Anda di halaman 1dari 17

RUMAH BERSALIN ROS SAKINAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau hanya bagian


Pengertian
tertentu yang dianggap perlu oleh dokter yang bersangkutan
Tujuan Memperoleh data yang berhubungan dengan keadaan pasien dalam
rangka menegakkan diagnosa, tindakan pengobatan dan perawatan
Kebijakan Prosedur perawat dasar directorat RSU & pendidikan dirjen
pelayanan medik depkes jakarta, 1991
Persiapan 1. Lampu senter 1 buah
2. Tong spatel 1 buah
3. Refleks hamer 1 buah
4. Handschoen, scot & masker 1 pasang
5. Thermometer 1 buah
6. Stetoscop 1 buah
7. Bengkok 1 buah
8. Kapas secukupnya
9. Gaas secukupnya
10.Catatan medik pasien
Prosedur 1. Periksa catatan medik pasien
2. Pakai scot
3. Beri salam dan perkenalkan diri
4. Persiapkan alat dan lingkungan (K/P)
5. Jelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
6. Cuci tangan dengan antis / pakai handschoen & masker
7. Lakukan pemeriksaan fisik dari ujung rambut sampai ujung kaki
8. Jelaskan bahwa pemeriksaan sudah selesai
9. Bereksan alat – alat
10. Cuci tangan dengan antis
11. Lakukan pendokumentasian

RUMAH BERSALIN ROS SAKINAH


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

MENGHITUNG DENYUT NADI

Menghitung denyut nadi dengan meraba :


Pengertian
1) Arteri radialis pada pergelangan tangan
2) Arteri brachialis pada siku bagian dalam
3) Arteri carotis pada leher
4) Arteri temporalis pada pelipis
5) Arteri femoralis pada lipatan paha (selangkangan)
6) Arteri dorsalis pedis pada kaki
7) Arteri frontalis pada ubun – ubun (bayi)
Tujuan Mengetahui jumlah denyut nadi dalam 1 (satu) menit
Kebijakan 1. Pasien baru yang memerlukan perawatan
2. Pada pasien persiapan operasi dan post operasi
3. Pada pasien yang akan diberikan tindakan tertentu
Prosedur a. Menghitung denyut nadi dilakukan dengan pengukuran suhu
b. Pada waktu penghitungan denyut nadi pasien harus benar -
benar dalam keadaan istrahat dengan posisi berbaring atau
duduk.
c. Penghitungan dilakukan dengan menenmpetkan jari telunjuk
dan jari tengah di atas arteri selama ½ menit dan hasilnya
dikalikan dua
d. Khusus pada anak – anak penghitungan dilakukan selama 1
menit
e. Hasil penghitungan dicatat pada buku catatan suhu dan nadi
f. Pendokumentasian

RUMAH BERSALIN ROS SAKINAH


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

MENGHITUNG PERNAPASAN

Menghitung jumlah pernafasan (inspirasi yang diikuti ekspirasi)


Pengertian
dalam satu menit
Tujuan Menghitung jumlah pernafasan dalam satu menit guna mengetahui
keadaan umum pasien
Kebijakan 1. Pada saat menerima pasien baru
2. Pada saat pasien akan diberi tindakan
3. Pada waktu follow up keadaan pasien
Persiapan 1. Arloji tangan dengan penunjuk detik
2. Buku catatan
Prosedur 1. Cuci tangan
2. Pasien diberi penjelasan tentang hal – hal yang akan dilakukan
3. Perhitungan pernafasan dilakukan bersamaan dengan
pengukuran suhu dan denyut nadi
4. Penghitungan dilakukan dalam satu menit dan hasilnya dicatat
5. Bila ada kelainan segera laporkan kepada penanggung jawab
ruangan atau yang bersangkutan
6. Cuci tangan
7. Catat hasil pemeriksaan

RUMAH BERSALIN ROS SAKINAH


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

MELEPAS KATETER

Pengertian Tindakan menanggalkan slang kateter pada uretra pasien


Tujuan 1. Melatih pasien untuk BAK secara normal
2. Member rasa nyaman
Kebijakan Pelayanan keperawatan pada pasien dilakukan oleh perawat sesuai
standar
Persiapan 1. Handschoen steril 1 buah
2. Spoit 10 cc 1
3. Perlak 1 buah
4. Bengkok 1 buah
5. Sampiran 1 buah
6. Antis
7. Scot, masker
Prosedur a. Periksa catatan medik pasien
b. Pakai scot
c. Beri salam dan perkenalkan diri
d. Persiapkan alat dan lingkungan (K/P)
e. Jelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
f. Pasang perlak
g. Cuci tangan dengan antis / pakai handschoen & masker
h. Ambil spoit 10 cc
i. Masukkan jarum spoit pada cabang kateter dan sedot cairan
aquabidest atau sejenisnya yang dipakai menahan kateter
sampai kateter dapat ditarik
j. Tarik kateter secara perlahan
k. Bereskan alat – alat
l. Rapikan pasien
m. Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai
n. Perhatikan reaksi pasien
o. Cuci tangan dengan antis
p. Lakukan pendokumentasian
RUMAH BERSALIN ROS SAKINAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

MENGATUR POSISI DORSAL REKUMEN

Pengertian Membaringkan pasien dengan posisi terlentang dengan lutut ditekuk


dan telapak kaki menapak diatas tempat tidur, sedangkan kedua
belah kaki ditenggangkan
Tujuan 1. Mempermudah tindakan pemeriksaan dan perawatan pada
daerah genitalia
2. Mempermudah proses persalinan pada pasien yang akan
bersalin
Kebijakan Dilakukan pada pasien yang memerlukan tindakan pemeriksaan
genitalia dan pada pasien yang akan bersalin
Persiapan - Persiapan alat
a. Satu atau dua buah bantal sesuai keperluan
- Persiapan pasien
a. Menjelaskan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan
b. Mempersilahkan pasien berbaring di atas tempat tidur
Prosedur a. Memberi tahu pasien
b. Mencuci tangan
c. Pasien menekuk kedua tungkai, menenggangkan sedikit
d. Menapakkan kedua telapak kaki di kasur
e. Merapikan pasien
f. Mencuci tangan

Hal – hal yang perlu diperhatikan :


a. Posisi kedua tangan tergantung pelaksanaan
b. Perhatikan keadaan umum pasien selama bekerja
c. Pendokumentasian

RUMAH BERSALIN ROS SAKINAH


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

MENGATUR POSISI PASIEN MIRING KANAN / MIRING KIRI


Pengertian Merubah atau memberikan rasa nyaman terhadap pasien
Tujuan 1. Agar pasien rasa nyaman
2. Agar tidak terjadi dicubitus pada pasien inmobilisasi
Kebijakan Pemberian rasa nyaman pasien dilakukan oleh perawat / bidan
Persiapan 1. Scort
2. Masker
3. Handschoen
4. Antis pada tempatnya
5. Bantal
6. Catatan medik pasien
Prosedur 1. Periksa catatan medik pasien
2. Pakai scort
3. Beri salam dan perkenalkan diri
4. Jelaskan kepada pasien & keluargar tentang prosedur tindakan
yang akan dilakukan
5. Beri kesempatan pasien / keluarga pasien untuk bertanya
6. Cuci tangan dengan antis / pakai handschoen dan masker
7. Miringkan pasien sesuai kebutuhan
8. Letakkan bantal dipunggung pasien sebagai penyangga
9. Pasien dirapikan
10. Bereskan alat – alat
11. Buka scort, masker dan handschoen serta cuci tangan dengan
antis
12. Lakukan pendokumentasian

RUMAH BERSALIN ROS SAKINAH


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMBERIAN OBAT MELALUI VAGINA


Pengertian Menyiapkan dan memberikan obat melalui vagina
Tujuan Memberikan obat kepada pasien secara tepat, benar, sesuai
program pengobatan
Kebijakan Pasien yang membutuhkan obat – obatan dengan rekasi cepat obat
– obatan yang tidak dapat diminum
Persiapan a. Persiapan pasien
 Menjelaskan prosedur dan tujuan pemberian obat melalui
vagina
 Posisi pasien dorsal rectumben
b. Persiapan alat
 Bak instrument kecil steril, berisi :
- Obat, misalnya flagistatin suppositoria
- Bengkok 2 buah
- Sarung tangan steril dalam tempatnya
- Korentang dalam tempatnya
- Pengalas (perlak kecil dan alasnya)
 Sampiran bila perlu
Prosedur 1) Memberi tahu dan menjelaskan pada pasien
2) Menempatkan baki berisi alat – alat disamping pasien
3) Memasang sampiran
4) Menempatkan pengalas dibawah bokong
5) Mengatur posisi pasien tidur pasien (posisi dorsal rekumben)
6) Pakaian bawah pasien
7) Menempatkan 1 bengkok dibawah bokong
8) Mencuci tangan
9) Membuka bungkus suppositirium dengan merobek pada bagian
yang telah diberi tanda
10) Memakai sarung tangan
11) Membersihkan vulva dan introitus vagina dengan kapas
sublimate
12) Menjepit suppositorium dengan jari telunjuk dan jari tengah bila
tidak ada alat khususu untuk keperluan tersebut
13) Membuka labia mayora dengan tangan kiri, kemudian tangan
kanan memasukkan suppositorium perlahan – lahan ke dalam
vagina sejauh mungkin sampai menyentuh mulut belakang uterus
(forniks posterior) sambil pasien diminta menarik nafas panjang
14) Membersihkan vulva dengan kapas sublimate
15) Pasien diminta tetap berbaring selama 1 jam setelah
suppositorium dimasukkan
16) Membuka sarung tangan
17) Merapikan pakaian pasien
18) Membereskan alat – alat
19) Mencuci tangan
20) Mencatat :
 Keadaan umum pasien / reaksi pasien / hasil pemberian
obat
 Tanggal dan jam pemberian
 Nama obat yang diberikan
 Nama perawat/bidan yang melaksanakan perawatan
RUMAH BERSALIN ROS SAKINAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMBERIAN OBAT MELALUI ORAL


Pengertian Pemberian obat melalui mulut masuk ke dalam pencernaan
Tujuan Memberikan obat dengan sasaran obat diserap melalui saluran
pencernaan dengan reaksi lamban
Kebijakan Dilakukan pada pasien sadar
Persiapan a. Pasien
 Memberitahukan pada pasien
 Posisi pasien dalam keadaan posisi miring atau duduk
b. Alat
 Daftar obat pasien
 Buku obat pasien
 Tempat – tempat obat dan tutupnya serta etiket nama pasien
menurut kamar dan nomor tempat dokter
 Gelas pengukur
 Gelas obat
 Gelas minum
 Air minum dalam ceret
 Sendok
 Pipet
 Serbet
 Lumping obat (mortar dan alu)
 Baki
 Bengkok tempat sampah
Prosedur 1) Mencuci tangan
2) Mengatur tempat – tempat obat dalam baki, mengambil daftar
buku obat
3) Menyiapkan obat – obat yang diperlukan
4) Membaca daftar obat, mengambil obat sesuai dengan jenis dan
jumlah memasukkan ke dalam tempat obat pasien, lalu
mengembalikan sisa obat ke tempat semula
5) Meletakkan baki obat, air minum dan gelas, sedotan, daftar buku
obat diatas meja obat beroda
6) Mendorong meja obat ke kamar pasien
7) Memeriksa kembali obat, lalu diberikan kepada pasie dan
ditunggu sampai semua obat ditelan
8) Pasien yang tidak dapat minum sendiri, harus dibantu oleh
perawat
9) Obat yang sudah diminum pasien diberi tanda (V), pada buku
obat dibubuhi tanda tangan si pemberi obat dikolom catatan
perawat
10) Dokumentasi

RUMAH BERSALIN ROS SAKINAH


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMBERIAN OBAT SECARA INTRAVENA


Memberikan obat dengan jalan menyuntikkannya ke dalam
Pengertian
pembuluh darah vena pada anggota gerak
Tujuan Memberikan obat-obatan yang diharapkan dapat memberikan reaksii
cepat.
Kebijakan Pada pasien yang membutuhkan obat dengan reaksi cepat
Persedian Alat a. Persiapan alat
 Perkenalkan diri pada pasien bila pasien baru
 Menjelaskan prosedur tindakan dan tujuannya
b. Persiapan pasien
 Spoit 1-10 cc
 Jarum no 1-2
Prosedur 1. Prosedur kerja
1. Memberi tahu dan menjelaskan pada pasien
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien
3. Memasang sampiran bila perlu mengatur posisi pasien
4. Mencuci tangan
5. Membebaskan daerah yang akan disuntikan dari pakaian
6. Menghapushamakan kulit pasien dengan kapas alkohol,
membuang kapas alkohol ke dalam bengkok dan tunggu
sampai kulit kering
7. Menegakkan kulit dengan tangan kiri pada daerah bokong,
atau mengangkat otot pada muskulus quadrisep
femoris/musculus deltoideus, kemudian menusukkan jarum
ke dalam otot tegang lurus dengan permukaan kulit sedalam
¾ panjang jarum. Menarik penghisap sedikit untuk
memeriksa apakah ada darah atau tidak, bila tidak ada darah
menyemprotkan cairan obat perlahan-lahan
8. Setelah obat masuk seluruhnya, kulit daerah penusukan
jarum ditekan dengan kapas alkohol, jarum ditarik keluar
dengan cepat, kemudian tempat penusukan dimasase
9. Merapikan pasien
10. Membawa alat-alat ke meja suntikan untuk dibereskan
11. Mencuci tangan
2. Dokumentasi
1. Tempat penyuntikan pada bokongnya harus tepat, bila tidak
akan mengenai syaraf ischiadeus
2. Bila pasien beberapa kali harus disuntik, maka usahakanlah
agar penyuntikan dilakukan pada tempat yang berlainan
3. Bila cairan obat mengandung minyak, jarum penghisap
cairan harus diganti dengan yang kering
4. Daerah bekas suntikan harus dimasase lebih lama
RUMAH BERSALIN ROS SAKINAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMBERIAN OBAT MELALUI REKTAL


Pengertian Menyiapkan dan memberikan obat melalui rektum
Tujuan Memberikan obat secara tepat sesuai dengan prosedur
Kebijakan Dilakuakan pada pasien pre operasi, yang akan melahirkan,
menentukan diagnosa, atau penyakit lain yang membutuhkan
pengobatan melalui rektum
Persiapan a. Persiapan pasien
 Menjelaskan prosedur dan tujuan pemberian obat melalui
rectal kepada pasien
 Membantu pasien melakukan posisi sim
b. Persiapan alat
 Bak instrument kecil steril, berisi :
- Obat sippositurium dalam bungkusnya
- Sarung tangan kanan
- Kain kasa beberapa potong
- Pelican (minyak / vaselin)
 Pot bila perlu
 Sampiran
Prosedur 1) Memberi tahu dan menjelaskan pada pasien
2) Membawa alat – alat ke depan pasien
3) Memasang sampiran bila perlu
4) Membuka pakaian bagian bawah dan mengatur posisi pasien
dengan sikap miring
5) Mencuci tangan
6) Membuka pembungkus suppositorium dengan merobek pada
bagian yang telah diberi tanda
7) Memakai sarung tangan, mengambil obat suppositorium,
kemudian dipegang dengan kain kasa
8) Mengoles telunjuk kanan pelaksana dan ujung suppositorium
dengan pelican
9) Memasukkan suppositorium sejauh mungkin ke dalam rectum ±
sampai melewati sfinkter ani interna sambil pasien dianjurkan
bernafas melalui mulut
10) Menarik jari telunjuk keluar, menjepit kedua belahan bokong
pasien untuk sementara agar suppositorium tidak keluar
11) Menganjurkan agar pasien tetap berbaring selama ± 20 menit
dan tidak mengedan untuk menahan suppositorium
12) Membersihkan daerah anus dengan tissue
13) Merapikan pasien
14) Mencuci tangan

2. Dokumentasi
1) Keadaan umum/reaksi pasien
2) Hasil dari pemberian suppositorium
3) Tanggal dan jam pemberian
4) Nama obat yang diberikan
5) Nama perawat yang melaksanakan perasat
RUMAH BERSALIN ROS SAKINAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

MEMBERIKAN SUNTIKAN INTRA MUSKULAR


Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan otot, dilakukan
Pengertian
pada otot pangkal lengan, otot paha bagian luar, atau pada otot
bokong
Tujuan 1. Memberikan obat tertentu yang hanya dapat diberikan melalui
suntikan intramuskular
2. Mempercepat reaksi obat
3. Memberikan kekebalan/imunisasi
Kebijakan 1. Pasien yang memerlukan obat dengan reaksi cepat
2. Pasien yang tidak dapat minum obat
3. Pasien dengan penyakit tertentu
Persiapan  Spoit 1-10 cc
 Jarum no. 1-2
Prosedur 1. Memberi tahu dan menjelaskan pada pasien
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien
3. Memasang sampiran bila perlu mengatur posisi pasien
4. Mencuci tangan
5. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
6. Menghapushamakan kulit pasien dengan kapas alkohol,
membuang kapas alkohol ke dalam bengkok dan tunggu sampai
kulit kering
7. Menegakkan kulit dengan tangan kiri pada daerah bokong, atau
mengangkat otot pada muskulus quadrisep femoris.musculus
deltoideus, kemudian menusukkan jarum ke dalam otot tegang
lurus dengan permukaan kulit sedalam ¾ panjang jarum. Menarik
penghisap sedikit untuk memeriksa apakah ada darah atau tidak,
bila tidak ada darah menyemprotkan cairan obat perlahan-lahan
8. Setelah obat masuk seluruhnya, kulit daerah penusukan jarum
ditekan dengan kapas alkohol, jarum ditarik keluar dengan cepat,
kemudian tempat penusukan dimasase
9. Merapikan pasien
10.Membawa alat-alat ke meja suntikan untuk dibereskan
11. Mencuci tangan
12. Dokumentasi

RUMAH BERSALIN ROS SAKINAH


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKSIS


Syok yang terjadi akibat reaksi obat yang tidak cocok terhadap tubuh
Pengertian
Tujuan Sebagai pedoman acuan penerapan langkah-langkah penanganan
syok Anafiksis
Kebijakan Pasien yang mengalami syok Anafilaksis
Prosedur 1. Hentikan pemberian obat penyebab Anafilaksis
2. Upayakan segera mendapatkan bantuan tenaga
3. Tidurkan penderita terlentang dengan kaki > tinggi, bebaskan
jalan nafas, periksa orofarinks, bila ada gigi palsu segera lepas
4. Berikan adrenalin 1:1000, 0,2 cc-0,5 cc/subcutan
5. Berikan o2 dengan menggunakan o2 mask
6. Pasang infus larutan RL atau PZ diguyur jika tekanan darah tidak
teratur
7. Bila tekanan darah tak terukur/systole < 100 mmHg langsung beri
adrenalin 1,1000 cc diencerkan dengan larutan PZ menjadi 10 cc,
gunakan 2-3 cc diberikan intravena secara perlahan-lahan.
Pemberian ini dapat dilakukan dosis yang sama setelah 10 menit
8. Bila gagal infus dipasang berikan adrenalin 1:1000 cc/0,2-0,5
cc/im
9. Setelah infus terpasang berikan Diphenhydramin 60-80 mg/iv
atau solu cortef 200 mg intravena
10.Bila ada wheezing berikan Aminophilin 1 ampul (240 mg) iv
perlahan-lahan dalam waktu 20 menit
RUMAH BERSALIN ROS SAKINAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

MEMBANTU MOBILISASI
Pengertian Membantu memenuhi kebutuhan mobilisasi pasien (membantu
pasien duduk ditempat tidur)
Tujuan 1. Mempertahankan toleransi terhadap aktivitas
2. Mempertahankan kenyamanan
Kebijakan Pelayanan keperawatan pada pasien rawat inap dilakukan oleh
perawat / bidan
Persiapan 1. Scort, masker
2. Alat – alat bantu (KP)
 Tongkat
 Kursi / tangga kecil
 Kursi roda
Prosedur 1. Periksa catatan medik pasien
2. Pakai scort
3. Beri salam dan perkenalkan diri
4. Jelaskan kepada pasien & keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
5. Siapkan alat dan lingkungan (pasang sampiran / tutup gorden &
jendela)
6. Cuci tangan dengan antis / pakai handschoen & masker
7. Pindahkan bantal
8. Rapikan selimut pasien
9. Bantu mobilisasi pasien sesuai dengan intruksi dan kebutuhan
pasien
10. Setelah selesai, rapikan pasien
11. Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai
12. Lakukan kontrak waktu untuk tindakan berikutnya
13. Buka handschoen, masker dan scot serta cuci tangan dengan
antis
14. Lakukan pendokumentasian

RUMAH BERSALIN ROS SAKINAH


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

MEMINDAHKAN PASIEN
Pengertian Memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan
dilakukan dari tempat yang satu ketempat yang lain
Tujuan a. Untuk mengurangi atau menghindari pergerakan pasien sesuai
dengan keadaan fisiknya
b. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien
c. Memenuhi kebutuhan konsultasi atau pindah ruangan
Kebijakan  Pasien yang tidak sadar
 Pasien yang memerlukan bedres total
 Pasien post operasi
Persiapan a. Pasien dirapikan dan diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan
b. Tempat tidur, brankar atau kursi roda (roolstul) dalam keadaan
siap pakai
c. Selimut
d. Bantal bila diperlukan
Prosedur 1. Memindahkan pasien dari brankar ketempat tidur atau sebaliknya
2. Pasien diangkat oleh sekurang – kurangnya tiga orang perawat.
(sesuai kebutuhan)
3. Ketiga perawat berdiri pada sisi kanan pasien dengan urutan
sbb :
 Perawat pertama (paling tinggi) berdiri dibagian kepala
 Perawat kedua berdiri dibagian pinggang
 Perawat ketiga berdiri dibagian kaki
4. Lengan kiri perawat I dibawah kepala dan pangkal lengan pasien
dengan lengan kanan dibawah punggung pasien (bila pasien
gemuk, lengan kanan perawat I. Melalui badan pasien kebawah
pinggang sehingga berpegangan dengan pergelangan tangan kiri
perawat II
5. Lengan kanan perawat II dibawah pinggang pasien lengan kanan
dibawah bokong pasien
6. Kedua lengan perawat III mengangkat seluruh tungkai pasien
7. Setelah siap. Salah seorang perawat memberi aba – aba untuk
bersama – sama mengangkat pasien
8. Dengan langkah bersamaan para mulai berjalan menuju
ketempat tidur atau brankar yang telah disediakan
9. Setelah pasien berada ditempat tidur atau brankar, posisinya
diatur dan dipasang selimut dan rapikan
RUMAH BERSALIN ROS SAKINAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

MEMBUAT LARUTAN KLORIN


Pengertian Menyiapkan atau membuat larutan desifektan sesuai kebutuhan
Tujuan Menyediakan larutan desinfektan yang dapat digunakan secara tepat
guna dan aman serta dalam keadaaan siap pakai
Kebijakan Ada program tertulis
Persiapan 1. Persiapan alat
a. Baskom / wadah
b. Air mentah
c. Bayclin 5,25%
d. Sarung tangan

Rumus

Jumlah bagian air = 5,25 %


0,5 %
10 = 1 : 9
Ket : 1 : 9
1 bagian larutan ditambah 9 bagian air
Prosedur a. Sediakan baskom / wadah
b. Mencuci tangan
c. Gunakan sarung tangan
d. Tuang 1 bagian larutan sediaan (bayclin) 5,25% kedalam baskom
/ wadah
e. Tambahkan dengan 9 bagian air ke dalam baskom tadi
f. Campur hingga merata
g. Buka sarung tangan
h. Mencuci tangan
i. Pendokumentasian

Anda mungkin juga menyukai