Anda di halaman 1dari 10

JURNAL FARMASI SAINS DAN KOMUNITAS, November 2012, hlm. 75-84 Vol. 9 No.

2
ISSN : 1693-5683

OPTIMASI FORMULA TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK RIMPANG


JAHE MERAH (Zingiber officinale Roxb. Var rubrum)

HENNY DWI ARINI, LANNIE HADISOEWIGNYO


Fakultas Farmasi, Unika Widya Mandala, Surabaya

Abstract:This study aims to determine the effect of sodium citrate and fumaric acid as a source of
acid in the tablet formula effervescent red ginger rhizome extract (Zingiber officinale Roxb. var
rubrum) and obtain the optimum composition of the formula that has the physical properties of
tablet effervescent red ginger rhizome extract (Zingiber officinale Roxb. var rubrum) that meet
the requirements. Optimization techniques used in research is a method of factorial design with
two factors and two levels of sodium citrate and fumaric acid with low levels of 80 mg, and high
levels of 120 mg. Responses were observed to obtain optimum formula is hardness, friability, and
the soluble tablet (effervescent time). The result is the concentration of sodium citrate and
fumaric acid did not significantly affect tablet hardness effervescent. Meanwhile, that is
significantly influences the friability and time effervescent soluble tablets. However, the
interaction between sodium citrate and fumaric acid did not significantly affect the hardness,
friability, and the soluble tablet effervescent red giinger extract. Optimum formula tablets
obtained effervescent namely sodium citrate 80 mg and 80 mg of fumaric acid with 6,529 kgf
response tablet hardness, tablet friability 0,1354%, and effervescent time of 5,98 minutes.

Key words : Red ginger, effervescent tablet, factorial design

1. Pendahuluan menghangatkan badan, penambah nafsu


Salah satu contoh tanaman obat yang makan, serta meningkatkan stamina
dapat digunakan dalam bidang kesehatan (Anonim,2009).
adalah tanaman jahe merah (Zingiber Dalam penelitian ini, zat aktif jahe merah
officinale Roxb. var Rubrum). Pada yang akan digunakan adalah gingerol sebagai
kehidupan sehari-hari masyarakat lebih anti radang dan pelega tenggorokan. Agar
banyak mengenal dan menggunakan jahe fungsi jahe merah lebih terasa dalam
kuning, yaitu sebagai bumbu masak. Selain tenggorokan, maka perlu dibuat sediaan
itu, juga dikenal jahe putih besar dan jahe ekstrak jahe merah yang lebih efektif,
putih kecil. Perbedaan antara jahe merah menarik, praktis dan dapat menutupi rasa
dengan jenis jahe yang lainnya adalah jahe jahe merah yang pedas dan sedikit pahit.
merah memiliki kandungan minyak atsiri Salah satu bentuk sediaan yang dapat
tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok digunakan, yaitu dengan dibuat sediaan
untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran tablet effervescent. Tablet effervescent
rimpangnya paling kecil dengan warna memiliki keuntungan, yaitu dapat
merah dan serat lebih besar dibanding jahe menimbulkan rasa segar dan enak akibat
biasa (Wikipedia,2010). adanya buih yang dihasilkan ketika tablet
Begitu banyak khasiat jahe merah. Antara effervescent dimasukkan ke dalam segelas air
lain sebagai pencahar, antirematik, peluruh sehingga diharapkan mampu menutupi rasa
keringat, peluruh masuk angin, jahe merah yang sedikit pahit.
meningkatkan gairah seks, menurunkan Tablet effervescent adalah tablet yang
tekanan darah, membantu pencernaan, dapat membebaskan gelembung gas setelah
mengatasi radang tenggorokan, meredakan tablet kontak dengan air. Gelembung gas
asma, ejakulasi dini, amandel, untuk tersebut merupakan hasil reaksi kimia antara
HENNY DWI ARINI, LANNIE HADISOEWIGNYO Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 76

bagian asam dan basa biasanya berupa gas China); alat uji kekerasan tablet (Schleuniger
karbondioksida. Pada tablet effervescent tipe 6 D-30, Jerman); alat uji kerapuhan
digunakan bahan yang sama seperti tablet tablet (Erweka tipe TA-3, Jerman).
biasa, namun perbedaannya adalah semua
bahan untuk tablet effervescent tidak boleh 2.1. Pembuatan Simplisia Rimpang Jahe
bersifat higroskopis dan mempunyai Merah
kelarutan yang baik dalam air (Lieberman, Rimpang jahe merah segar dibersihkan
Lachman & Schwartz,1989). dari kotoran, tanah dan lain-lain. Kemudian
Bahan yang digunakan dalam pembuatan dicuci dengan air bersih, setelah itu ditiriskan
tablet effervescent tidak jauh berbeda dengan untuk membebaskan sisa air yang menempel
tablet konvensional pada umumnya. Hanya pada rimpang. Setelah bersih kemudian
saja, dalam formula tablet effervescent rimpang dipotong-potong, lalu dikeringkan
terdapat bahan yang berfungsi sebagai dengan cara diangin-anginkan (tidak boleh di
sumber asam dan sumber basa. Sumber asam jemur dengan sinar matahari langsung,
yang umum digunakan dalam tablet karena akan mengakibatkan senyawa aktif
effervescent adalah asam sitrat dan asam dalam tanaman menguap). Setelah irisan
tartrat. Namun, dalam penelitian ini, sumber kering, jahe ditumbuk halus dan diayak
asam yang digunakan adalah natrium sitrat dengan pengayak mesh 4/18 (Anonim,1985).
dan asam fumarat. Natrium sitrat memiliki
kelebihan, yaitu lebih mudah larut 2.2. Pembuatan Ekstrak Rimpang Jahe
dibandingkan asam sitrat (Anonim,1979), Merah
sedangkan asam fumarat memiliki sifat asam Larutan yang digunakan untuk
yang tinggi (Lieberman, Lachman & mengekstraksi jahe merah adalah alkohol
Schwartz,1989). 70%. Ekstrak diperoleh dengan cara
perkolasi, cara pembuatannya sebagai
2. Bahan dan Metode berikut. Ditimbang serbuk rimpang jahe
Semua bahan tambahan yang digunakan merah sejumlah 500 g, dimasukkan dalam
dalam formulasi tablet effervescent kecuali suatu bejana, dibasahi dengan larutan penyari
dinyatakan lain mempunyai derajat farmasi sebanyak 170 ml, kemudian bejana ditutup,
meliputi natrium sitrat, natrium bikarbonat, dan didiamkan selama 3 jam. Kemudian
asam fumarat, laktosa monohidrat, PVP K- dipindahkan sedikit demi sedikit ke dalam
30, natrium benzoate, natrium lauril sulfat, perkolator sambil tiap kali ditekan hati-hati,
aspartam dan aquadest. dituangi cairan penyari secukupnya sampai
Bahan tanaman yang digunakan dalam cairan mulai menetes, dan di atas simplisia
penelitian ini adalah rimpang jahe merah masih terdapat selapis cairan penyari, tutup
(Zingiber officinaleRoxb. var rubrum) perkolator, biarkan selama 24 jam. Cairan
diperoleh dari Materia Medika Indonesia dan dibiarkan menetes dengan kecepatan 1
dideterminasi di Materia Medika Indonesia mL/menit, dan ditambahkan secara
Batu, Malang. berulang-ulang cairan penyari secukupnya,
Peralatan umum yang digunakan untuk sehingga selalu terdapat selapis cairan
penelitian ini meliputi oven (WTB Binder, penyari di atas simplisia. Hal tersebut
Jerman), chamber KLT (Merk, Jerman), dilakukan hingga, jika 500 mg perkolat yang
perkolator, penangas air, timbangan, plat keluar terakhir diuapkan, tidak meninggal-
K LT ( M e r k , J e r m a n ) , I n f r a R e d kan sisa (Anonim,1979). Filtrat yang
MoistureBalance, lampu UV 254 nm dan 366 diperoleh kemudian diuapkan pada suhu
nm, krus porselen, mikroskop, jangka tidak lebih dari 50°C, hingga konsistensi
sorong, mesin pencetak tablet Single Punch yang dikehendaki. Kemudian, ditambahkan
Hanseatan (RRC), timbangan analitis aerosil kedalam ekstrak kental hingga
(Sartorius tipe Al-500, Jerman); mesin cetak ekstrak kental menjadi serbuk.
tablet single punch (model TDT, Shanghai,
77 HENNY DWI ARINI, LANNIE HADISOEWIGNYO Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

Tabel I. Formula Tablet EffervescentEkstrak Rimpang Jahe Merah

Bahan Formula (mg)


I II III IV
Ekstrak jahe merah 225 225 225 225
Natrium bikarbonat 220 220 220 220
Natrium sitrat 80 80 120 120
Asam fumarat 80 120 80 120
Laktosa monohidrat 155 155 155 155
PVP K-30 20 20 20 20
Aspartam 10 10 10 10
Natrium benzoat 1 1 1 1
Na lauril sulfat 9 9 9 9

2.3. Formulasi Tablet Effervescent Ekstrak kekerasan, uji kerapuhan, dan waktu melarut
Rimpang Jahe Merah tablet effervescent. Pendekatan statistik
Dalam percobaan ini dibuat empat dilakukan dengan uji varian (ANAVA) pada
formula tablet dengan tingkat rendah natrium tingkat signifikansi p < 0,05.
sitrat dan asam fumarat adalah 80 mg dan Pendekatan statistik untuk desain
tingkat tinggi adalah 120 mg. Setiap formula optimasi adalah program statistik Design
akan dibuat tiga batch masing-masing 300 Expert (Stat Ease, Inc - Minneapolis).
tablet. Bobot tablet yang dihasilkan berkisar Berdasarkan desain faktorial, dapat
antara 800 – 880 mg. Formula tablet ditentukan persamaan polinomial dan
effervescent ekstrak rimpang jahe merah contour plot yang dapat digunakan untuk
dapat dilihat pada Tabel I. menentukan proporsi pasangan faktor yang
menghasilkan respon yang diinginkan.
2.4. Pengamatan Sifat Fisis Granul dan Dalam penelitian ini respon yang ditentukan
Tablet adalah kekerasan tablet, kerapuhan tablet,
Uji sifat fisis granul yang dilakukan dan waktu larut. Formula optimum
adalah kelembaban granul, waktu alir, sudut ditentukan berdasarkan daerah optimum
diam, dan Carr's index.Uji sifat fisis tablet superimposed contour plot.
meliputi uji keseragaman bobot, uji
kekerasan tablet, uji kerapuhan tablet, dan uji 3. Hasil dan Pembahasan
waktu larut tablet. Pengamatan makroskopis rimpang jahe
merah (Zingiber officinale Roxb. var
2.5. Analisis Data rubrum)dan pengamatan mikroskopis
Pada penelitian ini dilakukan analisis dari rimpang jahe merah dapat dilihat pada
hasil pengamatan tablet effervescent ekstrak Gambar 1, 2, 3 dan pada Tabel II.
rimpang jahe merah dengan sumber asam
natrium sitrat dan asam fumarat dengan 3.1. Hasil Uji Mutu Simplisia
pendekatan teoritis dan pendekatan statistik. Hasil uji mutu simplisia rimpang jahe
Pendekatan teoritis dilakukan terhadap merah dapat dilihat pada Tabel III.
mutu tablet effervescent ekstrak rimpang jahe Pengamatan organoleptis ekstrak rimpang
merah meliputi keseragaman bobot, uji jahe merah dapat dilihat pada Tabel IV. Hasil
HENNY DWI ARINI, LANNIE HADISOEWIGNYO Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 78

Gambar 1. Makroskopis rimpang jahe merah (Zingiber officinale Roxb. var rubrum)

Gambar 2. (a). Amylum yang terdapat pada Jahe Merah (Zingiber officinale
Roxb.var rubrum); (b) Sel minyak yang terdapat pada parenkim

1
4
5
2

3
Gambar 3.Penampang melintang rimpang jahe merah. Gambar 4. Hasil KLT rimpang jahe merah
Keterangan : 1. Endodermis; 2. Parenkim; 3. Sel minyak; dengan fase gerak toluen : etil asetat : aseton
4. Berkas pembuluh; 5. Serabut Sklerenkim. (6:3:1) dan penampak noda anisaldehid asam
sulfat. Keterangan dari hasil KLT pada Gambar 4,
dapat dilihat pada Tabel VI.
79 HENNY DWI ARINI, LANNIE HADISOEWIGNYO Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

Tabel II. Pengamatan Makroskopis Rimpang Jahe Merah (6)


Hasil Pengamatan Pustaka Keterangan
Bentuk rimpang bulat kecil, Bentuk rimpang bulat kecil, panjang
Sesuai
panjang membulat membulat
Kulit rimpang berwarna cokelat Kulit rimpang berwarna cokelat
Sesuai
kemerahan kemerahan
Bagian bawah lapisan kulit Bagian bawah lapisan kulit berwarna
Sesuai
berwarna merah ungu merah ungu

Tabel III. Hasil Uji Mutu Simplisia (6)

No Analisis Hasil analisis Persyaratan Keterangan


umum
1 Susut pengeringan 7,9% < 10% MS
2 Kadar Abu Serbuk 4,6% < 5% MS
3 Kadar Sari larut air 17,6% >15,6% MS
4 Kadar Sari Larut etanol 6,3% >4,3% MS
MS : memenuhi syarat

Tabel IV. Pengamatan Organoleptis Ekstrak Kental Rimpang


Jahe Merah(Zingiberofficinale Roxb. var Rubrum)
Organoleptis Pengamatan
Bentuk Pasta
Warna Cokelat
Bau Aromatis
Rasa Pedas

Tabel V. Hasil Uji Mutu Ekstrak Rimpang Jahe Merah

Analisis Hasil analisis Persyaratan umum Pustaka

Susut pengeringan 8,5% < 10% Anonim, 1978


Kadar Abu 4,74% < 5%
Randemen ekstrak 15,411%

uji mutu ekstrak rimpang jahe merah sulfat dapat dilihat pada Gambar 4 dan Tabel
(Zingiber officinale Roxb. var rubrum) VI.
dibandingkan dengan literatur, terlihat pada
Tabel V. 3.3.Hasil Uji Mutu Granul
Sebelum granul dicetak menjadi tablet,
3.2. Hasil Pengamatan Kromatografi Lapis dilakukan pemeriksaan mutu fisik granul
Tipis yang meliputi kelembaban granul, waktu alir,
Gambar hasil KLT rimpang jahe merah sudut diam, dan Carr's index. Hasil uji mutu
dengan fase gerak toluen : etil asetat : aseton fisik granul dapat dilihat pada Tabel VII.
(6:3:1) dan penampak noda anisaldehid asam
HENNY DWI ARINI, LANNIE HADISOEWIGNYO Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 80

Tabel VI. Hasil KLT Rimpang Jahe Merah berdasarkan Gambar 4

Sampel yang UV 254 UV 366


No.
diamati Noda Rf Warna Noda Rf Warna
a 0,60 Lembayung a 0,60 Ungu
1 Ekstrak kering b 0,6875 Biru lembayung b 0,6875 Ungu
c 0,8125 Biru lembayung c 0,8125 Ungu
a 0,60 Lembayung a 0,60 Ungu
2 Ekstrak kental b 0,6875 Biru lembayung b 0,6875 Ungu
c 0,8125 Biru lembayung c 0,6875 Ungu
a 0,60 Lembayung a 0,60 Ungu
3 Formula I b 0,6875 Biru lembayung b 0,6875 Ungu
c 0,8125 Biru lembayung c 0,8125 Ungu
a 0,60 Lembayung a 0,60 Ungu
4 Formula II b 0,6875 Biru lembayung b 0,6875 Ungu
c 0,8125 Biru lembayung c 0,8125 Ungu
a 0,60 Lembayung a 0,60 Ungu
5 Formula III b 0,6875 Biru lembayung b 0,6875 Ungu
c 0,8125 Biru lembayung c 0,8125 Ungu
a 0,60 Lembayung a 0,60 Ungu
6 Formula IV b 0,6875 Biru lembayung b 0,6875 Ungu
c 0,8125 Biru lembayung c 0,8125 Ungu
7 Eugenol c 0,8125 Biru lembayung c 0,8125 Biru

Tabel VII. Hasil Uji Mutu Fisik Granul Effervescent

Mutu fisik
F (I) F (II) F (III) F (IV) Persyaratan
yang diuji
Kelembaban granul
(Mouisture Content) 3,12±0,07 3,20±0,06 3,25±0,15 3,34±0,13 3-5% (7)
(%)
Waktu Alir Tidak lebih
8,34±0,13 8,60±0,11 9,30±0,20 9,53±0,51
(detik) dari 10 detik (8)
Sudut Diam
26,08±0,33 28,28±0,11 28,59±0,13 29,40±0,10 25°-30° (baik) (3)
(derajat)
5 – 15%
Carr’s index(%) 8,96±0,05 9,00±0,002 8,99±0,003 9,99±0,004
(baik sekali) (9)
81 HENNY DWI ARINI, LANNIE HADISOEWIGNYO Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

3.4. Hasil Uji Mutu Fisik Tablet Effervescent Y adalah respon kekerasan (Kp), XA
Hasil uji keseragaman bobot tablet adalah nilai dari konsentrasi natrium sitrat,
effervescent ekstrak rimpang jahe merah XB adalah nilai dari konsentrasi asam
dapat dilihat pada Tabel VIII.Semua formula fumarat, dan XAXB adalah nilai dari interaksi
memenuhi persyaratan keseragaman bobot natrium sitrat dan asam fumarat. Dari
dimana tidak satu tablet pun yang bobotnya persamaan (1) diperoleh contour plot seperti
menyimpang lebih dari bobot rata-rata yang pada Gambar 5.
ditetapkan kolom A (5 %) dan tidak satu Berdasarkan analisis ANAVA dari design
tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih expert, diketahui bahwa konsentrasi natrium
besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan sitrat, asam fumarat dan interaksi natrium
dari kolom B (10 %). sitrat dan asam fumarat tidak memberikan
Tabel VIII. Hasil Uji Keseragaman Bobot Tablet efek yang signifikan pada kekerasan tablet
Effervescent effervescent ekstrak rimpang jahe merah.
Formula Rata-rata Keragaman Bobot Tablet (%) ±SD Nilai Fhitungadalah 2,03; 4,9; dan 5,32, yang
I 784 ± 7,43 lebih besar dari F0,05 (1,8) = 5,32, berturut-
II 839 ± 6,22 turut untuk faktor konsentrasi natrium, faktor
III 838 ± 5,72 konsentrasi asam fumarat, dan interaksi
IV 879 ± 6,06 kedua faktor. Konsentrasi natrium sitrat,
asam fumarat dan interaksi antara keduanya
akan memberikan pengaruh positif yaitu
3.5. Kekerasan tablet akan menaikkan kekerasan tablet ditandai
Uji ini dilakukan untuk menggambarkan dengan nilai koefisien pada persamaan
ketahanan tablet terhadap tekanan, polinomial secara berturut-turut 0,062;
goncangan maupun pengikisan selama 0,097; dan 0,053.
proses produksi, pengemasan transportasi
ataupun distribusi. Hasil uji kekerasan tablet 3.6. Kerapuhan Tablet
effervescent rimpang jahe merah Kerapuhan menggambarkan kekuatan
menunjukkan bahwa Semua formula di atas tablet yang berhubungan dengan kekuatan
memenuhi persyaratan kekerasan tablet yang ikatan partikel pada bagian tepi atau
baik yaitu 4 – 8 kgf (Lieberman, Lachman & permukaan tablet. Hasil uji kerapuhan tablet
Schwartz,1989). Berdasarkan data kekerasan effervescent rimpang jahe merah
tablet effervescent ekstrak rimpang jahe menunjukkan bahwa semua formula
merah diperoleh persamaan polinomial memenuhi persyaratan kerapuhan tablet
seperti pada persamaan (1). yaitu <1% (Banker & Anderson,1994).
Y =6,62+0,062X A +0,097X B +0,053 Berdasarkan data kerapuhan tablet
XAXB.......................................................(1) effervescent ekstrak rimpang jahe merah

Tabel IX. Karakterisasi Mutu Fisik Tablet

Rata-rata Kekerasan Rata-rata Kerapuhan Rata-rata Waktu Hancur


Formula
Tablet (kgf) ± SD Tablet (%) ± SD Tablet (menit) ± SD
I 6,52 ± 0,11 0,13 ± 0,0001 6,10 ± 0,10
II 6,61 ± 0,11 0,12 ± 0,0004 5,42 ± 0,11
III 6,53 ± 0,06 0,22 ± 0,0355 5,68 ± 0,30
IV 6,83 ± 0,25 0,17 ± 0,0014 5,35 ± 0,07
HENNY DWI ARINI, LANNIE HADISOEWIGNYO Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 82

Prediction 6.83333
Design-Expert® Software
1.00
Kekerasan
3 3

Kekerasan 6.78056
Design Points
7.1
6.72778
6.41 0.50

6.675

B : Ko n st . As a m fu m a r a t
X1 = A: Konst. Na sitrat
X2 = B: Konst. Asam fumarat 6.62222
0.00

6.56944
-0.50

-1.00 3 3
-1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00

A: Konst. Na sitrat

Gambar 5.Contour plot kekerasan tablet effervescent ekstrak rimpang jahe merah

Design-Expert® Software Kerapuhan


1.00 3 3

Kerapuhan
Design Points
0.2408

0.122 0.50
fu m a ra t

X1 = A: Konst. Na sitrat
X2 = B: Konst. Asam fumarat
B : K o n st . A sa m

0.1549 0.171133
0.138667
0.00

0.187367

-0.50

0.2036
Prediction 0.135478

-1.00 3 3

-1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00

A: Konst. Na sitrat

Gambar 6.Contour plot kerapuhan tablet effervescent ekstrak rimpang jahe merah

Prediction 5.35
Design-Expert® Software Waktu larut
1.00 3 3

Waktu larut
Design Points
6.2
5.47389

5.27 0.50
B: K o n st . As a m fu m a ra t

X1 = A: Konst. Na sitrat
X2 = B: Konst. Asam fumarat 5.59778

0.00

5.72167

-0.50
5.84556

5.96944

-1.00 3 3
-1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00

A: Konst. Na sitrat

Gambar 7.Contour plot waktu larut tablet effervescent ekstrak rimpang jahe merah
83 HENNY DWI ARINI, LANNIE HADISOEWIGNYO Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

diperoleh persamaan polinomial seperti pada 3.7. Waktu Larut


persamaan (2). Waktu larut berhubungan erat dengan
Y = 0,16 + 0,036 XA– 0,013 XB- 0,011 kemampuan tablet effervescent untuk
XAXB.......................................................(2) melarut secara cepat dalam air sebelum tablet
Y adalah respon kerapuhan tablet (%), XA tersebut diminum. Semua tablet effervescent
adalah nilai dari konsentrasi natrium sitrat, dapat larut baik dalam rentang waktu 5-6
XB adalah nilai dari konsentrasi asam menit. Pada umumnya waktu larut tablet
fumarat, dan XAXB adalah nilai interaksi effervescent adalah 1-2 menit(Lieberman,
konsentrasi natrium sitrat dan asam fumarat. Lachman & Schwartz,1989).
Dari persamaan (2) diperoleh contour plot Berdasarkan data waktu larut tablet
seperti pada Gambar 6. effervescent ekstrak rimpang jahe merah
Berdasarkan analisis ANAVA dari design diperoleh persamaan polinomial seperti pada
expert, diketahui baik konsentrasi natrium persamaan (3).
sitrat, dan konsentrasi asam fumarat, Y = 5,63 – 0,12XA – 0,25 XB + 0,087
memberikan efek yang signifikan pada XAXB.........................................................(3)
kerapuhan tablet effervescent ekstrak Y adalah respon waktu larut (menit), XA
rimpang jahe merah dengan nilai Fhitung 48,24 adalah nilai konsentrasi natrium sitrat, XB
>F0,05 (1,8) = 5,32 untuk konsentrasi natrium adalah nilai dari konsentrasi asam fumarat,
sitrat dan nilai Fhitung = 6,45>F0,05 (1,8) = 5,32 dan X A X B adalah nilai dari interaksi
untuk konsentrasi asam fumarat, sedangkan konsentrasi natrium sitrat dan konsentrasi
interaksi konsentrasi natrium sitrat dan asam fumarat. Dari persamaan (3) diperoleh
konsentrasi asam fumarat tidak memberikan contour plot seperti pada Gambar 7.
efek yang signifikan dengan nilai Fhitung 4,35 < Berdasarkan analisis ANAVA dari design
F 0,05 (1,8) 5,32. expert, diketahui bahwa konsentrasi natrium
Konsentrasi natrium sitrat memberikan sitrat memberikan pengaruh yang signifikan
pengaruh positif, yaitu meningkatkan dengan nilai Fhitung = 6,04>F0,05 (1,8) = 5,32,
kerapuhan tablet yang ditandai dengan nilai begitu juga dengan konsentrasi asam
koefisien 0,036. Hal ini dapat dikarenakan fumarat, memberikan efek yang signifikan
fragmentasi yang terjadi pada natrium sitrat pada waktu hancur tablet effervescent
sehingga saat natrium sitrat terkena tekanan ekstrak jahe merah dengan nilai Fhitung =
saat pencetakan tablet, ukuran natrium sitrat 26,58>F0,05 (1,8) = 5,32, sedangkan interaksi
akan menjadi lebih kecil (fine). Fine yang natrium sitrat dan asam fumarat memberikan
terbentuk banyak sehingga akan membuat efek yang tidak signifikan pada waktu hancur
tablet keras pada bagian dalam, namun akan tablet effervescent ekstrak jahe merah
rapuh pada bagian luar, sedangkan dengan nilai Fhitung = 3,15<F0,05 (1,8) = 4,07.
konsentrasi asam fumarat memberikan Konsentrasi natrium sitrat dan konsentrasi
pengaruh negatif terhadap kerapuhan tablet asam fumarat memberikan respon negatif
effervescent, yaitu menurunkan kerapuhan terhadap waktu larut tablet effervescent yang
tablet yang ditandai dengan nilai koefisien – ditandai dengan koefisien bernilai – 0,12 dan
0,013. Hal ini sejalan dengan hasil yang – 0,25 yang berarti dapat mempercepat waktu
didapat pada respon kekerasan, bahwa asam larut tablet effervescent, hal ini karena
fumarat dapat meningkatkan kekerasan keduanya memiliki sifat sebagai sumber
tablet yang secara otomatis akan asam yang merupakan komponen penting
menurunkan kerapuhan tablet, sedangkan dalam pembuatan tablet effervescent
interaksi antara konsentrasi natrium sitrat sehingga mempercepat waktu larut tablet
dan asam fumarat dapat memberikan effervescent, sedangkan interaksi antara
pengaruh negatif yaitu menurunkan natrium sitrat dan asam fumarat memberikan
kerapuhan tablet yang ditandai dengan nilai respon positif, dengan nilai koefisien 0,087.
koefisien – 0,011.
HENNY DWI ARINI, LANNIE HADISOEWIGNYO Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 84

Design-Expert® Software Overlay Plot


1.00 3 3

Overlay Plot

Kekerasan
Kerapuhan
Waktu larut 0.50
Design Points

B : K o n s t. A s a m f u m a r a t
X1 = A: Konst. Na sitrat
X2 = B: Konst. Asam fumarat
0.00

Kekerasan: 6.52915
Kerapuhan: 0.135477
-0.50 Waktu larut: 5.98771
X1 -0.80
X2 -0.80

Waktu larut: 6

-1.00 3 3

-1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00

A: Konst. Na sitrat

Gambar 8. Superimposed counter plot dari ketiga respon pada tablet effervescent ekstrak rimpang jahe merah

Contour plot dari masing-masing respon fumarat tidak berpengaruh secara signifikan
kemudian ditumpang tindihkan terhadap kekerasan, kerapuhan, dan waktu
(superimposed), maka akan didapat daerah larut tablet effervescent ekstrak jahe merah.
optimum dengan sifat tablet yang diinginkan Formula optimum tablet effervescent
seperti Gambar 8. yang diperoleh yaitu natrium sitrat 80 mg dan
Berdasarkan daerah berwarna hitam pada asam fumarat 80 mg dengan respon
Superimposed Contour plot tablet kekerasan tablet 6,529 kgf, kerapuhan tablet
effervescent ekstrak rimpang jahe merah 0,1354 %, dan waktu hancur tablet 5,98
maka dapat dipilih formula optimum, yaitu menit.
formula yang menggunakan kombinasi
natrium sitrat 80 mg dan asam fumarat 80 mg Daftar Pustaka
yang akan memberikan respon teoritis untuk Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, jilid III,
kekerasan tablet 6,529 kgf, kerapuhan tablet Jakarta.
Anonim, 1985, Cara Pembuatan Simplisia,
0,1354 %, dan waktu hancur tablet 5,98 Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
menit. Alasan pemilihan formula optimum Jakarta.
ini karena formula ini dapat menghasilkan Anonim, (21 April 2009), Jahe Merah sebagai Obat
tablet yang memiliki kekerasan yang baik lternatif Kesehatan, (Online),
dan tidak mudah rapuh tetapi akan larut saat http://www.jahemerahsebagaiobatalternatifkese
hatan.com. (22 Oktober 2010).
tablet dilarutkan dalam air. Banker, G.S. and Anderson, N.R., 1994. Tablet.
Dalam: Lachman, L, Lieberman, H.A., Kanig,
4. Kesimpulan J.L., (Eds.) Teori dan Praktek Farmasi Industri,
Konsentrasi natrium sitrat dan asam (Suyatmi, penerjemah) Edisi 3. Universitas
fumarat tidak berpengaruh secara signifikan Indonesia, Jakarta.
Lieberman, H.A., Lachman, L., Schwartz, J.B., 1989,
terhadap kekerasan tablet effervescent, Pharmaceutical Dosage Forms: Tablet, Vol. 1, 2nd
sedangkan konsentrasi natrium sitrat dan edition, Marcell Dekker, New York.
konsentrasi asam fumarat berpengaruh Wikipedia, (2 Mei 2010), Jahe, (online),
secara signifikan terhadap kerapuhan dan http://www.wikipedia.com, (15 September
waktu larut tablet effervescent. Namun, 2010).
interaksi antara natrium sitrat dan asam

Anda mungkin juga menyukai