Tiga orang yang bertugas mengibarkan bendera saat itu adalah Latief Hendraningrat, Suhud, dan SK
Trimurti.
pertentangan antara para pemuda dengan golongan tua tentang proklamasi kemerdekaan
Naskah Asli
Proklamasi
Djakarta, 17 - 8 - '05
Naskah Otentik
PROKLAMASI
Soekarno/Hatta.
Di dalam teks naskah Proklamasi Otentik sudah mengalami beberapa perubahan yaitu sebagai
berikut :
Kata "Djakarta, 17 - 8 - '05" diubah menjadi "Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05",
Kata "Wakil2 bangsa Indonesia" diubah menjadi "Atas nama bangsa Indonesia",
Daftar Delapan Provinsi di Indonesia Pada Masa Awal Merdeka di Tahun 1945 :
1. Provinsi Sumatera
6. Provinsi Maluku
7. Provinsi Kalimantan
8. Provinsi Sulawesi
Ketua PPKI adalah Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta. Terdapat total 21 anggota PPKI yang
kemudian bertambah 6 anggota lagi. Di antara anggota PPKI juga meliputi Achmad Soebardjo, Otto
Iskandardinata, Dr. Soepomo dan Radjiman Widyodiningrat.
Panitia ini beranggotakan Ir Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Mr. Achmad Soebarjo, Mr.
Mohammad Yamin, KH. Wachid Hasyim, Abdoel Kahar Moezakir, Abikoesno Tjokrosoejoso, H. Agus
Salim, dan Mr. Alexander Andries Maramis. Adapun tugas panitia sembilan adalah sebagai berikut:
1. Bertanggungjawab dalam merumuskan dasar negara Indonesia merdeka
2. Memberikan masukan baik secara tulisan maupun lisan serta membahas dan merumuskan dasar
negara Indonesia merdeka
3. Menampung masukan dari berbagai pihak terkait pembentukan dasar negara Indonesia
4. menyusun naskah rancangan dasar negara Indonesia
Tokoh-tokoh Kelompok Pemuda yang terkenal antara lain: Chaerul Saleh, Darwis. Johar Nur, Eri
Sadewo, E.A. Ratulangi, dan Syarif Thayeb.
Divisi India ke-23, di bawah pimpinan Mayor Jendral D.C. Hawthorn yang bertugas untuk daerah
Jawa Barat;
Divisi India ke-5, di bawah pimpinan Mayor Jenderal E.C. Marsergh yang bertugas untuk daerah Jawa
Timur;
Divisi India ke-26, di bawah pimpinan Mayor Jenderal H.M. Chambers yang bertugas untuk daerah
Sumatera.
Isi Perjanjian Linggarjati merugikan Indonesia sebab.... mempersempit wilayah RI dan mengubah
tujuan negara
Perundingan Linggarjati merupakan perundingan yang paling penting dalam sejarah diplomasi antara
Indonesia dengan Belanda. Salah satu isi Perjanjian Linggarjati adalah RIS dan Belanda akan
membentuk UNI Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketua
NICA dibentuk tanggal 3 April 1944 di Australia. Awalnya hanya bertugas sebagai penghubung antara
Pemerintah Kolonial Belanda di pengasingan dengan Komando Tertinggi Sekutu di wilayah Pasifik
Barat Daya (SWPA/South West Pacific Area). Kemudian, awal 1944, H.J. Van Mook (Gubernur
Jenderal Hindia Belanda) serta Jenderal Douglas MacArthur dari AS (Panglima Tertinggi SWPA),
menyepakati bahwa Hindia Belanda yang berhasil direbut oleh pasukan sekutu, akan diserahkan
kepada pemerintahan sipil NICA.
NICA dipimpin oleh Van der Plass dan Van Mook berusaha mempersenjatai kembali KNIL (Koninklijk
Nerderlands Indisch Leger), yaitu Tentara Kerajaan Belanda yang ditempatkan di Indonesia. Orang-
orang NICA dan KNIL di Jakarta, Surabaya dan Bandung mengadakan provokasi sehingga memancing
kerusuhan. Selain itu, gerombolan NICA pun sering melakukan teror terhadap pemimpin-pemimpin
Indonesia. Karena itu, bangsa Indonesia mengetahui kedatangan Belanda yang membonceng AFNEI
adalah untuk menegakkan kembali kekuasaannya di Indonesia.
Kabinet Syahrir II mengajukan usul balasan dari usul-usul Van Mook. Usul-usul Kabinet Syahrir II
antara lain sebagai berikut:
1. RI harus diakui sebagai negara yang berdaulat penuh atas wilayah Hindia Belanda.
2. Federasi Indonesia Belanda akan dilaksanakan dalam masa tertentu. Mengenai urusan luar
negeri dan pertahanan diserahkan kepada suatu badan federasi yang anggotanya terdiri atas
orang-orang Indonesia
3. Tentara Belanda segera ditarik kembali dari republik.
4. Pemerintah Belanda harus-membantu pemerintah Indonesia untuk menjadi anggota PBB.
5. Selama perundingan sedang terjadi, semua aksi militer harus dihentikan
Konferensi Malino adalah sebuah konferensi yang berlangsung pada tanggal 15 Juli – 25 Juli 1946 di
Kota Malino, Sulawesi Selatan dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara
bagian yang berbentuk federasi di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi
daerah-daerah di Indonesia bagian Timur. Konferensi ini dihadiri oleh 39 orang dari 15 daerah dari
Kalimantan (Borneo) dan Timur Besar (De Groote Oost).
Pada tanggal 25 juli 1946 Konferensi Malino pun berakhir dengan pembentukan Negara Indonesia
Timur.
Latar belakang terjadinya Perjanjian Renville adalah usul dari Komisi Tiga Negara (KTN) yang
dipertemukan oleh Indonesia dan Belanda dalam perundingan. Perundingan tersebut dilakukan di
atas kapal Amerika Serikat yang bernama USS Renville.
Perundingan tersebut diadakan pada tanggal 8 Desember 1947 ketika kapal tersebut sedang
berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok. Indonesia diwakili oleh Mr. Amir Syarifuddin. Sementara itu,
pihak Belanda diwakili oleh R. Abdulkadir Widjojoatmodjo, yang merupakan orang Indonesia
pemihak Belanda. Hasil perundingan Renville, yang kemudian disebut sebagai perjanjian Renville.
resmi ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948.
Dampak Perjanjian
Belanda akan tetap berdaulat hingga terbentuknya RIS atau Republik Indonesia Serikat.
RIS atau Republik Indonesia Serikat memiliki kedudukan sejajar dengan Uni Indonesia
Belanda.
Belanda dapat menyerahkan kekuasaannya ke pemerintah federal sementara, sebelum RIS
terbentuk.
Negara Republik Indonesia akan menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat.
Enam bulan sampai satu tahun, akan diadakan pemilihan umum dalam pembentukan
Konstituante RIS.
Setiap tentara Indonesia yang berada di daerah pendudukan Belanda harus berpindah ke
daerah Republik Indonesia.
TUGAS UNCI
1. Mengawasi perundingan KMB
2. Mengadakan sidang pendahuluan yang diketuai oleh Merle Cohran (wakil dari AS)
3. Berhasil membawa Indonesia-Belanda kedalam rundingan Roem Royem
4. Mengundang delegasi Indonesia dan Belanda untuk memulai pembicaraan
UNCI(United Nations Commisions for Indonesia) bertugas membantu melancarkan perundingan-
perundingan untuk mengurus pengembalian kekuasaan pemerintah Republik Indonesia, serta
mengamati pemilihan dan berhak mengajukan usul-usul mengenai berbagai hal yang dapat
membantu tercapainya penyelesaian. Peran UNCI lainnya yaitu menindaklanjuti perundingan Roem
Royen dengan menyelenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag setelah pemerintah RI
kembali ke Yogyakarta.
Perjanjian Linggarjati
adalah perjanjian bersejarah antara pihak Indonesia dan Belanda dengan pihak Inggris sebagai
mediator yang dilaksanakan pada tanggal 11-13 November 1946 di Linggarjati, Cirebon.
Penandatanganan perjanjian baru disahkan secara resmi pada tanggal 25 Maret 1947. Isi perjanjian
ini meliputi Belanda mengakui wilayah Indonesia secara de facto serta pembentukan negara
Republik Indonesia Serikat (RIS).
Tokoh Perjanjian Linggarjati
Ada beberapa tokoh penting yang terlibat dalam perjanjian Linggarjati, baik dari pihak Indonesia,
Belanda atau dari pihak Inggris selaku mediator atau penengah. Berikut nama-nama tokoh dalam
perjanjian Linggarjati.
Pemerintah Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir (ketua), A. K. Gani, Susanto Tirtoprojo,
Mohammad Roem
Pemerintah Belanda diwakili oleh Wim Schermerhorn (ketua), H. J. van Mook, Max van Pool,
F. de Boer
Pemerintah Inggris selaku mediator/penengah diwakili oleh Lord Killearn
Isi Perjanjian Linggarjati
Penandatanganan perjanjian Linggarjati dilakukan pada 25 Maret 1947 antara kedua belah pihak.
Hasil perundingan Linggarjati menghasilkan beberapa poin dan pasal sebagai berikut.
Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan
Madura
Belanda harus meninggalkan wilayah Republik Indonesia paling lambat tanggal 1 Januari
1949
Pihak Belanda dan Indonesia sepakat membentuk negara Republik Indonesia Serikat (RIS)
yang terdiri dari wilayah Indonesia, Kalimantan dan Timur Besar sebelum tanggal 1 Januari
1949
Dalam bentuk Republik Indonesia Serikat, pemerintah Indonesia harus tergabung dalam
Commonwealth atau Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai
kepalanya.
Isi Perjanjian Linggarjati merugikan Indonesia sebab.... mempersempit wilayah RI dan mengubah
tujuan negara
Perundingan Linggarjati merupakan perundingan yang paling penting dalam sejarah diplomasi antara
Indonesia dengan Belanda. Salah satu isi Perjanjian Linggarjati adalah… RIS dan Belanda akan
membentuk UNI Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketua.
Kedatangan Jepang ke Indonesia diterima oleh rakyat Indonesia karena.. Jepang mengaku sebagai
saudara tua.
Langkah awal yang dilakukan oleh Jepang untuk menguasai Asia adalah... menyerang pangkalan
militer Amerika Serikat di Pearl Harbour.
Taktik perjuangan yang dilaksanakan oleh para tokoh pergerakan nasional selama masa penduduka
Jepang adalah.... kooperatif
Tokoh yang pertama kali mendengar kekalahan jepang atas sekutu adalah Sutan Syahrir
Krisis moneter yang di alami oleh indonesia ternyata tidak dapat di selesaikan dengan negara asia
tenggara lain seperti Malaysia dan Thailand karena fundamental yang lemah dan gejolak politik.
Oleh karena itu, Indonesia harus melakukan reformasi ekonomi antara lain dengan cara:
memperbaiki fundamental ekonomi yang bertitik tolak menentukan sistem kurs, menciptakan politik
dan keamanan, melakukan reformasi institusi hukum dan birokrasi, dan melakukan pemutihan utang
luar negeri.
Krisis moneter yang berkepanjangan di Indonesia menciptaka keresahan yang luar bisa di kalangan
rakyat jelata. Mereka yang awam terhadap ekonomi beranggapan bahwa pemerintah orde baru
tidak mampu mengatasi persoalan yang sulit. Di sisi lain rezim Soeharto memang telah melakukan
berbagai tindakan represi yang menyakitkan. Atas desakan berbagai pihak, terutama gerakan
mahasiswa, rezim Soeharto di jatuhkan.
Utang luar negeri Indonesia terlalu banyak ini di lakukan sejak 1965 telah membuat membuat
pemerintah terlena resiko yang di tanggung di masa depan.