Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Hadirnya globalisasi di era millennium ini telah membawa dampak yang besar
diseluruh sektor kehidupan manusia termasuk salah satunya adalah teknologi dan
internet. Teknologi dan internet memiliki peran yang begitu besar dalam menunjang
segala aktivitas kehidupan manusia. Pemanfaatan teknologi digital di Indonesia yang
sangat besar tentu saja memberikan dampak bagi beberapa sektor, salah satunya adalah
sektor bisnis atau industri bisnis yang kemudian melahirkan perdagangan online atau e-
commerce. Namun, dampak dari semakin pesatmya perkembangan teknologi dan
internet tidak hanya merambah industri perdagangan, tetapi juga pada industri
keuangan Indonesia. Bisnis start-up di Indonesia yang terus berkembang dan kini
merajai adalah Sebuah industri baru financial technology (FinTech) . Fintech bertujuan
untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses produk-produk keuangan,
mempermudah transaksi, meningkatkan literasi keuangan. Adapun perusahaan-
perusahaan Fintech di Indonesia didominasi oleh perusahaan-perusahaan startup dengan
potensi besar.
Konsep menggabungkan antara teknologi dan finansial ini diharapkan dapat
menciptakan proses transaksi keuangan yang praktis, aman, dan modern. Perusahaan
fintech dibagi dalam berbagai jenis seperti start-up pembayaran, peminjaman, investasi,
dan riset keuangan.
Salah satu jenis perusahaan fintech yang sangat membantu masyarakat dalam
mengatasi permasalahan ekonomi mereka adalah perusahaan peminjaman uang.
Perusahaan fintech dalam bidang ini mempermudah masyarakat sebagai calon debitur
untuk meminjam uang tanpa ada jaminan apapun yang harus mereka berikan. Salah satu
karyawan yang berasal dari perusahaan startup peminjaman uang, PT. InFin Tech
Indonesia menjelaskan "Dengan hanya mengisi data - data yang tersedia dalam aplikasi
peminjaman uang, para debitur tinggal menunggu apakah pengajuannya diterima atau
tidak melalui pemberitahuan berupa sms atau dapat dilihat pada aplikasi yang mereka
gunakan. Jika pengajuan peminjaman uang mereka diterima, pada saat itu juga mereka
sudah dapat mengambil dan menggunakan uang tersebut." Ujarnya, Kamis 29
November 2018.
Fintech juga mumpuni menerbitkan system pinjaman uang dengan cara
transparan. Masyarakat bisa mengetahui berapa persen bunga yang harus dibayarkan,
berapa cicilan per bulannya dan berapa lama tenor pinjaman yang tersedia. Fintech
sebagai inovasi perkembangan keuangan digital sangat bermanfaat dan berdampak
positif apabila diterapkan di Indonesia.
Saat ini, FinTech lebih banyak di kenal di kalangan wirausaha ketimbang
masyarakat pada umumnya. Tetapi yang perlu diperhitungkan adalah ledakan dari
pemanfaatan FinTech yang perlu segera diantisipasi melalui instrumen hukum. Pendapat
ini didasarkan pada pengalaman fenomena perusahaan Go-Jek yang pertama kali
didirikan pada tahun 2010 yang kemudian booming pada 4-5 tahun setelah didirikan.
Yang perlu diperhatikan dari booming-nya Go-Jek karena keberadaannya mengancam
bisnis transportasi konvensional. Jika fenomena FinTech disejajarkan dengan fenomena
Go-Jek, maka tidak menuntup kemungkinan dalam 2-3 tahun ke depan keberadaan
FinTech akan mengancam institusi keuangan nasional.
Mungkin, saat ini sebagian kalangan ada yang mengatakan bahwa bisnis model
FinTech menyebutnya dengan sebutan lintah darat online. Tetapi yang perlu
diperhitungkan adalah jika FinTech dikelola oleh orang professional seperti Jibun Bank
Jepang, yaitu Bank yang benar-benar beroperasi secara online. Fenomena Jibun Bank
patut diwaspadai mengingat pada tahun 2015 dianugrahkan sebagai Bank terbaik oleh
Asian Bankir dengan total 1.9 juta nasabah aktif. Pengaturan tentang FinTech di
Indonesia saat ini berada pada OJK (Otoritas Jasa Keuangan) selaku pengawas jasa
keuangan. Kabarnya, OJK tengah mempersiapkan regulasi terkait FinTech yang akan
diterbitkan pada tahun 2016 ini. Semoga regulasi yang dikeluarkan OJK mampu
menjaga keseimbangan antara akses masyarakat pada sektor keuangan melalui inovasi
TIK di bidang finansial dengan persaingan usaha penyelenggara jasa keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Manfaat Fintech
a. Kemudahan pelayanan finansial
Berkat kehadiran Fintech, proses transaksi keuangan menjadi lebih mudah.
Nasabah juga mendapatkan pelayanan finansial meliputi proses pembayaran,
pinjaman uang, transfer, ataupun jual beli saham dengan cara mudah dan aman.
Nasabah bisa mengakses pelayanan finansial melalui teknologi seperti ponsel pintar
maupun laptop.Sehingga tidak perlu datang langsung ke bank untuk mendapatkan
pinjaman demi memenuhi berbagai kebutuhan.Kehadiran teknologi dalam urusan
finasial seperti ini jelas membantu masyarakat dalam memaksimalkan layanan
finansial.Masyarakat yang memerlukan produk finansial tertentu, cukup
mengajukan melalui online. Kemudahan pelayanan finansial ini tercermin dari
proses kerja yang tergolong cepat serta minimnya kebutuhan dokumen untuk
mendapatkan produk finansial terkait.
4. Ancaman Fintech
Adapun ancaman yang mungkin ditakuti oleh banyak orang saai ini adalah :
a. Mengurangi kerja manual
Hal ini berindikasi akan meningkatnya jumlah kepala keluarga yang akan
kehilangan pekerjaannya seperti yang telah dibuktikan oleh survei Linkedln yang
mengatakan 25% para profesi keuangan khawatir kehilangan pekerjaan karena
banyak bidang yang mengarah ke sistem otomasi atau komputerisasi (Weissbluth,
2017)
C. Perencanaan Keuangan
Finansialku.com hadir sebagai salah satu perusahaan financial technology yang
berfokus pada edukasi keuangan (financial education) dan perencanaan keuangan
(financial planning).
Expense Tracker untuk Personal : NgaturDuit.com, Dompet Sehat
Expense Tracker untuk Bisnis UMKM : Jurnal.id, Akunting Mudah,
Sleekr, Yonk.io
Pajak : Online-Pajak.com
D. Pembiayaan (Lending)
Startup yang satu ini bergerak dalam pembiayaan. Pembiayaan yang dimaksud
adalah pembiayaan dalam:
Pembiayan berbentuk utang, seperti UangTeman.com, TemanUsaha.com,
Terhubung.com, BosTunai.com, Mekar.id, Tanihub.com, Taralite.com,
Pinjam.co.id, Eragano.com, DrRupiah.com
Pembiayaan berbasis patungan atau pembiayaan masal (crowdfunding),
seperti Wujudkan.com, Kitabisa.com, Ayopeduli.com dan
GandengTangan.org. WeCare.id, Indves.com, GandengTangan.org,
LimaKilo.id, iGrow.asia, Iwak.me, KapitalBoost.com
Pembiayaan berbasis Peer to Peer Lending (P2P) : Koinworks.com,
Amartha.com, DanaDidik.com, Crowdo.com, Investree.com.
Cicilan Tanpa Kartu Kredit : Kredivo.com, ShootYourDream.com,
Cicil.co.id.
F. Riset Keuangan
Startup dibidang riset keuangan memang belum berkembang pesat di Indonesia.
Salah satu perusahaan yang melayani riset dan data adalah Infovesta.com.
G. Lainnya
Beberapa start up fintech yang berada di luar kategori di atas:
Account Aggregator : Veryfund
Agent Network : Ruma
Gold Marketplace : AntamGold.com, Orori.com, FidiGo
Banking Support : Kanopi
Capital Market : Kanopi
POS (Point of Sales Bisnis) : Pawoon, MOKA
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://nawookie05.blogspot.com/2018/01/tugas-akhir-semester-6-makalah-fintech.html?
m=1
http://nurulauu.blogspot.com/2018/01/teknik-bagi-hasil-perkembanganfintech.html?
m=1
https://www.kompasiana.com/vellyciaamanda/5c13b97b43322f4d0d04faa2/fintech-
pencerahan-ekonomi-rakyat