Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH MANAJEMEN RISIKO

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI CITIBANK

Dosen Pengampu: Cempaka Paramita, S.E., M.Sc

Disusun oleh: Kelompok 2

1. Siti Zumrotul Irhamni (170810201023)

2. Afifah Arosidah (170810201027)

3. Lizzy Adhisti (170810201032)

4. Nensy Parida S. (170810201041)

5. Linda Sari (170810201047)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ananlisis penerapan manajemen risiko di Citibank. Makalah ini telah kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah analisis
penerapan manajemen risiko di Citibank ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Jember, 12 Mei 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2

BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................................... 3

2.1 Profil Citibank ..................................................................................... 3

2.1.1 Sejarah Pendirian ..................................................................... 3

2.1.2 Produk Citibank ........................................................................ 4

2.1.3 Struktur Organisasi Citibank .................................................. 5

2.1.4 Lokasi Citibank ......................................................................... 7

2.1.5 Posisi dan Produk Citibank Indonesia .................................... 7

2.2 Identifikasi dan Analisis Risiko yang Dihadapi Citibank ............... 8

2.2.1 Risiko yang Dihadapi Citibank ................................................ 8

2.2.2 Matriks Risiko ........................................................................... 17

2.3 Penanganan Risiko Berdasarkan Hasil Identifikasi ........................ 18

2.4 Kasus yang Pernah Dihadapi Citibank ............................................. 27

2.4.1 Kasus Nasional ......................................................................... 27

2.4.2 Metode Penanganan Kasus Nasional ..................................... 30

2.4.3 Penilaian Terhadap Metode Penanganan Nasional .............. 31

2.4.4 Kasus Global ............................................................................. 31

iii
2.4.5 Metode Penanganan Kasus Global ......................................... 32

2.4.6 Penilaian Terhadap Metode Penanganan Global ................. 33

BAB 3 PENUTUP .................................................................................................. 34


3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 34
3.2 Saran .................................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 35

iv
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Risiko merupakan bagian dari kehidupan manusia maupun perusahaan


sepanjang manusia hidup, manusia akan selalu menghadapi risiko. Ketika kegagalan itu
terjadi oleh karena berbagai faktor yang menyebabkannya, bisa jadi kita akan
mendapatkan risiko kerugian baik materi maupun non materi dalam berbagai
bentuknya. Agar resiko kerugian yang diperoleh minimal, maka perlu dilakukan
manajemen terhadap kemungkinan terjadinya resiko yang lebih sesuai dengan
manajemen risiko.

Bank merupakan salah satu fasilitas pelayanan jasa yang berkaitan dengan
keuangan merupakan bagian dari sumber daya keuangan yang sangat diperlukan dalam
mendukung perekonomian. Dalam menghadapi sistem pelayanan keuangan tidak jauh
dari resiko. Namun bagaimana manajemen sebuah bank mengatasi resiko yang terjadi di
bank dengan membentuk manajemen resiko pada bank tersebut untuk menjamin
keamanan uang nasabah dan hal-hal lain. kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya kerugian oleh nasabah ataupun bank yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.

1
1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Menjelaskan profil Citibank

2. Mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang dihadapi citibank

3. Penanganan risiko berdasarkan hasil identifikasi

4. Kasus yang pernah dihadapi Citibank nasional dan global

1.3 TUJUAN

1. untuk mengetahui profil Citibank

2. untuk mengetahui risiko apa saja yang dihadapi Citibank

3. untuk mengetahui strategi yang dilakukan Citibank dalam menghadapi risiko

4. untuk mengetahui kasus yang pernah dihadapi Citibank nasional dan global

2
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 PROFIL CITIBANK

2.1.1 Sejarah Pendirian

Citibank adalah divisi konsumen dan perusahaan bank dari jasa finansial raksasa
Citigroup.

Didirikan : 16 Juni 1812

Kantor pusat : New York City, Amerika Serikat

Slogan : Citi never sleeps

Induk : Citigroup

Situs web : www.citi.com

1812 Citibank didirikan sebagai Bank Kota New York (City Bank of New York) dan
menjadi bank terbesar di Amerika Serikat.
1902 Citibank mengadakan perluasan ke seluruh dunia dan menjadi bank pertama di AS
yang memiliki departemen luar negeri.
1930 Citibank menjadi bank terbesar di dunia dengan lebih dari 100 cabang di 23
negara.
1955 Citibank mengubah namanya menjadi The First National City Bank of New York
1962 berubah menjadi First National City Bank
1976 lalu berubah nama lagi menjadi Citibank
1976 lalu berubah nama lagi menjadi Citibank
1970-an Citibank adalah bank AS pertama yang memperkenalkan ATM untuk
pengurangan "teller" manusia dan memberikan akses akun 24 jam.
Citibank beroperasi di lebih dari 50 negara di dunia. Lebih dari setengah dari
1.400 kantornya berada di AS, kebanyakan di New York, Chicago, Miami, Washington
DC dan juga di California. Bank ini juga menawarkan produk asuransi dan investasi.
Mereka menawarkan pelayanan online dan merupakan salah satu yang paling sukses,
dengan sekitar 15 juta pengguna.

3
2.1.2 Produk Citibank

Citibank mempunyai beberapa produk yang di tawarkan yaitu produk kartu kredit,
hipotek, pinjaman pribadi, pinjaman komersial, garis kredit.

a. Produk Kartu Kredit

Kartu kredit adalah kartu pembayaran yang dikeluarkan untuk pengguna (pemegang
kartu) untuk memungkinkan pemegang kartu melakukan pembayaran untuk
pembelian barang dan jasa.

b. Hipotek

Hipotek adalah instrumen utang dengan pemberian hak tanggungan atas properti dan
peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai jaminan terhadap kewajibannya.
Hipotek juga dikenal sebagai “hak atas properti” atau “klaim atas properti”. Jika
peminjam berhenti membayar hipotek bank bisa menyita properti yang bersangkutan.

c. Pinjaman pribadi

Pinjaman pribadi adalah sebuah kontrak antara lembaga kredit dan satu orang.
Dimana kontrak tersebut akan menentukan jumlah yang akan
pemberi pinjaman berikan, serta periode pembayaran dan bunga yang peminjam
harus bayarkan.

d. Pinjaman komersial

Pinjaman Komersial adalah pinjaman yang diberikan kepada pengusaha, pedagang,


atau pegawai yang digunakan untuk modal kerja atau modal usaha dengan jaminan
benda bergerak atau benda tidak bergerak.

e. Garis kredit

Garis kredit adalah pengaturan pemberian pinjaman antara lembaga keuangan


(biasanya bank atau credit union) dan bisnis atau individu. Akun kredit diperluas ke
peminjam dengan batas kredit maksimum untuk dipinjam. Sebuah garis kredit

4
berbeda dari pinjaman hipotek karena uang tidak harus digunakan untuk pembelian
yang telah ditentukan sebelumnya.

2.1.3 Struktur Organisasi Citibank

a. Struktur Organisasi Citibank

Barbara J.Desoer

Chief Executif Officer

Max Lucas Atiq Ur Rehman Candice Stephens


Chief Financial Officer
and Director of
Citibank Credit Chief Executif Officer President of San
Services -Middle East Diego

Cynthia Goodwin Robert C.Lemaire


Diane Yousuf Omar Senior Vice Senior Vice President
Bentivegna President of Business Banking
Market President for
Miami
Market President

5
b. Struktur Organisasi Citibank Indonesia

Batara Sianturi

Chief Executive Officer

Warren Huang

Chief Financial Officer

Christina Teh Tan Fransizka Wagiu Tim Utama Ardhi Wibowo

Head of CB Head of MSC Head of OT Dirut Kepatuhan

6
2.1.4 Lokasi Citibank

Citigroup Centre yang sebelumnya Citicorp Centre dan sekarang dikenal dengan
alamatnya yaitu 601 Lexington Avenue adalah sebuah menara kantor di New York
City, yang terletak di 53rd Street antara Lexington Avenue dan Third Avenue di tengah
kota Manhattan. Dibangun pada tahun 1977 untuk menjadi markas Citibank. Memiliki
ketinggian 279 m dan memiliki 59 lantai dengan luas kantor 120.000 m².

2.1.5 Posisi dan produk Citibank Indonesia

Lokasi Citibank Indonesia yaitu di SCBD, Lot 10 ,Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53
Jakarta Indonesia, kode pos 12190. Citibank beroperasi di 10 cabang di enam kota besar
di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan
Denpasar. Produk yang ada di Citibank antara lain yaitu Rekening dan Deposito, Global
Banking, Citibank Debit Card, Commercial Banking, Kartu Kredit, Pinjaman, Asuransi,
Obligasi, Reksa Dana, Citibank Regular Investment Plan dan Citigold.

7
2.2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO

2.2.1. Risiko yang Dihadapi Citibank

A. Risiko Operational : ketidakcukupan atau tidak berfungsinya proses internal,


kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian eksternal yang
mempengaruhi operasional Bank.

Kasus :
1. Penyalahgunaan/pembobolan simpanan dana nasabah oleh Relationship
Manajer Citigold bernama Malinda Dee yang dibahas lebih lanjut pada
bagian berikutnya.
2. Terbunuhnya nasabah Citibank karena Debt Collector menggunakan
kekerasan dalam menagih utang nasabah.
3. Kompter yang bermasalah di Citibank mengakibatkan kesalahan transaksi
nasabah yang tercatat di komputer.
4. Pembobolan dan penipuan yang terjadi di Citibank terhadap dana nasabah
karena sistem komputer Citibank diretas oleh Hacker.

Rincian Kasus :

1. Kasus Pembobolan Dana Nasabah Citibank oleh Malinda Dee

Kasus pembobolan dana nasabah yang dilakukan oleh salah satu manajer Citibank
dibagian relationship bernama Malinda Dee yang merugikan nasabah dan Citibank
kurang lebih sebesar $4 juta atau 40 milyar rupiah. Pembobolan dilakukan selama
bertahun-tahun dan akhirnya diketahui oleh publik pada 23 maret 2011,setelah dielidiki
oleh penyidik,Polri menangkap Melinda di apartemennya di Jakarta Selatan. Tim dari
Mabes Polri bergerak setelah mendapat laporan pihak Citibank pada bulan Januari.

Dalam pengadilan saksi menyampaikan modus yang dilakukan Malinda yaitu


dengan cara secara cermat menelisik pola transaksi nasabah yang bersangkutan,
kemudian mengajukan blanko kosong untuk ditanda tangani. Namun ternyata Melinda
mencuri uang tersebut sedikit demi sedikit tanpa disadari pemilik rekening melalui

8
persekongkolan dengan bawahannya.Uang tersebut ditransfer ke rekening keluarga nya
diantaranya yaitu suami,saudara perempuan dan ipar nya. Malinda meraih kepercayaan
nasabahnya dengan memperlakukan mereka secara istimewa,setelah mendapat
kepercayaan dari nasabahnya disitulah Malinda mulai melakukan aksinya. Uang
tersebut digunakan untuk membiayai hidup mewah nya seperti membeli mobil
ferrari,mercedes dll.

Akhirnya pengadilan akan menyita mobil-mobil beserta barang mewah lainnya,serta


Malinda dikenakan denda lebih dari $ 1 juta dan dituntut penjara selama 8
tahun.Hukuman yang diterima Malinda pun lebih rendah dari tuntutan yang diminta
kejaksaan.

Pihak Regulator bank pun memberikan sanksi kepada Citibank melarang penjualan jasa
kepada nasabah selama satu tahun.

http://www.bbc.co.uk/news/17284369

2. Terbunuhnya Nasabah Citibank Oleh Debt Collector Citibank

Praktisi Hukum Frans Winata menyampaikan bahwa terbunuhnya nasabah bernama


Irzen Okta oleh pegawai outsorcing,debt collector dengan 5 orang terdakwa Arief
Lukman,Donald Harris,Boy Yanto Tambunan, Humisar Silalahi. Citibank bukan hanya
tanggung tanggung jawab pelaku namun pihak Citibank juga harus bertanggung jawab
dalam kasus ini karena sudah diatur dalam hukum perdata yang mengharuskan Citibank
bertanggung jawab juga. Frans juga mengatakan meskipun pihak bank tidak menyuruh
pelaku untuk membunuh,namun secara tidak langsung bank lah yang bertanggung
jawab memberi kuasa dan tugas kepada Debt Collector.

Aparat hukum pun harus menyelidiki kasus ini,apakah ada perintah untuk
membunuh secara tersurat maupun tersirat itu harus dibuktikan,atau pun Citibank
melakukan pembiaran terhadap kasus ini. Menurut hukum yang berlaku di Indonesia
melakukan bank yang memakai jasa penagih hutang atau debt collector sebenarnya
menyalahi hukum di Indonesia.

9
Akhirnnya Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memvonis 5 tahun penjara pada 3 terdakwa
Arief Lukman, Donald Harris, dan Henry Silalahi serta membebaskan 2 terdakwa lain
dari 5 terdakwa.

http://www.tribunnews.com/nasional/2011/04/03/nasabah-terbunuh-tanggung-jawab-
citibank.

3. Kesalahan Sistem Komputer Citibank di Jepang

Kesalahan dalam pencatatan transaksi nasabah selama kurang lebih seminggu,


menyebabkan beberapa data transaksi nasabah ada yang tercatat dua kali,dan ada yang
sudah melakukan transaksi tapi tidak ada data laporan nya.

Citibank pun telah memperbaiki sistem komputernya,namun pihak regulator bank


Jepang memeberikan kecaman atas keteledoran yang terjadi pada Citibank cabang
Jepang.

Citibank bahkan tidak dapat mengatakan berapa jumlah uang yang terlibat dlaam
kesalahan transaksi ini. Badan Jasa Keuangan Jepang pun memerintahkan Citibank
menghentikan operasi perbankan Citibank. Juga Citibank telah gagal menerapkan
budaya displin dan taat aturan di Jepang.

https://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://news.bbc.co.uk/2/hi/busin
ess/4757141.stm&prev=search

4. Kasus Pembobolan Sistem Manajemen Kas Pada Komputer Citibank yang Diretas
Hacker

Dalam kasus ini hacker dari Rusia dan anak buahnya dituduh membobol sistem
manajemen kas dengan menyadap sistem komputer Citibank dan mentransfer uang $10
juta ke berbagai bank. jaringan yang memungkinkan pelanggan korporat untuk
mentransfer uang ke rekening bank mana pun di dunia. Uang sejumlah $9,6 juta sudah
berhasil dipulihkan oleh Citibank.

10
Para ahli khawatir dengan kejadian ini,mereka berfikir mungkin di masa mendatang
aksi pertasan seperti akan semakain banyak terjadi mengingat komputer semakin
banyak dimiliki oleh individu.para ahli mengatakan bahwa sistem keamanan harus
ditingkatkan. Sejak pembobolan, yang terjadi tahun lalu, Citibank mengharuskan
pelanggan untuk menggunakan perangkat elektronik yang membuat kata sandi baru
untuk setiap transfer.

Vladimir Voronin (warga negara Rusia) telah mengaku bersalah atas tuduhan
penipuan bank dan menunggu hukuman. Yekaterina Korolkova telah didakwa. Dan
suaminya, Yevgeny Korolkov, juga didakwa tetapi belum ditangkap. Levin ditangkap di
London tiga bulan lalu. Dua orang lain nya tertangkap di Belanda.

https://www.nytimes.com/1995/08/19/business/citibank-fraud-case-raises-computer-
security-questions.html

Jenis Kerugian : Kerugian finansial, pencemaran nama baik/reputasi perusahaan,


buruk mendapat sanksi dari BI,sanksi hukum oleh negara,kerugian liability.
Biaya Kerugian :
1. Rugi $ 4 juta lebih dari kasus Malinda Dee.
2. Kerugian tergantung besarnya jumlah kredit nasabah yang belum terbayar untuk
kasus terbunuhmya nasabah oleh debt collector.
3. Kerugian belum ditaksir akibat dari kesalahan komputer serta transaksi nasabah.
4. Kerugian $ 10 juta atas penipuan/pembobolan sistem komputer untuk
manajemen kas dari citibank.
Severity : Tinggi
Frequency : Sering
Probability : 50%

B. Risiko Kepatuhan : Bank tidak mematuhi dan tidak melaksanakan peraturan


perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
Kasus :
1. Pemerintah Jepang menutup Citibank karena melakukan banyak pelanggaran
serius terhadap undang-undang perbankan negara itu.

11
2. Pencucian uang di Amerika Serikat, dari rekening Citibank di New York
yang dipegang oleh bank Kepulauan Cayman misterius yang tidak punya
kantor perusahaan di mana pun di dunia. Citibank terus melakukan bisnis
dengan bank Cayman selama hampir dua tahun.

Rincian Kasus :

1. Jepang Menutup Citibank Karena Melakukan Banyak Pelanggaran

Badan Jasa Keuangan Jepang menutup empat cabang Citibank karena telah
melakukan banyak pelanggaran berat terhadap Undang-Undang perbankan
Jepang. Seperti praktik perdagangan yang tidak tepat hingga prosedur anti pencucian
uang yang lemah. Bank telah meminta maaf, mengatakan enam staf telah pergi dan
delapan lainnya ditegur atas perselingkuhan. OJK mengatakan bahwa bank telah
menengahi transaksi barang-barang semacam itu sebagai karya seni tanpa memberitahu
pelanggan tentang risiko. Ini juga memungkinkan transaksi yang bisa diduga terkait
dengan pencucian uang serta sistem penjualan yang melanggar hukum yang
mengabaikan hukum dan peraturan Jepang sudah dibangun.

Beberapa tindakan yang merugikan kepentingan publik, pelanggaran serius terhadap


undang-undang dan peraturan, serta transaksi yang sangat tidak pantas terungkap di
Grup Bank Swasta, yang bisa disiimpulkan bahwa operasi di masa depan yang
berkelanjutan tidak bisa dilakukan dengan baik.

Regulator juga mengatakan Citibank melampaui lingkup lisensi perbankannya


dengan memperantarai penjualan real estat dan seni untuk klien- kegiatan tidak
diperbolehkan di bawah undang-undang perbankan Jepang. Karyawan perbankan juga
sembaranagn dengan informasi klien.

Badan Jasa Keuangan Jepang memerintahkan Citibank untuk menangguhkan bisnis


perbankan swasta baru pada akhir bulan ini, dan memberikannya ruang bernapas satu
tahun untuk menutup semua akun di empat cabang. Lisensi mereka akan dicabut pada
30 September 2005. Pihak Citibank Jepang pun meminta maaf atas pelanggaran tersebut

12
dan berjanji meningkatkan manajemen kontrol nya. Dan bersungguh-sungguh akan
menangani dan menyelesaikan masalah-masalah tersebut.

https://www.nytimes.com/2004/09/18/business/worldbusiness/japan-shuts-unit-of-
citibank-citing-violations.html

2. Penyamaran Pencucian Uang Oleh Citibank di New York

Agen federal menyita $ 1,8 juta pada tahun 1998 dari rekening Citibank di New
York yang dipegang oleh bank Kepulauan Cayman yang misterius dan tidak punya
kantor perusahaan di mana pun di dunia. Uang tersebut di indikasi berasar dari pengedar
narkoba di Mexico.Citibank bekerja sama dengan bank Cayman selama dua tahun untuk
mentransfer sejumlah uang sebelum akhirnya ditutup oleh Citibank. Citibank
menyatakan tidak menyadari ada sesuatu yang salah dengan Bank Cayman dan mereka
telah engembangkan sistem kerja resmi untuk menghindari kesalahan.

Yang menimbulkan pertanyaan mengapa Citibank sangat lamban dalam merespon


masalah ini.Penyelidik pemerintah dan ahli pencucian uang mengatakan kasus tersebut
merupakan bukti yang jelas tentang bagaimana para penjahat dapat memindahkan dana
gelap secara diam-diam melalui rekening yang disimpan bank-bank luar negeri di
lembaga-lembaga besar Amerika Serikat. Mereka yang biasa disebut rekening
koresponden menyediakan bank asing kecil yang tunduk pada peraturan pemerintah
kecil dengan akses ke sistem keuangan Amerika. Sebanyak 2.000 bank semacam itu
tersebar di seluruh dunia, sebagian besar di negara-negara pulau kecil di Karibia, Pasifik
Selatan, dan di tempat lain.

MA Bank tidak pernah memiliki kantor di Cayman. Peneliti Federal dan Senat
menyarankan bahwa Citibank memiliki alasan kuat untuk curiga pada MA Bank, ketika
mereka diperintahkan untuk merebut $ 1,8 juta yang tersisa dari $ 7,7 juta yang telah
disalurkan oleh pedagang narkoba Meksiko . Surat perintah yang diajukan kepada
Citibank menyatakan undang-undang pencucian uang federal sebagai dasar penyitaan.

13
http://www.nytimes.com/2001/02/27/world/the-citibank-connection-real-money-
shadow-banks.html&prev=search

Jenis Kerugian : Kerugian finansial, reputasi menjadi buruk reputasi


perusahaan,kerugian akibat bank tidak dapat beroperasi,reputasi yang buruk,sanksi
hukum akibat pencucian uang di Amerika.
Biaya Kerugian :
1. Kerugian $ 1,8 juta pada kasus pencucian dan pencucian uang di Amerika
Serikat
2. Kerugian dari penutupan Citibank Jepang belum dapat ditaksir
Severity : Tinggi
Frequency : Sedang
Probability : 40%

C. Risiko Hukum : Risiko yang timbul akibat tuntutan hukum.


Kasus :
1. Sanksi hukum yang diberikan kepada debt collector Citibank karena
melakukan kekerasan pada nasabah hingga terbunuh.
2. Denda yang dikeluarkan oleh kementerian pembangunan Yunani, muncul
setelah gugatan class action yang diajukan oleh 92 investor swasta Yunani.

Rincian Kasus :

1. Terbunuhnya Nasabah Citibank Oleh Debt Collector Citibank

Praktisi Hukum Frans Winata menyampaikan bahwa terbunuhnya nasabah bernama


Irzen Okta oleh pegawai outsorcing,debt collector Citibank bukan hanya tanggung
tanggung jawab pelaku namun pihak Citibank juga harus bertanggung jawab dalam
kasus ini karena sudah diatur dalam hukum perdata yang mengharuskan Citibank
bertanggung jawab juga.

Frans juga mengatakan meskipun pihak bank tidak menyuruh pelaku untuk
membunuh,namun secara tidak langsung bank lah yang bertanggung jawab memberi

14
kuasa dan tugas kepada Debt Collector. Aparat hukum pun harus menyelidiki kasus
ini,apakah ada perintah untuk membunuh secara tersurat maupun tersirat itu harus
dibuktikan,atau pun Citibank melakukan pembiaran terhadap kasus ini.

Pihak Hukum juga harus bisa membuktikan tetntang surat perintah yang diberikan
pada debt collector tersebut.Selama ini debt collector identik dengan kekerasan saat
menagih hutang,namun banyak yang menutup mata atas kejadian seperti ini. Menurut
hukum yang berlaku di Indonesia melakukan bank yang memakai jasa penagih hutang
atau debt collector sebenarnya menyalahi hukum di Indonsia.

http://www.tribunnews.com/nasional/2011/04/03/nasabah-terbunuh-tanggung-jawab-
citibank.

2. Citibank Didenda dalam Kasus Lehman Brothers

Citigroup di denda oleh kementrian pembangunan Yunani sebesar $ 1,3 juta, setelah
munculnya gugatan class action yang diajukan oleh beberapa investor Yunani yang
telah menempatkan uang mereka sejumlah 120 juta euro dalam kesepakatan bersama
Lehman Brothers melalui kerjasama dengan Citibank. Produk yang ditawarkan kepada
investor Citibank menyerukan rencana investasi modal aman tanpa risiko.Masih belum
jelas apakah apakah bank-bank lain di Yunani akan didenda karena menawarkan
rencana serupa sebelum Lehman Brothers mengajukan kebangkrutan tahun lalu.

https://www.nytimes.com/2009/03/31/business/global/31fobriefs-
CITIFINEDINL_BRF.html

Jenis Kerugian : Kerugian Finansial,Reputasi bank buruk dimata pemerintah Yunani


dan dunia,sanksi hukum,sanksi oleh Regulator bank di Indonesia dan Yunani
Biaya Kerugian :
1. Kerugian finansial yang belum ditentukan akibat kredit yang belum dibayar
2. Kerugian $ 1,3 juta denda dari pemerintah Yunani
Severity : Sedang
Frequency : Sedang
Probability : 40%

15
A. Risiko Kredit : kerugian akibat kegagalan nasabah atau rekanan bank dalam
memenuhi kewajibannya

Jenis Kerugian : kerugian finansial perusahaan, reputasi buruk, kerugian liabilitas


Biaya Kerugian : tergantung besarnya jumlah utang nasabah yang belum dibayar
Severity : Sedang
Frequency : Jarang
Probability : 20%

B. Risiko Pasar : meliputi risiko likuiditas dan risiko harga yang muncul dalam
serangkaian bisnis keuangan global.

Jenis Kerugian : Kerugian Finansial


Biaya Kerugian : Tergantung besarnya jumlah kerugian akibat perubahan nilai tukar
mata uang,fluktuasi,dll
Severity : Rendah
Frequency : Rendah
Probability : 10%

C. Risiko Reputasi : menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber


dari persepsi negatif terhadap Bank..

Jenis Kerugian : Kerugian finansial,pencemaran nama baik


Biaya Kerugian : tergantung dari menurunnya pendapatan akibat reputasi buruk
Severity : Sedang
Frequency : Sedang
Probability : 20%

D. Risiko Likuiditas : Ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang


jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dana

Jenis Kerugian : Kerugian finansial

16
Biaya Kerugian : tergantung besarnya jumlah dana arus kas yang tidak terpenuhi.
Severity : Rendah
Frequency : Jarang
Probability : 5%

E. Risiko Strategi : Ketidaktepatan bank dalam mengambil keputusan dan atau


pelaksanaa suatu keputusan strategi serta kegagalan dalam mengantisipasi
perubahan lingkungan bisnis.

Jenis Kerugian : Kerugian finansial


Biaya Kerugian : Tergantung besarnya jumlah kerugian akibat strategi yang tidak
tepat,yang berdampak pada pendapatan yang berkurang.
Severity : Tinggi
Frequency : Jarang
Probability : 10%

2.2.2 Matriks Risiko (Grafik dan Peta Risiko )

Risiko
60

50

40

30

20 Probability %

10

17
HIGH Q2 Q1
(Kemungkinan risiko terjadi rendah (Kemungkinan risiko terjadi tinggi &
& dampaknya besar) dampaknya besar )
 Risiko Strategi (Kesalahan  Risiko Operational
dalam mengambil  Risiko Hukum
keputusan,strategi  Risiko Kepatuhan
perusahaan)  Risiko Reputasi

Q3 Q4
(Kemungkinan risiko terjadi rendah (Kemungkinan risiko terjadi tinggi &
& dampak kecil) dampaknya rendah)
 Risiko pasar  Risiko Kredit
Risiko Likuiditas
LOW

LOW HIGH

2.3 PENANGANAN RISIKO BERDASARKAN HASIL IDENTIFIKASI

A. Metode Penanganan Risiko Operational


1. Kasus Pembobolan Dana Nasabah Oleh Malinda Dee:
Sebelum :
 Melakukan seleksi ketat terhadap calon karyawan agar dapat bekerja sesuai
kemampuan dan memahami serta taat pada aturan-aturan dalam bank
 Mengadakan test kejujuran dan psikologi terhadap karyawan untuk menjamin
karyawan tidak menyeleweng
 Manajer tetap bertanggung jawab untuk memastikan semua aktivitas dan risiko
operasional terkait dikelola dengan tepat

18
Ketika :
 Meminta maaf terhadap pihak nasabah yang dirugikan serta konferensi pers
tentang kasus tersebut.
 Melaporkan Malinda Dee secara perdata ke pihak hukum
 Mengganti semua kerugian nasabah beserta bunganya akibat penggelapan uang
 Mengikuti prosedur hukum yang berlaku terkait masalah tersebut
 Menghentikan penghimpunan nasabah baru Citigold sesuai permintaan Bank
Indonesia
Sesudah :
 Secara berkelanjutan meningkatkan kebijakan dan prosedur terkait sistem
internal dan keamanan uang nasabah
 Meningkatkan pengawasan dan meminta nasabah melapor apabila ada karyawan
menawarkan blanko kosong
 Peningkatan kesadaran risiko sangat penting bagi seluruh karyawan.
 Membuat kenijakan baru untuk memperketat keamanan uang nasabah
 Mengganti struktur organisasi ataupun anggota organisasi yang dirasa tidak
mampu menjalankan tugasnya.

2. Kasus Terbunuhnya Nasabah Oleh Debt Collector :


Sebelum :
 Menyeleksi ketat calon pegawai yang akan direkrut
 Menetapkan aturan-aturan/batasan dalam tata cara penagihan hutang terhadap
nasabah
 Debt Collector diberi pelatihan dan pemberitahuan tentang tata cara penagihan
hutang
 Memberikan surat perintah penagihan hutang tanpa ekerasan dalam menaguh
hutang
Ketika :
 Meminta maaf pada pihak-pihak yang dirugikan dalam masalah ini seperti
keluarga korban

19
 Melaporkan Debt Collector tersebut pada pihak berwenang untuk diproses
hukum
 Bertanggung jawab atas masalah yang disebabkan oleh debt collector tersebut
 Memberi santunan pada keluarga korban
 Hutangnya korban dihapuskan

Sesudah :
 Memperbaiki sistem penagihan hutang terhadap nasabah
 Menetapkan aturan penagihan tanpa adanya kekerasan
 Memberikan surat perintah penagihan hutang dengan syarat tanpa kekerasan
 Pemutusan hubungan kerja dengan pelaku
 Memberikan training terhadap calon debt collector agar memahami dan taat
pada aturan berlaku

3. Kasus Sistem Komputer Bermasalah Sehingga Transaksi Nasabah Salah


Sebelum :
 Mendirikan divisi khusus dan professional di bidang sistem keamanan komputer
agar tidak mudah diretas hacker.
 Memperbaharui sistem keamanan pada komputer secara berkala
 Mengganti password dalam jangka tertentu.
Ketika :
 Langsung memperbaiki sistem komputer yang rusak
 Meminta maaf kepada nasabah
 Bertanggungjawab dan bertindak cepat dalam menyelesaikan masalah data
transaksi yang salah
 Memulihkan data-data transaksi yang salah
Sesudah :
 Meningkatkan proteksi sistem komputer
 Melakukan controling terhadap sistem komputer yang berkaitan dengan
transaksi dll,agar tidak terjadi kesalahan.

20
 Memberikan pelatihan kepada para karyawan tentang menangani sistem
komputer yang bermasalah
 Bekerja sama dengan pihak luar yang profesional untuk sistem komputer pada
Citibank

4. Kasus Komputer Dibobol Hacker


Sebelum :
 Selalu mencadangkan data nasabah
 Menginstall aplikasi antivirus, antispyware, dan firewall.
 Mengecek secara berkala sistem keamanan dan pengawasan komputer
Ketika :
 Langsung memulihkan komputer yang telah dibobol hacker
 Memblokir dan mengnonaktifkan akses keseluruh sistem komputer perusahaan
 Memulihkan kembali dana nasabah yang dibobol.
 Meminta maaf pada nasabah atas ketidaknyamanan yang timbul akibat
peretasan sistem komputer
 Melaporkan hacker kepada pihak yang berwajib
Sesudah :
 Memperbaiki sistem IT menjadi lebih baik agar insiden ini tidak terjadi lagi
 Memasang proteksi yang berkualitas tinggi terhadap komputer
 Bekerjasama dengan pihak luar dalam sistem keamanan komputer
 Menempatkan karyawan yang lebih profesional dan ahli dalam bidang IT

B. Metode Penanganan Risiko Kepatuhan :


1. Kasus Pemerintah Jepang Menutup Citibank Karena Melakukan
Pelanggaran Serius
Sebelum :
 Disiplin terhadap peraturan perbankan di negara Jepang
 Merealisasikan Budaya Kepatuhan
 Memastikan semua kebijakan, prosedur, sistem dan aktivitas telah sesuai dengan
pengaturan-pengaturan di dalam peraturan-peraturan Bank Pusat di setiap negara
dan Otoritas Jasa Keuangan dan hukum yang berlaku

21
 Pimpinan melakukan inspeksi dan mengawasi aktivitas karyawan di Citibank
 Memastikan pemenuhan semua komitmen kepada Bank Central (pusat) dan
regulator lainnya, dengan selalu terlibat di dalam proses manajemen bank.
 Membentuk Unit Independent Compliance Risk Management (ICRM)
berkomitmen untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berfokus pada
pengetahuan produk dan jasa bank, strategi bisnis bank serta kaitannya dengan
penerapan manajemen risiko kepatuhan. Unit kepatuhan melakukan kajian atas
setiap produk atau aktivitas baru beserta setiap pengembangannya untuk
memastikan unsur kepatuhan dan manajemen risiko terpenuhi.
 Perekrutan karyawan lebih diseleksi dengan ketat
Ketika :
 Meminta maaf kepada pemerintah Jepang
 Mengelola Risiko Kepatuhan
 Bernegosiasi dengan pemerintah Jepang terkait karyawan karena penutupan
bank tersebut
 Bertanggungjawab atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan.
 Berjanji memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat
Sesudah :
 Unit ICRM memastikan semua komitmen perbaikan telah diselesaikan dengan
baik dan laporan telah diserahkan kepada regulator pada waktu yang telah
ditentukan. Bank memiliki sebuah sistem untuk memantau semua komitmen
perbaikan dari kelemahan-kelemahan yang diidentifikasi sendiri serta yang
ditemukan oleh audit internal maupun regulator.
 Memperbaiki sistem internal dan organisasi perusahaan agar tidak melanggar
aturan
 Memulihkan kerugian atas penutupan bank yang ada di Jepang
 Memulihkan nama baik perusahaan
2. Kasus Pencucian Uang Oleh Citibank Amerika
Sebelum :
 Citibank pusat harus disiplin terhadap peraturan perbankan yang ada
 Merealisasikan Budaya Kepatuhan

22
 Memastikan semua kebijakan, prosedur, sistem dan aktivitas telah sesuai dengan
pengaturan-pengaturan di dalam peraturan-peraturan Bank Pusat di setiap negara
dan Otoritas Jasa Keuangan dan hukum yang berlaku
 Pimpinan melakukan inspeksi dan mengawasi aktivitas karyawan di Citibank
 Memastikan pemenuhan semua komitmen kepada Bank Central (pusat) dan
regulator lainnya, dengan selalu terlibat di dalam proses manajemen bank.
Ketika :
 Meminta maaf atas pelanggaran pencucian uang yang telah dilakukan
 Bertanggungjawab atas masalah tersebut
 Memutuskan kerjasama dengan bank Cayman
 Mematuhi prosedur hukum atas pelanggaran tersebut
Sesudah :
 Memperbaiki sistem internal perusahaan
 Memperketat akses data
 Mensosialisasikan tentang pentingnya disiplin dan taat aturan pada seluruh
karyawan
 Tidak melakukan kerja sama dengan bank yang tidak resmi

C. Metode Penanganan Risiko Hukum :

1. Kasus Terbunuhnya Nasabah Oleh Debt Collector :


Sebelum :
 Menetapkan aturan-aturan dalam tata cara penagihan hutang terhadap nasabah
 Debt Collector diberi pelatihan dan pemberitahuan tentang tata cara penagihan
hutang
 Memberikan surat perintah penagihan hutang tanpa kekerasan dalam menaguh
hutang
Ketika :
 Meminta maaf pada pihak-pihak yang dirugikan dalam masalah ini seperti
keluarga korban
 Bertanggung jawab atas masalah yang disebabkan oleh debt collector tersebut
 Memberi santunan pada keluarga korban

23
 Hutangnya korban dihapuskan
Sesudah :
 Memperbaiki sistem penagihan hutang terhadap nasabah
 Menetapkan aturan penagihan tanpa adanya kekerasan
 Pemutusan hubungan kerja dengan pelaku
 Memberikan training terhadap calon debt collector

2. Kasus denda untuk Citibank oleh Yunani akibat gugatan class action
Sebelum :
 Bank memiliki divisi hukum yang beranggotakan para penasihat hukum yang
memiliki pengalaman dan keahlian di bidang hukum dan perbankan.
 Divisi hukum bertanggung jawab untuk mempersiapkan, memeriksa dan
melakukan pembaruan atas perjanjian-perjanjian untuk penggunaan produk,
layanan dan fasilitas perbankan oleh para nasabah Bank
 memastikan bahwa perkara litigasi yang ada dipantau dan dikelola dengan baik.
 Bank juga perlu memastikan bahwa aktivitas kesehariannya sesuai dengan
hukum dan peraturan yang berlaku untuk memperkecil kemungkinan adanya
tindakan-tindakan hukum, dengan menerapkan serangkaian mekanisme
pengawasan.
Ketika :
 Jika memang terbukti bersalah maka segera meminta maaf pada pihak yang
dirugikan
 Bertanggungjawab atas dana-dana yang telah investor tempatkan di Citibank
 Mengikuti prosedur aturan hukum yang berlaku
 Membayar denda pada pemerintah Yunani
 Menghapuskan produk jasa layanan keuangan investasi modal aman tanpa
risiko.
 Mengikuti aturan perbankan pemerintah Yunani
Sesudah :
 Meminta maaf kepada pemerintah Yunani karena telah melanggar peraturan
perbankan Yunani.
 Lebih memahami tentang aturan-aturan hukum yang berlaku di suatu negara.

24
 Menghapus kebijakan tentang jasa layanan keuangan kepada investor, sesuai
permintaan pemerintah Yunani.

D. Metode penanganan Risiko Kredit :


 Proses awal evaluasi kredit dan terus dilakukan di tiap tahapan siklus kredit
nasabah. Kewenangan dari para Business Credit Officers untuk memberikan
persetujuan fasilitas kredit
 Di portofolio konsumen, kerugian kredit umumnya dilihat dalam kerugian kredit
neto sebagai persentase dari rata-rata saldo pinjaman.
 Menggunakan teknik-teknik statistik digunakan untuk menetapkan batas risiko
yang diinginkan (risk appetite), laba-rugi dan ukuran-ukuran untuk
menyeimbangkan risiko dan keuntungan secara tepat.
 Merancang tim risiko kredit yang menunjang bagian bisnis korporasi

E. Metode Penanganan Risiko Pasar :


 Melakukan penilaian secara berkala akan kelangsungan suatu strategi yang telah
dipilih untuk mengurangi risiko terhadap pendapatan dan menerapkan strategi
tersebut setelah bank yakin.
 Mengukur sensitivitas terhadap perubahan nilai,harus mematuhi dokumen yang
mengatur Spesifikasi nilai Risiko Pasar, harus memenuhi spesifikasi sistem
risiko yang sesuai dengan standar rekonsiliasi untuk memastikan integritas dan
kelengkapan data.
 Menghitung pengukuran risiko berdasarkan portofolio statistik seperti VaR.
Data historis dari beberapa periode digunakan untuk menghitung harga aset
fluktuasi antara beberapa faktor pasar.
 Membuat Stress testing untuk mengukur dampak potensial dari pergerakan pasar
pada perusahaan secara keseluruhan
 Memperkirakan potensi penurunan nilai posisi mata uang, dalam kondisi pasar
normal, dalam tingkat akurasi tertentu, dan selama periode waktu tertentu.

25
F. Metode Penanganan Risiko Reputasi :

 Komunikasi kepada seluruh pihak yang berkepentingan termasuk nasabah,


media, mitra bisnis dan karyawan menempati posisi utama. Liputan media
menjadi sumber informasi penting bagi pejabat Citibank dan juga publik pada
umumnya.
 Memastikan bahwa laporan liputan media haruslah aktual dan faktual.
 Peraturan dan kententuan hubungan media diterapkan secara disiplin dan
digunakan sebagai landasan serta petunjuk atas setiap pertanyaan dan pernyataan
kepada media.
 Pernyataan dan komentar disiapkan secara faktual dengan informasi yang
singkat,padat,jelas dan mudah dimengerti
 Citibank memiliki Juru Bicara resmi untuk memastikan keakuratan dan
konsistensi dari informasi yang diberikan oleh Citibank

G. Metode penanganan Risiko Likuiditas :


 Mempersiapkan rencana pendanaan dan likuiditas setiap tahun
 Analisa mengenai kondisi neraca dan unsur-unsur ekonomi dan bisnis yang
akan mempengaruhi likuiditas bisnis
 Penentuan batas untuk likuiditas, rasio likuiditas
 Batas-batas tersebut ditentukan oleh ukuran neraca, kondisi pasar uang
 Memantau likuiditas termasuk neto likuiditas di pasar, pergerakan mata uang
dan obligasi, Credit Rating, dan Inflasi.

H. Metode Penanganan Risiko Stretegi :


 Membuat rencana bisnis bank yang disusun sesuai dengan visi dan misi Bank
dan sesuai aturan regulasi bank suatu negara
 Perhatikan faktor internal dan eksternal dalam menyusun rencana bisnis bank
 Membuat rencana kelangsungan usaha dengan baik telah tersedia dan diperbarui.
 Uji coba kelangsungan usaha dilakukan setiap tahun dengan hasil yang baik.
 Pimpinan/Manajer mengawasi bawahan nya serta jalannya strategi perusahaan

26
 Meninjau bisnis dan strategi dilakukan secara berkala dengan mengadakan
berbagai rapat
 Mengomunikasikan kepada seluruh pejabat Citibank terkait strategi bisnis yang
sedang dijalankan dan hasil dari implementasi rencana bisnis bank.

2.4 STUDI KASUS YANG PERNAH DIHADAPI CITIBANK NASIONAL &


GLOBAL

2.4.1 Kasus Nasional

Kasus pembobolan dana nasabah Citibank senilai $ 4 Juta oleh Inong Malinda
alias Melinda Dee yang menjabat Relationship Manager Citigold di bank tersebut
merupakan salah satu kasus hukum paling banyak menyita perhatian masyarakat di
tahun 2011. Selain nilai kejahatannya yang cukup fantastis, kasus ini merembet ke
masalah privat karena gaya hidup mewah Melinda bersama suaminya Andhika
Gumilang.Lihat saja koleksi mobil mewahnya seperti Hummer, Mercedes Benz dan
Ferrari yang harganya di atas Rp1 miliar.Latar belakang Andhika yang pernah menjadi
artis juga turut menarik perhatian seluruh media infotainment.Dan yang tak kalah
menghebohkan adalah operasi pembesaran payudara yang dilakukan Melinda dibahas
media dengan meminta tanggapan dokter bedah plastik hingga nyaris menenggelamkan
substansi kasusnya.Payudaranya juga menjadi bahan olok-olok di berbagai jejaring
sosial.

Pembobolan simpanan nasabah kakap oleh Melinda selama kurang lebih tiga
tahun berakhir 23 Maret 2011 setelah delapan penyidik dari Direktorat Ekonomi dan
Khusus Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri menangkap Melinda di
apartemennya di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Tim dari Mabes Polri bergerak
setelah mendapat laporan pihak Citibank pada bulan Januari. Dalam keterangan saksi di
pengadilan terlihat modus yang digunakan Melinda, yakni dengan menyalahgunakan
kepercayaan para nasabah kakap terhadap dirinya. Oleh Melinda, nasabah-nasabah kaya
dan sibuk itu disodori blanko kosong untuk ditandatangani agar memudahkan transaksi.
Namun ternyata Melinda mencuri uang tersebut sedikit-demi sedikit tanpa disadari
pemilik rekening melalui persekongkolan jahat dengan bawahannya, Dwi Herawati,

27
Novianty Iriane dan Betharia Panjaitan selaku Head Teller Citibank.Jaksa Penuntut
Umum mendakwa Melinda melakukan penggelapan dan pencucian uang dalam kurun
waktu 22 Januari 2007 hingga 7 Februari 2011 melalui 117 transaksi, dimana 64
transaksi di antaranya dalam bentuk pecahan rupiah senilai Rp27,36 miliar dan 53
transaksi senilai 2,08 juta dolar AS.

Guna meraih kepercayaan nasabah, wanita 47 tahun tersebut terlebih dahulu


memperlakukan mereka secara istimewa, misalnya dengan melayani di ruang khusus di
kantor Citibank. Perlakuan ini tidak hanya diberikannya dalam waktu singkat, tetapi
hingga puluhan tahun sampai nasabah sangat percaya.Dari sini, Melinda secara cermat
menelisik pola transaksi nasabah yang bersangkutan, kemudian mengajukan blanko
kosong untuk ditanda tangani. Blanko inilah yang dia gunakanan untuk menarik dana
dengan memerintahkan Dwi mentransfer uang ke beberapa perusahaan miliknya.
Melinda juga menggunakan surat kuasa dari nasabah, sehingga nasabah seolah-olah
datang ke bank untuk melakukan transaksi.Untuk mengaburkan bukti kejahatan,
Melinda membuat perusahaan pribadinya yang dialiri dana nasabah Citibank atas nama
orang lain. Pada akhirnya, duit inilah yang digunakannya, antara lain untuk menyicil
angsuran mobil super mewah seperti Ferrari. Tengok saja kesaksian Rohly Pateni, salah
satu nasabah yang menjadi korban Melinda.Dia mengaku sangat percaya kepada
Melinda karena sudah 18 tahun menjadi nasabah Citibank dan ditangani Melinda.Dia
jarang mengecek rekeningnya karena sibuk bekerja.

Berdasarkan kesaksian mantan Citigold Executive Head di Citibank Landmark,


Reniwati Hamid, Melinda mengalirkan dana nasabah ke empat perusahaan miliknya
yaitu, PT Sarwahita Global Manajemen, PT Porta Axell Amitee, PT Qadeera Agilo
Resources, dan PT Axcomm Infoteco Centro. Reniwati sendiri menjabat sebagai
Direktur Utma di empat perusahaan yang didirikannya bersama Melinda, Roy
Sanggilawang, dan Gesang Timora tersebut.Dari keempat perusahaan ini, Melinda
kembali menarik uang untuk kepentingan pribadinya, Andhika maupun adiknya, Visca
Lovitasari serta suami Visca, Ismail bin Janim. Andhika menampung uang curian itu
dengan membuka banyak rekening dengan identitas berbeda karena menggunakan KTP
palsu.Dia juga diseret ke muka pengadilan dengan tuduhan melakukan tindak pidana

28
pencucian uang dengan menerima dan menampung uang yang diduga hasil tindak
pidana istri sirinya.

Andhika didakwa melanggar Pasal 6 ayat (1) huruf a, b, d, f UU Tindak Pidana


Pencucian Uang juncto Pasal 65 ayat (1) KUHP, dan Pasal 5 ayat (1) UU Pencegahan
dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang juncto Pasal 65 ayat (1) KUHP, dan
Pasal 263 Ayat (2) KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun
penjara.Adapun Visca ditetapkan diadili setelah menampung dana dari Melinda senilai
lebih dari Rp8miliar, dalam kurun waktu 24 Januari 2007 sampai tanggal 19 Oktober
2010. Tahap pertama Melinda menyetor sebesar Rp2.063.723.000. Lalu, Malinda
mengirim lagi Rp.5.429.199.000 dan selanjutnya Rp66juta, dan terakhir
Rp401.480.000. Jaksa mengatakan, dari tiap transaksi itu, Visca mendapat imbalan
sebesar Rp5 juta. Sedangkan suaminya, Ismail yang juga diadili didakwa menampung
uang dari Melinda sekira Rp20,4 miliar sejak bulan Januari 2010 hingga Oktober 2010
dalam 51 kali transaksi.

Sementara itu, jaksa menjerat Melinda dengan pasal berlapis, yaitu pasal dalam
Undang-Undang Perbankan dan pasal Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang.
Pertama, dia dijerat Pasal 49 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
juncto Pasal 55 ayat 1 dan pasal 65 KUHP.Kedua, Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2002 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No 25 Tahun 2003
tentang Pidana Pencucian Uang juncto Pasal 65 KUHP. Ketiga, Pasal 3 Undang-
Undang No 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang juncto Pasal 65 ayat 1 KUHP. Ancamannya adalah 15 tahun penjara.

Fakta lain yang cukup menarik adalah keterlibatan Wakil Gubernur Lembaga
Ketahanan Nasional (Lemhannas) Marsekal Madya TNI Rio Mendung Thalieb. Dia
menjadi Komisaris Utama PT Sarwahita Group Managemen, namun mengaku tak
melakukan bisnis dalam perusahaan tersebut.Tidak jelas apakah pengakuan ini benar
atau tidak karena tidak pernah ada pemeriksaan terhadap yang bersangkutan.Yang juga
tak terungkap dari kasus tersebut adalah identitas dan latar belakang nasabah yang
ditangani Melinda yang kabarnya mencapai puluhan orang.Sebab, yang melapor ke
polisi cuma tiga orang. Semula, banyak pihak berharap seluruh nasabahnya melapor

29
sehingga di sisi lain juga bisa ditelisik apakah ada di antaranya pejabat negara sekaligus
mencari tahu darimana sumber uang itu.Selain menjerat Melinda, Andhika, Visca, dan
Ismail, polisi juga menyeret rekan kerja Melinda yakni Reniwati Hamid, RJ selaku Cash
Official Manajer atau atasan teller, dan SW selaku Cash Supervisor Manager. Mereka
menyusul Dwi Herawati binti Harno Wijoyo, Novianty Iriane binti Emon, dan Betharia
Panjaitan yang lebih dahulu ditetapkan sebagai tersangka dan tengah menjalani
persidangan dengan tuduhan turut membantu perbuatan Melinda.

Kasus ini berlanjut di tahun 2012 karena semua terdakwa masih menjalani
persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Belum satu pun dari mereka yang
dijatuhi vonis oleh hakim. Proses persidangan bisa saja berlanjut hingga beberapa tahun
ke depan jika persidangan berlanjut ke tingkat Mahkamah Agung.

2.4.2 Metode Penanganan yang Dilakukan Oleh Pihak Citibank :

 Citibank Indonesia pastikan layanan wealth management atau yang bisa dikenal
dengan layanan nasabah kaya tersebut tidak mengulas kasus Melinda dee.
 Beberapa pengetataan telah dilakukan, diantaranya perlindungan sistem
transaksi,memperketat terkait sistem sms alert yang membantu nasabah cepat
mengetahui jika dananya dialihkan ke rekening lain.
 Dalam kasus ini Citibank akan mengganti semua kerugian nasabah akibat tindak
dugaan penggelapan uang yang dilakukan oleh Melinda dee sebagai mantan
karyawan bank tersebut. Kerugian nasabah akan diganti 100 persen, tidak ada
satu rupiah pun yang disimpan hilang, semua dana berserta bunga akan
ditanggung Citibank.
 Citibank juga akan meningkatkan pengawasan dan meminta nasabah untuk
lapor apabila ada karyawan yang menawarkan blanko kosong.
 Citibank juga akan menuntut Melinda secara Perdata setelah adanya keputusan
pidana dalam kasus ini.
 Vice President Customer Care Citi Indonesia Hotman Simbolon mengakui
bahwa pihak Citibank telah menghentikan penghimpunan nasabah baru Citigold
sesuai permintaan Bank Indonesia. Selain karena adanya praktek kolusi untuk

30
membobol dana nasabah, sanksi tersebut juga diberikan atas kelalaian Citi
Indonesia melakukan rotasi untuk karyawannya. Berdasarkan permintaan BI,
bank harus melakukan rotasi secara berkala untuk menghindarkan potensi fraud.

2.4.3 Penilaian Terhadap Metode Penanganan Citibank :

Menurut kami metode penanganan kasus yang dilakukan oleh Citibank sudah
baik dan benar karena pihak Citibank sudah mau bertanggung jawab terkait kasus
pembobolan uang yang dilakukan oleh Melinda dee dengan mengembalikan uang
nasabah secara penuh.Pihak Citibank juga telah menuntut Melinda terkait kecurangan
yang dilakukannya. Saran kami terkait strategi yang dilakukan pihak Citibank untuk
mengindari kecurangan karyawan yaitu pihak HRD dalam melakukan perekrutan
karyawan harus lebih teliti selain dari segi pendidikan para calon karyawannya,mereka
juga harus mementingkan kepribadian juga etika dari calon karyawan. Citibank juga
seharusnya melakukan rotasi karyawan selain untuk mengembangkan keterampilan
karyawan juga untuk mempermudah perusahaan dalam mengevaluasi pekerjaan para
karyawan jika melakukan kecurangan.

2.4.4 Kasus Global ( Jepang )

Ketika otoritas keuangan Jepang menyatakan Citibank telah melakukan


serangkaian pelanggaran keuangan termasuk praktik pencucian uang dan terlibat
transaksi ilegal yang merugikan pemerintah dan masyarakat Jepang, manajemen bank
asal Amerika Serikat itu lantas menyatakan permintaan maaf kepada publik Jepang.
Kantor pusat mereka di New York, secara khusus bahkan mengirim CEO Citigroup
Inc., Charles Prince ke Tokyo untuk menyampaikan langsung permintaan maaf Citibank
ke masyarakat Jepang. Di acara konferensi pers yang diliput oleh hampir seluruh media
di Tokyo, Charles Prince membungkuk ala Jepang cukup lama.

Keputusan Charles Prince selanjutnya adalah menutup unit trust


banking Citibank di Jepang selama setahun, dan memecat tiga eksekutif Citigroup di
New York yang dianggap bertanggung jawab terhadap semua “kejadian” di Jepang.
Mereka adalah Deryck Maughan [Kepala Operasional Perbankan Internasional],

31
Thomas Jones [Kepala Manajemen Aset Citigroup], dan Petrus Scaturro [Kepala Bank
Swasta Citigroup].Kepada wartawan, Charles Prince mengatakan, karyawan yang
lebih “membicarakan tentang nilai-nilai” jauh lebih penting artinya bagi kelangsungan
perusahaan dibanding karyawan dengan perilaku yang merugikan.

Apalagi kasus memalukan itu terjadi di sebuah negara, yang masyarakatnya menjunjung
rasa tanggung jawab yang tinggi seperti Jepang.

Apa yang dilakukan Charles Prince di Tokyo akhir Oktober itu kemudian
mendapat perhatian luas dari media massa Jepang dan Asia. Dia terutama dipuji karena
dianggap mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bisnis Citibank
selanjutnya di Jepang, dan karena itu Charles Prince pantas mendapat semua kata
hormat.Charles Prince paham, semua keputusan yang diambilnya, memang pahit bagi
Citibank dan mungkin juga bagi dia sendiri tapi Charles Prince sadar harus mengambil
keputusan pahit itu, justru untuk menyelamatkan Citibank. Tanpa keputusan keras,
mungkin saja citra Citibank akan semakin melorot tajam di mata publik
Jepang.Masalahnya, jika Charles Prince tak mengambil semua keputusan penting tadi
[menutup unit trust banking dan memecat tiga eksekutif Citigrop] bisa jadi “nama baik”
Citibank akan semakin buruk. Nasabah mereka di Jepang bukan saja akan menarik
uangnya beramai-ramai (rush), tapi Citibank bahkan bisa menjadi bank yang sama
sekali tak direkomendasikan untuk dipercaya. Jika itu terjadi, masa depan Citibank di
Jepang jelas tak bisa bertahan lama. Pundi-pundi perusahaan seperti pendapatan laba
yang selama ini selalu dibukukan, juga akan semakin menjauh. Dan Charles Prince
rupanya, memang tipe pemimpin yang tahu, kapan dan bagaimana harus mengambil
keputusan untuk menyelamatkan perusahaannya.

2.4.5 Metode Penanganan yang Dilakukan Oleh Pihak Citibank :

 Manajemen Citibank langsung meminta maaf kepada publik Jepang


 Berjanji bertanggung jawab atas semua pelaggaran yang dilakukan di Jepang
 Memecat semua eksekutif mereka yang dianggap tidak bertanggungjawab. CEO
Citigroup inc, menutup unit trust banking Citibank di Jepang selama setahun, dan

32
memecat tiga eksekutif Citigroup di New York yang dianggap bertanggung jawab
terhadap semua “kejadian” di Jepang.

2.4.6 Penilaian Terhadap Metode Penanganan Citibank :

Menurut kami langkah penanganan yang dilakukan Citibank terkait hal tersebut
sudah baik dan benar mereka juga bertindak cepat dalam menangani kasus yang
dihadapinya. Hal ini dapat kita lihat dari sikap Citibank yaitu dengan memecat semua
eksekutif yang diangggap bertanggung jawab dan meminta maaf secara langsung
kepada masyarakat jepang. Saran dari kelompok kami seharusnya pihak Citibank lebih
ketat dalam pengawasan terkait dana dan tidak mempercayakan terlalu banyak nasabah
kepada satu karyawan saja karena dapat mempermudah karyawan tersebut dalam
melakukan tindak pencucian uang.

33
BAB 3. PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dalam pelajaran manajemen risiko kita mempelajari bagaimana memperkecil


kemungkinan risiko terjadi,mentransfer risiko,mengalihkan risiko dan lain-lain agar
tidak menimbulkan kerugian di berbagai pihak. Pada makalah ini membahas tentang
profil lengkap dari Citibank,identifikasi risiko,analisis penanganan risiko pada
Citibank,beserta kasus-kasus yang pernah terjadi pada Citibank baik dalam maupun
global serta penanganan kasus oleh pihak Citibank sendiri. Intinya mendalami
manajamen risiko dari Citibank.

3.2 SARAN

Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada suatu kegiatan
atau aktivitas yang dilakukan manusia,maupun perusahaan,oleh karena itu dibutuhkan
identifikasi dan analisis risiko,serta penanganan risiko tersebut . Pemakaian teknik
analisis risiko,yang diambil dari disiplin ilmu manajemen dalam proses pengambilan
keputusan pada kegiatan yang ada dalam Citibank sangat penting,karena dalam setiap
kegiatan dalam operasional Citibank pasti ada berbagai ketidakpastian.

34
DAFTAR PUSTAKA

https://www.cekaja.com/banks/citibank/kartu-kredit

https://id.wikipedia.org/wiki/Citibank

https://id.wikipedia.org/wiki/Deposito

https://www.citibank.co.id/bahasa/banking_invesment/perbankan-
deposito.htm?icid=IDBKABHBBKHCADALM03

https;//www.CITIBANK%20CASE%20IN%20INDONESIA.pdf

https://economy.okezone.com/read/2011/06/07/320/465499/ternyata-malinda-dee-
gelapkan-dana-123-nasabah-citibank

https://megapolitan.kompas.com/read/2012/03/07/14183725/Malinda.Dee.Divonis.8
.Tahun.Penjara

https://www.nytimes.com/2009/03/31/business/global/31fobriefs-
CITIFINEDINL_BRF.html

http://www.tribunnews.com/nasional/2011/04/03/nasabah-terbunuh-tanggung-jawab-
citibank

http://www.nytimes.com/2001/02/27/world/the-citibank-connection-real-money-
shadow-banks.html&prev=search

https://www.nytimes.com/1995/08/19/business/citibank-fraud-case-raises-computer-
security-questions.html

https://www.nytimes.com/2004/09/18/business/worldbusiness/japan-shuts-unit-of-
citibank-citing-violations.html

35
https://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://news.bbc.co.uk/2/hi/busin
ess/4757141.stm&prev=search

http://www.tribunnews.com/nasional/2011/04/03/nasabah-terbunuh-tanggung-jawab-
citibank.
http://www.bbc.co.uk/news/17284369

36

Anda mungkin juga menyukai