Oleh:
0
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL........................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................3
A. Latar belakang..................................................................................3
B. Rumus masalah................................................................................4
C. Tujuan...............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Simpulan..........................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kendaraan dituntut untuk dapat dioperasikan dengan mudah dan nyaman oleh
pengemudi di berbagai kondisi jalan. Banyak sekali jenis sistem kemudi yang
mungkin belum di ketahui banyak orang serta kelebihan dan kekuranganya. Misalnya
sistem kemudi konvensional biasa dengan sistem kemudi yang telah menggunakan
power steering atau sistem kemudi yang lebih baru lagi yaitu Electric Power Steering.
Sistem kemudi yang dapat di jalankan dengan mudah tentu dapat memberi rasa aman
dan kemudahan bagi pengemudi dalam mengendalikan mobil yang dikendarainya.
Dari pendahuluan di atas, sesuai dengan yang akan di bahas yaitu tentang
sistem kemudi. Oleh karena itu makalah ini akan membahas secara rinci yang erat
kaitannya dengan sistem kemudi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Keterangan Gambar :
Keterangan Gambar :
3
Ø Nomor 1 Steering wheel
Sistem kemudi berfungsi untuk mengatur arah kendaraan atau berfungsi untuk
membelokan roda. Jika pengendara membelokan Steering wheel (lihat gambar) maka
steering coulumn akan meneruskan puntiran ke steering gear. Kemudian steering gear
akan memperbesar tenaga puntiran hingga menghasilkan momen puntir yang lebih
besar yang akan diteruskan ke steering linkage, kemudian steering linkage akan
meneruskan puntiran dari steering gear ke roda kendaraan.
1)Recirculating ball
Cara kerjanya :
4
Pada waktu pengemudi memutar roda kemudi, poros utama yang
dihubungkan dengan roda kemudi langsung membelok. Di ujung poros utama kerja
dari gigi cacing dam mur pada bak roda gigi kemudi menambah tenaga dan
memindahkan gerak putar dari roda kemudi ke gerakan mundur maju lengan pitman (
pitman arm ).
5
ujung pitman arm. Sambungan tersebut memindahkan gaya putar dari kemudi ke
roda-roda depan dengan memutar ball joint pada lengan bawah ( lower arm ) dan
bantalan atas untuk peredam kejut.
Keuntungan :
1. Komponen gigi kemudi relative besar, dapat digunakan untuk kendaraan sedang,
mobil besar, dan kendaraan komersial.
Kerugian :
1. Konstruksi rumit karena hubungan antara gigi sector dan gigi pinion tidak
langsung
Cara kerja :
Pada waktu roda kemudi diputar, pinion pun ikut berputar. Gerakan ini akan
menggerakkan rack dari samping ke samping dan dilanjutkan melalui tie rod ke
lengan nakel pada roda-roda depan sehingga satu roda depan didorong, sedangkan
satu roda tertarik, hal ini menyebabkan roda-roda berputar pada arah yang sama.
6
Kemudi jenis rack and pinion jauh lebih efisien bagi pengemudi untuk
mengendalikan roda-roda depan. Pinion yang dihubungkan dengan poros utama
kemudi melalui poros intermediate, berkaitan denngan rack.
Keuntungan :
Kerugian :
1. Bentuk roda gigi kecil, hanya cocok digunakan pada mobil penumpang ukuran
kecil atau sedang.
7
2. Lebih cepat aus
Hal ini akan merubah posisi valve spool dan sleeve, karena itulah diperlukan
pengarahan pelumas bertekanan ke proper end yang terdapat pada power cylinder.
Perbedaan tekanan pada sisi piston (yang dipasang pada rack) membantu
menggerakkan rack untuk mengurangi langkah usaha putar. Pelumas di dalam power
cylinder yang berlawanan didesak ke control valve dan kembali ke pump reservoir.
Ketika steering effort berhenti, maka control valve akan diketengahkan oleh gaya
melintir dari torsion bar, tekanan pada kedua sisi piston akan disamakan, dan roda
depan kembali ke posisi lurus ke depan.
8
KONSTRUKSI SISTEM
Power steering oil pump Pompa PS berfungsi sebagai penyalur tenaga dari
mesin dengan oli yang bertekanan tinggi yang kemudian diteruskan ke bagian Rack
Pinion/Gearbox melalui Selang Tekan (Selang bertekanan tingi). Posisi Vane Pump
selalu berada di bagian atas dari RackPinion/Gearbox. Dan hampir setengahnya
system Power Steering dikendalikan/ditentukan dari kerja Pompa, oleh karena itu bila
9
terdapat kerusakan pada Pompa hampir dipastikan system Power Steeringnya juga
tidak akan jalan alias rusak
Selang ini berfungsi yang menyalurkan oli yang bertekanan tinggi dari Vane
Pump ke bagian Rack Pinion/Gearbox, dengan perputaran/rotasi yang sangat cepat
maka dapat menimbulkan efek bunyi jika bahan selang yang dipakai kurang bagus
kualitasnya.
Minyak power steering ditarik dari reservoir ke pompa pada saat mesin dalam
keadaan hidup. Minyak ini ditekan oleh satu power steering switch dan control valve
yang letaknya di dalam power steering pump.
10
b). ELECTRIC POWER STEERING
11
CARA KERJA ELECTRIC POWER STEERING
Cara kerja Sistem Electric Power Steering (EPS) adalah saat kunci diputar ke
posisi ON, Control Module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand-by,
bersamaan dengan itu indikator EPS pada panel instrumen menyala. Saat mesin
hidup, Noise Suppressor segera menginformasikan pada Control Module untuk
mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung menghubungkan motor dengan
batang setir. Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas memberi
informasi pada Control Module ketika setir mulai diputar.
Dengan begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi
sistem EPS ini mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor listrik hanya
12
sesuai kebutuhan saja. Selain mengatur kerja motor elektrik berdasarkan informasi
dari sensor, Control Module juga mendeteksi jika ada malfungsi pada sistem EPS.
Lampu indikator EPS pada panel instrumen akan menyala berkedip tertentu andai
terjadi kerusakan.
4.Torque Sensor: Berada di kolom setir dengan tugas memberi informasi ke control
module jika setir mulai diputar oleh pengemudi.
5.Clutch: Kopling ini ada di antara motor dan batang setir. Tugasnya untuk
menghubungkan dan melepaskan motor dengan batang setir sesuai kondisi.
6.Noise Suppressor: Bertindak sebagai sensor yang mendeteksi mesin sedang bekerja
atau tidak.
13
KEUNGGULAN EPS
EPS tidak hanya melakukan fungsi power steering biasa, namun juga bisa
mengontrol tekanan hydraulic pressure yang bereaksi berdasarkan counter-force
plunger yang ada pada gear box tetapnya di dalam input shaft, oleh karena itulah
karakteristik steering effort vs. tekanan hydraulic bervariasi tergantung dari kecepatan
kendaraan untuk memberikan karakteristik kemudi yang optimal pas dengan
kecepatan kendaraan dan kondisi kemudi.
· Pada saat mobil dalam keadaan stationer dan berjalan lambat putaran kemudi
ringan.
· Pada kecepatan sedang dan cepat, steering effort secara akan bertambah untuk
menambah kestabilan dan kenyamanan kemudi.
· Pada kecepatan sedang dan cepat, ketika posisi kemudi berada atau mendekati posisi
netral, fungsi reactionary plunger akan menambah steering effort agar kemudi lebih
stabil.
· Ketika kendaraan melewati jalan yang rusak pada kecepatan sedang dan cepat,
meskipun ada rintangan besar dari permukaan jalan, namun tidak akan mempengaruhi
arah control kemudi, karena tekanan ouput hydraulic untuk steering effort menjadi
tinggi sama seperti power steering konvensional.
14
1. STEERING COULUMN
Steering column atau batang kemudi merupakan tempat poros utama. Steering
column terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi ke steering
gear, dan column tube yang mengikat main shaft ke body. Ujung atas dari main shaft
dibuat meruncing dan bergerigi, dan roda kemudi diikatkan ditempat tersebut dengan
sebuah mur.
Steering column juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya
dorong dari pengemudi pada saat tabrakan.
15
Apabila kendaraan berbenturan / bertabrakan dan steering gear box mendapat
tekanan yang kuat, maka main shaft column atau bracket akan runtuh sehingga
pengemudi terhindar dari bahaya.
Kerugiannya adalah :
1. Mainsfatnya kurang kuat, sehingga hanya digunakan pada mobil penumpang atau
mobil ukuran kecil
Waktu Tabrakan
1. Main shaftnya lebih kuat sehingga banyak digunakan pada mobil-mobil besar atau
mobil-mobil kecil
2. Konstruksinya sederhana
Kerugiannya adalah :
2. STEERING GEAR
16
Steering gear tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan roda depan, tetapi
dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk
meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan. Untuk itu diperlukan
perbandingan reduksi yang disebut perbandingan steering gear, dan biasanya
perbandingannya antara 18 sampai dengan 20 : 1.
Ada beberapa tipe steering gear, tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah
17
Tipe yang pertama, digunakan pada mobil penumpang ukuran sedang sampai
besar dan mobil komersial. Sedangkan tipe kedua, digunakan pada mobil penumpang
ukuran kecil sampai sedang.
Sudut belok dan gear ratio Pada diagram dapat dilihat hubungan sudut putar
sector dengan gear ratio. Pada saat lurus atau sektor shaft berputar 2,5 ° ke kiri atau
ke kanan gear ratio masih tetap 19,5 : 1. Sedangkan pada saat belok dengan sudut
putar sektor 37° gear ratio menjadi besar yaitu 21,5 : 1. Oleh karena itu pada saat
membelok kemudi menjadi ringan.
18
2. Model Worm dan Sektor
19
Model Screw Pin
Pada model ini pin yang berbentuk tirus bergerak sepanjang worm gear
20
Model ini di bagian bawah main shaft terdapat ulir dan sebuah nut terpasang
padanya. Pada nut terdapat bagian yang menonjol dan dipasang kan tuas yang
terpasang pada rumahnya.
Pada model ini, peluru-peluru terdapat dalam lubang-lubang nut untuk membentuk
hubungan yang menggelinding antara nut dan worm gear.Mempunyai sifat tahan aus
dantahan goncangan yang baik
clip_image032
21
clip_image033
Gerakan putar pinion diubah langsung oleh rack menjadi gerakan mendatar. Model
rack and pinion mempunyai konstruksi sederhana, sudut belok yang tajam dan ringan,
tetapi goncangan yang diterima dari permukaan jalan mudah diteruskan ke roda
depan.
clip_image034
STEERING LINKAGE
Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering
gear ke roda depan. Walaupun mobil bergerak naik dan turun, gerakan roda kemudi
harus diteruskan ke roda-roda depan dengan sangat tepat setiap saat. Ada beberapa
22
tipe steering linkage dan konstruksi joint yang dirancang untuk tujuan tersebut.
Bentuk yang tepat sangat mempengaruhi kestabilan pengendaraan.
clip_image038
clip_image039
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
24
DAFTAR PUSTAKA
Toyota. 1995, New step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor
25