear is fear l relationshi
of rejection satisfaction p
Social Social & Environment Pasien:
(caplan,szasz) environme manipulatio menyampa
ntal factors n & social ikan
create support masalah
stress, mengguna
which kan
cause sumber
anxiety yang ada
&symptom di
masyaraka
t
Terapist:
menggali
system
social
klien
Existensial Individu Experience in Klien:
(Ellis, Rogers) gagal relationship, berperan
menemuka conducted serta
n dan in group dalam
menerima Encouraged to pengalama
diri sendiri accept self n yang
& control berarti
behavior untuk
mempelaja
ri diri
Terapist:
memperlu
as
kesadaran
diri klien
Supportive Faktor Menguatkan Klien:
Therapy biopsikoso respon terlibat
(Wermon,Rockl sial & koping dalam
and) respon adaptif identifikas
maladapti i coping
ve saat ini Terapist:
hubungan
yang
hangta
dan
empatik
Medical Combination Pemeriksaan Klien:
(Meyer,Kreapli from diagnostic, menjalani
n) physiologi terapi prosedur
cal, somatic, diagnostic
genetic, farmakologi & terapi
environme k & teknik jangka
ntal & interpersona panjang
social l Terapist :
Therapy,
Repport
effects,Di
agnose
illness,
Therapeut
ic
Approach
TERAPI MODALITAS

Pengertian Terapi modalitas adalah terapi yang diberikan pada pasien dengan
gangguan jiwa yang bertujuan untuk memulihkan pasien dan membekali pasien untuk
kembali ke masyarakat. terapi modalitas dimulai pada saat pasien dirawat sampai
pulang dan hidup di masyarakat. Berikut ini akan diuraikan bagian-bagian dari terapi
modalitas.
I. Pendidikan kesehatan pada klien rawat inap
Keluarga dan pasien harus dilibatkan sejak awal. dan Perawat berperan aktif
dalam memberi pendidikan kesehatan secara formal dan informal.Proses dimulai
dengan pemberian informasi tertulis tentang kebijakan, prosedur dan kegiatan selama
di rumah sakit. Untuk itu perawat perlu kaji tingkat pendidikan dan kesiapan belajar.
Isi pendidikan kesehatan tentang diagnosa medik, pemberian informasi tentang tanda /
dan gejala, respon terhadap obat, tindakan yang harus dilakukan oleh pasien keluarga.
dan bentuk-bentuk perawatan di rumah sakit yang harus dilanjutkan oleh keluarga.di
rumah
Cara pendidikan kesehatan : bisa secara individu, terapi keluarga, terapi kelompok.
Alasan pemberian pendidikan kesehatan adalah Undang – undang perlindungan
konsumen, hak – hak pasien dan Undang-Undang Kesehatan NO : 23. Tempat
pelaksanaan adalah tempat yang memudahkan sosialisasi dan tetap menjaga
privacy. Tata ruang dan perabotan nyaman dan menarik.
II. Terapi milleu
Memanipulasi lingkungan agar mudah mengubah kepribadian pasien. Stanton &
Schwartz ( 1954 ) menyatakan Lingkungan sama pentingnya dengan tindakan lain.
Karena lingkungan membantu klien melepaskan konflik – konflik dan belajar perilaku
baru. Klien memakai lingkungan untuk mengubah prilakunya..
III Psikoterapi individu
Mengarah pada usaha mengembangkan kemampuan proses pikir, perasaan,
persepsi dan prilaku.
IV. Terapi perilaku
Mengarah pada perilaku yang sesuai dengan norma-norma dimasyarakat dan
adaptif
V. Terapi kelompok
Terapi yang diberikan secara berkelompok dan dilakukan secara berseri
VI. Terapi keluarga.
Memandang keluarga sebagai suatu keseluruhan dan intervensi dilakukan pada
seluruh keluarga
VII. Psikodrama
Klien bermain drama dengan adegan yang telah ditentukan. Klien mampu
mengembangkan kesadaran tentang peikiran, perasaan, dan tindakannya serta
pengaruhnya pada orang lain.
VIII Terapi rehablitasi
a. Terapi okupasi
Memberikan latihan seni dan ketrampilan sehingga pasien mampu mandiri dan
mencurahkan perasaannya dalam kegiaatan yang produktif. Terapi ini bisa individual
dan kelompok Setelah pengkajian. pasien memilih kegiatan tradisional : Menjahit,
bertukang, kerajinan tangan, berternak, bertani. atau Latihan asertif, kegiatan harian
dan merawat diri dan latihan komunikasi
b. Terapi rekreasi
Dipimpin seorang terapist yang mengarahkan ke kegiatan fisik dan pertandingan
Misal : Volli, basket. Mengembangkan kemampuan menjaga kesehatan dan interaksi
bersaing, sehingga bisa terlepas dari beban dan ketegangan.
c. Terapi pergerakan dan menari
Bertujuan untu mengintegrasi gerakan otot dengan kognitif
d. Terapi seni
Membantu klien mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui lukisan dan
membuat karya seni. Membuat klien mengekspresikan tanpa rasa bersalah.
dan mengembangkan imajinasi.
e. Merawat tanaman / hewan peliharaan
Mengembangkan kempuan menyayangi, kelembutan, merawat tanpa merasa takut
atau ditolak. Tanaman dan hewan dapat memberi respon tapi tidak banyak permintaan
( seperti keluarga / teman ). Pasien jadi peka pada kebutuhan organisme lain dan ini
menjadi dasar mengerti kebutuhan orang lain.
IX . Terapi somatik
Intevensi keperawatan yang berhubungan dengan fisik dan berkolaborasi dengan
dokter.
Daftar pustaka
Keliat, Budi Anna;Panjaitan;Helena. 2015. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Ed.2.
Jakarta: EGC.
Stuart, Gail W.2015.Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai